Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Indahnya kehidupan desa

Lanjutan 4 .....

Aku pun kembali ke rumah dan langsung terduduk di kursi seperti orang bingung , masih teringat jelas kejadian kejadian barusan yang aku lihat bahkan aku merasa kejadian tadi tidak nyata.

Mulai dari perselingkuhan Bu Dewi dengan pak Adam dan pak RT sampai persetubuhan sedarah Bu Dewi dengan Agus anaknya.

Setelah melamun beberapa lama , aku jadi teringat obrolan terakhir Bu Dewi dengan Agus yang katanya Bu Dewi harus melayani temannya Agus sebagai ganti membayar hutang.

Apa aku harus mengintip lagi ? Itu lah pertanyaan terbesar yang ada di fikiran ku sekarang , kalau tadi di kebun aku masih bisa mengintip dengan aman tapi kalau di rumah bagaimana caranya fikirku.

Hanya memikirkan nya saja sudah membuat Jhony ku agak mengeras apalagi membayangkan jika aku juga bisa menikmati tubuh Bu Dewi.

Tiba tiba aku dikagetkan dengan tepukan di pundak ku ,

"Nak , kamu kenapa ngelamun terus dari tadi?" Tanya ibu ku

"Enggak kok Bu , gak ngelamunin apa apa". Jawab ku

"Ya sudah ibu mau masuk ke dalam , habis ambil uang kue dari warung". Kata ibu ku

"Iya Bu". Jawab ku singkat

Aku pun melihat ibu yang mulai berjalan memasuki rumah sambil membawa bungkusan bekas wadah kue dan jajanan jajanan ringan.

Ayah ku sudah meninggal ketika aku masih sekolah dasar dan sejak saat itu , ibu ku mulai membuat kue dan jajanan untuk di titipkan di warung warung sekitar desa , karena hal itu juga yang membuat ku bertekad untuk bekerja karena aku juga anak satu satunya.

Setelah beberapa lama , aku pun memutuskan untuk mandi saja agar mendinginkan kepalaku.

.........


Banyak fikiran yang ada di kepalaku , dan aku pun baru memutuskan keluar rumah ketika waktu sudah menjelang Maghrib.

"Bu aku mau keluar ya , ada acara kumpul kumpul di rumah teman". Kata ku berpamitan kepada ibuku

"Iya hati hati kalau pulang tidak usah terlalu malam nanti". Jawab ibuku

"Iya Bu". Jawab ku singkat dan langsung berjalan keluar meninggalkan rumah.

Dengan perlahan aku berjalan berpura pura berkeliling desa dan ketika sudah hampir sampai di depan rumah Bu Dewi , dari kejauhan aku melihat ada motor yang tidak asing ada didepan rumah Bu Dewi.

"Itu kan motornya Akbar". Fikir ku

Dengan sangat yakin dan dalam sekali lihat , aku bisa langsung mengenali pemilik motor tersebut , motor milik Akbar pemuda dari desa sebelah yang umurnya sebaya dengan ku.

"Apa Akbar yang di maksud Agus , Wah berarti sekarang Bu Dewi sedang 'dipakai' oleh Akbar". Fikir ku lagi.

Langsung aku coba melihat ke arah sekitar untuk memastikan tidak ada orang yang melihat , ketika sudah kupastikan aman aku pun dengan langkah kaki pelan mulai berjalan kesekitar rumah untuk mencari posisi mereka yang ada di dalam rumah.

Setelah berjalan beberapa lama , aku samar samar mendengar suara orang walau tidak terlalu jelas.

Langsung aku ikuti asal suara tersebut hingga aku menemukan sebuah jendela kamar , dan setelah aku coba dengarkan ternyata suara yang ku dengar berasal dari ruangan tersebut.

Ku coba dekatkan telinga ku untuk lebih jelas mendengar apa yang mereka katakan.

"Wah Gus , memek ibu mu masih enak gini". Kata seseorang di dalam yang langsung aku tau jika itu suara nya Akbar.

"Iya lah , sering dirawat memeknya jadi walau sering di pake masih tetap enak rasanya". Jawab orang lain yang dari suaranya bisa kupastikan itu suara Agus.

Mendengar hal tersebut aku pun langsung buru buru mencari lubang atau celah untuk melihat kegiatan di dalam rumah.

Rumah Bu Dewi memang menggunakan bata tapi hanya sebatas bawahnya saja , sedangkan dari jendela ke atas masih menggunakan kayu sehingga masih ada beberapa celah yang bisa kugunakan untuk mengintip kedalam.

Setelah memukan celah yang kurasa cukup besar , langsung ku fokus melihat mereka yang sedang di dalam.

Baru aku melihat langsung aku dibuat kaget , bukan hanya aku tapi kontol ku pun langsung berdiri melihat pemandangan didalam kamar tersebut.

Dengan jelas kulihat 3 orang yang telanjang tanpa sehelai benang pun sedang memacu nafsu bersama , Bu Dewi dengan sexy nya menungging memamerkan pantat besarnya yang maju mundur mengikuti gerakan kontol Akbar yang keluar masuk memeknya , sedangkan mulutnya sedang sibuk menghisap kontol Agus anaknya sendiri yang duduk didepannya sambil menikmati pemandangan ibunya yang di garap oleh temannya.

https://d000d.com/d/x7a40q7dwyd8

"Gimana Bar , mantap kan ibu ku?". Tanya Agus

"Mantap Gus , dalem nya masih anget kontol ku kaya dijepit rasanya". Kata Akbar dengan semangat sambil meremas pantat besar Bu Dewi.

"Iya lah , namanya juga udah banyak pengalamannya". Kata Agus sembari meremas susu Bu Dewi.

"Kalau kaya gini , kau pas gak punya uang bilang aja nanti aku kasih asal sekali kali memek ibumu bisa ku pakai". Kata Akbar dibarengi dengan tamparan tangannya ke pantat Bu Dewi.

"Ahhh aduhh pelan pelan dek eemmmhh emmmm". Kata Bu Dewi mengerang pelan.

Belum selesai Bu Dewi berbicara , mulutnya sudah dimasuki lagi oleh kontol nya Agus yang sempat terlepas barusan.

"Ahhh kau ni , Gak usah nunggu aku gak punya duit lah". Kata Agus sambil memaju mundukan kepala ibunya.

"Kalau kau mau , pas kau punya uang kau sewa aja memek ibuku biar bisa kau pake". Kata Agus lagi.

"Memangnya ibu Bu open bo Gus?". Tanya Akbar sambil mencabut kontolnya dari memek Bu Dewi.

"Tanya aja langsung ke orang nya". Jawab Agus singkat

"Emang bener Bu?". Tanya Akbar sambil menggesek gesekan kontolnya ke memek Bu Dewi

"Aduhh ... Bener dek , ibu emang open bo ahhh". Jawab Bu Dewi sambil menggerak gerakan pantatnya mengikuti gesekan kontol Akbar di memeknya.

"Open bo apa ngelonte Bu?". Tanya Akbar lagi

"Emmm mmm Kan sama aja dek ahhh sama sama jualan memek". Kata Bu Dewi

"Ya beda dong Bu , open bo kan cari uang kalau ngelonte dibayar tapi buat seneng seneng". Kata Akbar sambil terus mengelus eluskan kontolnya di pantat besar Bu Dewi.

"Ibu open bo dek ahhh". Kata Bu Dewi yang sesekali mengangkat pantat nya seperti menyuruh kontolnya Akbar supaya masuk ke memeknya.

"Yakin Bu gak ngelonte?". Tanya Akbar lagi

"Udah Bu bilang aja , lagian ibu juga suka ngelonte". Kata Agus sambil ikut ikutan mengelus eluskan kontolnya di pipi Bu Dewi.

"Aahhh ahhh iyaahhh dek emmm ibu lonte ahhh ibu ngelonte aduhhh buruan masukin kontol mu dek , masukin ke memek ibu". Kata Bu Dewi memohon.

Dan bless .... Dengan sekali hentak , Akbar langsung memasukan kontolnya ke dalam lubang kenikmatan Bu Dewi.

https://d000d.com/d/yt03kpwooasz

"Uuuhhh ahhhhh ahhhh". Terdengar erangan panjang dari Bu Dewi.

"Emmm gimana Bu , kontol ku enak kan?". Tanya Akbar sambil dengan tempo yang cepat mengeluar masukan kontolnya di memek Bu Dewi.

"Ahhh iyaahhh iyahhh enak ahhh enak kontol mu dek uhhhh terus terus entotin memek ibu". Kata Bu Dewi sambil mengimbangi goyangan dari Akbar

Agus pun yang sudah sangat bernafsu juga melihat kelakuan ibunya , langsung memasukan kembali kontolnya ke dalam mulut Bu Dewi dengan paksa.

Sejak tadi aku pun sudah mengocok kontol ku sendiri sembari menikmati pemandangan tersebut.

"Ahhh ahhh enak banget nih memek uhhhh". Kata Akbar semakin bersemangat

"Emmm egghhh emmmm mmm". Bu Dewi yang mulutnya tersumpal oleh kontolnya Agus pun hanya bisa pasrah ketika tubuhnya dinikmati oleh dua pemuda tanggung tersebut.

https://d000d.com/d/bpa3dd7rb2hn

"Ahhh Gus , boleh tembak dalam gak nih?". Tanya Akbar ke Agus terlihat tempo gerakannya sudah semakin cepat menandakan kalau dia sudah akan mencapai puncak.

"Keluarin aja , penuhin tuh memek lonte". Kata Agus

"Ahhh siapp kalau gitu uhhh uuhhh emmmm". Kata Akbar semakin mempercepat goyangannya.

Dan tak berapa lama Akbar pun melenguh sembari dengan kencang menancapkan kontolnya sedalam mungkin didalam memek Bu Dewi.

"Uhhh ahhhh ahhhhhh ahhhh". Bersamaan dengan itu , tubuh Bu Dewi pun bergetar bertanda kalau Bu Dewi pun mencapai puncak bersamaan dengan masuknya sperma kental Akbar di memeknya.

Setelah beristirahat sejenak Akbar pun menarik keluar kontolnya , terlihat cairan putih menetes keluar dari memek Bu Dewi.

"Mantap Gus ... Kalau tau ibu kau lonte , udah dari dulu ku entot". Kata Akbar sambil membersihkan kontolnya dengan tisu.

"Sekarang kan kau sudah tau , makannya sering sering lah kau sewa gpp". Kata Agus sambil mengeluarkan kontolnya dari mulut Bu Dewi.

Bu Dewi pun terengah engah , bersimpuh dengan posisi miring diatas kasur yang sudah sangat berantakan.

"Gampang itu , emang berapa tarifnya?". Tanya Akbar lagi

"Buat kau 200 aja , bebas kau pakai itu memek ibuku". Kata Agus

"Oke lah kalau gitu". Kata Akbar sambil mulai memakai pakaiannya satu persatu.

Setelah mengobrol dan istirahat sebentar akhirnya Akbar pun pamit untuk pulang.

"Ku antar kedepan". Kata Agus sambil meraih kaos dan sarung yang ada di samping kasur.

Agus pun mengantar Akbar hingga Akbar pergi dan tidak terlihat lagi dari kejauhan , sedangkan aku masih dengan posisi ku di samping rumah mengamati dalam diam.

Ketika Agus masuk kembali , kudengar suara dari pintu dan kuyakin Agus mengunci pintu depan.

Dan benar saja , Agus pun langsung kembali ke kamar dimana ibunya masih tergeletak diatas kasur.

Melihat anaknya masuk ke kamar , Bu Dewi pun langsung melebarkan kakinya agar Agus bisa melihat memeknya yang dipenuhi cairan putih.

Seakan tidak cukup , Bu Dewi pun menyibakan memeknya menggunakan tangan nya agar lubangnya bisa terlihat jelas.

"Lihat kelakuannya teman mu Gus , memek ibu sampe penuh". Kata Bu Dewi

"Kamu gak mau make memek ibu Gus?". Tanya Bu Dewi lagi

Agus pun tidak menjawab apa apa dan langsung melepas kaos dan sarung yang dia pakai.

Terlihat kontolnya yang sudah tegang mengacung kearah memek Bu Dewi , dan tanpa aba aba Agus pun langsung memasukan kontolnya dan bergerak dengan sangat cepat.

"Ahhh terus uhhh terus Gus ahh ahh entotin ibu Gus aduhhh enakkk enakkk terus Gus". Racau Bu Dewi sambil memeluk tubuh anaknya yang sedang naik turun di atas tubuhnya.

https://d000d.com/d/fshl80vxpfso

Aku sudah bisa memastikan kalau Bu Dewi dan Agus akan bermain dengan waktu yang lama mengingat Agus sudah mengunci pintunya tadi.

Walaupun waktu belum terlalu malam , aku memutuskan untuk kembali saja kerumah karena sudah cukup lelah , mungkin karena aku sudah keluar beberapa kali hari ini karena melihat permainan Bu Dewi dengan. Skandalnya.

Sembari berjalan pulang , aku memikirkan akan ku apakan rahasia ini.
Apakah aku hanya harus tutup mulut seakan aku tidak tau apa apa , atau aku mencoba mengancam Bu Dewi supaya mau melayani ku , atau justru aku ikut menyewa 'jasa' Bu Dewi untuk memuaskan ku.

Berkali kali aku berfikir sambil mencoba mengatur nafas ku yang agak tersengal karena nafsu dan adrenalin yang agak memuncak setelah melihat pertempuran tadi.

Tidak ku sangka , justru aku sudah sampai didepan rumah ku.
Dengan perlahan aku masuk kedalam rumah dan kulihat jam di dinding waktu masih menunjukan pukul 19.30 WIB , masih cukup sore menurutku tapi tetap saja aku lebih memilih istirahat dari pada lanjut nongkrong di luar.

Sebelum menuju kamar , aku berjalan ke belakang menuju kamar mandi yang ada di dapur. Tapi belum sampai aku di belakang , aku mendengar suara dari dalam kamar ibu.

Kamar ibu ku posisinya memang paling belakang tepatnya di samping pintu menuju dapur.

Mungkin ibu masih belum menyadari jika aku sudah pulang , ya memang biasanya jika aku berkata kalau aku ada acara maka aku biasa pulang lewat tengah malam.

Dengan rasa penasaran aku mendekati kamar ibu ku dan yang aku dengar justru suara erangan ibuku.

"Ahhhh aahhh aduhhh emmm ahhhh terusss ahhhh".

Apa yang sedang ibu lakukan ....

Bersambung ......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd