lintangselatan
Semprot Kecil
- Daftar
- 25 May 2021
- Post
- 80
- Like diterima
- 1.077
Part 1 Peradaban Absolut X
Prisma tertegun dan membelalakkan matanya lebar lebar, menatap screen hp nya. Baru saja ia membuka hp setelah ia tinggal sesaat untuk sekedar buang hajat namun 10 menit kemudian ada informasi cash masuk ke rekening bank nya dengan jumlah yang cukup membuatnya bengong.
Tiga hari belakangan ini ia memang sibuk meluangkan waktu luangnya dengan sebuah games dari sebuah aplikasi yang menurutnya cukup unik. Games yang dinamakan absolut land yang memberikan permainan teka teki unik di tiap levelnya yang meskipun sangat sulit namun Prisma berhasil menyelesaikan permainannya hingga akhir.
Belum sempat menyelesaikan rasa heran dan tak percayanya tiba tiba saja hp nya bergetar dan berdering karena ada sebuah nomor asing masuk.
"Hallo...!!" Kata Prisma setelah mengangkatnya.
"Selamat sore ! Maaf benarkah saat ini saya bicara dengan bulbul61 ?" Sahut penelepon dengan suara sangat merdu di seberang yang menandakan si penelepon adalah seorang cewek, seraya menyebutkan nama nickname Prisma di akun permainannya.
"Iya benar, maaf dengan siapa saya bicara ?" Prisma benar benar tak ingin basa basi.
"Apakah anda sudah menerima transfer 100 juta yang baru saja kami kirimkan?" Ujar si pemanggil seperti tak peduli dengan pertanyaan Prisma.
"iya terimakasih saya sudah menerimanya, tapi maaf kalo boleh tau uang itu buat apa dan anda siapa ?" Jawab Prisma tegas.
"Uang itu adalah hadiah buat anda karena telah berhasil menyelesaikan misi yang kami berikan dengan waktu tercepat. Oh iya perkenalkan namaku Susan dan kami mengundangmu untuk melanjutkan permainan lagi dengan hadiah yang lebih besar tentunya, apakah kamu bersedia?" Ujar si pemanggil kali ini terdengar lugas.
"Tergantung... permainan apa yang harus dimainkan." Ujar Prisma cuek.
"Mencari seseorang dan hadiah yang akan kau terima akan dilipatgandakan 20 kali lipat dari yang telah kau terima saat ini." Ujar cewek si pemanggil itu dengan nada suara makin turun.
Prisma terhenyak mendengar nya 20 kali lipat dari 100 juta berarti 2 milyar.
"Tolong dijawab apakah kamu setuju atau tidak, sekarang...!" Ujar si pemanggil lagi kali ini terdengar sangat serius.
"Akan saya pikirkan lebih dahulu." Jawab Prisma.
"Jawaban itu tidak di kualifikasi, kalo tak ada pembaruan jawaban saya anggap anda tidak setuju." Sahut si pemanggil.
"Saya setuju." Kata Prisma cepat.
"Baiklah terimakasih... silahkan konfirmasi melalui email yang akan segera kami kirimkan, dan bersiaplah karena setelah kami kirimkan tiketnya anda tak bisa membatalkannya." Ujar si pemanggil yang kemudian menutup panggilannya tanpa memberi kesempatan untuk Prisma bicara lagi.
Ternyata setelah mengkonfirmasi sebuah tautan pada email, Prisma kembali di kejutkan dengan sebuah informasi lain berisi detail data dirinya yang entah bagaimana ceritanya bisa tertera dengan tepat meski ia yakin sekali bahwa sebelumnya ia tak pernah mengupload secara sembarangan data dirinya.
Sebagai seorang hacker yang ia menilai dirinya sendiri cukup berkualitas sebelumnya, kini ia merasa benar benar kerdil seolah bocah kemarin sore saja di dunia yang sudah dipahaminya sejak ia masih duduk di bangku SMP sepuluh tahun yang lampau.
Prisma kini mengerti bahwa permainan ini benar bukanlah permainan receh yang bisa dimainkan semaunya sendiri.
Beberapa saat kemudian setelah ia menutup dan baru saja akan meletakkan hp nya di meja kamarnya terdengar bunyi notif yang berisi sebuah pesan gambar sebuah tiket penerbangan maskapai ternama yang telah berisi informasi namanya.
"Gila..." Gumamnya sembari tersenyum penuh kekaguman sekaligus mengakui ternyata dirinya benar benar kerdil dan jauh dari kata jenius yang telah banyak orang sematkan pada dirinya karena keahliannya di bidang IT yang diatas rata rata.
Prisma sebenarnya hendak memejamkan matanya untuk sejenak sebelum suara gaduh penghuni rumahnya yang lain mulai berdatangan mulai dari Bobi adiknya yang masih duduk di SMP sampai kedua orangtuanya yang sama sama seorang pengajar di sebuah sekolah dasar.
Prisma tertegun dan membelalakkan matanya lebar lebar, menatap screen hp nya. Baru saja ia membuka hp setelah ia tinggal sesaat untuk sekedar buang hajat namun 10 menit kemudian ada informasi cash masuk ke rekening bank nya dengan jumlah yang cukup membuatnya bengong.
Tiga hari belakangan ini ia memang sibuk meluangkan waktu luangnya dengan sebuah games dari sebuah aplikasi yang menurutnya cukup unik. Games yang dinamakan absolut land yang memberikan permainan teka teki unik di tiap levelnya yang meskipun sangat sulit namun Prisma berhasil menyelesaikan permainannya hingga akhir.
Belum sempat menyelesaikan rasa heran dan tak percayanya tiba tiba saja hp nya bergetar dan berdering karena ada sebuah nomor asing masuk.
"Hallo...!!" Kata Prisma setelah mengangkatnya.
"Selamat sore ! Maaf benarkah saat ini saya bicara dengan bulbul61 ?" Sahut penelepon dengan suara sangat merdu di seberang yang menandakan si penelepon adalah seorang cewek, seraya menyebutkan nama nickname Prisma di akun permainannya.
"Iya benar, maaf dengan siapa saya bicara ?" Prisma benar benar tak ingin basa basi.
"Apakah anda sudah menerima transfer 100 juta yang baru saja kami kirimkan?" Ujar si pemanggil seperti tak peduli dengan pertanyaan Prisma.
"iya terimakasih saya sudah menerimanya, tapi maaf kalo boleh tau uang itu buat apa dan anda siapa ?" Jawab Prisma tegas.
"Uang itu adalah hadiah buat anda karena telah berhasil menyelesaikan misi yang kami berikan dengan waktu tercepat. Oh iya perkenalkan namaku Susan dan kami mengundangmu untuk melanjutkan permainan lagi dengan hadiah yang lebih besar tentunya, apakah kamu bersedia?" Ujar si pemanggil kali ini terdengar lugas.
"Tergantung... permainan apa yang harus dimainkan." Ujar Prisma cuek.
"Mencari seseorang dan hadiah yang akan kau terima akan dilipatgandakan 20 kali lipat dari yang telah kau terima saat ini." Ujar cewek si pemanggil itu dengan nada suara makin turun.
Prisma terhenyak mendengar nya 20 kali lipat dari 100 juta berarti 2 milyar.
"Tolong dijawab apakah kamu setuju atau tidak, sekarang...!" Ujar si pemanggil lagi kali ini terdengar sangat serius.
"Akan saya pikirkan lebih dahulu." Jawab Prisma.
"Jawaban itu tidak di kualifikasi, kalo tak ada pembaruan jawaban saya anggap anda tidak setuju." Sahut si pemanggil.
"Saya setuju." Kata Prisma cepat.
"Baiklah terimakasih... silahkan konfirmasi melalui email yang akan segera kami kirimkan, dan bersiaplah karena setelah kami kirimkan tiketnya anda tak bisa membatalkannya." Ujar si pemanggil yang kemudian menutup panggilannya tanpa memberi kesempatan untuk Prisma bicara lagi.
Ternyata setelah mengkonfirmasi sebuah tautan pada email, Prisma kembali di kejutkan dengan sebuah informasi lain berisi detail data dirinya yang entah bagaimana ceritanya bisa tertera dengan tepat meski ia yakin sekali bahwa sebelumnya ia tak pernah mengupload secara sembarangan data dirinya.
Sebagai seorang hacker yang ia menilai dirinya sendiri cukup berkualitas sebelumnya, kini ia merasa benar benar kerdil seolah bocah kemarin sore saja di dunia yang sudah dipahaminya sejak ia masih duduk di bangku SMP sepuluh tahun yang lampau.
Prisma kini mengerti bahwa permainan ini benar bukanlah permainan receh yang bisa dimainkan semaunya sendiri.
Beberapa saat kemudian setelah ia menutup dan baru saja akan meletakkan hp nya di meja kamarnya terdengar bunyi notif yang berisi sebuah pesan gambar sebuah tiket penerbangan maskapai ternama yang telah berisi informasi namanya.
"Gila..." Gumamnya sembari tersenyum penuh kekaguman sekaligus mengakui ternyata dirinya benar benar kerdil dan jauh dari kata jenius yang telah banyak orang sematkan pada dirinya karena keahliannya di bidang IT yang diatas rata rata.
Prisma sebenarnya hendak memejamkan matanya untuk sejenak sebelum suara gaduh penghuni rumahnya yang lain mulai berdatangan mulai dari Bobi adiknya yang masih duduk di SMP sampai kedua orangtuanya yang sama sama seorang pengajar di sebuah sekolah dasar.
Terakhir diubah: