Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JEPIT RAMBUT DAN PUSAKA KERAMAT

_NIAT TULUS BERBUAH MANI(S)_

Matahari yang bersinar sangat terik tidak mempengaruhi alam di sekitar, panas matahari terasa sangat sejuk dengan panorama alam yang masih sangat asri, hembusan angin yang bertiup melunturkan teriknya matahari. Seorang perempuan tua berjalan tertatih menyusuri pematang sawah, wanita tua itu berhenti sejenak dan menyeka keringat yang ada di dahinya, wanita tua itu melanjutkan lagi perjalanannya dan tidak jauh dari si nenek yang sedang berjalan itu ada seorang pemuda yang sedang duduk santai di saungnya, dengan memainkan smartphonenya dan sambil mendengarkan suara alunan radio FM dari mini componya.


" Mbah Kosiiim...!!! " Wanita tua itu mencari sumber suara yang memanggil namanya.


" Mbah dari mana " Kata sang pemuda tanggung yang sedang duduk di saungnya. dan si nenek pun menoleh ke arah suara tersebut dan tersenyum.


" Ohhh... kowe yo cah gemblung "


" he... he... he... " Pemuda tanggung itu hanya meringis mendengar omongan perempuan tua itu.


" Mbah, Mbah dari mana...??? "


" Ini lho Kus Mbah mau nyari kangkung, lumayan kan buat makan "


" Mbah, Mbah Kosim sudah makan...??? "


" Nanti aja le, kalau sudah hasil nyari kangkungnya " Kus diam dan memperhatikan wanita tua tersebut. Dengan baju yang lusuh, keringat yang menetes di dahi dan bibir yang kering mungkin karena kehausan. Kus berdiri dan meraih kendi yang berisi air lalu menuruni tangga di saungnya.


" Mbah, Mbah istirahat dulu gih " Kata Kus sambil merangkul baju perempuan tua tersebut.


" Tidak usah le, mbah harus cari kangkung buat lauk nanti malam " Kata perempuan tua tersebut berusaha menolak niat baik dari Kus.


" Mbah, mbah ojo kuwatir, ngkok kangkunge biar Kus ae seng nggolek, sak iki Mbah lungguh ae neng nggone kono yo " Kata Kus sambil berusaha membujuk Mbah Kosim untuk beristirahat. Akhirnya Mbah Kosim mau di tuntun Kus untuk menuju ke tempat danau Kus.


" Iki Mbah di unjuk kopi ambe gedange " Kus menyodorkan kopi dingin yang memang kopi itu di buat dari tadi pagi.


" iyo le " Kata Mbah Kosim sambil mengambil pisang godok.


" Mbah, Mbah tunggu di sini ya biar Kus yang cari kangkungnya " Kata Kus berpamitan pada Mbah Kosim. Mbah Kosim hanya mengangguk tanpa bisa bersuara karena mulutnya sedang mengunyah pisang godok. Kus berjalan bukan untuk mencari kangkung tapi ke warung mbak Mus. Setelah sampai di warung bik Mus, Kus berjalan ke arah belakang warung dan menuju pintu warung tersebut Kus melihat bik Mus yang lagi melakukan sesuatu.


" Siang bik Mus " Kus menyapa mbak Mus.


" Eh... Iy... Iy... iya... Aduuuh... " Kata bik Mus terkejut sambil menoleh ke arah Kus yang terkejut melihat bik Mus sedang mencukur bulu jembutnya di dalam warungnya.


" He... He... He... bik Mus, malah babat ilalang " Kus tersenyum melihat bik Mus yang terkejut.


" Ih, kamu Kus, liat nih jadi luka memek mbak Mus kena silet " Kata bik Mus memperlihatkan memeknya yang berdarah.


" Lo... Lo... Loooo... Kok bisa memeknya di silet gitu bik Mus " Kata Kus masuki warung bik Mus sambil berjongkok dan menatap memek bik Mus.


" Nih di bersihin dulu lukanya Kus " Kata bik Mus sambil menyodorkan tisu ke arah Kus, di ambilnya tisu tersebut dan di usapkan nya pada area memek yang luka karena silet tersebut. Namanya Kus memang benar tangan kanannya menyapu darah yang ada di memek bik Mus tapi jari tangannya juga mengelus alur memek bik Mus dan tangan kirinya juga sudah meremas payudara bik Mus.


" Aaaahhh... " Bik Mus mendesah tatkala bukan tangan Kus yang sekarang mengusap memeknya tetapi lidah Kus sudah berjaya menyapu alur liang memeknya. Itil bik Mus yang agak menonjol keluar di sedot oleh Kus. Tangan bik Mus menjambak rambut Kus dan menekannya lebih dalam ka arah memeknya agar lidah Kus bisa lebih masuk ke dalam lubang memeknya. Dengan lincah Lidah Kus menari nari di bibir memek bik Mus dan sesekali lidah Kus mencongkel meliuk liuk masuk ke dalam lubang memek bik Mus.


" Aaahhh... Aaahhh... Aaahhh... " Bik Mus meremas keras rambut Kus seakan akan menginginkan agar lidah Kus Kus bisa lebih dan lebih dalam lagi masuk dan menari nari di dalam lubang memeknya. Kus beranjak dari memek bik Mus dan memundurkan badannya lalu bersender di tumpukan karung gula. Bik Mus merangkak ke arah Kus lalu menarik celana kolor Kus, begitu celana kolor Kus sudah melorot maka dengan perkasa mengacunglah kontol Kus di hadapan muka bik Mus. Begitu kontol Kus sudah berada di depannya dengan gercep bik Mus menggenggam kontol Kus dan memasukan kepala kontol itu ke dalam mulutnya, dengan lahapnya bik Mus mengulum kepala kontol Kus, membasahi kepala kontol Kus dengan air liurnya lalu menjilati batang kontol itu.


" Aaaaaaccchhhh... " Kus mendesah pada saat biji pelernya di sedot oleh bik Mus. Lidah bik Mus terus menjelajah kepala kontol, barang kontol dan biji peler Kus, lidah bik Mus tidak berhenti di situ lidah itu terus menjilati bahkan lidah itu menjilati lubang anus Kus, yang membuat tubuh Kus tersentak menahan nikmat. Setelahbpuas menjelajahi kontol Kus bik Mus lali berdiri dan mengangkat ujung bawah daster yang di pakainya dan mengikatnya di pinggang. Sekarang bik Mus sudah ada di atas tubuh Kus, di pegangnya kontol jumbo Kus, di usap usapkannya pada alur liang memeknya setelah di rasa oleh bik Mus kepala kontol Kus sudah tepat berada di depan lubang memeknya walau tangannya tidak bisa sepenuhnya menggenggam kontol Kus tapi di kocok kocoknya sebentar kontol Kus lalu.


" Bleeeeeessshhh... Aaaaaaaahhhhhhhh... Aaaaauuuuuhhhh... Aaaaaahhhhh... nikmatnya " Bik Mus mendesah dengan kepala menengadah ke atas dan mata terpejam meresapi dan menikmati kontol Kus yang sudah melesak jauh memasuki ke dalam lubang memeknya.


" Aaaaahhhh... nikmaaaatnyaaaahhh... kontol kamu Kuuuushhh... " Mulut bik Mus kembali mendesah pada saat bik Mus menaikan pantatnya lalu menurunkannya lagi. Di tiap gerakan pantatnya yang turun naik di atas tubuh Kus yang duduk bersandar tidak henti hentinya suara desahan dari mulut bik Mus terus keluar.


" Breeeeeek... " Kus merobek bagian atas daster bik Mus sehingga mempertontonkan payudara bik Mus yang terbungkus kutang berwarna hitam, di angkat ke atas kutang itu lalu mulut Kus menyambar payudara bik Mus yang berukuran kecil dengan pentil yang juga kecil.


" Cuuuuppp... Crruuuuppp... Cruuuuupsss... " Seperti bayi yang kehausan Kus menyusu pada payudara bik Mus.


" Aaaahhh... dasar... nakaaahaaal... tidak kaka adiknya pun yang kecil di entot juga " Kus berhenti menyedot susu bik Mus dan memperhatikan bik Mus. Gerakan naik turun bik Kus berhenti dan mengulum bibir Kus, lalu melepaskan kutukan itu.


" Kenapa kaget ya...??? Gak apa apa Kus, kalau perlu kamu nikahin aja kami berdua jadi kita bisa ngentot bertiga " Kus tersenyum mendengar perkataan yang keluar dari mulut bik Mus.


" Aaaiiiihhh... " Bik Mus sedikit menjerit tatkala Kus mendorong pelan tubuh bik Mis agar terlentang. Setelah posisi bik Mus jadi terlentang Kus langsung mengeluarkan masukan kontolnya dengan cepat karena sebelumnya Kus tidak mencabut keluar kontolnya dari dalam lubang bik Mus.


" Aaahhh... "


" Aaahhh... "


" Aaaahhhsss... Terus Kuuussshh... hancurin memek bik Mus iniiih... Aaahhhh... " Dengan cepat Kus mengeluarkan masukan kontolnya dari dalam lubang memek bik Mus. Pada tiap tusukan kontol Kus yang menghujam dalam memek bik Mus membuat tubuh bik Mus terhentak hentak,


" Aaaahhhh... Aaaahhhh... " Bik Mus dan Kus sama sama tidak memperdulikan keadaan sekitar, dan tanpa di sadari oleh dua insan yang sedang berlomba menuju puncak kenikmatan tersebut ada sepasang mata yang menyaksikan pergumulan birahi tersebut, orang itu hanya tersenyum dan pergi agak menjauh dari warung bik Mus tempat Kus dan bik Mus berhubungan intim. Rambut bik Mus yang acak adul dan baju bik Mus yang compang camping melorot ke bawah selain karena di sobek oleh Kus karena kuatnya hentakan kontol Kus yang membuat badan mereka berdua bergeser dari tempat semula mereka ngentod.


" Aaaahhh... mentooookkk... Aaahhh... Kontolmu mentok Kuuuusssshhh ueeenaaak tenan " Kontol Kus menghujam jauh, sangat jauh di dalam lubang memeknya sampai sampai di rasakan oleh bik Mus kalau kontol Kus selalu menyentuh pintu rahimnya. Kus terus menggenjot lubang memek bik Mus dengan tempo yang tidak menurun, setiap kali Kus menghentakkan kontolnya dalam lubang memek bik Mus membuat bik Mus seperti keranjingan, bermiliar kenikmatan yang di rasakannya sangat mampu melepaskan semua beban kenikmatan yang tidak pernah di dapatkannya walaupun itu dari mendiang suaminya. Kus terus memompa kontolnya keluar masuk di dalam lubang memek bik Mus, dan kali ini hentakan Kus semakin cepat dan semakin keras membentur tubuh bik Mus, lalu pada satu kesempatan Kus menghentikan kontolnya semakin jauh ke dalam liang senggama bik Mus, dan pada hentakan kontol Kus yang sudah tak terhitung Kus menekan kontolnya sehingga kontolnya membentur dinding rahim bik Mus.


" Aaaaaaaahhhhh... "


" Aaaaaaaahhhhh... " kedua insan beda usia yang sedang beradu kelamin itu saling mendesah, tubuh Kus kelojotan seperti orang yang terkena setrum oleh listrik ribuan volt sedangkan Tubuh bik Mus mengejang matanya melorot yang terlihat hanya putihnya saja.


" Criiiittt..."


" Croooottt... "


" Criiiitttt... "


" Croooottt... "


" Criiiiiiittt... " dari dalam lubang memek Bik Mus Kus merasakan swmburan hangat air mani bik Mus. Begitu pula bik Mus air mani Kus di rasakannya menyembur sangat kencang dan terbentur pintu rahimnya, air mani mereka saling menyatukan air mani mereka saling bercampur walau ada sebagian yang meleleh keluar lewat samping memek bik Mus.


" Hah... Hah... Hah... "


" Hah... Hah... Hah... " Suara nafas yang saling bersahutan terdengar dari ke dua insan yang sudah mencapai klimaks dari pertarungan alat kelamin tersebut. Dada bik Mus turun naik pun juga dengan Kus dada mereka turun naik seakan akan telah berlari ribuan kilometer, terlihat jelas dari wajah dan tubuh bik Mus dan Kus yang basah kuyup oleh keringat.
Setelah di rasa stamina mereka sudah pulih Kus pun beranjak memungut celananya yang ternyata nyantol di atas tahu isi dagangan bik Mus karena Kus melemparkan entah kemana pada saat dia melepaskan celananya. Tapi sebelum Kus memakai celananya Bik Mus kembali merangkak dan kembali menghisap kontol Kus yang baru saja tertidur, bik Mus sangat bahagia karena dia bisa memasukan seluruh konyol Kus ke dalam mulutnya, mendapat perlakuan itu maka batal lah rencana kontol Kus untuk tidur karena rangsangan lidah bik Mus membuat kontol Kus kembali menggeliat. Tapi tiba tiba Kus mendorong kepala bik Kus hingga kuluman mulut bik Mus pada kontol Kus jadi terlepas.


" Oh iya bik, saya ke sini ini mau beli telur sama beras lima kilo " Kata Kus membuat bik Mus bingung


" telur sama beras buat apa sayang "


" itu buat Mbah Kosim, kasihan kayaknya belum makan "


" Oh ya udah tunggu sebentar " Bik Mus pun bangkit dari jongkoknya dan berjalan ke arah dagangannya, Kus melihat tetesan air mani yang menetes di lantai warung itu keluar dari dalam lubang memek bik Mus.


" Yau udah nih bawa aja sayang " kata bik Mus sambil menyerahkan kresek warna hitam dan dua bungkus rokok mild pada Kus.


" Ya udah saya pamit ya bik " Kata Kus ingin beranjak dari warung bik Mis tapi tangannya di pegang oleh bik Mus, lalu bik Mus membisikan sesuatu ke telinga Kus. Kus tersenyum dan mengecup bibir bik Mus dan berlalu keluar dari warung bik Mus tersebut.
Kus berjalan dengan tergesa gesa karena dia baru ingat kalau Mbah Kosim sedang menunggunya, ketika sedang asik asiknya Melangkah tiba tiba.
" Dari mana Kus " ada yang memanggil namanya. Kus menoleh kearah orang yang memanggil namanya tersebut. ternyata yang memanggilnya adalah bu Susanti, seorang perempuan yang baru saja pensiun dari kepolisian.


" Oh ini bu dari warung bik Mus beli telur "


" wow... beli telur apa ngeluarin telur " Kata bu Susanti Kus hanya sumringah tanpa mengerti arti dari kata kata bu Susanti.


" Iya beli telur, ini " kata Kus sambil memperlihatkan kresek hitam yang ada di tangannya.


" Saya tahu tadi kamu lagi ngentotin memek bik Mus. Iya kan " Kata bu Susanti berbicara pelan dari arah samping Kus. Kus diam dan memandang tajam ke arah bu Susanti.


" Terus, kalau bu Susanti sudah mengetahuinya, bu Susanti mau apa...??? " Kata Kus dengan mata memerah dan menatap dengan tajam ke arah bu Susanti.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd