Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IYA ITU KAMPUNGKU.By.kontolegois

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Semoga helen gak benci ama comot...lanjutakan suhu...semangat
 
Geuwat update lah suhu.....
Tos siap kopi hideng sareung seupan sampe yeuh.....
Nu minat mangga suhu-suhu merapat....
Lancrooot kan....
 
Lanjutan...

"SALAH PAHAM"

"Makasih ya pak, berkat anda akhirnya surat tanah ini, bisa ada di tangan saya"

"Sama sama pak, jangan lupa perjanjian kita"

"Tenang saja pak, saya itu bisa saya atur, kalau gitu, saya pamit pulang dulu pak, asalamualaikum"

"Waalikumsallam"

Sore itu nampak, dua sosok lelaki yang kelihatan sekali serius membicarakan soal surat tanah, terlihat dua lelaki tersebut sangat sembringah, sepertinya ada hal yang membuat hati mereka senang.

----------------------------------------------------------------

Pov Helen

Malam ini tepatnya sehabis isya, aku berada di kamarku, dengan kondisi mata yang mulai sembab, mataku nanar menatap terus menerus sebuah kertas yang bertuliskan sebuah kalimat terakhir dari ibu ku.

Ini mungkin satu satunya kenangan yang masih ada, dan hanya surat ini juga, yang bisa menjelaskan semua tentang ibu, aku terus memandangi secarik surat ini, entah sudah berapa kali, aku bolak balik membaca tulisannya.

Dalam benak pikiranku yang paling dalam, sejujurnya aku kangen belaian ibu kandung ku, aku rindu dengan tutur bahasanya yang sangat keibuan, matanya yang penuh kasih sayang, dan nyayian sebelum tidur ku, yang membuat ku tertidur di pangkuannya.

"Ibuuuu...hik...hik...hikk, kenapa ibu pergi tanpa mengajak anak mu ini ibu, aku salah apa ke ibu"

Tak kuasa mata ku berlinang air mata, mengenang semua tentang ibu, walau pun hanya sebentar, tapi kasih sayang seorang ibu, masih melekat disanubariku.

Ayahku yang selama ini jarang berkomunikasi dengan ku, membuat aku sedikit jauh dari nya, aku pun menyadari posisi ayah sebagai tulang punggung keluarga, jadi sudah jadi kewajibannya untuk menghidupi dan menafkahi kami semua.

Entah apa yang menjadi alasan ayah, sehingga selama ini, selalu menutup nutupi masalah kematian ibu ku, mungkin ayah beranggapan, bahwa dia tidak mau melihat aku menjadi sedih.

Kenapa aku harus mengetahui kematian ibu ku, bukan dari mulut nya. Itu yang bikin aku tambah sedih, apa aku tidak punya hak untuk bisa tau yang sebenarnya.

Kalau bukan karena Rey adik ku, aku mungkin sudah enggan tinggal di rumah ini, dia lah yang bikin aku bertahan berada disini, karena aku sangat sayang terhadap nya, aku cinta kepadanya, aku ingin hidup selamanya dengan nya, tapi apa itu mungkin?, hanya waktu yang bisa menjawabnya.

"Sebenarnya aku kangen sama rey, tapi karena akunya lagi sebel sama mamanya, jadi dia kebawa bawa deh, maafkan teteh ya de, kamu sabar ya".

Aku jadi memikirkan nasib ku kedepannya, sesuai wasiat terakhir ibu ku, aku harus bisa kuliah, dan menjadi dokter, yang otomatis, waktu ku tidak akan lama lagi, mungkin setahunan lebih lagi aku disini.

"Teh, ko belum tidur" sebuah suara yang mengagetkan ku.

"Astagfirallah aladzin, kamu de, ngagetin aja, kapan kamu disini?" aku balik bertannya.

"Baru aja, teteh kenapa ko mata teteh merah, teteh habis nangis ya?"

"Si si apa yang nangis, tadi mata teteh kena asap dari lampu de!!" aku sedikit berbohong.

"Masa sih, coba aku lihat teh? Dia mendekat kepada ku.

"Mau ngapain kamu de, teteh gak" bicara ku terhenti, Karena telunjuknya nya sudah menempel pada bibir ku.

"Sssstttttt...cupppsss....cuuppsss" tiba- tiba, kedua mataku dicium nya.

" Eeemmm..deee..akhhh " aku sedikit tersanjung oleh perbuatan nya.

"Aku tidak mau ada kesedihan di mata orang yang aku sayangi, aku kan sudah berjanji, akan selalu membuat teteh bahagia, jadi teteh jangan sedih lagi ya"

Aku tidak sanggup berkata kata lagi, kesedihan ku seakan sirna, berganti perasan yang berbunga bunga, di perlakukan seperti ini. Aku pun memeluknya dengan rasa kangen dan sayang.

Aku meremas kertas yang masih ku pegang, sebab adiku mulai mencumbu bibir ku dengan lembutnya, rasanya cumbuan kali ini sangat lah berbeda dari biasanya, karena cumbuan yang di lakukan nya kali ini sedikit berbeda, aku rasa dia semakin mahir dalam melakukannya.

Aku semakin terbuai dengan perlakuanya, sepertinya aku mulai terangsang, karena aku rasa memek ku semakin gatal saja, mungkin karena aku lagi mens kali ya.

Tanganya mulai masuk ke kaos yang ku pakai, tanganya langsung meremas parudara ku dengan lembut, malam ini memang aku tidak memakai bra, jadi tangan nya dengan leluasa menjamah seluruh bagian payudara ku.

Cumbuan pada bibir ku, semakin panas saja, sekarang kedua lidah kami sudah saling membelit dengan lincahnya, saking nikmatnya rangsangan yang dia berikan, aku tidak menyadari, kaosku sudah dia angkat ke atas melewati payudaraku.

Dia pun menghentikan cumbuan bibir nya, karena memang sudah cukup lama kami saling bertukar lidah, dan juga aku mulai ke habisan nafas dibuatnya.

Tanganya masih berada di area gunung kembar ku, dan terus meremasi kedua payudara ku, dengan kondisi punting ku yang tak luput dari pelintiran jari tangan nakalnya.

Dia menatap mataku, seperti meminta persetujuan untuk membuka kaos yang ku kenakan, aku pun mengangguk tanda setuju, saat tangannya mulai menarik kaosku, yang sudah tergulung di atas payudaraku.

Dia angkat melewati kepala, dan sekarang aku sudah setengah telanjang, karena bagian perut keatas, sudah tidak ada yang menghalangi lagi.

Matanya begitu nanar melihat payudara ku yang sudah terpampang jelas di depannya, dengan kondisi punting ku yang sudah sedikit mengeras, aku sedikit malu di lihatin adikku saat seperti ini, ku tutupi payudara ku dengan kedua tangan, sambil menunduk kebawah.

" Ko di tutupi teh?" dia bertanya sambil mengangkat dagu ku agar melihatnya.

"Lagian melihatnya begitu banget, teteh kan jadi malu, de!!! " wajah ku agak memerah karena malu.

"Payudara teteh sangat indah, jadi tambah sayang deh, hehe " dia memuji terus tersenyum.

"Aakhh...emmmm...sssstttt " tiba tiba mulutnya mencaplok punting ku dengan bernafsu, aku pun jadi glagapan di buatnya, karena itu, tangan ku langsung memegang bagian belakang kepala nya, dan sedikit menekan ke arah payudaraku.

Tangan nya pun tidak tinggal diam, sekarang tangan nya sedang meremas remas, bokong ku dari luar kain yang ku pakai. Terkadang dia menampar juga bokongku, mungkin dia merasa gemas.

Aku sudah tidak tahan lagi menahan semua kenikmatan yang kurasa, memek ku sudah sangat basah dan gatal, sepertinya sebentar lagi, aku akan meraih puncak kenikmatan.

"Deee...iiisseeeeppp yang kencennng....akhhh...akkhhh...akhhh...eeemmmm...ssssstttt " ku rasakan isapan dan gigitan kecil pada punting ku, semakain inten dan berasa tambah kenceng.

Mata ku sampai merem karena nikmat, selang beberapa menit, aku merasakan ada dorongan cairan yang ingin keluar di dalam tubuh ku. Aku sampai menjabak rambut adikku saat orgasme datang melanda diriku.

"Reyyyy....te teeh...ke lu arrrrrr, criittt....criiittt...criiiittt...akhhhh.....akhhh...hoshh..hoshhh..hoshhh " aku pun mendapat kan orgasme dasyat ku.

Aku hampir terjatuh dari kursi, kalau saja rey tidak memeluk ku, cairan cinta ku mungkin merembes keluar, bersamaan dengan darah haid ku yang ikut keluar, kurasakan sangat banyak sekali cairan yang keluar dari tubuh ku.

Tubuh ku sedikit limbung karena lemes, aku pun memejamkan mata, untuk menikmati sisa orgasme yang baru saja ku raih.

"Gimana nikmat gak, teh?, udah gak sedih lagi kan?" aku mendengar adik ku berbisik di telinga ku.

Aku membuka mata ku, dan mengangguk ke padanya, dia pun mengecup kening ku dan beranjak pergi. Aku pun merasa kasihan kepadanya, karena dia kan belum keluar seperti aku.

"Rey..mau kemana?" aku pun bicara kepada nya.

"Aku mau bobo!!! " dia pun menghentikan langkahnya, dan berbalik menghampiri aku.

"Tapi kamu kan belum keluar de?, mau teteh bantuin?" aku bicara lagi.

"Gak apa apa sayang, aku kan udah janji, mau bikin teteh bahagia, jadi sekarang teteh bobo gih, udah malam" Rey bicara kepada ku.

"Bener gak apa apa, tar kamu marah lagi " aku pun sedikit khawatir di buatnya.

" iya bener sayang, aku gak marah " rey meyakinkan ku.

" ya udah kalau gitu, makasih ya Rey"

"Hemz!!!"

Dia pun pergi keluar kamar, dan aku pun memakai kembali kaosku, yang tadi sempat di bukanya, selanjutnya aku ke jamban, untuk pipis, dan mengganti pembalut yang sepertinya sudah mulai penuh.

Jam menujukan jam 22:00 wib, aku pun sudah berbaring, di kasur bersama adiku friska, yang sudah dari tadi bobo, tidak terganggu dengan aktivitas kami tadi.

-----------------------------------------------------------

Di kamar lain, terdengar erangan penuh birahi, sepertinya penghuni kamar tersebut sedang memadu kasih, dengan panasnya.

"Akkkhhhh....akkkhhhhh....akkkhhhh.....akkkkhh...te..***uusss...enaaaakk....plokkk...plokkk...plokkk..plokkkk...plokkk "

Suara nya makin jelas terdengar dari luar, kalau saja ada orang yang masih melek pada saat itu.

"Plokkkk...plokkkk...plokkk...plokkk...plokk...
eeemmmmm....sssstttt....puya kamuuu eenaakk...bangeeetttt....ibu...ti..dakkk...kuatt...akhhhh.....akkkhhhh "

Bersambung....

Siapa ya yang lagi ehm..ehm, ya?

Kaburrrr....
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd