Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kebahagiaanku yang Nyata

Status
Please reply by conversation.
Kriiiiing Kriiiiing Kriiiiing.....

“Syah bangun udah pagi nih”

“Hoaaaemmmm iyaaaa dikit lagi nih, bentar napa”

Kriiiiing Kriiiiing Kriiiiing.....

“Syah bangun wooy, alarm lu matiin dulu, bikin berisik aja nih pagi-pagi kaya begini”

Cklekkk...

“Syah bangun lu, gila apa yah alarm sekeras gitu lu ga bangun bangun.” Wajah cantik nan rupawan itu tak beranjak dari pintu dan kini ia masuk lebih kedalam lagi,

“Woy lu mau tidur sampai kapan sih, lu ga sekolah apa?” ia mendekati kasur dan menggoyang-goyangkan tubuhku

“Lu tidur apa pingsan sih dek? dibangunin kok susah amat” masih tetap iya menggoyangkan tubuhku dan.... ya aku berjalan perlahan-lahan dari balik pintu yang dibuka tadi,

“Hayooo lu kak ngapain teriak teriak” aku mengagetkan kakakku yang sedang menggoyangkan tumpukan guling yang kuselimuti dengan rapi

“Kyyyyaaaaaaaa aduh lu syah pagi-pagi udah rese, gimana kalo jantung kakak mu ini copot? Gimana coba?” sambil mencubiti diriku yang pasrah ini

“Kalo copot ya tinggal dipasang lagi, sini aku bantuin kalo masang hehehe” jawabku dengan seenaknya

“Ihhhhh, nyebelin deh elu syah pagi-pagi udah bikin bete aja!”

“Hahahahahahaha abisnya seru sih godain kakak”

“Seru darimana coba ih, dasar dah sebel kan jadinya kalo niat baik malah diginiin!” sambil manyun dan memasang wajah bete

“Iya deh maaf ya kak, iseng doang kok tadi aku, jangan marah dong kak” memelas lah wajahku ini siapa tau kakak ku bisa luntuh juga hatinya.

Tik tok tik tok, masih tidak ada jawaban kalau aku sudah dimaafkan dari bibirnya yang seksi itu

“Kakak siskaaaaaa maafin arsyah yaaaaa” ucapku dengan nada manja agar ia mau memaafkanku

“Tau dah dek pokoknya hari ini kamu berangkat sendiri, mobilnya kakak bawa pokoknya titik!” kakakku beneran marah kali ini, dan mengeluarkan jurus andalannya

“Ihh kakak kok marah nya jelek gitu sih pake nyuruh aku berangkat sendiri”ucapku melakukan pembelaan terhadap hukuman yang dilakukan oleh kakakku ini,

“Dah ah kakak mau mandi dulu, selamat berjalan kaki dan naik angkot ya dek, ini sebagai balasan karena kamu udah bikin kakak bete pagi ini” seraya meninggalkan aku yang masih melongo tidak percaya akan apa yang kakakku perbuat pagi ini,

“Tapi kak tapi... “

“Kan jauh sekolah ku dari sini, bisa bisa aku telat kak, plis dong aku ikut nebeng kakak juga” kali ini aku benar benar panik karena jam sudah menunjukkan pukul 06.12 dan kakakku ga mau barengin aku ke sekolah.

“Semangat ya dek jalan kaki dan naik angkotnya” ucapnya kepadaku sambil berlari menuju ke kamar mandi meninggalkanku yang masih berdiam diri di kamar

Hmmmm ini udah jam 6 lebih sementara sekolahku masuknya jam 07.00, mandi Cuma butuh 10 menit dan perjalanan ke sekolah 20 menit, yess berarti masih ada waktu kalau aku mandi sekarang terus berangkat. But wait! Ternyata kakakku sudah masuk kedalam kamar mandi terlebih dahulu. Seperti yang kita ketahui kalo cewe mandinya itu lama dan itu bukan mitos, ternyata dia telah memiliki siasat untuk berlari ke kamar mandi tadi agar aku terlambat ke sekolah. Segera aku ke depan pintu kamar mandi dan mengetuknya

“Kakaaaaaak plis aku dulu dong yang mandi, kakak kan pasti lama nih kalo mandi” teriakku panik kepada kakakku yang entah sedang apa didalam kamar mandi

“Dek kamu pernah dengar kata ‘siapa yang cepat dia yang dapat’ ga dek? Hihihihi” godanya dari dalam kamar mandi.

“Ahhh kak siskaaaa seriusan nih telat, aku gamau kalo rekor ga pernah telatku bakalan terpatahkan hari ini” teriakku dengan kesalnya.

Ya memang benar selama SMA kelas 1 dan 2 aku tak pernah terlambat masuk sekolah, aku memang orang yang disiplin terhadap waktu, bagiku terlambat itu sungguh sesuatu yang menyebalkan, tapi kalo ‘terlambat’ yang itu bisa mengasyikkan bisa membuat kita panik.... ahhh sudahlah kenapa aku malah berpikir yang itu, kali ini aku harus berpikir bagaimana caranya agar aku bisa ke sekolah tanpa terlambat. “Apa aku harus ke sekolah tanpa mandi ya?” batinku. Sungguh ide yang buruk jangan sampai aku ke sekolah ga mandi, bisa-bisa temen-temen ku menjauhiku karena aku nggak mandi. Lama sekali aku berpikir hingga kakakku selesai mandi, ku pandang jam sudah menunjukkan pukul 06.35, namun ada suara memanggilku dari kamar mandi....

“Dek kamu mau bantuin kakak gak?” tanya kakakku dari dalam kamar mandi

“Ada apaan kak emangnya? Pusing aku kalo mau terlambat gini.” Jawabku yang malas malasan karena tau aku akan terlambat

“Ini dek handuk kakak kelupaan di jemuran tadi ga kebawa ke dalem, kamu bisa nggak ambilin handuk kakak?” tanya kakakku dengan nada manis dan kalemnya sejenak melupakan kalo dia tadi bete ke aku.

“Ihhhh males dah kak, udah bikin aku telat, eh sekarang masih disuruh suruh, males ah kak.” Kataku dengan malas nya tak beranjak dari sofa yang aku duduki.

“Yaelah dek kok ga mau sih ambilin handuk kakaknya yang cantik ini”

“Males kak jauh, ambil aja dah sendiri handuknya.”

“Ihh gimana ambil nya dek, kakak masih basah kaya gini loh”

“Yaa ga tau dah kak, kan kakak punya tangan punya kaki sendiri buat ngambil handuknya” ujarku menggodanya

“Astaga nih anak, gini amat dah ke kakak nya, tar kalo kakak keluar terus kamu ngeliat kakak ga pake apa-apa, keenakan tar kamunya dek hihihihi”

“Ihhh siapa juga yang keenakan liat kakak kaya gitu, aku mah ogah hahahah”

“Awas aja ya kamu dek udah jahatin kakak kaya gini!” jawabnya yang masih ada di dalam kamar mandi yang hening

Kali ini aku benar benar akan mengambilkan handuk dan berjalan ke jemuran di belakang kamar mandi untuk mengambil, namun tiba-tiba....

Cekleeek..... Dug,dug,dug,dug dengan nada cepat seperti orang berlari.

Ternyata kakakku beneran berlari mengambil handuk dengan tubuh tak tertutupi sehelai benang pun ke tempat jemuran di belakang kamar mandi, kami berdua pun bertemu aku yang berada disana mengambil handuknya dan kakakku yang berlari ke tempat jemuran handuk , dan ya bisa kalian bayangkan apa yang terjadi

“Kyyyyaaaaa adeeeeeek”

“Astagaaaa adek kakak kira kamu tadi beneran ga ngambilin handuk kakak” ujar kakakku sambil menutupi kedua susu dan mahkotanya

“Tutup mata kamu dek! Ga boleh kamu ngeliat, masih belom cukup umur kamu dek”

“Ehhh... ehhh, iya nih udah aku tutup mataku kak, maaf kak aku tadi bercanda doang loh suer dah” ujarku menutup mata sebagai pertanda adik yang baik hehehe dan menyerahkan handuk kepadanya. Dia pun langsung meraih dan memakainya.

“Halah kamu dek bercanda-bercanda mulu aja dari pagi, eh dek kamu tadi langsung tutup mata kan gak ngeliat apa-apa?” tanya kakakku dengan polosnya

“Ben..bener kok kak aku gak ngeliat apa-apa barusan” ucapku kaget dengan pertanyaannya

Namun begitu, sungguh tadi adalah momen 5 detikku yang amat berharga. Untuk pertama kalinya aku melihat kakakku bugil tanpa sehelai benangpun kedua bukit kembarnya sungguh indah dan besar, putih bersih proporsional sekali dengan tubuh kakakku yang tidak kurus-kurus amat ini, dilengkapi dengan puting yang masih pink khas wanita yang masih perawan pertanda kalau ia masih belum pernah dijamah oleh siapapun dan yang paling menarik adalah vaginanya yang bersih tanpa ada bulu sedikitpun bentuknya yang tembem itu sungguh membuatku ingin menuntaskannya di kamar mandi.

“Dek anggap aja ya itu tadi permintaan maaf kakak karena bikin kamu telat, sekarang kamu boleh buka mata” ucap kakakku dengan manisnya

“Udah pakai handuk kan kak? Aku buka nih ya mataku.”

“Udah pakai kok dek, dah buka aja gapapa”

“Eh kak diliatin gitu tiap hari juga gapapa kok hehehe”

“Yeeeee maunya enak di kamu doang mah itu” ujarnya sambil melengos pergi dari hadapanku

Aku yang masih terdiam menikmati momen indah itu hanya bisa menengguk ludah melihat bongkahan pantat yang bergoyang semakin menjauh itu.

“Dek ini udah 6.40 loh, katanya kamu tadi mau cepet-cepet, sono mandi gih!”ujarnya menyadarkanku dari aksi birahi mataku yang tak lepas dari pantatnya yang bergoyang-goyang

“Astagaaa udah jam segini ternyata.” Ucapku sambil panik dan masuk ke kamar mandi tak lupa juga handukku kubawa juga, takut kejadian seperti kakakku barusan ini, apa jadinya kalo kakakku melihat temanku yang dibawah ini, bisa bisa dia ketagihan, ups. Ternyata mandiku ini Cuma 5 menit langsung aku bergegas memakai seragam, kulihat kakakku udah berpakaian lengkap dan rapi ala pegawai bank.

“Dek yuk bareng kakak aja, kasian juga liat kamu yang panik rekornya mau terpecahkan hihihihi”

“Nah pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu dong kak mau nebengin, baik banget deh kakakku yang satu ini, cantik pula luar dalam, ehh keceplosan” ucapku panik karena kebodohanku keceplosan takut kalau kakakku marah lagi bisa-bisa gajadi nebengin aku ke sekolah.

“Apaan sih dek, ayo dah berangkat, tar kamu terlambat beneran nih.” Kata kakakku sambil senyum manis mengembang di wajahnya.

Perjalanan kami ternyata cukup cepat juga, hanya butuh waktu 13 menit dan aku datang tepat 2 menit sebelum gerbang ku di tutup oleh satpam.

Sebelum keluar aku berpamitan kepada kakakku “Terima kasih ya kak, hati hati nanti ke kantor nya, jangan ngebut!” sambil aku cium tangannya

“Siap adekku!”

Itulah kisah diriku dan kakakku yang saat ini hanya berdua di rumah, sementara ibuku sekarang ada dinas keluar kota mungkin besok lusa baru bisa pulang setelah ia menyelesaikan workshopnya, oh iyaa perkenalkan namaku adalah Arsyah Setiawan biasa dipanggil Arsyah ,aku adalah anak kelas 3 umurku 18 tahun dan saat ini aku bersekolah SMA favorit di Jakarta yang sebentar lagi akan menghadapi UN dan kakakku yang cantik dan seksi ini namanya Siska Tamara umurnya 25 tahun dia adalah seorang teller di bank milik negara yang terkenal dan kebetulan dia selalu menjadi pegawai teladan disana, karirnya di bank tersebut terus menanjak dengan pesat dalam beberapa bulan ini.


Kak Siska

***Hidden content cannot be quoted.***


Sekian dulu ceritanya arsyah dan kak siska, dilanjut di update berikutnya hehe
Mohon maaf suhu atas payahnya nubie yang masih belepotan dalam buat cerita ini:sendirian:
siiiiiiiiiiipppppppppppp
 
Kriiiiing Kriiiiing Kriiiiing.....

“Syah bangun udah pagi nih”

“Hoaaaemmmm iyaaaa dikit lagi nih, bentar napa”

Kriiiiing Kriiiiing Kriiiiing.....

“Syah bangun wooy, alarm lu matiin dulu, bikin berisik aja nih pagi-pagi kaya begini”

Cklekkk...

“Syah bangun lu, gila apa yah alarm sekeras gitu lu ga bangun bangun.” Wajah cantik nan rupawan itu tak beranjak dari pintu dan kini ia masuk lebih kedalam lagi,

“Woy lu mau tidur sampai kapan sih, lu ga sekolah apa?” ia mendekati kasur dan menggoyang-goyangkan tubuhku

“Lu tidur apa pingsan sih dek? dibangunin kok susah amat” masih tetap iya menggoyangkan tubuhku dan.... ya aku berjalan perlahan-lahan dari balik pintu yang dibuka tadi,

“Hayooo lu kak ngapain teriak teriak” aku mengagetkan kakakku yang sedang menggoyangkan tumpukan guling yang kuselimuti dengan rapi

“Kyyyyaaaaaaaa aduh lu syah pagi-pagi udah rese, gimana kalo jantung kakak mu ini copot? Gimana coba?” sambil mencubiti diriku yang pasrah ini

“Kalo copot ya tinggal dipasang lagi, sini aku bantuin kalo masang hehehe” jawabku dengan seenaknya

“Ihhhhh, nyebelin deh elu syah pagi-pagi udah bikin bete aja!”

“Hahahahahahaha abisnya seru sih godain kakak”

“Seru darimana coba ih, dasar dah sebel kan jadinya kalo niat baik malah diginiin!” sambil manyun dan memasang wajah bete

“Iya deh maaf ya kak, iseng doang kok tadi aku, jangan marah dong kak” memelas lah wajahku ini siapa tau kakak ku bisa luntuh juga hatinya.

Tik tok tik tok, masih tidak ada jawaban kalau aku sudah dimaafkan dari bibirnya yang seksi itu

“Kakak siskaaaaaa maafin arsyah yaaaaa” ucapku dengan nada manja agar ia mau memaafkanku

“Tau dah dek pokoknya hari ini kamu berangkat sendiri, mobilnya kakak bawa pokoknya titik!” kakakku beneran marah kali ini, dan mengeluarkan jurus andalannya

“Ihh kakak kok marah nya jelek gitu sih pake nyuruh aku berangkat sendiri”ucapku melakukan pembelaan terhadap hukuman yang dilakukan oleh kakakku ini,

“Dah ah kakak mau mandi dulu, selamat berjalan kaki dan naik angkot ya dek, ini sebagai balasan karena kamu udah bikin kakak bete pagi ini” seraya meninggalkan aku yang masih melongo tidak percaya akan apa yang kakakku perbuat pagi ini,

“Tapi kak tapi... “

“Kan jauh sekolah ku dari sini, bisa bisa aku telat kak, plis dong aku ikut nebeng kakak juga” kali ini aku benar benar panik karena jam sudah menunjukkan pukul 06.12 dan kakakku ga mau barengin aku ke sekolah.

“Semangat ya dek jalan kaki dan naik angkotnya” ucapnya kepadaku sambil berlari menuju ke kamar mandi meninggalkanku yang masih berdiam diri di kamar

Hmmmm ini udah jam 6 lebih sementara sekolahku masuknya jam 07.00, mandi Cuma butuh 10 menit dan perjalanan ke sekolah 20 menit, yess berarti masih ada waktu kalau aku mandi sekarang terus berangkat. But wait! Ternyata kakakku sudah masuk kedalam kamar mandi terlebih dahulu. Seperti yang kita ketahui kalo cewe mandinya itu lama dan itu bukan mitos, ternyata dia telah memiliki siasat untuk berlari ke kamar mandi tadi agar aku terlambat ke sekolah. Segera aku ke depan pintu kamar mandi dan mengetuknya

“Kakaaaaaak plis aku dulu dong yang mandi, kakak kan pasti lama nih kalo mandi” teriakku panik kepada kakakku yang entah sedang apa didalam kamar mandi

“Dek kamu pernah dengar kata ‘siapa yang cepat dia yang dapat’ ga dek? Hihihihi” godanya dari dalam kamar mandi.

“Ahhh kak siskaaaa seriusan nih telat, aku gamau kalo rekor ga pernah telatku bakalan terpatahkan hari ini” teriakku dengan kesalnya.

Ya memang benar selama SMA kelas 1 dan 2 aku tak pernah terlambat masuk sekolah, aku memang orang yang disiplin terhadap waktu, bagiku terlambat itu sungguh sesuatu yang menyebalkan, tapi kalo ‘terlambat’ yang itu bisa mengasyikkan bisa membuat kita panik.... ahhh sudahlah kenapa aku malah berpikir yang itu, kali ini aku harus berpikir bagaimana caranya agar aku bisa ke sekolah tanpa terlambat. “Apa aku harus ke sekolah tanpa mandi ya?” batinku. Sungguh ide yang buruk jangan sampai aku ke sekolah ga mandi, bisa-bisa temen-temen ku menjauhiku karena aku nggak mandi. Lama sekali aku berpikir hingga kakakku selesai mandi, ku pandang jam sudah menunjukkan pukul 06.35, namun ada suara memanggilku dari kamar mandi....

“Dek kamu mau bantuin kakak gak?” tanya kakakku dari dalam kamar mandi

“Ada apaan kak emangnya? Pusing aku kalo mau terlambat gini.” Jawabku yang malas malasan karena tau aku akan terlambat

“Ini dek handuk kakak kelupaan di jemuran tadi ga kebawa ke dalem, kamu bisa nggak ambilin handuk kakak?” tanya kakakku dengan nada manis dan kalemnya sejenak melupakan kalo dia tadi bete ke aku.

“Ihhhh males dah kak, udah bikin aku telat, eh sekarang masih disuruh suruh, males ah kak.” Kataku dengan malas nya tak beranjak dari sofa yang aku duduki.

“Yaelah dek kok ga mau sih ambilin handuk kakaknya yang cantik ini”

“Males kak jauh, ambil aja dah sendiri handuknya.”

“Ihh gimana ambil nya dek, kakak masih basah kaya gini loh”

“Yaa ga tau dah kak, kan kakak punya tangan punya kaki sendiri buat ngambil handuknya” ujarku menggodanya

“Astaga nih anak, gini amat dah ke kakak nya, tar kalo kakak keluar terus kamu ngeliat kakak ga pake apa-apa, keenakan tar kamunya dek hihihihi”

“Ihhh siapa juga yang keenakan liat kakak kaya gitu, aku mah ogah hahahah”

“Awas aja ya kamu dek udah jahatin kakak kaya gini!” jawabnya yang masih ada di dalam kamar mandi yang hening

Kali ini aku benar benar akan mengambilkan handuk dan berjalan ke jemuran di belakang kamar mandi untuk mengambil, namun tiba-tiba....

Cekleeek..... Dug,dug,dug,dug dengan nada cepat seperti orang berlari.

Ternyata kakakku beneran berlari mengambil handuk dengan tubuh tak tertutupi sehelai benang pun ke tempat jemuran di belakang kamar mandi, kami berdua pun bertemu aku yang berada disana mengambil handuknya dan kakakku yang berlari ke tempat jemuran handuk , dan ya bisa kalian bayangkan apa yang terjadi

“Kyyyyaaaaa adeeeeeek”

“Astagaaaa adek kakak kira kamu tadi beneran ga ngambilin handuk kakak” ujar kakakku sambil menutupi kedua susu dan mahkotanya

“Tutup mata kamu dek! Ga boleh kamu ngeliat, masih belom cukup umur kamu dek”

“Ehhh... ehhh, iya nih udah aku tutup mataku kak, maaf kak aku tadi bercanda doang loh suer dah” ujarku menutup mata sebagai pertanda adik yang baik hehehe dan menyerahkan handuk kepadanya. Dia pun langsung meraih dan memakainya.

“Halah kamu dek bercanda-bercanda mulu aja dari pagi, eh dek kamu tadi langsung tutup mata kan gak ngeliat apa-apa?” tanya kakakku dengan polosnya

“Ben..bener kok kak aku gak ngeliat apa-apa barusan” ucapku kaget dengan pertanyaannya

Namun begitu, sungguh tadi adalah momen 5 detikku yang amat berharga. Untuk pertama kalinya aku melihat kakakku bugil tanpa sehelai benangpun kedua bukit kembarnya sungguh indah dan besar, putih bersih proporsional sekali dengan tubuh kakakku yang tidak kurus-kurus amat ini, dilengkapi dengan puting yang masih pink khas wanita yang masih perawan pertanda kalau ia masih belum pernah dijamah oleh siapapun dan yang paling menarik adalah vaginanya yang bersih tanpa ada bulu sedikitpun bentuknya yang tembem itu sungguh membuatku ingin menuntaskannya di kamar mandi.

“Dek anggap aja ya itu tadi permintaan maaf kakak karena bikin kamu telat, sekarang kamu boleh buka mata” ucap kakakku dengan manisnya

“Udah pakai handuk kan kak? Aku buka nih ya mataku.”

“Udah pakai kok dek, dah buka aja gapapa”

“Eh kak diliatin gitu tiap hari juga gapapa kok hehehe”

“Yeeeee maunya enak di kamu doang mah itu” ujarnya sambil melengos pergi dari hadapanku

Aku yang masih terdiam menikmati momen indah itu hanya bisa menengguk ludah melihat bongkahan pantat yang bergoyang semakin menjauh itu.

“Dek ini udah 6.40 loh, katanya kamu tadi mau cepet-cepet, sono mandi gih!”ujarnya menyadarkanku dari aksi birahi mataku yang tak lepas dari pantatnya yang bergoyang-goyang

“Astagaaa udah jam segini ternyata.” Ucapku sambil panik dan masuk ke kamar mandi tak lupa juga handukku kubawa juga, takut kejadian seperti kakakku barusan ini, apa jadinya kalo kakakku melihat temanku yang dibawah ini, bisa bisa dia ketagihan, ups. Ternyata mandiku ini Cuma 5 menit langsung aku bergegas memakai seragam, kulihat kakakku udah berpakaian lengkap dan rapi ala pegawai bank.

“Dek yuk bareng kakak aja, kasian juga liat kamu yang panik rekornya mau terpecahkan hihihihi”

“Nah pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu dong kak mau nebengin, baik banget deh kakakku yang satu ini, cantik pula luar dalam, ehh keceplosan” ucapku panik karena kebodohanku keceplosan takut kalau kakakku marah lagi bisa-bisa gajadi nebengin aku ke sekolah.

“Apaan sih dek, ayo dah berangkat, tar kamu terlambat beneran nih.” Kata kakakku sambil senyum manis mengembang di wajahnya.

Perjalanan kami ternyata cukup cepat juga, hanya butuh waktu 13 menit dan aku datang tepat 2 menit sebelum gerbang ku di tutup oleh satpam.

Sebelum keluar aku berpamitan kepada kakakku “Terima kasih ya kak, hati hati nanti ke kantor nya, jangan ngebut!” sambil aku cium tangannya

“Siap adekku!”

Itulah kisah diriku dan kakakku yang saat ini hanya berdua di rumah, sementara ibuku sekarang ada dinas keluar kota mungkin besok lusa baru bisa pulang setelah ia menyelesaikan workshopnya, oh iyaa perkenalkan namaku adalah Arsyah Setiawan biasa dipanggil Arsyah ,aku adalah anak kelas 3 umurku 18 tahun dan saat ini aku bersekolah SMA favorit di Jakarta yang sebentar lagi akan menghadapi UN dan kakakku yang cantik dan seksi ini namanya Siska Tamara umurnya 25 tahun dia adalah seorang teller di bank milik negara yang terkenal dan kebetulan dia selalu menjadi pegawai teladan disana, karirnya di bank tersebut terus menanjak dengan pesat dalam beberapa bulan ini.


Kak Siska

***Hidden content cannot be quoted.***


Sekian dulu ceritanya arsyah dan kak siska, dilanjut di update berikutnya hehe
Mohon maaf suhu atas payahnya nubie yang masih belepotan dalam buat cerita ini:sendirian:
Manataf ceritanya
 
Update 1

Hari ini sungguh membuatku senang dan bahagia, akibat ketidak sengajaan tadi pagi. Lucu juga sih kalo aku mengingatnya, kakak yang kutemui setiap hari di rumah selalu berpakaian lengkap eh gak tau nya tadi pagi dia polos tanpa sehelai benangpun, yah walaupun dia kalau dirumah sukanya pakai tanktop dan celana pendek ajasih. Tapi kali ini dia berbeda, benar benar bugil dihadapanku adik kandung nya sendiri. Cowok mana yang ga tahan kalau dihadapkan dengan tubuh molek dari kak Siska, aku aja yang adik nya langsung panas dingin rasanya. Tapi tadi aku nggak sempat melampiaskan sesuatu yang tertahan didiriku, ahh biarlah nanti saja sudah waktu pulang di rumah aku akan melampiaskannya. Lhoo ehh kok aku malah mikir ngaco sih, parah banget otakku ini, masa iya sih aku horny ke kakakku sendiri. Tapi mau gimana lagi ya namanya udah di ubun-ubun, bodo amat dah aku nanti bakalan melakukannya. Tersenyum senyum aku memikirkan kejadian hari ini, hingga....

Cepleek... dengan akurasi shot on goal yang mencapai 99% penghapus itu tepat mengenai baju dan celana ku, jadilah pakaianku saat ini ada noda hitam bekas penghapus papan tulis. Seluruh pandangan kelas tertuju kepadaku akibat lemparan itu. Ternyata Bu Nita yang selama ini kukenal guru yang ramah dan baik kini berubah menjadi pemarah hari ini.

“Arsyah kamu ngapain daritadi senyum senyum sendiri! Cepat maju ke depan dan kerjakan soal yang barusan ibu bahas!” Ucap beliau dengan nada yang marah, teman temanku pun hanya bisa tertunduk mendengar ucapannya, teman-teman sekelasku tiba-tiba membisu semua

“Mampus lu syah, bego juga sih udah tau lagi pelajaran malah ngelamun, bego bego bego!” batinku dalam hati dan aku hanya bisa terdiam seribu bahasa detik itu juga.

“Ayo cepet kerjakan soal barusan yang kita bahas ini, kalo kamu mendengarkan pasti bisa ngerjain ini!” ucap nya masih dengan nada marah, dan aku pun hanya bisa maju dengan pasrah saja

“Maaf bu saya tidak bisa” ucapku yang masih menghadap papan tulis dengan nada lirih dan panik

“Apa saya tidak dengar, kamu ngomong apa barusan?”

“Maaf bu saya tidak bisa mengerjakan soal ini, karena saya sedang tidak berkosentrasi mendengarkan” ucapku dengan lantang kali ini

“Nah inilah anak-anak pentingnya mendengarkan apa yang ibu sampaikan, kalau sudah seperti Arsyah begini gimana coba, mau ngerjain gabisa, mau nulis gabisa, mau nerangin apa juga gabisa, dan bla... bla.... bla...”

Bu Nita memarahiku didepan kelas dengan panjang kali lebar kali tinggi, pokoknya hari itu aku benar benar dibuatnya malu dihadapan teman-temanku, aku memang dikenal sebagai anak yang rajin dan pandai namun untuk urusan biologi seperti ini apalagi bab genetika, aku benar benar menyerah sudah tidak tau lagi aku bagaimana mencernanya untuk masuk ke otakku karena terlalu banyak dan rumit.

“Arsyah kamu sekarang cepat buat rangkuman dari bab genetika ini, kamu tulis dengan rapi, kumpulkan waktu jam pulang nanti di ruang guru, mengerti?”

“Mengerti bu.”

Aku lakukan saja apa yang diperintahkan Bu Nita suruh, daripada aku nanti mendapat nilai dibawah standar, bisa-bisa gagal aku mendapatkan jatah SNMPTN yang sudah ku persiapkan matang-matang sejak kelas 1 agar bisa masuk universitas idamanku tanpa bersusah payah untuk ujian lagi nantinya.



Ting tung “seluruh pelajaran hari ini telah selesai, sampai jumpa besok pagi dengan semangat belajar baru” tung ting.

Suara yang sungguh kunanti natikan, bukan aku saja sih tapi semua anak di sekolah ini, ya benar bel pulang sekolah. Aku pun bergegas menuju ke ruang guru untuk mengumpulkan tugas hukumanku dari Bu Nita.

Tok tok tok...

“Permisi bu, mau mengumpulkan tugas ke meja nya bu nita, meja nya yang sebelah mana ya bu?” Tanya ku seperti orang yang baru pertama kali masuk ke ruang ini, tapi memang sih aku jarang sekali masuk ruang ini.

“Ohh meja bu nita ya, itu tuh yang ada di paling pojokkan, nah itu ada bu nita nya, ga tau dah itu lagi ngapain.” Ujar salah seorang guru yang sudah senior di SMA ku ini

“Terima kasih bu” langsung saja aku melangkah ke meja bu nita, and.... damnnnnn why is she so beatutiful, ternyata dia lagi selfie di meja kerjanya , ini gilasih guruku kenapa cantik banget kalo pas lagi kaya begini.

Bu Nita
***Hidden content cannot be quoted.***

Terlepas dari kejadian tadi di kelas, kali ini aku benar benar terpesona dengan paras cantik dari bu Nita. Sungguh bu Nita adalah orang tercantik ketiga setelah mama ku dan kak siska. Paras nya yang masih muda ini menggetarkan hatiku seakan diriku ini ingin sekali memacari nya, tapi jangan sampai lah nanti bisa jadi headline koran lampu merah dengan judul “seorang siswa nekat memacari guru nya karena tidak tahan akan kecantikannya”. Bisa heboh seisi sekolah kalau baca berita itu, astagaaa ngomong apalagi sih aku ini, inget syah Bu Nita ini gurumu!

“Permisi Bu Nita ini tugas yang ibu berikan tadi, sudah saya kerjakan dengan rapi dan sepenuh hati saya bu, dan saya juga minta maaf untuk tidak mengulangi kejadian tadi bu, saya sudah kapok bu.” Ucapku memelas kepada Bu Nita agar ia mau memaafkan kelakuanku di kelas tadi.

“Ohh arsyah rupanya, sini taruh di tumpukan ini aja.” Dengan lembut Bu Nita menurunkan tumpukan-tumpukan kertas yang ada dihadapannya, segera aku pun meletakannya di tumpukan itu.

“Tentang yang tadi, ibu juga minta maaf ya syah, ga seharusnya ibu memarahimu secara keterlaluan didepan kelas tadi, pasti kamu malu ya tadi?” Tanya bu dengan nada lemah lembut seperti alunan melody yang indah ditelingaku.

“Nggak malu kok bu, memang sudah sewajarnya saya tadi dimarahin, memang saya yang salah bu karena melamun tadi.”

“Hmmm begitu ya, tapi jujur ya syah, kamu melamun apaan sih tadi kok saya lihat kamu sampe senyum-senyum sendiri? ” tanya Bu Nita dengan wajah yang curiga

“Ehh anu bu.. itu.. anuu...” kebingungan aku menjawab, sial aku harus jawab apa ini ya.

“Anuu apaan sih, yang jelas Arsyah kalo ngomong, kamu itu cowo!” Potong Bu Nita dengan nada yang menggoda sekali.

“Itu bu, tadi saya lagi mikirin, gimana nanti kalo saya masuk ke Universitas X bu hehehe.” Jawabku dengan sekedarnya untuk meyakinkan Bu Nita.

“Ohh itu ternyata, kirain kamu lagi mikirin......” Ucap Bu Nita dengan kata-kata yang tidak selesai itu.

“Hahahaha ga jadi deh syah, eh iya ngomong-ngomong kamu nanti mau masuk jurusan apa syah?”

“Saya sih pengennya masuk fakultas kedokteran bu, itu udah cita-cita saya sejak kecil dan juga dulu almarhum ayah juga berpesan kalau sebaiknya aku jadi dokter juga seperti beliau bu” Jawabku dengan mantap tanpa keraguan sedikitpun.

Memang itulah cita-citaku sejak dulu dan aku juga terinspirasi dengan pekerjaan ayahku dulu sebagai dokter. Menurutku, dokter adalah seseorang yang berjiwa mulia, dia mendedikasikan dirinya demi orang lain. Beban yang ditanggung juga sangat besar, jika seseorang yang ditolongnya itu tidak berhasil atau dengan kata lain tidak sembuh, dia akan dicaci. Ya begitulah kehidupan seorang dokter, namun aku sangat tertarik sekali untuk menggelutinya.

“Wahhhh hebat kamu punya keinginan jadi dokter, kalau kamu memang berniat untuk masuk kedokteran kamu harus belajar dengan sungguh-sungguh syah, karena masuk ke fakultas itu tidak mudah syah dan juga nilai nya juga harus tinggi di bidang biologi nya.” Ujar Bu Nita yang mengingatkanku akan nilaiku dalam pelajaran biologi yang tergolong dibawah rata-rata daripada nilai pelajaran yang lain, memang susah pelajaran yang satu ini di otakku.

“Iya bu, saya pasti akan belajar dengan sungguh-sungguh lagi dan memperbaiki nilai saya di pelajaran biologi”

“Ohiya syah, lihat dulu ini nilaimu biologi untuk semester ini, nilaimu masih dibawa rata-rata ini, saya takut kalau kamu nggak memperbaiki ini kamu bakalan nggak bisa masuk kedokteran.”Sambil menyodorkan daftar nilai kepadaku, benar saja nilai ku masih dibawah rata-rata, bingung sekali diriku ini memikirkan cara untuk memperbaiki nilai ku ini.

“Nilai saya memang dibawah rata-rata ya bu, bagaimana ya bu caranya saya memperbaiki ini, saya takut kalau ga bisa masuk kedokteran bu, saya takut sekali bu.” Ucapku sambil panik bingung memikirkan caranya.

“Sudah kamu jangan bingung, begini saja kamu saya kasih tugas pada bab yang nilainya kurang, kamu kerjakan dengan benar terus kumpulkan, saya kasih kamu sampai hari minggu yaa.”

Bak kejatuhan durian runtuh, kata-kata Bu Nita tadi seperti pelita yang menerangi jalanku menuju kedokteran sungguh aku sangat beruntung sudah ditolong oleh Bu Nita kali ini.

“Baik bu, saya akan mengerjakan tugasnya dan mengumpulkannya tepat waktu, terima kasih bu sudah membantu saya, sudah bingung saya memikirkan caranya.” Jawabku dengan penuh semangat dan mata yang berbinar binar

“Hihihihihi iya syah iya, sama-sama, ibu juga kasian ngeliat kamu kalau sampai nggak bisa memenuhi permintaan ayahmu. Ngomong ngomong, kamu kumpulin tugas saya di kosan saya ya, kamu sudah tau kan kos saya?”

“Saya belum tau kosnya ibu, kan saya belum pernah kesana bu.”

“Oh iyaa saya lupa, nih kos saya ada di ......” Ucap beliau sambil menggambarkan peta di kertas, tetapi Bu Nita menjelaskannya bikin aku pusing, bingung aku dibikinnya dengan peta nya.

“Bingung ya syah dengan penjelasan saya tentang ini?”

“Hehehe iya bu, saya bingung. Emmmm gini aja deh bu saya minta id Line nya ibu aja, nanti ibu share loc aja kosan ibu via Line, lebih praktis kan bu.” Ucapku dengan entengnya aku meminta id Line Bu Nita berharap untuk dikasih.

“Ohh iya ya, nih id Line saya, di add aja dulu syah, nanti saya share loc ya pas udah di kos saya.” Jawab Bu Nita sambil memperlihatkan id Line di hp nya. Sungguh kejadian ini tak terduga, dapet juga aku kontak Bu Nita guru tercantik di SMA ku ini.

“Sudah saya add bu, terima kasih ya bu atas bantuannya, kalau boleh saya pulang dulu bu, takut kesorean.”

“Iya syah silahkan duluan saya bentar lagi juga pulang ini.”Aku pun menyalaminya dan langsung melenggang keluar ruang guru dan langsung pulang. Baru ingat aku kalau mobilnya dibawa kak Siska. Terpaksa deh aku harus jalan kaki dan naik angkot pulang ke rumah.

Perjalanan dari sekolah ke rumahku membutuhkan waktu 30 menit karena jalanan yang macet. Setelah 30 menit perjalanan sampailah aku di rumahku, capek juga ya ternyata jalan kaki dan naik angkot, aku pun masuk kedalam rumah, kulihat masih belum ada mobil Pajero ku pertanda kakak masih belum pulang. Akupun langsung menuju ke dapur untuk minum air dingin dari kulkas, sungguh udara Jakarta memaksaku untuk meminum ini. Tak lupa aku mengganti seragamku dan setelah kulihat aku baru ingat kalau masih ada bekas penghapus lemparan bu guru cantik tadi.

“Astagaaa, harus nyuci nih malem ini, ahh nanti aja dah habis maghrib aku nyuci nya, sekarang Mobail Lejen dulu dah hahahahaha.”
Wedeh makin seru aja
 
Kriiiiing Kriiiiing Kriiiiing.....

“Syah bangun udah pagi nih”

“Hoaaaemmmm iyaaaa dikit lagi nih, bentar napa”

Kriiiiing Kriiiiing Kriiiiing.....

“Syah bangun wooy, alarm lu matiin dulu, bikin berisik aja nih pagi-pagi kaya begini”

Cklekkk...

“Syah bangun lu, gila apa yah alarm sekeras gitu lu ga bangun bangun.” Wajah cantik nan rupawan itu tak beranjak dari pintu dan kini ia masuk lebih kedalam lagi,

“Woy lu mau tidur sampai kapan sih, lu ga sekolah apa?” ia mendekati kasur dan menggoyang-goyangkan tubuhku

“Lu tidur apa pingsan sih dek? dibangunin kok susah amat” masih tetap iya menggoyangkan tubuhku dan.... ya aku berjalan perlahan-lahan dari balik pintu yang dibuka tadi,

“Hayooo lu kak ngapain teriak teriak” aku mengagetkan kakakku yang sedang menggoyangkan tumpukan guling yang kuselimuti dengan rapi

“Kyyyyaaaaaaaa aduh lu syah pagi-pagi udah rese, gimana kalo jantung kakak mu ini copot? Gimana coba?” sambil mencubiti diriku yang pasrah ini

“Kalo copot ya tinggal dipasang lagi, sini aku bantuin kalo masang hehehe” jawabku dengan seenaknya

“Ihhhhh, nyebelin deh elu syah pagi-pagi udah bikin bete aja!”

“Hahahahahahaha abisnya seru sih godain kakak”

“Seru darimana coba ih, dasar dah sebel kan jadinya kalo niat baik malah diginiin!” sambil manyun dan memasang wajah bete

“Iya deh maaf ya kak, iseng doang kok tadi aku, jangan marah dong kak” memelas lah wajahku ini siapa tau kakak ku bisa luntuh juga hatinya.

Tik tok tik tok, masih tidak ada jawaban kalau aku sudah dimaafkan dari bibirnya yang seksi itu

“Kakak siskaaaaaa maafin arsyah yaaaaa” ucapku dengan nada manja agar ia mau memaafkanku

“Tau dah dek pokoknya hari ini kamu berangkat sendiri, mobilnya kakak bawa pokoknya titik!” kakakku beneran marah kali ini, dan mengeluarkan jurus andalannya

“Ihh kakak kok marah nya jelek gitu sih pake nyuruh aku berangkat sendiri”ucapku melakukan pembelaan terhadap hukuman yang dilakukan oleh kakakku ini,

“Dah ah kakak mau mandi dulu, selamat berjalan kaki dan naik angkot ya dek, ini sebagai balasan karena kamu udah bikin kakak bete pagi ini” seraya meninggalkan aku yang masih melongo tidak percaya akan apa yang kakakku perbuat pagi ini,

“Tapi kak tapi... “

“Kan jauh sekolah ku dari sini, bisa bisa aku telat kak, plis dong aku ikut nebeng kakak juga” kali ini aku benar benar panik karena jam sudah menunjukkan pukul 06.12 dan kakakku ga mau barengin aku ke sekolah.

“Semangat ya dek jalan kaki dan naik angkotnya” ucapnya kepadaku sambil berlari menuju ke kamar mandi meninggalkanku yang masih berdiam diri di kamar

Hmmmm ini udah jam 6 lebih sementara sekolahku masuknya jam 07.00, mandi Cuma butuh 10 menit dan perjalanan ke sekolah 20 menit, yess berarti masih ada waktu kalau aku mandi sekarang terus berangkat. But wait! Ternyata kakakku sudah masuk kedalam kamar mandi terlebih dahulu. Seperti yang kita ketahui kalo cewe mandinya itu lama dan itu bukan mitos, ternyata dia telah memiliki siasat untuk berlari ke kamar mandi tadi agar aku terlambat ke sekolah. Segera aku ke depan pintu kamar mandi dan mengetuknya

“Kakaaaaaak plis aku dulu dong yang mandi, kakak kan pasti lama nih kalo mandi” teriakku panik kepada kakakku yang entah sedang apa didalam kamar mandi

“Dek kamu pernah dengar kata ‘siapa yang cepat dia yang dapat’ ga dek? Hihihihi” godanya dari dalam kamar mandi.

“Ahhh kak siskaaaa seriusan nih telat, aku gamau kalo rekor ga pernah telatku bakalan terpatahkan hari ini” teriakku dengan kesalnya.

Ya memang benar selama SMA kelas 1 dan 2 aku tak pernah terlambat masuk sekolah, aku memang orang yang disiplin terhadap waktu, bagiku terlambat itu sungguh sesuatu yang menyebalkan, tapi kalo ‘terlambat’ yang itu bisa mengasyikkan bisa membuat kita panik.... ahhh sudahlah kenapa aku malah berpikir yang itu, kali ini aku harus berpikir bagaimana caranya agar aku bisa ke sekolah tanpa terlambat. “Apa aku harus ke sekolah tanpa mandi ya?” batinku. Sungguh ide yang buruk jangan sampai aku ke sekolah ga mandi, bisa-bisa temen-temen ku menjauhiku karena aku nggak mandi. Lama sekali aku berpikir hingga kakakku selesai mandi, ku pandang jam sudah menunjukkan pukul 06.35, namun ada suara memanggilku dari kamar mandi....

“Dek kamu mau bantuin kakak gak?” tanya kakakku dari dalam kamar mandi

“Ada apaan kak emangnya? Pusing aku kalo mau terlambat gini.” Jawabku yang malas malasan karena tau aku akan terlambat

“Ini dek handuk kakak kelupaan di jemuran tadi ga kebawa ke dalem, kamu bisa nggak ambilin handuk kakak?” tanya kakakku dengan nada manis dan kalemnya sejenak melupakan kalo dia tadi bete ke aku.

“Ihhhh males dah kak, udah bikin aku telat, eh sekarang masih disuruh suruh, males ah kak.” Kataku dengan malas nya tak beranjak dari sofa yang aku duduki.

“Yaelah dek kok ga mau sih ambilin handuk kakaknya yang cantik ini”

“Males kak jauh, ambil aja dah sendiri handuknya.”

“Ihh gimana ambil nya dek, kakak masih basah kaya gini loh”

“Yaa ga tau dah kak, kan kakak punya tangan punya kaki sendiri buat ngambil handuknya” ujarku menggodanya

“Astaga nih anak, gini amat dah ke kakak nya, tar kalo kakak keluar terus kamu ngeliat kakak ga pake apa-apa, keenakan tar kamunya dek hihihihi”

“Ihhh siapa juga yang keenakan liat kakak kaya gitu, aku mah ogah hahahah”

“Awas aja ya kamu dek udah jahatin kakak kaya gini!” jawabnya yang masih ada di dalam kamar mandi yang hening

Kali ini aku benar benar akan mengambilkan handuk dan berjalan ke jemuran di belakang kamar mandi untuk mengambil, namun tiba-tiba....

Cekleeek..... Dug,dug,dug,dug dengan nada cepat seperti orang berlari.

Ternyata kakakku beneran berlari mengambil handuk dengan tubuh tak tertutupi sehelai benang pun ke tempat jemuran di belakang kamar mandi, kami berdua pun bertemu aku yang berada disana mengambil handuknya dan kakakku yang berlari ke tempat jemuran handuk , dan ya bisa kalian bayangkan apa yang terjadi

“Kyyyyaaaaa adeeeeeek”

“Astagaaaa adek kakak kira kamu tadi beneran ga ngambilin handuk kakak” ujar kakakku sambil menutupi kedua susu dan mahkotanya

“Tutup mata kamu dek! Ga boleh kamu ngeliat, masih belom cukup umur kamu dek”

“Ehhh... ehhh, iya nih udah aku tutup mataku kak, maaf kak aku tadi bercanda doang loh suer dah” ujarku menutup mata sebagai pertanda adik yang baik hehehe dan menyerahkan handuk kepadanya. Dia pun langsung meraih dan memakainya.

“Halah kamu dek bercanda-bercanda mulu aja dari pagi, eh dek kamu tadi langsung tutup mata kan gak ngeliat apa-apa?” tanya kakakku dengan polosnya

“Ben..bener kok kak aku gak ngeliat apa-apa barusan” ucapku kaget dengan pertanyaannya

Namun begitu, sungguh tadi adalah momen 5 detikku yang amat berharga. Untuk pertama kalinya aku melihat kakakku bugil tanpa sehelai benangpun kedua bukit kembarnya sungguh indah dan besar, putih bersih proporsional sekali dengan tubuh kakakku yang tidak kurus-kurus amat ini, dilengkapi dengan puting yang masih pink khas wanita yang masih perawan pertanda kalau ia masih belum pernah dijamah oleh siapapun dan yang paling menarik adalah vaginanya yang bersih tanpa ada bulu sedikitpun bentuknya yang tembem itu sungguh membuatku ingin menuntaskannya di kamar mandi.

“Dek anggap aja ya itu tadi permintaan maaf kakak karena bikin kamu telat, sekarang kamu boleh buka mata” ucap kakakku dengan manisnya

“Udah pakai handuk kan kak? Aku buka nih ya mataku.”

“Udah pakai kok dek, dah buka aja gapapa”

“Eh kak diliatin gitu tiap hari juga gapapa kok hehehe”

“Yeeeee maunya enak di kamu doang mah itu” ujarnya sambil melengos pergi dari hadapanku

Aku yang masih terdiam menikmati momen indah itu hanya bisa menengguk ludah melihat bongkahan pantat yang bergoyang semakin menjauh itu.

“Dek ini udah 6.40 loh, katanya kamu tadi mau cepet-cepet, sono mandi gih!”ujarnya menyadarkanku dari aksi birahi mataku yang tak lepas dari pantatnya yang bergoyang-goyang

“Astagaaa udah jam segini ternyata.” Ucapku sambil panik dan masuk ke kamar mandi tak lupa juga handukku kubawa juga, takut kejadian seperti kakakku barusan ini, apa jadinya kalo kakakku melihat temanku yang dibawah ini, bisa bisa dia ketagihan, ups. Ternyata mandiku ini Cuma 5 menit langsung aku bergegas memakai seragam, kulihat kakakku udah berpakaian lengkap dan rapi ala pegawai bank.

“Dek yuk bareng kakak aja, kasian juga liat kamu yang panik rekornya mau terpecahkan hihihihi”

“Nah pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu dong kak mau nebengin, baik banget deh kakakku yang satu ini, cantik pula luar dalam, ehh keceplosan” ucapku panik karena kebodohanku keceplosan takut kalau kakakku marah lagi bisa-bisa gajadi nebengin aku ke sekolah.

“Apaan sih dek, ayo dah berangkat, tar kamu terlambat beneran nih.” Kata kakakku sambil senyum manis mengembang di wajahnya.

Perjalanan kami ternyata cukup cepat juga, hanya butuh waktu 13 menit dan aku datang tepat 2 menit sebelum gerbang ku di tutup oleh satpam.

Sebelum keluar aku berpamitan kepada kakakku “Terima kasih ya kak, hati hati nanti ke kantor nya, jangan ngebut!” sambil aku cium tangannya

“Siap adekku!”

Itulah kisah diriku dan kakakku yang saat ini hanya berdua di rumah, sementara ibuku sekarang ada dinas keluar kota mungkin besok lusa baru bisa pulang setelah ia menyelesaikan workshopnya, oh iyaa perkenalkan namaku adalah Arsyah Setiawan biasa dipanggil Arsyah ,aku adalah anak kelas 3 umurku 18 tahun dan saat ini aku bersekolah SMA favorit di Jakarta yang sebentar lagi akan menghadapi UN dan kakakku yang cantik dan seksi ini namanya Siska Tamara umurnya 25 tahun dia adalah seorang teller di bank milik negara yang terkenal dan kebetulan dia selalu menjadi pegawai teladan disana, karirnya di bank tersebut terus menanjak dengan pesat dalam beberapa bulan ini.


Kak Siska

***Hidden content cannot be quoted.***


Sekian dulu ceritanya arsyah dan kak siska, dilanjut di update berikutnya hehe
Mohon maaf suhu atas payahnya nubie yang masih belepotan dalam buat cerita ini:sendirian:
Izin baca dulu hu
 
Izin baca hu mantap
Kriiiiing Kriiiiing Kriiiiing.....

“Syah bangun udah pagi nih”

“Hoaaaemmmm iyaaaa dikit lagi nih, bentar napa”

Kriiiiing Kriiiiing Kriiiiing.....

“Syah bangun wooy, alarm lu matiin dulu, bikin berisik aja nih pagi-pagi kaya begini”

Cklekkk...

“Syah bangun lu, gila apa yah alarm sekeras gitu lu ga bangun bangun.” Wajah cantik nan rupawan itu tak beranjak dari pintu dan kini ia masuk lebih kedalam lagi,

“Woy lu mau tidur sampai kapan sih, lu ga sekolah apa?” ia mendekati kasur dan menggoyang-goyangkan tubuhku

“Lu tidur apa pingsan sih dek? dibangunin kok susah amat” masih tetap iya menggoyangkan tubuhku dan.... ya aku berjalan perlahan-lahan dari balik pintu yang dibuka tadi,

“Hayooo lu kak ngapain teriak teriak” aku mengagetkan kakakku yang sedang menggoyangkan tumpukan guling yang kuselimuti dengan rapi

“Kyyyyaaaaaaaa aduh lu syah pagi-pagi udah rese, gimana kalo jantung kakak mu ini copot? Gimana coba?” sambil mencubiti diriku yang pasrah ini

“Kalo copot ya tinggal dipasang lagi, sini aku bantuin kalo masang hehehe” jawabku dengan seenaknya

“Ihhhhh, nyebelin deh elu syah pagi-pagi udah bikin bete aja!”

“Hahahahahahaha abisnya seru sih godain kakak”

“Seru darimana coba ih, dasar dah sebel kan jadinya kalo niat baik malah diginiin!” sambil manyun dan memasang wajah bete

“Iya deh maaf ya kak, iseng doang kok tadi aku, jangan marah dong kak” memelas lah wajahku ini siapa tau kakak ku bisa luntuh juga hatinya.

Tik tok tik tok, masih tidak ada jawaban kalau aku sudah dimaafkan dari bibirnya yang seksi itu

“Kakak siskaaaaaa maafin arsyah yaaaaa” ucapku dengan nada manja agar ia mau memaafkanku

“Tau dah dek pokoknya hari ini kamu berangkat sendiri, mobilnya kakak bawa pokoknya titik!” kakakku beneran marah kali ini, dan mengeluarkan jurus andalannya

“Ihh kakak kok marah nya jelek gitu sih pake nyuruh aku berangkat sendiri”ucapku melakukan pembelaan terhadap hukuman yang dilakukan oleh kakakku ini,

“Dah ah kakak mau mandi dulu, selamat berjalan kaki dan naik angkot ya dek, ini sebagai balasan karena kamu udah bikin kakak bete pagi ini” seraya meninggalkan aku yang masih melongo tidak percaya akan apa yang kakakku perbuat pagi ini,

“Tapi kak tapi... “

“Kan jauh sekolah ku dari sini, bisa bisa aku telat kak, plis dong aku ikut nebeng kakak juga” kali ini aku benar benar panik karena jam sudah menunjukkan pukul 06.12 dan kakakku ga mau barengin aku ke sekolah.

“Semangat ya dek jalan kaki dan naik angkotnya” ucapnya kepadaku sambil berlari menuju ke kamar mandi meninggalkanku yang masih berdiam diri di kamar

Hmmmm ini udah jam 6 lebih sementara sekolahku masuknya jam 07.00, mandi Cuma butuh 10 menit dan perjalanan ke sekolah 20 menit, yess berarti masih ada waktu kalau aku mandi sekarang terus berangkat. But wait! Ternyata kakakku sudah masuk kedalam kamar mandi terlebih dahulu. Seperti yang kita ketahui kalo cewe mandinya itu lama dan itu bukan mitos, ternyata dia telah memiliki siasat untuk berlari ke kamar mandi tadi agar aku terlambat ke sekolah. Segera aku ke depan pintu kamar mandi dan mengetuknya

“Kakaaaaaak plis aku dulu dong yang mandi, kakak kan pasti lama nih kalo mandi” teriakku panik kepada kakakku yang entah sedang apa didalam kamar mandi

“Dek kamu pernah dengar kata ‘siapa yang cepat dia yang dapat’ ga dek? Hihihihi” godanya dari dalam kamar mandi.

“Ahhh kak siskaaaa seriusan nih telat, aku gamau kalo rekor ga pernah telatku bakalan terpatahkan hari ini” teriakku dengan kesalnya.

Ya memang benar selama SMA kelas 1 dan 2 aku tak pernah terlambat masuk sekolah, aku memang orang yang disiplin terhadap waktu, bagiku terlambat itu sungguh sesuatu yang menyebalkan, tapi kalo ‘terlambat’ yang itu bisa mengasyikkan bisa membuat kita panik.... ahhh sudahlah kenapa aku malah berpikir yang itu, kali ini aku harus berpikir bagaimana caranya agar aku bisa ke sekolah tanpa terlambat. “Apa aku harus ke sekolah tanpa mandi ya?” batinku. Sungguh ide yang buruk jangan sampai aku ke sekolah ga mandi, bisa-bisa temen-temen ku menjauhiku karena aku nggak mandi. Lama sekali aku berpikir hingga kakakku selesai mandi, ku pandang jam sudah menunjukkan pukul 06.35, namun ada suara memanggilku dari kamar mandi....

“Dek kamu mau bantuin kakak gak?” tanya kakakku dari dalam kamar mandi

“Ada apaan kak emangnya? Pusing aku kalo mau terlambat gini.” Jawabku yang malas malasan karena tau aku akan terlambat

“Ini dek handuk kakak kelupaan di jemuran tadi ga kebawa ke dalem, kamu bisa nggak ambilin handuk kakak?” tanya kakakku dengan nada manis dan kalemnya sejenak melupakan kalo dia tadi bete ke aku.

“Ihhhh males dah kak, udah bikin aku telat, eh sekarang masih disuruh suruh, males ah kak.” Kataku dengan malas nya tak beranjak dari sofa yang aku duduki.

“Yaelah dek kok ga mau sih ambilin handuk kakaknya yang cantik ini”

“Males kak jauh, ambil aja dah sendiri handuknya.”

“Ihh gimana ambil nya dek, kakak masih basah kaya gini loh”

“Yaa ga tau dah kak, kan kakak punya tangan punya kaki sendiri buat ngambil handuknya” ujarku menggodanya

“Astaga nih anak, gini amat dah ke kakak nya, tar kalo kakak keluar terus kamu ngeliat kakak ga pake apa-apa, keenakan tar kamunya dek hihihihi”

“Ihhh siapa juga yang keenakan liat kakak kaya gitu, aku mah ogah hahahah”

“Awas aja ya kamu dek udah jahatin kakak kaya gini!” jawabnya yang masih ada di dalam kamar mandi yang hening

Kali ini aku benar benar akan mengambilkan handuk dan berjalan ke jemuran di belakang kamar mandi untuk mengambil, namun tiba-tiba....

Cekleeek..... Dug,dug,dug,dug dengan nada cepat seperti orang berlari.

Ternyata kakakku beneran berlari mengambil handuk dengan tubuh tak tertutupi sehelai benang pun ke tempat jemuran di belakang kamar mandi, kami berdua pun bertemu aku yang berada disana mengambil handuknya dan kakakku yang berlari ke tempat jemuran handuk , dan ya bisa kalian bayangkan apa yang terjadi

“Kyyyyaaaaa adeeeeeek”

“Astagaaaa adek kakak kira kamu tadi beneran ga ngambilin handuk kakak” ujar kakakku sambil menutupi kedua susu dan mahkotanya

“Tutup mata kamu dek! Ga boleh kamu ngeliat, masih belom cukup umur kamu dek”

“Ehhh... ehhh, iya nih udah aku tutup mataku kak, maaf kak aku tadi bercanda doang loh suer dah” ujarku menutup mata sebagai pertanda adik yang baik hehehe dan menyerahkan handuk kepadanya. Dia pun langsung meraih dan memakainya.

“Halah kamu dek bercanda-bercanda mulu aja dari pagi, eh dek kamu tadi langsung tutup mata kan gak ngeliat apa-apa?” tanya kakakku dengan polosnya

“Ben..bener kok kak aku gak ngeliat apa-apa barusan” ucapku kaget dengan pertanyaannya

Namun begitu, sungguh tadi adalah momen 5 detikku yang amat berharga. Untuk pertama kalinya aku melihat kakakku bugil tanpa sehelai benangpun kedua bukit kembarnya sungguh indah dan besar, putih bersih proporsional sekali dengan tubuh kakakku yang tidak kurus-kurus amat ini, dilengkapi dengan puting yang masih pink khas wanita yang masih perawan pertanda kalau ia masih belum pernah dijamah oleh siapapun dan yang paling menarik adalah vaginanya yang bersih tanpa ada bulu sedikitpun bentuknya yang tembem itu sungguh membuatku ingin menuntaskannya di kamar mandi.

“Dek anggap aja ya itu tadi permintaan maaf kakak karena bikin kamu telat, sekarang kamu boleh buka mata” ucap kakakku dengan manisnya

“Udah pakai handuk kan kak? Aku buka nih ya mataku.”

“Udah pakai kok dek, dah buka aja gapapa”

“Eh kak diliatin gitu tiap hari juga gapapa kok hehehe”

“Yeeeee maunya enak di kamu doang mah itu” ujarnya sambil melengos pergi dari hadapanku

Aku yang masih terdiam menikmati momen indah itu hanya bisa menengguk ludah melihat bongkahan pantat yang bergoyang semakin menjauh itu.

“Dek ini udah 6.40 loh, katanya kamu tadi mau cepet-cepet, sono mandi gih!”ujarnya menyadarkanku dari aksi birahi mataku yang tak lepas dari pantatnya yang bergoyang-goyang

“Astagaaa udah jam segini ternyata.” Ucapku sambil panik dan masuk ke kamar mandi tak lupa juga handukku kubawa juga, takut kejadian seperti kakakku barusan ini, apa jadinya kalo kakakku melihat temanku yang dibawah ini, bisa bisa dia ketagihan, ups. Ternyata mandiku ini Cuma 5 menit langsung aku bergegas memakai seragam, kulihat kakakku udah berpakaian lengkap dan rapi ala pegawai bank.

“Dek yuk bareng kakak aja, kasian juga liat kamu yang panik rekornya mau terpecahkan hihihihi”

“Nah pucuk dicinta ulam pun tiba, gitu dong kak mau nebengin, baik banget deh kakakku yang satu ini, cantik pula luar dalam, ehh keceplosan” ucapku panik karena kebodohanku keceplosan takut kalau kakakku marah lagi bisa-bisa gajadi nebengin aku ke sekolah.

“Apaan sih dek, ayo dah berangkat, tar kamu terlambat beneran nih.” Kata kakakku sambil senyum manis mengembang di wajahnya.

Perjalanan kami ternyata cukup cepat juga, hanya butuh waktu 13 menit dan aku datang tepat 2 menit sebelum gerbang ku di tutup oleh satpam.

Sebelum keluar aku berpamitan kepada kakakku “Terima kasih ya kak, hati hati nanti ke kantor nya, jangan ngebut!” sambil aku cium tangannya

“Siap adekku!”

Itulah kisah diriku dan kakakku yang saat ini hanya berdua di rumah, sementara ibuku sekarang ada dinas keluar kota mungkin besok lusa baru bisa pulang setelah ia menyelesaikan workshopnya, oh iyaa perkenalkan namaku adalah Arsyah Setiawan biasa dipanggil Arsyah ,aku adalah anak kelas 3 umurku 18 tahun dan saat ini aku bersekolah SMA favorit di Jakarta yang sebentar lagi akan menghadapi UN dan kakakku yang cantik dan seksi ini namanya Siska Tamara umurnya 25 tahun dia adalah seorang teller di bank milik negara yang terkenal dan kebetulan dia selalu menjadi pegawai teladan disana, karirnya di bank tersebut terus menanjak dengan pesat dalam beberapa bulan ini.


Kak Siska

***Hidden content cannot be quoted.***


Sekian dulu ceritanya arsyah dan kak siska, dilanjut di update berikutnya hehe
Mohon maaf suhu atas payahnya nubie yang masih belepotan dalam buat cerita ini:sendirian:
 
Update 1

Hari ini sungguh membuatku senang dan bahagia, akibat ketidak sengajaan tadi pagi. Lucu juga sih kalo aku mengingatnya, kakak yang kutemui setiap hari di rumah selalu berpakaian lengkap eh gak tau nya tadi pagi dia polos tanpa sehelai benangpun, yah walaupun dia kalau dirumah sukanya pakai tanktop dan celana pendek ajasih. Tapi kali ini dia berbeda, benar benar bugil dihadapanku adik kandung nya sendiri. Cowok mana yang ga tahan kalau dihadapkan dengan tubuh molek dari kak Siska, aku aja yang adik nya langsung panas dingin rasanya. Tapi tadi aku nggak sempat melampiaskan sesuatu yang tertahan didiriku, ahh biarlah nanti saja sudah waktu pulang di rumah aku akan melampiaskannya. Lhoo ehh kok aku malah mikir ngaco sih, parah banget otakku ini, masa iya sih aku horny ke kakakku sendiri. Tapi mau gimana lagi ya namanya udah di ubun-ubun, bodo amat dah aku nanti bakalan melakukannya. Tersenyum senyum aku memikirkan kejadian hari ini, hingga....

Cepleek... dengan akurasi shot on goal yang mencapai 99% penghapus itu tepat mengenai baju dan celana ku, jadilah pakaianku saat ini ada noda hitam bekas penghapus papan tulis. Seluruh pandangan kelas tertuju kepadaku akibat lemparan itu. Ternyata Bu Nita yang selama ini kukenal guru yang ramah dan baik kini berubah menjadi pemarah hari ini.

“Arsyah kamu ngapain daritadi senyum senyum sendiri! Cepat maju ke depan dan kerjakan soal yang barusan ibu bahas!” Ucap beliau dengan nada yang marah, teman temanku pun hanya bisa tertunduk mendengar ucapannya, teman-teman sekelasku tiba-tiba membisu semua

“Mampus lu syah, bego juga sih udah tau lagi pelajaran malah ngelamun, bego bego bego!” batinku dalam hati dan aku hanya bisa terdiam seribu bahasa detik itu juga.

“Ayo cepet kerjakan soal barusan yang kita bahas ini, kalo kamu mendengarkan pasti bisa ngerjain ini!” ucap nya masih dengan nada marah, dan aku pun hanya bisa maju dengan pasrah saja

“Maaf bu saya tidak bisa” ucapku yang masih menghadap papan tulis dengan nada lirih dan panik

“Apa saya tidak dengar, kamu ngomong apa barusan?”

“Maaf bu saya tidak bisa mengerjakan soal ini, karena saya sedang tidak berkosentrasi mendengarkan” ucapku dengan lantang kali ini

“Nah inilah anak-anak pentingnya mendengarkan apa yang ibu sampaikan, kalau sudah seperti Arsyah begini gimana coba, mau ngerjain gabisa, mau nulis gabisa, mau nerangin apa juga gabisa, dan bla... bla.... bla...”

Bu Nita memarahiku didepan kelas dengan panjang kali lebar kali tinggi, pokoknya hari itu aku benar benar dibuatnya malu dihadapan teman-temanku, aku memang dikenal sebagai anak yang rajin dan pandai namun untuk urusan biologi seperti ini apalagi bab genetika, aku benar benar menyerah sudah tidak tau lagi aku bagaimana mencernanya untuk masuk ke otakku karena terlalu banyak dan rumit.

“Arsyah kamu sekarang cepat buat rangkuman dari bab genetika ini, kamu tulis dengan rapi, kumpulkan waktu jam pulang nanti di ruang guru, mengerti?”

“Mengerti bu.”

Aku lakukan saja apa yang diperintahkan Bu Nita suruh, daripada aku nanti mendapat nilai dibawah standar, bisa-bisa gagal aku mendapatkan jatah SNMPTN yang sudah ku persiapkan matang-matang sejak kelas 1 agar bisa masuk universitas idamanku tanpa bersusah payah untuk ujian lagi nantinya.



Ting tung “seluruh pelajaran hari ini telah selesai, sampai jumpa besok pagi dengan semangat belajar baru” tung ting.

Suara yang sungguh kunanti natikan, bukan aku saja sih tapi semua anak di sekolah ini, ya benar bel pulang sekolah. Aku pun bergegas menuju ke ruang guru untuk mengumpulkan tugas hukumanku dari Bu Nita.

Tok tok tok...

“Permisi bu, mau mengumpulkan tugas ke meja nya bu nita, meja nya yang sebelah mana ya bu?” Tanya ku seperti orang yang baru pertama kali masuk ke ruang ini, tapi memang sih aku jarang sekali masuk ruang ini.

“Ohh meja bu nita ya, itu tuh yang ada di paling pojokkan, nah itu ada bu nita nya, ga tau dah itu lagi ngapain.” Ujar salah seorang guru yang sudah senior di SMA ku ini

“Terima kasih bu” langsung saja aku melangkah ke meja bu nita, and.... damnnnnn why is she so beatutiful, ternyata dia lagi selfie di meja kerjanya , ini gilasih guruku kenapa cantik banget kalo pas lagi kaya begini.

Bu Nita
***Hidden content cannot be quoted.***

Terlepas dari kejadian tadi di kelas, kali ini aku benar benar terpesona dengan paras cantik dari bu Nita. Sungguh bu Nita adalah orang tercantik ketiga setelah mama ku dan kak siska. Paras nya yang masih muda ini menggetarkan hatiku seakan diriku ini ingin sekali memacari nya, tapi jangan sampai lah nanti bisa jadi headline koran lampu merah dengan judul “seorang siswa nekat memacari guru nya karena tidak tahan akan kecantikannya”. Bisa heboh seisi sekolah kalau baca berita itu, astagaaa ngomong apalagi sih aku ini, inget syah Bu Nita ini gurumu!

“Permisi Bu Nita ini tugas yang ibu berikan tadi, sudah saya kerjakan dengan rapi dan sepenuh hati saya bu, dan saya juga minta maaf untuk tidak mengulangi kejadian tadi bu, saya sudah kapok bu.” Ucapku memelas kepada Bu Nita agar ia mau memaafkan kelakuanku di kelas tadi.

“Ohh arsyah rupanya, sini taruh di tumpukan ini aja.” Dengan lembut Bu Nita menurunkan tumpukan-tumpukan kertas yang ada dihadapannya, segera aku pun meletakannya di tumpukan itu.

“Tentang yang tadi, ibu juga minta maaf ya syah, ga seharusnya ibu memarahimu secara keterlaluan didepan kelas tadi, pasti kamu malu ya tadi?” Tanya bu dengan nada lemah lembut seperti alunan melody yang indah ditelingaku.

“Nggak malu kok bu, memang sudah sewajarnya saya tadi dimarahin, memang saya yang salah bu karena melamun tadi.”

“Hmmm begitu ya, tapi jujur ya syah, kamu melamun apaan sih tadi kok saya lihat kamu sampe senyum-senyum sendiri? ” tanya Bu Nita dengan wajah yang curiga

“Ehh anu bu.. itu.. anuu...” kebingungan aku menjawab, sial aku harus jawab apa ini ya.

“Anuu apaan sih, yang jelas Arsyah kalo ngomong, kamu itu cowo!” Potong Bu Nita dengan nada yang menggoda sekali.

“Itu bu, tadi saya lagi mikirin, gimana nanti kalo saya masuk ke Universitas X bu hehehe.” Jawabku dengan sekedarnya untuk meyakinkan Bu Nita.

“Ohh itu ternyata, kirain kamu lagi mikirin......” Ucap Bu Nita dengan kata-kata yang tidak selesai itu.

“Hahahaha ga jadi deh syah, eh iya ngomong-ngomong kamu nanti mau masuk jurusan apa syah?”

“Saya sih pengennya masuk fakultas kedokteran bu, itu udah cita-cita saya sejak kecil dan juga dulu almarhum ayah juga berpesan kalau sebaiknya aku jadi dokter juga seperti beliau bu” Jawabku dengan mantap tanpa keraguan sedikitpun.

Memang itulah cita-citaku sejak dulu dan aku juga terinspirasi dengan pekerjaan ayahku dulu sebagai dokter. Menurutku, dokter adalah seseorang yang berjiwa mulia, dia mendedikasikan dirinya demi orang lain. Beban yang ditanggung juga sangat besar, jika seseorang yang ditolongnya itu tidak berhasil atau dengan kata lain tidak sembuh, dia akan dicaci. Ya begitulah kehidupan seorang dokter, namun aku sangat tertarik sekali untuk menggelutinya.

“Wahhhh hebat kamu punya keinginan jadi dokter, kalau kamu memang berniat untuk masuk kedokteran kamu harus belajar dengan sungguh-sungguh syah, karena masuk ke fakultas itu tidak mudah syah dan juga nilai nya juga harus tinggi di bidang biologi nya.” Ujar Bu Nita yang mengingatkanku akan nilaiku dalam pelajaran biologi yang tergolong dibawah rata-rata daripada nilai pelajaran yang lain, memang susah pelajaran yang satu ini di otakku.

“Iya bu, saya pasti akan belajar dengan sungguh-sungguh lagi dan memperbaiki nilai saya di pelajaran biologi”

“Ohiya syah, lihat dulu ini nilaimu biologi untuk semester ini, nilaimu masih dibawa rata-rata ini, saya takut kalau kamu nggak memperbaiki ini kamu bakalan nggak bisa masuk kedokteran.”Sambil menyodorkan daftar nilai kepadaku, benar saja nilai ku masih dibawah rata-rata, bingung sekali diriku ini memikirkan cara untuk memperbaiki nilai ku ini.

“Nilai saya memang dibawah rata-rata ya bu, bagaimana ya bu caranya saya memperbaiki ini, saya takut kalau ga bisa masuk kedokteran bu, saya takut sekali bu.” Ucapku sambil panik bingung memikirkan caranya.

“Sudah kamu jangan bingung, begini saja kamu saya kasih tugas pada bab yang nilainya kurang, kamu kerjakan dengan benar terus kumpulkan, saya kasih kamu sampai hari minggu yaa.”

Bak kejatuhan durian runtuh, kata-kata Bu Nita tadi seperti pelita yang menerangi jalanku menuju kedokteran sungguh aku sangat beruntung sudah ditolong oleh Bu Nita kali ini.

“Baik bu, saya akan mengerjakan tugasnya dan mengumpulkannya tepat waktu, terima kasih bu sudah membantu saya, sudah bingung saya memikirkan caranya.” Jawabku dengan penuh semangat dan mata yang berbinar binar

“Hihihihihi iya syah iya, sama-sama, ibu juga kasian ngeliat kamu kalau sampai nggak bisa memenuhi permintaan ayahmu. Ngomong ngomong, kamu kumpulin tugas saya di kosan saya ya, kamu sudah tau kan kos saya?”

“Saya belum tau kosnya ibu, kan saya belum pernah kesana bu.”

“Oh iyaa saya lupa, nih kos saya ada di ......” Ucap beliau sambil menggambarkan peta di kertas, tetapi Bu Nita menjelaskannya bikin aku pusing, bingung aku dibikinnya dengan peta nya.

“Bingung ya syah dengan penjelasan saya tentang ini?”

“Hehehe iya bu, saya bingung. Emmmm gini aja deh bu saya minta id Line nya ibu aja, nanti ibu share loc aja kosan ibu via Line, lebih praktis kan bu.” Ucapku dengan entengnya aku meminta id Line Bu Nita berharap untuk dikasih.

“Ohh iya ya, nih id Line saya, di add aja dulu syah, nanti saya share loc ya pas udah di kos saya.” Jawab Bu Nita sambil memperlihatkan id Line di hp nya. Sungguh kejadian ini tak terduga, dapet juga aku kontak Bu Nita guru tercantik di SMA ku ini.

“Sudah saya add bu, terima kasih ya bu atas bantuannya, kalau boleh saya pulang dulu bu, takut kesorean.”

“Iya syah silahkan duluan saya bentar lagi juga pulang ini.”Aku pun menyalaminya dan langsung melenggang keluar ruang guru dan langsung pulang. Baru ingat aku kalau mobilnya dibawa kak Siska. Terpaksa deh aku harus jalan kaki dan naik angkot pulang ke rumah.

Perjalanan dari sekolah ke rumahku membutuhkan waktu 30 menit karena jalanan yang macet. Setelah 30 menit perjalanan sampailah aku di rumahku, capek juga ya ternyata jalan kaki dan naik angkot, aku pun masuk kedalam rumah, kulihat masih belum ada mobil Pajero ku pertanda kakak masih belum pulang. Akupun langsung menuju ke dapur untuk minum air dingin dari kulkas, sungguh udara Jakarta memaksaku untuk meminum ini. Tak lupa aku mengganti seragamku dan setelah kulihat aku baru ingat kalau masih ada bekas penghapus lemparan bu guru cantik tadi.

“Astagaaa, harus nyuci nih malem ini, ahh nanti aja dah habis maghrib aku nyuci nya, sekarang Mobail Lejen dulu dah hahahahaha.”
ijin baca dulu hu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd