Salam semua. Saya ingin berbagi cerita. Semoga dimaknai dengan saksama moralnya.
Cerita ini berisi tentang slavery (perbudakan), BDSM, hardcore, jilbab/hijab, gangbang, pemerkosaan, cuckold, beastility, shrinking (spin off), drug, pregnant, gender change
Bagi yang tidak suka tentang hal-hal yang saya sebutkan di atas, harap segera meninggalkan thread ini.
Disclaimer: tidak ada tokoh yang disakiti dan kisah ini tidak nyata. Mohon diambil pesan moralnya saja. Terima kasih.
BAGIAN 1: KEBANYAKAN BACA DAN NONTON BOKEP SIH!
Namaku Chandra Asmara dengan usia yang bisa dibilang sudah matang, yaitu 32 tahun. Aku adalah keturunan orang kaya. Kakek dan Nenekku memiliki tambang di Kalimantan. Saking kayanya, aku tidak perlu banting tulang untuk membeli rumah mewah seluas lapangan sepak bola. Dengan rumah sebesar ini, aku hanya memiliki 2 pembantu rumah tangga, yaitu Nurdin dan Sarah. Tidak ada satpam di rumah ini,yang ada hanya seekor herder hitam yang terikat di depan rumah. Namanya Beno.
Istri pertamaku bernama Nur Asyifa Asmara. Aku dan Nur menikah pada saat umurku 25 tahun. Kini, umurnya 31 tahun. Dia adalah sepupuku. Dan iya, aku menikah dengan sepupuku atas tuntutan keluargaku, keluarga besar Asmara, yang harus menjaga keturunan kami. Nur merupakan lulusan Pesantren Al-Hidayat yang terkenal dengan pengajaran Fiqih-nya. Setelah lulus, dia langsung mendapat gelar ustazah karena ilmunya yang luar biasa. Akan tetapi, terjadi kecelakaan di dapur menyebabkan kedua mata Nur buta total.
Meskipun demikian, Nur berprofesi sebagai guru Agama di SMA Sejahterah yang tidak jauh dari kediaman kami. Nur pun selalu merawat dirinya, namun tetap menjaga auratnya dengan hijab yang sampai ke lutut. Ukuran dadanya sempurna: ketat, montok, kencang, dan berukuran 32 F. Parasnya seperti Oki Setiawan, hanya saja istriku memakai kacamata.
Kehidupan kami sangat tentram tanpa konflik yang berarti. Tetapi kami kurang bahagia karena belum dikaruniani anak. Dokter mengatakan bahwa peju ku sudah habis. Hal itu disebabkan karena sewaktu remaja aku selalu melihat bokep dan coli sampai larut malam.
Aku dan istriku pun setuju untuk aku menikah lagi. Ayahku menikahkan aku dengan Windri Asmara, sepupuku yang lain. Dia adalah anak dari adik Ayahku, sementara Nur adalah anak dari kakak Ibuku. Tubuh Windri sangat seksi dan tinggi dengan ukuran dadanya 34 D. Tidak heran dia adalah seorang model majalah. Dia juga berjilbab. Umurnya tidaklah jauh dariku, yaitu 28 tahun.
Malam pertamaku dengan Windri tidaklah lancar. Kontolku kecil dan hanya sekali semprot. Windri tidak puas denganku. Aku pun menceritakan masalahku dengan Windri yang dahulu nonton bokep dan coli setiap waktu. Dia pun mengerti.
Setiap hari, aku mengantarkan Nur yang merupakan guru SMA Sejahtera untuk mengajar Agama Islam. Aku mengantarnya sampai kelas. Sesampainya di kelas murid-muridnya menyapa dan menyambutku hangat.
Suatu hari, pulang dari SMA, aku berjumpa dengan anak-anak SMA yang sedang bolos dan merokok di warung samping sekolah. Salah satu dari mereka bahkan sedang menggrepe teman sekelasnya. Melihat adegan panas itu, tiba-tiba, kontolku mengacung keras. Aku pun kepikiran untuk mengundang mereka
"Oi, kalian," kataku menyapa anak-anak berandalan itu. "Kalian mau duit ga?"
"Maksudnya apa om?" tanya salah satu dari mereka.
"Jadi gini..." kataku duduk di antara mereka dan menunjukkan foto Windri. "Istriku dan aku punya masalah hubungan intim. Aku tidak bisa muasin istriku. Gimana kalau kalian yang muasin istri saya? Nanti saya bayar 1 juta per orang."
"Boleh tuh om!"
Total 4 anak SMA ikut denganku di mobil. 3 cowo, dan 1 cewe. Aku langsung memperkenalkan istriku kepada mereka.
“Gila rumahnya gede banget,” kagum Angga dengan rumahku yang sebesar lapangan sepak bola.
“Ini.. anak-anak siapa Pah?” tanya Windri.
“Kenalin ini, Anton, Angga, Adam, dan Rina. Ini anak-anak bakal ngebantu Papah untuk muasin kamu,” kataku. “Kalian buka baju.”
“Baik, om!” seru anak-anak SMA.
“Eh, kenapa?” tanya Windri.
“Kamu juga Windri, buka bajunya.”
Anton langsung mendekati istriku dan meremas payudara istriku. Sementara Adam langsung membuka rok istriku. Rina hanya diam tanpa membuka bajunya.
“Eh, mending kita bawa nih tante ke kamar, om,” tawar Angga.
“Ya udah yuk,” kataku.
“Tapi pah... tunggu,”
“Ga usah tapi-tapi. Kamu bakal dientot anak-anak ini untuk ngacungin kontolku, ok?” tanyaku.
“Ok.”
Istriku pun pasrah digotong anak-anak SMA ke kamarku. Mereka pemanasan terlebih dahulu dengan menggrepe-grepe payudara istriku tanpa membuka bajunya. Adam diam-diam membuka rok istriku dan menjilat-jilat vagina istriku.
“Gila, nih toket lebih kenceng dari lu, Rin!” kata Anton.
“Bangsat! Jangan samain gw ama dia,” ejek Rina.
Ketika mereka mempermainkan istriku, aku mengambil handicam dan merekam semuanya untuk kenanganku nanti. Aku hanya duduk di kursi ketika salah satu anak menusuk kontolnya ke memek istriku. Rina di sebelahku juga merekam adegan ini di HP-nya.
“Memeknya sempit bro!” kagum Anton. “Sorry yah Rin. Gw selingkuh di depan lu,”
“Wkwkwk, biasa aja. Yang penting duitnya yah om,” kata Rina menyenggolku.
Kontolku mulai bereaksi. Aku pun membuka celana dan mulai mengocok kontolku untuk mengembangkannya lebih besar lagi. Aku tidak percaya istriku sendiri kuizinkan digangbang oleh anak-anak SMA yang umurnya jauh dengan istriku. Dan yang lebih parah, aku melacurkan istriku secara cuma-cuma, bahkan aku membayar mereka.
“Boleh saya bantu ngocok om?” tawar Rina.
“Ga usah. Saya ama istri saya nanti.”
Secara bergantian Anton, Adam, dan Angga mengentot memek istri dengan halus dengan gaya misionari. Mereka berejakulasi di perut istriku dan tidak berani ngecrot di dalam rahim istriku. Setelah semuanya berakhir, Rina menjilat memek istriku dan memberikan orgasme yang kuat, hingga istriku menyembur air.
Istriku benar-benar puas.
“Nah sekarang giliran gw,” kataku menusuk kontolku di memek istriku. Istriku pun langsung berposisi doggy style.
“Ah... ah... ah... ahh!” rintih istriku kenikmatan.
Anton berinisiatif mengambil handicamku dan mereka aku dan istriku berhubungan intim. Akhirnya, aku menyemprot pejuku ke dalam rahim istriku, dan pada saat yang bersamaan istriku berorgasme.
“Ah, akhirnya ngecrot juga!” seruku kesenangan.
Ketika istriku beristirahat, aku memberikan upah kepada anak-anak SMA ini masing-masing 1 juta. Bahkan kepada Rina yang memiliki peran yang kecil.
“Denger ya, nanti aku hubungin lagi kalau saya butuh kalian. Tapi ingat, ini rahasia hanya kita saja. Jangan kasih tahu yang lain!” perintahku.
“Ok om!” seru anak-anak SMA itu bersamaan.
Cerita ini berisi tentang slavery (perbudakan), BDSM, hardcore, jilbab/hijab, gangbang, pemerkosaan, cuckold, beastility, shrinking (spin off), drug, pregnant, gender change
Bagi yang tidak suka tentang hal-hal yang saya sebutkan di atas, harap segera meninggalkan thread ini.
Disclaimer: tidak ada tokoh yang disakiti dan kisah ini tidak nyata. Mohon diambil pesan moralnya saja. Terima kasih.
BAGIAN 1: KEBANYAKAN BACA DAN NONTON BOKEP SIH!
Namaku Chandra Asmara dengan usia yang bisa dibilang sudah matang, yaitu 32 tahun. Aku adalah keturunan orang kaya. Kakek dan Nenekku memiliki tambang di Kalimantan. Saking kayanya, aku tidak perlu banting tulang untuk membeli rumah mewah seluas lapangan sepak bola. Dengan rumah sebesar ini, aku hanya memiliki 2 pembantu rumah tangga, yaitu Nurdin dan Sarah. Tidak ada satpam di rumah ini,yang ada hanya seekor herder hitam yang terikat di depan rumah. Namanya Beno.
Istri pertamaku bernama Nur Asyifa Asmara. Aku dan Nur menikah pada saat umurku 25 tahun. Kini, umurnya 31 tahun. Dia adalah sepupuku. Dan iya, aku menikah dengan sepupuku atas tuntutan keluargaku, keluarga besar Asmara, yang harus menjaga keturunan kami. Nur merupakan lulusan Pesantren Al-Hidayat yang terkenal dengan pengajaran Fiqih-nya. Setelah lulus, dia langsung mendapat gelar ustazah karena ilmunya yang luar biasa. Akan tetapi, terjadi kecelakaan di dapur menyebabkan kedua mata Nur buta total.
Meskipun demikian, Nur berprofesi sebagai guru Agama di SMA Sejahterah yang tidak jauh dari kediaman kami. Nur pun selalu merawat dirinya, namun tetap menjaga auratnya dengan hijab yang sampai ke lutut. Ukuran dadanya sempurna: ketat, montok, kencang, dan berukuran 32 F. Parasnya seperti Oki Setiawan, hanya saja istriku memakai kacamata.
Kehidupan kami sangat tentram tanpa konflik yang berarti. Tetapi kami kurang bahagia karena belum dikaruniani anak. Dokter mengatakan bahwa peju ku sudah habis. Hal itu disebabkan karena sewaktu remaja aku selalu melihat bokep dan coli sampai larut malam.
Aku dan istriku pun setuju untuk aku menikah lagi. Ayahku menikahkan aku dengan Windri Asmara, sepupuku yang lain. Dia adalah anak dari adik Ayahku, sementara Nur adalah anak dari kakak Ibuku. Tubuh Windri sangat seksi dan tinggi dengan ukuran dadanya 34 D. Tidak heran dia adalah seorang model majalah. Dia juga berjilbab. Umurnya tidaklah jauh dariku, yaitu 28 tahun.
Malam pertamaku dengan Windri tidaklah lancar. Kontolku kecil dan hanya sekali semprot. Windri tidak puas denganku. Aku pun menceritakan masalahku dengan Windri yang dahulu nonton bokep dan coli setiap waktu. Dia pun mengerti.
Setiap hari, aku mengantarkan Nur yang merupakan guru SMA Sejahtera untuk mengajar Agama Islam. Aku mengantarnya sampai kelas. Sesampainya di kelas murid-muridnya menyapa dan menyambutku hangat.
Suatu hari, pulang dari SMA, aku berjumpa dengan anak-anak SMA yang sedang bolos dan merokok di warung samping sekolah. Salah satu dari mereka bahkan sedang menggrepe teman sekelasnya. Melihat adegan panas itu, tiba-tiba, kontolku mengacung keras. Aku pun kepikiran untuk mengundang mereka
"Oi, kalian," kataku menyapa anak-anak berandalan itu. "Kalian mau duit ga?"
"Maksudnya apa om?" tanya salah satu dari mereka.
"Jadi gini..." kataku duduk di antara mereka dan menunjukkan foto Windri. "Istriku dan aku punya masalah hubungan intim. Aku tidak bisa muasin istriku. Gimana kalau kalian yang muasin istri saya? Nanti saya bayar 1 juta per orang."
"Boleh tuh om!"
Total 4 anak SMA ikut denganku di mobil. 3 cowo, dan 1 cewe. Aku langsung memperkenalkan istriku kepada mereka.
“Gila rumahnya gede banget,” kagum Angga dengan rumahku yang sebesar lapangan sepak bola.
“Ini.. anak-anak siapa Pah?” tanya Windri.
“Kenalin ini, Anton, Angga, Adam, dan Rina. Ini anak-anak bakal ngebantu Papah untuk muasin kamu,” kataku. “Kalian buka baju.”
“Baik, om!” seru anak-anak SMA.
“Eh, kenapa?” tanya Windri.
“Kamu juga Windri, buka bajunya.”
Anton langsung mendekati istriku dan meremas payudara istriku. Sementara Adam langsung membuka rok istriku. Rina hanya diam tanpa membuka bajunya.
“Eh, mending kita bawa nih tante ke kamar, om,” tawar Angga.
“Ya udah yuk,” kataku.
“Tapi pah... tunggu,”
“Ga usah tapi-tapi. Kamu bakal dientot anak-anak ini untuk ngacungin kontolku, ok?” tanyaku.
“Ok.”
Istriku pun pasrah digotong anak-anak SMA ke kamarku. Mereka pemanasan terlebih dahulu dengan menggrepe-grepe payudara istriku tanpa membuka bajunya. Adam diam-diam membuka rok istriku dan menjilat-jilat vagina istriku.
“Gila, nih toket lebih kenceng dari lu, Rin!” kata Anton.
“Bangsat! Jangan samain gw ama dia,” ejek Rina.
Ketika mereka mempermainkan istriku, aku mengambil handicam dan merekam semuanya untuk kenanganku nanti. Aku hanya duduk di kursi ketika salah satu anak menusuk kontolnya ke memek istriku. Rina di sebelahku juga merekam adegan ini di HP-nya.
“Memeknya sempit bro!” kagum Anton. “Sorry yah Rin. Gw selingkuh di depan lu,”
“Wkwkwk, biasa aja. Yang penting duitnya yah om,” kata Rina menyenggolku.
Kontolku mulai bereaksi. Aku pun membuka celana dan mulai mengocok kontolku untuk mengembangkannya lebih besar lagi. Aku tidak percaya istriku sendiri kuizinkan digangbang oleh anak-anak SMA yang umurnya jauh dengan istriku. Dan yang lebih parah, aku melacurkan istriku secara cuma-cuma, bahkan aku membayar mereka.
“Boleh saya bantu ngocok om?” tawar Rina.
“Ga usah. Saya ama istri saya nanti.”
Secara bergantian Anton, Adam, dan Angga mengentot memek istri dengan halus dengan gaya misionari. Mereka berejakulasi di perut istriku dan tidak berani ngecrot di dalam rahim istriku. Setelah semuanya berakhir, Rina menjilat memek istriku dan memberikan orgasme yang kuat, hingga istriku menyembur air.
Istriku benar-benar puas.
“Nah sekarang giliran gw,” kataku menusuk kontolku di memek istriku. Istriku pun langsung berposisi doggy style.
“Ah... ah... ah... ahh!” rintih istriku kenikmatan.
Anton berinisiatif mengambil handicamku dan mereka aku dan istriku berhubungan intim. Akhirnya, aku menyemprot pejuku ke dalam rahim istriku, dan pada saat yang bersamaan istriku berorgasme.
“Ah, akhirnya ngecrot juga!” seruku kesenangan.
Ketika istriku beristirahat, aku memberikan upah kepada anak-anak SMA ini masing-masing 1 juta. Bahkan kepada Rina yang memiliki peran yang kecil.
“Denger ya, nanti aku hubungin lagi kalau saya butuh kalian. Tapi ingat, ini rahasia hanya kita saja. Jangan kasih tahu yang lain!” perintahku.
“Ok om!” seru anak-anak SMA itu bersamaan.