Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IYA ITU KAMPUNGKU.By.kontolegois

Status
Please reply by conversation.
Ayo Rey entot helen...masa cuma dapat bi tarsih doang
 
Helen......cini cini adek sruputin memey nya
 
sorry.....dopost
 
Lanjutan....


"Tok....tok...tok, dee...dee...", gw pun yang sedang tidur di kamar ,terbangun,mendengar suara ketukan pintu kamar gw.

Dengan kondisi mata masih meminta perpanjangan waktu.
Gw coba mungumpulkan semua nyawa yang sempat melanglang buana, larut bersama mimpi indah yang baru saja gw raih.

"Oehhmmm...iyaa,bentar..." dengan malasnya gw menjawab

"Dee...banguunn...." terdengar kembali suara pangilan yang mulai meninggi

"iyaa..ini juga udah bangun" gw pun lalu membukan pintu kamar gw, dan ingin tau siapa yang mengetuk tadi.

"Kreeet.." ternyata bapak gw lah, yang tadi mengetuk pintu kamar gw,bapak gw sudah berdiri sambil bertolak pinggang,dengan muka yang kelihatan sedikit tidak tenang.

"Dee...kamu kalau tidur udah kaya kebo,bapak panggil2 dari tadi,gak ada nyahutin,ini udah jam 5 sore,kamu masih belum mandi,pasti belum shol*t ashar juga ya"

"Eh....bapak kapan nyampenya,tadi aa ketiduran pak,cape banget soalnya" sambil mencium tangan bapak gw, gw pun kedapur mau mengambil minum,soalnya kebiasan kalau sehabis tidur,pasti tenggorokan gw kering

"Oh ya de,bapak mau mau ke rumah nenek mu dulu,sekalian mau ngejenguk, dan mau bawain baju ganti buat ibu dan adik mu juga,kamu sekalian mandi sana,susul kakak mu,kayanya di lagi mandi tuh di kali"

"Ko bapak tau dari siapa nenek sakit"

"Oh,bapak tau dari kang ridwan,supir yang gantiin bapak narik"

"Kang Ridwan yang rumahnya deket nenek itu ya"

"Iya,udah buruan mandi,takut keburu gelap"

"Muhun pak" lantas gw pun mengambil handuk yang tergantung di jemuran depan rumah, dan meluncur menuju kali.

Hemz,kayanya teh Helen lagi mandi,kesempatan bagus,untuk bisa ngisengin dia nih.

Sesampainya di kali, gw melihat ada dua perempuan yang sedang melakukan ritual menggosok2 seluruh tubuh nya,menggunakan sabun.

Lantas gw menghampiri nya,ternyata mereka tidak lain teh Helen dan teh Tarsih,yang sedang mandi.

"Eh...ada si ujang Rey" Teh tarsih menyapa gw duluan.

"Iya teh, aku mau mandi"

"Baru bangun kamu de?" teh helen ikut menimpali.

"Iya teh, oh ya teh tadi bapak datang"

"Tumben banget de, biasanya kan hampir setengah bulan baru pulang"

"Iya,kata bapak mau kerumah nenek teh"

"Trus,sekarang masih ada gak dirumah?"

"Kayanya udah berangkat teh"

"Oh,kirain mau nungguin teteh, ya udah buruan mandi,takut keburu gelap"

"punten atuh,aa ngiring ngalangkung" maaf numpang lewat dulu.

Dan teh Helen,bergeser kesamping,emang posisi teh Helen saat itu,posisi ada di rakit samping,jadi ngehalangi gw berjalan,sedangkan teh Tarsih ada di samping teh Helen.

Hanya menyisakan tempat di ujung saja,jadi otomatis gw harus melewati dua wanita cantik dan mulus itu,kalau mau kesitu.

Kedua nya sedang membasuh seluruh badanya memakai air,yang di ambil dari kali,menggunakan gayung.

Gw berusaha mati2an, menahan godaan yang sangat sulit gw tahan,dengan sedikit malu2,gw membuka seluruh pakean yang gw pakai saat ini.

Dasar titit sialan,pada saat gw membuka kolor, otomatis titit gw, yang sedang setengah tegang pun,terlihat oleh keduanya.

"hi hi, jang itu kenapa ko bangun" teh tarsih meledek gw. Dengan sengaja, mengangkat kain jarik nya,yang hanya bisa menutupi 10 cm,di bawah memek.

"Apanya teh" dengan tampang yg sedikit grogi,gw bersikap setenang mungkin.

"Itu nya,jang"

"Mungkin kedinginan teh"

Emang sungguh sangat berani,apa yg di lakukan teh Tarsih ini,padahal ada teh Helen di sampingnya, kalau saja tidak ada ,udah gw sumpal tuh mulut dan memek nya pake titit gw. Tapi emang sayang gw harus bisa menjaga image.

Acara mandi pun selesai,gw berserta keduanya pun beranjak pulang,setelah mengambil air wudzu dulu.

Setelah selesai menunaikan ibadah ashar,yang mana tadi gw yg menjadi imamnya. Walau pun gw tadi sempat curi2 pandang, waktu teh Helen memakai mukenanya tadi. "Hemz...teh Helen pake dalaman gak ya...?".

-----------_----------------------------_------------------

Matahari pun sudah tidak menampakan sinar nya lagi, pertanda sudah tiba saatnya sang malam menggantikannya dengan kegelapan.

Disaat itulah,kehidupan di kampungku mulai sunyi,senyap bagai tak berpenghuni. Hanya sayup2, terdengar ayat2 suci,yang di lantunkan di setiap rumah2 warga, menjadi suatu kebiasaan yang rutin di lakukan.

Hanya lampu minyak lah,yang menjadi sumber penerangan, untuk menyingsingkan kegelapan yang teramat gelap.

Begitupun gw, yg sekarang berada di kamar sederhana ini, dengan lampu minyak di atas meja belajar, gw sedang mengerjakan PR biologi dari sekolah.

Satu jam berlalu, gw pun mulai mengantuk dan ingin tidur cepet. Gw pun beranjak ketempat tidur,dan langsung merebahkan tubuh ini,yang walau pun hanya beralaskan kasur kapuk yang sudah lusuh,tapi mau bagaimana lagi, itu adanya.

"Hik hik hik, dee....." terdengar jeritan teh Helen di kamarnya,kaya orang ketakutan gitu.

"Teh,ada apa,ko teteh ngejerit?"

"Lampunya mati de"

"Piiiiuhhh...kirain ada apa,dasar penakut"

"Cepet bawa minyak tanah di dapur de,lampu nya ke habisan minyak kayanya"

"Iya bentar" gw pun membawa lampu di kamar gw,lantas menuju ke dapur.

"Teh minyak tanahnya habis"

"Trus gimana dong,teteh gak bisa tidur kalau gelap"

Gw pun menuju kekamarnya,lalu membuka pintu kamar teh Helen. Dan setelah pintu terbuka, gw melihat teh Helen,yang sedang duduk di pojokan tempat tidur,dengan kondisi ketakutan.

Dengan posisi kaki di tekuk rapat ke dada,dan posisi kepala menunduk ke bawah.

Gw pun hanya bisa berdiri mematung,menyaksikan pemandangan yg begitu menggairahkan nya itu, karena,teh Helen hanya mengenakan kain sarung,yang di lilitkan di atas payudaranya.

Yang secara otomatis,apabila dalam posisi tersebut,paha mulus dan celana dalam merah yang sedikit mengintip malu2 itu,bisa aku saksikan secara gratis.

"Teh,ini lampunya" gw pun menghampiri teh Helen,setelah bisa menguasai diri gw.

"Deeee....teeeteh...takut" Yang langsung bangkit dan memeluk gw.

"Teteh jangan takut,kan ada rey dirumah" sambil gw merasakan empuknya payudara nya, yang menempel di dada gw.

"Makasih ya de, untung ada kamu,hik..hik..hik"

"iya teh, tetehnya awas dulu,aa mau naruh lampunya di meja"

"Hemz" lantas teh Helen melepaskan pelukanya.

"Ya udah, kan sekarang udah ada lampu,aa ke kamar lagi ya"

"Trus kamu pake apa de?"

"Ya gelap2an lah..!"

"Kamu tidur disini aja ya de,teteh takut sendirian"

"Gak ah, aa kan,udah gede teh,gak baik,tidur bareng"

"Deeee.....hik hik hik "

"Iya- iya, aa tidur disini,tapi aa suka ngorok lho,kalau bobo"

"Biarin,dari pada mati ketakutan"

Lantas gw menutup pintu kamar dan mulai naik ke tempat tidur.
Posisinya teh Helen mepet tembok dan gw di sampingnya.
Tempat tidur teh Helen,tidak terlalu lebar, hanya 120*200 cm, jadi posisi kami saling berhimpitan.

Teh Helen tidur dengan posisinya memunggungi gw,dengan kain sarung yang hanya bisa menutupin sebagian pantat mulusnya saja.

"dee...teteh bobo duluan ya"

"Iya teh silahkan"

Beberapa menit kemudian, terdengar suara dengkuran halus teh Helen,sepertinya dia sudah mulai tertidur.
Entah kenapa mata gw yang awalnya mengantuk,tapi sekarang,sungguh sukar sekali untuk bisa tertidur.

Gimana bisa tidur, di samping gw, ada paha mulus dan bokong indah sang bidadari,yang sedang merajut mimpi.

Celana kolor gw pun,sudah membentuk sebuah tenda,yang terdorong titit dari dalam, perlahan gw memiringkan tubuh ini dan sedikit merapatkan titit gw ke pantat teh Helen.

Rambutnya harum tercium hidung gw, menambah gairah yang sudah meninggi. Perlahan gw cium rambutnya yang hitam dan panjang itu dengan perlahan.

Ciuman gw tidak berhenti sampai di situ,perlahan namun pasti,gw turunkan ciuman gw ke leher jenjang nya, yg sedikit berkeringat dan halus.

Wangi dan bau nya sungguh memabukan indra penciuman gw. Dengan sedikit menjulurkan lidah,gw coba jilati leher dari atas ke bawah,saat gw jilatin lehernya, ada sedikit gerakan dari nya,seperti orang yg kegelian.

Lalu gw menghentikan sebentar aksi gw itu, dan melihat apa teh Helen masih tidur apa bangun. Ternyata mata nya masih merem,menandakan dia masih tidur.

Kulanjutkan aksi yg tertuda,dengan mencium dan menjilatin bahu dan punggung terbuka teh Helen.

Dengan insting yg gw punya,bagian bawah gw pun bekerja berirama,dengan agak menekan dan menggesek2an titit gw, ke belahan pantat terbuka teh Helen.

Tangan kanan gw pun yang dari tadi menganggur,ikut mengelus2,pantat bahenol teh Helen, sampai2 sarung yang di pakai nya itu, sudah lilit ke atas, berada di pinggang .

Dengan sedikit mengangkat pantat, dan di bantu tangan kiri,gw menurunkan,kolor gw ke bawah. Dan terbebaslah titit kebanggaan gw yg sudah dari tadi menginginkan di bebaskan.

Setelah posisi titit gw pas, di antara belahan pantat yg masih terhalang celana dalam merah itu. Gw mulai memaju mundurkan titit gw yang sudah tegang maksimal itu di belahannya.

Sungguh nikmat yg gw rasakan,begitu hangat dan halus kulit pahanya itu,tangan kanan gw mulai merabai ke dalam sarung yang berada di pinggang,dan mulai mengelus bagian perut ratanya itu.

Tangan gw mulai naik ke bagian atas,di situ gw dapati payudara yang kenyal dan empuk, gw raba sangat pelan takut membuat teh Helen jadi kebangun.

Tangan gw pun mulai mencari letak pentil payudara itu, dengan jempol dan jari telujuk gw, gw dapati pentilnya yang sangat kecil,dan gw mulai pilin punting tersebut.

Lambat laun punting nya mulai mengeras dan terasa,titit gw gw agak di jepit ke dua paha dalam nya. Dengan sedikit kasar,gw pun mulai menambah ayunan titit gw,sambil memilin2 puntingnya itu.

Kayanya sebentar lagi pertahanan gw mulai jebol, sperma gw sudah terasa di ujung kepala titit gw,ingin segera menembakan berjuta2 sel sperma.

"Plokk...plokk...plokkk" suara tumbukan paha dengan pantat nya, mulai terdengar.

"Akhhhhh...croott...croooott....croott" sperma gw pun keluar dengan dahsyatnya. Di iringin suara lirih teh Helen bebarengan pada saat itu.

Pelan2 gw cabut titit gw di jepitan pahanya itu, gw lihat sperma gw sangat banyak banget menempel di celana dalam merahnya.

"Sudah puas kamu de, mesumin teteh" dengan membalikan badanya teh Helen,
menatap mata gw,yang mana posisi tangan gw, masih di tetenya itu.

Yang otomatis posisi kami,jadi berpelukan.

"Maa..aaf, teh ade hilaf" dengan wajah ketakutan,gw berusaha menjauh.

"Hik hikk hik,kamu ko gitu sih de,teteh kan, kakak kandung kamu sendiri,ko kamu jahat...."



Bersambung....


Apa yang terjadi selanjutnya....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd