Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kaya dan Beringas (by TerongBesar)

Status
Please reply by conversation.
Notif dr om tb lama bener..
Update dong kan sdh dpt emas asian games kev
 
EPISODE 37 - BABAK BARU ADELIA

tak ada rasa yg lebih bahagia dari dua orang anak manusia saling mencintai dan mengasihi. jarak dan waktu yg terkadang memisahkan mereka tak lebih dari sekedar angka. saling berpandangan ke arah yg sama untuk menatap masa depan yg menurut mereka akan terlihat sangat cerah dan menyenangkan.

Adelia dan Satria saling menghabiskan waktu bersama mengelilingi kota Jakarta yg penuh dan sesak menggunakan sepeda motor. hinggap dari satu mall ke mall yg lain, dari tempat makan satu ke tempat yg lain guna saling mengenal dan menghabiskan waktu bersama. perkenalan memang lebih indah jika sudah menjadi sepasang kekasih karena sudah hampir orang yg bicara dengannya adalah seseorang yg ia percaya. namun banyak juga yg pilih mengenal dulu hingga berbulan-bulan baru nanti mulai pacaran. Satria nampaknya tak ingin menghabiskan banyak waktu dan uang untuk terbang dimana ia ditugaskan untuk ke Jakarta tanpa ada status yg jelas. dan Adelia juga suka menerima gombalan dari pria ini.

"sayang, kapan kiranya akan ke Jakarta lagi?", tanya Adel kepada kekasih barunya.
"kapan ya, bulan depan mungkin", balasnya dengan nada tegas yg memang orangnya juga tegas.
"baiklah, kalau kangen gimana?", tanya Adel dengan nada manja.
"hehe main kesana..", balasnya.
Adel dan Satria nampak susah untuk melepas kepergian mereka, itulah resiko memiliki pasangan seorang angkatan. kepentingan negara diatas kepentingan yg lain. harus siap kapanpun ditugaskan, namun jika itu sudah menjadi pilihan hidup ya harus diterima.

waktu sudah semakin sore, penerbangan sang ksatria sudah semakin dekat. sepeda motor vario keluaran lama itu mengantar menembus kemacetan ibukota. tas ransel milik Satria berada di depan diantara kakinya, Adelia dibelakangnya memeluk seperti tak ingin pria yg baru saja mengetarkan hatinya pulang. dulu memang Adelia menolak, namun dirasa ia adalah pria yg berani memberi ketegasan mengenai hubungannya maka dengan senang hati ia menerimanya.

mereka berdua berjalan kaki menuju pintu keberangkatan setelah memarkirkan sepeda motornya. berjalan berdua seolah orang yg berada di sekitarannya hanyalah seorang figuran yg tak penting dalam hidupnya.
"hmm sudah saatnya berpamitan", ujar Satria tepat dimana security bandara mengecek setiap tiket dan kartu identitas yg akan masuk ke dalam lokasi check in.
"iya", balas Adelia yg berusaha tegar. ibarat ia sedang senang-senangnya bersama namun harus segera kembali berpisah.
Satria menghadap ke arah Adelia, memberikan kecupan di keningnya. Adelia memejamkan mata. lantas pria itu menarik dagu Adelia dan bibir mereka berkecup. Adelia nampak kaget namun tak menolak. Satria pria pertama yg memberi ciuman di bibir kepada Adelia walau hanya sangat singkat. wanita yg polos ini nampak malu karena banyaknya orang disekitarnya.
"udah ya, jaga diri baik-baik", ujarnya.
"iya sayang, kamu juga ya", balas lembut Adelia.
pria tegap nan gagah itu meninggalkan wanita pujaan hatinya yg sedang hatinya berbunga-bunga bagaikan di padang savana menatap lautan yg indah diwaktu senja. langkah demi langkah sosok pria itu menghilang dari pelupuk mata. di tempat ini mamang banyak orang yg hatinya tercabik-cabik akibat kehilangan, walau hanya kehilangan sesaat.

hari itu menjadi hari yg paling bahagia dan sedih bagi seorang Adelia, senang karena memiliki seseorang yg bisa dia ajak bercengkrama dan melewati hari dengan indah, sedih karena tidak setiap hari dia bisa bertemu dengan pujaan hatinya. tidak setiap jam juga mereka saling bertukar pesan, jika sang angkatan sedang bertugas terpaksa ia taruh di dalam saku HPnya. kabar membahagiakan ini segera ia sampaikan kepada dua sahabatnya walau hanya berupa kode-kode agar mereka menebak sendiri bagaimana kelanjutannya.

*

duduk di kantornya dengan banyak sekali file dalam stopmap yg harus ia check dan proyek baru yg akan ia kerjakan. wajahnya yg adem, garang dan tenang menjadi ciri khas pria tampan anak terakhir dari seorang konglomerat bernama Herry itu. kerjaan yg menumpuk ini sejenak dapat melupakan kisah cintanya yg tak kunjung terdapat pencerahan, disekelilingnya lebih sering wanita yg hanya ingin mengumbar nafsu bersamanya tanpa adanya ikatan hati. ibunya sering memberi kode untuk segera menuntaskan dirinya dengan menjadi seorang suami dan kelak menjadi seorang bapak.

sesekali Kelvin melihat pada notifikasi pada HPnya yg ternyata lebih banyak pesan email daripada pesan pribadi yg tertuju pada dirinya.
"hmm jadi ini rasanya pesan tak terbalas", ujarnya dalam hati sambil membalikkan HPnya agar tak terlihat lagi layarnya.

"Pak, rapat pemegang saham di hotel JW sebentar lagi", ujar seorang asisten melalui personal line yg ada di atas mejanya.
"oke, suru Dirman siap ya, tunggu di lobby", balas Kelvin dengan sigap yg langsung menyambar jas dan membawa tas kerjanya untuk ke lokasi dimana rapat pemegang saham untuk tambang dan perkebunan kelapa sawit di daerah Kalimantan, hanya 3% saham yg ia miliki, tapi sekecil apapun saham yg dimiliki, ia tetap seorang pemilik dan sudah dijamin mendapat bagi hasil yg cukup fantastis dan deviden yg cukup untuk mentraktir pegawai satu kantor.

dalam rapat itu, banyak yg mengutarakan pendapat mengenai dunia pertambangan yg semakin baik karena pemerintah sudah mulai menasionalisasi pertambangan yg sebelumnya dimiliki oleh asing, salah satunya tambang emas di bumi Papua yg secara mudah diobralkan oleh penguasa terdahulu yg menjabat menjadi presiden lebih lama dari presiden yg lain. akibat dari pemberian gunung emas itu, Indonesia dimanjakan dengan pinjaman dan kucuran dana dari asing sehingga pada waktu itu harga sembako apapun menjadi murah. sekarang Indonesia akan berdiri sendiri, sembako mulai merangkak naik, tapi pembangunan infrastruktur semakin terlihat, perekonomian semakin menggeliat khususnya di dunia perindustrian. kalau untuk rakyat jelata yg malas ya tetap mahal.

"bagus ini, biaya transport mampu kita tekan karena jalanan propinsi sudah semakin bagus, menyingkat waktu perjalanan, kami berani jamin pembagian deviden tahun depan naik 25%", ujar direktur utama perusahaan tambang ini.

Kelvin manggut-manggut.

"trend saham juga naik akibat deklarasi pencalonan kembali petahana dan lawannya yg sudah hampir dipastikan kalah, tapi kalau sampai calon sana yg menang, kami yakin saham akan drop cukup drastis dan akan recover dalam waktu satu tahun setengah setelah diangkat", ujar salah satu pengamat trend saham di perusahaan ini.
"ini berlaku untuk semua perusahaan?", tanya salah seorang pemegang saham.
"IHSG pasti drop, berarti majoritas akan drop", balas si pakar yg menggunakan kacamata tebal ini.

"bentar-bentar, jadi tambang emas itu sekarang sudah milik Indonesia? banyak yg bilang sudah dan belum", tanya seseorang yg rapi menggunakan jas berbadan tambun itu.
"haha ibarat, pelajaran fisika SMA di ajarkan ke anak SD, mana paham, memang yg kami ketahui prosesnya cukup lama dan salah satu ancamannya adalah Indonesia bisa perang, tapi at the end, mereka mau melepas saham mayoritasnya", balas salah seorang yg cukup tua.
masalah yg ada di pemerintahan memang sangat komplex, tapi masyarakat perlu juga tau, tapi masalahnya masyarakat kita terlalu bodoh untuk diajak mikir yg berat walau pemerintah sudah menggunakan bahasa yg menurut kami sudah sangat mudah dipahami.

"hmm kan orang kulit putih itu enggan melepas salah satu pemasukan mereka, biasanya nanti negara jajahan ekonomi mereka dibuat kacau seperti yg terjadi di Libya, Suriah dan negara timur tengah lainnya dengan dalih fitnah agama atau komunis seperti itu, petahana juga pintar, menjadikan ulama untuk wapres sebagai peredam fitnah yg akan dikibarkan", terang salah seorang yg nampaknya cukup pintar. Kelvin hanya terdiam dan memahami.
"dan masalahnya, masyarakat kita hanya menelan mentah issue yg beredar, tanpa mau membaca literatur atau buku, kesadaran memintarkan diri orang kita sangat rendah", terang Kelvin yg turut urun rembug.
"hahaha saya punya cerita, pegawai sudah kuberi manual instruksi kalau cara ngerjainnya seperti di booklet itu termasuk step-by-stepnya, sudah jelas kan, ee tetep aja salah, katanya biasanya ngerjainnya begini, dan booklet itu masih rapi belum terbuka haha ya tak kasih surat peringatan", ujar bapak-bapak yg rambutnya mulai beruban namun tetap flamboyan.

"udah ayo kita sambi makan saja", ajak direktur perusahaan ini dengan santai.
semua pemegang saham yg jumlahnya kurang lebih 10 orang ini lantas bangkit dan menuju tempat dimana makanan dihidangkan. Kelvin bukanlah pemegang saham yg termuda, karena ada anak muda yg berusia 19 tahun sudah turut menanamkan investasi. memang uang yg paling nyaman disimpan adalah ditanamkan di investasi saham perusahaan, tapi bisa saja menjadi resiko bila perusahaan itu tidak amanah dan justru melenyapkan uang para pemegang sahamnya. uang yg berbentuk saham jangka panjangnya pasti akan bertambah, beda jika disimpan di dalam bank.

dengan naiknya trend pasar modal itu artinya pundi-pundi rupiah para pemegang saham juga akan naik. tapi anehnya, jika negara kita kacau seharusnya yg paling banyak bersuara para kalangan atas karena bisa saja uangnya habis dari terkena kebijakan, namun justru kenapa rakyat kalangan bawah yg selalu protes engga jelas, padahal makan juga biasanya hanya tempe tahu.

*

"Del, nampaknya ini sudah ujung penantianmu ya, selamat ya sayang", ucapan indah Silvia pada sahabatnya di salah satu tempat makan steak yg harganya masih cukup terjangkau di Jakarta.
"hehe makasih, kan berkat kalian juga yg selalu memberi dukungan padaku", lanjut Adelia.

"mas Kelvin sudah bener-bener hilang kontak", tanya Laila memastikan.
Adelia membalasnya dengan mengangguk walau ia tau beberapa waktu sebelum Adel bertemu Satria, pria muda itu menghubungi via pesan singkat yg tidak ia balas. selain itu, jam mahal pemberiannya juga masih sering digunakan. jika sudah diberikan pada seseorang memang itu haknya apakah akan digunakan atau diistirahatkan.

"noh, mas Kelvin kosong, kan elu doyan dengan yg tajir hahah", ledek Laila pada Silvia.
"engga ah takut kalau Adelia masih dikit-dikit menyimpan hehe", tawa Silvia.
"enak aja, aku mah kalau udah ada satu yauda itu", balasnya.
"langgeng yaaaaaaaa ku doain", balas Silvia sambil meminum blended ice coffee miliknya.
rona wajah dara berjilbab ini sungguh beda, ia nampak sudah lega dengan kehadiran pria gagah dan tegap yg akan selalu memberi rasa nyaman di pengujung perkuliahannya.

disudut lain kota ini, hubungan Kelvin dengan Lydia semakin dekat, mereka sering menghabiskan waktu bersama setelah selesai kantor untuk sekedar minum kopi di salah satu gerai kopi di dekat kantornya. Lydia memang akhir-akhir ini sering depresi dan membutuhkan seseorang untuk menceritakan masalahnya.
"glad, kamu bisa membuatku untuk bercerita semua yg pernah kualami", ujar wanita cantik satu anak ini. Kelvin duduk di depannya semberi terus memperhatikan wanita itu.
"aku hanya melalukan yg terbaik untukmu", balasnya dengan sangat yakin kalau wanita ini sudah sedikit terbuka hatinya untuk sharing masalahnya walau belum sepenuhnya.

[19.40] Michael: Sial!! kita dijebak!! tiarap dulu, Kelv dan Tim!!

Kelvin menyaksikam pesan singkat itu, kebingungan. namun di hadapannya sedang ada seseorang yg juga meminta pertolongan psikologis. ia mendiamkan pesan itu sembari berpikir.

-BERSAMBUNG-
 
duh ...Kevin belum sadar juga , barang berharga miliknya telah hilang ...
buat apa nguruk gunung , nyuyahi Segoro ( menumpuk harta yang sudah setinggi gunung , seluas laut ) kalau harta yang lebih ( Adel ) dari itu hilang ...
 
Sedikit nyerepet ya update kali ini :D
Semoga Adel dapet pencerahan deh dan itu yang dijebak masalah apa ya ????
Apa jangan2 masalah rencana pembangunan rumah itu ???:bingung:
 
Om TB jgn2 lama2 ya updetnya asli sumpah ane pengemar cerita suhu ringan tp bobotnya beraaaaatttttt ane demen yg kyk gini
Adel ane amanin dulu ya hu dr ksatria bertopeng yg mulai sembrono
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd