Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IYA ITU KAMPUNGKU.By.kontolegois

Status
Please reply by conversation.
aduh,,,,,,, semangat suhu kita kita cuman bisa doa in yg terbaik, dan berharap jangan sampe lupa kita kita yg menanti disini
 
Lanjutan....

Pov. Rey (comot)


Udara pagi yang dingin di musim kemarau, menusuk kulit sampai ke tulang, menembus lubang kecil dinding rumah yang terbuat dari bilik/anyaman dari bambu.

Seperti pagi ini gw kebangun karena kebelet kencing, gara2 cuaca dingin yang menyelimuti kamar ini, pelukan yang sendari tadi terus membelit di antara kami, tidak bisa mengusir rasa dingin, karena tubuh kami, masih dalam keadaan telanjang.

Sungguh terlihat lucu dan manis posisi tidurnya teh Helen, seperti anak kucing yang sedang kedinginan, dengan tubuhnya memeluk erat gw.

Kondisi tersebut, memicu ketegangan di titit gw, yang sendari tadi menahan kecing. Gw coba mengeser tubuh nya kesamping, dan membalikan tubuhnya agar telentang.

Terlihat payudara indah yang turun naik, mengikuti dengkuran halus dalam tidurnya, dengan di hiasi tanda merah di leher dan di kedua payudara ranumnya.

Jujur perasaan gw saat ini, sulit di gambarkan dengan apapun, ada perasaan sayang, senang, dan juga takut akan kehilangan sang bidadari, yang ada didepan gw saat ini.

Andai saja waktu bisa di setting semau gw, gw tidak ingin beranjak dari moment se indah ini, tapi gw sadar ini baru awal, yang kedepannya pasti akan ada tantangan dan rintangan yang harus gw hadapi.

Iya gw sadar, kami ini saudara sedarah, yang berada di situasi dan kondisi yang salah, tapi perasaan yang kami punya sama, saling mencintai dan saling menyayangi, satu sama lain.

Gw harus bisa menghadapi semua kedepannya, gw tidak mungkin mundur dengan semua yang sudah gw mulai sekarang, gw harus bisa menghargai semua pengorbanan yang di berikan nya dengan tulus dan iklas ke gw.

Tak sadar tangan gw mengelus rambut panjang nan hitam nya, dengan rasa cinta, dan bibir gw pun tak sanggup untuk tidak mengecup sayang,keningnya itu.

"I LOVE U, MY SISTER" dan gw pun beranjak bangun, untuk pipis ke belakang.

"I LOVE U TOO" teh Helen pun membalasnya, sambil membuka matanya dan tersenyum.

Gw pun berbalik ke arah nya, sebab tangan gw di pegangi nya dengan erat. Lalu gw tatap matanya yang indah itu, dan gw pun memeluknya dengan erat.

"Ih dasar nyebelin, kirain masih bobo, awas yaa..." sambil mencet hidung mancungnya.

"hi hi ,iya aku kebangun denger ada yang bilang I love u, hihihi..."

"Iya, aa cuma mau bilang, bahwa aa cowok paling beruntung di dunia ini, karena bisa memiliki, bidadari secantik teteh"

" Dasar goomball" nampak pipinya yang bersemu merah.

"Serius ih, emang gitu ko adanya"

"Biasa cowok kalau ada maunya, pasti gitu"

"Ya udah kalau gak percaya, aa nyari cewek lain ahhhh...!"

"Reeeeyyyyy, seeebellll" sambil memanyunkan bibirnya.

"Lagian ngeyel kalau di bilangin, hehe"

"Iya teteh percaya ko, tapi ko ada yang gerak2 gitu ya, di perut teteh" sambil melihat ke sana.

"hehe, di cuekin sih jadi dianya ngambek"

"De, jam berapa sekarang?"

"kayanya jam setengah empatan teh"

"Ih, ini apaan sih, ganjel banget tau " sambil tangan nya memegang titit gw.

"Itu nama titit, teh"

"ya ampun ko bisa gede gini ya, padahal kamu kan masih kecil?"

"Masa sih, standart ko teh, buktinya bisa masuk kan, hehe"

"Iya, tapi punya teteh sampai perih tau, sampai sekarang kaya ngeganjel gitu de"

"Itu kan yang pertama, kesononya mah tinggal enaknya teh, makanya harus sering2, biar gak perih lagi"

"Itu mah, maunya kamu de, dasar mesum"

"Teh jangan di pegang doang dong, di kocokin dikit"

Gw pun rebahan di samping dia, dengan kondisi titit gw, mengacung keatas, dengan tangan kiri nya masih menggenggam titit gw.

"Di kocok gimana de, teteh gak tau caranya?"

"Ya di kocokin teh kaya gini nih" gw pun megerakan tanganya, yang masih di titit gw.

Mungkin teh Helen mulai gak nyaman,dengan posisi nya sekarang, lalu dia bangun,dari posisi tidurnya, dia duduk di saping gw.

"Begini de..?"

"iiii..yyyyaaaa, beeegiituuu teehh, lebiiiihhhh...keennncengg laaagiii teehh, ohhh" (cleekkk.....cleeekkk...clekkkk).

Tangan kanan gw pun dengan gemas, meremas payudara nya, sedangkan tangan kiri gw meremas pantatnya yang nungging.

"Ih, tangannya jangan naakaal napa, ughhh" Dengan tangan mungilnya dia terus mengocok titit gw.

Dengan matanya yang merem melek,mungkin efek dari remasan tangan gw, di payudara dan pantat nya. Kayanya tangan teh Helen mulai cape, terasa gerakan nya mulai melambat, dan akhirnya berhenti.

"Masih lama ya de?, tangan teteh udah pegal, padahalan udah gantian pake kedua tangan ku" dengan raut muka yang cemberut.

"Sebentar lagi ko teh, ya kalau tangan teteh pegal pake ini" gw pun menunjuk bibirnya.

" Gak ah, itu kan kotor, teteh jijik de"

"Coba dulu, baru komentar, aa juga kan tadi jilatin yang punya teteh, gantian biar adil"

"Ya udah teteh coba, kalau bukan kamu yang minta, teteh mana mau, ini kan jorok"

Diapun mendekatkan bibirnya ke titit gw, dan dia hanya menciumi nya saja.

"Teh pake lidah, biar lebih mantap!"

"caranya gimana de, teteh kan belum pernah?"

"Ya kaya makan es lilin aja teh, anggap aja titit aa ini es lilin hehe"

"Begini...!" dia pun mengeluarkan lidahnya, dan menjilat titit gw, dari atas sampai ke bawah.

Rasanya sungguh nikmat, geli di campur linu gitu, saat lidahnya menjilati lubang kencing gw, tanpa di ajari, dia memasukan kepala titit gw ke dalam mulut mungilnya, sensasinya sunguh luar biasa.

Kelembutan bibir nya, di padu lidahnya yang sedikit kasap, walau pun masih terkena giginya, tapi lumayan lah untuk pemula, gw nyampe merinding keenakan, saat titit gw di hisap olehnya, rasanya sampe ke ubun2 nikmatnya.

"shiiiittt...akhhhhh...enakkkkk...." gw pun mulai keenakan. Dan tangan gw pun memegangi kepalanya, lalu gw tahan, dan gw mulai memaju mundurkan titit gw, di mulut nya.

Mulut mungilnya tak sanggup menampung, ukuran titit gw yang lumayan besar, hanya seper empatnya saja yang bisa masuk, terlihat matanya mulai berair dan memerah, mungkin merasa tersiksa karena titit gw itu.

"klokkk....kloookkk...klook..kloook" air liurnya mulai menetes ke batang titit gw, tangannya pun sedikit menahan selangkangan gw, biar gak masuk terlalu dalam, ke dalam mulut nya.

Titit gw kaya nya sudah menandakan tanda2 akan mengeluarkan amunisinya, (klokkkk...klokkkk....kloookkk...klokkk...klokkkk)

"Teh, sebentar lagi aa pipis teh"

(Klok...klokk..klokk...klokkk....klokk...crooottt...crooot...crooot...crootttt...akhhhhhh).

Semburan sperma gw, berhasil menyembur di mulut teh Helen dengan deras nya, dengan kepala nya masih di tahan oleh gw, otomatis dari pada ke habisan napas, akhirnya di menelannya dengan terpaksa.

"Glekkkk..glekkk....glekkk..khokkk...owekkkhh..oweekkhh" akhirnya gw lepasin kepalanya dari titit gw, dan dia langsung batuk2, seperti mau muntah gitu.

"Kamuuu...jahaaatttt de, hik hik hik"

"Maaf teh, aa gak sengaja, bikin teteh kaya gitu"

"Kalau teteh mati kehabisan napas gimana, trus mana sperma kamu ketelen lagi, hik hik hik"

sambil menangis dia pun mengambil kain sarung nya, dan mengelap mulutnya yang masih belepotan cairan seperma gw, yang gak tertelan.

Gw pun memeluk nya dari belakang, dan kucium rambutnya yang acak2 an, dengan membisikan kata2 maaf ke telinga nya.

"Teh, aa sekali lagi minta maaf yah, aa janji gak bakalan kaya gitu lagi" sambil membalikan posisi duduknya, menghadap gw.

"Janji ya, jangan kaya gitu lagi" teh Helen pun meluk gw.

"Iya sayang, teteh jangan marah ya"

"de, punya kamu ko masih tegang aja sih, kan tadi udah keluar"

" maklum, aa kan masih muda teh, masih pengen lagi kali "

Gw pun kaget, saat teh Helen mendorong tubuh gw kebelakang, hingga terlentang. Dengan gerakan yang sangat cepat, teh Helen menaiki tubuh gw.

"Sekarang kamu diem, teteh akan balas perbuatan kamu "

Gw pun tidak bisa berbuat apa2, melihat perubahaan, dalam dirinya. Dia lantas menggenggam titit gw dengan tangan kanannya, dan mengarahkan titit gw ke lubang memeknya yang sudah basah, sedangankan tangan kirinya, berada di atas oerut gw.

Dengan menggesek2 terlebih dahulu, dia menurunkan pantatnya pelan2, terasa kepala titit gw masuk ke memek nya yang masih sempit, walau sudah gw perawanin, dengan sedikit hentakan yang tiba2, akhirnya titit gw amblas di telan memek sempitnya.

"akhhhh..ughhhh...geedeee bangeeeet...." dia pun mulai meracau nikmat.

" Memek teteh enaaaak, legittt banget, bikin ketagihan"

Setelah dirasa memek nya mulai beradaptasi, lantas di mulai menaik-turunkan memeknya di titit gw, dengan tempo pelan

"Ceepruuuutttt....ceepruuut..plekkkk..pleekkk" suara yang di timbulkan antara dua kelamin begitu erotisnya. Gw pun berinisiatif meremas kedua payudaranya yang begantung bebas, dan gw pun memilin2 puntingnya yang merah jambu itu.

Gerakannya mulai gak berturan dan mulai cepat, sepertinya dia sudah mendekati puncak orgasme pertamanya, gw pun tidak tinggal diam, gw sodokan titit dari bawah sampai dia kelojotan di landa nikmat.

Jepitan memeknya semakin ketat, menjepit titit gw yang sedang memompanya dari bawah, selang beberapa detik, kepala titit gw, kaya kesiram cairan hangat dari dalam, dan memeknya mengendut2, ngeremes titit gw, seperti pakum cleaner, sedotannya begitu dahsyat.

"criiittt....criiiiittt...criiiitttt...akhhhhh....aku nyampeeee" tumbuhnya linglung, dan jatuh ke depan, menimpa tubuh gw, gw pun memeluknya dan menghentikan pompaan gw.

Napasnya begitu ngos2an, seperti habis lari di kejar anjing, gw pun membiarkannya menikmati orgasme nya dulu. Setelah dirasa cukup istirahat, gw pun mengangkat tubuhnya, dengan posisi titit masih menancap di memek nya.

Gw putar tubuhnya, agar membelakangi gw, dengan titit gw masih di memeknya, gw pun memposisikan tubuhnya supaya menungging, seperti posisi sujud, dia nya lantas menoleh ke belakang, dan mengerutkan dahinya, tanda tidak mengerti apa yang akan gw lakukan.

Gw pun tersenyum kepadanya, lalu tangan gw pun meremas pantatnya yang putih mulus, gw pun mulai mengerakan titit gw secara perlahan, dengan posisi ini, memeknya bertambah ngejepit banget, menambah kenikmatan pada titit gw.

Gw pun menambah ritme pompaan gw menjadi lebih cepat, terdengar erangan dan rintihan dari mulutnya semakin menggema di kamar ini.

"plokkkk..plookkkk..plokkkkk..plokkkk...plokkk....plokkk...akhhhhh....akhhhh...akkhhhhh....plokkkk...plokkkk....akhhhhh" begitu nyaring suara tumbukan antara paha gw, dan pantat semoknya itu.

Gw pun meludahi lubang anus nya yang sangat indah, gw unyeng2 anusnya itu memakai jempol tangan gw. Reaksi nya sungguh erotis sekali, tak lama memeknya berkedut, dan mengeluarkan cairan yang lumayan banyak.

Dalam posisi ini teh Helen cepat sekali mendapatkan orgasme keduanya. Sampai2 tumbuhnya ambruk ke depan, tidak kuat lagi menahan beban tubuhnya.

Gw cabut titit gw yang masih tegang sempurna, dan membalikan tubuh teh Helen, menjadi terlentang.

"Kamu belum keluar ya?, tunggu dulu, teteh udah gak kuat lagi de"

"iya teh, istirahat aja dulu"

Gw pun mengelap keringat di keningnya, menggunakan kain sarung dengan perlahan.

"Kamu kuat banget sih de, teteh nyampe kewalahan ngeladeni kamu"

"Hehe,udah bakat kali teh"

"Teh, aa masukin ya, kayanya sebentar lagi aa keluar deh"

Teh Helen menganggukan kepalanya tanda setuju, gw pun mebuka kedua pahanya, dan memasukan titit gw ke memek basahnya.

Karena mungkin udah orgasme berkali2, titit gw pun masuk dengan lancar, walau masih terasa jepitanya, gw pompa titit gw perlahan, dan gw pun memeluk tubuhnya.

Gw pun mencaplok payudaranya dengan ganas, dan mulai terdengar rintihan2 kecil dari mulut nya, menandakan gairahnya mulai naik kembali.

Gw tambah kecepatan pompaan gw di memeknya, karena sebentar lagi sperma gw akan meledak kayanya.
"plokkkk...plokkkkk....plokkkkkk...plokkkk "
Dan akhirnya saat yang di tunggu2 pun tiba, dengan hentakan yang dalam, gw pun menyemprotkan benih2 gw, ke dalam rahim nya.

"Croooottt...croootttt...crooott....criiiitttt...criiit" di ikuti dengan orgasme kesekian kalinya teh Helen.

Gw pun mendiamkan sampai benar2 keluar sendiri titit gw di memeknya itu, lelehan campuran cairan sperma dan memeknya, keluar sangat banyaknya.

Gw pun menggulingkan badan kesampaing, dan memejamkan mata, karena cape dan nikmat sekali. Begitu pun teh Helen sudah mulai terdengar dengkuran halus pertanda dia sudah merajut mimpi.

Saat mulai terlelap, terdengar suara adzan subuh di langgar dekat rumah gw, dan gw pun bangun, dan gw lihat teh Helen masih tudur lelap, dan gw pun menyelimutinya, agar lebih nyaman lagi bobonya.

Gw pun bergegas kedapur untuk mengambil, ember dan tanggungan nya, dengan memakai handuk, dan membawa perlengkapan mandi,tidak lupa membawa senter sebagai penerang jalan yang masih gelap.

gw pun bergegas ke sungai untuk mandi wajib, sekalian untuk mengambil air disana,menggunakan 2 ember sedang, buat mandi teteh gw yang cantik itu di rumah.


Bersambung....

Next episode..." RAHASIA DI BALIK RAHASIA "...
Mantap cuy rey kecil kecil udah jago ng*nt*t
 
lanjutan...

Pov. Rey (comot)

Masih dimalam yang sama#

Selepas dari kamar teh Helen, sebenarnya nafsu gw ingin disalurkan, saat bersama teh Helen di kamar tadi, tapi gw harus bisa mengontrol diri, agar suasana hati sicantik menjadi lebih tenang dulu.

Ya, walaupun agak puyeng puyeng dikit sih, tapi tak masalahlah, yang penting gw sudah bikin suasana hatinya menjadi lebih baik, entar juga crot pada waktunya, hehe.

Gw pun tak langsung pergi kekamar, tapi gw memilih kedapur dulu, soalnya sudah kebelet pengen pipis dari tadi, dengan langah sedikit malas, gw berjalan ke dapur.

Pas melewati kamar ibu, gw iseng-iseng mengintip sebentar, keinginan itu datang secara tiba tiba, gw pun mendorong pintu kamar ibu dengan sangat pelan, agar tidak membuat gaduh yang berada di dalam.

Gw berharap pintunya tidak di slot dari dalam, keberuntungan masih berpihak ke gw, setelah sedikit dorongan, pintu ternyata tidak di kunci, mungkin ibu lupa apa gimana gw tidak mengerti.

Gw melebarkan mata, agar bisa lebih jelas melihat keadaan di dalam kamar, yang sedikit gelap, karena ibu biasa mengecilkan lampu minyak nya, kalau hendak tidur.

Terlihat adik gw bastian yang sedang tidur, diatas ranjang, tapi tidak gw dapati sosok yang gw cari, yaitu ibu.
"Gw sedikit heran, ko ibu tidak ada di kamar, apa mungkin lagi di jamban?".

Kebingungan gw belum usai, gw sudah di kagetkan dengan tepukan pada bahu gw, yang sukses membuat gw sangat kaget, kalau saja orang di belakang gw tidak segera bicara.

"Nak, kamu sedang apa disini ? " orang tersebut bertanya.

"Astagfirallah aladzin, ibu ngagetin saja" gw menjawab dengan spontan.

Ternyata ibu yang mengagetkan gw barusan, gw pun lantas berbalik menghadap ke arah nya.

"Hampir saja jantung ku copot, ibu dari mana? " gw bertanya ke ibu.

"Ibu yang harusnya bertanya ke kamu, kamu ngapain malam-malam gini belum tidur, terus pake ngintip-ngintip segala lagi, ayooo...ada apa? " ibu balik bertanya ke gw.

"Aku tadinya mau ke jamban bu, kebangun pengen pipis, pas lewat kamar ibu, aku lihat pintunya kebuka, niat ku mau menutup kembali pintunya, ternyata saat aku lihat kedalam, ibu tidak ada " gw sedikit berbohong ke ibu.

" perasaan waktu mau ke jamban, pintunya ibu tutup, nak? " ibu sedikit bingung.

"Oh, mungkin ibu lupa kali, atau bisa jadi tertiup angin !!! " gw sedikit berasumsi.

"bisa jadi nak, ya udah ibu masuk dulu ya, ibu sudah ngantuk " ibu lalu masuk kekamar.

Gw pun pergi ke dapur dan langsung ke jamban, karena emang niat awal gw pengen pipis. Sesampainya di jamban, gw langsung melakukan hajat yang sudah sangat mendesak, gw sampai merem melek karena nikmat.

Mata gw sedikit melotot, melihat kearah paku, yang tertanam pada tiang jamban, yang biasa di gunakan untuk menggantungkan baju pada saat mandi.

Disitu gw lihat, ada celana dalam warna krem yang tergantung, mungkin itu celana dalam milik ibu gw yang ketinggalan, karena kalau celana dalam teteh Helen gw sudah hafal bener.

Gw pun tertarik untuk mengambilnya, gw ingin mengetahui bagai mana aroma kewanitaan milik ibu gw. Dengan kondisi titit yang masih belum di masukan ke celana, sehabis pipis barusan.

Gw pun mulai menghirup aroma celana dalam dengan penuh perasaan, bau nya sungguh membangkitkan birahi, aromanya sedikit menyengat, beda sama aromanya kewanitaan teh Helen.

Tapi aroma tersebut tidak membuat hidung gw enggan menghirupnya, justru sebaliknya, aromanya membuat nafsu gw bertambah maksimal, titit gw sudah dari tadi tegang maksimal, butuh pelampiasan birahi saat ini juga.

Gw pun berinisiatif, untuk mengocok titit gw menggunakan celana dalam itu. Lalu celana dalam tersebut, gw belitkan ke batang titit gw, dan mulai mengocoknya dengan perlahan.

Sensasinya sungguh luar biasa nikmatnya, karena celana dalam yang sekarang gw pakai mengocok titit gw, adalah milik ibu gw sendiri. Gw pun mulai larut dalam suasana penuh sensasi yang sangat luar biasa.

Kocokan gw semakin cepat, karena gw rasa sebentar lagi gw akan meraih puncak.
" pleekk..pleeekkk...pleeekkk...pleeekk " suara kulit titit gw yang ketarik oleh kocokan yang semakin gw tingkatkan kecepatannya.

"Pleekkk...pkeekkk..pleekkk...akhhhh....akhhh..croottt...crooott...croott...crooott" akhirnya setelah hampir 15 menit, mengocok titit gw, sperma gw pun, berhamburan keluar sangat banyak sekali, membasahi celana dalam ibu gw.

Setelah semuanya usai, gw gantungkan kembali celana dalam ibu gw ke tempat semula, tanpa mencuci terlebih dahulu, gw pun membersihkan titit gw dan pergi meninggalkan nya.

Setibanya di dalam kamar, gw sangat kaget, karena ibu sudah berada di kamar, dengan sorot mata nya, penuh amarah.
Gw pun berusaha tetap tenang dan bertanya.

"ibu, ko...? " gw tidak bisa melanjutkan pembicaraan, karena ibu memotongnya.

" Puas kamu nak? " ibu berkata pelan tapi penuh penekanan.

"Maksud ibu, a..apaa? " gw belaga bego.

"kamu jangan pura pura, kamu apain celana dalam ibu yang di gantung di jamban tadi? " pertanyaan ibu langsung menogok ke jantung gw.

" a..aku..a..aku, eeeeee..." gw tidak bisa mengelak lagi.

" kamu bingung, ko ibu bisa tau, ya ibu tau, waktu ibu sudah berada dikamar, ibu baru ingat, celana dalam ibu ketinggalan di jamban, jadi ibu mengambilnya, eh tak taunya!!!" ibu berkata panjang lebar.

" maaf bu, aa hilaf" gw pun meminta maaf.

" ko bisa sih nak, padahal kamu kan masih kecil" ibu ku sedikit heran.

" Iya maaf bu, tapi aa kan udah gede" gw sedikit membela diri.

"Dasar anak nakal, masa celana dalam ibu mu sendiri di pake kaya gitu" ibu berkata lagi.

"Namanya juga penasaran bu, tar aa cuci deh" gw udah mulai tenang dalam berbicara.

Gw lihat ibu mulai kelihatan tidak emosi, gw pun menghampiri nya, yang masih berdiri di dekat kasur.

"Bu, aa juga tau, ibu selama ini kesepian kan?, dan ibu juga masih butuh belaian kasih sayang dari seorang pria kan? " gw pun mencoba berbicara ke ibu, setelah posisi gw berhadapan dengan nya.

" kamu jangan bicara kurang ajar nak ke ibu" ibu ku mulai sedikit emosi.

"Sudahlah , ibu jangan membohongi diri ibu sendiri, kalau masalah nya cuma itu, aku bisa ko menggantikan ayah untuk sementara" gw bicara dan semakin mendekat ke ibu.

"kamu jangan kurang ajar rey, aku adalah ibu kandung mu sendiri, tidak pantas kamu bicara seperti itu" ibu semakin emosi.

"Trus yang ibu lakuin sama pak kades dan pak sekdes itu pantas menurut ibu?, coba ibu bayangkan kalau ayah sampai tau masalah itu!!! " gw pun balas mengintimidasi nya.

"Tapi nak...." gw pun langsung menempelkan telunjuk gw di bibirnya.

"ibu jangan bicara lagi, aa bisa ko, seperti mereka, bahkan mungkin bisa lebih dari mereka bu, aa janji tidak akan mengecewakan ibu" gw pun terus mempengaruhi ibu dengan kata kata manis gw.

" Tapi ini tidak mungkin terjadi nak, kita kan ibu dan anak, dosa nya sangat besar, hik..hik..hikk" ibu mulai menitikan air mata.

"Sudah lah bu, biar aku yang menanggung semua ini sendiri, ibu jangan khawatir, ibu sayang kan sama rey? " gw bicara lagi.

"Iya nak, ibu sangat menyayangi kamu nak"
Gw pun mencoba mengecup bibir nya, yang menurut gw masih sangat menggoda.

Walau pun tak ada balasan dari nya, tapi setidanya, tidak ada penolakan dari nya.

Ibu gw saat ini hanya memakai daster selutut, yang terbuat dari bahan yang sangat halus, jadi gw bisa merasakan lekuk tubuh ibu gw dengan sempurna.

Sekarang kecupan gw turunkan ke bagian leher, dan belakang telinganya, dengan lembut. Terlihat ibu sudah mulai menikmati cumbuan yang gw lakukan.

"Akhhh...akkhhh..sssttttt....eeeeemmmmm" desahan ibu gw mulai terdengar keluar.

"Akhhh..akhhhh...naakkk...ssssttt...eeeemm" bagian belakang kepala gw mulai di pegang cukup erat, menandakan nafsu nya mulai bangkit.

Tangan gw mulai meraba bagian punggung, dan mulai turun ke bagian bokong nya yang sangat empuk, gw pun langsung meremas bokongnya sedikit gemes, gw rasa ibu tidak menggunakan dalaman satu pun, karena tangan gw tidak merasakan ada yang mengganjal di dalam nya.

Cumbuan gw hentikan sebentar, gw ingin membuka pakean ibu yang saat ini di pakai nya, agar lebih leluasa dalam melakukan aksi gw.

"Bu aa buka dasternya ya" gw meminta ijin ibu gw.

"Iya nak buka saja" Ibu memberi lampu hijau ke gw.

Gw pun langsung mengangkat bagian bawah daster nya ke atas, dan ibu membantu dengan mengangkat kedua tangan nya ke atas, agar lebih mudah mecopot nya.

Setelah daster berhasil di loloskan melewati kepala ibu, gw lempar dasternya entah kemana, sekarang terlihat tubuh toples nya di hadapan gw, tanpa penutup selembar kain satupun.

Tubuh ibu gw masih lumayan bagus, dengan kulit bersih khas pedesaan, di tunjang dengan payudara yang besar karena masih menyusui, walau pun agak sedikit turun, tapi tidak mengurangi keindahannya.

Perut ibu masih kelihatan rata, mungkin karena ibu orang kampung yang selalu aktif bergerak jadi masih kelihat kencang, tidak buncit. Mata gw nanar melihat rimbun kemaluan ibu yang sangat kontras sekali dengan kulitnya yang sangat putih.

Tak sabar gw ingin segera memiliki seutuhnya keindahan di depan gw saat ini, gw pun mengarahkan ibu ke tempat tidur, setelah ibu terbaring di tempat tidur, gw pun langsung melucuti semua pakean yang gw pakai.

Gw pun naik ke kasur dan mulai menindih nya, bibir gw langsung menyosor bibir nya dengan bernafsu, ibu gw pun membalas nya tak kalah serunya. Tangan gw terus bergerilya ke semua bagian tubuh ibu, dan bermuara di payudaranya yang indah.

Setelah cukup lama kami saling bertukar lidah dengan ganas nya, cumbuan mulut gw turun ke lehernya, lidah gw tak henti hentinya menyapu leher hingga ke bagian belakang telinganya.

Rasa nya sungguh nikmat, rasanya agak sedikit asin, mungkin bersal dari keringat nya, justru menambah cita rasa yang gw rasa. Ibu gw terus mendesis bagai ular, mungkin nafsunya sudah malai naik.

"akhhh...sssssttttt...eeeemmmm....aakhhh" desahan nya, mulai terdenar lagi.

Dada gw sudah mulai basah, akibat dari asi nya yang keluar dari payudaranya, karena tangan gw terus meremas payudaranya dengan semangat 45.

Kini lidah gw, mulai menjilati seluruh permukaan payudaranya,kecuali punting nya, sengaja gw tidak buru buru mencaplok bagian tersebut, agar nafsu ibu gw semakin memuncak.

"Akhhhh...naakkk...iseeeppp....te te...ibu...nakk...akhhhh" ibu mulai mengiba, agar aku segera melahap bagian puntingnya.

Karena kasihan dan sedikit penasaran ingin mencicipi kembali air susu nya, gw pun langsung mencaplok punting nya kiri dan kanan secara bergantian. Gw seperti orang kehausan, gw terus menghisap puntingnya yang mengeluarkan asi dengan rakusnya.

Rasanya sedikit tawar, tapi sangat gurih sekali, ibu ku sampai meronta kegelian, saat tete nya gw hisap dengan kencang, disertai jilan lidah gw di puntingnya.

"Akhhhhh....naaakkk...geeelliii...eeennakkkk...ssssstttt...eemmmmmmmm" kepalaku di tekan agak kuat, supaya lebih kencang lagi menggisap puntingnya.

Tangan gw pun meraba bagian memeknya, dan menggosok nya mengunakan jari tangan gw, dengan sedikit kencang.
Selang beberapa menit, ibu ku mengalami orgasme pertama nya.

"Nakk...ibuuu...ke..luarrrr...akhhh..akhhh..crittt..criiitt..criiittt...criiittt..hah..hah" kaki ibu sampai mengenjat ngenjat, dengan mata yang kelihatan putih nya saja.

Gw pun menghentikan aksi gw, gw lihat tangan gw sudah basah, terkena cairan kenikmatan yang keluar barusan, dengan kedua punting nya, memancarkan air susu yang cukup kencang, gw pun menadahin pancuran asi nya dengan mulut gw.

Setelah badai orgasme nya berlalu, gw pun mulai merangkak ke bawah ke arah selangkangannya, dan membuka ke dua kakinya lebar lebar, terlihat memek nya yang indah, walau tak seindah memek nya teh Helen, tapi karena ini memek yang melahirkan gw, jadi sensasinya sungguh berbeda.

Bibir vagina ibu gw, belum menggelambir, masih lumayan bagus, ukuran ibu ibu mah. Gw pun membuka bibir vagina nya mengunakan ke dua jempol jari , gw lihat dalamnya yang berwarna merah dengan sedikit lendir di situ.

Lubang vaginanya masih lumayan sempit entah jarang di pake apa gimana, hanya ibu yang tahu, gw pun menjulurkan lidah gw, dan menjilati memeknya dengan rakus. Kedua paha nya, langsung menjepit kepala gw, dan melihat apa yang gw lakukan.

" Rey..memek ibu, kamu apain nak..akhhhh" ibu gw sedikit heran.

Gw tidak menjawab pertanyaan nya, malahan sekarang bukan hanya jilatan saja yang gw lakukan, tapi sedotan dan hisapan bibir gw di memek nya. Ibu semakin kelojotan di buatnya, terbukti tidak beberapa lama, ibu gw mengejang dan mendapatkan orgasme yang kedua kalinya.

"akkkhhhh....akkkhhhh....memeekk....eennnnaaakk....akkhhhh....teeeruuussss...eeeemmmmm...ssssstttt"

"criiitttt...criiitttt...criiitttt...criiittt" cairan kenikmatan ibu sampai keluar membasahi mulut ku, dan langsung gw hisap dan gw telan dengan lahap nya.

Gw tidak menunggu ibu pulih dari badai orgasmenya, titit gw yang sendari tadi sudah sangat tegang, gw arah kan ke memek basah ibu gw yang merekah.

Dengan mengoles oleskan ke atas kebawah terlebih dahulu, dengan sekali tekan, titit gw berhasil masuk setengah nya pada memeknya.

Ibu sampai menjerit kaget, karena mungkin tidak menyangka ada serangan mendadak dari gw, dengan mata yang sedikit berkaca kaca, sepertinya ibu sedikit kesakitan.

"Nak, tahan dulu, punya ibu perih, punya kamu gede banget sih " tangan ibu menahan pangkal paha gw.

"Masa sih bu, bukannya ibu udah biasa bersetubuh kan, ko masih sakit? " gw bertanya ke ibu.

" iya karena punya kamu, yang paling gede dan panjang, di banding kan dengan yang lain, punya ibu bisa sobek nak" ibu menjelaskan pada gw.

Setelah vagina ibu tidak terlalu menjepit, gw pun menarik sedikit keatas dan menekannya lagi berulang ulang, akhirnya setelah lumayan lama, dengan satu tekanan penuh, akhirnya titit gw bisa masuk sempurna di memek ibu.

" aaawww....sakkkiiittt...nakk " ibu menjerit kesakitan.

" ibuu, memek ibu enaaaakk ba bangeet" gw memuji memek ibu.

Akhirnya gw bisa memasuki kembali dimana dulu tempat gw di lahirkan, rasanya seperti mimpi yang indah, yang sulit di devinisikan dengan kata kata, yang jelas ini sungguh luar biasa.

"Men..tookkk..naakk, punya kamu geee...dee...akhhhh...pan..jaaang " begitu kata kata ibu yang keluar dari mulutnya, yang membentuk hurup O.

"Bu, punya ibuu ko masih ngejepit, titit aku jadi enaaakkk bangeeettt" gw pun memuji kerapatan vagina ibu.

"Titit kamu nak yang kegedean, punya ibu sampai linu begini akhhh, tahaann jangan di gerakan dulu " tangan ibu menahan gw, agar jangan gerak dulu.

" iyaa bu" gw menurutinya.

Vagina milik ibu gw walau tak serapat perawan, tapi ukuran perempuan seumur nya, vagina nya yang paling mantap. Teksturnya lembut dan nyedot banget, bikin titit gw nyaman di buatnya, sepertinya gw akan ketagihan akan jepitan memek ibu gw ini.

"Bu aku mulai ya!!! " gw minta ijin ibu gw.

"Iya nak, tapi pelan ya!!! " ibu ku setuju.

Gw mulai menarik pelan titit gw ke atas dan kebawah dengan penuh penghayatan. Gw ingin menikmati setiap moment ini tanpa terburu buru, gw ingin merasakan setiap inci tubuh indah ibu gw.

Mata ibu gw sampai merem, dan mulutnya tidak berhenti mendesah nikmat, saat titit gw melakukan fenetrasi ke vagina nya, ini terlalu indah apa yang gw saksikan dan rasakan saat ini, gw ingin terus merasakan moment seperti ini tanpa henti.

"Plokkk...plokk..plokkk...plokkk...plokkk...plokkk..plokkk...plokkk...plokkk..plokkk ". Bunyi persetubuhan pun mulai terdengar indah.
"clokkk..clokkk..clokkk..clokkk..preettt..preettt..preettt...akkkhhhh...eemmmm ". Suara kelamin yang saling beradu semakin terdengar nyaring, karena titit gw kini mulai lancar menggenjot vaginanya.

Vagina ibu gw mulai basah, mungkin karena ibu sudah bisa menikmati titit gw, terbukti cairan pelumas nya, mulai banyak keluar, membuat titit gw menjadi lancar dalam menggempur nya.

"ughhhhh...akhhhh...akhhhh...sssstttt...eemmmm...eenaaakk...teruuusss...konn...toll...geee..dee" ibu gw terus meracau semakin kencang.

" me mek...nik matt...akkhhh....ssssttt...akhhhh..ssssttt...emmmm...sumpaaahhh...ini..terlaluu..eneeekk..buuu " gw pun merasakan nikmat yang sama dengan ibu.

Karena takut ada yang bangun, lantas gw meraih bibir nya, yang masih meracau tidak karuan, dan langsung gw lumat dengan sangat bernafsu, sedangkan tangan gw, terus meremas payudaranya yang basah karena asi nya terus keluar.

Ada sekitar 15 menitan gw menggenjot ibu gw dalam posisi misionari. Gw pun pun mencabut titit gw dari memek nya, dan gw membalikan tubuh ibu ku menjadi menungging, dengan bertumpu pada lutut dan sikut nya.

Sekarang terpampang jelas, memek ibu gw yang sedang menunging menjadi lebih indah, dengan bulu nya yang lebat, dan sun hole yang sedikit mengkerut, begitu menantang untuk segera di nikmati.

Sebelum gw melakukan fenetrasi ke memeknya, terlebih dahulu gw tertarik untuk menjilati belahan memek nya yang sudah sangat basah, dengan gemas tangan gw meremas bongkahan bokong yang sangat seksi.

Mulut gw pun langsung muncucuk belahan memek nya, seakan mau memakan nya, lidah gw langsung menjilati belahan memeknya sampai lubang anusnya, reaksi ibu tampak langsung mengerang ke enakan.

" nakk..kok..di jilatannn, akhh..itu..anus ibu jangann di jilaatt...geliii...akhh..nikmat...ssssttt...eeemmmmm" ibu ku mulai meracau tidak jelas.

"cllaapp...claapp..srupppttt..sruppptt" gw terus menjilati kedua lubang itu dengan semangat.

Sekarang jilatan dan gelitikan lidah gw, lebih ter fokus di lubang anusnya, dengan sedang kan memek nya gw colok memakai dua jariku. Hampir 5 menit, aksi tersebut gw lakukan, terasa memek ibu sekarang bertambah becek, sepertinya sebentar lagi ibu gw akan orgasme.

"Akhhh...sssstttt...akkkhhh...ssstttttt, teruuus...eenaaak...sebentar..la gi...ibuuu...keluarrr..nakkk"
Gw menambah kecepatan kocokan jari gw pada memeknya.

"clookkk...clokkk...clookkk...clokkk" jari gw semakin cepat saja.

"Reeeeyyyy...ibuu....sampaiii...criiittt...criitt..criiittt" akhirnya ibu gw mendapat kan orgasme nya, cairannya sampai muncrat keluar mengenai tangan dan dada gw.

Gw pun menyeruput semua cairan tersebut sampai habis, tanpa memberi istirahat terlebih dulu, gw lesakan titit gw ke memek nya langsung, tanpa meminta ijin dulu ke ibu gw.

" preettt " suara memeknya saat titit gw berhasil masuk sempurna pada memeknya. "awwww...sakiittt" ibu gw menjerit kesakitan, mungkin kaget atau apa lah, gw langsung menggenjot dengan tempo yang cepat, memeknya walau sudah sangat basah, mungkin karena posisi nya seperti ini, jadi memeknya tambah menjepit, jadi tambah enak saja.

"plokkk..pkokkk..plokkk..plokkk...plokkk..plokk...memeeekk...enaakkk...sssttttt" gw pun terus menggenjot memeknya dengan kencang, sampai posisi ibu gw ambruk ke depan, kini posisi tubuh ibu rapat dengan tempat tidur, hanya bokongnya saja yang sedikit terangkat mennyambut, gempuran titit gw.

Titit gw bagai piston mesin yang terus bergerak cepat pada lubang kemaluan ibu ku yang semakin rapat saja, gw pun merapatkan tubuh ku pada punggung ibu gw, dan tangan gw langsung meraih dagu ibu gw, agar menoleh ke arah gw.

Gw langsung melumat mulut ibu dengan ganas, dengan keadaan titit masih terus mengebor memek nya dengan cepat.

"Nak..ibu...mau...keluar..lagiii" ibu ku melepaskan cumbuan mulut gw.

"Jangan..dulu...bu, kita bareng aja, aku juga sebentar lagi" gw langsung meningkatkan tempo genjotan gw.

"plokkk...plokkk..plokkk...plokkk..plokkk"

"anakk..kuraaang..ajar, masa ibu mu sendiri di ewe...akhh...sssttt"

"Habiss...memek..ibu enaaakk, aku pasti...ketagihan..nihh"

Selang beberapa menit, akhirnya gw dan ibu meraih puncak kenikmatan hampir bersamaan.

" Reeyyy...ibu..ke lu ar....criiitt..criiitt..critt"

"Aku juga bu, croott..croott..croott..croott"

Dengan hentakan yang sangat dalam, akhirnya sperma gw keluar dengan derasnya, mengisi rahim ibu gw. Yang mungkin bisa membuat ibu hamil.

---------------------------------------------------------------

Setelah persetubuhan panas berakhir, ibu memakai kembali daster nya, dan beranjak keluar.

" ibu, jangan pernah mau ngelayani para bajingan itu ya " sebelum ibu keluar gw berkata ke ibu.

"Iya na, ngelayani kamu juga ibu kewalahan" ibu tersenyum dan pergi.

Gila apa yang gw lakukan ke ibu kandung gw sendiri ini sangat tidak masuk akal, tapi demi kebaikan keluarga, gw harus bisa menguasai ibu, walau terasa amat janggal, tapi mau bagai mana lagi, habis enak sih, hehe.

Hampir satu jam lebih gw bersetubuh dengan ibu, terasa mata gw sudah mulai mengantuk, gw malas ke jamban untuk mencuci titit gw, hanya tadi gw lap pakai daster ibu saja.

Gw pun tidur dengan lelapnya, hanya memakai sarung tanpa memakai apa apa lagi.


Bersambung...

Kira kira next episode apa ya!!!.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd