Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisah Dian sang Istri Eksibisionis yang Semakin Binal

Patut dituggu suhu Avo....begadang berani nih buat nungguin mbak Dian....
 
Part 32 : Showroom Mobil Bekas

Hmmmp tabunganku sudah cukup lumayan banyak, sebagian besar hasil dari kerja keras mulut, veggy & pantatku hihihi. Memang pekerjaan paling enak itu ya jual tubuh bisa dapat duit tambahan terus aku juga bisa dapat yang enak2. Apalagi aku jadi bisa merasakan berbagai macam bentuk penis di lubang vaginaku hmmpp rasanya gimana gitu beda2 enak tergantung model dan ukurannya.

Apa tawaran dari pak Ali aku terima saja ya uugggh kalau ingat batang penisnya yang merenggut keperawananku itu memang benar2 sulit dilupakan memorable banget, tapiii aah dia pengennya aku jadi istri simpanan nggak deh!! Lagian nggak cocok buat aku kerjaan itu dia juga sudah lama nggak ada kabarnya balik ke negara asalnya setelah memperawani aku.

Hmmm kalau si Bayu kapan itu seingatku pernah bilang mau nawarin aku ke komunitasnya pasti laris kata dia, tapi apa iya bisa dapat banyak uang dari teman2nya aku kok nggak yakin hmmmpph apa lagi ya.

Ooooh ya baru ingat, teman pak Dom waktu itu kan bilang kalau aku berminat bisa main sama pejabat2 dari Papua bayarannya mahal. Hmmmp apalagi pasti size itu mereka besar2 dan hitam legam atau coklat gelap iiihh kelihatannya meskipun nggak dibayar akupun pasti mau.

Eeeh mikir apaan aku!? Yang namanya pekerjaan ya harus dapat uang, kok enak banget mereka aku kerja keras gratisan memangnya aku badan sosial penampung sperma. Mendingan sekali dayung dua pulau terlampaui, jadi enaknya bisa didapat, duitnya juga masuk kantung..

Kini memang aku sudah tidak lagi memandang dunia prostitusi sebagai hal yang tabu, kuanggap sebagai sarana untuk lebih memuaskan nafsu birahiku yang semakin menggebu2. Akhir2 ini memang aku jauh lebih seing horny pengen rasanya setiap saat dijamah laki2 pikiranku kontol melulu. Coba deh nanti kupikir2 dulu aja mana yang lebih profitable jika dibandingkan dengan pendapatanku dari lapas.

Setelah selesai merenung dan berpikir ke depannya seperti apa rencanaku. Kini aku bersiap2 untuk pergi menghabiskan uang hasil keringat ku ini yang akan kugunakan untuk membeli mobil, karena Riky sering sibuk jadi aku berkali2 menumpang temen kantor kadang juga naik angkot. Memang sejujurnya sih aku lebih suka naik angkot jadi bisa lebih leluasa memamerkan tubuhku tapi cuaca yang sering gerah dan panas berdebu bikin nggak betah juga.

Aku diajak Riky ke dealer mobkas berkualitas bisa dapat murah harga bersahabat, karena salesnya ini adik kelasnya dia waktu SMP dulu. Aku pun datang ke showroom tempat dia bekerja, tapi dari tadi sales ini nggak konsen kalau diajak berbicara pastinya sibuk lihatin bodyku terus.

Ya salah aku juga sih sekarang pakai baju kelewat seksi gara2 tadi buru2 berangkat setelah bercinta dengan Riky di garasi. Dan dia bersikeras menyuruh aku pakai baju yang sangat terbuka ini ke showroom. Pantasnya sih pakaian seperti ini untuk ke cafe, dugem atau paling nggak ke mall bukannya malah ke dealer mobil bekas.




Eeeeh dejavu kejadian ini terulang kembali seperti biasa aku malah ditinggal karena ada customer yang komplain kerjaan petugas lapangan nggak beres. Karena lokasinya lumayan dekat dari showroom jadi Riky langsung saja datang ke lokasi kerjaan tsb daripada besok harus pergi jauh dari rumah jaraknya. Nanti setelah urusannya selesai baru dia kembali ke showroom ini, katanya sih kurang lebih 1 jam sudah balik.

Jadi deh cuma tinggal kita berdua, suasana awalnya awkward banget mungkin dia sungkan juga karena aku istri temannya, tapi melihat ekspresi wajahnya yang salah tingkah justru membuat jiwa eksibku jadi semakin meronta2.

Menungu Arif sedang mengambil kunci mobil di dalam, aku dengan sengaja menungging di pintu mobil berpura2 mengecheck interior dalam mobil. Kudengar suara para sales berbicara berkumpul di belakangku hihihi mereka pasti pada ngaceng melihat pemandangan syur ini.

Dengan rok mini yang sangat pendek dan celana dalam g string yang sangat mungil seolah2 aku tidak memakai celana dalam. Uughhh lihat pantatku pandangi tubuh nakalku ini, nikmati sepuas mata kalian memandang.




"Ehem ehem mbak Dian ini kuncinya sudah saya ambil" suara arif membubarkan lamunan jorokku. "Hmmm iya mas Arif, lho kok malah jadi diem aja bukannya katanya mau ajakin test drive mobil yang dipilih suamiku tadi" wajahnya kulihat nampak sedang memikirkan sesuatu hehehe mungkin dia tidak bisa melupakan pemandangan pantatku tadi.

"Eeeh iya mbak Dian, sebentar2 biar kukeluarkan dulu" diapun beranjak pergi tapi matanya melirik ke aku yang masih duduk di kursi dengan posisi belahan pahaku terbuka lebar sampai ke area selangkangan bisa terlihat sedikit celana dalamku yang terlihat seperti hanya seutas tali.



Hihihi tambah panas dalam nih si Arif ditinggal berduaan sama aku, mungkinkan Riky sengaja pergi agar si Arif jadi gagal fokus dan ngasih diskon besar apa ya?. "Ayo mbak dian, kita cobain muter2 daerah sini aja yuk" pandangan matanya saat berbicara denganku tak lepas dari bagian2 tubuhku yang sangat terbuka ini.

"Eeeh maaf mas Arif tapi aku nggak bisa nyetir, aku percayain sama kamu aja, aku duduk di sampingmu aja kalau tumpanganya nyaman ya aku sih oke aja".

Mobil yang dipilih Riky ini masih lumayan muda keluaran 2 tahun yg lalu jadi pastinya ya nyaman dan enak2 saja dipakai. Aku duduk di samping sopir, dengan pakaian seminim ini tentu saja bagian pahaku terekspos sampai atas mendekati selangkangan.

"Kalau dilihat dari umurnya pasti masih bagus kan ini mas Arif". "Yah belum tentu juga mbak, tergantung pemakaian, oh ya panggil nama aja saya mbak, nggak enak aku dipanggil mas2". "Hehe aku juga panggil namaku aja jangan mbak2 terus jadi serasa tua" aku mengobrol santai dengannya sembari sesekali menggeser pakaianku secara alami agar bisa semakin terbuka dari sudut pandangan matanya.



Kulihat dia sekali2 melirik memandangi paha mulusku hihihi, tapi kini yang paling sering dia lihat justru adalah payudaraku karena jika dilihat dari samping sangat jelas terlihat karena tanktop ini memang modelnya melorot banget dan bagian punggung terbuka backless.



"Kenapa Rif kok nggak konsen nyetir dari tadi, hati2 lho kalau lecet nggak jadi kubeli nanti lho mobil ini". "Eeh iya maaf Yan, yah maklum jiwa lelakiku menjerit2 frustasi". "Haa maksudnya apa? Kamu stress kerja jadi sales mobil??" Aku masih berpura2 lugu tidak tahu apa yang dia maksudkan, tapi aku tahu pancinganku berhasil.



"Yaa frustasi kalau dapat customer begini Yan, jadinya maaf kalau gagal fokus jarang2 dapat calon pembeli secharming kamu ini". "Ooh masa sih aku charming hihihi, emang jarang ya dapat pembeli begini" hehehe aku sedikit tertawa sambil sengaja menopang dan menggoyangkan kedua payudaraku..

"Gleek, hmm yaa kalau yang bening2 sih kadang ada tapi ya nggak sampai seterbuka ini". "Haa apanya yang terbuka ya, perasaan ketutup semua" aku malah sengaja mengangkat payudaraku dengan tangan dan kemudian mengangkangkan kakiku lebar2.

"Tuuh kan lihat nih ketutup aku juga masih pakai celana dalam, dan yang atas sini juga nggak sampai kelihatan putingku" aku berbicara semakin vulgar sambil terus melihat reaksinya.

Waduuh nih cowok dari tadi kok nggak menangkap maksudku sih, kelihatannya harus lebih extrem lagi nih. Kuberpura2 hendak mengambil tasku yang kutaruh di jok belakang, tapi sebelumnya tali pengikat atasanku yang melilit di leher sudah ku kendorkan.



Dengan posisi tubuhku menyamping menghadap ke arah dia tiba2 atasan halter neckku ini terlepas dan kini aku bertelanjang dada tepat di hadapannya. "Oooppss sorry nggak sengaja melorot, talinya kurang kenceng aku ngiketnya. Untung di mobil ya lepasnya nggak waktu di dealer tadi kan jadi malah banyak penontonnya hihihi" aku secara perlahan membetulkan tali pengikat leherku tapi payudaraku kubiarkan tetap menggelantung.



"Gleeek uummpp uhuk uhuk" dia menelan air liur ngiler sambil terbatuk2 melihat pemandangan gunung kembar di sebelahnya yang bergoyang2 manja akibat jalanan yang kurang rata. "Eecchh sampai lupa yang dua ini belum masuk, uuitts masuk dulu ya eeeh kenapa Rif kok bengong kan udah sering lihat punya istrimu kan".

"Hmmpp yaa beda jauh sama punya istriku Yan, kalau punyamu ini jauuuh lebih mempesona". "Hahaha ibarat pepatah rumput tetangga lebih hijau dibanding rumput di halaman sendiri tapi rasanya pasti sama aja kan".

"Yaah pasti bedalah lagipula belum dicoba ya mana bisa tahu bedanya Yan" dia nampak sudah gelisah menyetir mobil tambah semakin pelan2. "Oooh jadi rencananya mau nyoba dulu niich biar tahu bedanya waduuh hmmm tapi yang jadi pertanyaan boleh dicoba nggak yaaa". Matanya nampak berbinar2 saat menyetir tapi terus menahan godaanku. "Tapi boong hehehe kan kamu temen suamiku masa coba2 toket istri temen sih yaah nggak bangetlah". "Waduuuh jadi kalau aku bukan temen suamimu boleh dong".

"Ya mungkin boleh sih hehehe, tapi mungkin juga tidak" aku masih pengen menggoda dia lebih lanjut soalnya lucu banget ekspresi mukanya.. "kalau beneran boleh nanti aku kasih diskon lagi harga mobilnya". "Eeeh serius kamu Rif, nggak cuma bercanda masalah nyobain tadi, aku kira cuma guyonan aja" aku berpura2 tidak mengerti maksudnya

"Kalau boleh grepe2 dikit aku turunin lagi 1jt deh, cuma pegang bentar aja kok nggak sampai ke mana2". Dia tiba2 memberhentikan mobil ini di pinggir jalan depan bangunan rumah kosong. "Eeh Rif ngapain pakai berhenti, serius nih kamu nggak bercanda". Iyalah Yan, dari tadi kamu godain aku terus gimana lelaki normal seperti aku ini bisa tahan" tanpa meminta ijinku tangannya sudah menempel di payudaraku.

"Hmmppp Riiiff uugggmm" aku merasakan tangannya meremasi kedua payudaraku. Uughh akhirnya cowok ini bereaksi juga. "Maaf Yan aku sumpah beneran udah nggak tahan bener cuuup" dia langsung mencium bibirku sambil tangannya terus saja tanpa henti menjamah kedua payudaraku.

"Hmmmppphh" aku langsung merasa horny banget saat jari jemarinya kini mempermainkan putingku yang memang titik sensitifku. Kurasakan kini puting payudaraku ini menegan mengacung keras.

Setelah melepaskan ciumannya di bibirku aku berkata "Hmm betulan ya dapat diskon tapi masa cuma turun sejuta aja Rif, gimana kalau aku bantu kocokin adikmu ini tuh kasihan kan sampai udah menonjol banget nih. Gimana kalau tambahin diskonnya 5jt?" tanganku menempel di selangkangannya yang tampak ada tonjolan dan kuraba2 secara perlahan lahan.

"Uugghhh masa cuma dikocok Yan, begini aja tak kasih potongan 7jt kocok sama hisap pakai bibir tipismu yang menawan ini ya". Hihihi aku merasakan sensasi yang berbeda saat ini. Tubuhku ditawar seperti barang dagangan, hmmp aku kok suka ya kalau diperlakukan seperti pelacur uughhh jadinya aku malah menjadi semakin antusias dan tambah horny.

"Mulutt wah agak mahal nih, nggak semua orang bisa merasakan batang penisnya masuk ke dalam bibir ini Rif, 10 juta gimana deal nggak kalau iya boleh langsung sekarang juga aku makan nih pisang hehehe mumpung tempatnya pas strategis mendukung banget ini". Memang jalan ini sepi sekali hanya ada beberapa bangunan yang kelihatannya kosong tak berpenghuni, entah kebetulan atau memang Arif sudah tahu tempat ini dari awal.

"Deal 100% hayo kocokin dulu Yan, uughh nggak bakal ngira aku dapat customer nakal hari ini. Tapi lihat kamu dari tadi goda2in aku sudah paham maumu". "Eeh nggak cuma kali ini aja berarti ya kamu dapat pembeli seperti aku". "Yaah aku pernah juga dapat customer ibu2 janda kesepian, yang butuh banget mobil. Ya gelagatnya sama aja kayak kamu begitu tadi. Tapi nggak sampai terbuka banget pakaiannya seperti kamu ini Yan".

"Wah profesional sales nih ceritanya udah paham karakter calon pembeli eeehh tolong dong Rif hisepin putingku hmmpp rasanya pengen banget diemut2 hmmppppp uuughh" aku sudah melepaskan tali halter neck atasanku ini dan bertelanjang dada. Arif pun cepat tanggap menyusu di toketku..

"Sluurp sluurp hmpp toketmu bagus begini putih mulus tapi kok pentilnya besar begini udah sering diemut2 yaa? ". "Hmmp yah diemut suamiku lah masak orang lain, aaakhhh jangan digigit Rif". "Hayoo ngaku diemut siapa saja nih nggak mungkin bisa sebesar ini kalau cuma sama suami".

"Hmmpp iya iyaa aku ngaku, sama pacar2ku dulu sudah sering uuugh iya2 terus sama suamiku yang sekarang terus sama temen sekantoorrrrr uughh yaaaah yaaaaah Rif yaa digituin hmmp hmmpp".

"Sllurp hummp hmpp teman kantormu bisa nikmatin kamu tiap hari begini wah huenak banget jadi iri". "Hmmpp kalau kamu mau ya bisa juga Rif, uughh tapi pindah ke kantorku ya hihihi. Masa aku tiap hari beli mobil ya nggak sanggup uughh hmmpp mmmmp " dia kini menjilati2 putingku secara bergantian kanan dan kiri sambil sesekali dihisap kencang2. Membuatku bergelinjang merasakan geli dan nikmat yang bercampur aduk.

Tanganku secara natural mengocok batang penisnya yang sizenya agak pendek tapi gemuk. Hmmmp yaah lumayanlah paling tidak agak berisi hihihi, aku mengocoknya tanpa kesulitan sama sekali..

"Uughh puinnter banget kocokanmu Yaaan , kelihatan nih jam terbangnya tinggi" dia kini mencium bibirku tetapi tangannya menggrepe2 mempermainkan payudaraku..

"Yaaaah kan namanya istri harus pinter yang namanya beginian buat muasin suami, istrimu juga pinter kan kalau handjob ini kan basic banget. Abg jaman sekarang aja pasti sudah pinter kalau cuma kemahiran tangan". "Ooooh jadi waktu kamu masih abg sering ngocok kontol ya?". "Yah nggaklah kan aku cerita jaman sekarang, uuhhmm yaaah putingku hisapin lagi Riif hmmppp".

"Uuhhh jangan kenceng2 ngocokinnya Yan nanti aku keluar di sini malah bau pejuh mobil dagangan". "Hahaha gpp kan aku yang beli jadi kalau sampai bau sperma malah aku suka anggap saja pengharum mobil". "Uuugh dasar binor nakal, tapi kalau suamimu tahu kan bisa curiga ada bau2 aneh di mobil".

"Ooohhh ya lupa kalau suamiku nanti balik nyusul ya hehehe sampai lupa". "Oooh berhenti dulu Yaan aku nggak tahan hampir keluar nih" Saat dia akan ejakulasi aku kok malah lagi pengen merasakan sperma, akhirnya tiba2 kutelan saja batang penisnya ke dalam mulutku dan mengulumnya kusedot kencang. "Uuhmmpp uuhhkk uuhkk croot crooott crooooott" kurasakan cairan putih kental itu menyembur memenuhi seluruh rongga mulutku".



"Uuuughh huedaaan Yaan, gila kamu langsung main hisep aja pejuhku kamu telan semua oooh bener2 istri idaman kamu ya uughh masih keluar dikit Yan hisep yang kuencengg uuuggh yaa hiseeeeep terusssss".

"Uummphh hmmpppp" kuteruskan hisapanku semakin kuat sampai pipiku kempot menyedot batang penis yang masih mengeluarkan cairan kental favoritku ini.



"Heeeh istirahat dulu Yan aku sudah lemes banget, makasih ya" dia nampak lemas menyandarkan badannya di jok mobil. "Hehehehe slluurpp aku yang justru harus berterimakasih sudah dapat diskon eeh dapat asupan gizi tinggi protein juga, kentel begini hmmp agak asin jarang dikeluarin ya Rif".

"Maklum kan istriku kerja di Madiun jadi nggak ada sarana buat ngeluarin Yan, jadi iri tapi sekaligus juga kasihan sama suamimu!!".

"Lho kalau iri sih wajar banyak yang bilang begitu tapi kenapa kok kasihan?". "Yaah kasihan punya istri sebinal kamu tubuhmu kamu obral di mana2". "Huuu itu salah ya kurang tepat istilahnya, nggak di obral ke mana2 tapi masih pilih2. Cuma mereka yang terpilih saja yang bisa ehem ehem sama aku, anggap saja kamu salah satu yang beruntung pas aku juga ya lagi pengen".

"Oh ya aku dari tadi penasaran sesuatu?". "Apa yang bikin penasaran tanya aja, kalau tahu jawabannya ya aku kasih tahu". "Suamimu nggak marah lihat kamu pakai baju sexy terbuka banget begitu bikin kontol cowok cenat cenut". "Lhoo justru yang bikin aku jadi hobby pakai baju2 sexy dan terbuka ya gara2 dia, kata suamiku misalkan ada orang memperhatikan aku rasanya itu ibarat punya mobil mewah yang bisa dipamerin tapi orang lain nggak bisa memiliki, begitu kata suamiku yang pervert itu".

"Wuuikk kelainan tuh suamimu Yan, dicerai aja cari suami yang bener jadi kalau punya istri dijaga dan disuruh menutup aurat". "Oooh serasa dejavu sering banget cowok bilang begitu sampai bosen aku. Kamu nggak tahu terimakasih ya untung aja suamiku kayak begitu jadi kamu tadi bisa incipin aku kan hayo ngaku suka kan hihihii".

" Iya deh terserah kamu, oh ya pejuhku kamu telen habis semua Yan?". "Hmmp ini masih ada dikit, mau lihat ta aaaah" ku membuka mulutku memperlihatkan sisa2 sperma yang tersisa di dalamnya". "Ooow sexy banget, masih lumayan agak banyak ya yang belum kamu telen eeitts sebentar Yan aku boleh foto kan buat kenang2 an?".

"Buat kenang2an atau buat bahan onani hihihi ya terserah sih" dia memfotoku dengan sebagian wajahku masih berlumurkan sperma di sekitar hidung dan bibirku.



"Mantaaap slutty Wife Dian judul fotonya ini". "Hmmmm pakai dikasih nama segala kayak karya fotografi betulan aja, mumpung lagi mode fotografer mau foto2 lagi nggak?". "Wah ya jelas mau nih bisa jadi koleksi spesial edition". Akupun berpose dalam berbagai gaya, kadang masih memakai baju tapi tersingkap di payudara, kadang terlihat bagian selangkangan sedikit, bahkan ada poseku dalam keadaan telanjang bulat hihihi.




Setelah Arif puas foto2 aku dan dalam perjalanan balik ke showroom aku iseng godain dia mau nggak coba lubang memekku sambil mengangkang di jok mobil aku memperlihatkan belahan vaginaku yang masih terlihat menarik. "Kalau mau lubang ini ya tambahin lagi diskonnya hehehe tuuh lihat si adik aja setuju jadi membesar lagi kan hihihi".

"Yah dia sih seneng2 aja nggak usah kerja cari duit lha ini tuannya yang repot, hmmmp tambahin 100rb aja gimana hehe" dia menggodaku sambil jarinya tiba2 mencoblos lubang vaginaku.

"Uuhm sialan emangnya apaan masa lubang iniku dihargai lebih murah dibanding tangan & mulut" anehnya ditawar murah justru membuatku malah semakin jadi horny, iya aku ini istri terbinal pencinta kontol. Uuughh gratisan pun sebenarnya aku juga mau, ayo tawar aku lebih murah lagi hmmpp. Itu yang terbersit dalam benakku yang merupakan jeritan batin dari dalam lubuk hati.

"Iya2 deh kutambah sedikit lagi 500rb gimana jadi 7.5 juta ya. Aku kasihan sama nih memek sampai basaah kayak gini". Tangan kirinya sibuk mempermainkan liang vaginaku hingga aku mendesah terengah2 merasakan permainan tangannya.

"Hmmm iya iyaaa hmmp uughh tapi jangan di sini ya nggak enak dalam mobil aku pengen tempat yang lebih nyaman". "Kita ke showroom lagi aja, kita bisa main di gudang spare part dijamin amaan". "Hmm tapi kamu ada kondom nggak Rif?" "Haaa mana punya aku Yan, gampang nanti aku mampir ke alfamart dekat showroom, kamu bisa tunggu di mobil aja sebentar"

Setelah beli kondom kita langsung lanjut masuk ke dalam showroom, dia langsung menarikku ke dalam gudang. Tanpa melepas pakaian dia langsung saja mengarahkan batang penisnya ke arah selangkanganku. "Buru2 amat mainnya Rif nggak pakai pemanasan dulu. " Wah nggak bisa lama2 Yan ini kan tempat kerjaku, mumpung bosku lagi keluar, terus sekarang jam makan siang jadi agak sepi. Alamat bisa2 aku dipecat kalau ketahuan ngentotin istri customer di showroom jadi kita quicky aja main cepet".

Wajahnya yang nampak panik tapi mupeng membuatnya agak imut dan menggemaskan juga hihii. Aku pun melorotkan pakaianku sehinga payudaraku terbebas lepas menggantung, sambil ku meremasi payudaraku sendiri aku berbalik menungging dengan tanganku yang satu bersandar ke tembok.

"Uuugh ayo tunggu apa lagi Rif kok malah bengong ngelihatin aku hmmpp". "Terpana aku woow kamu sexy banget Yan grepe2 toket sendiri sambil nunging begini siap2 yaaa uughh bener masih sempit rasa perawan nih uugghhh2"



Akhirnya aku yang sudah sedari tadi nggak tahan pengen segera lubang memek segera di jejali kontol ini terisi juga. Hmmp lagi enak2 nya disodok dari belakang tapi dasar aku lagi kumat pengen eksib saat sedang disetubuhi dari belakang. Kuajak dia keluar saat aku mendengar ada orang mengobrol di samping luar gudang ini memancing jiwa eksibisionisku.

Di samping gudang ini ada celah dan pintu keluar menuju jalan samping yang tembus ke gang perkampungan, kudengar juga samar2 orang lalu lalang di gang sempit ini.

"Rif yuk kita main di luar berani nggak, biar lebih seru". "Waduuh jangan Yan aku hampir sampai nih nanggung ploopp" aku memajukan badanku hingga kontol itu terlepas dari dalam jepitan lubang vaginaku.

"Waduuh kenapa Yan lagi enak kok". "Hihihi pengen aja berpetualang, sebentar aku intip keluar ya" saat aku sedang sibuk mengintip kondisi di luar, Arif tak tinggal diam dia memelukku dari belakang dan meremasi payudaraku.

"Toketmu ini mancung kayak pepaya bikin pengen dimainin" "Uuhmm sepi Rif yuk kita lanjut di luar". Samping gudang ini ada tumpukan barang2 dan kardus yang lumayan tinggi jadi kuajak dia berjalan pelan2 bersembunyi di antara tumpukan kardus2 agar tidak terlihat dari warung atau jalanan.

"Uuughhmm langsung masih sodok aja aaah aaahhh hmmm" kupermainkan kedua puting payudaraku secara bergantian saat kontolnya menyeruak menerobos kemaluanku. ""Huus jangan berisik Yan nanti mereka bisa mendengar". "Hehehe maaf habisnya enak sih dan seru banget di sini jadi deg2 an dan excited banget".

Meski jarak kita hanya ditutupi oleh pembatas triplek warung tapi apa yang kita lakukan tidak diketahui mereka sama sekali. Kecewa sih tapi ya masak aku nekat bugil lari depan umum dikira orang gila malahan.

Saat aku sedang digenjot Arif aku berfantasi membayangkan sales2 lain bakal mempergoki kita dan ikut mengeroyokku. Dalam hatiku aku benar berharap pengen digangbang tapi karena saking ramainya jalan raya dengan kendaraan yang lalu lalang dan para sales itu sedang merokok sambil mengobrol di warung jadi mereka mungkin tidak menyadari keberadaanku.

"Hmmmp Rif kamu takut ketahuan nggak hmmp kok malah dicepetin uughh nusuknya hmmp hmpp" dengan berpegangan ke papan triplek pembatas antara warung bagian samping showroom aku terus disetubuhi dari belakang oleh Arif. "Huus jangan kenceng2 Yan kalau ketahuan aku bisa kena pecat nanti ughh ughhgh tapi kok makin sempit memekmu uuughhh kamu suka banget main di luar ya atau kamu jangan2 berharap pengen main sama sales yang lain juga uughh sempiittt hmmp uuugh uughh".

"Aahh ahahah kalau iya aku pengen digilir mereka semua hihi emang kenapa Rif, boleh ta hmm bayangin semua kontol mereka bergantian uuugh masuk ke lubang vegiku uuughh hmmpp". Aku menggoda arif dengan berkata2 kotor berimajinasi liar. "Uuughh bego banget suamimu Yan, punya bini seperti ini kok nggak dijaga eeh malah disuruh umbar aurat uuughh begoo begoooo uuughhh uughhhh"

"Hmmmp kalau aku nggak dibiasakan pakai baju sexy & suka pamer, nggak bakal jadi nakal begini kan uughh tapi sebenernya kamu suka kan. Jujur pengen kan punya istri nakal seperti aku ugh uughh". "Waduuuhhh maaf Yan sepertinya aku sudah nggak tahan" haaa dia udah keluar berhubung pakai kondom dan ukuran batang penisnya yang agak pendek aku jadi kurang merasakan kepuasan.

Tapi ku berpura2 puas dan tersenyum padanya "hmmm nanti jangan lupa lho diskonnya ya Rif?!". "Beres customerku yang cantik, sering datang ya" dia mencium bibirku kemudian mencabut batang penisnya yang masih terbungkus kondom menggelantung.

Oooh meski penisnya kecil tapi spermanya lumayan juga mengisi kondom tsb. Melihat cairan putih kental itu aku jadi pengen menuangkannya ke mukaku saat ini juga.



Tapi saat aku sedang berpikir mesum tiba2 hpku berbunyi ternyata dari Riky dia yang menelpon."Halo apa yank? Kamu sudah mau balik ta? Ooh sudah di showroom cari kita gak ada, sebentar ya ini aku masih di toilet!. Kalau Arif temanmu itu entah ke mana tadi". Segera kututup telpon itu dan membenahi pakaianku yang terbuka di sana sini.

"Rif suamiku sudah datang, eeeeh aku gimana nggak acak2 an rambutku & mukaku nggak ada sisa2 spermamu kan?". "Aman semua masih cantik kok" dia melepas kondom tsb dan membuangnya ke dalam tempat sampah. Wadduuh sayang sekali sperma sekental itu jadi terbuang sia2. Eh mikir apa aku buruan cepet ke dalam daripada Riky ngomel2 kalau nunggu terlalu lama.

"Aku duluan ke sana ya nanti kamu menyusul jangan lupa kesepakatan kita tadi lho kasih harga diskon awas kalau sampai ingkar janji". "Siap nyonya nakal yang jalang eh yang cantiiikk". Aku melirik dengan tatapan tajam saat dia mengataiku jalang tapi sebenarnya aku suka disebut dengan panggilan nakal2 seperti itu.

Saat akan masuk ke dalam ruangan showroom dari arah samping tiba2 aku mendengar suara orang batuk "uhuk uhuk", "ehem ehem udah selesai mbak, wah sayang banget cuma sebentar pertunjukkannya". "Tapi mantap oiii wuuuh plok plok goyang toketmu tadi wooww wis kaya pepaya nggantung di pohon terayun2 kena angin badai".

Deeg jantungku langsung berdegup kencang saat aku menoleh, ternyata perbuatan tak senonohku tadi ketahuan para sales2 yang lagi nongkrong di warkop. Berarti sedari tadi mereka melihat apa yang kita lakukan. Aku segera cabut dari tempat ini, karena Riky sudah menunggu di dalam daripada urusan tambah panjang.

Saat berjalan aku memikirkan mereka tadi, uuuggh seandainya Riky belum datang aku mungkin akan menggoda mereka agar me gangbang aku di pinggir jalan sempit itu, apakah batang kontol mereka ada yang besar atau panjang. Hmmmp seandainya saja tadi mereka bergiliran mencicipi lubang kemaluanku ini yang masih haus akan batangan lelaki .

"Yan lama banget ke toilet pup ta?" Suara Riky membubarkan lamunanku "eeh nggak kok cuma pipis tapi kan ya nggak bisa cepet2 emangnya cowok tinggal berdiri terus mancur". Arif terlihat berjalan dengan wajah pucat mungkin grogi akibat ketahuan teman2nya dan pengunjung warkop sebelah.

Setelah menyelesaikan pembayaran dan membawa mobil pulang, Riky sempat agak curiga kok tiba2 temannya itu mau ngasih diskon lagi dari harga yang sudah disepakati sebelumnya.. Aku berpura2 bego berkata "ooooh itu aku bilang ke dia kalau temenku butuh armada buat taksi online mau ambil 4 unit, kalau mau kasih diskon tambahan tak rekomen ke temenku itu padahal sebenernya sih nggak ada aku temen yang cari mobil cuma ngarang asal ngomong hehehe".

Bersambung
Next Part : Ana mencoba Batang Hitam
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd