Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™: Revolution

Bimabet
39. Joni Kroco dan Kebangkitan Umat Lendir

“Umat Lendir…,” desis gw, “......assemble!”

Ziiiiiggy zagga… gi ziggy zaaaaga…. ziggy zagga… ziggy gu zagga… sarden qu gaga…

Penuh pede gw memasuki medan tempor diiringi lagu yang fenuh kebarokahan mars BKKBN…
.
pertempuran besar perang dunia Shinobi terhenti untuk sementara, semua terfukau melihat wajah cast gw yang menfesona…


Joni, Pendekar Tinju Halilintar
Pendekar Terkuat di Bumi

Senyum smirk, tatapan angkuh bak CEO di novel adult romance, Rambut spiki di cat pake nippon paint, dan yang pasti Gada Sakti Brajamusti yang fenuh karomah di tangan gw

Pijaran Petir Hitam memancar dari Gada Sakti yang ditempa dari inti bintang yang sudah mati di Nidaveller menarik partikel-partikel awan hitan yang bergemulung di atas kepala gw, memenuhi tangan gw dengan Prana menghacur yang mampu menggetarkan udara…

Musuh gemetar mundur, gentar dengan kebarokahan gw…

HEAAAAAT!!!
.
.
.
.
.
.

Gada Sakti Brajamusti
Unbreakable

poni lempar gw berkibar, di dahi gw menyala tato petir lambang ‘The Boy Who Lived’, bocah terpilih yang ditakdirkan untuk mengalahkan Dark Lord!!!!


Lambang Pendekar Tinju Halilintar
~Yang tahu ini logo apa, berarti umat lendir~​
.
Pasukan Klan Naga Hitam membuka jalan menuju garis depan, gw lewat bersama pasukan monyet kayu Gori, diusung pake ogoh-ogoh maung yang biasa buat manten sunatan.

Tantri Kuntilanak Merah membuka jalan, membakar hio, dan melemparkan lembaran jingzhi (uang arwah) untuk memimpin satu divisi pasukan Hantu Lapar, “harap beri jalan… pimpinan ormas mau pulang…. work hard. pray hard… work hard… pray hard…”

Di belakangnya puluhan ribu pasukan hantu penasaran tentara Jepang korban perang dunia, dan arwah korban sipil Hiroshima dan Nagasaki, menggeram, ingin menuntut balas pada tentara Amerika~ groa!

“Gimana lu bisa punya follower sebanyak ini?!” Elang langsung mangap, terkagum-kagum.

“Ashiap… ashiap… a-ashiaaaap,” gw megap-megap kek ayam epilepsi.

“Ehm. Mohon maaf, karena tubuh Pendekar Tinju Halilintar dibekukan selama 1000 tahun, kata-katanya terdengar bagaikan ayam hutan dengan keterbelakangan mental,” Aibon merasa perlu menjelaskan.

“As-as-ashiaaaaaaap!!!!”

|XII|

“Mbek!” Sheila langsung menghambur memeluk gw. “Gua kira lu udah mati,,, hiks…”

Sheila menyeka air di pelupuk matanya, agak gugup, tangannya mengeluarkan sebentuk gelang Giok dari pouch kecil di pinggangnya.

Dipakeinnya ke pergelangan gw dengan wajah tersipu.

Jimat?

“Itu adalah gelang Ginsamyong, mbek.”

Bjir… endorse MLM . “A-a-a-ashiaaap….”

“Tenang mbek, sama gua gak usah beli. Secara lu udah nggak bisa pake Amerta. Dengan gelang Ginsamyong lu bisa mempelajari jurus Drain Touch buat heal.”

Gw mengangguk paham.

“Di mana Mandala?”

He Just standing there, menacingly,” desis Naga.

Di ujung satunya Mandala 12 Rasi Bintang duduk santuy di atas puing-puing sambil ngudut.

Let’s kill him properly,” kata gw sambil mengacungkan Gada Brajamusti.

Naga dan Elang mengangguk.

pasukan musuh berkerumun bagaikan ormas reuni. Pasukan Marinir Amerika bersenjata lengkap, Robot Wanzer Raksasa, ditambah pasukan android Automata.

Mandala 12 Rasi Bintang berdiri di ujung medan tempur satunya bersama Beatrix sang pengawal setia, dan komandan Falcon yang berada dalam zirah perang Nannites.

Lima siluet lain menampakkan diri di antara cahaya matahari dari balik langit pagi. Telanjang dan hanya dibalut lapisan bodypaint warna emas. 12 Ksatria Emas Sang Mandala!!!

Zeus, The King of God. Adalah cewek Blonde, bertubuh atletis yang berdiri nlayaknya bangsawan. Gw bisa meraskan kekuatan yang paling masif diantara kelimanya.

Ares, The God of War. Cewek Rusia berambut cepak. Mukanya serem kaya dengkulnya Eto’o. Tubuhnya yang kekar bak atlet binaraga nggak dibalut apapun selain body paint emas, dan Prana Emas elemen logam yang membentuk Perisai Lonceng Emas.

Poseidon, The Goddess of Sea. Tante-tante Binal setengah gurita yang sudah memulihkan diri, berada di dekat derah kekuasannya membuat STW berdada montok itu mendapatkan kekuatan penuh, gw bisa melihat tentakel-tentakelnya mendesis buas di antara gelombang laut yang menggelegak.

Hera, The Goddess of Psyche. Lolita Psikopat. Melayang dengan kekuatan telekinesis. Tubuhnya yang mungil dan tepod berada dalam pangkuan Animus Psikis Level-S yang berwujud mirip Animus-nya Sheila.

Hermes, Mesenger of Olympians. Mantan Supermodel. Kolektor tas bermerek berdri hanya dengan sepasang sendal Yunani dengan temali yang membelit betisnya yang jenjang. Berpijar dan mengeluarkan aura kilat serupa sendal keramat gw. Itukah item legendaris Boots of Hermes?

Mandala 12 Rasi Bintang tampil ke depan.

“Kita tidak akan pernah bisa sepakat, eh, Jon? Freedom, bring disorder, and disorder bring chaos. Kekacauan dan keteraturan. Kegelapan dan Cahaya. Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa berkoeksistensi. Gua pikir gua cukup menguasai beberapa negara untuk membuat kalian sadar. Tapi selama bibit-bibit kejahatan masih bersemayam dalam hati manusia, kalian akan mencari celah untuk bertahan.”

“orang jahat terlahir dari orang baik yang disakiti! Lay! Lay! Lay!lay!".

“Dan elu sendiri tahu elu tidak akan pernah bisa menghentikan kebencian manusia. Rantai kebencian tidak akan pernah putus, kecuali elu menghancurkan roda karma, dan membangun tatanan baru di atas puing-puing. And here we are Jon. Di ambang sebuah era baru… Era Mandala…. Era…. kedamaian abadi….. gua menawarkan welas asih… dan elu, Jon? apa yang bisa elu tawarkan pada Umat manusia?”

Pengikut gw melihat gw penuh harap.

Penuh pede gw melangkah.

Suara gw menggelegar membelah udara.

“SODARA-SODARAKUUUUUU I LOPH YUUUUUUU!!!!! GW JONI KROCO FREMAN FENUH VAROKAH!!!! GUA YANG AKAN MEMBAWA DUNIA PADA KEDAMAIAN SEDJATI!!!! DI BAWAH REZIM GUA, SEMOEA RAKJAT AKAN GUA SUBSIDI PAKAI LEM AIKA AIBON!!! PKL BOLEH BERJUALAN DI TROTOAR!!!! HORA UMUM! ORA UMUM! ORA UMUM!!!!”

Koalisi Shinobi menjura heboh.

So be it,” desis Sang Mandala.

Gelombang keemasan memancar dan membentuk wujud Animus Kambing Raksasa di udara. Genangan air di kaki gw bergetar oleh kharisma Sang Kaisar. Ledakan prana. Udara mendadak memadat oleh kekuatan yang tak terkatakan.

Kekuatan Dewata. Ada yang menggeram marah di kedalaman batin gw menyadari itu semua. Sesuatu yang selama ini dikurung di balik Gerbang Dimensi Kegelapan. Gw bisa merasakannya dengan jelas. Sejelas aura kehitaman yang membungkus tubuh gw dan memekatkan udara dengan campuran hawa dingin dan kematian.

Tangan gw mengepal. Gada Brajamusti gw membara. Prana kegelapan menggelapkan kulit tubuh gw dan menyobek-nyobek pakaian gw. Membuat rambut gw berubah spiki layaknya Son Go Ku.

“SUPER SAIYAN MODE, HEAAAAT!!!!!”

|XII|


Pendekar Tinju Halilintar
Super Saiyan Mode.

|XII|

Sang Mandala bahkan tak merasa perlu mengacuhkan gw. Berdiri di atas geladak kapal induk, tangannya mengacung angkuh memerintahkan ribuan serdadunya bergerak menggempur.

Sendal Swallow Keramat yang memulai pertama, melesatkan gw dalam kecepatan cahaya menembus kerumunan musuh. Gada Brajamusti gw memancarkan halilintar hitam dengan iringan lagu Imigrant Song dari Led Zeppelin. Satu hantaman. Berkas-berkas cahaya halilintar Hitam segera memendar menghanguskan para Ninja Klon dan Robot Automata yang menghalangi jalan gw sekaligus!

Wanzer raksasa menyusul menyerang, mecha setinggi 15 meter itu melesat dengan hover mag-lev di kaki-kakinya, kapak raksasa ditangannya bergerak memenggal. Gada Sakti Brajamusti gw puter-puterin dengan kebinalan yang haqiqi, terus gw tabokin tuh senjata berkaromah ke robot gedek yang langsung mental menghantam sebuah kapal perang sampai meledak dan menimbulkan bola api raksasa.

Poni gw berkibar indah. Sasageyooooo!!!! sasageyoooooo!!!! Shizou wo sasa geyo

Merasakan ancaman dari gw, aura Level-S mendekat dengan cepat. Lima setidaknya. Gw bisa merasakan kekuatannya yang setara Hades!


Tangan Poseidon, Sang Ratu Laut bergerak membentuk segel Ninjutsu elemen air. berada di dekat laut membuat Sang Ratu Laut bisa mengeluarkan kekuatan maksimalnya!

Seketika itu tanah bergemuruh dan air laut Teluk Tokyo menghambur masuk ke daratan. Buih-buih ombak naik menghamburkan jutaan galon ombak tidal ke udara, laksana azab ilahi yang bersiap menenggelamkan umat Nabi Nuh yang durhaka.

Di atasnya, kelima ksatria emas melangkah di atas permukaan ombak dengan jurus meringankan tubuh dengan iringan lagu supersentai.

“KAMI ADALAH 5 KSATRIA PELINDUNG MANDALA 12 RASI BINTANG, GO RANGER!” jerit mereka sambil memasang pose pasukan ginyu.

“ZEUS, GO-MERAH!”

“POSEIDON, GO-BIRU!”

“ARES, GO-HITAM!”

“HERMES, GO-KUNING!”

“HERA, *******!”

Semuanya langsung diem.

─Termasuk gw.

“HERA, ******!”

“Kenapa dialog lu bintang-bintang, cok?!”

“DIALOG GUA KENA SENSOR GARA-GARA NYEBUT NAMA FORUM YANG BARU, BANGSAD!”

Ashiaaaaaaap.

Lima orang Ksatria Emas mengepung gw. Rekayasa Genetis + Animus Level-S, membuat gw harus berhadapan dengan Super Soldier yang memiliki kekuatan setara Hades! Kalah peluang, gw terpaksa bertarung dengan mengandalkan varokahnya mars perindo!

Ledakan cahaya. Benturan Gada Brajamusti dengan jurus Perisai Lonceng Emas Ares mementalkan tubuh kami berdua 100 meter ke belakang. Hermes dengan kecepatan supernya memanfaatkan situasi dan melesat dengan jurus tapaknya yang berkelebat.

Sendal Swallow Emas mengizinkan gw menandingi kecepatan Dewa Tercepat itu, mempertukarkan belasan jurus tanpa ada yang unggul, tapi tiga Dewa yang lain mengepung gw dari segala penjuru! Zeus dengan Animus Berbentuk Dewa Petir Raksasa. Poseidon yang memanggil Animus Dewi Laut yang berwujud Kraken, Gurita Raksasa. Hera Sang Telepatis melayang diudara, mengubah air laut menjadi ribuan golok yang siap mencincang gw

“ORAAAAAA!!!! JONI BANGSAD!!! MAU DAPETIN EXP SENDIRIAN LOE, COEEEEEK!!!!!!!!” terdengar jeritan nista dari belakang gw.

Phoenix Api dan Naga Petir melesat di atas gelegak ombak, mengiringi Sheila yang melesat dengan jurus oraishin no jutsu di atas permukaan gelombang.

Sheila menyambut dengan hantaman kekuatan Psikis yang mengubah partikel air menjadi butiran aerosol dalam satu jentikan jari. Melangkah di atas permukaan air, kau bisa melihat jubah sutera hijaunya berkibar tanpa apapun di baliknya, karena kekuatan Psikis Sheila hanya akan mengoyak penutup apapun yang melekat di kulit.

“Oneesan! Tubuh Futanari-mu, membuat akuh terangsangh!” desis Hera menerjang. Animus Psikisnya membuat tubuhnya melayang cepat ke arah Sheila.

Benturan antara dua kekuatan adikarsa beda kutub menimbulkan disrupsi ruang waktu. Vortex antar dimensi terbentuk dan mengisap udara. Kroco-kroco terpaksa berlindung dengan Kekkai (perisai energi) hanya agar tidak tercabik.

Bersamaan dengan itu, Elang menerjang ke arah Tante Poseidon dengan Phoenix Api-nya. Naga melesat ke arah Zeus dengan Naga Petir. Elemen Api melawan Elemen Air. Elemen Petir melawan Elemen Petir. Dan hanja satoe jang akan keloear sebagai pemenang!!!!

Kilatan cahaya terlihat ketika kekuatan-kekuatan Dewa itu berbenturan. Menyisakan kabut panas dan partikel-partikel eleketris yang mengambang di udara.

Trio Naga-Sheila-Elang melompat mundur melindungi gw. Disusul Gori dan Aibon yang menggabungkan diri dalam pertempuran.

Di ujung seberang Ares dan Hermes membentuk formasi yang sama.

5 on 5 cing! Jerit gw girang ngebayangin main game Mobile Legend.

“Kalian kira cuma Mandala 12 Rasi Bintang yang memiliki ksatria pelindung, heh!” hardik Sheila “KAMI ADALAH KSATRIA PELINDUNG MANDALA KEGELAPAN!” Sang Jade Empress memperkenalkan diri laksana Ksatria.

Elang: “Smile!~”

Gori: “Sweet!~”

Sheila: “Sister!~”

Aibon: “Sadistic!~”

Naga: “Surprise!~”

“Saposeeeeee!!!!”

|XII|

Ares menyusul menerjang. Tubuh Sang Dewa Perang diselimuti prana emas dan citra Lonceng Emas Raksasa. Kaliyuga, gw langsung mengenali jurus yang sama kaya si wagimin.

Bagai tak terpengaruh gaya berat, si kekar melesat di atas permukaan air sebagai vanguard.

Gw menoleh ke arah Gori.

“Gor. Kalau mau mengeluarkan jurus yang bersifat politis, sekaranglah saatnya.”

Gori mengangguk paham.

Pengendali Elemen Kayu terkuat itu komat-kamit, membaca mantra jurus elemen terlarang milik Hokage Pertama yang pernah mengalahkan Madara Uchiha.

Bibir Gori komat-kamit “cir gobang gocir gobang gocir gobang gocir.” Lalu begitu telapak tangannya dihantamkan ke bawah. Tanah yang gw pijak bergetar hebat seolah terjadi gempa tektonik.

“ADJIAN RINGIN GOLKAR!!!!!!”

Lalu dari dalam kerak bumi keluar ribuan batang kayu raksasa yang saling menjalin, bergemuruh, dan melata cepat seperti koloni ular naga yang lapar akan memangngsa. Prana intensitas tinggi yang diinjeksikan pada pembuluh xilem dan floem membuat kayu itu seperti memiliki pikiran sendiri, menghujam ke arah Ares Sang Dewa Perang. Menghantam. Berguruh dan menerkam. Menerbangkan ribuan butir partikel debu ke udara ketika dua kekuatan Elemen Air dan elemen Logam saling berkolisi.

“UMAT LENDIR!!!!” jerit gw. “BERSATULAH MELAWAN KANG REPORT!!!!”
“UWOOOOOOOOOH!!!!!!” Pasukan Ninja menerjang dengan jurus meringankan tubuh

Ribuan Hantu Lapar Aibon menggeram, menerjang ke arah tentara Amerika dan Agen The Patriot, layaknya Pasukan Undead of Dunharrow dalam Battle of Minas Tirith. Dicabiknya arwah musuh bebuyutannya itu. Menuntaskan dendam lama perang dunia yang belum terbayarkan.

Langit menghitam oleh awah petir abadi. Laut mendidih. Cakrawala menghilang bersama suara erangan para manusia yang meregang nyawa.

What are you waiting, Jon?” Aibon menoleh ke arah gw. “Elu sendiri yang harus mengakhirinya.”

“Pertempuran ini?”

Aibon tersenyum, lalu menggeleng.

“Rantai kebencian,” desis Aibon sambil menghunus pedangnya. Menerjang ke arah Hermes tanpa rasa takut sedikitpun.

|XII|

Prana Emas memancar dari sepasang sendal Swallow berkaromah gw. Memenuhi setiap telapak kaki kapalan gw dengan kevarokahan jurus Oraishin No Jutsu. Mata gw memejam. Sejenak semua terdengar hening bersama aliran adrenalin yang memenuhi darah gw. Hening. Hingga akhirnya waktu terhenti sempurna dan yang ada hanyalah kehampaan yang manunggal. Gw mengutuh. Kesunyian absolut.

Pancaran Prana Merah Darah memenuhi otot lengan gw Gada Sakti Brajamusti, membuat senjata Dewa itu membara dan diliputi aura lidah api. Gw melangkah tanpa gentar. Sendal Keramat Swallow Emas berpijar menegasikan segala hukum gaya berat, membolehkan gw melesat dalam kecepatan sub sonic ke arah Kapal Induk Raksasa yang terombang ambing di atas ombak.

Kekuatan Poseidon menenggelamkan seluruh Tokyo dalam Tsunami yang dididihkan oleh kekuatan Phoenix api. Kolisi kekuatan dua Dewa Petir membentuk pusaran hitam awan badai yang menutupi jatuh matahari, menghamburkan jutaan galon air jatuh ke bumi. Bumi berguncang. Kekuatan Psikis Sheila dan Hera meruntuhkan gedung-gedung menjadi puing-puing yang tak lagi berarti.

“Jadi… rematch… eh?” suara Sang Mandala terdengar meremehkan ketika gw mendarat di atas kapal induk raksasa. Gelombang besar menghempas di antara kami. Meninggi di atas geladak dan menimbulkan pemisah ketika angin kencang itu memusar dan membawa tirai hujan.

Gw melangkah tanpa gentar di antara debur menyeret Gada Sakti Brajamusti yang memiliki kekuatan 20 juta Subscriber. Didampingi Betarix, Sang Mandala seolah menunggu kedatangan gw. Kapal Induk itu lepas dari jangkar, terombang-ambing di tengah gejolak samudera bagaikan panggung yang sempurna bagi sebuah pertempuran terakhir.

Gemuruh besar terdengar. Beatrix dalam wujud Demon, telanjang, dengan sepasang sayap dan tanduk, melangkah melindungi Junjungannya.

“Saya tahu kamu diprogram untuk melindungi Sang Mandala. Tapi saya mohon menyingkir Di antara semua orang saya paling tidak ingin menyakitimu.” gw berusaha tenang, mencoba tak terpengaruh Prana Kegelapan yang memenuhi darah gw dengan nafsu membunuh. “Dan saya…. saya tidak tahu lagi apa yang terjadi jika Kronos mengambil alih tubuh saya…”

“Apalah arti saya bagi anda, tuan?” Beatrix yang asli menjawab dari balik ekspresi wajahnya yang membeku.

Hanya deru ombak yang terdengar sebagai jawaban.

“Jika saya yang menjadi penghalang bagi cita-cita anda… so be it.” matanya perlahan berkaca, “jadikan ujung hidup saya… berarti….” sebelum suaranya menghilang bersama deru hujan yang turun kian deras.

Sang Mandala mendesis sinis. “Melankoli… sejak awal, kamu itu cuma budak, sayang… dan budak… sudah sepatuhnya untuk… patuh.”

Ia menekan sebuah tombol di jam Imoo di pergelangan tangannya. Seketika itu Beatrix membeliak dan kehilangan jatidirinya sendiri.

Ada kemarahan yang tiba-tiba timbul ke permukaan, kemarahan yang gw membuat sepasang mata gw dipenuhi rasa panas dan mengaburkan pandangan gw.

“GUA NGGAK PEDULI MESKI ELU MANDALA 12 RASI BINTANG!!!! TAPI ELU NGGAK BERHAK MELAKUKAN INI KEPADA BEATRIX!!!! ELU TAHU DIA YANG PALING PEDULI SAMA ELU!!! DAN JANGAN ELU PURA-PURA NGGAK TAHU, KALAU DIA ORANG YANG PALING SA─”

Tebasan bedang Broadword Beatrix memaksa gw menangkis dengan Gada Brajamusti, kekuatan The Morning Star, Malaikat Terindah yang jatuh pada sisi gelap, menghempas gw beberapa meter ke belakang. Keragu-raguan membuat kuda-kuda goyah dan Beatrix menerjang dengan jurus berikutnya. Gelombang Prana Kegelapan membentuk awan hitam yang menyelubungi, dan ketika senjata kami berbenturan untuk kedua kalinya. Lagi. Gw bisa melihatnya walau samar.

Ingatan Beatrix yang merembes masuk ke dalam kesadaran gw.

Doa-doa yang dipanjatkan diam-diam itu.

Dan penantian putus asa itu….

Pangerannya tidak pernah datang.

Tidak pernah datang.

|XII|

Sementara itu… Aika…

“Elu kira… cuma elu seorang, Ka?”

“DIAM!!!!”

Hantaman tinju mak-mak binal mengandaskan Sanca di bawah menara komunikasi yang sudah terbakar habis. Sanca masih berusaha bangkit, tapi Aika menggnakan sisa-sisa Prana-nya untuk mengurung Sang Agen Kekacauan dalam fuinjutsu (jurus penyegel) berbentuk petimati es. Mengakhiri perlawanan si pawang ular untuk selamanya.

Terengah. Aika yang sudah kehabisan Prana terduduk di antara puing-puing sisa pertempurannya dengan sesama mantan anggota Zodiarc itu.

“Gua… tahu… sejak awal gua nggak akan bisa mengalahkan kalian… Naga… Gori… Aibon… di antara murid-murid Lek Sidi… I am the weakest, no...?”

“Diam. Jangan paksa gua menyegel pita suara lu!”

Sanca tersenyum kecil.

Di kejauhan terlihat ledakan api akibat pertempuran di garis depan. Aika berusaha bangkit, tapi Prana yang nyaris nihil tak menyisakan apapun selain semangat tempur yang masih membara di sepasang matanya.

The End is now…. dan elu mau mencoba menghentikannya, darling? Apapun yang kalian lakukan… Sang Mandala Kegelapan akan bangkit dan membawa kehancuran bagi manusia.”

“Mas Joni ndak akan menjadi Mandala Kegelapan!”

“Ah. so naïve….fufufu… elu… nggak tahu sisi gelap manusia, say….” Sanca terkikik dalam kuringannya. “Give a little push… introduce a little anarchy… and everything will turn into chaos…”

Gemuruh terdengar sayup. Aika bergidik ngeri.

“Jadi… itu rencana elu, Sanca….? elu berencana membunuh gua, demi memprovokasi Mas Joni menjadi Mandala Kegelapan?!”

“Fufufu… dunia hanya bisa diarahkan menuju Takdir Aslinya dengan tebusan darah dari orang yang merusak Cetak Biru The Maker… The girl… who disrupt the universe

Wajah Sanca berubah dingin. Seringai kemenangan mengembang di bibrinya.

“Permasalahannya…. Elu kira… cuma elu seorang, Ka?”

Gemuruh besar terdengar.

Lutut Aika melemas seketika.

“Fufufufu… benar, darling… bukan cuma elu…. yang pernah… dihidupkan kembali oleh Joni….”

|XII|

Sementara itu, pOv Joni

“JANGAN KABUR LU BANGSAT!!! LAWAN GUA!!!” jerit Beatrix sambil nguber gw yang cuma bisa menghindar. “ANDA ORANG ASING DI SINI!!!!! SAYA ORANG PRIBUMI ASLI DI SINI!!!! HADAPAI SAYA JONI!!! ANDA JANGAN SOK BERKUASA!!!! HADAPI SAYA!!!! MULUT ANDA KOTOR!!!! BANGSAT KAU!!!!!” Beatrix seperti tidak lagi mengenali gw,

“Beatrix!!!!! Entah apaaaaa yang merasukimuuu…. hingga kau tega mengkhianatiku? salah apa diriku padamu? Hingga kau tega menyakiti aku?!”

Kwak… kwak… kwak….

To Be Contijon!!!
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd