Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pagi Tak terduga bersama mba risa

girion

Suka Semprot
Daftar
21 Jul 2015
Post
7
Like diterima
4
Bimabet
waktu itu aku sedang sibuk-sibuknya bermain game. Layaknya kehidupan anak remaja
pada umumnya. Aku menghabiskan hari minggu dengan bermain game kesukaanku. Biasanya aku ditemani kakakku bermain
tapi sekarang dia sudah masuk perguruan tinggi sehingga kemungkinan akan sangat jarang sekali kita bermain bersama seperti biasanya.
Dan hari ini dia berangkat bersama orang tuaku untuk melakukan daftar ulang sekaligus mencari kostan untuknya.Di kota kembang ia kelak akan menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi negeri disana.
Tadinya aku sih berharap ikut. Akan tetapi Ayah menolaknya.Selain hemat biaya, akan lebih baik apabila kakak sudah dapat tempat tinggal supaya bisa sekalian bisa jalan-jalan sedangkan sekarang pasti hanya
disibukkan dengan mencari kostan yang cocok. Untuk itu akhirnya aku sendirian di rumah. Aku Andi merupakan seorang siswa kelas dua SMU di Garut.
Aku sering sekali berhadapan dengan layar monitor dibandingkan teman sebayaku. Ayahku berkecukupan sehingga beliau bisa belikan kami sesuatu yang mungkin beberapa dari teman kami tidak bisa dapatkan. Sejak SD kelas lima aku dan kakakku sudah dibelikan laptop. Laptop gaming pula.
Akhirnya kita pun sering menghabiskan waktu di rumah tanpa meminggirkan hubungan pertemanan. Selain hobi bermain Video game, saya juga suka bermain gitar dan sepakbola. Cristiano Ronaldo adalah Idola saya. Oleh karena itu, saya rajin fitness agar kelak seperti dia. Sudah enam bulan dan sudah melihat terlihat
bagaimana hasil dari kerja keras itu. Aku cenderung pendek, tinggiku sekitaran 167 cm dengan berat badan 65 kg. Kata temen-temen cewekku aku sedikit mirip dengan Adipati Dolken. Tapi ketika bercermin aku merasa jauh kemana-kemana hahaha.
Pagi itu mereka sedang siap-siap. Sementara aku masih terbujur kaku di ranjang. Ayah membangunku.
"De, de, de. Bangun!" Ucap ayahku sambil berusaha membangunku.
"Hmmmmm." Aku terbangun.
"Cepat mandi sudah jam 7 siang. Ayah antar Aa dulu ke Bandung mau nyari Kostan. Jaga rumah sama cuciin motor ayah ya!" Seru Ayah padaku.
"emh iya." Jawabku singkat.
Akupun bangkit dari tempat tidur menyaksikan mereka pergi dan lalu balik lagi ke kamar untuk bermain game. Setelah satu jam setengah aku bermain FIFA, aku terus melakukan apa yang diperintahkan Ayah.
Ketika Ayah sudah memerintah harus segera dikerjakan. Kalau tidak bisa banjir kena cercaan dari Ayah.
Setelah mandi dan sarapan. Badan ini terasa berenergi dan segar untuk mencuci motor. Sebenarnya ada steam motor. Tapi Ayah selalu membiasakan diri keluarga apa yang sekiranya bisa atau masih bisa lakukan sendiri, kenapa harus mengeluarkan uang untuk itu.
Sekitar tiga puluh menit aku mencuci motor. Tidak terlalu bersih sih tapi asal terlihat bersih yang utama. Ketika aku sedang mengelap motor ada seseorang menghampiri.
"Andi, aku bisa minta tolong engga?" tanya seseorang perempuan.
"oh minta tolong apa mba?" jawabku sambil tersenyum sementara dalam hati sumringah.
"itu aku kok engga bisa buka laptop. bisa tolong benerin!" sambil membenarkan jaket panjang selutut.
"oh boleh. Bentar ya aku beresin dulu ini sebentar"
"oh oke langsung ke rumah aja ya di."
"oke mba." pungkas menutup percakapan.
Tadi itu adalah mba Risa. Tetangga baru. Orang Jakarta. Orang tuanya beli rumah disini dan kebetulan lagi kerja di Garut. Mba Risa ini tingginya sama denganku. kalau berat badan aku tidak tahu tepatnya. Lebih berisi pastinya. namanya juga cewek.
Sudah empat bulan mereka menetap. Selain tinggal sama Ayahnya, mba Risa ditemani oleh bibi dan adiknya yang baru berumur sepuluh tahun kira-kira.
Katanya Ayahnya bercerai dengan ibunya. Mba Risa ini kira-kira umurnya dua puluh delapan.
Setelah selesai membereskan motor. Aku bergegas ke rumahnya. Cukup besar. Dari luar desainnya minimalis gitu tapi kalau sudah masuk ke dalam terlihat lumayan besar.
"Mba, mba, mba, ini aku Andi." sahutku dari luar.
"Masuk ndi, duduk dulu." Jawab mba Risa dari dalam.
Ketika aku datang pintu terbuka aku pun masuk tanpa perlu menunggu dibukakan pintu olehnya.
Aku pun duduk sambil celingak-celinguk. Tidak lama mba Risa datang sambil bawa laptopnya.
Ketika melihat aku terkaget. Ketika tadi aku hanya melihat dia memakai jaket longgar sekarang malah melihat dia memakai baju entah dress berwarna hitam. Diatas lutut, Sleeveless, dan sedikit terlihat belahannya. Rasa manusiawiku ku muncul. Salah tingkah, detak jantung mengencang dan penis perlahan naik. Dan disini aku baru tahu, pantat yang sedikit terbentuk dibandingkan temen-temen cewekku biasanya dan payudara yang kokoh. Aku tak tahu ukurannya berapa mungkin kalau artis seperti Olla Ramlan tapi agak lebih besar.
"Mau minum apa? kopo, teh atau jus?" tanya mba risa.
"Jus boleh mba."
"Alpukat suka?"
"suka mba."
"Aku buatin dulu ya."
ketika jalan pergi ke dapur ku lihat pantatnya. menggoda sekali pikirku.
Sambil menunggu ia kembali aku coba mencari tahu apa masalahnya.
Tak lama kemudian dia datang membawa jus dan ketika menyimpan dimeja menurunkan kepalanya terlihat buah dadanya yang pas putih mulus. Aku melirik dan sesaat kemudian mba Risa melihatku lalu aku alihkan pandangan kembali ke laptop.
Setelah itu ia kemudian duduk disebelahku sambil mengamati apa yang aku lakukan.
"Tadinya mau minta kakak kamu tuh benerin ini tapi katanya mau berangkat. ke kamu deh, sorry ya ngerepotin." Kata mba risa.
"gapapa mba lagi nyantei kok. Si Ade kemana mba kok sepi perasaan."
"Ikut sama Ayah ke Jakarta nengok rumah sama si bibinya ikut juga."
"mba engga ikut?" tanyaku setelah menemukan akar permasalahan laptopnya.
"engga. aku nanti malem harus ke Bali ada kerjaan disana."
"oh kerjaan apa emang mba."
"ngeMC acara musik."
Setelah Setengah jam aku otak-atik Laptop masih belum juga kelar. mba risa yang mulai bosan pun mulai memainkan hpnya. Aku pun menyandarkan tubuhku pada kursi sambil browsing tentang masalah laptop tersebut.
Ketika mba Risa membenarkan posisi duduknya, tersingkaplah dan putih mulusnya paha mba Risa bikin aku seketika menengok. Meski tidak semua tersingkap hanya setengah bagian paha yang terlihat tapi itu bikin tegang.
Mba Risa kemudian melihat kepadaku sambil merapikan bajunya. Dan kemudian melihat ke arah perutku. Sepertinya dia melihat tonjolan penisku yang tegang. Aku memakai celana training jadi sedikit terlihat bagaimana ada yang nonjol dari selangkangan. Salah kostum bikin malu.
Setelah situasi itu laptopnya kembali bisa digunakan tetapi ia kemudian meminta sekalian untuk menghapus virus dari flashdisknya. itu pun berhasil aku kerjakan. ketika aku mengecek isi flashdisk untuk memastikan sudah clear dan ternyata isinya selain kerjaannya ada sebuah film dewasa dan satu buah foto dirinya sedang selfie tanpa memakai bra.
aku pun langsung mengclose folder tersebut dengan terburu-buru dan ketika itu si mba hanya tertawa malu.
Kemudian dia menyuruhku meminum jus yang sudah ia sediakan.
"di kamu udah punya pacar di sekolah?" tanya dia memecah situasi yang kikuk.
"ada sih. mba sendiri? tanyaku balik.
"ada tapi sedang studi di luar negeri."
"ohhh."
"kamu udah pernah ngapain aja hayo selama pacaran?" tanya dia dengan pertanyaan yang menohok.
"engga nga-ngapain mba hehe." jawabku sambil tertawa malu.
"ahh jangan bohong kamu."
"paling pernah ciuman doang hehehe."
"tuh kan ngaku. katanya engga ngapa-ngapain." ledek mba Risa sambil tertawa.
"lah si mba."
Kemudian setelah itu dadaku semakin kencang karena tiba-tiba mba Risa sedikit menyingkapkan dress sehingga lebih terlihatnya paha mulus dibanding situasi yang tadi dan dia membenarkan bra yang membuat belahan dadanya terlihat.
Aku memandangi tubuhnya mengagumi. mba risa mengusap-usap pahaku dan tiba-tiba memegang penisku.
"mba ngapain?" sambil berusaha menyingkirkan tangannya.
"engga ngapa-ngapain." sambil tersenyum.
"Aku belum pernah mba." Aku mencoba mencari tahu bagaimana situasi ini.
Sesaat kemudian mba Risa mengusap-usap penisku. Akuk yang sudah horny dari awal hanya berdiam diri.
"di buka celana kamu sama baju kamu." suruh mba risa padaku, dan aku pun telanjang.
"waw badan kamu bagus ya sixpack. punya kamu juga gede ternyata." seloroh mba Risa.
mba Risa kemudian mengulum penisku. Aku hanya merasakan kenikmatan ini dan sesekali bergumam atas kenikmatan ini. ini untuk pertama kalinya penisku dilihat dan dikulum oleh perempuan.
setelah lima menit kemudian posisi kita bergantian. Aku mulai dengan bibirnya. lalu turun ke buah dadanya. Aku jilati sambil remas. setelah puas mba risa menyuruhku menjilati Vaginanya.
Bersih dan wangi tapi ketika ada cairan kental keluar rasanya asin.
"aaahhhhh aeuhhhh enak sayang." desah mba risa.
setelah sepuluh menit aku jilati hingga basah.dia kemudian melepaskan baju hingga tak ada yang menutupi.
sebuah keindahan yang tak terduga. Payudara yang sempurna pas dengan seleraku. Dia menarikku ke dekat tembok, sambil menghadap tembok mba risa sedikit menunggikan pantatnya lalu aku coba masukan penisku. tidak susah. selain karena tidak perawan, hasil jilatanku tadi yang membuat penisku lancar memasuki lubang kewanitaannya.
Sambil ku remas pantat dan dadanya mba risa menikmati permainan ini. Aku tidak menggenjotnya secara cepat karena takut aku cepat keluar. aku hanya menarik perlahan penisku keluar masuk. sepuluh menit kita bermain aku merasakan akan keluar.
"mba aku ga kuat." ucapku pada mba Risa.
"aahhhhh kok udah mau keluar sih. kamu duduk sana." suruh mba risa.
aku pun duduk dan mba risa berada di atas ku mencoba memasukan penisku. dan bleessss terasa lembutnya dinding vaginanya. mba risa menggenjotku dengan cepat. dan satu menit kemudian.
"ah ah ah ahhh ahhhh aehhhhhh." desahnya.
sepertinya mba risa orgasme. tubuhnya mengejang. genjottannya pun mulai berhenti.
"enak sekali sayang" sambil mencium bibirku.
aku yang hampir keluar karena tidak kuat dengan desahan dan payudaranya yang bergoyang kemudian penisku dikocok olehnya.
"katanya mau keluar. ayo dong mana heh ah ahhhh euhhhhh keras banget aahhhh ahhhh."
mendengar desahan mba risa seketika penisku menyemburkan airnya.
"aaahhhhhh." sedikit lenguhanku.
sebagian muncrat ke muka dan sebagian lagi ke lantai. seketika aku lemas. mba risa yang memegangi penisku kemudian mengulumnya kembali. sekarang agak sedikit ngilu dan geli namun tetap enak.
setelah itu kami membersihkan diri masing-masing. setelah bersih aku pun pamit pulang dan meminta kontak bbmnya. seteelah pulang dia mengirim pesan padaku
"thank u ya andi sudah bantu benerin laptop. punya kamu enak banget."
"sama sama mba. mba udah cantik ternyata enak banget. nenennya gede pantatnya kaya gitar spanyol hehehe."
"nanti masukin lagi ya sayang."



Cerita di atas hanya sebatas fantasi belaka.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Kok berasa pendek banget ceritanya? Apa cuma perasaan ane aja yaaa???
 
"thank u ya andi sudah bantu
benerin laptop. punya kamu enak
banget."
"sama sama mba. mba udah
cantik ternyata enak banget.
nenennya gede pantatnya kaya
gitar spanyol hehehe."
"nanti masukin lagi ya sayang."


*terus mau di masukin kapan lagi nih suhu, klo ga di lanjut lagi....
:jempol:
Entar deh kalo udah ada 10 orang yg minta baru buat lagi part dua nya
 
pemilihan kalimat sedikit janggal
"Pagi itu mereka sedang siap-siap. Sementara aku masih terbujur kaku di ranjang. Ayah membangunku."

e
seperti orang yg sudah mati, terbujur kaku.
hiperbola gan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd