Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Kembalinya Sifat Masa Laluku

mantau dengan tajam.........semoga berlanjut tapi dengan step yang menggatelkan selangkangan....mantap
 
CHAPTER 03



Semenjak pak tejo dan bocah penjual mainan itu menjamah tubuhku hidupku saat itu terkesan lebih ceria seolah aku tak lagi merasa sepi karena ketidak beradaan suamiku yang bekerja di kota, aku pun mulai menjalani rutinitasku dengan senang seolah tampa hambatan,, pak tejo yang memang bertetangga denganku memang sangat dekat jaraknya, namun kalau sedang ada istrinya dia sama sekali tak berani berbuat macam2 jadi seolah diantara kami terlihat seperti tak ada apa apa dan hanya bertetangga saja



Beberapa hari kemudian setelah di kerjain bocah tukang mainan itu, aku slalu rutin menjeput dan mengantar anakku untuk sekolah TK, saat disana aku bersikap seolah cuek saja untuk namun berbeda dengan bocah tukang mainan itu dia seolah masih menyimpan hasrat padaku dengan tatapan matanya yang terus melihatku



Sepulang sekolah aku pun menyiapkan makan untuk anakku dirumah, saat sedang makan aku mendengar seperti ada suara orang mengetuk pintu rumahku

"Tok tok tok"

"Siapa itu mah" Anakku bertanya

"Mama lihat dulu sebentar"

Akhirnya aku pun membuka pintu rumahku dan alangkah terkerjutnya lagi ternyata yang datang adalah tukang mainan itu



Dia pun tersenyum sambil memandangiku, dari mana dia tau rumahku ya,, tak lama kemudian akhirnya anakku menyusul ke teras untuk melihat siapa yang datang

"Kamu tau dari mana rumah saya disini"

"Tadi pas pulang dari sekolah saya ikutin ibu hehe"

"Ya ampun, trus skrng mau ngapain"

"Cuma mau mampir aja, boleh kan bu"

"Ya udh masuk dulu sana"

"Mksih bu"

Lalu bocah itu pun duduk di kursi ruang tamu, tak lama kemudian anakku keluar,, saat melihat tukang mainan itu dia pun agak bingung juga

"Mama, kok abang tukang mainan disini"

"Gak tau dek, kata abangnya mau main aja"

"Ohh"

"Ya sudah abisin dlu makan nya dek"

"Iya mah"

Lalu anakku kembali ke dalam untuk menghabiskan makanan nya yang masih tersisa di meja makan



Saat anakku sudah masuk dalam tiba2 bocah tukang mainan itu langsung mendekatiku

"Eeiits mau ngapain kmu"

"Kangen bu, pengen lagi kaya waktu itu hehe"

"Duuhh jangan nanti ada orang lihat"

Aku pun langsung cepat2 berlari menutup pintu rumahku karena agak takut juga bila ada orang desa yang lewat dan melihatku di dalam bersama anak bujang bisa2 mereka menggrebek rumahku nanti



Setelah pintu tertutup tiba2 kurasakan bocah itu memeluku dari belakang, sedangkan wajahnya dia dekatkan ke leher belakangku

"Sshhh buu"

"Duuhh kmu mah"

Dia terus memelukku dari belakang sambil mulutnya mulai menciumi leher belakangku, aku yang terbawa suasana seolah membiarkan perbuatannya dalam diam



Kurasakan ada yang menyundul pantatku dan itu merupakan kontolnya yang mengeras, lalu dengan agak memaksa dia tengokan wajahku dan langsung melumat bibirku

"Mmhhhh buu eeemmppzz"

Kurasakan hembusan nafasnya yang sangat memburu menerpa wajahku dan nampaknya bocah itu sangat nafsu sekali, sambil melumat bibirku tangannya mulai meremas remas tetek besarku, aku pun pasrah dalam diam sambil memejamkan mata membiarkan dia melampiaskan nafsunya



Setelah melumat bibirku, aku pun membalikan tubuhku menghadapnya, terlihat wajah bocah itu agak memerah karena menahan nafsu nya,, saat dia kembali ingin melumat bibirku tiba2 kudengar anakku memanggil

"Mahh udh nih makan nya"

"mmhhh Iya deekk"

Kudorong bocah itu agar menjauh dariku dan menghampiri anakku di meja makan, lalu kubereskan piring dan gelas sekaligus mencucinya,, matahari yang terik membuat dapurku terasa pengap dan aku agak kegerahan sambil mencuci piring



Setelah cuci piring aku pun bergegas ke kamar untuk menyusui anakku yang kecil sekaligus mengeloni mereka berdua agar tidur siang di ranjang besar, aku tidur di pinggir dan anak keduaku yang kecil ditengah sambil kususui sedangkan anakku yang pertama di ranjang dalam menghadap tembok,, saat kami sedang tidur kudengar ada suara

"suuutt suuutt"

Saat kutengok ternyata bocah tukang mainan anakku itu sudah berdiri di dekat pintu kamarku hanya menggunakan celana pendek saja tanpa baju

"Iiiihh mau ngapain, pulang kmu sana"

"Hehe tanggung bu"

Tanpa kusuruh masuk tiba2 bocah itu langsung nyelonong dan langsung menindihku yang terlentang

"Eh gila kamu, nanti anak saya bangun"

"Di lantai aja bu makanya, tanggung nih"

"iiihhh aneh2 aja kmu"

"Cuma sebentar aja bu"

"Bener ya cepat"

"Iya2 buka dasternya bu"

Lalu aku bangun dari ranjangku dan duduk di lantai kamar disamping ranjang, karena lantai kamar sudah dilapisi karpet maka aku mulai duduk sedangkan bocah itu langsung membuka celana pendeknya dan sudah telanjang sambil jongkok di hadapanku dengan kontolnya yang berdiri tegak



Dia terus memperhatikanku yang masih agak ragu untuk membuka daster, setelah keputusanku semakin bulat akhirnya kulepaskan daster panjangku dan hanya menyisakan bh dan cd berwarna cream,, namun sial saat baru saja meloloskan daster tiba2 anakku yang pertama menoleh dan melihat kami berdua

"Hah, mama mau ngapain kok sama2 telanjang gitu sama abang tukang mainan"

Aku pun terdiam dan bingung mesti menjawab apa, untung nya bocah itu langsung menimpali anakku dengan santai

"Suuutt udh adek jgn berisik ya, nanti dede bayinya bangun"

"Emg abang mau ngapain sama mama, kok mama cuma pke daleman trus abang telanjang begitu, mana tititnya berdiri"

"Abang mau main kuda kudaan sama mama adek, kuda kan gak pake baju"

"Owh gitu ya bang, adek boleh lihat gak"

"Tapi janji jgn berisik ya dek, trus jgn bilang papa nanti besok abang kasih mobilan lagi"

"Mau dong mobilan, iya deh adek janji"

"Bobonya sini dipinggir ranjang"

Setelah anakku tidur dipinggir ranjang, bocah tukang mainan itu kembali memeluk ku sambil duduk dan dengan agak mendorong dia menelentangkan tubuhku,, begitu aku sudah tiduran dia langsung menindihku rapat



Kepalanya di selusupkan ke leherku dan mulai mengendus, kontolnya yang kecil namun panjang berdenyut denyut menempel pahaku terasa sekali hangat batangnya,, setelah itu dia mengangkat kepalanya dan melumat bibirku, di hisapnya bibirku atas bawah, aku pun hanya pasrah dan memejamkan mata, sambil sesekali memandang wajah anakku yang melihat perbuatan kami dari pinggir ranjang dengan tatapan bingung karena seolah tak mengerti bahwa bocah tukang mainan itu sedang mencabuli mamanya



Setelah melumat bibirku bocah itu menurunkan kepalanya menciumi belahan tetek besarku, dia endus dalam2 aromanya dengan nafas memburu sambil menarik cup bh ku kebawah dan dalam sekejap putingku yang kehitaman sudah di kulumnya

"iiihhh abang nyusu lagi kaya dedek bayi"

"Iya abangnya haus mungkin dek sshhh"

Bocah itu meminum asi ku yang keluar sambil tangannya menggesek memainkan lubang memeku yang masih tertutup celana dalam, puas yang sebelah dia keluarkan lagi tetek besarku yang sebelahnya dan kembali menyusu, putingku yang menegang memberinya kenikmatan saat mengulumnya dan itu yang membuatnya mulutnya berlama lama mengulum putingku ditambah asi ku yang terus terpancar



Puas menyusu mulutnya meliar dan menciumi bulatan tetek besarku, lalu diangkat nya tanganku keatas kepala dan dia pun langsung menciumi lembah ketiakku

"Aawww ssshhhhh duuuhh"

"Mmmhhh eeemmmpphhh eemmmpphhh"

Di endus nya ketiakku yang berbulu tipis dan menghirup aromanya, hidung nya terasa sangat menempel pada lembah ketiakku yang agak basah membuatku agak kegelian saat dia menghembuskan nafasnya, tiba2 kudengar anakku pun bersuara

"Iiihhh abang, kok ciumin ketek mama adek"

"Eemmpphhh ketek mama adek enak baunya eemmpphhh eemmpphhh"

Bocah itu kini mulai menghirup dan menjilati lembah ketiakku hingga basah liurnya, tak ketinggalan tanganku yang sebelahnya dia angkat dan kembali melakukan perbuatan yang sama, kulihat anakku terus memperhatikan bocah tukang mainan itu yang membenamkan wajah di ketiak mamanya



Tangan nya mulai menurunkan celana dalamku dibantu dengan kakinya, lalu memasukan pinggulnya ke celah selangkanganku yang mengangkang

"Aaahhh masukin ya bu, saya udh gak tahan sekali"

"Iya cepetan sshhhh"

Lalu dia pun bangun dan menggesekan kepala kontolnya ke lubang memekku, setelah dirasa basah diapun mulai mendorong,, karena ukuran nya kecil maka dengan mudah dia bisa menerobos lubang memekku yang sudah melahirkan 2 anak namun karena panjang terasa sekali menggaruk garuk bagian dalam dan membuatku mendesah kenikmatan

"uuhhh uuhhh goyangin"

"aahhhh iya buu hangat sshhhh"

Tubuhnya bocah itu kembali menemplok diatas tubuhku sambil menggoyangkan kontolnya keluar masuk, pipiku di jilatinya dengan mata merem melek ekspresi kenikmatan nya



Kulihat samar samar anakku masih memperhatikan perbuatan kami dan tak lama kemudian kepalanya sudah tak terlihat di pinggir ranjang, mungkin saja dia tertidur karena rasa ngantuknya yang ingin bobo siang, sementara bocah tukang mainan itu terus saja menggenjot tanpa melepas tindihan tubuhnya yang terus menempel

"Aaahhh aahhh enak buu sluuurrpp sluuurrp"

"Uuuhhh uuuhhhh aaahhhh"

Kembali tetek besarku di kulumnya sambil terus menggenjot, beberapa menit kemudian aku pun merasa ingin orgasme dan menjepit pinggulnya dengan kakiku dann

"Uuuuhhh uuuhhhh Saya keluuuaarrr "

Memekku menyemburkan cairan orgasme yang nikmat sekali, sedangkan bocah itu terus menggenjotku semakin cepat

"Aaahhhh aahhhh mau muncrat buu AAAHHHH AAHHHH"

tubuhnya menindih sambil memelukku rapat membuat tetek besarku menempel erat di dadanya, karena suara bocah itu terlalu berisik saat ingin muncrat anakku yang kecil pun bangun dan menangis,, disaat bersamaan tubuh bocah itu mulai mengejang kuat dan menyemprotkan sperma nya ke dalam memekku,, batang kontolnya berkedut kedut dan menyemburkan sperma hangat

"Croooott crooottt crruuutt cruutt cruuut"

Karena mendengar suara adiknya menangis anakku pun terbangun dan memberitahuku di bawah ranjang yang masih ditindih dan dipeluk rapat bocah tukang mainan itu dengan kontolnya yang masih berkedut pelan

"Mamaa, dedek bayii bangun"

"Uuhhh bentar dek, abangnya masih keenakan nih ssshhhh"

Beberapa saat kemudian setelah selesai dia pun bangun dan langsung menuju kamar mandi, kuelus elus kepala anakku yang menangis dan kembali dia tertidur dengan nyaman, sperma bocah itu terasa menetes ke pahaku maka akupun langsung mengelapnya dengan tisu



Setelah itu dia pun kembali dari kamar mandi dan ingin memakai kembali pakaian nya

"Kapan2 boleh lagi ya bu hehe"

"Udh sana cepat pulang, saya mau istirahat"

"Ok buu, saya permisi"

Aku pun langsung kekamar mandi dan membersihkan memekku dengan berjongkok mengeluarkan seluruh spermanya yang tergenang banyak sekali di lantai kamar mandi,, bisa ku bayangkan betapa nafsunya bocah tukang mainan itu kepadaku hingga mengeluarkan sperma sebanyak ini, setelah bersih akupun menyabun memekku setelah dibilas dan di keringkan dengan handuk aku pun lalu tidur bersama anakku yang telah pulas terlebih dahulu
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd