Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG KISAH CINTA : PERJUANGAN, PERNIKAHAN DAN KEHIDUPAN (Dodo Love Stories Season 4)
- Thread starter Martincorp69
- Start date
-
- Tags
- dodo
MerpatiAmbon
Suka Semprot
- Daftar
- 13 Sep 2017
- Post
- 16
- Like diterima
- 13
Gasss patimah
Hernandez13
Tukang Semprot
- Daftar
- 7 Feb 2022
- Post
- 1.492
- Like diterima
- 1.724
Gaskén push page gaes
gollgolputt
Guru Semprot
- Daftar
- 5 Feb 2017
- Post
- 619
- Like diterima
- 807
Genjot genjot
Jos gandos
Mana air
Jos gandos
Mana air
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.020
- Like diterima
- 16.274
Anjir kok cepet amat ya, kirain besok wkwkwkwk
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.020
- Like diterima
- 16.274
Mengerjai Dodo (Poop Welly)
Hai Gan/Sis, akhirnya Mahadewa Martincorp ngasih kesempatan buat aku untuk bercerita. Yah cerita versi diriku tentang kisah yang luar biasa ini. Mungkin sebagian dari kalian membenciku karena sikapku, tapi aku punya alasan buat lakuin itu karena aku benci sama Dodo.
Namaku Weni Lidya Tan, aku anak bungsu dari empat bersodara. Semua anak di keluargaku adalah cewek. Aku kelahiran 1990. Kakakku berurutan dari paling tua, yaitu Irene kelahiran 1983, Claudya kelahiran 1985 dan Rosela kelahiran 1988.
Aku lahir di keluarga elit di negeri ini. Ayahku pejabat tinggi di Kementerian Bangun Membangun Republik Indokarr dan Ibuku guru besar Fakultas MIPA di Institut Teknologi Bandung Selatan (ITBS).
Sebagai anak dari keluarga elit, tentunya kehidupanku juga sangat elit. Bergelimang kemewahan dan circle orang orang kaya. Aku mengenyam pendidikan di sekolah internasional dari TK sampe SMA. Begitu kuliah, aku pergi ke Singapore. Aku kuliah di NTU dengan jurusan Teknik Sipil. Abis lulus, aku lanjut kuliah magister di Jepang dengan jurusan yang sama.
Pas di Jepang aku hidup bahagia sama pacarku, Ferdinand. Nama lengkapnya Ferdinand Salomon Hutagalung. Dia pacarku sejak masih SMA. Tak kusangka hubungan kita akan selama ini.
Aku dan Ferdinand tinggal serumah di Jepang dan membina keluarga tanpa adanya pernikahan. Dia satu almamater sama aku, tapi beda jurusan. Dia ngambil Teknik Pertambangan.
Aku dan Ferdinand sama sama kuliah sambil kerja di Jepang. Lingkungan di negara ini begitu nyaman dan enak buat tinggal. Orang tuaku gak tau aku hidup serumah sama Ferdinand. Mereka taunya kita berada di satu apartemen yang sama tapi beda unit.
Waktu udah resmi jadi magister teknik, Ayah malah manggil aku pulang. Dia masukin aku ke Kementerian sebagai PNS. Aku masuk ke sana sama sekali tanpa tes dan dengan mudahnya aku jadi staf. Tentunya hal ini yang bikin orang lain cemburu sama aku.
Baru dua tahun aku kerja di sana, aku dapet promosi dan mutasi ke kantor cabang Bandung. Di sanalah aku ketemu sama Dodo. Cowok paling bego, bolot, tolol dan kubenci.
Kenepa kubenci dia?"
Karena Dodo punya kebiasaan buruk di kantor. Dia kerjaanya ngewe sama cewek. Parahnya, yang jadi ceweknya itu boss nya sendiri, yaitu Jasinta. Aku benci banget Jasinta karena dia cewek alpha yang sangat cantik dan bisa menggangu karierku. Sejauh ini gak ada cewek yang lebih hebat dariku.
Sejak pertama aku dikenalkan sama Jasinta oleh si Bos, kita udah saling memandang sinis. Nama besar ayahku rupanya gak membuat perawan tua ini gentar. Eh bukan perawan deng, dia udah sering ngewe. Dia cewek murahan yang tubuhnya penuh tato. Darimana aku bisa tau kalo dia punya banyak tato? Aku liat sendiri dengan mata kepalaku.
Aku ini bukan manusia biasa Gan/Sis, aku dianugerahi semacam kemampuan indigo. Aku bias liat mahluk gaib. Bahkan aku berteman sama jin khodam yang menempel sama diriku. Jin itu kukasih nama Wilona. Wujudnya sama persis kayak aku, tapi dia gaib. Aku sangat bersahabat sama Wilona karena dia selalu menemaniku baik dalam keadaan sedih maupun seneng. Sebenernya semua orang punya jin khodamnya masing masing, tapi mereka gak tau akan keberadaan hal itu karena perbedaan dimensi.
Aku punya kemampuan indigo ini bermula dari umurku 5 tahun. Aku dulu pernah jatuh di sebuah tebing di Pantai Bali. Aku sempet hilang seharian full sebelum akhirnya aku ditemuin sama orang. Sejak saat itu aku bisa melihat segalanya. Kalo ditanya apakah mahluk gaib itu seream apa enggak, jawabannya adalah gak serem sama sekali. Mereka wujudnya persis kayak kita, gak ada beda sedikitpun, cuma beda dimensi, ruang dan waktu. Tapi ketiga elemen itu kadang kadang saling bertabrakan sehingga menciptakan momen momen yang dianggap nyeremin bagi orang kebanyakan. Kalo kalian pernah nonton film Interstellar kalian pasti ngerti maksudku.
Kita balik lagi sama ceritaku Gan/Sis. Aku dan Jasinta terlibat sebuah persaingan untuk jadi yang terbaik. Makanya kita selalu berkonflik. Puncaknya adalah ketika aku nabrak motornya Dodo. Emang salah aku sih, tapi aku bersikeras kalo semuanya salah cowok bego itu. Aku terus cekcok hingga akhirnya Jasinta nyamperin. Dia ujug ujug nyerang aku lah, jadinya ya aku lawan balik. Kita pun gelut kayak cewek cabe cabean di kantor.
Sebel banget deh waktu itu. Aku langsung nelepon ayah supaya mindahin Jasinta dan Dodo sejauh mungkin. Kalo bisa ke perbatasan Papua. Akan tetapi si Bos rupanya pengen mempertahankan kedua orang itu karena memiliki etos kerja yang baik. Akhirnya aku ngalah deh demi kebaikan kantor. Tapi sejak saat itu, Dodo dengan beraninya masuk ke ruanganku. Dia meminta maaf sama aku dan akan mengganti kerusakan.
Lumayan berani juga nih cowok masuk ke ruanganku. Selama ini gak ada satupun cowok yang berani sama aku, secara aku anak Dirjen. Kehidupanku setelah itu berjalan begitu aja. Perlahan tapi pasti, aku kok malah nyaman sama si Dodo bego itu yah. Padahal tiap hari aku suruh suruh dia, malahan aku kadang suka bawel. Karena kenyamanan itulah, aku pengen jadiin dia teman ngobrol ah. Aku jadi seing ngunjungin ruang kerjanya untuk sekedar ngobrol. Dia mah oeangnya tipe Yes Man Gan/Sis. Apa apa cuma iya iya aja dan nurut.
Aku kira Dodo itu pacaran sama Jasinta. Ternyata aslinya enggak Gan/Sis. Dodo punya pacar, namanya Memeg. Dia seorang pramugari dan mukanya cantik banget. Aku jealous banget Gan/Sis, kok bisa yah cewek se-perfect itu jadi pacar Dodo? Berarti cowok bego itu emang hebat.
Aku sering mancing-mancing Dodo buat spill pacarnya tapi selalu gagal. Akhirnya aku spill pacarku duluan, biar jadinya kita saling bertukar cerita.
"Do, kita buka bukaan tentang pacar kita yuk!" ajak aku
"Buat apaan sih Well? Mau gibahin orang?" balas Dodo.
"Bukan, pengen tau aja atuh"
"Gak mau ah"
"Iiih! Pacarku namanya Ferdinand Salomon, aku sama dia udah pacaran dari SMA, aslinya dia orang batak, pinter banget lho dia"
"Anjir!! Itu pacaran apa nyicil KPR?"
"Kita mah saling setia Do, nama pacarmu siapa?"
"Namanya Merryana Fransiska, tapi kupanggil dia Memeg"
"Hahaha, kamu jahat banget ih, masa manggil pacar memek!"
"Memeg! Bukan memek!"
"Tetep absurd Do"
"Memeg itu singkatan dari Megumi, nama sayangku buat dia"
"Dia orang Jepang?"
"Keturunan Well, kakeknya yang asli Jepang, dia dulu tentara Jepang yang milih jadi warga Indokarr pas merdeka"
"Oooh aku punya bestie pas masih di Jepang dulu Do, namanya Megumi"
"Wah, cakep gak?"
"Cakep banget Do, tapi masih lebih cakep pacarmu sih"
"Alhamdulillah aku bisa dapetin dia"
"Gimana sih bisa dapetin cewek secantik itu Do? Pake pelet yah?"
"Sembarangan!! Semua berkat ketampananku lah"
"Anjir!"
"Yang bikin heran kamu Well, kok ada cowok yang mau sama kamu, hahahaha"
"Itulah kenapa aku gak ganti ganti pacar selama itu, susah Do"
"Makanya, kamu tuh harus baik! Jangan arogan, jangan angkuh! Apalagi songong!"
"Abisnya orang-orang di kantor pada nyebelin, kerja lambat, disiplin rendah dan seneng gibah"
"Iya juga sih, tapi kamu jangan bandingin terus sama Jepang atuh!"
"Aku betah di sana Do, aku pengen menetap di Jepang"
"Aku juga pengen Well"
"Kamu kan udah punya cewek Jepang"
"Iya sih, tapi berat kalo sampe nikah mah euy"
"Kenapa Do?"
"Kita beda agama"
"Aku sama pacarku juga beda agama Do, aku islam, dia kristen"
"Jadi kamu islam? Kirain kamu kristen... wajahmu kristen banget hahaha"
"Ember! Orang lain juga bilang gitu"
Akhirnya aku tau pacar Dodo secara detik. Emang perjuangan Dodo luar biasa banget Gan/Sis. Dia layak dapetin Memeg. Aku pun sebagai teman, senantiasa membantunya.
Dodo pengen nyari rumah buat syarat pernikahan, soalnya calon mertua dia minta rumah. Aku ngajuin diri buat bantu Dodo cari rumah. Kita waktu itu berkeliling kota Bandung buat nyari rumah yang bagus.
Akhirnya kita dapet rumah yang bagus dan sesuai sama impianku. Rumah sederhana yang menghadap ke pegunungan. Aku seneng sih dapet rumah itu walaupun gak mungkin aku tinggali karena rumah itu milik Dodo dan Memeg.
Akan tetapi pas akhir 2015 hubungan mereka malah bubar. Dodo sampe sakit parah Gan/Sis. Dia gak ngantor hampir sebulan. Rombongan kantor pun pergi ke rumahnya di Garut City, aku salah satunya.
Ibunya Dodo cerita kalo Dodo habis putus sama Memeg. Dia tiba tiba diputusin tanpa alasan yang jelas. Dari situ hatiku ikutan sakit Gan/Sis. Kok bisa bisanya cowok sebaik Dodo diputusin? Apa mungkin karena Memeg tau hubungan gelap sama Jasinta? Ah tapi gak mungkin juga, itu kan rahasia mereka.
Ketika Dodo kembali masuk, aku berusaha bikin dia nyaman. Aku ajak ngobrol bahkan sampe jalan bareng. Lumayan lah, aku untuk pertama kalinya jalan bareng cowok selain Ferdinand.
Akan tetapi, mungkin gara gara dia depresi, kelakuan Dodo makin barbar dan gak terkendali. Dia jadi sering ngewe sama Jasinta di kantor. Bahkan gak cuma Jasinta, tapi Bureg juga dibabat sama dia anjir! Wah kurang ajar nih cowok.
Dia pake alasan ngobatin rasa sakitnya untuk ngewe. Aku gak rela sih Dodo ngelakuin itu apalagi sama si Bureg. Dia itu emak emak anak 3 lah Gan/Sis, itu hal berbahaya bagi keduanya.
Darimana aku tau kelakuan bejat Dodo? Aku bisa liat apa yang Wilona liat. Aku dan Wilona saling terhubung. Kita bisa berbagi rasa dan berbagi pandangan. Setiap hari Wilona selalu berkeliling kantor, melihat orang-orang yang kerja.
Kalo liat Dodo ngewe sama Jasinta, itu adalah hal yang biasa, tapi pas liat Dodo ngewe sama Bureg, itu adalah hal yang kurang ajar. Aku gak suka liat Dodo ngewe sama Bureg. Dia bisa jadi perusak rumah tangga orang.
Aku harus menghentikan kegilaan Dodo ini. Aku sering ngobrol sama Wilona di ruang arsip. Ruang ini adalah tempat paling sepi dan angker di kantor ini. Aku sering ngumpul sama temen temen gaib di sini. Setidaknya ada 10 setan penghuni kantor ini. Mereka baik baik dan sama sekali gak serem.
"Kurang ajar si Dodo, kerjaanya ngewe mulu di kantor" keluh Risa, setan anak SMA.
"Terus terang aku keganggu banget Well sama kelakuan dia dan Jasinta" tambah Robi, setan Bapak-bapak yang merupakan jin khodam.
"Tenang guys, aku dan Wilona mau nyusun rencana biar Dodo gak lakuin itu lagi di kantor" aku berusaha menenangkan mereka.
"Caranya gimana?" tanya Wilona.
"Aku nyusun rencana biar Dodo berhenti ngewe di kantor, aku mau bikin dia ketakutan" usulku.
"Wah beneran nih?"
"Iya"
Aku jelasin dengan runut rencana itu sama para setan. Mereka mengerti dan ketawa denger rencanaku. Pas lagi seru serunya ngomong, eh Dodo malah nongol ke ruang arsip. Dia mergokin aku yang ngomong sendiri. Biar dia gak curiga, aku mau bikin dia baper. Aku ciuman sama dia.
Duh Gan/Sis, rasanya enak banget ciuman sama Dodo. Pantes aja si Jasinta begitu kesengsem sama Dodo, dia pencium handal anjir. Hatiku bergetar dan baper sejak saat itu. Mungkin Dodo juga bakalan baper.
"Gimana rasanya ciuman sama Dodo Well?" tanya Wilona.
"Enak banget Wil, bibirnya manis banget... dia itu gak ganteng sih, tapi kok aku seneng sama dia" jawabku.
"Awas kamu jatuh cinta sama dia! Mau khianati Ferdinand"
"Gak bakal lah, masa aku khianati Ferdinand, walau dia juga sering khianati aku"
"Tapi Ferdinand selingkuh nya sama kakakmu sendiri kan?"
"Iya sih, makanya aku dilema, masa aku harus berantem sama Irene? Tapi Dodo boleh juga sih buat gantiin Ferdinand"
"Jangan Wil, kontol Dodo lebih kecil dari Ferdinand"
"Tapi kayaknya enak gitu Wil, sampe Jasinta kecanduan gitu"
"Aku pengen nyoba ngewe sama Dodo, Well"
"Coba aja Wil, lewat mimpi"
"Bener bener, aku mau coba ah"
Wilona berencana mau ngewe sama Dodo malem ini. Aku harap dia gak apa apa. Sedikit banyak aku terus baper semenjak ciuman itu.
Keesokan harinya, Wilona datang ke aku sambil senyum senyum. Dia bilang kalo ngewe sama Dodo enak banget. Bahkan lebih enak daripada Ferdinand. Walaupun ukuran titit Dodo lebih kecil dari Ferdinand, tapi dia jago mainin cewek sampe ke titik tertinggi dalam bercinta.
Aku jadi punya ide buat bisa ngewe sama Dodo tapi sekaligus ngerjain dia. Aku mulai bikin skenario sama Wilona. Aki bikin Dodo bingung dan merasa takut kalo ngewe di kantor.
Hal itu lumayan berhasil, Dodo kelihatan takut. Pada saat itu aku mau eksekusi dia. Malem itu kita kerja lembur di kantor. Cuma ada berdua aja, aku dan Dodo. Sebelumnya aku juga udah bikin kesepakatan sama pihak sekuriti buat bikin Dodo takut.
Pas malam itu, Dodo pergi ke kamar mandi sendiri. Aku langsung beraksi. Aku buma ruang rapat, lalu aku telanjang di atas meja sambil colmek. Pas Dodo lewat, aku panggil dia. Ternyata dia gampang banget digoda.
Tanpa basa basi kita langsung ngewe. Aduh, Wilona bener banget Gan/Sis. Dodo jago anget bikin cewek seneng. Genjotan tititnya membuat hatiku bahagia. Aku serasa di surga tanpa batas. Sekali dia genjot memek aku, beuh enaknya kayak digenjot seribu cowok.
Aku sangat menikmati hal itu. Berbagai gaya kita praktekan guna mencapai kepuasan maksimal. Aku biarin Dodo ngecrot di dalem memekku. Aku gak takut hamil karena udah dipasangin IUD sama tante Rosemary.
Abis puas ngewe, kita tidur bareng di ruang rapat. Dodo kalo tidur kayak mati yah, susah banget dibangunin. Jadi akh segera pake baju lagi dan balik ke ruangan. Nah beberapa jam kemudian, baru deh sinetron dimulai.
Walhasil Dodo beneran percaya dan takut sama aku. Kayak muncul semacam trust issue sama aku dari dia. Tapi bagusnya, dia beneran berhenti ngewe di kantor baik sama Jasinta maupun Bureg. Tapi aku masih curiga sih kalo sama Jasinta mah tetep lanjut di luar, secara dia lajang, jadi bebas, tapi kalo Bureg aki percaya udah gak bakalan lagi
Gara-gara sinetron itu, Dodo beneran ketakutan dan stress. Dia jadi sakit sakitan karena kurang tidur. Dia selalu bawa kerjaan ke kostannya karena gak mau lembur di kantor.
Aku bikin tato di pantat biar Dodo percaya kalo dia ngewe bukan sama aku, tapi sama setan yang nyamar jadi aku. Sejak saat itu, Dodo selalu liat pantatku buat mastiin kalo aku beneran aku. Aku seneng banget diliatin pantat sama Dodo.
Suatu hari, aku bawa dia berobat ke Tante Rosemary. Dia sakit lambung kayaknya, mungkin gara gara stres juga. Tanteku juga pengen liat tititnya Dodo karena penasaran sama yang aku ceritain.
Aku sama Tante Rosemary deket banget Gan/Sis. Dia udah kayak ibuku sendiri. Aku sering berbagi cerita sama dia. Tanteku ini orangnya sangean dan hiper, sama kayak aku. Dia ngjarin aku gimana cara muasin kesangean tanpa harus ngewe sama cowok. Tapi tetep sih, ngewe sama cowok adalah obat terbaik buat ngatasin sange.
Dia terkejut dan kagum sama titit Dodo. Tante Rosemary penasaran dan pengen nyicipin Dodo, tapi sama aku gak dibolehin karena Dodo bukan siapa siapa aku. Tentunya beda kalo sama Ferdinand. Dia udah berkali kali nyicipin pacarku itu.
Aku kadang suka threesome sama Ferdinand dan Tente Rosemary. Asik banget pokoknya mah, soalnya Tante itu janda, terus dia gak bisa move on dari mendiang suaminya. Jadi kelakuannua absurd. Aku lebih rela berbagi Ferdinand sama Tante Rosemary daripada sama Irene. Dia itu mahluk paling serakah di dunia. Dia selalu pengen sesuatu yang aku punya. Termasuk Ferdinand. Makanya aku bilang Ferdinand dan Irene itu selingkuh. Aku benci itu.
Abis berobat, aku dan Dodo pergi dinas ke Jogja. Di sana kita sibuk, tapi pas haro terakhir kita manfaatkan untuk rekreasi. Dodo ngajakin aku jalan jalan di seputaran Malioboro. Hal itu adalah hal paling indah yang paling kurasakan dalan hidup. Aku sering ke Jogja, tapi aku gak pernah jalan jalan. Mana Dodo baik banget lagi, kita ngobrol panjang ngabisin malem itu.
Akan tetapi, pas pulang ke hotel, si Dodo malah bilang yang enggak enggak sama aku. Dia mau nikahin aku. What the fuck? Ini cowok macam apa? Kok beraninya ngajak aku nikah? Emang kamu siapa anjir? Kamu anak pejabat atau anak konglomerat?
Aku kaget banget Gan/Sis dia bilang gitu, jadi aku pun mutusin buat ngerjain dia lagi malem itu. Aku dan Wilona bertukar tempat ketika dia lengah. Aku suruh Dodo mandi malem itu. Ketika dia masuk ke lamar mandi, aku bertukar tempat sama Wilona.
Aku kemudian ikutan mandi bareng sama dia dan kembali ngobrol. Waktu itu dia berubah lagi omongannya, dari mai nikahin aku jadi ngajak selingkuh. Aduh, ini orang kenapa ya? Kok malah ngajak yang enggak enggak sama aku.
Aku gak pengen ada hubungan sama Dodo. Aku cuma pengen temenan aja dan berbagi kenikmatan ngewe. Setelah mandi, kita lanjut ngewe lagi. Duh enak banget Gan/Sis, abis mandi terus ngewe. Aku lagi lagi berasa di surga. Dia sampe ngecrot berkali kali di dalem rahimku.
Sungguh kenikmatan luar biasa. Aku bertahun-tahun pacaran sama Ferdinand gak pernah ngerasain ngewe senikmat ini.
Pas paginya, sinetron kembali dilancarkan. Akan tetapi kali ini Dodo bener bener marah besar sama aku. Dia bentak bentak aku, lalu pulang sendiri ke Bandung. Dia ninggalin aki di Jogja sendiri Gan/Sis. Duh aku nangis lah pagi itu.
Setelah kejadian Jogja, Dodo makin menjauh. Dia bahkan gak sudi untuk sekedar liat aku. Paling kalo ngobrol juga hanya sebatas kerjaan.
Aku jadi stres akhirnya. Aku kehilangan arah dan tujuan. Hal itu berimbas sama kinerjaku. Aku dapet nilai burik karena progres kerja yang lambat. Gak Dodo, aku kelabakan sendiri. Staf staf ku juga pada jauhin aku karena mereka muak sama sikap aku yang brengsek.
Akhirnya Dodo hadir kembali di hadapanku untuk membantu menyelesaikan masalah yang ku hadapi. Dia berusaha membuat staf staf aku agar bisa bekerja lagi. Dodo minta aku mengubah sikap.
Sejak saat itu, aku pun mengubah sikapku yang tadinya songong jadi ramah. Alhamdulillah berkat hal itu, orang orang jadi mau gaul sama aku. Lagi lagi Dodo bisa menyelamatkan aku.
Namun, Dodo masih menjauh dariku. Dia cuma ngobrol masalah pekerjaan aja sama aku. Pengennya aku sama dia temenan lagi kayak dulu. Yaudah deh, akhirnya aku nekat dateng ke kostannya malem malem. Aku mau ngaku semuanya sama dia kalo aku ngerjain dia selama ini.
Dodo kaget dan terhenyak ditimpa fakta fakta yang ada. Dia mau memaafkan aku dan kembali berteman. Akan tetapi aku pengen lebih dari itu Gan/Sis. Aku pengen jadi istrinya Dodo.
Setelah itu, aku ajak dia ke rumahku buat dikenalin sama keluarga. Di sana kebetulan ada Irene. Aku suruh dia menguji Dodo. Begitu pula sama Tante Rosemary, aku juga suruh buat nguji mental Dodo.
Aku dan Dodo sengaja ngewe di hadapa Tante Rosemary biar suasana makin asik. Biasanya sih, Tante Rosemary pengen gabung kalo liat aku ngewe sama Ferdinand dulu, tapi kali ini dia memilih untuk menahan hasratnya ketika liat aku ngewe sama Dodo. Dia bisik bisik sama aku kalo Dodo udah jadi suamiku, dia mau icip icip.
Ibu melakukan wawancara sama Dodo. Dia ngakak gak berhenti berhenti pas tau kalo Dodo ini mahasiswanya yang jatuh pas prosesi wisuda. Ibuku bilang dulu temennya, Prof Wibi bilang kalo mahasiswa yang jatuh itu bakalan jadi menantunya. Tentunya Ibu ku sangat tertarik. Dia setuju kalo aku nikah sama Dodo. Dia ingin membuat Prof Wibi merasa hebat karena prediksinya tepat. Dih! Sungguh alasan yang sangat absurd buat milih menantu.
Sejak hari itu, aku dan Dodo makin deket. Kerjaan kita tiap hari ngewe terus. Baik di kantor maupun di kostan nya. Para setan penghuni kantor ngasih ijin sama aku buat ngewe di kantor sama Dodo. Tapi harus di ruang kerja aku sendiri. Jangan di ruangan ruangan lain, terutama toilet.
Aku belum ngasih jawabannya sama Dodo karena aku pengen nikmatin masa pacaran. Aku anggap itu masa pacaran yah Gan/Sis. Aku gak mau cepet cepet nikah walaupun aku pengen banget. Soalnya aku belum mengenal Dodo dalem banget.
Kebahagiaan aku itu akhirnya berakhir ketika ayah mindahin dia ke Jabar Selatan. Semua ini diluar rencanaku. Aku gak bisa nawar nawar lagi sama Ayah. Dia bilang pengen nguji calon mantunya.
Aku sedih liat Dodo pindah. Tapi mau gimana lagi, aku gak bisa berbuat banyak. Aku memilih pasrah aja dan berharap semoga Dodo dateng ke rumah buat nemuin aku.
Akan tetapi setelah 7 bulan, Dodo gak kunjung dateng. Bahkan sekedar komunikasi pun enggak. Ini cowok sebenarnya kenapa sih? Kesambet setan atau lupa sama aku. Atau jangan jangan dia kecantol sama cewek lain?
Aku pun ngambil tindakan biar Dodo ngasih perhatian sama aku. Aku sengaja posting foto foto liburan aku sama keluarga di Bali. Itu sebenernya foto foto lama sih, pas aku masih di kuliah dan kerja di Jepang. Kupilih foto foto mesra sama Ferdinand untuk bikin dia panas.
Usaha aku berhasil Gan/Sis. Dia merespon postingan aku. Dia kayaknya marah besar sama aku. Dia nagih jawaban dari lamaranku. Aku pengen ngerjain dia lagi ah. Aku terus gantungin dia sampe akhirnya dia posting foto foto mesra sama seorang cewek berhijab yang super cantik.
Cewek itu terlihat pake seragam Pemda. Kemungkinan dia pegawai Pemda atau guru. Sekarang giliran aku yang marah besar. Aku gak mau tempatku direbut sama cewek itu. Aku ingin bertindak saat itu juga.
Aku akhirnya ngambil cuti tahunan di kantor. Aku mau dateng ke tempatnya Dodo. Aku mau ngelabrak dia!
...
Next Update : Dilabrak Welly
Hai Gan/Sis, akhirnya Mahadewa Martincorp ngasih kesempatan buat aku untuk bercerita. Yah cerita versi diriku tentang kisah yang luar biasa ini. Mungkin sebagian dari kalian membenciku karena sikapku, tapi aku punya alasan buat lakuin itu karena aku benci sama Dodo.
Namaku Weni Lidya Tan, aku anak bungsu dari empat bersodara. Semua anak di keluargaku adalah cewek. Aku kelahiran 1990. Kakakku berurutan dari paling tua, yaitu Irene kelahiran 1983, Claudya kelahiran 1985 dan Rosela kelahiran 1988.
Aku lahir di keluarga elit di negeri ini. Ayahku pejabat tinggi di Kementerian Bangun Membangun Republik Indokarr dan Ibuku guru besar Fakultas MIPA di Institut Teknologi Bandung Selatan (ITBS).
Sebagai anak dari keluarga elit, tentunya kehidupanku juga sangat elit. Bergelimang kemewahan dan circle orang orang kaya. Aku mengenyam pendidikan di sekolah internasional dari TK sampe SMA. Begitu kuliah, aku pergi ke Singapore. Aku kuliah di NTU dengan jurusan Teknik Sipil. Abis lulus, aku lanjut kuliah magister di Jepang dengan jurusan yang sama.
Pas di Jepang aku hidup bahagia sama pacarku, Ferdinand. Nama lengkapnya Ferdinand Salomon Hutagalung. Dia pacarku sejak masih SMA. Tak kusangka hubungan kita akan selama ini.
Aku dan Ferdinand tinggal serumah di Jepang dan membina keluarga tanpa adanya pernikahan. Dia satu almamater sama aku, tapi beda jurusan. Dia ngambil Teknik Pertambangan.
Aku dan Ferdinand sama sama kuliah sambil kerja di Jepang. Lingkungan di negara ini begitu nyaman dan enak buat tinggal. Orang tuaku gak tau aku hidup serumah sama Ferdinand. Mereka taunya kita berada di satu apartemen yang sama tapi beda unit.
Waktu udah resmi jadi magister teknik, Ayah malah manggil aku pulang. Dia masukin aku ke Kementerian sebagai PNS. Aku masuk ke sana sama sekali tanpa tes dan dengan mudahnya aku jadi staf. Tentunya hal ini yang bikin orang lain cemburu sama aku.
Baru dua tahun aku kerja di sana, aku dapet promosi dan mutasi ke kantor cabang Bandung. Di sanalah aku ketemu sama Dodo. Cowok paling bego, bolot, tolol dan kubenci.
Kenepa kubenci dia?"
Karena Dodo punya kebiasaan buruk di kantor. Dia kerjaanya ngewe sama cewek. Parahnya, yang jadi ceweknya itu boss nya sendiri, yaitu Jasinta. Aku benci banget Jasinta karena dia cewek alpha yang sangat cantik dan bisa menggangu karierku. Sejauh ini gak ada cewek yang lebih hebat dariku.
Sejak pertama aku dikenalkan sama Jasinta oleh si Bos, kita udah saling memandang sinis. Nama besar ayahku rupanya gak membuat perawan tua ini gentar. Eh bukan perawan deng, dia udah sering ngewe. Dia cewek murahan yang tubuhnya penuh tato. Darimana aku bisa tau kalo dia punya banyak tato? Aku liat sendiri dengan mata kepalaku.
Aku ini bukan manusia biasa Gan/Sis, aku dianugerahi semacam kemampuan indigo. Aku bias liat mahluk gaib. Bahkan aku berteman sama jin khodam yang menempel sama diriku. Jin itu kukasih nama Wilona. Wujudnya sama persis kayak aku, tapi dia gaib. Aku sangat bersahabat sama Wilona karena dia selalu menemaniku baik dalam keadaan sedih maupun seneng. Sebenernya semua orang punya jin khodamnya masing masing, tapi mereka gak tau akan keberadaan hal itu karena perbedaan dimensi.
Aku punya kemampuan indigo ini bermula dari umurku 5 tahun. Aku dulu pernah jatuh di sebuah tebing di Pantai Bali. Aku sempet hilang seharian full sebelum akhirnya aku ditemuin sama orang. Sejak saat itu aku bisa melihat segalanya. Kalo ditanya apakah mahluk gaib itu seream apa enggak, jawabannya adalah gak serem sama sekali. Mereka wujudnya persis kayak kita, gak ada beda sedikitpun, cuma beda dimensi, ruang dan waktu. Tapi ketiga elemen itu kadang kadang saling bertabrakan sehingga menciptakan momen momen yang dianggap nyeremin bagi orang kebanyakan. Kalo kalian pernah nonton film Interstellar kalian pasti ngerti maksudku.
Kita balik lagi sama ceritaku Gan/Sis. Aku dan Jasinta terlibat sebuah persaingan untuk jadi yang terbaik. Makanya kita selalu berkonflik. Puncaknya adalah ketika aku nabrak motornya Dodo. Emang salah aku sih, tapi aku bersikeras kalo semuanya salah cowok bego itu. Aku terus cekcok hingga akhirnya Jasinta nyamperin. Dia ujug ujug nyerang aku lah, jadinya ya aku lawan balik. Kita pun gelut kayak cewek cabe cabean di kantor.
Sebel banget deh waktu itu. Aku langsung nelepon ayah supaya mindahin Jasinta dan Dodo sejauh mungkin. Kalo bisa ke perbatasan Papua. Akan tetapi si Bos rupanya pengen mempertahankan kedua orang itu karena memiliki etos kerja yang baik. Akhirnya aku ngalah deh demi kebaikan kantor. Tapi sejak saat itu, Dodo dengan beraninya masuk ke ruanganku. Dia meminta maaf sama aku dan akan mengganti kerusakan.
Lumayan berani juga nih cowok masuk ke ruanganku. Selama ini gak ada satupun cowok yang berani sama aku, secara aku anak Dirjen. Kehidupanku setelah itu berjalan begitu aja. Perlahan tapi pasti, aku kok malah nyaman sama si Dodo bego itu yah. Padahal tiap hari aku suruh suruh dia, malahan aku kadang suka bawel. Karena kenyamanan itulah, aku pengen jadiin dia teman ngobrol ah. Aku jadi seing ngunjungin ruang kerjanya untuk sekedar ngobrol. Dia mah oeangnya tipe Yes Man Gan/Sis. Apa apa cuma iya iya aja dan nurut.
Aku kira Dodo itu pacaran sama Jasinta. Ternyata aslinya enggak Gan/Sis. Dodo punya pacar, namanya Memeg. Dia seorang pramugari dan mukanya cantik banget. Aku jealous banget Gan/Sis, kok bisa yah cewek se-perfect itu jadi pacar Dodo? Berarti cowok bego itu emang hebat.
Aku sering mancing-mancing Dodo buat spill pacarnya tapi selalu gagal. Akhirnya aku spill pacarku duluan, biar jadinya kita saling bertukar cerita.
"Do, kita buka bukaan tentang pacar kita yuk!" ajak aku
"Buat apaan sih Well? Mau gibahin orang?" balas Dodo.
"Bukan, pengen tau aja atuh"
"Gak mau ah"
"Iiih! Pacarku namanya Ferdinand Salomon, aku sama dia udah pacaran dari SMA, aslinya dia orang batak, pinter banget lho dia"
"Anjir!! Itu pacaran apa nyicil KPR?"
"Kita mah saling setia Do, nama pacarmu siapa?"
"Namanya Merryana Fransiska, tapi kupanggil dia Memeg"
"Hahaha, kamu jahat banget ih, masa manggil pacar memek!"
"Memeg! Bukan memek!"
"Tetep absurd Do"
"Memeg itu singkatan dari Megumi, nama sayangku buat dia"
"Dia orang Jepang?"
"Keturunan Well, kakeknya yang asli Jepang, dia dulu tentara Jepang yang milih jadi warga Indokarr pas merdeka"
"Oooh aku punya bestie pas masih di Jepang dulu Do, namanya Megumi"
"Wah, cakep gak?"
"Cakep banget Do, tapi masih lebih cakep pacarmu sih"
"Alhamdulillah aku bisa dapetin dia"
"Gimana sih bisa dapetin cewek secantik itu Do? Pake pelet yah?"
"Sembarangan!! Semua berkat ketampananku lah"
"Anjir!"
"Yang bikin heran kamu Well, kok ada cowok yang mau sama kamu, hahahaha"
"Itulah kenapa aku gak ganti ganti pacar selama itu, susah Do"
"Makanya, kamu tuh harus baik! Jangan arogan, jangan angkuh! Apalagi songong!"
"Abisnya orang-orang di kantor pada nyebelin, kerja lambat, disiplin rendah dan seneng gibah"
"Iya juga sih, tapi kamu jangan bandingin terus sama Jepang atuh!"
"Aku betah di sana Do, aku pengen menetap di Jepang"
"Aku juga pengen Well"
"Kamu kan udah punya cewek Jepang"
"Iya sih, tapi berat kalo sampe nikah mah euy"
"Kenapa Do?"
"Kita beda agama"
"Aku sama pacarku juga beda agama Do, aku islam, dia kristen"
"Jadi kamu islam? Kirain kamu kristen... wajahmu kristen banget hahaha"
"Ember! Orang lain juga bilang gitu"
Akhirnya aku tau pacar Dodo secara detik. Emang perjuangan Dodo luar biasa banget Gan/Sis. Dia layak dapetin Memeg. Aku pun sebagai teman, senantiasa membantunya.
Dodo pengen nyari rumah buat syarat pernikahan, soalnya calon mertua dia minta rumah. Aku ngajuin diri buat bantu Dodo cari rumah. Kita waktu itu berkeliling kota Bandung buat nyari rumah yang bagus.
Akhirnya kita dapet rumah yang bagus dan sesuai sama impianku. Rumah sederhana yang menghadap ke pegunungan. Aku seneng sih dapet rumah itu walaupun gak mungkin aku tinggali karena rumah itu milik Dodo dan Memeg.
Akan tetapi pas akhir 2015 hubungan mereka malah bubar. Dodo sampe sakit parah Gan/Sis. Dia gak ngantor hampir sebulan. Rombongan kantor pun pergi ke rumahnya di Garut City, aku salah satunya.
Ibunya Dodo cerita kalo Dodo habis putus sama Memeg. Dia tiba tiba diputusin tanpa alasan yang jelas. Dari situ hatiku ikutan sakit Gan/Sis. Kok bisa bisanya cowok sebaik Dodo diputusin? Apa mungkin karena Memeg tau hubungan gelap sama Jasinta? Ah tapi gak mungkin juga, itu kan rahasia mereka.
Ketika Dodo kembali masuk, aku berusaha bikin dia nyaman. Aku ajak ngobrol bahkan sampe jalan bareng. Lumayan lah, aku untuk pertama kalinya jalan bareng cowok selain Ferdinand.
Akan tetapi, mungkin gara gara dia depresi, kelakuan Dodo makin barbar dan gak terkendali. Dia jadi sering ngewe sama Jasinta di kantor. Bahkan gak cuma Jasinta, tapi Bureg juga dibabat sama dia anjir! Wah kurang ajar nih cowok.
Dia pake alasan ngobatin rasa sakitnya untuk ngewe. Aku gak rela sih Dodo ngelakuin itu apalagi sama si Bureg. Dia itu emak emak anak 3 lah Gan/Sis, itu hal berbahaya bagi keduanya.
Darimana aku tau kelakuan bejat Dodo? Aku bisa liat apa yang Wilona liat. Aku dan Wilona saling terhubung. Kita bisa berbagi rasa dan berbagi pandangan. Setiap hari Wilona selalu berkeliling kantor, melihat orang-orang yang kerja.
Kalo liat Dodo ngewe sama Jasinta, itu adalah hal yang biasa, tapi pas liat Dodo ngewe sama Bureg, itu adalah hal yang kurang ajar. Aku gak suka liat Dodo ngewe sama Bureg. Dia bisa jadi perusak rumah tangga orang.
Aku harus menghentikan kegilaan Dodo ini. Aku sering ngobrol sama Wilona di ruang arsip. Ruang ini adalah tempat paling sepi dan angker di kantor ini. Aku sering ngumpul sama temen temen gaib di sini. Setidaknya ada 10 setan penghuni kantor ini. Mereka baik baik dan sama sekali gak serem.
"Kurang ajar si Dodo, kerjaanya ngewe mulu di kantor" keluh Risa, setan anak SMA.
"Terus terang aku keganggu banget Well sama kelakuan dia dan Jasinta" tambah Robi, setan Bapak-bapak yang merupakan jin khodam.
"Tenang guys, aku dan Wilona mau nyusun rencana biar Dodo gak lakuin itu lagi di kantor" aku berusaha menenangkan mereka.
"Caranya gimana?" tanya Wilona.
"Aku nyusun rencana biar Dodo berhenti ngewe di kantor, aku mau bikin dia ketakutan" usulku.
"Wah beneran nih?"
"Iya"
Aku jelasin dengan runut rencana itu sama para setan. Mereka mengerti dan ketawa denger rencanaku. Pas lagi seru serunya ngomong, eh Dodo malah nongol ke ruang arsip. Dia mergokin aku yang ngomong sendiri. Biar dia gak curiga, aku mau bikin dia baper. Aku ciuman sama dia.
Duh Gan/Sis, rasanya enak banget ciuman sama Dodo. Pantes aja si Jasinta begitu kesengsem sama Dodo, dia pencium handal anjir. Hatiku bergetar dan baper sejak saat itu. Mungkin Dodo juga bakalan baper.
"Gimana rasanya ciuman sama Dodo Well?" tanya Wilona.
"Enak banget Wil, bibirnya manis banget... dia itu gak ganteng sih, tapi kok aku seneng sama dia" jawabku.
"Awas kamu jatuh cinta sama dia! Mau khianati Ferdinand"
"Gak bakal lah, masa aku khianati Ferdinand, walau dia juga sering khianati aku"
"Tapi Ferdinand selingkuh nya sama kakakmu sendiri kan?"
"Iya sih, makanya aku dilema, masa aku harus berantem sama Irene? Tapi Dodo boleh juga sih buat gantiin Ferdinand"
"Jangan Wil, kontol Dodo lebih kecil dari Ferdinand"
"Tapi kayaknya enak gitu Wil, sampe Jasinta kecanduan gitu"
"Aku pengen nyoba ngewe sama Dodo, Well"
"Coba aja Wil, lewat mimpi"
"Bener bener, aku mau coba ah"
Wilona berencana mau ngewe sama Dodo malem ini. Aku harap dia gak apa apa. Sedikit banyak aku terus baper semenjak ciuman itu.
Keesokan harinya, Wilona datang ke aku sambil senyum senyum. Dia bilang kalo ngewe sama Dodo enak banget. Bahkan lebih enak daripada Ferdinand. Walaupun ukuran titit Dodo lebih kecil dari Ferdinand, tapi dia jago mainin cewek sampe ke titik tertinggi dalam bercinta.
Aku jadi punya ide buat bisa ngewe sama Dodo tapi sekaligus ngerjain dia. Aku mulai bikin skenario sama Wilona. Aki bikin Dodo bingung dan merasa takut kalo ngewe di kantor.
Hal itu lumayan berhasil, Dodo kelihatan takut. Pada saat itu aku mau eksekusi dia. Malem itu kita kerja lembur di kantor. Cuma ada berdua aja, aku dan Dodo. Sebelumnya aku juga udah bikin kesepakatan sama pihak sekuriti buat bikin Dodo takut.
Pas malam itu, Dodo pergi ke kamar mandi sendiri. Aku langsung beraksi. Aku buma ruang rapat, lalu aku telanjang di atas meja sambil colmek. Pas Dodo lewat, aku panggil dia. Ternyata dia gampang banget digoda.
Tanpa basa basi kita langsung ngewe. Aduh, Wilona bener banget Gan/Sis. Dodo jago anget bikin cewek seneng. Genjotan tititnya membuat hatiku bahagia. Aku serasa di surga tanpa batas. Sekali dia genjot memek aku, beuh enaknya kayak digenjot seribu cowok.
Aku sangat menikmati hal itu. Berbagai gaya kita praktekan guna mencapai kepuasan maksimal. Aku biarin Dodo ngecrot di dalem memekku. Aku gak takut hamil karena udah dipasangin IUD sama tante Rosemary.
Abis puas ngewe, kita tidur bareng di ruang rapat. Dodo kalo tidur kayak mati yah, susah banget dibangunin. Jadi akh segera pake baju lagi dan balik ke ruangan. Nah beberapa jam kemudian, baru deh sinetron dimulai.
Walhasil Dodo beneran percaya dan takut sama aku. Kayak muncul semacam trust issue sama aku dari dia. Tapi bagusnya, dia beneran berhenti ngewe di kantor baik sama Jasinta maupun Bureg. Tapi aku masih curiga sih kalo sama Jasinta mah tetep lanjut di luar, secara dia lajang, jadi bebas, tapi kalo Bureg aki percaya udah gak bakalan lagi
Gara-gara sinetron itu, Dodo beneran ketakutan dan stress. Dia jadi sakit sakitan karena kurang tidur. Dia selalu bawa kerjaan ke kostannya karena gak mau lembur di kantor.
Aku bikin tato di pantat biar Dodo percaya kalo dia ngewe bukan sama aku, tapi sama setan yang nyamar jadi aku. Sejak saat itu, Dodo selalu liat pantatku buat mastiin kalo aku beneran aku. Aku seneng banget diliatin pantat sama Dodo.
Suatu hari, aku bawa dia berobat ke Tante Rosemary. Dia sakit lambung kayaknya, mungkin gara gara stres juga. Tanteku juga pengen liat tititnya Dodo karena penasaran sama yang aku ceritain.
Aku sama Tante Rosemary deket banget Gan/Sis. Dia udah kayak ibuku sendiri. Aku sering berbagi cerita sama dia. Tanteku ini orangnya sangean dan hiper, sama kayak aku. Dia ngjarin aku gimana cara muasin kesangean tanpa harus ngewe sama cowok. Tapi tetep sih, ngewe sama cowok adalah obat terbaik buat ngatasin sange.
Dia terkejut dan kagum sama titit Dodo. Tante Rosemary penasaran dan pengen nyicipin Dodo, tapi sama aku gak dibolehin karena Dodo bukan siapa siapa aku. Tentunya beda kalo sama Ferdinand. Dia udah berkali kali nyicipin pacarku itu.
Aku kadang suka threesome sama Ferdinand dan Tente Rosemary. Asik banget pokoknya mah, soalnya Tante itu janda, terus dia gak bisa move on dari mendiang suaminya. Jadi kelakuannua absurd. Aku lebih rela berbagi Ferdinand sama Tante Rosemary daripada sama Irene. Dia itu mahluk paling serakah di dunia. Dia selalu pengen sesuatu yang aku punya. Termasuk Ferdinand. Makanya aku bilang Ferdinand dan Irene itu selingkuh. Aku benci itu.
Abis berobat, aku dan Dodo pergi dinas ke Jogja. Di sana kita sibuk, tapi pas haro terakhir kita manfaatkan untuk rekreasi. Dodo ngajakin aku jalan jalan di seputaran Malioboro. Hal itu adalah hal paling indah yang paling kurasakan dalan hidup. Aku sering ke Jogja, tapi aku gak pernah jalan jalan. Mana Dodo baik banget lagi, kita ngobrol panjang ngabisin malem itu.
Akan tetapi, pas pulang ke hotel, si Dodo malah bilang yang enggak enggak sama aku. Dia mau nikahin aku. What the fuck? Ini cowok macam apa? Kok beraninya ngajak aku nikah? Emang kamu siapa anjir? Kamu anak pejabat atau anak konglomerat?
Aku kaget banget Gan/Sis dia bilang gitu, jadi aku pun mutusin buat ngerjain dia lagi malem itu. Aku dan Wilona bertukar tempat ketika dia lengah. Aku suruh Dodo mandi malem itu. Ketika dia masuk ke lamar mandi, aku bertukar tempat sama Wilona.
Aku kemudian ikutan mandi bareng sama dia dan kembali ngobrol. Waktu itu dia berubah lagi omongannya, dari mai nikahin aku jadi ngajak selingkuh. Aduh, ini orang kenapa ya? Kok malah ngajak yang enggak enggak sama aku.
Aku gak pengen ada hubungan sama Dodo. Aku cuma pengen temenan aja dan berbagi kenikmatan ngewe. Setelah mandi, kita lanjut ngewe lagi. Duh enak banget Gan/Sis, abis mandi terus ngewe. Aku lagi lagi berasa di surga. Dia sampe ngecrot berkali kali di dalem rahimku.
Sungguh kenikmatan luar biasa. Aku bertahun-tahun pacaran sama Ferdinand gak pernah ngerasain ngewe senikmat ini.
Pas paginya, sinetron kembali dilancarkan. Akan tetapi kali ini Dodo bener bener marah besar sama aku. Dia bentak bentak aku, lalu pulang sendiri ke Bandung. Dia ninggalin aki di Jogja sendiri Gan/Sis. Duh aku nangis lah pagi itu.
Setelah kejadian Jogja, Dodo makin menjauh. Dia bahkan gak sudi untuk sekedar liat aku. Paling kalo ngobrol juga hanya sebatas kerjaan.
Aku jadi stres akhirnya. Aku kehilangan arah dan tujuan. Hal itu berimbas sama kinerjaku. Aku dapet nilai burik karena progres kerja yang lambat. Gak Dodo, aku kelabakan sendiri. Staf staf ku juga pada jauhin aku karena mereka muak sama sikap aku yang brengsek.
Akhirnya Dodo hadir kembali di hadapanku untuk membantu menyelesaikan masalah yang ku hadapi. Dia berusaha membuat staf staf aku agar bisa bekerja lagi. Dodo minta aku mengubah sikap.
Sejak saat itu, aku pun mengubah sikapku yang tadinya songong jadi ramah. Alhamdulillah berkat hal itu, orang orang jadi mau gaul sama aku. Lagi lagi Dodo bisa menyelamatkan aku.
Namun, Dodo masih menjauh dariku. Dia cuma ngobrol masalah pekerjaan aja sama aku. Pengennya aku sama dia temenan lagi kayak dulu. Yaudah deh, akhirnya aku nekat dateng ke kostannya malem malem. Aku mau ngaku semuanya sama dia kalo aku ngerjain dia selama ini.
Dodo kaget dan terhenyak ditimpa fakta fakta yang ada. Dia mau memaafkan aku dan kembali berteman. Akan tetapi aku pengen lebih dari itu Gan/Sis. Aku pengen jadi istrinya Dodo.
Setelah itu, aku ajak dia ke rumahku buat dikenalin sama keluarga. Di sana kebetulan ada Irene. Aku suruh dia menguji Dodo. Begitu pula sama Tante Rosemary, aku juga suruh buat nguji mental Dodo.
Aku dan Dodo sengaja ngewe di hadapa Tante Rosemary biar suasana makin asik. Biasanya sih, Tante Rosemary pengen gabung kalo liat aku ngewe sama Ferdinand dulu, tapi kali ini dia memilih untuk menahan hasratnya ketika liat aku ngewe sama Dodo. Dia bisik bisik sama aku kalo Dodo udah jadi suamiku, dia mau icip icip.
Ibu melakukan wawancara sama Dodo. Dia ngakak gak berhenti berhenti pas tau kalo Dodo ini mahasiswanya yang jatuh pas prosesi wisuda. Ibuku bilang dulu temennya, Prof Wibi bilang kalo mahasiswa yang jatuh itu bakalan jadi menantunya. Tentunya Ibu ku sangat tertarik. Dia setuju kalo aku nikah sama Dodo. Dia ingin membuat Prof Wibi merasa hebat karena prediksinya tepat. Dih! Sungguh alasan yang sangat absurd buat milih menantu.
Sejak hari itu, aku dan Dodo makin deket. Kerjaan kita tiap hari ngewe terus. Baik di kantor maupun di kostan nya. Para setan penghuni kantor ngasih ijin sama aku buat ngewe di kantor sama Dodo. Tapi harus di ruang kerja aku sendiri. Jangan di ruangan ruangan lain, terutama toilet.
Aku belum ngasih jawabannya sama Dodo karena aku pengen nikmatin masa pacaran. Aku anggap itu masa pacaran yah Gan/Sis. Aku gak mau cepet cepet nikah walaupun aku pengen banget. Soalnya aku belum mengenal Dodo dalem banget.
Kebahagiaan aku itu akhirnya berakhir ketika ayah mindahin dia ke Jabar Selatan. Semua ini diluar rencanaku. Aku gak bisa nawar nawar lagi sama Ayah. Dia bilang pengen nguji calon mantunya.
Aku sedih liat Dodo pindah. Tapi mau gimana lagi, aku gak bisa berbuat banyak. Aku memilih pasrah aja dan berharap semoga Dodo dateng ke rumah buat nemuin aku.
Akan tetapi setelah 7 bulan, Dodo gak kunjung dateng. Bahkan sekedar komunikasi pun enggak. Ini cowok sebenarnya kenapa sih? Kesambet setan atau lupa sama aku. Atau jangan jangan dia kecantol sama cewek lain?
Aku pun ngambil tindakan biar Dodo ngasih perhatian sama aku. Aku sengaja posting foto foto liburan aku sama keluarga di Bali. Itu sebenernya foto foto lama sih, pas aku masih di kuliah dan kerja di Jepang. Kupilih foto foto mesra sama Ferdinand untuk bikin dia panas.
Usaha aku berhasil Gan/Sis. Dia merespon postingan aku. Dia kayaknya marah besar sama aku. Dia nagih jawaban dari lamaranku. Aku pengen ngerjain dia lagi ah. Aku terus gantungin dia sampe akhirnya dia posting foto foto mesra sama seorang cewek berhijab yang super cantik.
Cewek itu terlihat pake seragam Pemda. Kemungkinan dia pegawai Pemda atau guru. Sekarang giliran aku yang marah besar. Aku gak mau tempatku direbut sama cewek itu. Aku ingin bertindak saat itu juga.
Aku akhirnya ngambil cuti tahunan di kantor. Aku mau dateng ke tempatnya Dodo. Aku mau ngelabrak dia!
...
Next Update : Dilabrak Welly
Similar threads
- Poll
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
