Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG kenangan masa kuliah

Status
Please reply by conversation.

hannaputri

Semprot Baru
Daftar
16 Feb 2017
Post
36
Like diterima
574
Bimabet
Singkat cerita, sampailah gue di kota pelajar ini. Sumpah ini badan rasanya mau copot. Naik bus lebih dari 5 jam emang membunuh. Gue pun memesan taxi menuju kostan yang uda gue sewa sebulan yang lalu (ketika pendaftaran ulang). Istirahat.. Gue pengen istirahat

Satu lembar uang 50ribuan gue berikan kepada si supir. Gue bilang kembaliannya diambil aja. Setelah mengucapkan terima kasih dan mengambil koper di bagasi, gue masuk ke rumah dua lantai yang lumayan luas (menurut gue) untuk mencari si penjaga kost.


Gue melihat seorang cowok berjalan menuju arah gue.
"Cari siapa ya mas?" Tanyanya kepada gue
"Ohh, saya yang mau ngekost disini, penjaga kostnya dimana ya?" Jawab gue
"Mungkin lagi dibelakang ngasih makan ayamnya, bentar tak panggilin."

Cowok itu berjalan kedepan lalu menuju kearah samping.
"Ohh mas dono uda dateng, gimana perjalanannya mas?" Sapa seseorang yang wajahnya familiar.


"Capek mas hehe, apa kabar mas?" Tanyaku supaya terkesan bersahabat
"alhamdulilah baik, ayo saya anter ke kamarnya" Tawarnya yg tidak mungkin kutolak.


Kami menuju kamar gue yg ada dilantai dua. Sedikit tentang kost-kostan ku. Bentuknya bukan seperti rumah biasa, tapi lebih ke asrama yang kamarnya jejer-jejer. Toiletnya ada didalam. DIlantai satu ada 6 kamar, sedangkan lantai 2 ada 5 kamar.

Setelah sampai, gue melihat sebuah kamar yang lengkap ada meja belajar, lemari pakaian dan sebuah kasur busa.

"Kalau ada perlu apa-apa, kasih tau saya saja mas." Pesan si penjaga kost.
"Siap mas." Jawab gue seadanya.

Tanpa ba bi bu, gue pun terlentang dikasur dan terlelap menuju alam mimpi basah…..wkwkwk

Gue terbangun karena udara yang dingin. Gak sadar ketika tidur tadi, jendela belum ketutup, jadi angin yang berhembus masuk kedalam kamar. Gue liat jam uda menunjukkan jam 2 pagi. Gue cari hp ditas, ternyata lowbat. Gue ambil charger.

Rasanya tenggorokan gue kering banget, gw cari botol aqua ternyata isinya uda habis. Mau keluar tapi tidak tahu supermarket terdekat. Gue liat kamar sebelah pintunya kebuka dan lampunya menyala. Gue pun melangkah kesana.

"Misi mas" Sapa gue
"Ohiya, ada apa ya?" Jawabnya
"Kenalin saya doni, penghuni baru kamar sebelah mas hehe" Senyumku sedikit
"Aku pono" Menjabat tangan gue.

"Boleh minta air mas, habis belum beli tadi hehe" Pintaku to the point tanpa malu
"Oh ambil aja di dispenser."

Gue isi botolnya sampai penuh.

"Asalnya dari mana?" Tanya pono
"Dari bogor, mas sendiri?" Tanya gue balik
"solo" Jawabnya seadanya

"Belum tidur mas jam segini?" Tanya ku berusaha akrab
"Wah penghuni kost sini sih jam segini masih keluyuran. Itu jono kamar sebelahmu aja belum pulang dia" Jawab pono
"Rata-rata dari mana anak-anak kostan mas?" Tanya gue lagi.

Akhirnya berceritalah si pono kalau anak-anak kostan campur semua. Ada yang dari jakarta, Padang, Makasar, Bali juga ada. Rata-rata semua juga angkatan lama alias minimal uda 3 tahun disini. Bahkan ada yang uda kuliah 7 tahun.

Sedikit mengenai pono. Orangnya ini yang gue ketemu pas gue baru datang tadi siang. Dia sering banget jalan-jalan di kostan pake boxeran doank. Yang paling ngeselin itu kalau dia uda muter musik, volumenya bisa untuk didengerin orang satu komplek. Terus lagunya juga itu-itu aja. Misalnya lagi tenar banget lagunya Yellow (Coldplay), bisa lagu itu terus yang diputer selama seminggu. Pernah suatu saat gue tiap hari dengerin "Jika cinta diaaaaa" (Geisha) selama hampir dua minggu.

Gue liat jam dikamar pono, ternyata kita ngobrol uda sampai jam 4 pagi. Gue pun permisi balik ke kamar.

Gue hidupin hp gue yang lowbat, ternyata miscall dari nyokap uda puluhan, belum WA yang nanyain uda sampai apa belum. Apa ada apa-apa? Gak kecelakaan kan? Gak kenapa-kenapakan?

Harusnya jam 8 entar gue harus ke kampus buat pembekalan ospek minggu depan. Terus gue pikir-pikir kalo gue tidur, entar gue gak bakalan bangun. Jadi gue buka laptop. Gue lupa kalo disini gak ada wifi kayak dirumah. Hp gue gak bisa dijadiin modem, paketan belum diisi. Gue gak bisa internetan.


Akhirnya gue putusin merhatiin malam sampai matahari terbit

Jam 7 pagi akhirnya gue putusin buat mandi. Gue bongkar koper buat nyari handuk sama baju ganti. Gue lupa kalo gue gak punya sabun, odol dan sikat gigi.

Masa bodoh! Gue masuk kamar mandi lalu jebyar jebyur seadanya. Berpakaianlah gue selayaknya mahasiswa.

Berbekal peta malang dan peta kampus, akhirnya gue berjalan menuju kampus tempat gue bakal mengenyam pendidikan beberapa tahun kedepan.

Setelah sampai, gue cuman duduk bengong sendiri karena gue gak punya kenalan siapa-siapa. Mau nyapa tapi malu. Nunggu disapa aja deh... Akhirnya ada seorang cewek yang berbicara menggunakan mic.


"Bagi seluruh mahasiswa baru peserta ospek, yang namanya dipanggil harap berkumpul bersama pemandu di selatsar"


Satu persatu nama pun dipanggil. Setelah nunggu agak lama, gue mulai gusar. Apa jangan-jangan gue salah kampus. Kok nama gue gak dipanggil. Apa gue salah gedung ya?

Rupanya tidak. Nama gue akhirnya dipanggil. Gue masuk kelompok 14 dari 15 kelompok. Panteslah nama gue gak dipanggil-panggil. Gue salah satu urutan kelompok terakhir.

Gue menuju kelompok gue dan kenalan dengan mas serta mba pemandu lalu anggota-anggota lain kelompok ini. Mata gue tertuju pada seorang cewek. Aura kasih banget bodinya

Gue mulai berimajinasi liar hingga badan gue disenggol orang yang ada disamping gue.

"bro, bulet ya bro" katanya
"Iye, aduhai pokoknya" Jawab gue
"sayang coklat kayaknya bro" katanya lagi
"Tau darimana bro?" Tanya gue penasaran
"Liat aja bibirnya, biasanya warnanya sama" penjelasannya..

Gue dan cowok ini pun tertawa terpingkal-pingkal hingga semua anggota ngeliat ke kita.

"Kenalin saya..., panggil aja tarno" Dia mengenalkan diri
"Saya ..., panggil aja dono."

Segala tetek bengek tentang ospek sudah dijelasin dan dirembukin dengan kelompok. Kita disuru buat topi dan tas dari goni bekas. Lalu satu kelompok harus seragam semua propertinya. Agak tidak mendidik juga sih sebenarnya ospek ini. Ah sudahlah, lupakan saja.

"don, kostan lu dimana?" Tanya Tarno
"Kostan gue di daerah...." Jawab gue
"Wah deket tuh, gue main ya kesana, males balik, tempat gue jauh." Tawarnya
"Siplah, gue juga butuh tumpangan hahaha" Tawa gue

"Lo asli orang mana Jek?" Tanya tarno ketika di motor
"Gue asli bogor lo?" Tanya gue balik
"Bekasi" Jawabnya singkat
"Dimana tuh? Ada dipeta gak sih? Jarang denger" Cela gue
"Sial lo, ada di peta, luas daerahnya, banyak sawah juga" Penjelasan tarno tentang habitat asalnya.

"Wah, lo kecil hidup dipersawahan donk? Nih gue kasih tau, yang lewat tadi namanya mobil, dia roda empat, kalo motor itu roda dua" Canda gue
"Oh gitu ya.. gue turunin juga lo" Balasnya
"Ampun bro hahahaha"

Akhir kita sampai dikostan. Gue dan Tarno pun menuju kamar. Dia tiduran dikasur gue.

"Berantakan amat sih kamar loe" Kata Tarno.
"Gue baru nyampe kemarin, belum sempat beres beres juga" Pembelaan dari gue

"Eh menurut lo, anak kelompok kita cakep gak?" Tanya dia
"hemmm, gak tau sih, gue gak ngeliat anak kelompok lain biar bisa dibandingin" Jawab gue
"dian tadi cakep ya" Kata Tarno

Dian itu cewek kelahiran asli malang. Orangnya gak putih sih, cuman kuning langsat gitu kayak kebakar matahari gitu. Anaknya punya rambut panjang trus lesung pipi. Emang cakep sih sebenarnya.

"naksir lo sama dia?" Tanya gue penasaran.
"Iya nih. Malah lagi jomblo kan, gak ada yang merhatiin" Kata Tarno.
"Haus belaian lo! Hahaha tapi kalo lo deketin Dian, gue deketin Tia aja deh" Jawab gue..

Tia itu cewek "bulet" yang jadi bahan candaan gue sama tarno pas tadi siang. Gue sih belum sempet ngobrol sama dia, paling banter juga cuman tau namanya. Tapi keliatannya anaknya asik diajak ngobrol, lebih asik lagi sebenarnya kalau diajak peluk mungkin ya

"Dasar juragan lendir! hahaha" Cela tarno ke gue.

Saat kita lagi asik-asiknya ngomongin soal cewek kelompok. Tiba-tiba penghuni kamar sebelah gue, si pono pulang dan melewati depan pintu gue. Tapi yang gak gue sangka, dia gendong seorang cewek. Lalu cewek itu juga dengan manjanya ngobrol sama pono. Seakan-akan gue sama tarno gak ngeliat kejadian itu.

Setelah terdengar suara pintu ditutup dari kamar pono, selang beberapa menit, terdengarlah.....


“Teruuuss.. aaahh.. uuuhh”

“Ahh.. terus.. ahh.. ohh”,

“Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh”.

"Bro, cabut yok, gak kondusif nih.." Kata gue ke Tarno
"Hayuklah, gue sekamar pula sama elo, kalo pengen kan bahaya entar" Kata Tarno
"Bangkeeee hahaha cari makan aja yok, uda magrib juga.
Kesan pertama tentang kostan, "berlendir"

Kelompok gue emang ngerencanain buat ngumpul hari ini sekedar menyiapkan properti buat ospek. Gue kebagian bawa kardus bekas yang banyak sama tali rafia. Gue pun ke warung depan buat beli semua bahan-bahannya.

Saat dikampus, gue ngeliat anak-anak uda ngumpul termasuk Tarno.

"Elu kok telat bro?" Tanya Tarno
"Iye, jalan dari kostan" jawab gue seadanya

Mata gue langsung tertuju pada Dian. Doi hari ini pake kaos warna putih lengan panjang dan celana jeans dongker ditambah jilbab biru dikepala. Kenapa ya kok tiba tiba hati gue berdegub kencang.

"Emang gak punya motor ya don?" Tanya Dian kepadaku
"Gak punya nih" jawab gue grogi

Sosok Dian yang gue liat kemarin dengan hari ini rasanya berbeda. Doi jauh lebih cakep hari ini. Kalau boleh dibilang malah 10 kali lipatnya. Apa mungkin karena jilbabnya yang bikin Dian keliatan lebih manis? Ahhh, gue gak punya jawabannya.

Akhirnya kita mulai bagi bagi tugas. Gue kebagian bikin name tag dari karton. Ada anis dan debi yang ngebantuin gue. Tidak ada yang spesial dari mereka berdua, tocil (gak ada pegangan hidup)…wkwkwk

Hingga suatu momen terjadi. Gue punya keahlian bikin tulisan tulisan gitu, seperti kayak doodle atau pop art. Lalu gue lah yang ngegambarin semua name tag anak-anak. Tiba tiba ada suara yang mengejutkan gue dari belakang.

"Apik tenan e gambare (bagus banget gambarnya)" suara seorang cewek.

Sontak gue pun menoleh kebelakang. Ternyata si Tia. Gadis bohai yang jadi imajinasi gue kemarin.

"Sori?" Balas gue karena belum ngerti bahasa jawa
"Bagus gambarnya" puji Tia
"Hehehe biasa aja kok" jawab gue agak sombong

"Aku bantuin ya, capek juga kamunya gambar 20 nametag" kata Tia
"Sip" balas gue mengacungkan jempol

Gue sendiri ngegambarnya diatas lantai, bukan meja dan Tia pun memposisikan diri didepan gue. Oke mungkin bisa dibayangkan sejenak. Otomatis gue harus bungkuk ke lantai buat ngegambar. Gue sih ngak masalah, tapi tia yang pake kemeja lah yang bermasalah.

Celah di leher bakalan keliatan banget kalo posisinya doi ngebungkuk. Dan sudah jelaskan apa yang gue liat ? dua belahan dada yang besar, putih mulus banged. Pengen rasanya gue remes-remes tuh toket gede.

Gue pun disuguhi pemandangan belahan gunung kembar tersebut selama satu jam lebih. Laki laki mana yang tahan godaan seperti ini? Mungkin gue butuh iman yang setegar batu karang sekarang. Sumpah gue ngiler liatnya.

Akhirnya property buat ospek sudah kami buat semuanya, begitu pun dengan pemandangan bagus tadi berakhir sudah. Hari juga sudah sore sekitar jam 4. Kami memutuskan untuk menyudahi pertemuan hari ini.

Tiba tiba Tarno manggil gue

"don, bareng gue aja, sekaligus mau numpang ngadem di kostan elu" katanya
"Wokehlah bang" kata gue
"Bang apaan?" Tanyanya kebingungan
"Bang ojek" cela gue
"Sial!"

Saat gue dan tarno menuju parkiran, gue ngeliat sosok cewek yang kayaknya gue kenal luar 'dalem'. Gue ngeliat Tia lagi nunggu jemputan. Gue pun berinisiatif buat nyusulin doi

"Nunggu jemputan neng?" Sapa gue
"Ehh dono, iya nih hehe" jawabnya dengam senyum

Tarno dengan motornya pun menghampiri kita berdua

"Nggu jemputan ya tia?" Tanya tarno
"Iya nih, lama.." jawabnya cemberut

Gue pun naik ke jok belakang motor lalu mengucapkan sampai jumpa ke Tia

"Aku duluan ya" ucap gue
"Kita duluan ya tia" kata tarno
"Monggo monggo, hati hati" kata Tia sambal senyum senyum ke gua

Gue mulai berpikir dalam hati, andai gue punya motor, gue kan bisa ngeboncengin Tia. Bisa mainin gas sama rem... supaya bisa merasakan kenyalnya buah dada tia.

Tiba tiba tanpa sadar dalam lamunan gue, seorang wanita dari dalam mobil berteriak memanggil gue.

"don! Jangan ngelamun aja hayooo"

Setelah gue liat, ternyata itu suara Tia dari dalam mobil. Ahhh lamunan gue buyar seiiring dengan penampakan cowok yang seumuran dengan gue duduk disamping Tia di kursi pengemudi.

"apa tia tau kalau gua lagi ngelamunin toketnya??" gumam gue dalam hati...

Malamnya terlihat suasana cukup ramai di lantai satu. Gue bareng pono turun kebawah. Dari tangga, kita udah nyium bau kecap dan ayam yang dibakar. Wah pasti lezat nih keliatannya.

Akhirnya dimulailah perkenalan anak-anak kostan. Ternyata setelah gue telisik, hanya gue seorang yang anak baru dikostan ini. Yang paling muda selain gue juga beda dua angkatan sama gue. Kayaknya gue bakal jadi anak bawang nih di kostan

Ternyata acara bakar-bakaran ini disponsori semua oleh Dedi. Dia baru menang taruhan bola. Gue lupa dia menang dipertandingan apa lawan apa. Yang jelas dia menang 1 juta

jam 12 malam gua balik kamar buat tidur. Baru beberapa menit gue merem tiba tiba ada suara

"bruk.. brukk.. brukkkk..." Seperti suara kayu yang dipukul ke tembok

Suaranya bukan dari kamar pono, tapi dari kamar sebelah kiri gue (kanan itu kamar pono).

Lalu muncul lagi suara tembok yang dipukul-pukul pakai tangan..

"Yang pelan mainnya bro! Kedengaran suara! " Teriak seseorang
"Sori bro, lagi asik nih! " Teriakan balasan dari yang punya kamar

Dan selanjutkan bisa ditebak sendiri bagaimana suara orang ngewe.
Gue hanya bisa duduk termenung, antara pengen dan sange...

Daripada bengong sambil sange akhirnya gue putusin buat ngintip. Diluar kos udah pada sepi jadi kondisinya mendukung buat aksi perngintipan.

Diatas jendela ada lubang angin dan gue putusin buat ngintip dari situ, gue ambil kursi dan aksi ngintip pun dimulai. Tak lupa acara ngintip ini gue rekam buat koleksi.

Saat kuintip didalam kamar ada seoarang cowok dan seorang cewek berjilbab. Nih cewe pake jilbab doyan ngwee juga ternyata.

Si cewe mengangkangkan pahanya lebar-lebar, dari celah ini aku bisa lihat vagina Cewek yang kemerah-merahan akibat gesekan penis laki-laki itu.
Dia menusukkan senjatanya ke vagina Cewek dan mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras, saking kerasnya sampai terdengar suara sayup-sayup, “Plak! plok…, plak! plok!”, dari benturan paha mereka.

Si Cewek seperti mendesah hebat setiap kali laki-laki itu menghunjamkan penisnya dalam-dalam. Penis gue sendiri rasanya sudah tidak kuat menahan sakit karena tegang sejak tadi. Posisi ini tidak bertahan terlalu lama, laki-laki itu minta si Cewek nungging dan dia menusukkan senjatanya dari belakang, aku bisa dengan jelas melihat penis laki-laki itu keluar masuk menusuk vagina si Cewek.

Lima menit berlalu laki-laki itu menunggangi Cewek itu, perlahan-lahan gerakanya mulai tak beraturan apalagi si Cewek juga ikut menggoyangkan pantatnya. Akhirnya laki-laki itu mencabut penisnya dan menyodorkan ke Cewek,

Cewek tersebut tanpa canggung memasukkan penis yang baru keluar dari vaginanya dan dipenuhi cairan vagina itu kemulut. Kulihat Cewek itu menghisap penis laki-laki itu sambil tangannya sesekali ikut mengocok-ngocok penis laki-laki itu dan tak lama wajah si Cewek sudah dilumuri cairan sperma yang menyemprot keluar. Kulihat si Cewek menjilati penis laki-laki itu samapi bersih.

Berdua mereka ke kamar mandi, tapi sayangnya gue tidak bisa melihat situasi kamar mandinya dari sini. Aku balik ketempat tidurku tapi mataku tidak bisa terpejam, dalam pikiran gue masih terbayang adegan hot Cewek dengan laki-laki itu. Membayangkan mereka, gue jadi tidak bisa tidur sampai pagi.

Gue harus bangun jam 5 subuh hanya buat berangkat ospek. Rada-rada tidak bermutu juga sebenarnya peraturan ospek. Sekelompok harus nyampe kampus sebelum jam 6.50 karena ospeknya bakal dimulai jam 7 teng.

Trus satu kelompok harus lengkap supaya bisa masuk. Tidak ada alasan sakit atau apapun itu. Kalau pun sakit, orang tersebut harus datang dulu bareng kelompok supaya kelompoknya dapat izin masuk, terus setelah itu boleh mengajukan izin sakit. Kan gak masuk akal hal seperti ini. Coba jelaskan dimana poin positif yang bisa dipetik???

Selesai jebyar jebyur, jalan kaki lah gue menuju spot ketemuan. Sampai disana, gue masih sendiri. Gue adalah anak perantauan yang paling rajin!

Waktu menunjukkan pukul 6.30. Masih ada beberapa anggota yang belum nyampe. Dian sama Tarno dan beberapa anak lainnya sih uda nyampe, tapi si neng Tia belum. Keberatan "gunung" kali nih anak makanya sampe telat.

Pukul 6.45. Belum ada tanda-tanda Tia dan satu orang temen gue lagi. Sial bakal telat nih, gumam gue dalam hati.

Yang paling ngeselin menurut gue adalah mereka berdua nyampe barengan di waktu menunjukkan tepat 6.50. Tanpa wajah bersalah, tanpa minta maaf, tanpa peluk dan cium.... Gue emosi tingkat dewa

Kita sekelompok nyampe kampus pukul 7.03. Artinya kita telat 13 menit. Otomatis kita sekelompok dapat hukuman. Hukumannya adalah

13 menit kalikan 10 jadi 130, kita sekelompok harus push up 130 kali. Pokoknya totalnya 130, terserah mau siapa aja yang push up.

Akhirnya gue mengawali hari pertama ospek dengan bahu super pegel. Emang gue akuin kalo gue jarang olahraga. Palingnya cuman olahraga tangan.

Pengen rasanya gue peluk gemes neng Tia trus gua remes remes toketnya. Kan gara-gara doi gue harus menderita pagi ini. Malah gue belum sarapan. Lengkap deh penderitaan gue.

Gue disuguhi berbagai macam presentasi mengenai kehidupan kampus yang mana gue sama sekali tidak mengerti. Gue hanya mangut-mangut ketika dijelaskan.

Mungkin gue butuh penyegaran. Gue masih kesel sama Tia karena ulah doi pagi tadi. Jadi mau gimana pun, gue gak ngeliat sesuatu yang bisa meningkatkan semangat gue dari dirinya. Jelalatan lah mata gue melihat cewe-cewe di fakultas gue.

Gue liat wajah mereka semua pada ngantuk, capek, dan mungkin dehidrasi. Ahhh, gue gak konsen buat nerawang cewek. Akhirnya ngobrolah gue sama ketua kelompok gue (namanya san).

"san, ngerti gak?" tanya gue
"Ora dab (ngak bro)" jawabnya

Iseng, gue pun ngajak dia mainan cabut rambut. Target kita adalah cewek-cewek yang gak jilbaban. Peraturannya sederhana, masing-masing harus nyabut rambut target lebih dari satu dengan sekali tarik. Trus lawan harus nebak jumlah rambut yang kecabut dengan genap atau ganjil.

Permainan dimulai dari si san. Doi langsung nyabut rambut cewek yang ada disebelah kirinya. Cewek tadi pun membalas dengan cubitan secepat kilat.

"aduhhh..." kata san sambil ngegosok-gosok lengannya
"Hahahaha" tawa girang gue..
"coba tebak" tantang san.
"Ganjil" jawab gue pasti.

Ternyata oh ternyata.. Gue salah

Akhirnya guelah yang sekarang harus nyabutin rambut cewek. Gue liat cewek didepan gue rambutnya panjang. Dia masih sekelompok sama gue. Langsung gue arahkan tangan kerambutnya, dan.....

"HUAAAAAAAAAAAAAA" teriak doi mengema diseluruh ruangan

Sontak seluruh mata memandang kearah gue. Rasanya seperti ada sebuah spot light yang menyinari gue dan gue lah pusat perhatian satu-satunya disana..

Malu? Jelas...

Kelakuan jahil gue barusan akhirnya ketahuan sama komdis (komisi disiplin). Alhasil, gue dipanggil menghadap salah seorang komdis (cewek) yang menurut gue gak ada tampang-tampang gaharnya. Mau teriak aja suaranya cempreng. Gue pun dibawa kesebuah ruang yang dipake buat basecamp panitia. Kondisi ruangan itu lagi kosong karna semua panitia lagi sibuk, alahasil gue berduaan doank didalam ruangan.

"kamu kenapa nyabut rambut temannya?!" Bentak si komdis
"saya iseng mba" jawab gue
"Tadi lagi presentasi, kamu tidak memperhatikan? Mau jadi jagoan?" bentaknya lagi
"tidak mba.." jawab gue tanpa rasa penyesalan.

"Kamu pilih mau hukuman apa. Pulang nanti kamu beresin semua sampah dikampus, atau kamu minta tanda tangan dari 30 kakak angkatan" Kata di komdis menawarkan hukuman ke gue.

Tanpa pikir panjang, gue pilih yang kedua. Tapi tunggu bentar kayaknya gue pernah tau nih cewe, tapi dimana ya…..

Owh iya gue inget ini kan cewe berjilbab yang ngewe di kamar sebelah kosan gue.

Akhirnya gue nemu ide buat lepas dari hukuman….hehe

“mbak ini pacaranya mas jono ya?” tanyaku pada mbak komdis yang baru tau kalua Namanya ratna

“iya…kamu tau darimana?” tanya ratna

“kan saya satu kosan sama mas jono mbak, jadi gmna mbak bisa bebas hukuman kan??” tanya gue sambil senyum

“owh temen kosan…walaupun temen kosan tetep gak ada pengecualian” jawabnya jutek

“yakin nih mbak….mabk gak takut videonya kesebar???” tanya gue lagi

“video apa!!??” tanyanya panik

Gue pun ngeluarin hp yang gue sembunyiin didalem baju (pas ospek gak boleh bawa hp) lalu gue tunjukin videonya ke mbak ratna. Sontak dia kaget ngeliat isi video itu

“tolong hapus itu, kalua kamu hapus hukumannya juga aku hapus” minta mbak ratna
“masa Cuma hukuman aja yang dihapus” jawab gue sambal senyum jahat
“kamu mau apa lagi…uang??” tanya mbak ratna
“bukan uang mbak tapi mau yang kayak divideo itu” sambal masang wajah rada mesum
“kamu jangan kurang ajar ya!!!” bentak mbak ratna
“ya udah kalau gitu videonya bakal kesebar” ancam gue

Mendengar ancaman gue mbak ratna sempat terdiam tak bisa berkata apa-apa. Tak berapa lama mbak ratna membuat keputusannya..

“ok aku akan turutin maumu tapi kamu janji harus hapus video itu dan rahasian semua ini, nanti selesai ospek temui aku dibelakang Gedung. Sekarang kamu balik” kata mbak ratna
“ok kakak cantik” jawab gue bahagia

Sebelum pergi gue pegang kepala mbak ratna trus gue cium bibirnya dengan paksa. Mbak ratna tampak kaget dengan apa yang gue lakuin dan sempet berontak. Tak berapa lama ciuman itu kusudahi dan gue pergi gitu aja. Ekspresi mbak ratna tampak syaok setelah gue cium bibirnya. Setelah itu gue langsung nyelonong pergi.

Setelah ospek selesai gue pun nunggu ditempat yang dijanjikan. Cukup lama gue nunggu hamper satu jam lamanya. Jangan-jangan gue dikerjain lagi sama tuh cewek. Tak lama kemudian mbak ratna dating dengan wajah yang rada jutek. Akhirnya penantian Panjang tak sia-sia.

“cepet ikutin aku” perintah mbak ratna jutek

Tanpa bilang apa-apa gue langsung ngikutin dia. Mbak ratna bawa gue kaedalam salah satu ruangan didalam Gedung lantai tiga. Gedung lantai tiga ini sepi banged karena gak dipakai kegiatan apalagi sore menjelang malam gini.

Didalam ruangan mbak ratna Cuma berdiri diam membelakangi gue tanpa sepatah katapun. Gue beranikan diri untuk meremas tangannya...dia tak menghindar cuma celetuk "jangan" ujarnya... Semakin kuberanikan diri,,,kucium mulutnya dia mencoba memundurkan mukanya namun tetap menerima ciuman'ku...

Ciuman hangat terjadi sedikit lama,,,sembari tangan gue mulai meremas payudara yg masih dibalut baju dan bra'nya... Aaaaaaaaaah,,,jangaaaaan desah'nya sembari menutup mata dan melepas ciuman gue...

Melihat dia pasrah kuberanikan diri melepas kancing-kancing bajunya...menyembul payudara yg cukup montok berbalut bra hitam yg iya kenakan...tangan gue menyusup kedalam isi branya dan dengan lemah lembut puting gadis berjilbab itu aku permainkan...

Mbak ratna kini terkapar merasakan sensasi yang gue berikan...hingga dr posisi duduk kini ambruk telentang dilantai,,,mata sayunÿa masih belum berani memandang gue...

Gue teruskan menikmati payudara'nya,,,bra hitamnya kulucuti,,,terliat dua gunung kembarnya yg masih padat dengan puting kecil berwarna merah jambu,,,aliran darah gue semakin memacu,,,napsu setan'ku semakin menjadi...gue kulum puting imut itu dengan dengan sedikit gigitan-gigitan nakal,,,tanpa sadar mbak ratna mendesah mesra,,,namun dari kedua mata'nya mengeluarkan air mata...

Mungkin mbak ratna diliputi bimbang antara napsu dan keterpaksaan... Masih sibuk mulutku mengulum putingnya...gerakan tangan gue membuka dan melucuti rok panjang yg dia kenakan,,,tinggallah celana dalam hitam dan jilbab putih kain yg masih menempel ditubuhnya...

Tangan gue mulai bermain diarea lubang kenikmatannya,,,namun masih berbalut celana dalam hitam,,,puas akan payudaranya mulutku semakin turun dengan serantak gerakan tangan gue melorotkan celana dalam hitam pertahanan terakhir milik mbak ratna..

Terlihat vagina yg masih bergaris lurus rapat dengan dihiasi bulu-bulu halus yg masih jarang... Pemandangan yg membuatku berkali-kali menelan ludah... Tanpa menunggu lama lidahku mulai bermain di sekitar vaginanya,,,dan memberikan jilatan-jilatan kasar diklistorisnya...

Desahan mbak ratna ta terbendung kedua tangannya menjambak rambutku,,,bersamaan dengan itu kepalanya yg masih terbungkus jilbab putih menggeliyang disertai hentakan tubuhnya yg ta beraturan...baru 5menit lidah gue bermain cairan cinta tanda orgasme seorang gadis berjilbab mengalir dengan deras...

Jari telunjukku kini menggantikan peran mulutku...kucoba memasukan jari gue dan ternyata sempit rapat,,,WOW bener-bener masih sempit batin gue sedikit senyum nakal ke mbak ratna...

Dalam keadaan lemas karena orgasme mbak putri hanya tergolek menahan napas yg masih ngos"an,,,mulai gue lucuti pakaianku sendiri terlihat penisku telah tegang dengan gagahnya memiliki panjang 20cm siap untuk merengkuh kenikmatan dari gadis berjilbab itu...

Gue sedikit keatas dan memposisikan penis gue ke kepala mbak ratna... Sedikit memaksa kumasukan penisku kemulut mungil mbak ratna...pelan tapi pasti mbak ratna mulai mau mengulum dengan lembut,,,walaupun jujur masih dalam kondisi terpaksa,,,

namun pemandangan kepala gadis yg masih mengenakan jilbab maju mundur mengoral penis ini terlihat membangkitkan gairah gue... Tidak sabar menikmati memeknya,,,kucopot penisku dari mulutnya...mulai kubentangkan kedua kakinya...dan menempatkan posisi penis di depan vaginanya yg terlihat masih basah oleh cairan orgasmenya yg pertama,,,

mbak ratna hanya mendesah dan meringik memohon agar gue tak menyetubuhinya... gue hanya tersenyum kearahnya sembari penisku kugesekkan kevaginanya,,nampak dia memejamkan mata,,,menikmati apa yg terjadi...pelan tapi pasti kepala penisku mengoyak masuk kevaginanya centi demi centi,,,

mbak ratna menjerit kesakitan,,,desaaahan panjang,,,sakiiiiit don,,, udaaaaaaaaaah,,, penismu kebesaran,,,,bibir bawahnya digigit seakan menahan sakit yg luar biasa... Dan jleeeeb akhirnya seluruh penisku masuk kevaginanya, mbak ratna menjerit kesakitan... kudiamkan penisku untuk memberi kesempatan vagina mbak ratna beradaptasi dengan penis gue yang besar…ini cewek udah gak perawan tapi vaginanya sempit banged...

Pelan-pelan gue genjot dia,,,desahan kenikmatan bercampur rasa sakit keluar dari bibir mungil gadis berjilbab itu,,,jilbabnya mulai berantakan...geliyang tubuhnya menandakan dia benar-benar pasrah dan menikmati persetubuhan ini...

Bosan dengan gaya biasa kini gue bangunkan tubuhnya...gue memposisikan tubuhku terlentang,,,mbak ratna kuperintah naik diatasku... Tanpa aku sadari tubuh mbak ratna mulai merespon dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya...mungkin rasa sakit itu sudah hilang dan berganti oleh nikmat yg merubahnya dari gadis yang terpaksa menjadi gadis binal yg sedang memuaskanku... Ta butuh lama mbak ratna melolong panjang dan gerakan pantatnya semakin ta beraturan...croooot aku merasakan penisku basah oleh orgasmenya yg kedua,,,mbak ratna lemas jatuh ketubuhku...sembari mencium bibirku... gue balik posisinya sehingga dia nungging memamerkan pantatnya yg masih padat...kulesakkan penisku lagi ke vaginannya yg telah basah kuyup...pompaanku semakin kasar...aaaaaaah croooot spermaku muntah diliang kenikmatan...seketika mbak ratna tersentak...dan menangis... Mambayangkan kemungkinan terburuk dia akan hamil... Aku pun lelah dan ambruk menimpanya,,,sebuah ciuman dikening kuberikan sembari mengucap'kan makasih sayang,,,gue janji akan merhasiakan semua ini,,,terliat sunggingan senyuman kecil mbak ratna masih dalam sesunggukan tangis,,,gue pun memakai pakaian lagi dan meninggalkan mbak ratna sendirian yang masih tergeletak dilantai.


Hari pertama ospek selesai...
Bahu pegal...
Capek...
Keringetan...
Bau...
dan dapat vagina nikmat...
Whew..!
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd