Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Jam ajaib

Lanjutan....

Setelah kami berpakaian kembali akupun menekan kembali tombol sebelah kanan agar semua kembali menjadi normal. Tapi dari kejauhan kudengar kehebohan dan ramai orang berbincang.
Dengan sangat penasaran akupun menghampiri mereka.
"ada apa sich rame-rame?" tanyaku kepada orang yang sedang bergerombol disana.
"itu loh si susi, gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba bajunya berhamburan seperti ditarik oleh lelembut" kata mereka dengan wajah kebingungan.
"anjrit aku lupa memakaikan lagi baju gadis abg yang tidak jadi kunikamati tadi" kataku dalam hati.
 
Gadis pemilik jam yang belakangan ku ketahui bernama Devi hanya melotot dan tersenyum.
"ceroboh sekali kamu. Untung ini dikampung sehingga segala sesuatunya dikaitkan dengan mistis. Coba kalo ini dikota maka bisa mati kita" katanya dengan wajah serius.
Aku hanya bisa mesem sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal sama sekali.
Hubunganku dengan devi semakin dekat saja. Hubungan yang terjalin akibat ketidak sengajaan ini berlangsung langgeng.
Aku sungguh mencintai dia, begitupun dengan dia. Aku akhirnya membeli sebuah rumah tidak jauh dari rumah devi. Masalah uang bukan menjadi maslah buatku, karna aku bisa mengambil berapapun yang aku mau dari bank terdekat.
Hubunganku dengan devi selalu berakhir dengan sex tiada hari tanpa sex hingga suatu hari akhirnya devi menolak berhubungan badan dengan ku. Dengan wajah pucat dia bilang kalau dia sudah hamil 2 bulan.
Sebelum ini menjadi masalah buat kami berdua akhirnya aku datang dan melamar devi. Orang tuanya tidak tahu kalau putrinya tengah hamil 3 bulan saat kami menikah.
Setelah menikah aku memboyong devi ke jakarta dengan alasan aku ingin hidup mandiri dengan istriku.
Padahal sebenarnya kami ingin menutupi kepada tetangga kalau devi hamil duluan.

Hidup kami dijakarta sudah seperti surga.
Aku yang dengan mudah mendapatkan uang membeli sebuah rumah kompleks dikawasan selatan jakarta yang terkenal dengan kawasan elite.
Ditempat ini tidak akan ada yang mengurusi kehidupan kami. Karna memang tinggal di kompleks membuat semua penghuni menjadi individualisme.

Setelah beberapa bulan akhirnya anak ku lahir. Seorang anak laki-laki yang sangat tampan. Aku sengaja tidak membiarkan istriku melahirkan normal tetapi melalui sesar. Awalnya istriku menolak tapi akhirnya setuju setelah kubujuk dan dia pasti akan berterima kasih padaku andai dia tahu apa yang aku ingin lakukan.
Setelah kembali kerumah aku menghubungi keluarga istriku dikampung. Kukatakan pada mereka bahwa istriku sudah melahirkan.
Awalnya mereka heran bagaiman mungkin anak mereka sudah melahirkan sedang kan aku baru menikah 6 bulan.
Aku katakan kepada mereka bahwa anaku lahir premature karna istriku terjatuh. Untung nya mereka percaya, kalau tidak bisa mati sku.

Setelah anak ku lahir aku mencoba mencari kerja. Walaupun aku bisa mendapatkan usang dengan mudah, tapi aku tidak mau memberi anak ku uang haram.
Aku diterima kerja di salah satu toko butik di jakarta pusat. Pemilik butik ini bernama ibu elsa. Dia janda beranak 1. Butik ibu elsa ini memiliki 5 cabang di mall besar di jakarta. Ibu elsa menjadi janda karna suaminya kedapatan selingkuh dengan salah satu karyawati yang bekerja di salah satu butiknya.
Dasar suami yang tidak bertanggung jawab kkataku pelan. Punya istri canti, kaya kok masih mau aja sama karyawan biasa.
Semakin hari aku semakin dekat saja dengan ibu elsa sampai suatu hari ibu elsa memanggl dan memvisikan sesuatu ke kupingku..
Apa uang akan terjadi kita sambung lain kali
 
Jadi ceritanya si "aku" dalam cerita ini putus sekolah ya? Btw umurnya berapa ya? Sdh sma atau masih smp ya
 
Seharusnya masuk sma om.
Tapi karna dia sudah punya istri akhirnya putus sekolah dan lanjut kerja.
Walaupun bisa ambil uang dimanapun menggunakan jam ajaib. Tapi pelaku tidak mau memberikan uang haram untuk anaknya...
 
Jadi ceritanya si "aku" dalam cerita ini putus sekolah ya? Btw umurnya berapa ya? Sdh sma atau masih smp ya
Harusnya masuk sma om. Tapi karna terlanjur menikah akhirnya putus sekolah dan kabur dari orang tua. Maaf kalo jalan ceritanya kurang detail.
Karakter utama menikah tidak didampingi orang tua om.
Makanya dia hanya bisa bekerja sebagai penjaga butik.
Seandainya dia sarjana pasti jalan ceritanya di kantoran.

Menurut saya butik menjadi tempat yang tepat om untuk mengembangkan cerita, karna di butik bisa ber eksplorasi dengan kaum wanita dan ibu muda.
Sedangkan kalau dikantor terpaku pada teman dan rekan kerja aja om..

Btw thanks ya om buat kripik nya.
 
Kita lancrotkan suhu.

Ibu elsa memang tidak tahu jika aku sebenarnya sudah berkeluarga karna memang aku belum memiliki KTP.
Sebenarnya umurku sudah cukup untuk membuat dokumen itu. Tapi apa daya, kau kabur dari rumah dan sangat sulit untuk membuat dokumen itu.
Dulu saat menikahpun kami hanya menikah dengan tokoh agama setempat tidak melalui KUA. karna selain aku belum memiliki KTP, aku juga berdusta bahwa seluruh keluarga ku sudah tidak tinggal di negara ini.
Mereka sangat percaya, karna dikehidupan ku sehari-hari aku terlihat seperti orang kaya raya.

Untuk mencukupi kebutuhan anak istriku aku rela bekerja 2 shift agar bisa mendapatkan gaji doble. Ibu elsa tidak berkeberatan dengan itu. Bahkan bu elsa kerap memberiku uang tambahan, karna dia puas dengan kinerja ku.
Menurutnya aku rajin dan pekerja keras.
Walaupun aku hanya tamatan smp ibu elsa sudah mempercayakan 1 butiknya untuk aku kelola.
Awalnya aku sedikit heran kenapa bu elsa bisa menyerahkan kepercayaan yang begitu besar terhadapku?
Padahal dia memiliki anak perempuan yang umurnya tidak jauh dengan ku bahkan lebih tua dari ku.
Anak bu elsa ini kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang sangat terkenal di daerah grogol.
Aku sendiri belum pernah melihat anak dari bu elsa ini. Tapi menurut teman-teman di butik anak bu elsa ini sangat cantik. Tapi sayang manja dan galak.

Sudah sebulan aku menjadi supervisor di butik yang berada di Grand Indonesia.
Salah satu cabang yang paling bergengsi diantara yang lain nya. Walaupun cabang yang lain nya tidak kalah bergengsi.
Butik ini memiliki cabang di
Grand Indonesia.
Taman Anggrek.
Senayan City.
Gandaria City.
Yang terakhir Mall Pondok Indah.
Semua cabang butik ini berada di mall menengah ke atas.
Tepat satu bulan aku menjadi supervisor, datang seorang wanita yang langsung marah-marah. Aku yang tidak mengerti dan tidak mengenal siapa wanita ini hanya bisa diam dan mendengarkan apa yang menjadi maslahnya.
Setelah dia reda akupun baru bisa menangkap apa yang menjadi masalahanya.
Wanita di depanku ini bernama Angel. Dia adalah anak semata wayang dari bu elsa. Dia marah-marah kepadaku karna tidak terima aku bisa menjadi supervisor di salah satu butik ibunya. Sedangkan dia sudah berkali-kali memohon tapi tidak juga dipercayai ibunya untuk memegang satu cabangpun.
Aku yang tidak mau mencari keributan akhirnya pergi dari situ dan menelfon bu elsa agar bisa datang untuk menjelaskan semua ini.
Aku yang sedang berkeliling-keliling untuk menghindari Angel tiba-tiba mendapat pesan WA dari bu elsa untuk secepatnya kembali ke butik.
Akupun menyegerakan kembali ke butik. Sesampainya disana sudah duduk bu elsa dan Angel yang sedang beradu argumen.
Melihat mukaku Angel langsung berdiri dan memaki dengan membabi buta.
Aku hanya diam dan terus mendekati mereka berdua.

"diem lu, dasar perempuan gak tau malu" bentak ku tanpa memperdulikan ada bu elsa disana.
"jaga ya mulut lo! Apa maksud lo bilang gua gak tau malu?"
"lo mau ini semua? Ambil gw gak butuh, mulai hari ini gw resign"
"resign sana dan jangan pernah balik lagi ke butik nyokap gw!"
Ingin sekali rasanya aku menamparnya saat itu juga, tapi aku merasa tidak enak dengan bu elsa yang selama ini sudah baik sekali terhadapku.
"satu hal yang perlu lo inget Angel. Gw memang orang miskin, gw memang orang bodoh tapi gw berdiri diatas kaki gw sendiri bukan di gendong orang tua" kataku sinis.
"maksud lo apa? Maksud lo, lo lebih hebat dari gw?"
"gw gak ngomong gitu. Tapi sudah terbukti kan kalo lo cuma bisa minta dan maksa nyokap lo untuk mendapatkan apapun yang lo mau."
"gw gak kaya gitu ya. Gw bisa bikin butik nyokap gw jauh lebih besar dari sekarang"
"BUKTIIN" kataku menantang.
"ok gw akan buktiin sama lo kalo gw bisa bikin butik ini lebih besar dari sebelumnya"
Tanpa banyak bicara akupun menyerahkan seluruh kunci dan dokumen kepada bu elsa dan langsung pergi dari sana.
Bu elsa hanya mematung tak tahu harus berbuat apa. Aku mengerti apa yang di rasakan bu elsa.
Di satu sisi dia sayang kepadaku karna memang aku orang yang jujur dan pekerja keras dia sudah menganggap ku sebagai anak laki-lakinya.
Sedangkan di satu sisi Angel adalah anak kandung nya yang sangat dia sayangi.
Di kejauhan kulihat bu elsa menangis melepas kepergian ku.
Sebenarnya aku berat untuk meninggalkan bu elsa namun apa daya aku tidak bisa menarik lagi ucapan ku.
Harga diri ku sudah di injak-injak oleh anak nya bahkan dia tidak sedikitpun membela atau mengeluarkan sepatah katapun.
Dengan kebingungan akupun pulang kerumah dengan sejuta kegalauan. Mau kerja apa aku sementara aku hanya lulusan smp.
Aku memang mempunyai sedikit tabungan untuk masa depan anak ku kelak yang kudapatkan dengan cara halal selagi aku bekerja dengan bu elsa.
Setelah berkompromi dengan istriku, istriku setuju untuk pindah ke daerah perkampungan agar biaya hidup tidak menjadi beban kami.
Kujual rumahku dan uangnya ku serahkan ke panti asuhan agar aku tidak memakan uang haram dan segala dosaku diampuni oleh yang maha kuasa.
Aku mengontrak rumah petakan di pinggiran kota. Sisa tabunganku kubelikan gerobak, mie instan, kopi dan macam-macam bahan untuk membuat warkop.
Aku berjualan di sekitaran bekasi yang notabene banyak pabrik dan kawasan industri.
Aku sudah tidak lagi mendengar kabar dari bu elsa. Satu tahun sudah aku menggeluti usaha ini samapi aku bisa membeli sebuah ruko dan satu unit city car. Jualan kupun tidak lagi memakai gerobak tapi aku ber inovasi dengan membuat warkop francise.
Usaha ku maju pesat karna kerja keras ku dan kemampuan istriku dalam management keuangan.
Menginjak tahun kedua warkop ku sudah bisa membuka cabang di beberapa kampus yang memang menjadi target utama ku.
Sampai suatu hari aku bertemu lagi dengan bu elsa yang saat itu terlihat sangat murung.
Aku bertemu denganya di mall saat aku dan anak ku sedang berjalan-jalan.
Aku yang sudah menganggap bu elsa sebagai orang tua ku langsung kupeluk. Sontak bu elsa kaget dan coba melepaskan pelukanku istri ku pu tampak kesal karna memang dia tidak mengenal bu elsa.
"ini aku bu deden, pegawai ibu dulu" kataku mengharu biru.
Setelah sadar dia langsung memeluk ku dan menangis sejadi-jadinya. Istriku tampak semakin bingung dengan keadaan ini dia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Kubawa keluarga ku dan ibu elsa ke sebuah restoran yang menyediakan family room. Disana kami berbincang panjang lebar.
Bu elsa bercerita kalau butiknya di ambang kebangkrutan. Angel sama sekali tidak memiliki rasa tanggung jawab dan management membuat butik makin terpuruk. Barang habis modal pun tak tahu lari kemana. Setiap hari kerjanya hanya dugem dan pulang dalam keadaan mabuk. Bahkan yang bikin aku miris Angel kerap memukuli ibunya jika keinginannya tidak di penuhi.
Aku yang sangat sayang dengan bu elsa memberikanya solusi. Apakah dia mau tinggal bersamaku dan meninggalkan Angel serta dunia nya.
Awalnya bu elsa tampak ragu dengan tawaranku, tapi kuyakinkan bahwa aku akan menjaga elsa dari jauh.
"ibu tidak usah takut, aku akan menjaga Angel. aku tidak akan membiarkan hal buruk terjadi padanya. Biarkanlah dia berbuat semaunya sampai dia merasa terpuruk dan sadar barulah kita datang merangkulnya. Aku akan terus mengawasi dan menjaganya." kataku sambil meminta persetujuan istriku dengan pandangan. Istriku mengangguk menandakan dia setuju.
Mulai malam itupun bu elsa tinggal bersama ku.
"Masalah pakaian biar besok ibu pergi beli ya sama devi, sekalian cari keperluan buat dede" kataku kepada bu elsa dan devi.
Besok paginya kulihat devi dan bu elsa sudah bersiap untuk berbelanja. Tampak seulas senyum dari bu elsa. Dia sangat bahagia menemukan kembali bentuk sebuah keluarga yang sudah lama tidak dia rasakan.
Setelah mereka berangkat akupun pergi ke rumah ibu elsa untuk memata-matai Angel.
Sesampai disana kuparkir mobilku agak jauh dari gerbang agar Angel tidak curiga. Kudekati pintu gerbang sepi hanya ada satu buah mobil yang terparkir disana.
Kupanjat gerbang untuk bisa masuk dan mengintip kedalamnya. Untung ini komplek elite jadi pada siang hari seperti ini sedikit sekali orang yang lalu lalang.
Kalau ada orang liat aku manjat pagar bisa diteriakin maling aku.

Perlahan ku dekati jendela rumahnya. Terlihat elsa sedang terlentang dan meronta-ronta sedang diatasnya kulihat laki-laki sedang sibuk mengeranyangi dadanya.
"sial sekali aku, pas ngintip malah dapat pemandangan orang mesum". kataku dalam hati.
Tapi ada yang aneh dari pergumulan ini tangan Angel seperti ditarik keatas oleh seseorang.
"wah ternyata lagi three some toch kataku tersenyum.
Terus ku perhatikan kegiatan mereka. Angel masih berusaha meronta seakan tidak ingin melakukan itu.
Pria-pria itu seakan kerja sama untuk mengerjai Angel. Yang satu melepaskan bajun sedangkan yang satu melepaskan celana milik angel, hingga angel telanjang bulat polos.
Melihat itu batang kemaluan ku mengeras.
"gila nich cewe hyper juga" kataku dalam hati.
Mereka berdua terus menegrjai tubuh angel.
Si A menjilati vagina Angel sedangkan si B menyedot tetek angel dengan sangat bernafsu. Angel memang wanita yang sempurna kulit putih mulus tidak ada bekas luka sedikitpun. Vagina bersih terawat tanpa bulu. Sungguh mengairahkan.
Angel masih saja meronta seolah tak ingin kejadian ini terus berlangsung, perlahan kudengar Angel mengiba meminta tolong.
"Whaaaat! Ini bukan three some. Tapi angel yang sedang mabok lagi mau diperkosa"
Aku sigap langsung mendobrak pintu.
Kudorong sekuat-kuatnya tapi gagal karna pintu ini memang pintu pilihan dengan kayu jati. Sang pemerkosa pun kaget karna mendengar suara gebrakan keras dipintu.
Dengan berteriak kukatakan.
"polisi jangan bergerak". sontak kedua pria itu berlari menuju pintu belakang dan memanjat tembok untuk melarikan diri. Aku berpura-pura mengejar padahal niatku hanya untuk menakuti mereka berdua dan bisa masuk lewat pintu belakang.
Nafsuku tak terbendung ingin rasanya kuterkam Angel saat itu juga untuk mengobati rasa sakit hati ku.
Tapi yang terbayang bukan aku sedang menyetubuhi angel melainkan anak ku yang sedang memanggil-manggilku.
Mendadak nafsuku seakan hilang. Aku tidak ingin menyakiti istti ku yang selama ini sudah mendukung ku, apalagi menyakiti anak ku yang saat ini berusia 4 tahun.
Kegendong tubuh telanjang angel kekamar. Kututupi dengan selimut lalu aku keluar dari kamar itu dan menyalakan sebatang rokok untuk mengusir fikiran-fikiran negatif.

Tak terasa aku tertidur di sofa. Aku terbangun saat kurasakan ada sesuatu yang hangat di batang kemaluan ku.
Saat ku buka mata kulihat angel sedang menggulum batang kemaluanku.
Aku yang kaget langsung beranjak berdiri, keluar dan meninggalkan rumah itu. Sepintas kulihat Angel melongo masih dalam keadaan terlanjang.

Bagaimana kelajutan nya kita saksikan beberapa koment dibawah.
Jika koment mencukupi kita lanjutkan
 
Ceritanya mantap gan

Tapi kalau diperlambat alurnya kayanya lebih mantap.

:beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd