Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kehidupan seorang remaja

bigrock

Suka Semprot
Daftar
5 Dec 2013
Post
5
Like diterima
0
Bimabet
Turun dari angkot aku berjalan ke rumahku, sekitar 400 meter jarak jalan raya ke rumahku, "Toni pulang" teriaku sesampai di rumah, seperti biasa keadaan rumahku sepi karena aku hanya tinggal dengan Papa, Mama, dan seorang pembantu rumah tangga. Papa dan Mamaku pergi ke kantor setiap pagi dan pulang sampai larut malam.

Cerita ini berawal dari rumahku yg dipasangi internet 2 bulan lalu, setelah seminggu bermain Game dikomputer ternyata aku menjadi bosan, iseng-iseng aku mencari di Google dengan keyword "Striptease naked" sejak saat itu aku sering sekali menonton bokep dikomputerku itu.

Hanya pembantuku saja yg ada dirumah saat aku pulang sekolah, tapi tidak ada yg menjawab teriakanku itu, aku mencari-cari mba Tin ke seluruh rumah (Tini biasa dipanggil mba Tin berumur 32 tahun, berwarna kulit sawo matang berwajah tidak terlalu manis tidak jelek juga, mempunyai tinggi sekitar 140cm) ternyata mba Tin sedang mandi terdengar suara guyuran air dari kamar mandi, karena mengetahui itu aku langsung mengintip dari pintu kamar mandi yg sebelumnya sudah aku buat lubang kecil untuk mengintip kegiatan mba Tin di kamar mandi, sudah sering sekali aku mengintipnya karena payudaranya itu yg berukuran 34 C itu aku tau dari BH yg sering aku cium, dan pantatnya yg sangat menggoda. Ternyata mba Tin sudah ingin selesai mandinya aku langsung saja masuk ke dalam kamarku yg berdekatan dengan kamar mandi itu. Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dan suara kamar mba Tin tertutup kamar mba Tin persis disebelah kamar mandi, dan ada jendela di kamar itu yg terlihat dari luar dan hanya ditutupi oleh kain masih ada celah-celah untuk melihat kedalam kamar, perlahan-lahan aku keluar kamar dan mengintip mba Tin yg sedang memakai pakaian, ia melepas handuknya dan terlihat lah payudaranya yg mancung dan putingnya yg berwarna coklat, sungguh pemandangan yg sangat menggairahkan, melakukan pengintipan itu jantungku berdebar sangat cepat, yg membuat jantungku hampir copot ternyata mba Tin melihatku sedang melihatnya telanjang tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya itu.

Aku takut sekali dan lansung berlari masuk ke dalam kamar, beberapa menit kemudian mba Tin masuk ke dalam kamarku, aku pura-pura tertidur karena takut dimarahi (maklum masih kecil umurku masih 14 tahun duduk di Sekolah Menengah Pertama di daerah Jakarta Selatan) lansung saja mba Tin membangunkanku karena ia tau aku belom tertidur
ia memarahi ku "Kamu ngapain liatin mba di kamar Ton?" aku hanya diam "Kamu ngintipin mba ya?" lanjutnya, aku tetap diam karena aku bingung harus melakukan apa
"Mba bakalan kasih tau ke mama sama papa ya Ton!" mba Tin mengancam
aku terjekut dan langsung saja memohon "Jangan mba, jangan kasih tau mama sama papa, nanti Toni dimarahin"
"Biarin aja, lagian kamu ngapain ngintipin mba?"
Aku diam lagi, aku bingung menjawab pertanyaan itu
"Pokoknya mba bakalan kasih tau ke mama sama papa kamu ngintipin mba lagi ganti baju" ia mengancam lagi
"Pliss mba jangan bilang ke mama sama papa ya.." aku memohon sambil merengek kepadanya
Setelah memohon berkali-kali mba Tin pun mengurungkan niatnya untuk memberitau kejadian itu kepada mama dan papa
"Oke, mba gabakalan kasih tau mama sama papa, tapi kamu jangan lakuin itu lagi ya Ton" tegasnya
"Iya mba Toni gabakalan lakuin itu lagi, makasih ya mba" ucapku sambil memeluknya, aku berlama-lama memeluk mba Tin sambil merasakan kekenyalan payudaranya itu
"Tuh kan ngapain lama-lama meluknya" mba Tin meledekku
"Hehe abis enak si meluk mba Tin" ucapku dengan nada bercanda

Malam harinya aku lega ternyata mba Tin tidak memberitau kejadian siang itu kepada mama dan papa. Hari-hari berlanjut aku belum berani untuk mengintip mba Tin lagi.

Mba Tin sudah bekerja dengan keluargaku sejak aku masih berumur 5 tahun jadi kira-kira mba Tin sudah bekerja selama 9 tahun dengan keluargaku, mba Tin sudah seperti anggota keluarga bagi kami. Mungkin karena itulah mba Tin memaafkan perbuatanku itu.

Sekarang aku hanya berani menunggu mba Tin selesai mandi dan mengambil celana dalam yg kotor mba Tin untuk ber-onani.
Pernah aku mendapat ada cairan putih di celana dalam mba Tin, aku tau itu adalah sperma tapi kenapa bisa ada di celana dalam mba Tin, aku tidak memikirkan terlalu jauh. Aku bawa celana dalam itu ke kamar mandi, untuk di buat onani.

~Bersambung~
 
~Sambungan~

Pada suatu hari sodaraku datang ke rumah, ia bernama Erizka berumur 22 tahun, kulit putih bersih, tinggi 155cm dan mempunyai wajah yg cantik dan manis. Kak Erizka adalah anak dari kakak papaku, Ia mengobrol dengan orang tuaku dan aku menguping pembicaraan mereka, ternyata kak Erizka mau nginep disini untuk beberapa hari.
"Tante om Erizka boleh engga nginep disini, cuma beberapa hari kok" katanya
"Boleh saja Er, tapi kenapa? Om gadikabarin sama orang tua kamu" kata papaku
"Gapapa om Erizka mau refreshing aja disini, Erizka juga udah bilang kok sama papi mami"
"Terus kuliah kamu gimana Er?" tanya mamaku
"Kuliah Erizka lagi libur tan"
"Yasudah kalo begitu, kamu boleh kok berapa hari pun nginep disini, tapi kamu tidur sama Toni ya, biar irit listrik, kalo AC nya nyala semu kan boros nantinya" kata papa mengizinkan
"Oke deh om tenang aja kalo cuma itu si" jawabnya dengan centilnya

Di rumahku memang ada 4 kamar, 3 kamar di atas 1 kamar dibawah, setiap kamar pasti ada AC-nya hanya kamar mba Tin doang yg tidak dipasang AC tidak kuat dingin katanya.

Mendengar itu aku senang sekali aku bisa tidur dengan kakak secantik dan semanis dia.

Malam harinya yg aku tunggu-tunggu, aku masuk kamar lebih dulu dari hari biasanya, biasanya aku main PS dulu sampai larut malam, tapi karena tau akan tidur dengan kak Erizka aku tidak bermain PS malam itu.
"Eh Toni udah di kamar aja, kakak mau ganti baju ya, Toni jangan liat, tutup dulu pake bantal mukanya" katanya meledek
"Oke deh kak" jawabku
Memang aku menutup mukaku dengan bantal tapi masih ada sebagian untuk melihat keindahan tubuh kakak sepupuku ini, benar-benar indah tubuh kak Erizka, ia membuka kaosnya menyisakan BH-nya yg berwarna putih dengan hiasan polkadot merah menutupi payudara yg bergelantungan di dadanya itu, setelah itu ia membuka celana jeansnya sama seperti BH-nya celana dalamnya juga ada hiasan polkadot merah sangat lucu menghiasi lekuk tubuhnya itu, saat ia akan membuka BH-nya ia melirik ke arahku, tentu saja aku langsung menutup wajahku sepenuhnya.
"Toni nakal ya, ngintipin kakak" ledeknya dengan nada yg centil
"Abisnya kak Erizka pake ganti baju di kamar, kan bisa di kamar mandi" elakku agar tidak kena marah, sambil tetap menutupi wajahku
"Sekarang Toni udah nakal yah sama cewe" sambil menuju ke kasur
Saat aku melihat ternyata kak Erizka sudah memakai baju tidur, "Yah hilang sudah kesempatanku" umpatku

Oiya tempat tidurku ada 2 tingkat jadi kita tidak benar-benar tidur satu ranjang, kak Erizka di atas dan aku di bawah, laki gitu harus gentle sama cewe.

Kak Erizka banyak bertanya tentangku malam itu, kita bercanda dan tertawa, sampai sudah tengah malam, ternyata kak Erizka sudah tertidur, tidak ada lagi suara darinya, aku tidak bisa tidur karena belum terbiasa tidur dengan wanita secantik kak Erizka ini, aku bangun dari tidurku untuk melihat tubuh indahnya itu, sekedar info kak Erizka memakai baju yg sangat ketat dan celana mini pant, tercetak payudaranya membusung karena ia tidur telentang dan ia tidak memakai BH itu terlihat dari putingnya yg tercetak jelas, walaupun lampu kamarku mati tapi masih ada lampu dari luar yg menerangi, jadi terlihat jelas penambakan payudaranya itu, aku benar-benar tidak tahan melihat hal itu ingin sekali aku memegang payudara yg berukuran kira-kira 32B itu, tapi aku urungkan niatku itu, aku takut karena ia adalah kakak sepupuku, lalu aku turun ke bagian bawah, hot pant nya itu terbuat dari bahan kain jadi transparan sangat terlihat celana dalam polkadot merahnya itu, ingin sekali membuka dan memasukan kontolku kedalam vagina kak Erizka ini, tapi lagi-lagi aku urungkan niatku itu, karena aku terlalu takut.

Dan malam itu aku hanya bisa beronani dengan BH yg dipakai kak Erizka tadi, hari itu pun terlewati tanpa berbuat yg aneh-aneh lagi.

Pagi sampai sore nya tidak ada kejadian apa-apa, aku hanya bermain PS dengan kak Erizka sampai malam, karena ini hari sabtu jadi tugas sekolah bisa dikerjakan besok, saat bermain PS kita tetap mengobrol dengan asik sampai aku bertanya.
"Kakak kenapa nginep disini? Di rumah kenapa?"
Kak Erizka hanya menjawab "Gapapa kok Ton" tapi mukanya berubah menjadi sedih
Aku pikir pasti ada yg disembunyikan kak Erizka
"Kalo ada apa-apa cerita aja kak sama Toni, mungkin Toni bisa bantu hehe" candaku
"Makasi ya Ton, tapi kakak gapapa kok" senyumnya kembali lagi, tapi matanya seperti ingin menangis

Malam harinnya kami tidur berdua lagi, tapi hari ini kak Erizka hanya diam saja, aku pikir mungkin sudah tidur, tapi saat aku dengar lagi ada suara tangisan darinya
Aku bertanya "Kak kenapa kak kok nangis?"
Kak Erizka hanya diam saja
"Kakak sedih ya tadi main PS-nya kalah mulu sama aku?" candaku untuk menghiburnya
Wajahnya tersenyum lagi, "Hehe engga kok Ton, itu kakak cuma ngalah aja"
"Halah liat aja besok kak bisa engga kakak ngalahin Toni"
"Oke deh Ton tapi besok selesein dulu tugasnya ya"
"Siap kak Erizka yg cantik" godaku
"Aduh masih kecil jago ngegombal ya kamu Ton, sini Ton naik temenin kakak"
Tanpa dua kali disuruh aku langsung naik ke samping kak Erizka
Aku bertanya lagi, "Terus kakak nangis kenapa?"
Akhirnya kak Erizka mau menjawab pertanyaanku itu
"Kakak mergokin pacar kakak lagi gituan sama cewe lain"
"Oooo" jawabku datar
"Kok ooo doang si Ton, tadi katanya mau bantu"
"Yaa emang kenapa kak kalo pacar kakak gituan sama cewe lain, emang gituan apaan kak?" jawabku pura-pura gaktau
"Emang kamu engga ngerti gituan Ton?" tanyanya sambil menirukan gaya ciuman dengan tangannya
"Ooo ciuman ya kak?
"Iya itu termasuk, tapi bukan itu maksut kakak, maksut kakak tuh ngentot" dengan berbisik agar tidak terdengar keluar
"Kakak udah pernah ngentot sama pacar kakak?" tanyaku pura-pura bego
"Uu-udah Ton, tapi jangan bilang-bilang sama om tante ya, nanti dibilangin ke papi mami bisa gawat" katanya agak takut
"Kalo kamu Ton udah pernah belom?" tanya kak Erizka penasaran
"Belom kak, Toni masih perjaka hehe" jawabku bangga
"Kalo sama kakak mau gak Ton?"
Pertanyaan itu langsung membuat jantungku 10 kali lebih cepat dari biasanya

Belum sempat aku menjawab wajahku langsung ditarik mendekatinya dan bibir nya mendekati bibirku, kami berciuman awalnya aku kaget, tapi lama kelamaan aku mulai mengikuti permainan kak Erizka, sangat menggairahkan bibirnya yg kecil dan tipis itu, aku sudah sering berciuman dengan mantanku, hanya sebatas ciuman tidak sampai ngentot.
"Emmmhh… emmmhh.. uuuhhhh…" desah kak Erizka yg keenakan dengan ciumanku
"Mmhhhh... Ton kamu pinter kissing yaa mmhhh…"

Tanpa menjawab aku semakin liar mencium kak Erizka, karena aku dan mantanku hanya sebatas ciuman aku tidak melakukan hal lain, jadi kak Erizka memberhentikan pergumulan kita.

"Ton kok kamu diem aja?"
"Diem apa kak? Daritadi Toni nyiumin kakak kan"
"Bukan itu, tangan kamu kok diem aja?"
"Emangnya tangan Toni harus ngapain kan" jawabku memang belum pengalaman
"Sini tangannya Ton"
Tanganku dituntun memegang payudara kak Erizka yg menantang itu, seperti malam sebelumnya ia tidak memakai BH. Aku mulai meremas-remas sangat kenyal payudaranya
"Mmmmhhh…. enak Ton, remes terusshhh mmpphhhh…."

Karena sudah begini aku mulai berani melakukan apa yg sering aku tonton di internet
Aku buka baju kak Erizka, "Nah gitu dong Ton, harus agresif jadi cowok" sambil melempar senyum kepadaku
Lansung saja aku menciumi payudara ranum milik kak Erizka
"Aaahhhh.. Ton enak Ton aahhh…"
Dengan cepat aku menutup mulut kak Erizka dengan tanganku
"Jangan teriak-teriak kak, nanti kedengeran keluar" bisikku
Aku lanjutkan menciumi mulutnya, sambil tanganku meremas-remas payudaranya
"Emmmhhh.. uuhhhh kamu pinter Ton"
Ciumanku turun ke payudara sebelah kanannya, tangan kananku terus meremas payudara kirinya
"Eemmmhhh… aaahhhh… enak banget Ton… terus kenyot terusss…"

Tanganku mulai meraba kebawah kearah selangkangan, aku masuk ke celana dalamnya, dan menemukan lubang yg ditumbuhi bulu-bulu halus, vaginanya sudah basah aku memasukan dua jariku

"Uuuhhh.. yess disitu Ton… enak lebih cepett…"
Ciumanku mulai turun lagi ke perut, hingga menuju selangkangan kak Erizka, langsung saja aku membuka hot pant dan celana dalamnya, kak erizka membantu dengan menaikan pinggulnya keatas, terpampanglah vagina milik kak erizka putih bersih, jari-jariku yg sedari tadi bermain disitu terus memainkan klirotis yg bersembunyi dari dalam lipatan labia minora. Semakin cepat aku memainkan dua jariku itu.

"Uuhhh… nikmat.. bangett.. toon.." desah kak erizka dengan nafas yg memburu
Kini aku memainkan klirotis itu dengan lidahku, aku jilat semua, aku keluar masukan lidahku kedalam vaginanya, seketika kak erizka melenguh

"Uuuuhhhh… ahhhh… enak tonn… jilat terusshh…" nafasnya semakin tidak terkendali seperti habis berlari maraton
Tiba-tiba aku merasakan getaran dari badan kak erizka, ia menjepit kepalaku dengan kedua pahanya yg putih mulus itu.
"Tooonn… aku keluaaaarrr…. aaahhhhhh….." kalimat itu bersamaan dengan orgasme kak erizka
Aku menghentikan jilatanku sejenak, memberikan waktu untuk kak erizka menikmati orgasmenya itu, aku juga menikmati seorang wanita orgasme dihadapanku pertama kali.

"Hihihi… masih kecil udah pinter banget muasin kakak ton.. hihi…" kata kak erizka masih dengan nafas yg terengah-engah
"Cuma belajar dari internet kok kak hehe.." jawabku pendek
"Sekarang gantian ya kakak yg muasin kamu"
Langsung saja kak Erizka membuka celanaku dan celana dalamku, karena dari tadi kontolku hanya didalam kurungan tiba-tiba kontolku mencuat keluar dari sarangnya, memang kontolku tidak terlalu besar ukuran normal lah kalau di Indo.

"Wah burungnya kecil nih si toni" ledek kak Erizka
"Belum bener-bener besar nih kak"
"Masa si? Coba kita liat ya ton" masih meledek ukuran si djanggo

Kak Erizka mengelus-elus kontolku, mulai lah kontolku membesar dengan sempurna karena sudah keluar dari kandang

"Wah bener masih bisa jadi gede burungnya" kata kak Erizka sedikit terkejut
"Dibilang juga apa kak hehe" kataku dengan bangga

Mulai dijilat dengan lidah kak Erizka sangat enak rasanya, kak Erizka sepertinya sangat berpengalaman dengan urusan ini, kontolku diemut oleh kak Erizka seperti mengemut permen lollipop, dikeluar masukan kontolku dimulut seorang wanita berumur 22 tahun berwajah cantik dan manis, rasanya seperti terbang diangkasa, dikulum kontolku dalam-dalam dan disedot kuat-kuat, tiba-tiba ada sesuatu yg ingin keluar dari kontolku dan sudah terasa diujung

"Aaahhhh kak aku.. Keluaarrr…"

Langsung disedot semua spermaku kedalam mulutnya tanpa tersisa sedikit pun, walaupun bibirnya kecil dan tipis ternyata dapat menampung semua spermaku itu.
"Yah ton baru sebentar juga masa udah keluar aja"
"Abisnya enak banget si kak Erizka muasin akunya"

Sekarang aku yg beristirahat karena telah mendapat orgasmeku itu, kak Erizka juga beristirahat sejenak, sekitar 5 menit aku mulai bermain lagi dengan payudaranya itu, aku remas-remas, aku cubit putingnya yg mancung itu

"Eeehhhmmm… nakal kamu Tooonn… mmhhh…" desah kak Erizka

Sudah naik lagi libido kak Erizka ternyata cepet juga udah naik lagi
Aku menciumnya dengan penuh nafsu, kak Erizka juga membalas ciumanku itu dengan liar, tanganku masih bermain dengan payudaranya, ciumanku mulai turun ke payudara kanannya.

"Aaahhhhh…. mmmmhhhh… uuuhhhh… teruss..Tooonn yg kiri jugaa…" pinta kak Erizka
Aku teruskan permainan dengan payudara sebelah kirinya, memainkan putingnya, memilin dan menarik dengan lembut

"Ayoo.. Tooon.. sekarang masukin kontol kamu Toon.."
Aku menghiraukan permintaannya itu, tanganku perlahan turun ke selangkangan kak Erizka, mengusap-usap rambut kemaluannya lalu turun lagi hingga mencapai bibir vaginanya.
Tanganku bermain di bibir vagina kak Erizka, mengelusnyam sedikit menekan hingga membuat kak Erizka mendesah.

"Aaahhhhh… udaaahhh.. Toonn ayo masukin sekarang.."
Kemudian aku bangkit, aku arahkan kontolku ke arah vagina kak Erizka aku gesek-gesekan kontolku itu

"Aaaahhhhh…. uuuuhhhhh…. Tooonn… masukinn…."
Aku menatap ke mata kak Erizka, mata itu sangat menggodaku mata itu mirip seperti mata Luna Maya, mataku seperti meminta persetujuan, kak Erizka mengangguk lalu perlahan aku memasukan kontolku ke vagina yg daritadi sudah basah itu

"Eeemmmhhh…. pelan-pelan Tooon…"
Sempit sekali vagina itu, perlahan aku mendorong masuk kontolku sudah setengah yg sudah masuk ke dalam vaginanya, kontolku terasa seperti dipijit-pijit dinding-dinding vaginanya, sudah semua kontolku masuk ke dalam.

Aku naik turunkan kontolku perlahan-lahan, sambil kami berciuman, kak Erizka semakin liar dan pinggulnya ikut bergoyang mengikuti irama kontolku.

Aku angkat kedua tangannya ke atas, aku jilati payudaranya yg bulat itu. Kak Erizka pun semakin menggelinjang tak karuan. Aku percepat goyangan pada vaginanya. Tak henti-hentinya tanganku bermain di payudaranya meremas-remas serta memilin-milinnya

Kontolku seperti di hisap sangat kencang. Seperti ingin menguras semua sperma yg berada di dalamnya. Semakin kupercepat gerakan kontolku tidak mau kalah kak Erizka juga mempercepat goyangan pinggulnya
"Terussshhhh… Toonn lebihhhh… cepet…."
"Aaaahhhhhh…. uuuuuhhhh…."
"Aaaaahh… Toon.. keluarin di dalem aja Tooonn…" pinta kak Erizka padaku

Tak lama aku merasan getaran yg sangat hebat di tubuhku dan tubuh kak Erizka.
"Ton pelanin yaa biar lebih berasaa…" pinta kak Erizka lagi.
Aku pun menurunkan kecepatan goyanganku, benar apa yg di katakan kak Erizka lebih nikmat bila ingin orgasme pelankan goyangannya. Aku jadi lebih merasakan dinding vaginanya berkedut-kedut kencang. Kak Erizka pun sangat menikmatinya dan

"Aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh….."

dan diikuti dengan goyangan terakhirku juga "Aaaaaaaaaahhhhhhhh enakkk……" teriak kecilku menikmati orgasme bersama. Kontolku terasa sangat basah karena cairan vagina dan spermaku bersatu

Selesai bercinta kami pun tiduran, nafas kami yg ngos-ngosan masih terdengar tapi tidak sampai keluar kamar. Lalu kak Erizka memelukku dengan manja.

Aku bertanya kepada kak Erizka "Kak bukannya kalo Toni keluarin di dalem nanti kakak hamil?"
"Engga kok Ton, kakak lagi dapet jadi Toni tenang aja" jawabnya sambil tersenyum sangat manis kepadaku.
Kak Erizka juga bertanya kepadaku "Ton kamu boong ya bilang belom pernah ngentot? Kok kamu lama banget keluarnya?" tanya kak Erizka seperti tidak percaya kepadaku.
"Beneran kok kak Toni baru pertama sama kakak ini, tapi hebat kan Toni bisa lama hehe" jawabku dengan bangga.

Lalu kami tidur berdua seranjang tidak seperti kemarin sekarang kita sama-sama diatas.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd