Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY (Inneke koesherawaty) Berselimut nafsu ( update part 4 )

muka buluk

Semprot Baru
Daftar
25 Jan 2013
Post
32
Like diterima
48
Bimabet
selamat siang suhu - suhu,

satu lagi karya dari ane, tidak bermaksud SARA ,

mohon saran dan kritiknya :beer::beer:







POV Inneke Koesherawaty


Aku inneke koesherawaty, seorang artis yang telah berumah tangga, suamiku bernama fahmi darmawansyah seeorang pengusaha. Dari pernikahan ini aku memiliki 2 orang anak, mereka saat ini sudah bersekolah di sekolah dasar. Setiap pagi aku selalu menyempatkan untuk mengantar kedua anakku berangkat ke sekolah, hal ini ku lakukan agar mereka selalu merasa mendapatkan perhatian yang besar dari orangtuanya.



Hubunganku dengan suami pun berjalan dengan hangat dan harmonis tanpa adanya gosip – gosip aneh yang menyerang kehidupan rumah tangga kami. Walaupun dulu aku adalah seorang artis yang sering berperan dalam film panas, namun kini aku telah bertobat dan mengenakan pakaian yang tertutup dan juga berhijab.



Pagi ini aku memulai hari dengan kegiatan rutin untuk mengurus dan menyiapkan segala keperluan keluargaku, mulai dari menyiapkan sarapan, menyiapkan perlengkapan kerja suamiku dan mengurus keperluan kedua anakku untuk sekolah.


Setelah kami semua selesai sarapan, aku pun mengantar suamiku hingga ke mobilnya yang akan di pakai menuju ke kantor tempatnya bekerja.



“papa berangkat dulu ya ma,..” ujar suamiku di depan pintu mobil


“iya pa, hati – hati nyetir mobilnya, jangan ngebut – ngebut …” ucapku


“ oke ma, nanti kamu juga hati – hati ya nyupirnya kalo pas lagi nganter anak – anak sama pergi syutingnya..” ujar suamiku


“ iya pa, kabarin ya kalo udah sampai di kantor “ ujarku sambil mencium tangan suamiku


“ iya ma,..papa berangkat ya..” ucap cuamiku di ikuti dengan mencium kening serta kedua pipiku.


Perlahan mobil yang di kendarai suamiku pun pergi meninggalkan kediaman kami, aku pun kemudian kembali masuk ke dalam rumah untuk segera bersiap mengantar kedua anakku dan mempersiapkan segala keperluan yang akan ku bawa untuk proses syuting siang nanti.


Setelah yakin segala perlengkapan yang ku butuhkan telah rapi di dalam tas, aku pun segera menuju ke ruang tengah untuk mengajak anak – anakku agar segera berangkat ke sekolah.



“sayang, ayo kita berangkat sekarang..” ajakku kepada kedua anakku


“ayo ma, ..” ujar kedua anakku bersamaan.



Kami pun segera beranjak menuju ke mobil yang akan kami gunakan, tak lama kami pun sudah meluncur menuju ke sekolah anak – anakku yang letaknya tak terlalu jauh dari komplek perumahan kami. Dengan kecepatan yang sedang ku lajukan mobil sambil berbincang ringan dengan kedua anakku. Sekitar 15 menit perjalanan kami telah tiba di sekolah anak – anakku, setelah memarkirkan mobil aku pun turun dan mengantar kedua anakku lorong yang menuju kelas mereka.



“belajar yang rajin ya sayang, jangan terlalu kecapekan kalo main pas istirahat nanti,..” ujarku kepada anak – anakku saat kami sudah sampai di depan lorong yang menuju ke kelas mereka.



“iya ma, …” ucap kedua anakku sambil bergantian mencium tanganku



“mama pergi dulu ya, nanti siang kalian pulangnya di antar ya sama jemputan sekolah, soalnya nanti mama dari sini langsung pergi syuting, mungkin pulangnya agak sore…” ujarku sambil mencium pipi anak – anakku bergantian.



“iya ma, ..” ucap anak – anakku bersamaan.



“mama pergi dulu ya, kalian jangan nakal –nakal nanti di rumah ya…” ucapku sambil berpamitan ke anak – anakku


“ iya ma,..hati – hati ya di jalan ..” ujar anak – anakku dan mereka bergegas untuk segera menuju ke kelas mereka masing – masing.



Setelah memastikan anak – anakku masuk ke kelas masing – masing aku pun segera beranjak menuju ke mobilku yang terparkir di halaman sekolah ini. Ku lajukan mobilku menuju ke lokasi syuting yang terletak di daerah pinggiran Jakarta, ku pacu dengan kecepatan sedang mobilku karena masih tersisa cukup banyak waktu sebelum syuting di mulai pukul 10 nanti. tepat ketika aku sedang berada di perempatan lampu merah ponsel berbunyi yang menandakan notifikasi pesan masuk, ku buka ponselku dan membaca pesan yang ternyata berasal dari suamiku mengabarkan bahwa dia telah sampai di kantornya. Ku balas pesan dari suamiku sekaligus mengabarkan padanya kalau aku sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi syuting.



Waktu menunjukkan pukul 8.50 WIB aku telah memasuki kawasan resort yang akan menjadi tempat untuk proses syuting hari ini, ku pacu perlahan mobilku menuju ke lokasi parkir, setelah memarkirkan mobil, aku pun segera menuju ke salah satu bangunan resort yang nantinya akan di pakai untuk syuting sekaligus tempat berkumpulnya artis yang terlibat dalam syuting hari ini. Cuaca di sekitar resort cukup dingin, dengan adanya hutan buatan yang terletak agak ke belakang resort membuat udara di sekitar resort terasa sangat sejuk



Sesampainya di bangunan resort yang menyerupai sebuah rumah yang memiliki interior cukup mewah akupun menjumpai beberapa orang yang nantinya akan mendukung dan terlibat dalam proses syuting, aku di antar menuju kamar untuk tempatku beristirahat dan merias diri untuk keperluan syuting, setelah mengunci pintu dan merapikan barang bawaan aku pun merebahkan diri di atas ranjang yang ada di kamar tersebut hanya sekedar untuk mengistirahatkan badan sebentar. Sambil tiduran aku pun memberi kabar kepada suamiku bahwa aku telah sampai di lokasi syuting.



Tanpa adanya kesibukan yang berarti dengan hanya beristirahat di kamar membuat pikiranku tiba – tiba teringat kegiatan persetubuhanku dengan suamiku beberapa malam yang lalu, di mana aku benar – benar merasa haus akan sex, entah mengapa bisa begitu, walaupun kami telah melakukan persetubuhan yang cukup lama, namun terasa masih kurang terpuaskan.



Sambil terpejam aku membayangkan bagaimana persetubuhan itu berlangsung,

aku yang baru selesai mandi dan keluar dari kamar mandi yang ada di dalam kamar kami dengan hanya berbalutkan handuk yang menutupi sebagian pahaku hingga ke dada menuju ke lemari untuk memakai pakaian. Tiba – tiba suamiku memeluk tubuhku dari belakang dan segera melepas handuk yang membalut tubuhku, tentu saja tubuhku menjadi telanjang bulat karena aku belum memakai apapun dari kamar mandi tadi. Kurasakan kedua tangan suamiku pun segera menangkup dan meremas dengan kencang kedua payudaraku, lalu bibir suamiku pun melumat bibirku dengan penuh nafsu.



“hhmmmpphh,..kamu seksi sekali mah kalo telanjang begini…” bisik suamiku sambil mencium bibir dan meremas – remas kedua payudaraku.



“aarrrgghh,…maaass faaahmii..aku kan baru selesai mandi ini,..” ucapku kepada suamiku.


“hhmmpphh,..aku suka aroma tubuhmu yang wangi sayang,..” ujar suamiku sambil terus mencumbuiku



Suamiku terus melakukan cumbuan – cumbuan kepadaku, bibirnya terus menciumi bibir, menelusuri leherku, dan juga menjilati teiingaku, sedangkan tangannya yang satu masih terus meremas payudaraku dengan kencang dan yang satunya lagi mulai mengelus – elus vaginaku, hali ini tentu saja membuat birahiku menjadi naik, aku pun berbalik sehingga kini aku behadap –hadapan dengan suamiku. Aku pun segera melucuti pakaian yang menempel di tubuh suamiku hingga tidak bersisa lagi, alhasil kini tubuhku dan suamiku berhadap- hadapan dengan kondisi telanjang bulat.



Suamiku tampak sangat bernafsu sekali melihat tubuh telanjangku yang kini terpampangjelas, bibirnya pun kembali melumat bibirku dengan ganasnya, sedangkan tangannya kini meremas pantatku dan juga mengocok – ocok lubang vaginaku. aku pun tak hanya diam tanganku mulai mengelus dan mengocok penis suamiku yang sudah berdiri tegak. Sambilterus bercumbu perlahan kami bergerak mejuju ke ranjang, sesampainya di tepi ranjang suamiku perlahan mendorong tubuhku hingga terbaring di kasur, perlahan suamiku memposisikan tubuhnya menyamping, tangannya terus mengocok lubang vaginaku, sedangkan mulutnya kini mencumbui leherku, lidahnya kurasakan menjilati leherku,turun perlahan kearah bahuku, perlahan suamiku pun menarik tangan kananku hingga berada di atas kepalaku, hal ini otomatis membuat ketiakku yang di tumbuhi bulu – bulu halus terpampang jelas di depan wajah suamiku, kurasakan lidah suamiku pun mulai menjilati ketiakku, tentu saja ini membuat aku semakin terbakar birahi karena ketiak merupakan salah satu sisi sensitifku.



“slluurrrp,…sluurrpp,..ahh,…ketek kamu seksi banget sayang,..” ujar suamiku sambil terus menjilati ketiakku


“aacchh,…accchh,…terusin paaahh,…”,…lirihku



“ ssluurrppp,..papa seneng banget liat ketek mama yang ada bulu keteknya, apalagi kalo pas basah gini, seksi banget keliatannya, …” bisik suamiku sambil mempercepat kocokan tangannya di lubang vaginaku



“aaacchh,..aaacchhh,…mama mau keluar nih paaahh,..cepetin kocokannya,..” erangku sambil menikmati kocokan suamiku di lubang vaginaku.



Suamiku pun semakin ganas menjilati ketiakku dan juga mempercepat kocokan jarinya di dalam lubang vaginaku, kurasakan ada yang mendorong untuk segera keluar dari dalam tubuhku.



“aaacchhh,…aaccchhhh,…mama keluaaarr paahhh,…aaaccchhh,..” erangku ketika kurasakan gelombang orgasme yang menyerangku.



Ku lihat suamiku tersenyum memandangku menikmati orgasme pertamaku, aku perlahan – lahan mengatur nafasku yang terengah – engah karena orgasmeku ini,



“kita lanjut lagi yuukk maahhh,…” bisik suamiku



Aku pun hanya mengangguk dan tersenyum mendengar ajakan suamiku, perlahan kami berganti posisi, suamiku kini berbaring di kasur, aku pun bangkit dan memposisikan tubuhku di tas suamiku, wajahku kini berada tepat di selangkangan suamiku, sedangkan wajah suamiku pun berada tepat di depan vaginaku, perlahan aku pun mulai menjilati penis suamiku yang mengcung dengan tegak, sedangkan suamiku pun juga menjilati vaginaku yang tentunya sudah becek karena orgasmeku tadi. Terus kujilati dari kepala sampai ujung pangkal penis suamiku. Tak berapa lama saling menstimulasi akhirnya aku pun merubah posisi dengan berjongkok di atas penis suamiku yang tegak mengacung, perlahan kuturunkan tubuhku sambil kugenggam dan ku rahakan penis suamiku hingga tepat berada di depan lubang vaginaku, sedikit demi sedikit kuturunkan pantatku hingga kiurasakan penis suamiku yang menyeruak masuk kedalam vaginaku, terasa hangat lubang vaginaku yang kini di jejali oleh penis suamiku, perlahan ku mulai menggoyangkan tubuhku yang berada di atas suamiku.



“eerrgghh,..ayo mah, goyang terus,..” racau suamiku



“iya paah,..memek mama kerasa hangat banget goyangin kontol papa,..”.. ujarku,..



Ku goyang terus tubuhku yang berada di atas suamiku sambil kuregangkan kedua tanganku, terlihat suamiku sangat menikmati pemandangan yang ada di depannya, tubuh telanjangku yang mulai basah oleh keringat bergoyang di atas tubuhnya, dengan kedua payudaraku yang terguncang – guncang dan tentunya kedua ketiakku yang di tumbuhi bulu pun terpampang dengan jelas.



Tak berapa lama suamiku pun segera melepas penisnya yang tertancap di vaginaku, dia pun merubah posisi sehingga kini aku berbaring di kasur dan suamiku berada di atas tubuhku, suamiku memposisikan penisnya di depan lubang vaginaku dan mulai memasukkannya, terasa penis suamiku yang menerobos masuk ke dalam lubang vaginaku.



“aacchhh,…aaacchhh,…terus paahh,..sodok memek mama yang kenceng “.. racauku menikmati sodokan penis suamiku di dalam vaginaku



“iya mah,..enak ya kontol papa nyodokin memek mama,..??,..” bisik suamiku



“,..aacchh,…iya pahh enak banget,…..” lirihku



Suamiku pun terus menyodok penisnya di dalam vaginaku, tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat, suamikupun merebahkan tubuhnya di atas badanku, lidahnya pun mulai menjilati lagi ketiakku,



‘ssllrruup,..hhmmppphh,…kamu seksi banget sihh mah ,..” bisik suamiku sambil terus menjilati ketiakku


“aaacchh,…geli banget paahh,..” racauku



Kedua payudarakupun di remas – remas dengan sangat kuat oleh suamiku, sesekali puting payudaraku di pilin – pilin,
“eergghh,..eerrgghhh,..keras banget sih pentil tetekmu mah,..??” ujar suamiku



“aacchh,…enak banget pah,..” erangku



Suamiku terus menyodok penisnya di vaginaku, terasa gerakannya semakin di percepat, aku tau biasanya suamiku akan segera orgasme bila sodokannya terasa semakin cepat.



“hhmmpphh,…hmmpphh,..papa udah mau keluar nih ma,..”ujar suamiku,



“iya pa,…sodok aja terus yang kenceng memek mama,..” ucapku



Terasa sodokan suamiku pun semakin cepat dan benar saja tak lama kemudian suamiku pun mendapatkan orgasmenya.



“eerrgghh,..ooccchh,…occhh,……haaiisshhh,..haaiiisshh,..” erang suamiku yang mendapatkan orgasmenya



“aaaccchh,…enak banget ya pah,..” tanyaku



“iya ma, enak banget nih ma,..” ucap suamiku



Perlahan penis suamiku pun mengecil dan keluar dari lubang vaginaku, suamiku segera merebahkan dirinya di sampingku, aku pun memposisikan badanku menyamping dan memeluk tubuh suamiku, kurasakan suamiku berusaha untuk mengatur nafasnya agar kembali normal setelah terengah – engah saat mendapatkan puncak orgasmenya tadi.



“mah, enak banget sih ngentotin kamu, udah cantik, seksi banget deh kalo lagi bugil,..” ujar suamiku sambil tersenyum memandangku
“iihh,..papa,..masa mama seksinya kalo pas bugil aja,..??” ucapku sambil mencubit pelan perut suamiku.



“hehehee,…nggak kok ma, kamu tuh selalu seksi di mata aku,..” gombal suamiku



“mah, papa tidur yaa,.. capek nih badan tadi banyak meeting di kantor , eh di lanjutin ngentotin kamu jadinya berasa banget nih ngantuknya” ucap suamiku


“iya pah, yo wis mama bersih –bersih dulu ya, “ ujarku sambil beranjak dari pelukan suamiku.




aku pun hanya tersenyum kecut mengingat – ingat persetubuhan tersebut, aku tentu saja masih merasa kurang karena aku belum mendapatkan orgasmeku saat sedang bercinta, sedangkan suamiku sudah berasa capek hanya bercinta satu ronde saja, membayangkan itu aku pun merasa vaginaku menjadi basah, aku pun tersadar bahwa sebentar lagi syuting akan di mulai, aku bergegas beranjak ke meja rias untuk sekedar merapikan dandanan ku, setelah kurasa cukup riasanku, aku pun beranjak untuk mengambil pakaian yang akan kugunakan untuk syuting, tanpa memperhatikan ruangan kamarku karena aku yakin sudah aman karena telah terkunci, aku pun segera mengganti pakaian yang ku kenakan dengan pakaian untuk keperluan proses syuting.




POV Tugiyo Prahasto



Namaku Tugiyo prahasto biasa di panggil giyo, umurku 32 tahun, saat ini aku bekerja sebagai pengurus kebersihan di salah satu resort yang berada di pinggiran kota Jakarta, aku berasal dari sebuah desa di jawa tengah, kelurgaku hidup dengan pas – pasan, aku hanyalah lulusan dari SMU, karena keterbatasan biaya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena aku masih mempunyai 2 orang adik yang tentunya masih membutuhkan biaya untuk terus bersekolah. Selain bekerja di resort ini pada saat senggang aku pun ikut berlatih salah satu olahraga beladiri, tentu saja hal ini sangat membantu stamina dan juga membentuk tubuhku sehingga cukup atletis.



Hari ini di resort tempatku bekerja akan di adakan proses syuting, dari pagi aku sudah mulai melakukan pekerjaanku untuk membersihkan area resort ini agar telihat bersih dan rapi. Menjelang siang ku lihat beberapa orang artis sudah mulai berdatangan, beberapa dari mereka mengenakan busana yang tertutup dan juga berhijab, karena syuting hari ini akan bertema FTV religi. Ketika aku sedang membersihkan area parkir, datang sebuah mobil mobil yang melaju perlahan dan segera mengambil tempat untuk parkir. Setelah mobil tersebut terparkir dengan sempurna, ku lihat seorang wanita cantik dengan postur yang proporsional turun dari mobil tersebut. Busana yang di kenakannya cukup tertutup di tambah dengan jilbab yang ada di kepalanya, ketika dia berbalik aku pun mengenalinya, mbak inneke koesherawaty berjalan dengan santai kearah resort yang akan di gunakan untuk proses syuting.



Ku lanjutkan pekerjaanku dengan sedikit bersenandung kecil, setelah area parkir selesai ku bersihkan, aku pun beranjak menuju ke area resort yang akan di gunakan untuk syuting. Aku mulai membersihkan area resort tersebut, sekeliling resort ku berihkan dan kurapihkan. Hingga aku pun tiba di depan jendela sebuah kamar, tanpa sengaja aku melihat ke arah jendela yang tidak tertutup dengan sempurna, terlihat keadaan di dalam kamar, di mana seorang wanita yang ternyata mbak inneke koesherawaty sedang melucuti pakaian yang di kenakannya, terlihat mbak inneke mulai mencopoti pakaiannya hingga hanya menyisakan celana dalam, bra dan juga jilbabnya. Sontak aku pun terkejut karena melihat pemandangan mbak inneke yang setengah bugil, terlihat tubuh putih mulus mbak inneke yang terlihat jelas di dalam kamar, perlahan penis ku yang berukuran besar pun mulai mengacung tegak. Namun tak lama mbak inneke kembali mengenakan pakaian yang lain dan bersiap untuk melakukan proses syuting. Melihat pemandangan seperti itu tentu saja membuat gairahku menjadi naik, namun aku ingat bahwa aku sedang bekerja, akhirnya aku pun melanjutkan pekerjaanku.




POV Inneke koesherawaty




Proses syuting pun di mulai, dengan mengambil setting di hutan buatan yang ada di belakang resort tersebut, cuaca agak sedikit mendung namun proses syuting ini terus di lanjutkan sesuai dengan jadwal di karenakan deadline jadwal penayangan yang sudah semakin dekat.



Kebetulan aku mendapatkan scene yang lumayan banyak pada setting di area hutan buatan ini, proses syuting berjalan dengan lumayan lancar, hanya sedikit kami harus mengulang beberapa adegan, hal ini karena kami telah cukup mempelajari peran yang akan dilakoni dengan mendalam.



Namun memang alam tidak bisa di lawan, di saat proses syuting sedang berjalan, tiba – tiba hujan turun dengan sangat deras, para kru terlihat sibuk berusaha mengamankan properti dan peralatan yang di gunakan untuk syuting.



Aku pun berusaha untuk menuju kearah resort untuk berteduh, namun jarak yang cukup jauh dan hujan yang cukup lebat membuat pakaian yang ku kenakan mulai basah. Aku tidak dapat berlari dengan cepat karena saat itu aku sedang mengenakan sepatu dengan hak yang cukup tinggi, sedangkan saat syuting ini aku tidak di temani oleh asistenku karena dia sedang sakit.



Saat aku sedang berlari kecil, tiba – tiba ada seseorang lelaki yang mendekatiku dan segera memayungi tubuhku agar tidak terkena hujan. Dengan terus melangkah menuju area resort lelaki tersebut memayungiku, dengan ukuran payung yang tidak terlalu besar alhasil tubuh kami berdua pun agak behimpitan berlindung di bawah payung dari guyuran hujan yang semakin deras.



Kami berjalan berhimpitan dengan payung di tengah kami, sesekali badan kami menempel, dapat kurasakan aroma tubuhnya yang memancarkan aroma khas seorang lelaki. Saat melewati jembatan kecil tiba – tiba aku sedikit terpeleset dan hampir jatuh, namun tangan lelaki itu dengan sigap menopang tubuhku agar tidak terjatuh. Ku rasakan tanganku seperti menyentuh sesuatu yang agak keras, setelah ku perhatikan, astaga ternyata tanganku menempel di batang penis lelaki tersebut. Terasa sangat besar dank eras batang penis lelaki tersebut, aku pun secara refleks segera menyingkirkan tanganku dari penis lelaki itu.



“eehh,..maaf mas gak sengaja “ ucap ku ke lelaki itu sambil menunduk menahan malu



“ iya, gak apa – apa mbak, ayo kita jalan lagi, tapi hati – hati ya mbak, jangan sampai jatuh..” ujar lelaki itu.



Aku pun mengangguk dan melanjutkan berjalan beriringan dengan lelaki itu, tak lama kami pun sampai di area resort.



“terimakasih ya mas,..ehh,.. boleh tau mas ini siapa ya,..?? ucap ku sesampainya di teras resort



“ sama – sama mbak, udah kewajiban saya kok, nama saya giyo mbak, saya yang bersih – bersih di area resort ini “ ujar lelaki itu



“ oh gitu, oke deh, saya masuk ke dalam dulu ya, mau bersih – bersih & ganti pakaian yang basah ini.



“iya, silahkan mbak,..” ucap lelaki itu sambil pergi kea rah belakang area resort.



Aku pun segera masuk ke dalam resort dan menuju ke kamar untuk mengganti pakaian yang sudah basah akibat terkena hujan ini.




POV Tugiyo Prahasto



Saat sedang membersihkan area sekitar resort tiba – tiba hujan turun dengan derasnya, aku pun bergegas berlari kea rah belakang resort dan mengambil payung. Setelah mendapatkan payung aku pun berlari kea rah area hutan buatan di belakang resort yang sedang di gunakan untuk prose syuting, mungkin ada yang membutuhkan payung ini pikirku. Saat berlari dari kejauhan aku melihat seorang wanita yang berjalan agak cepat menuju kea rah resort dengan tangan yang berusaha menutupi kepalanya agar terlindung dari air hujan, aku pun bergegas menghampiri wanita tersebut dan segera memayunginya. Ternyata wanita itu adalah mbak inneke, sontak darahku berdesir mengingat apa yang tadi kulihat di dalam kamar. Mbak inneke pun kelihatan agak terkejut dengan kehadiranku yang langsung memayunginya, kami berjalan beriringan di bawah payung yang ukurannnya tidak terlalu besar, hal ini membuat tubuh kami sesekali berhimpitan, ketika melewati jembatan kecil tiba – tiba mbak inneke terpeleset, refleks akupun menopang tubuhnya gar tidak terjatuh, entah di sadarinya atau tidak ternyata tanganku menyenggol payudaranya sebelah kanan. Namun rupanya mbak inneke tidak menyadarinya, dia lebih kaget karena ternyata tangannya menutnyuh penisku yang sedang berdiri di karenakan birahi yang kurasakan akibat mengingat tubuh setengah telanjang mbak inneke di dalam kamar.



Kami melanjutkan berjalan ke araa resort tanpa berbicara, sesampainya di resort mbak inneke menanyakan namaku dan juga berterima kasih atas bantuanku. Dia pun segera bergegas masuk ke dalam resort, sedangkan aku pun beranjak kearah belakang resort untuk melanjutkan meletakkan payung dan mengganti pakaiankuyang agak basah.




POV Inneke koesherawaty



Setelah masuk ke dalam kamar aku pun segera mengeringkan tubuhku yang lumayan basah karena kehujanan. Ku lepas pakaian dan jilbabku yang ku kenakan karena basah, dalam keadaan setengah telanjang aku pun merebahkan tubuhku di atas ranjang untuk sekedar melepas lelah, dengan terpejam aku terbayang penis lelaki yang membantuku melewati hujan tadi. Penis yang sangat besar dan keras, aku pun membayangkan nikmatnya bersetubuh di saat cuaca dinin seperti ini, perlahan jemariku pun mengelus – elus liang vaginaku. Ku gesek – gesekkan vaginaku hingga terasa hangat, perlahan luapan birahimulai menguasaiku. Tiba – tiba aku tersadar bahwa aku adalah seorang wanita yang sudah berjilbab, sangat tidak pantas dan memalukan apabila ada orang yang memergokiku dalam keadaan seperti ini.



Aku pun segera beranjak untuk mengenakan pakaian ganti, kuambil cadangan baju ganti yang ada dalam tas ku, aku memilih baju yang agak ketat berwarna merah dan rok hitam yang panjangnya sampai telapak kakiku. Setelah memakai pakaianku aku pun mengenakan jilbabku yang bercorak warna –warni sehingga terlihat sepadan dengan pakaian yang ku kenakan.



Selesai beres merapikan pakaian dan jilbabku aku pun beranjak keluar kamar menuju kea rah dapur untuk sekedar membuat teh panas untuk menghangatkan tubuhku yang merasa agak kedinginan. Di ruang tengah ku jumpai kru – kru yang tampak sedang beristirahat sambil mengeringkan pakaian yang mereka kenakan. Sedikit berbasa – basi aku pun berlalu menuju ke dapur, sesampainya di dapur kulihat ternyata lelaki yang tadi membantuku sedang berada di sana terduduk di dekat meja makan sambil menikmati segelas teh, dia hanya mengenakan celana pendek selutut dan bertelanjang dada, seketika darahku berdesir melihat tubuh atletisnya yang terlihat sangat macho dengan dada bidang yang di tumbuhi bulu – bulu, serta perutnya yang membentuk sixpack. Aku tertegun memandangi lelaki tersebut yang belum menyadari kehadiranku di dekatnya.



“astagfirullah, …” aku pun menggumam menyadari apa yang kulihat sambil spontan memalingkan pandanganku



Rupanya lelaki tersebut pun terlonjak kaget saat mendengar suaraku, dia pun segera mengambil bajunya dan memakainya.



“maaf mbak,…saya ceroboh gak pake baju di sini…” ujarnya



“iya, gak apa – apa mas giyo, …” ucapku


“mbak mau apa sampe ada di dapur begini,..??


“saya mau minum teh manis hangat mas, kayanya enak pas cuaca dingin begini..” terangku


“ oh ya udah, biar saya buatkan mbak, tunggu di kamar aja, nanti saya antar ke depan kamar mbak “ ucap lelaki tersebut


“ boleh deh mas, nanti ketuk aja kamar saya kalo teh – nya udah jadi,,” ucapku



“baik mbak ,..” ucapnya


“oke, terimakasih ya mas giyo, saya ke kamar dulu ya…” ujarku


“iya mbak, silahkan,..” ucapnya



Akupun segera beranjak menuju ke kamar, sesampainya di kamar aku pun melamun membayangkan tubuh mas giyo yang terus terbayang di ingatanku. Aku terpejam membayangkan aroma badannya yang mampu menaikkan birahiku, membayangkan kerasnya penisnya yang tersenggol oleh tanganku dan juga tubuhnya yang terlihat sangat macho. Tanpa bisa kucegah perlahan birahiku pun menjadi naik hanya dengan membayangkan seorang pria yang baru ku kenal.



Tak lama terdengar pintu kamarku pun di ketuk oleh seseorang, aku tersadar dari lamunanku dan segera beranjak menuju ke pintu untuk membukanya. Begitu pintu terbuka ku lihat mas giyo membawa secangkir teh panas dan sedikit gorengan di nampan yang di bawanya. Entah setan apa yang merasukiku aku pun mempersilahkan mas giyo untuk masuk ke dalam kamarku.



“ sini mas, bawa masuk aja ke dalam,..”ucapku



“eenngghh,…gak apa – apa mbak masuk ke dalam ,..??’’ tanyanya ragu – ragu



“gak apa – apa mas, taruh aja di meja situ,.” Ujarku sambil menunjuk ke arah meja yang berada di samping TV yang berada di kamar ini.



“baik mbak, saya permisi masuk yaa,..’’ ujarnya sambil melangkah masuk ke dalam kamar



Aku pun menutup pintu kamarku dan menguncinya, ku lihat mas giyo meletakkan nampan yang di bawanya dan berdiri di samping meja. Aku beranjak menuju ke ranjang dan duduk di tepi ranjang, ku lihat mas giyo berdiri tertegun sambil terus memandangiku dengan tatapan heran.




POV Tugiyo Prahasto



Aku sedang beristirahat di dapur sembari menimati segelas teh hangat ketika tiba – tiba aku di kejutkan oleh suara seorang wanita. Ku lihat mbak inneke berdiri sambil memalingkan wajahnya, ternyata dia kaget melihatku bertelanjang dada di dapur, hal ini ku lakukan karena baju yang kukenakan basah karena menolongnya tadi.



Aku pun segera mengenakan bajuku dan menanyakan apa keperluannya berada di dapur saai ini, ternyata mbak inneke ingin segelas teh hangat. Aku pun menyanggupi permintaannya dan segera membuatkan teh hangat untuknya. Namun aku terkejut saat mbak inneke meminta mengantarkan teh hangatnya ke kamar yang di pakainya untuk beristirahat, aku pun menyanggupi permintaannya itu.



Setelah teh yang ku buat telah siap aku pun segera mengantarkannya ke kamar mbak inneke, sesampai di depan pintu kamarnya aku mengetuknya, dan mbak inneke yang membuka pintu kamarnya. Aku terkejut ketika dia memintaku untuk membawa teh tersebut ke dalam kamarnya dan meletakkannya di meja. Ku turuti kemauannya tanpa ada pikiran macam – macam, mbak inneke pun menutup pintu kamarnya dan duduk di tepi ranjang, aku pun menatapnya dengan sedikit heran, wanita cantik berjilbab duduk di tepi ranjang berada dengan seorang pria di kamar ini.




POV Inneke Koesherawaty



Aku duduk di tepi ranjang yang berada di kamar ini, sedangakn mas giyo masih berdiri terpekur di samping meja.



“mas giyo, maaf boleh minta tolong teh-nya di bawa ke sini…??’’ ucap ku



“baik mbak,..” ujar mas giyo seraya mengambil cangkir teh dan membawanya ke arahku



“ini teh-nya mbak,..” ucap mas giyo sambil menyodorkan cangkir



“terimakasih ya mas giyo,..” ucapku seraya mengambil cangkir dari tangannya



Ku teguk perlahan teh hangat, terasa sangat pas dan nikmat sekali menikmatinya di udara yang dingin seperti saat ini. Selesai meminumnya aku pun meminta mas giyo untuk kembali meletakkan cangkir tersebut kembali ke meja. Mas giyo menuruti permintaanku, dia mengambil cangkir dari tanganku, berjalan hendak mengembalikan cangkir tersebut ke meja.



Entah nafsu apa yang menyelimutiku, aku beranjak dari tepi ranjang setengah berlari aku menghampiri mas giyo yang sedang meletakkan cangkir di atas meja. Ku tubruk dan segera ku peluk tubuh mas giyo yang berdiri di samping meja. Mas giyo pun tersentak kaget ketika aku memeluk tubuhnya yang terasa agak sedikit dingin karena baju yang di pakainya masih agak basah.



“eehhh,..ada apa ini mbak ,..???” ucapnya kaget



“mas,…maaf ya, aku sangat butuh kehangatan sekarang,..” ujarku asal



“maksud mbak inneke ,..??? “ tanyanya lagi



“aku terbayang kontol mas giyo yang tersentuh oleh ku tadi, dan juga badan atletis mas giyo, itu membuat gairahku menjadi naik,..” terangku kepadanya



“jangan gitu mbak, dosa ini, ingat keluarga mbak,..” elaknya seraya berusaha mengingatkanku




“ayo mas, bantu aku melepaskan birahiku ini,..” ucapku sembari menarik tangannya kea rah ranjang





Sesampainya di tepi ranjang aku pun segera melumat bibir mas giyo dengan ganasnya, ku tumpahkan gairahku yang meluap – luap. Mas giyo pun perlahan membalas ciuman ku dan mulai membalas lumatanku, bibir kami saling beradu dengan ganasnya, lidah kami menyeruak ke dalam rongga mulut satu sama lain, kutumpahkan gairahku yang meletpu – letup kepada lelaki yang baru ku kenal ini.



Sambil terus berciuman perlahan ku elus batang penis mas giyo yang ternyata sudah agak berdiri keras, ku elus dari luar celananya sedikit demi sedikit kurasakan penis mas giyo pun mulai menegang. Tangan mas giyo pun tak hanya diam, perlahan di remasnya payudaraku yang masih terbungkus pakaian yang ku kenakan.



Gairah kami berdua mulai merasuki akal sehat kami ketika satu per satu kami mulai melucuti pakaian yang kami kenakan, mulai dari jilbabku yang di buka perlahan oleh mas giyo, di lanjutkan dengan kaos dan rok ku yang di lucutinya, aku pun juga membuka pakaian yang di kenakan oleh mas giyo. Sejenak mas giyo tertegun melihat tubuhku yang kini hanya terbalut bra dan celana dalam. Sedangkan aku pun tertegun melihat batang penis mas giyo yang mengacung tegak tertutupi celana dalam yang di pakainya. Mas giyo pun membalikkan tubuhku hingga aku berdiri memebelakanginya, perlahan di lepasnya kaita bra ku dan di lepaskannya melalui kedua tanganku. Di remasnya perlahan kedua payudaraku yang kini telah terekspos bebas, wajahku pun di hadapkannya ke belakang dan bibirku kembali di lumatnya dengan penuh nafsu.



“ccuuppp,..smoocchhh,..smooocchh,…mbak cantik banget,..” bisiknya di telingaku



Perlahan ciumannya pun turun kearah ketiakku, di jilatinya perlahan ketiakku yang di tumbuhi bulu – bulu, sambil terus meremas kedua payudaraku. Aku pun juga meremas penisnya yang telah berdiri mengacung dengan tegaknya, terasa sangat keras penis mas giyo yang ada dalam genggamanku.



“aaccchhhh,…geli masss,…kontolmu gede bangeeettt,…” racauku menimati cumbuannya.



Tak berapa lama kami melakukan cumbuan, mas giyo mendorong perlahan tubuhku ke atas ranjang hingga tubuhku terbaring di atas kasur dengan hanya menyisakan celana dalam. Mas giyo ku lihat menurunkan celan dalam yang di pakainya, dan mencuatlah penis hitam yang sangat besar saat celana dalam mas giyo terlepas. Aku sapai tertegun melihat besarnya penis mas giyo yang teracung tegak dan keras, ku telan ludah menyaksikan pemandangan yang membuat nafsu birahiku semakin meluap. Mas giyo pun menarik celana dalam yang masih melekat di tubuhku, perlahan celana dalamku pun di lolosi melalui kedua kakiku, kini aku terbaring di atas kasur dengan tubuh telanjang bulat, ku lihat mas giyo memandangi tubuh bugilku dengan tatapan kagum dan penuh nafsu.



“mbak inneke, mimpi apa saya bisa melihat tubuh bugil mbak kaya gini,..” ucapnya



“tubuhku sekarang milikmu mas, nikmatilah sepuasmu,…” ujarku kepadanya.



Perlahan mas giyo pun naik ke atas ranjang dia memposisikan tubuhku agar terasa nyaman, di letakkannya kepalaku di atas bantal dan dia memposisikan badannya di sampingku. Di cium dengan lembutnya bibirku sambil tangannya meremas payudaraku, ciumannya sedikit demi sedikit berubah menjadi lumatan yang penuh nafsu, akupun membalas lumatannya dengan sangat bernafsu, ku elus – elus batang penisnya yang mengcung – acung di atas perutku. Tangan mas giyo perlahan turun kearah vaginaku, di usap – usapnya vaginaku dengan lembut. Ciuman mas giyo pun perlahan turun kea rah payudaraku, di kulum – kulumnya puting payudaraku yang telah mengeras, jemarinya kurasakan masuk ke dalam lubang vaginaku.



“aaccchhh,..aacchhh,..isep yang kuat maaass….” Racauku meikmati cumbuannya di putingku



Kurasakan geli yang sangat hebat di putingku akibat hisapan dan gigitan kecil mas giyo si sekitar area putingku. Tanganku pun mulai mengocok batang penis besar milik mas giyo. Kami terus melakukan cumbuan – cumbuan yang penuh nafsu, jemari mas giyo terus mengocok vaginaku dengan agak cepat. Ku lepaskan kocokanku pada batang penis mas giyo, dia pun menatapku heran, aku tersenyum ke arahnya sambil merubah posisi, ku dorong tubuhnya agar berbaring di kasur, ku posisikan tubuhku di atasnya, wajahku kini tepat berada di depan batang penis mas giyo yang mengcung tegak, sedangkan vaginaku tepat berada di depan wajah mas giyo. Ku jilat perlahan kepala penis yang berwarna hitam milik mas giyo, ku jilati juga batang penisnya yang sangat keras, sedangkan di bawah sana mas giyo pun mulai menjilati vaginaku yang terawat rapi tanpa adanya rambut di area vaginaku.



“accchhh,…sluurrppp,…sluurrpp,..” erangku sambil terus mengulum penis mas giyo



“slluurrpp,..sluupp,..memekmu indah sekali mbak,..” ucap mas giyo



“aacchh,…accchh,…terus jilat mas, aku bentar lagi mau keluar,..”,..ucapku



Tak berapa kurasakan vaginaku mulai berkedut yang menendakan aku akan segera mendapatkan prgasmeku, memeang vaginaku sangat sensitive apabila di jilati sehingga sangat mudah untuk mencapai orgasme.



“aacchhhh,…ssrrrttt,..srrrttt,..aaacccchhh,…” aku mengerang merasakan orgasmeku yang keluar membasahi vaginaku,



“eehhmmpphh,…aaccchhh,..enak sekali jilatanmu mas giyo, aku sampai muncrat begitu,..” ucapku.



Mas giyo hanya tersenyum mendengar eranganku yang sedang menikmati sensai orgasme pertamaku, mas giyo pun mendorong pelan tubuhku hingga aku terbaring lemah di atas kasur. Dia sekarang menindih tubuhku, melumat bibirku dengan nafsunya, pelan dia mengarahkan ujung penisnya hingga tepat berada di depan lubang vaginaku, dengan senyum dia pun meandangku seakan meminta persetujuan agar penisnya dapat memasuki lubang vaginaku. Aku pun mengangguk pelan sambil tersenyum memberikan persetujuan agar penisnya memasuki lubang vaginaku.


“ masukin kontolmu mas ke dalam memekku,..” bisikku pelan sambil tersenyum



Perlahan di dorongnya kepala penis yang besar itu ke dalam lubang vaginaku, aku memejamkan mata menahan rasa perih yang melanda vaginaku ketika penis mas giyo menyeruak masuk perlahan ke dalam vaginaku, memang ukuran penis mas giyo 3 kali lebih besar di bandingkan dengan penis suamiku.



“eerrgghhh,..dorong terus mas kontolmu,..” erangku sambil memejamkan mata menikmati penetrasi penis mas giyo masuk ke dalam vaginaku



“sakit ya mbak,…?” tanya mas giyo



“iyaaa,..eerrgghh,..perih mas, kontol suamiku lebih kecil dari kontolmu…” erangku



“saya masukin pelan –pelan ya mbak, tahan sedikit, mungkin agak sakit,..” ucapnya perlahan



“iyaaa,.***k apa – apa mas, aku seneng kontol gede kamu,…” ujarku…,



Bleeess,…bleesss,…dengan beberapa kali hentakan mas giyo mendorong masuk penisnya ke dalam vaginaku, aku hanya dapat memekik perlahan menikmati sensasi antara sakit, perih dan nikmat yang bercampur jadi satu.



“eerrgghhh,..eerrrggghh,..aaauuuww,…aaacchhh,..” erangku menikmati komtol mas giyo yang menghujam masuk ke dalam vaginaku.



Terasa sesak dan penuh vaginaku yang kini berisi kontol milik mas giyo, ku lirik perlahan ternyata belum semuanya msuk ke dalam vaginaku masih menyisakan sepertiga lagi ukuran penis mas giyo yang belum masuk ke vaginaku. Perlahan mas giyo pun mulai memaju mundurkan penisnya di dalam vaginaku, terasa sangat perih namun bercampur nikmat yang ama sangat kunikmati.



“eerrghhh,..aaccchhh,..aacchhh,…sodok terus kontolmu mask e memekku,..” racauku menikmati sodokan penis mas giyo.



“hhmmpphh,..hmmpphh,..iya mbak, memekmu hangat dang enak sekali mbak,..” ujar mas giyo sambil terus menyodok vaginaku



“aaacchhh,..aaaccchh,…accchh,…kontolmu gede banget masss,…aku suka, rasanya enak banget di sodokin kontol gede gini,..” racauku



Mas giyo terus menyodok – yodok kontolnya secara konstan di dalam memekku, di genjotnya dengan penuh semangat tubuhnya maju mundur di atasku, ku tarik perlahan kepalanya hingga mulutnya berhadapan dengan bibirku, kubuka lebar – lebar mulutku.



“maass,…aaaaccchh,…ludahi mulutku mas, aku mau ngerasain ludahmu,..” ujarku



Mas giyo membuka mulutnya dan mengeluarkan ludahnya perlahan – lahan hingga menetes ke dalam mulutku, ku terima ludah yang keluar dari mulut mas giyo dengan ujung lidahku, setelah tertumpah memenuhi mulutku akupun mengulum ludah mas giyo yang berada dalam mulutku, dan kutelan perlahan sambil menikmatinya.



Mas giyo terus menggenjot vaginaku dengan cepat, kurasakan penisnya menusuk – nusuk vaginaku sampai mentok, terasa sangat penuh sekali lubang vaginaku di sodok kontol mas giyo yang berukuran sangat besar.



“aaccchhh,..aaacchhh,…sodok yang kenceng maaasss,…aku mauuu keluaarr,…” erangku



“ eerrggghh,..errgghh,…iyaaaa mbaak, ,..” jawab mas giyo



Kurasakan sodokan penis mas giyo semakin cepat di dalam lubang vaginaku, hal ini tentu saja membuat vaginaku terasa sangat gatal, ada dorongan yang seperti memaksa untuk keluar dari vaginaku. Ku pejamkan mataku menikmati sensasi sodokan penis mas giyo yang mengaduk – aduk lubang vaginaku.



“aaacchhhh,…aacchhhh,…eerrrggghhh,…Errrggghh,..” aku mengeram menikmati orgasme yang kembali ku dapatkan, mataku terpejam, ku coba mengatur nafasku yang terengah – engah.



Mas giyo perlahan menghentikan sodokan penisnya di vaginaku, di keluarkannya penisnya dari lubang vaginaku, ku buka perlahankelopak kedua mataku, ku tatap wajah mas giyo yang tersenyum menatapku. Ku tarik perlahan kepala mas giyo hingga bibir kami kembali bertemu, ku lumat perlahan mulutnya sambil menikmati sisa – sisa orgasme yang melandaku.



“mau di lanjut lagi mbak,..??” tanya mas giyo berbisik



“iya mas,…” jawabku sambil tersenyum
Perlahan mas giyo mengangkat tubuhku hingga terduduk, dia pun memposisikan tubuhnya berbaring di kasur. Ku posisikan tubuhku berjongkok di atas penisnya yang masih berdiri mengacung dengan tegaknya, ku turunkan perlahan pantatku sampai kepala penis mas giyo berada tepat di depan lubang vaginaku. Terasa sedikit demi sedikit penis mas giyo masuk ke dalam vaginaku yang masih basah oleh cairan orgasmeku, tentu saja hal ini memudahkan penetrasi penisnya memasuki vaginaku. Setalah hampirseluruh batang penis mas giyo masuk ke dalam vaginaku, ku goyangkan perlahan pantatku terasa batang penisnya mengaduk – aduk rongga lubang vaginaku.



“aaccchhh,…aaacccchhh,…kontolmu bener – bener enak mas,….” Ucapku sambil tersenyum memandang wajahnya



“eeemmmppphh….eemmpphhh,…memekmu juga nikmat mbaakk,…masih sempit dan seret,..” ujarnya sambil ikut menggoyang – goyangkan pinggulnya serta tangannya meremas – remas kedua payudaraku yang menggantung bebas di hadapannya.



Setelah tenagaku sudah kembali terkumpul ku goyangkan pinggulku dengan agak cepat, terasa penis mas giyo yang memenuhi lubang vaginaku yang semakin basah. Kurasakan sangat nikmat penis mas giyo yang juga bergoyang mengaduk – aduk di dalam vaginaku. Asyik bergoyang di atas tubuh mas giyo membuat tubuhku pun terasa lelah, ku rebahkan tubuhku di atas tubuh mas giyo yang berbaring di kasur dengan penisnya yang masih menancap di vaginaku. Ku lumat bibir mas giyo dengan ganasnya, ku kulum – kulum lidahnya yang terasa sangat hangat. Mas giyo pun bereaksi dengan bergerak menyodokkan penisnya yang masih berada di dalam vaginaku, perlahan kuarahkan ciumanku menuju ke puting dada mas giyo, ku kulum lembut secara bergantian kedua ujung puting dada mas giyo. Terdengar mas giyo mendesah perlahan menikmati kuluman di puting dadanya, puas mencumbui dada mas giyo ku arahkan lidahnya kearah ketiaknya yang di tumbuhi bulu yang cukup lebat, ku jilati ketiak mas giyo yang berbau khas aroma jantan seorang lelaki, aku pun heran kenapa aku mau menjilatiketiaknya mas giyo padahal aku tidak pernah melakukan hal ini kepada suamiku. Mas giyo pun tak hanya diam menikmati cumbuanku, dia mengulum puting payudaraku dengan lembut secara bergantian.



“aaccchhh,…sssluurrpp,..aaacchhh,…sodokin memekku yang cepet lagi mas,…aku mau keluar laaggiii,..” erangku ketika ku rasakan lagi dorongan orgasme yang hendak melandaku akibat sodokan penis mas giyo yang semakin cepat di dalam lubang vaginaku.



Kurasakan gelombang orgasme kuakan segera melandaku, vaginaku terasa sangat gatal dan berdenyut – denyut menikmati sodokan penis mas giyo yang semakin cepat di dalam lubang vaginaku.


“aaaccchhhh,….eeerrrgghh,..aaaaccchhhh,…aaaccchhhhh,…” erangku ketika gelombang orgasme kembali melandaku untuk yang kesekian kalinya, mataku terpejam menikmati sensasi vaginaku yang berdenyut – denyut dan mengeluarkan cairan orgasmeku. Tubuhku pun terasa lunglai rebah di atas badan mas giyo yang berbaring. Ku coba mengatur nafasku yang tak beraturan akibat kenikmatan yang kurasakan.



“enak ya mbak,…?? “ tanya mas giyo berbisik di telingaku



“nikmat banget mas,…” ucapku pelan sambil masih terpejam



“ aku udah keluar terus, tapi kontol kamu masih kuat aja mas,..???” tanyaku menyadari penis mas giyo yang masih berdiri tegak di dalam lubang vaginaku.



“hehehehee,..seneng ya mbak di entotin kontol saya,..??” tanyanya lagi



“seneng banget mas,…enak banget sodokan kontol mas giyo di memekku,..” ucapku sambil mencoba berpindah posisi.



Perlahan penis mas giyo yang masih berdiri mengacung tegak pun kurasakan keluar dari dalam lubang vaginaku, kurasakan pula cairan orgasmeku ikut merembes keluar seiring dengan keluarnya penis mas giyo dari vaginaku.



“kita lanjut lagi yuk mbak,..” bisik mas giyo sambil mencium lembut bibirku



Akupun hanya mengangguk pelan, mas giyo pun menarik pelan tubuhku agar dapat terduduk, badanku yang basah akibat keringat di posisikan menungging membelakangi mas giyo. Ku tengokkan perlahan kepalaku menghadap mas giyo, ku lihat dia memposisikan kepala penisnya di depan lubang vaginaku. kurasakan penis mas giyo sedikit demi sedikit mulai masuk ke dalam vaginaku, dengan posisi nungging seperti ini penis mas giyo sangat terasa memenuhi lubang vaginaku. Sodokan demi sodokan yang di lakukan mas giyo membuat tubuhku terlonjak – lonjak, mas giyo menarik pelan rambutku sehingga tubuhku kini membentuk lekukan yang terlihat sangat seksi.


Mas giyo terus menusuk – nusuk vaginaku dengan penisnya dalam posisi doggy style, tangan mas giyo pun meremas – remas salah satu payudaraku. Tubuh kami berdua sudah sangat basah oleh keringat, aku pun sesekali ikut menggoyang – goyangkan pinggulku sehingga bisa kurasakan penis mas giyo selain menyodoki juga terasa mengaduk – aduk vaginaku. beberapa saat kemudian kurasakan kembali gelombang orgasme akan segera melandaku, hal ini karena penis mas giyo yang sangat terasa saat menusuk vaginaku hingga terasa mentok sampai ke dinding rahimku.



“aaaacccchh,,..aaacchhh,…aaachhh,…maaaasss,..sodoookk yang cepet memekku,….aku hampir keluarr lagi….” Aku meracau menikmati sodokan penis mas giyo yang semakin cepat



“eerrgggghh,…eemmppphh,…eerrrhgghhh,..iyyaaa mbaaakk,…saya juga udah mau keluar,..”ucap mas giyo sambil mempercepat sodokannya



“aaaccchhhh,…aaaccchhh,…aachhh,……” desahku



Terasa sodokan penis mas giyo yang semakin cepat menusuk – nusuk lubang vaginaku, kurasakan vaginaku pun mulai berdenyut –denyut pasti tak lama aku akan mndapatkan orgasmeku.



“aaaccchhh,….maaassss,..sodookk yang cepet masss,…aacchhhh,..’ racau ku



Mas giyo semakin mempercepat sodokan penisnya, terdengar bunyi berkecipak yang berasal dari tumbukan badan mas giyo yang beradu dengan pantatku.



“aaacccchhhhh,…aaaaaccchhh,…eerrgggghh,..aaaacccchhhh,….” Aku mendesah – desah ketika orgasme kembali melanda vaginaku, tubuhku pun lunglai hingga ambruk di atas kasur.



Tapi sodokan dari mas giyo kurasakan tidak berkurang malah bertambah semakin cepat, mas giyo semakin mempercepat sodokan penisnya di dalam vaginaku,



“eeerrrggghhh,…ooocchhhh,…eeerrggghhh,…..” mas giyo mengerang


Crooottt,….crooootttt,…croooottt….croooottt..,…ku rasakan beberapa kali penis mas giyo memuncratkan spermanya di dalam vaginaku, terasa sangat hangat siraman spermanya yang membanjiri liang vaginaku.



“aaaccchhh,…eemmmpphh,..aaaccchhhhhh,..” mas giyo pun terengah – engah merasakan orgasmenya yang sangat hebat.



Perlahan kurasakan penis mas giyo pun keluar dari lubang vaginaku, ku lihat penis hitamnya terlihat mengkilat akibat terlumuri oleh cairan orgasmeku dan juga oleh spermanya, kuraih perlahan batang penis yang masih basah itu, ku arahkan mendekati ke mulutku, tanpa ada perasaan jijik akupun memasukkan penis mas giyo ke dalam mulutku.ku kulum dengan lembut penis mas giyo yang perlahan mengecil, ku jilati penis yang basah tersebut, ku bersihkan sisa – sisa sprema yang masih ada di ujung kepala penis mas giyo. Setelah bersih ku keluarkan penisnya dari mulutku, ku kecup dengan lembut bibir mas giyo.



Aku dan mas giyo berbaring berdampingan di atas ranjang yang sudah menjadi saksi bisu persetubuhan kami berdua, tubuh kami berdua masih basah oleh keringat.



“ terimakasih ya mas,… aku sangat puas ngentot sama kamu,.” Ujarku



“sama – sama mbak inneke, saya yang seharusnya berterimakasih, sudah boleh ngentotin artis cantik kaya mbak inneke..,.” ucap mas sambil membelai pelan rambutku



Aku dan mas giyo masih sempat mengobrol – obrol ringan sambil mengistirahatkan badan kami berdua yang terasa sangat lelah akibat persetubuhan kami barusan. Tubuh telanjang kami berdua berbaring berdampingan di atas ranjang yang sudah berantakan. Ku lihat kea rah jam dinding teryat kami bersetubuh hingga lebih dari 1,5 jam.



Setelah merasa badan kami berdua sudah kembali pulih, aku pun beranjak ke kamar mandi, saat sudah berada di dalam tiba – tiba mas giyo menyeruak masuk ke dalam kamar mandi. Kami pun mandi dan memebersihkan badan kami bersama – sama.



Selesai mandi aku pun segera memakai pakaian dan kemudian beranjak ke meja rias untuk berdandan memperbaiki riasanku arena aku harus melanjutkan syuting. Mas giyo pun segera mengenakan pakaiannya, setelah rapi mas giyo pun mengambil nampan tadi di bawanya.



“mbak inneke, terimakasih ya mbak dan saya izin permisi melanjutkan pekerjaan saya kembali. ..” ujar mas giyo



“sebentar mas giyo,..” ucapku sambil beranjak menuju ke arahnya



“boleh aku minta nomer HP mas giyo,..??” tanyaku



“boleh mbak,…08XXXXXXXXXX , itu nomor HP saya.” Ujar mas giyo menyebutkan nomor HP-nya.



“aku save ya mas, …” ucapku



“iya mbak,..” ujar mas giyo



Setelah menyimpan nomor HP mas giyo aku pun menghampiri mas giyo dan mengecup bibirnya dengan lembut, mas giyo membalas dengan melumat pelan bibirku.



“terimakasih ya mas,.. “ ucapku sambil tersenyum manis



“sama – sama mbak, saya permisi sekarang ya,..” ujar mas giyo sambil beranjak keluar dari kamarku.



Setelah mas giyo keluar dari kamarku aku pun segera melanjutkan untuk merapikan dandananku karena aku harus segera melanjutkan syuting yang tadi tertunda akibat hujan deras. Ku langkahkan kakiku keluar dari kamar setelah dandananku rapi, ku lihat para kru pun sudah bersiap untuk kembali melanjutkan proses syuting, kami bersama – sama beranjak menuju ke taman yang ada di depan area resort ini.
Di dekat taman aku berpapasan dengan mas giyo yang sudah mulai melanjutkan pekerjaannya di area sekitar resort, kulemparkan senyum ke arahnya, diapun membalas senyumanku dengan senyuman tipis. Kukerlingkan sebelah mataku ke arahnya, dia pun hanya tersenyum tipis memandangku.
 
mantap! lancrotkan
 
hmmm nice... tp kynya ane pernah baca deh...
tp klo salah, jgn timpukin ane yak hehe
 
hmmm nice... tp kynya ane pernah baca deh...
tp klo salah, jgn timpukin ane yak hehe



mungkin agak mirip aja kali ya suhu..
soalnya ane baru kelarin ini tulisan kemaren, langsung di posting deh ,...

:beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wah gan mantep abis ane baca ane copy tuh cerita ke word trus buka di hp pake word viewer lumayab buat coli klo bisa tambahin lagi karyanya
 
Mantep gan bikin croot
Kalau bisa request yg Jessica kumalawongso gan
 
Suhu inneke vs para pemeriksa dong ...., demi suaminya yg tersangka Korupsi
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sebatas pemerannya yg mirip dg yg lama. Tp ini lebih fresh, lebih mantab critanya. Thx suhu sdh berbagi crita. Ditunggu kisah lainnya.
 
Bimabet
PART 2



POV Inneke Koesherawaty



“Fiiiuuuuhhhh…..”, ku hela nafas panjang sembari menjatuhkan tubuh ku di atas tempat tidur, sepulangnya dari mengantar anak ku ke sekolahnya, ku pejamkan kedua mataku berharap berkurang sedikit rasa penat yang menyerang pikiranku beberapa waktu belakangan ini.

Banyak hal yang terasa sangat berat membebani ku saat ini, hal ini berpangkal dari terjeratnya suamiku dalam kasus korupsi yang tentu saja mendapatkan banyak perhatian dari pihak media, hal ini tentu saja sangat berimbas kepada keuangan dalam rumah tangga kami.

Aku tak pernah menyangka suamiku bisa terjerat kasus yang cukup berat sehingga dia harus mendekam cukup lama di dalam penjara, aku sangat merasa terpukul mengetahui kasus tersebut, namun aku berusaha untuk tetap tegar dan terlihat selalu mensupport suamiku di depan awak media, padahal kenyataanya aku sangat terpukul dan agak stress menghadapi hal tersebut.

Selain masalah tersebut aku pun terbebani oleh biaya untuk kelangsungan hidup anak – anak kami yang saat ini bersekolah di tempat yang cukup besar biaya pendidikannya, belum lagi untuk kebutuhan hidup kami sehari – hari. Padahal pekerjaan ku di dunia artis tidak sebanyak beberapa tahun yang lalu, sehingga aku tidak bisa menggantungkan harapan untuk biaya hidup kami pada penghasilanku sebagai seorang artis.

Setelah dirasa cukup merebahkan badan aku pun beranjak untuk melakukan sedikit pekerjaan rumah, ku kerjakan sedikit demi sedikit pekerjaan rumah hingga akhirnya selesai dan rapi rumah yang ku huni bersama keluargaku ini. Aku pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang terasa agak lengket karena berkeringat setelah berberes pekerjaan rumah. Sesampainya kulepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuhku di mulai dari jilbab yang selalu kupakai sampai tubuhku bugil seluruhnya. ku tatap tubuhku yang telah telanjang sepenuhnya di cermin, ku raba perlahan putting payudara kiriku dengan menggunakan tangan kananku, mungkin karena sudah beberapa waktu aku tdak mendapatkan kepuasan birahi yang biasa ku peroleh dari suamiku,aku merasa agak sedikit bernafsu siang hari ini.



“SShhhh…..” lirih ku perlahan ketika ku pelintir perlahan puting payudaraku,

Akupun melanjutkan dengan memilin kedua putingku secara bersamaan dengan jari - jari tanganku, kurasakan nafsuku semakin meninggi akibat dari rangsangan di kedua puting payudaraku.



“eehhmpp,..ssshhhh…”… aku mulai menggumam perlahan seiring dengan birahi yang semakin melandaku.

aku pun mulai meremas – remas payudaraku dengan genggaman kedua tanganku, mataku terpejam menikmati rangsangan yang terasa di kedua payudaraku.

“ssshhh,…sshhhh,….ssshhhh…”, erangku menikmati remasan di payudaraku,

Perlahan ku turunkan tangan kananku ke arah vaginaku, ku raba perlahan bibir vaginaku sambil terus meremas payudara kananku.

“ehhhmmm,…ssshhh,..” lirih ku sedikit perlahan saat jemari tangan kananku meraba – raba vaginaku

Sedikit demi sedikit ku masukkan jari tengahku ke dalam lubang vaginaku, ke gerakkan perlahan – lahan didalam vaginaku,

“sshhhh,…aahhh,..”, desisku perlahan

Ku arahkan jari ku ke klitoris di vaginaku, ku usap – usap perlahan klitorisku

“sshhhh,…aaahhh,..sschhhh,,..”, eranganku semakin menderu seiring dengan usapan di klitorisku yang semakin ku percepat.

Kedua payudara ku pun kuremas – remas bergantian dengan cukup keras, ku rasakan nafsuku semakin meninggi dengan rangsangan – rangsangan yang ku lakukan di payudara dan vaginaku.

“ssshhhh,…eehhhmmm,…sssshhhh,..ssshhhh,..”, ku percepat kocokan jari tanganku di dalam lubang vagina sampai menyentuh – nyentuh klitorisku, begitu juga remasan di payudaraku pun semakin keras,

“aaahhhh,…ahhhh,…aaahhhh,..’, semakin keras eranganku

Terasa aku akan segera mendapatka orgasme, maka semakin ku percepat pula kocokan di vaginaku,

“aaaarrrggghhh,…aaaacchhhh,…aaaccchhhh,..” , aku mengerang cukup panjang ketika badai orgasme melandaku, ku rasakan cukup banyak cairan orgasme yang keluar dari lubang vaginaku.

Mataku terpejam menikmati sisa – sisa orgasme yang ku dapatkan, terasa keringat membasahi sekujur tubuhku.

Setelah mereda gejolak orgasme yang kurasakan, aku pun mulai melanjutkan membasuh seluruh tubuh telanjangku di bawah kucuran air shower.

Selesai mandi aku pun segera menuju ke kamar dengan handuk yang melilit di tubuhku, sesampainya di kamar aku pun segera berganti pakaian dan juga merias sedikit wajahku. Setelah beres berganti pakaian aku pun beranjak menuju ruang keluarga untuk sekedar menonton televisi, ku nyalakan tv dan ternyata channel yang ku setel sedang menampilkan berita mengenai kasus yang melibatkan suamiku. Perlahan air mataku pun menetes sedikit dari pelupuk mataku. Kurasakan sakit yang amat sangat di dalam hatiku, sebagai seorang istri tentu saja aku merasa sangat kecewa terhadap suamiku yang terkena kasus korupsi, padahal tanpa melakukan korupsi pun kehidupan rumah tangga bisa di katakana leih dari cukup.

Aku pun kembali berpikir mengenai kelangsungan biaya hidup yang harus ku jalani bersama – sama dengan kedua anakku. Aku merasa kalut dengan keadaan yang saat ini menimpa keluarga kami, terlebih tentunya anak – anakku membutuhkan uang yang tidak sedikit untuk biaya pendidkan mereka.

Tiba – tiba terlintas untukmenghubungi mantan manajerku dulu saat aku masih aktif di dunia artis, mungkin saja ini membantu ku mendapatkan jalan keluar untuk mengatasi persoalanku saat ini. Segera saja aku meraih HP yang tergeletak di meja, ku cari nomor telepon mantan manajerku dan begitu ku dapatkan nomornya langsung saja ku hubungi nomor mantan manajerku tersebut. Beberapa kali terdengar nada panggil hingga akhirnya panggilan ku pun di jawab oleh mantan manajer ku ,



“ Halo, assalamualaikum mbak ratna,” ucap ku menyapanya terlebih dahulu untuk memulai pembicaraan.



“Ya, Halo, Waalaikumsalam mbak Inneke” suara mbak ratna mantan manajerku menjawab sapaanku,

“Apa Kabar Mbak ratna, ?” ucap ku menanyakan kabar mbakratna

“Kabar baik Mbak inneke, mbak sendiri gimana kabarnya?” jawab mbak ratna sembari menanyakan balik kabarku

“ Ya, kabarku baik mbak, Cuma ya beginilah keadaanku sekarang mbak, sejak suamiku terkena kasus, pikiranku sering mumet & kalut, pusing mbak kalo ngadepin awak media yang kadang sering berlebihan’ ujarku menerangkan keadaanku saat ini.

“Ya ampun, aku turut bersimpati ya mbak atas masalah yang sekarang menimpa mbak inneke”, ucap mantan manajerku,

“iya, terimakasih mbak ratna, ini makanya aku telepon mbak ratna, mau minta tolong, mungkin mbak bisa bantu aku untuk dapetin job atau kerjaan, saat ini aku sangat membutuhkan pemasukan mbak, untuk membiayai kelangsungan pendidikan anak – anakku,” ujarku menerangkan maksudku menghubunginya.

“Hhhmmm, gitu ya mbak, maaf sebelumnya ya mbak innekeuntuk sekarang ini susah mbak cari job di dunia artis, apalagi sekarang banyak artis – artis pendatang baru yang lebih di utamain sama produser – produser mengingat pasar sekarang yang lebih di senangi acara – acara yang menampilkan artis – artis muda pendatang baru, susah mbak untuk dapetin job buat artis – artis yang sudah jarang tampil”, jelas mantan manajerku

“ oh gitu ya mbak ratna, memang sih sekarang banyak acara yang menampilkan artis – artis muda yang masih fresh, “ ujarku

“iya mbak Inneke, Hhhhmmm, mbak mau cari job yang seperti apa?, mungkin nanti saya bisa bantu tanya – tanya ke teman – teman saya yang lain, “ ucap mbak ratna

“Hhhmmmm, sebenarnya sih kalo memungkinkan di sinetron juga gpp kok mbak, tapi kalo emang susah job-nya, mungkin kalo ada yang lain bisa saya ambil juga, “ terangku kepada mbakratna

“okelah kalo begitu, nanti kalo saya udah dapet dapat job-nya, saya bakalan infoin deh ke mbak inneke” ucap mbak ratna

“iya mbak ratna, terimakasih banyak ya, saya tunggu kabar baiknya ya” ujarku

“Iya Mba Inneke, saya bakalan infoin ke mba kalo udah ada infonya” lanjut mbak ratna

“oke deh mbak ratna, kalo gitu kita sambung obrolan kita lain waktu ya, maaf lho udah ganggu waktunya, terimaksih banyak sebelumnya”, ucapku

“Oke Mba Inneke, lain kali kita sambung lagi ya “ ucapnya

“Iya Mba, Assalamualaikum Mbak Ratna”, ucap ku

“iya Mbak Inneke, Waalaikumsalam “ balas mbak Ratna



Ku tutup sambungan telepon dengan mantan manajerku itu sambil berharap mudah – mudahan ada job yang dapat aku kerjakan untuk mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan ku dan anak – anakku.



Tak Terasa waktu sudah beranjak siang, aku pun bergegas untuk bersiap menjemput kedua anakku di sekolahnya, setelah selesai bersiap aku pun segera beranjak menjemput anak – anakku, jarak yang tidak terlalu jauh membuat aku dapat dengan cepat sampai di sekolah anak – anakku.



Malam harinya saat aku sedang tiduran untuk bersiap untuk beristirahat tiba – tiba ponselku bordering yang menandakan adanya panggilan masuk di ponselku. Ku lihat di layar ponsel ternyata Mbak Ratna yang menghubungiku, segera ku angkat dan jawab panggilan masuk tersebut.



“ Assalamualaikum Mbak ratna,” ucapku membuka obrolan

“Waalaikumsalam mbak Inneke, selamat malam, maaf mengganggu malam – malam begini,”, ujar mbak ratna

“Gak apa – apa kok mbak, kebetulan saya lagi santai – santai di kamar” ujarku

“ada apa ya mbak, kok tumben malam – malam begini telepon?” lanjutku

“Hhhhmm, begini mbak Inneke, soal job yang mbak Inneke tanyakan ke saya, untuk beberapa bulan ke depan belum ada PH yang akan memproduksi sinetron – sinetron, ini dikarenakan saat ini sudah banyak sinetron stripping yang sudah di produksi dan masih ada beberapa lagi yang masuk waiting list dan kebetulan mereka sudah mempunyai artis – artis yang akan membintangi sinetron – sinetron tersebut”, mbak ratna menjelaskan cukup panjang mengenai job yang aku tanyakan

“Oh gitu ya mba, “ ucapku dengan nada yang cukup kecewa

“iya Mba Inneke, saya sudah cari info ke mana – mana , ternyata memang belum ada slot untuk mbak Inneke, “

“Waahh, ya sudah kalo memag tidak ada job untuk saya sekarang ini mba, selain itu memang tidak ada job – job lain mba? “ ujarku dengan nada yang agak getir

“Hhhhmmm, gimana ya mba, saya sebenarnya ada info job, tapi ini sangat tidak mungkin untuk mba Inneke, makanya saya tidak mau untuk memberikan ke mbak “ ucap mba ratna

“oowww, kalo boleh tau job apa ya mbak ratna,? Dan kenapa gak cocok buat saya?” tanyaku

“maaf mba inneke, job ini sangat jauh dari dunia selebritis, jadinya saya gak mau memberikan ke mba inneke, takutnya mba bakal marah dan tersinggung jika saya memberitahukan job ini “, ujar Mbak Ratna

“memangnya job-nya apa mbak ratna, ?” tanyaku lagi

“Maaf sebelumnya Mbak Inneke, saya kebetulan ada kenalan beberapa pejabat yang sering minta untuk di carikan artis untuk menemani mereka bersenang – senang, biasanya mereka membayar sangat mahal untuk job ini” terang mbak ratna

“Astagfirullah, “ ucapku terkaget dengan penuturan mbak ratna

“iya mba, makanya tadi saya bilang kalo pekerjaan ini sangat tidak cocok buat mbak inneke “, ujar mbak ratna

“Baiklah Mbak Inneke, saya Cuma mau menginfokan itu saja, lain kali kita sambung ya , maaf lho mengganggu malam – malam begini “ lanjut mbak ratna

“Iya Mba Ratna, Terimakasih ya infonya dan maaf ya sudah merepotkan”, ucapku

“Gak apa – apa kok mba , keep contact ya Mba, have a nice dream mba, bye “ ucap mba ratna

“Iya, Mba Ratna, terima kasih ya” ujarku

Sambungan telepon dengan mbak ratna pun terputus, dan aku pun tertegun memikirkan apa yang di bicaran tadi oleh mantan manajerku itu, mengenai job lain yang dia jelaskan untuk menemani pejabat – pejabat yang mencari kesenangan dengan artis – artis.

Pikiranku berkecamuk hebat memikirkan apa yang harus aku lakukan untuk bisa mendapatkan penghasilan, kalau menunggu job di sinetron pasti akan memakan waktu yang lama dan pastinya juga akan membuat aku kehabisan uang yang saat ini sudah semakin menipis di rekeningku. Sedangkan kalo mengambil job yang di jelaskan oleh mbak ratna tadi tentu saja aku merasa berat karena itu sangat bertentangan dengan hati nuraniku.

Menjelang tengah malam aku masih termenung memikirkan tawaran dari mbak ratna yang sepertinya cukup menggiurkan untuk membantu mengatasi permasalahan ekonomi yang saat ini mulai membelitku, namun di sisi lain hatiku menolak untuk melakukan apa yang di tawarkan oleh mbak ratna tersebut, pikiranku berkecamuk melawan batinku,haruskah aku mengambil tawaran tersebut, atau aku harus menolaknya, dengan resiko keuangan ku akan semakinmenipis tentunya.

Akhirnya dengan sangat berat hati aku pun memutuskan untuk mencoba mendengarkan tawarandari mbak ratna, ku ambil handphone dan memutuskan untuk menghubungi mbak ratna,



“Assalamualaikum , mbak ratna “ ucap ku begitu sambungan teleponku di angkat oleh mbak ratna,

“walaikumsalam,mbak inneke, “ jawab mbak ratna

“maaf mengganggu malam – malam begini, “ ujarku

“tidak apa – apa mbak inneke, kebetulan juga saya belum tidur” ucap Mbak ratna

“ada yang bisa saya bantu mbak, ? sepertinya penting sekali sampe teleponnya larut malam begini “ sambung mbak ratna

“iya mbak, setelah saya pikirkan, sepertinya saya tertarikdengan tawan job yang mbak tawarkan kepada saya, “ ujarku

“ehhh, serius mbak inneke, ? “ tanya mbak ratna dengan agak ragu

“ iya mbak ratna, saya benar – benar sedang membutuhkan pemasukan untuk kelangsungan biaya hidup saya dan juga anak saya, “ terangku

“hhhmmm, baiklah, coba sebantar saya cek ulang mengenai klien saya “,ucap mbak ratna

“baik mbak, “ucapku

Beberapa saat tidakterdengar suara dari mbak ratna,mungkin dia sedang mencari = cari job yang tersedia untukku,

“mbak inneke,….” Sujar mbak ratna kembali memulai obrolan

“iya mbak ratna, bagaimana,..??”tanyaku dengan agak penasaran

“begini mbak, untuk saat ini saya hanya ada slot satu job, ada dua pejabat yang mencari artis untuk menemani mereka bermain threesome, dengan syarat tanpa rules, artinya segala gaya sex yang di inginkan mereka harus di penuhi, berarti sang artis tersebut harus menuruti apapun kemauan dari kedua orang ini tanpa terkecuali” jelas mbak ratna

“maksudnya, tidak ada batsan apapun dalam kegiatan tersebut ya mbak,..? “tanyaku

“iya, benar mbak inneke, kalau mbak inneke setuju berarti mbak inneke harus menuruti apapun yang mereka inginkan selama job ini berlangsung” terang mbak ratna

“oh seperti itu ya mbak, kalo boleh tau berapa fee yang akan saya dapatkan dan berapa lama waktunya ?” tanyaku

“kalau mbak inneke setuju, maka mbak akan mendapatkan 500 juta rupiah untuk menemani mereka selama 1 hari “ terang mbak ratna

“hhmm,.. lumayan besar juga , pastinya akan sangat bermanfaat untukku mengingat kondisiku saat ini” pikirku dalam hati

“kalau mbak inneke setuju, saya akan mengontak klien saya & meminta kepastian kapan waktunya untuk job ini” lanjur mbak ratna



Aku berpikir keras, apakah akan ku ambil kesempatan untuk mendapatkan uang ini, namun aku juga berpikir akan seperti apa nanti kedua pejabat itu memperlakukanku dalam permainan yang mereka ingini,



“baiklah mbak, aku setuju dengan penawaran darimbak ratna”, akhirnya aku mengambil keputusan yang kurasakan sangat berat ini, namun tetap harus ku lakukan untuk mendapatkan pemasukan.



“ Baik, mbak inneke , secepatnya akan saya kabari mengenai kapan dan di mana akan berjalannya tawaran yang saya berikan ini” ujar mbak ratna

“baik mbak, kalau boleh saya tahu, siapa kedua orang pejabat yang nantinya akan saya layani?” tanyaku mencoba mencari tahu

“maaf mbak inneke, kalau untuk itu saya tidak dapat memberitahunya karena sangat rahasia,mbak inneke bakal tahu begitu ketemu langsung di tempat yang telah di tentukan” terang mbak ratna

“oh Begitu, baiklah mbak, saya tunggu kabar selanjutnya dari mbak ratna “ ucapku

“baik, mbak inneke, secepatnya akan saya beri kabar “ ujar mbak ratna

“ya sudah, saya rasa cukup ya mbak, sudah muai larut malam juga, selamat malam mbak ratna, terimakasih sebelumnya, assalamualaikum “ ucap ku menyudahi pebincangan kami

“oya, mbak inneke, sama – sama , waalaikumsalam “ ujar mbak ratna sambil menutup telepon



Ku letakkan HP ku di meja dan aku pun beranjak tidur karena telah memasuki dinihari, ku coba memejamkan mata, namun pikiranku masih memikirkan apa yang baru saja ku bicarakan dengan mbak ratna. aku tidak tahu berapalama aku memikirkan menganai hal tersebut hingga akhirnya aku tertidur, keesokan paginya , aku terbangun untuk melaksanakan sholat subuh dan mempersiapkan kebutuhan anakku untuk melakukan aktivitasnya hari ini.



Siang harinya kudengar HP ku berbunyi, kulihat dan di layar tertera panggilan masuk dari mbak ratna, segera ku jawab panggilan masuk dari mbak ratna tersebut,



“assalamualaikum,selamat siang mba ratna “ ucapku membuka pembicaraan

“waalaikumsalam mbak inneke, “ ujar mba ratna

“saya mau mengabarkan mengenai apa yang kita bicarakan semalam, “ lanjut mbak ratna

“oh iya, bagaimana mbak ? “ tanyaku

“deal mbak, kedua pejabat tersebut setuju dan sudah menentukan waktunya” terang mbak inneke

“ow, kapan waktunya mbak ?” tanyaku lagi

“hari jumat besok mbak, merekaakan menunggu mbak inneke di tempat yang tentukan “, terang mbak ratna

“hhmm, berarti lusa ya mbak, “ tanyaku memastikan

“iya mbak, inneke, dan mengenai pembayarannya, mereka akan memberikan cek , begitu mbak inneke sampai di lokasi” lanjut mbak ratna menjelaskan

“baiklah mbak, kalau boleh tahu di mana lokasinya ya mbak ? “ ucapku

“nanti akan saya sms lokasi tempatnya mbak inneke, supaya lebih jelas “ ujar mbak ratna

“dan mbak inneke tidak usah memikirkan untuk member uang untuk saya, karena saya sudah mendapatkan bagian dari kedua orang tersebut, jadi mbak inneke tidak usah repot – repot ya” lanjut mbak ratna

“oh begitu,wah saya jadi tidak enak nih sama mbak ratna, “ ucapku

“sudah tidak usah di pikirkan mbak inneke, hitung – hitung saya membantu mbak inneke sebagai sahabat “ ujar mbak ratna

“baiklah mbak ratna,terimakasih banyak ya atas bantuannya “ ucapku

“sama – sama mbak inneke, ya sudah , kapan – kapan kita ngobrol lagi ya, nanti akan saya sms alamat lokasinya, assalamualaikum “ ucap mbak ratna

“ iya mbak, terimakasih banyak ya atas bantuannya “ ucapku



Setelah menutup telepon, aku pun kembali memikirkan pekerjaan yang baru aku ambil, sudah kepalang tanggung pikirku, aku sangat membutuhkan pemasukan, HP ku pun kembali berbunyi yang menandakan adanya pesan masuk ke HP ku. Aku membuka pesan tersebut yang ternyata berasal dari mbak ratna yang memerikan lokasi tempat yang telah di persiapkan oleh kedua orang yang akan aku temani seharian nanti di hari jumat, di pesannya pun di jelaskan bahwa aku harus tetap memakai gamis dan juga jilbab seerti yang biasa aku kenakan sehari – hari, di pesannya juga di jelaskanbahwa aku sudah harus tiba di lokasi tersebut pukul 7 pagi dan akan berakhir pada pukul 9 malam.

Setelah membalas pesan dari mbak ratna seraya mengucapkan terimakasih kepadanya, aku pun pergi menuju ke salon langgananku untuk sekedar merapikan penampilanku, agar tidak mengecewakan orang yang telah membayarku cukup mahal.



Skip….Skip…Skip..



Hari jumat subuh ini setelah melaksanakan kewajibanku, aku pun segera mempersiapkan diriku untuk segera pergi ke tempat yang di janjikan, ku lihat dengan seksama penampilanku di depan cermin, pakaian yang kupakai saat ini adalah gamis merah yang cukup untuk menutup tubuhku, di padukan dengan jilbab hitam di tambah riasan make up yang tidak terlalu mencolok dan terlihat agak natural, ku rasa cukup menarik penampilanku pagi ini. Setelah memastikan tidak ada yang kurang dari penampilanku, aku pun mengecek perlengkapan di dalam tas yang kubawa hari ini, beberapa gamis dan juga jilbab, serta make up dan beberapa kebutuhan wanita sudah tersusun rapi di tas ku.

Setelah memastikan semuanya sudah siap, akupun beranjak dari kamar untuk menemui anakku. Aku pun memberitahukan kepada anakku bahwa hari ini aku tidak dapat mengantarnya ke sekolah di karenakan ada urusan yang tidak dapat ku tinggalkan, anakku pun tampaknya dapat menerima penjelasanku dan setuju nanti dia akan pergi ke sekolah dengan naik taksi di antar oleh asisten rumah tangga kami.

Aku pun segera berpamitan dengan anakku, setelah beres aku segera beranjak menuju mobilku yang sudah siap di depan rumah, tak lama aku pun beranjak menuju ke tempat yang di janjikan.

Setelah melewati jalanan ibukota yang agak lumayan macet pagi ini, akhirnya aku pun sampai di tempat yang di tentukan, sebuah hotel bintang lima yang terletak di kota pinggiran Jakarta yang terkenal sebagai kota hujan, kawasan pegunungan yang memiliki udara cukup asri dan sejuk.

Aku pun beranjak setalah memarkirkan mobilku, ku kenakan cadar dan juga kacamata hitam menuju ke kamar yang telah di beritahukan oleh mbak ratna lewat pesannya, ku langkahkan kakiku menuju langsung ke lift yang tersedia di lobby hotel, setelah memencet nomor lantai yang menjadi tujuanku pintu lift pun menutup dan segera beranjak mengantarku menuju lantai yang ku tuju.

Tak berapa lama aku pun tiba di depan kamar yang di persiapkan kedua orang pejabat tersebut, aku berdiri sejenak di depan pintu kamar presidential suite yang di dalamnya telah menunggu keuda orang yang akan ku layani seharian ini, ku lihat jam di pergelangan tanganku, waktu menunjukkan jam 7 pagi tepat, segera ku tekan bel yang tersedia di samping jendela pintu kamar tersebut.

Tak menunggu waktu lama, pintu pun akhirnya terbuka sedikit, tapi sepertinya orang yang membukakan pintu tersebut bersembunyi di balik pintu, sehingga aku tak bisa melihat siapa yang membukakan pintu untukku.

Ku langkahkan kakiku masuk ke dalam kamar tersebut, setelah melewati pintu, tiba – tiba terdengar sapaan dari seorang pria yang membukakan pintu untukku.



“selamat pagi mbak inneke, “ sapa orang tersebut sambil menutup dan mengunci pintu kamar



Aku pun menoleh dan cukup terkejut melihat orang yang menyapaku, dia adalah seorang politisi yang menduduki posisi cukup penting di gedung wakil rakyat. Dia tersenyum dengan lebar melihatku yang agak terkejut melihatnya.

“kaget ya mbak, terimakasih telah datang tepat waktu ke tempat ini. “ ucapnya

“selamat pagi pak, “ ujarku dengan agak terbata

“mari mbak masuk ke dalam, “ ujarnya mengajakku ke dalam



Ku lihat sekeliling kamar ini, sangat luas dengan tempat tidur king size yang tertata rapi,ada minibar di sudut kamarnya, ada pula balkon yang memiliki pemandangan kearah gunung yang terlihat sangat indah.



Srrrtttt,… terdengar pintu balkon yang terbuka dari luar.

“wah, sudah datang rupanya tamu kita fad, “ ucap pria lainyang melangkah masuk ke dalam kamar

“iya nih ham, tamu kita tepat waktu datangnya “ ucap pria yang tadi membukakan pintu untukku

“selamat pagi mbak inneke yang cantik, “ ucap pria

“selamat pagi pak,” ucapku

“terimakasih sudah datang tepat waktu dan mau menemani kai refreshing seharian nanti “ ucapnya sambil tersenyum

“iya pak , terimakasih atas kesempatan yang pak fadli dan pak hamzah berikan kepada saya, untuk menemani bapak berdua seharian nanti “ ucapku sambil sedikit menunduk

“jangan malu – malu mbak, nanti juga kita bakalan senang – senang bersama ,.. hehehehehe “ ucap pria yang tadi membukakan pintu untukku



Ternyata kedua orang tersebut adalah dua orang politisi yang memiliki jabatan penting sebagai wakil rakyat, yaitu fahri hamzah dan fadli zon yang saat ini tersenyum mesum menatap kearah tubuhku yang terbalut gamis.



“baiklah, ini yang kami janjikan sebagai ucapan terimakasih kami, karena mbak inneke mau menemani kami berdua seharian nanti, “ ucap fahri hamzah sambil memberikan selembar cek ke arahku



Ku terima cek yang di sodorkan kepadaku dan melihat nominal yang tertera di cek tersebut sesuai dengan apa yang di janjikan oleh mbak ratna saat berbincang denganku, ku masukkan cek tersebut ke dalam dompetku dan segera ku letakkan tas yang ku bawa di atas meja.



“terimakasih pak , “ ucap ku pendek

“ kami juga baru tiba dekitar 15 menit yang lalu, sumpek pikiran kami nih ngurusin kerjaaan yang gak beres – beres, makanya kami mau refreshing seharian ini dengan mbak inneke” ucap fadli zon sambil tersenyum mesum kepadaku

“mbak inneke, sudah sarapan ? “ tanya fahri hamzah kepadaku

“sudah pak, “ jawabku

“baguslah kalo begitu, berarti kita bisa langsung refreshing fad sama mbak inneke” lanjut fahri hamzah sambil melangkah mendekati ku

“iya nih ham, udah gak sabar nih gw pengen angetin badan, dingin sih di sini,..hehehehehee” ucap fadli zon yang juga melangkah mendekatiku

“di buka dulu cadarnya mbak inneke, saya kan mau lihat wajah cantiknya si mbak,..hehehehe”ucap fahri hamzah



Aku pun segera membuka cadar yang menutupi wajahku yang kumaksudkan agar tidak ada yang mengenaliku saat menuju ke kamar ini



“nah, kan keliatan cantiknya kalo begitu “ ujar fahri hamzah setelah ku lepas cadar yang menutupi wajahku.

“iya zah, cantik banget ya mbak inneke,padahal udah punya anak, tapi kalah cewe – cewe abg yang sering ngangkang di depan kita ya zah,..” ucap fadli zon yang kini telah berdiri di sampingku

“iya nih fad, mukanya halus banget, gak sabar nih gw pengen nikmatin badannya “ucap fahri hamzah seraya mengelus perlahan pipiku



Kurasakan belaian tangan pria di kedua pipiku, aku mencoba tersenyum bergantian memandangi fahri hamzah dan fadli zon yang berada di samping kanan dan kiriku sambil membelai - belai kedua pipiku, bagaimanapun juga aku harus memberikan pelayanan terbaik kepada mereka karena telah membayarku cukup mahaluntuk menemani mereka seharian ini.



“smooch,.. “ fahri hamzah pun melumat bibirku dengan perlahan, ku balas lumatannya dengan lidahku yang ku keluarkan dan ku arahkan masuk ke dalam mulutnya untukmenemukan lidahnya, ku coba untuk melayani dengan sebaik – baiknya perlakuan mereka, kedua lidah kami pun saling melumat dengan perlahan.

“gua gak sabar nih ham, pengen ngerasain teteknya, “ ucap fadli zon sambil meremas payudara kiriku dengan perlahan,

“iya nih fad, teteknya masih kenceng juga ya, biar gak gede tapi kenyal banget nih “ ucap fahri hamzah sambil meremas payudara kananku



Fadli zon pun sekarang melumat bibirku, ku lumat kembali bibir fadli zon dan kemudian lidah kami pun saling membelit perlahan menikmati lumatan – lumatan yang kami lakukan.



“ udah dulu fad, mendingan sekarang kita ke tempat tidur, sambil liatin mbak inneke nari buat buat kita berdua” ucap fahri hamzah



Mereka beranjak menuju ke ranjang dan segera merebahkan tubuh mereka berdua berdampingan.



“ayo inne,sekarang menarilah yang hot, sambil melepas satu persatu pakaian yang kamu pakai, tapi jilbabmu jangan di lepas ya” ucap fahri hamzah



Aku pun perlahan mulai meliuk – liukkan tubuhku dengan sedikit erotis, ku tonjolkan kedua payudaraku, hingga tercetak jelas di gamis yang kukenakan, ku punggungi mereka berdua sambil menggoyang – goyangkan bongkahan pantatku yang pastinya tecetak jelas. Perlahan – lahan ku buka gamis yang ku kenakan, ku turunkan perlahan – lahan sambil terus memunggungi mereka berdua. Perlahan gamisku pu jatuh kelantai yang artinya mereka kini dapat melihat tubuh bagian belakangku yang kini hanya tertutupi oleh kaitan bra dan g-string yang sengaja ku kenakan hari ini. Ku lirik perlahan kearah mereka, terlihat mereka sangat menikmati goyangan yang ku lakukan , sambil terlihat sesekali mereka mengelus – elus penis mereka. Aku juga melihat mereka pun mulai melucuti pakaian yang mereka pakai, hingga akhirnya mereka berdua kini hanya mengenakan celana dalam saja di atas ranjang.

Perlahan – lahan ku balik tubuhku menghadap kearah mereka sambil terus bergoyang erotis, ku lihat mereka masih mengelus perlahan penis mereka, ku coba untuk membuka kaitan bra yang menopang kedua payudaraku, sedikit demi sedikit ku lepas bra tersebut, hingga akhirnya terpampanglah dengan jelas kedua payudara ku di depan mereka, ku lihat mereka cukup terkesiapmelihat bongkahan payudaraku yang walaupun tidak besar namun masih terlihat kencang dan proporsional, aku masih terus bergoyang erotis di depan mereka, hingga perlahan ku turunkan g – string yang menutupi daerah kewanitaanku, ku lepaskan g-string tersebut dengan gerakan yang cukup menggoda,terlihat fadli zon menelan ludah melihat vagina ku yang terihat halus tanpa di tumbuhi sehelai pun bulu jembut, ku lemparkan g – atring dan bra yang kini telah terlepas, perlahan aku pun melangkah sambil terus bergiyang erotis menuju kearah ranjang.

Sesampainya di pinngir ranjang aku pun merangkak naik ke atas ranjang dengan memposisikan tubuhku yang kini hanya tertutupi oleh jilbab hitam yang kukenakan di tengan – tengah antara mereka berdua, fahri hamzah pun segera meraih kepalaku dan melumat dengan ganas bibirku

“smooocchhh,..smoooccchh,…sluuuurrrpp…” bibir ku dan fahri hamzah saling melumat dnegan ganasnya,

Sementara fadli zon pun tak tinggaldiam, dia mulai menjilati dan melumat puting payudaraku, kurasakan dia melumat kedua payudaraku dengan rakusnya.

Aku perlahan di rebahkan di atas ranjang, fadli zon berada di kiriku dan fahri hamzah di kananku,

“inne, buka mulut kamu donk,” bisik fahri hamzah

Kubuka perlahan mulutku, aku masih belum tau apa yangmereka inginkan dengan mulutku yang terbuka ini, fahri hamzah pun melumat perlahan mulutku, sedangkan tangan mereka berdua kurasakan meremas – remas payudaraku dengan cukup kencang, mungkin mereka sudah sangat bernafsu.

Perlahan fahri hamzah pun melepaskan lumatannya dan menarik mulutnya sedikit ke atas, tiba – tiba dia pun mengeluarkan ludah dari mulutnya dan mengarahkannya kedalam mulutku, perlahan ludahnya pun memasuki mulutku, namun anehya aku tidak seikitpun merasa jijik, aku malah menikmati dengan semakin bernafsu ludah yang kini berpindah ke mulutku, fahri hamzah pun langsung melumat kembali bibirku , kami saling bertukar ludah dengan bernafsunya.

“sluurrrpp,…slluuurrppp,…” Sedangkan fadli zon kini menjilati ketiakku dengan sangat bernafsunya, ku rasakan geli yang sangat hebat di ketiakku akibat lumatannya yang penuh nafsu, ketiakku pun basah oleh ludah yang di hasilkan oleh jilatan – jilatan fadli zon.

“gileee, wangi banget keteknya ham, mana bersih lagi, nafsu banget nih gw sama keteknya inne” ucap fadli zon sambil terus menjilati ketiakku dengan bernafsu

“sluuurrppp,..sluurrrppp,..wah iya nih fad, wangi bener ketekknya, jadi makin ngaceng kontol gw” ujar fahri hamzah sambil menjilati pula ketiakku yang kanan

Cukup lama mereka menjilati kedua ketiakku dengan sangat bernafsu, kurasakan ketiakku kini basah oleh ludah mereka berdua, terasa di bawah pun vaginaku rupanya sudah mulai basah akibat rangsangan rangsangan yang ku terima, ku akui apa yang mereka lakukan sangat membuat libido memuncak, nafsuku kini mulai memuncak, kurasakan pula keringat mulai membasahi tubuh kami bertiga walaupun udara di tempat ini cukup dingin.

Setelah merasa puas menjelajahi ketiakku, mereka berdua berdiri di atas ranjang dan memposisikan di samping kanan dan kiriku, aku yang mengerti kemauan mereka pun segera berjongkok di antara mereka berdua. ku sentuh penis mereka dengan kedua tanganku, segera ku kocok perlahan - lahan kedua penis yang sudah mengacung tegak di depan wajahku,

“ouwwhhh, enak juga kocokanmu ne, “ ucap fahri hamzah yang terlihat sangat menikmati kocokan lembut tanganku di penisnya

“iya nih ham, mantap banget kocokannya, tangannya juga halus banget,..” ujar fadli zon yang tak kalah menikmati kocokanku

Aku pun perlahan mempercepat ritme kocokan tangan ku pada penis mereka, dan terlihat mereka berdua sangat menikmati nya , tiba – tiba tangan fadli zon menekan kedua pipiku sehingga otomatis posisi wajahku mendongak kearahnya dengan kondisi mulutku yang terbuka. Perlahan fadli zon mengeluarkan ludah dari dalam mulutnya dan menjatuhkannya dengan perlahan kearah mulutku yang terbuka lebar, ku rasakan ludah yang berasal dari mulut fadli zon kini sudah berada di dalam mulutku, dia tampak tersenyum puas. Fahri hamzah pun tak mau kalah, dan melakukan hal yang serupa dengan apa yang di lakukan oleh rekannya , kurasakan kini muluku penuh berisi ludah, ku keluarkan sedikit ke atas bibirku, fahri hamzah pun segera berjongkok dan segera melumat bibirku yang penuh ludah ini, cukup lama kami saling melumat menikmati sensasi yang tercipta akibat lumatan – lumatan yang bercampur ludah kami.

Setelah puas menikmati kocokanku pada penis mereka berdua, kini fahri hamzah pun memposisikan tubuhnya rebah di atas ranjang,pelan dia menarik tanganku dan memposisikan wajahku tepat di atas penisnya yang mengacung

“inne, sepongin kontol gw ya” ucap fahri yang memintaku untuk mengoral penisnya

“baik om, apapun yang om berdua inginkan akan saya turuti hari ini,. “ ujarku sambil tersenyum ke arah fahri hamzah

Sambil menungging aku pun segera menciumi dan menjilati ujung kepala penis fahri hamzah yang sedang mengacung tegak, penis yang tidak terlalu besar di tubuhi jembut yang sangat lebat di pangkal penisnya, ku kulum perlahan dan dengan lembut penis fahri hamzah yang kini telah memasuki mulutku

“sluurrrpp,..sluurrrppp,..” bunyi lumatan dan kuluman yang kulakukan dipenis fahri hamzah

“occhh,.. enak sekali seponganmu ne, “ ujar fahri hamzah yang sangat menikmati oral yang kulakukan pada penisnya



Fadli zon tak mau hanya diam menonton aku yang sedang melakukan oral sex pada fahri hamzah, dia pun memposisikan wajahnya di bawah vaginaku yang terpampang dengan jelasnya,



“gila ham, memeknya cakep banget, mulus bersih gak ada jembutnya “ ujar fadli zon sembari perlahan menarik bokongku agar agak turun ke bawah, kini posisi vaginaku berada tepat di atas mulutnya. Kurasakan lidah fadli zon perlahan mulai mejilati vaginaku,sedikit demi sedikit di masukan lidahnya ke dalam vaginaku, tentu saja hal ini membuat libidoku semakin meninggi.

“memeknya inne wangi banget nih ham, nyesel deh kalo loe gak mau nyobain…” ujar fadli zon sembari terus mengoral vaginaku

“iya fad, nanti gantian gw mau ngerasain memeknya inne, lo juga pasti mau kan di sepongin sama inne ?.. hehehehe…” ujar fahri hamzah

“ oke ham, ntar kita tukar posisi ya,…hehehehe” ucap fadli zon



Ku rasakan jilatan lidah fadli zon yang kini sudah mulai mengeploitasi dinding dalam vaginaku dan juga mencolok – colok klitorisku dengan ujung lidahnya, ku rasakan vagina sudah sangat basah akibat rangsangan yang ku terima dari kedua orang politisi ini.

“wah, gurih banget nih ham memeknya inne, apalagi kalo udah becek kaya gini…hehehehehe…mantap” ujar fadli zon yang sangat menikmati mengoral vaginaku, hingga cairan kewanitaanku pun di telannya

“yo wis, sini coba fad, kita tukeran posisi, gw juga mau ngerasain memeknya inne yang gurih “, ujar fahri hamzah



Perlahan penis fahri hamzah pun keluar darimuutku dan di bawah sana fadli zon sudah berhenti mengoral vaginaku, aku pun segera membalik badanku sehingga kini posisi mulutku tepat berada di depan penis fadli zon yang mengacung tegak, ukurannya tidak jauh beda dengan penis fahri hamzah , sedangkan vaginaku kini sudah berada di atas wajah fahri hamzah

“ayo nne, sepongin nih kontol gw, “ ujar fadli zon memintaku untuk segera mengoral penisnya



Aku pun mulai menjilati serta mengulum penis fadli zon , sedangkan fahri hamzah pun sudah mulai menjilati vaginaku

“Sluuruuupp,…sluuurrrpp” suara yang di hasilkan dari kuluman mulutku pada penis fadli zon

“sllrrpp,..acchh,..bener juga lo fad, gurih banget nih memek “ ujar fahri hamzah sembari terus mengoral vaginaku.

Tubuh kami bertiga sudah bermandi keringat akibat cukup pansanya persenggamaan yang baru memasuki sesi pemanasan ini, kurasakan kini jari – jari fahri hamzah pun mulai memasuki ke dalam vaginaku

“aaacchh,…aacchhh,..” racauku menikmati kocokan jari fahri hamzah di dalam vaginaku



Tiba – tiba fadli zon menekan kepalaku yang masih tertutup jilbab kea rah bawah, sehingga otomatis kini seluruh batang penis fadli zon berada di dalam mulutku



“brrpppp..,,,brrrrppp..” suara yang timbul dari mulutku karena menerima perlakuan yang di perbuat fadli zon tersebut



“ccloookkkk,..cllooookk..” terdengar suara yang cukup keras akibat kocokan jari fahri hamzah yang mengobok-obok vaginaku dengan cepatnya

“aaccchhhh,…aaccchhh,…aaarrrrgghhhh,…” erangku menimati orgasme yang kudapatkan akibat kocokan jemari fahri hamzah

“wahhh,.. udah dapet ya nne,..?” tanya fahri hamzah dengan isengnya

“haaahh,…haaahhhh,..” iya nih om fahri, enak banget kocokannya di memek inne, ucapku masih menikmati orgasme yang baru saja kudapatkan



“heheheheee,….” Tawa fahri hamzah yang melihatku menikmati orgasme

“nikmat ya nne,..???, itu baru pake jari belom pake kontol loh nne,.” Ujar fahri hamzah



Belum selesai menikmati sisa – sisa orgasme yang melandaku, fahri hamzah pun memposisikan penisnya di depan vaginaku, dengan perlahan – lahan di gesek kepala penisnya di bibir vaginaku sehingga menimbulkan rasa geli di vaginaku, sedikit demi sedikit fahri hamzah mendorong penisnya ke dalam vaginaku,

“oocchh,…memekmu ternyata masih sempit ya nne,..?, “ ujar fahri hamzah

“fad, nikmat dan legit banget nih memeknya inne, masih ngegigit ,…heheheh “ lanjut fahri hamzah sambil terus menyodok penisnya di dalam vaginaku

“sodok terus ham, memek sama mulut sama enaknya , nih kontol gw juga berasa anget banget dimulutnya inne,..” ucap fadli zon yang masih menikmati sepongan mulutku di penisnya

“plookkkk,..plooookkk…ploookk…” terdengar suara bongkahan pantatku yang sedang berad dengan tubuh fahri hamzah yang menyetubuhiku dengan posisi doggy style

“aaccchhh,…eermmmmppp,…eerrrmmmpp…” erangku menikmati sodokan penis fahri hamzah sembari terus mengulum penis fadli zon



Genjotan demi genjotan penis fahri hamzah yang menyodok vaginaku terasa semakin cepat, tubuhku sudah bermandi keringat, begitu juga dengan fahri hamzah dan fadli zon yang tubuhnya pun telah basah oleh keringat mereka,



“oocchhh,..occchhh,…nikmat banget memek lo nne,..” racau fahri hamzah menikmati sodokan penisnya yang terus menghujam di dalam lubang vaginaku



Fadli zon pun melepaskan penisnya yang berada di dalam mulutku, dia merebahkan tubuhnya di sampingku yang menungging, dia membuka ketiakknya yang di tumbuhi bulu yang sangat lebat dan juga basah oleh keringat,



“nne, .. jilatin ketek gw donk ,..” pinta fadli zon

Aku pun menuruti permintaan dari fadli zon, ku jilati permukaan ketiakknya yang berbulu lebat dan basah tersebut, ku jilati seluruh permukaaan ketiaknya dan juga melumat menjadikan ketiaknya semakin basah akibat bercampur antara keringat dan juga air ludah ku. Aku merasa agak sedikit mual, namun begitu aku mencoba untuk menikmatinya karena teringat syarat yang di beritahu oleh mbak ratna, bahwa aku harus menuruti apapun keinginan mereka selama seharian ini.



Sodokan demi sodokan dari penis fahri hamzah terus menghujam di dalam vaginaku, semakin lama semakin cepat sodokan yang di lakukan oleh fahri hamzah, hal ini membuat vagina merasa gatal dan geli, libido dan gairah terus menerus di genjot. Setelah puas menikmati jilatan demi jilatan lidahku di ketiaknya, fadli zon pun beringsut menungging di hadapan ku, kini di depan wajahku terpampang bongkahan pantat dari fadli zon.

“nne, sekarang lojilatin ya lobang pantat gw, …” pinta fadli zon tanpa menatap ke wajahku



Aku pun sempat kaget dengan permintaan dari fadli zon tersebut, namun aku berusaha untuk memenuhi apa yang di minta oleh fadli zon. Ku jilati perlahan pinggiran lobang anus dari fadli zon yang mengeluarkan aromakurang sedap, perutku rasanya mual menghirup aroma tersebut, namun aku berusahasebaik mungkin menuruti apa yang di minta oleh fadli zon

“gile lo fad, liar juga fantasi ngentot lo,..” ucap fahri hamzah mengomentari permintaa fadli zon kepadaku.

“biarin aja ham, gue mau eksplore semua fantasi sex yang ada di otak, mumpung inne mau nurutin semua yang kita pengen hari ini,…hhehehehehe,..” ujar fadli zon sambil tertawa kecil



Ku jilati lubang anus fadli zon dengan perlahan, tak ketinggalan aku pun melumatnya sekali – sekali hingga lubang anusnya pun mulai basah akibat lumatan ludahku



Beberapa saat bermain dengan posisi tersebut, perlahan ku rasakan fahri hamzah mengeluarkan penisnya dari vaginaku, fadli zon pun menyingkirkan bongkahan pantatnya yang berada di depan wajahku, lalu fadli zon pun menuntunku agar aku telentang di atas ranjang, kemudia dia memposisikan tubuhnya di atas tubuhku yang telentang pasrah di ranjang. Fadli zon kemudia membuka lebar – lebar kedua pahaku, hingga kini vaginaku terpampang jelas, dia kemudian memposisikan penisnya di depan lubang vaginaku. sedikit demi sedikit dia mulai memasukkan penisnya ke dalam lubang vaginaku, kurasakan mili demi mili penis fadli zon masuk ke dalam vaginaku. dia pun mulai menyodok vaginaku dengan perlahan – lahan.

Sementara fahri hamzah pun kembali mengarahkan penisnya yang masih mengacung tegak ke dalam mulutku, dia berjongkok di atas wajahku, sehingga dengan mudahnya dia mengarahkan penisnya memasuki mulutku. Aku pun mulai mengulum penis fahri hamzah yang kini sudah berada di dalam mulutku,

“sluurrpp,..sluurrrppp,..” bunyi kuluman mulutku ke penis fahri hamzah



“plookk,..ploookkk,..ploookk,…” fadli zon semakin mempercepat sodokan penisnya di dalam vaginaku sehingga menimbulkan suara yang cukup keras saat tubuh fadli zon berbenturan dengan pangkal paha ku.

“bbrrrppp,..aaacchhh,…brrrrpppp…” erangku menikmati sodokan demi sodokan penis fadli zon di dalam vaginaku sembari terus mengulum penis fahri hamzah di mulutku

“aaarrrgghh,…ooouuccchh,..aaarrrgghhh,…” racauku menikmati orgasme yang kembali menyerangku sehingga refleks ku lepaskan kulumanku terhadap penis fahri hamzah

“heeegghh,..heeggghh,..aaahhhhh,…” erangku panjang sambil berusaha mengatur nafasku yang terengah – engah akibat orgasme



Fadli zon pun menghentikan sodokan penisnya di dalam vaginaku, membiarkan aku menikmati sisa – sisa orgasmeyang baru saja kudapatkan. perlahan – lahan di tariknya keluar penis yang tadi menyodok vaginaku, aku pun berusaha memulihkan nafasku yang masih memburu sambil tetap mengulum penis fahri hamzah yang sudah kemabli berada dalam mulutku.

Tak berapa lama fahri hamzah pun menarik keluar penisnya dari dalam mulutku, kemudian dia menarik tanganku sehingga kini tubuhku berada diatas tubuhnya yang telentang di ranjang, tubuh kami sama – sama basah oleh keringat. perlahan lidah fahri hamzah melumat bibirku, aku pun meresponnya dengan ikut melumat bibir fahri hamzah, kami saling melumat saling bertukar ludah dan mencampur keringat yang membasahi tubuh kami berdua. Masih sambil berpelukan sembari saling melumat perlahan fahri memposisikan kepala penisnya di lubang vaginaku, dengan sekali hentakan penis fahri hamzah kembali masuk kedalam vaginaku. aku pun berusaha untuk menggoyang – goyang pantatku agar lenih memudahkan penetrasi penis fahri hamzah di dalam lubang vaginaku



“Arrgghhh,…Arrrgghh,…hebat juga goyanganmu nne,…” ucap fahri hamzah sembari menikmati goyangan pantatku yang mengaduk – aduk penisnya di dalam vaginaku

“oouuccchh,…ouucchhh,..sodok terus ham yang keras,…” erangku sambilmeminta fahri mempercepat sodokan penisnya



Kami sama – sama saling berusaha melakukan penetrasi antara penis fahri hamzah yang terus menerus menyodok lubang vaginaku, sementara itu kurasakan fadli zon meraba – raba bongkahan pantatku. Dia berdiri di belakangku yang sedang menungging di atas tubuh fahri hamzah, ku rasakan kepala penis fadli zon berada tepat di depan lubang anus ku. Aku takut dia akan melakukan anal sex karena aku belum pernah sekalipun melakukan anal sex, walau dengan suamiku.



“fad,…lo sodok deh tuh anusnya inne, pastinya masih rapet banget,..hehehee…” ucap fahri hamzah sambil terus menyodokkan penisnya di vaginaku.

“iya ham, nih gw mau coba sodok lobang pantatnya, masih rapet bener nih ,…” ujar fadli zon sembari mencoba untuk memasukkan penisnya ke dalam anusku

“aarrgghhh,…sakiiitttt,…periiihhh,…” ucapku sambil menitikkan air mata menahan sakit akibat sodokan penis fadli zon di lubang anus ku

“hehehheehee,…terus fad, sodok yang kenceng, jangan kasih ampun,…hahhaahahaa,..” ucap fahri hamzah sambil tertawa melihat kondisiku yang kesakitan menahan sakit di lubang pantat ku.



Akhirnya penis fadli zon pun berhasil masuk ke dalam lubang anusku, aku meringis sambil memejamkan mata menahan rasa sakit yang kurasakan di pantatku, fadli zon menyodok penisnya dengan perlahan di dalam anusku, mungkin penisnya juga mencoba untuk menyesuaikan dengan kondisi lubang anus ku.

Lubang anus ku terasa sangat dengan masuknya penis fadli zon kedalamnya, sedangkan fahri hamzah semakin mempercepat sodokan penisnya di vagina ku, aku hanya bisa menikmati dengan pasrah kedua lubangku yang saat ini sedang di penuhi penis mereka berdua. Setelah berhasil menyesuaikan penisnya di dalam anusku, perlahan fadli zon pun mempercepat sodokan penisnya di lubang anusku.

“oouuucchhh,…ouuucchh,…arrggghh,…” aku meracau ketika kurasakan gelombang orgasme yang kembali kudapatkan setelah beberapa lama penis mereka melakukan penetrasoi di vagina dan juga anus ku.

“hhmmmppphh,…aaccchh,…hmmmppp,…” fadli zon terus menyodok anusku dengan penisnya.



“aaacchh,….fad, inne kayanya udah dapet lagi tuh,..heheehe,..” ucap fahri hamzah yang menatap wajahku

“hahahahaa,…keenakan dia ham, kita sodokin terus memek sm anusnya,..” ujar fadli zon menanggapi



Badanku terasa sangat lemas akibat orgasme yang kembali menerpaku, lumayan juga permainan sex mereka batinku dalam hati. Masih dengan lemasnya sembari menikmati sisa orgasme kurasakan penis mera berdua di keluarkan dengan perlahan.



“gantian donk fad, gw juga mau ngerasain pantatnya inne nih, “ ucap fahri hamzah

“nih, sodokin aja ham yang kenceng, biar jerit –jerit tuh si inne, gw biar garap memeknya aja deh ..hehehehehe..” ujar fadli zon



Tubuh telanjangku yang sudah basah oleh keringat dan terasa agak lemas karena belum reda menikmati sisa – sisa orgasmeku di tarik perlahan oleh fadli zon dan kini di balikkan sehingga tubuhku kini membelakangi tubuh fahri hamzah yang masih telentang di atas ranjang, perlahan – lahan fahri hamzah pun membuka lebar – lebar pantatku dan memposisikan penisnya di depan luang anusku. Sedikit demi sedikit penis fahri hamzah menerobos masuk ke dalam anus ku yang sudah mulai terbiasa dengan penis yang masuk kedalamnya. Tiba – tiba dengan sekali hentakan fahri hamzah menyodok penisnya ke dalam anus ku sehingga masuk seluruhnya ke dalam anusku.



“aaarrggghhh,…saakkkiiiittt,…aaaccchhhh,..” teriakku yang kaget akibat hentakan dadakan penis fahri hamzah ke dalam lubang anusku



“hehehehehee,…nanti juga keenakan kamu nne,… “ ujar fahri hamzah sambil tertawa kecil

“mantap ham, gimana,,..?,.. enak kan pantatnya inne,..???” tanya fadli zon ke fahri

“mantap bener fad,… ngejepit banget nih pantat,..hahahaha,.” ujar fahri hamzah

“sodok terus ham yang kenceng , biar jerit – jeritan tuh si inne,..” ucap fadli zon



Fahri hamzah pun menyodokkan penisnya di dalam anusku dengan agak bernafsu, sementara tangannya memegang bokongku sembari menggerakkan pingggulku untuk turun naik, hal ini menyebabkan sodokan penisnya terasa sangat memenuhi lubang anusku.

Tak berapa lama fadli zon pun memposisikan kepala penisnya di depan lubang vaginaku, di bukanya lebar – lebar pahaku yang bertumpu di tubuh fahri hamzah. Sedikit demi sedikit penis fadli zon pun menyeruak masuk kedalam vaginaku, kemudian dengan satu hentakan pula fadli zon tiba – tiba menyodokkan penisnya ke dalam vaginaku.

“eerrgghhh,..aaacchh,…aaacchhh,..” erangku yang kaget menerima sodokan dari penis fadli zon di lubang vaginaku



“ploookkk,..ploookk,..plooookk,..” bunyi tubuh kami bertiga yang beradu saat sodokan penis mereka menghujam kedua lubang ku.



Dengan sangat bernafsu mereka berdua terus menerus menggenjot tubuhku, sodokan demi sodokan terus ku rasakan masuk ke dalam vagina dan juga anusku, aku hanya bisa menikmati apa ayang merka perbuat di karenakan tenagaku yang sudah cukup terkuras meladeni mereka berdua.

“sodok yang kenceng ,… inne udah mau nyampe lagi nih,..” pintaku kepada mereka berdua saat kurasakan gelombang orgasme yang kembali akan menghampiriku.



“ploookkk,…plooookkk….,ploookkk” sodokan penis merak berdua semakin cepat sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras

“ooouuucccchhh,…aaacchhhh,..oouuucchh” aku meracau tak karuan menikmati sodokan penis mereka berdua

“hhmmppphh,..aaaccchhh,…hmmmpphh,..” erang mereka berdua sambil terus menyodkkan penis ke dalam lubang vagina dan juga anusku



Seiring dengan semakin cepatnya sodokan penis mereka, aku pun merasakan gelombang orgasme akas segera menghampiriku. Ku percepat pula goyangan pinggulku agar penetrasi penis mereka semakin terasa menghujam.



“aaarrrgggghhh,…ooouuuccchhhh,….aaaaaccchhh,…aaaaccchhh,..” erangku panjang ketika ku rasakan badai gelombang orgasme menghampiriku untuk ke sekian kalinya.



Sodokan – sodokan penis mereka berdua bukannya berkurang, namun kurasakan semakin cepat menghujam ke dalam kedua lubangku.



“aargghhh,…arrrgghhh,..bentar lagi nyampe nih gw fad,” ucap fahri hamzah

“hhmmpphh,…arrgghhh,..arrghh,..gw juga ham, sodok terus yang kenceng “, ujar fadli zon



Tak berapa lama di saat yang hampir bersamaan, mereka berdua mencabut penis mereka dari ubang vagina dan juga anusku, tubuhku segera di posisikan berjongkok di antara mereka berdua yang telah berdiri di samping kanan dan kiriku. Fahri hamzah pun dengan cepat memasukkan penisnya kedalam mulutku, sedangkan tanganku di arahkan ke penis fadli zon untuk mengocoknya.



“croooott,….crroooottt,..croooottt,…” semprotan sperma yang keluar dari penis fahri hamzah yang berada di dalam mulutku

Setelah selesai memuncratkan spermanya di dalam mulutku, fahri hamzah pun menarik keluar penisnya dari mulutku, lalu bergantian fadli zon yang segera memasukkan penisnya ke dalam mulutku

“crooottt,..croooottt,…croooottt,..” tak berapa lama setelah memasukkan penisnya ke dalam mulutku, spermanya pun muncrat di dalam mulutku. Terasa sangat penuh mulutku yang terisi sperma mereka berdua dan juga penis fadli zon. Setelah beres menyemprotkan spermanya di dalam mulutku, fadli zon pun segera menarik keluar penisnya dari dalam mulutku secara perlahan. Lelehan sperma merembes keluar dari ujung – ujung bibirku.



“ di telan donk nne sperma kita berdua, “ pinta fahri hamzah

“iya nne, telen tuh spermanya , biar jadi suplemen supayaawet muda…heheheheee…”ujar fadli zon



“gleekk,..gleekkk,..” aku pun menelan sperma mereka berdua yang berada dalam mulutku



Tubuh kami bertiga basah bermandikan keringat akibat permainan yang cukup menguras tenaga kami, akhirnya kami bertiga pun tiduran bersama di atas ranjang dengan posisi tubuh telanjangku yang berada di tengah – tengah antara fadli zon dan fahri hamzah. Mereka berdua meremas – remas kedua payudaraku, sambil bergantian melumat bibirku.



“mantap nne, masih kuat kan ngentot sama kita,..heehehhee?? “ ucap fahri hamzah

Aku pun hanya mengangguk kecil dan tersenyum menanggapi pertanyaan iseng dar fahri hamzah tersebut

“iya nne,…masih sampe malam nanti loh kita maen – maen,..hehehehe,..” ujar fadli zon sambil terus meremas – remas payudaraku.



Aku pun tersenyum sambil membayangkan permainan seperti apa lagi yang akan kami lakukan hingga malam nanti, padahal hari masih cukup pagi di sesi pertama kami melakukan threesome tadi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd