Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisah Dian sang Istri Eksibisionis yang Semakin Binal

Part 33 : Dominggus dan Kawan2



Selang berapa minggu berlalu sejak aku beli mobil, aku kini sedang berada di kantor dan tiba2 ada telp masuk ternyata dari pak Dominggus yang sudah beberapa bulan menghilang tak ada kabar, setelah kutanya kok nggak pernah kelihatan eh ternyata dia sudah balik ke Papua dan alih profesi jadi mucikari diajak temannya si Stevanus. Jadi teman pak Dom ini bagian scout talent mencari cewek2 di area Jakarta, Bandung, Jogja dan Surabaya. Pak Dom bagian penyaluran bakat yang ditemukan tadi untuk ditempatkan di Papua sana.

Dan sekarang ini mereka mau ngadakan event orgy party yang para pesertanya adalah para orang kaya dan pejabat2 dari Papua. Acaranya sih diadakan di 3 lokasi berbeda yaitu di Bandung, Denpasar dan Surabaya. Yang wilayah Surabaya kebagian pak Dom yang mengkoordinir tempat dan para cewek pengisi acaranya.

Begitu pak Dom telpon yang terngiang2 di pikiranku cuma batang kontol hitamnya yang besar, uuugh aku bener2 kangen banget sama kontol2 besar yang menyodok ke dalam liang kemaluanku. Pemilik kontol2 jumbo entah kenapa kok pada menghilang semua, pak Dom pulang kampung ke Papua, Pak Ali juga kembali ke negaranya sana nggak balik2 ke sini, pak Hasan orang arab teman pak Dom sedang melebarkan atap usahanya di Kalimantan. Memekku kegatelan sudah lama tak merasakan kontol besar panjang, aku kangen dengan perasaan penuh yang memenuhi rongga lubang vaginaku.

Pak Dom di telpon berkata kalau dia langsung teringat aku waktu disuruh cari cewek yang bisa ikutan sex party di Surabaya. Wajah cantik menjual bak artis, body montok pas buat ngentot, nilai plusnya aku kata pak Dom karena aku istri orang dan tidak jualan setiap hari jadi lebih sempit jarang dipakai dibanding para prostitusi profesional (belum tahu dia sekarang profesi sampinganku).

Mumpung dia dan temannya lagi di mall mereka lagi interview cewek2 yang mau ikutan sex party. Hmm aku kok pengen banget ya merasakan orgy sex party dikelilingi kontol hitam hmmppp what a girls dream. "Ceweknya yang diundang ada berapa pak Dom, terus peserta acaranya yang orang papua ada banyak nggak?".

"Kenapa Yan takut kesaingan ya hahaha, yang peserta cewek cuma 12 orang, terus tamunya antara 18 sampai 30an orang mungkin. Aku kan ya nggak tahu pasti, bisa saja mereka ngajak kawannya yang lain?!".

Uuuggghh 30 kontol besar hitam legam panjang uuhmm membayangkannya saja tiba2 kurasakan area kemaluanku berkedut2 dan sedikit basah. "Hmmm ya deh pak, aku nanti ke mall ya".

"Lho kok nggak tanya upah bayarannya Yan, atau gratis aja ya? Yang kamu pengen kan butuh (kontol) besar panjang kan, banyak kok nanti pasti bertebaran di sana. Uangnya kasih ke aku saja ya hahahaha"

"Huuss enak aja, ya pasti mau lah uangnya siapa yang nggak mau". "Bercanda2 Yan, ok nanti bisa diatur kok santai saja percayakan pada suamimu ini". Suami katanya, suami dari mana?!.

Hari2 pun berlalu dan sekarang suasana kantor tidak seperti dulu lagi, spv yang mesum sudah dipindah ke Jakarta, Bayu juga pindah posisi jadi Relation Manager area Indonesia Timur jadi keluar kota melulu jarang banget di kantor Surabaya, Spv pengganti ini orangnya lumayan pendiam jadi nggak berani macam2 meski terkadang juga curi2 pandang memperhatikanku. Apalagi saat aku tanpa sengaja membungkuk mengambil file di filling kabinet, dia menatap belahan payudaraku dengan masih berpura2 membaca dokumen di meja.



Jadi yaaah pakaianku di kantor akhir2 ini ya masih tetap sexy tapi tidak terlalu terbuka banget seperti biasanya menghormati atasanku. Tapi kalau dia ada gelagat mesum atau mulai menggoda2 nakal baru aku godain sekalian hehehe.

Aku sebetulnya kangen juga dengan pak Budi SPV lamaku. Dengan ada dia suasana di kantor jadi tidak membosankan, ku teringat saat oral sex di bawah mejanya dia saat itu hampir ketahuan, pernah juga dia ngajakin di toilet cowok padahal suasana lagi ramai, di tangga darurat, hmmp hampir semua sudut kantor sudah ternoda oleh perbuatan tidak senonoh kita berdua. Pada waktu itu cara berpakaianku sangat terbuka, area payudaraku terekspos selalu.



Ana pun kini cenderung kembali normal dan ceria lagi setelah lepas dari cengkraman Bayu. Dia cerita dulu hampir tiap hari Bayu memperlakukannya seperti budak sex tapi syukurlah bisa terlepas darinya setelah Bayu sering keliling indonesia. tapi dia terkadang cerita sering masturbasi belakangan ini entah kangen dengan sex toys dari Bayu atau kangen dengan petualangan liar penuh nafsu yang dilakukannya saat bersama Bayu entahlah.

Oh ya apa iseng aja ya ku tawarin dia ikutan sex party Papua ya, kapan hari dia sempat berkeluh kesah pengen kpr rumah tapi uang buat dp aja masih kurang. Dia kan sudah sering tuh wild sex sama Bayu jadi mungkin dia kangen juga dengan momen2 tsb. Iseng aja kugodain "hayoo sekarang kerja melamun mikirin itu ya yang sudah pindah kerja jadi jarang disentuh yaaa?" dia juga berkali2 curhat jarang sekali disentuh oleh suaminya , bayangkan saja setelah hampir setiap hari dipuaskan hasrat birahinya tiba2 langsung adem ayem tidak pernah disentuh pastilah kegatelan tuh memek..

"Apaan sih mbak Di, masa aku kangen sama cowok nggak bener begitu". "Yah bukan kangen sama orangnya tapi kangen sama itu tuh anunya hihihi, atau jangan2 kamu masih pakai ya dulu kan tiap hari kamu disuruh Bayu pakai" aku menyentuh pantatnya dan sungguh aku dibuat kaget.

"Heeyy mbaaak Dii!!!!" Dia ya otomatis kaget saat aku menyentuh apa yang di pantatnya ada benda menonjol dan aku tahu pasti benda apa itu, yaitu butt plug. "Kamu masih sering pakai tiap hari meskipun nggak ada yang nyuruh Na, kamu lebih nakal dari aku ternyata ya? Aku lho kalau nggak disuruh Riky ya nggak bakal tak pakai, nggembol terus di pantat nggak nyaman rasanya".

"Hmmp gimana ya mbak, habisnya aku sudah terbiasa jadi kalau nggak ada itu di dalam sana rasanya ada yang kurang". "Oh ya Na inget nggak dulu aku pernah cerita soal tentang batangan hitam?" "Hmm batangan hitam apa? Haa maksudmu itunya negro". "Coba aja lihat nih!" aku memperlihatkan rekaman videoku saat sedang memblowjob kontol hitam Pak dom.

"Mbak Dii i i iniii kamu kan, terus yang hitam ini pasti bukan suamimu kan, mbak diiii kamu serius ternyata pernah main sama orang negro??!". "Huss bukan negro dia ini orang Papua, kamu pasti bakal ketagihan kalau sudah kenal batang hitam ini masuk ke dalam itumu uuugh mentok kesundul2 gitu rasanya hmmppp jadi bikin nagih".

Ana memegang hpku dan menatap dengan pandangan tak percaya sekaligus bernafsu dia memandangi adegan2 video porno diriku yang sedang menelan batang kontol hitam itu sampai separuh. "Ini kamu baru telan ujung kepalanya aja kan mbak Di?". "Haa nggak ya itu sudah separuh masuk ke tenggorokanku".




Wajahnya terperanjat kaget "seriusan mbak, kamu nggak muntah atau mual?!". "Yah kalau awal2 ya mual dan nggak kuat tapi nanti bakal tau trik dan tekniknya secara alami kok kalau sudah terbiasa". "Boleh kuminta videonya ini nggak mbak?". "Hey buat apa nanti kalau videoku kesebar gimana coba tuh kan wajahku terlihat jelas banget, emang kamu simpen mau buat apa? Kalau penasaran mending kuajak langsung lihat yang asli. Besok hari jumat aku ada janjian ketemu sama mereka di mall".

"Hmmm tapi benar nih aku penasaran, tapi ada lagi yang bikin aku kepikiran". "Apa Na" aku menanggapi pertanyaannya. "Hmmp kalau sudah ngerasakan yang sebesar itu gimana waktu kamu sama suamimu apa nggak merasa longgar gitu". "Hahahaa nanti coba rasakan sendiri saja nggak bisa diungkapkan sama kata2". Ana pasang wajah bete mendengar jawabanku, tapi kelihatannya hal ini malah membuat dia semakin penasaran..

"Emang mbak di ada perlu apa kok ketemuan sama mereka di mall?". Ehh bocah ini pura2 lugu atau emang agak lola ya?!. "Yaah jelaslah aku sudah kangen sama tongkat panjang besar hitamlah Na, kamu nggak bakal bisa membayangkan betapa nikmatnya saat batang panjang hitam legam itu menyodok keluar masuk dalam memekku uuughh jadi bikin pengen nih".

Ana wajahnnya nampak merah padam tapi terlihat jelas kalau dia menjadi semakin horny pasti membayangkan yang tidak2. "Gimana ikut nggak Na, one in a life time experience lho kesempatan ini jarang bisa terulang lagi". Hmm apa aku cerita sekalian ya masalah black sex party itu. Tapi setelah kupikir2 nggak usah ceritalah itu antara aku sama pak Dom aja, lagipula Ana nggak mungkin mau ikut sex party seperti itu. Aku yakin banget dia bakal menolak apalagi itu kan melibatkan uang alias menjual diri. Kurasa Ana nggak bakal mau melacur hihihi.

"Uughh gimana ya Mbak Di" kelihatan sekali wajahnya penuh dilema. Aku yakin dia penasaran yang namanya kontol hitam asli seperti apa. "Yaa begini aja Na kamu iku aja ke mall nanti dilihat aja kondisinya. kalau sampai di sana tapi kamu nggak sreg ya pulang aja okay?". Hari ini berlalu membosankan tanpa ada petualangan, akhirnya ku memutuskan pulang tidak sabar menunggu hari ku bertemu pak Dom lagi.



Akhirnya hari yang kutunggu datang juga, udah kangen berat aku sama kontol hitam besar milik pak Dom uughh membayangkannya saja putingku jadi mengeras dan vaginaku bersendut2. "Yan kamu tak anterin ta, kan nyetir mobil belum fasih bener daripada parkirnya nanti riskan naik ke atas mall" ucapan Riky membubarkan lamunan jorokku.

"Eeeh aku nggak naik mobil kok, nanti Ana jadinya ke sini jemput aku dulu". "Ya sudah kalau begitu, tapi tumben kamu sama Ana ngemall". "Yaah memang lagi pengen jalan2 aja refreshing me time, kenapa hayoo kamu mau ikut yaahh? Jangan2 kamu ngincer Ana juga yaaa, suaminya nggak bakal mau swing".

"Eeeh kata siapa aku ngincer Ana, bukan seleraku yang imut2 kecil begitu". "Bener lho ya, siapa tahu Ana nanti mau gimana hayoo". "Lha kalau dianya yang mau sih ya rejeki pantang ditolak hahaha". Aku sempet bercanda2 dengan Riky sebelum Ana datang.

Seperti biasa aku memakai pakaian yang sangat terbuka dengan atasan kemben rendah yang menampakkan payudaraku dengan bawahan rok mini pendek yang jika bergerak sedikit saja bisa memperlihatkan underwear g string kesukaan suamiku ini.



"Hey Yank jangan lupa pakai jaket lho kan naik motor siang2 begini daripada belang kulitmu tuh matahari lagi terik2nya panas atau aku anterin aja naik mobil. Jadi motor Ana ditinggal sini aja lagipula aku juga sekalian mau ke arah sana nyetok barang buat operasional besok". "Hmm betul juga ya, kalau aku belang2 nanti jadi nggak ada yang minat ya, kasihan donk suamiku kalau pamerin aku jadi kurang laku dong hehehe ya terserah kamu aja sih". Tak lama kemudian Ana datang, dia sih nggak ada masalah justru seneng nggak kepanasan.

"Oh ya mbak Di kamu ke mall pakai baju kebuka begini apa nggak malu, kan banyak orang yang nggak kamu kenal". "Justru itu asyiknya Na, banyak sorot mata memandangiku bikin aku bangga kan jadi pusat perhatian". "Mas Riky nggak apa2 kalau kamu umbar aurat begini". "Yah justru dia malah seneng kalau aku pakai model yang beginian, Dari awal pacaran dia tuh malah yang terus ngomporin kalau kita keluar jalan2 aku disuruh semakin lebih terbuka lagi. Yang pakai kembenlah terus lebih dilorotin lagi sampai pas di atas puting, terus kadang pakai baju backless tanpa bra, pakai tanktop yang dipilih yang belahannya rendah2 gitu. Wah pokoknya banyak baju model2 aneh kamu nggak bakal ngerti".





"Kok bisa begitunya ya suamimu, jangan2 dia nggak cinta kamu mbak Di. Buktinya tuh kamu cuma dipamer2in ke lelaki lain dia nggak cemburu". Aku cuma tertawa2 saja mendengar kalimat Ana yang sudah sering banget kudengar dari teman2 wanitaku. "Udah deh ngobrolnya tuh mobilnya udah dikeluarin Riky dari garasi"

Sesampainya di mall justru saat kita berdua berjalan kaki malah yang terlihat risih si Ana disebabkan banyaknya orang yang memperhatikanku. Memang aku dan Ana tidak pernah sekalipun pergi bersama ke mall, jadi dia kurang nyaman berjalan di sampingku yang menjadi pusat perhatian..



"Hihihi, ini lho yang bikin aku tambah bangga Na banyak orang yang kagum melihat tubuhku kan". "Iiih apaan mbak Di, justru banyak yang pasang wajah sinis begitu pas lihatin kamu. Sorot mata mereka terlihat merendahkan begitu kok dibilang kagum". "Lha kalau mereka sih kaum iri dengki, nggak punya wajah secantik dan body sebagus aku hihihi, tapi kamu lihat kan yang cowok2.

Meskipun jalan sama pasangannya tapi pasti disempatkan melirik ke aku " dengan sengaja kembenku aku plorotkan sedikit ke bawah lagi dan kuberjalan dengan tambah membusungkan dada menonjolkan payudaraku yang semakin menonjol terlihat sangat jelas dari belahan pakaianku.



Ana geleng2 melihat kelakuan binalku yang sudah sering dia lihat di kantor "Mbak hmmm setelah kupikir2 kelihatannya aku nggak jadi deh, takuut aku" saat sudah hampir sampai di Cafe tempat janjian dengan pak Dom tiba2 Ana nampak kalut. "Lho kenapa kan belum ketemu orangnya, mereka nggak galak kok". "Haa mereka? Emangnya ada berapa orang mbak Di aku kira cuma satu orang aja?!".

"Hmmp aku juga nggak tahu kata pak Dom sih dia sekarang lagi sama temannya" di loby mall tadi aku mengabari pak Dom kalau kita sudah sampai dan ternyata dia mengajak temannya. Interview cewek2 yang audisi sex party baru saja selesai jadi mereka sekarang lagi ngopi sambil menunggu peserta audisi selanjutnya yang belum datang.

"Udah yuk nanggung banget nih, udah sampai sini kok balik. Nanti kalau setelah ngobrol2 terus kamu nggak sreg gpp kamu pulang sendiri dulu aja". "Aduuh deg2an aku nih mbak Di, aku tahu ini perbuatan salah tapi beneran sumpah aku penasaran banget. Kamu kok bisa tenang gitu sih!". "Yah namanya juga aku kan sudah jam terbang tinggi Na, kalau kamu kan cuma sama suami & Bayu aja levelmu masih noob hihihi".

"Oh ya mbak Di kamu pernah nggak merasa bersalah sama suamimu waktu selingkuh sama cowok lain. Aku sebenernya merasa bersalah banget tapi hmmp kalau udah pas begituan enak jadi bener2 nagih". "Hahaha kena begituan apa Na? Ngentot maksudmu hehehe". "Huss jangan kenceng2 mbak suaramu kita kan di tempat umum nih".

"Hihihi kamu kok lucu sih Na, yah awalnya sih aku merasa bersalah Na tapi gampang aku sudah punya solusinya". "Hmmp apa itu mbak Di?". "Gampaang kok, jadi Riky aku ajak juga sekalian jadi kita tukar2 pasangan". "Haaaaaa serius mbak Di, gilaaa banget kamu. Suamiku bakal membunuh aku kalau sampai aku ngajak gitu!".

"Yaah caranya yang halusan dikit Na jangan terlalu frontal, oh ya aku kan pernah ketemu suamimu kelihatannya dia ada minat sama aku. Sering curi2 pandang gitu, aku ada saran nih gimana kalau kita swing bersama aja. Kamu sama suamiku mau nggak, dia kelihatannya tertarik sama kamu lho. Kadang ngomongin kamu imut tapi galak2 gimana gitu hihi".

Wajahnya merah padam setelah mendengar kalau Riky memuji dia imut kelihatannya sih dia tidak 100% menolak ide swingku tadi. "Yaah nanti kita lihat aja mbak, tapi beneran mbak Di emangnya kalau pakai caramu itu bisa menghilangkan rasa bersalah". "Yaa betul kan jadi sama2 dapat enak kan hihihi" wah Riky harus berterimakasih padaku nih kalau beneran jadi swing sama Ana. Aku bisa membayangkan wajahnya yang antusias bisa bercinta dengan Ana.

Tanpa disadari Ana karena sibuk memikirkan masalah swing tadi sambil berjalan kita sudah berada di dalam cafe dan pak Dom memanggilku. "Halo Yan kita di sini" wajah Ana langsung pucat pasi setelah menoleh ke arah tempat duduk pak Dom. Karena yang duduk di sana tidak hanya pak Dom sendirian tapi bersama 3 temannya. Mereka semua berbadan tegap, kekar dan berkulit gelap. Bahkan satu orang ada yang kulitnya sangat hitam pekat

Pandanganku tidak bisa lepas dari cowok yang berkulit sangat hitam legam ini. Bayanganku jika wajahnya aja sudah sudah sehitam ini bagaimana dengan yang ada di selangkangan malah bikin tambah penasaran aku pengen cepat lihat isinya. Sedang melamun jorok tapi kurasakan ada yang menarik2 lenganku.

"Eh eh eh mbak Di aku beneran nggak jadi deh aku pulang aja ya" wajah Ana bener nampak takut saat melihat ada gerombolan laki2 berkulit gelap dan kekar di depan kita. "Haha gpp Na, kita duduk aja dulu minum dan makan camilan sebentar kan aku juga nggak kenal sama teman2nya" kita pun menghampiri pak Dom dan kawan2 nya.

"Haii pak Dom kita sudah lama nggak ketemu". "Iya Yan kamu kangen ya sama aku atau jangan2 kangen sama yang di bawah ini " dia sambil menunjuk2 selangkangannya yang nampak ada tonjolan memanjang. Uugghh melihat batang penis yang terlihat besar panjang itu aku pengen segera menghisapnya di tempat ini sekarang juga.

"Hehehe iya pak Dom kok tahu sih yang dikangenin perempuan, oh ya kenalin dong pak siapa mereka?" aku pun duduk di tengah2 pak Dom dan kawannya yang berkulit hitam legam ini.

"Hoho yang gendut ini Lukas dan itu Elly, mereka temanku dari Sorong dan yang ini Greg dari Sudan, Afrika". "Haa dari Sudan Pak Dom seriusan nih?" aku pun melirik dan berjabat tangan dengan Greg. "Bisa bahasa indonesia nggak kamu Greg, oh ya kenalkan namaku Dian, ini temanku Ana kebetulan ketemu dia di mall ini tadi jadi kuajak sekalian ke sini. Hai Lukas, hey Elly salam kenal ya" aku tersenyum ramah pada mereka dan berpura2 tanpa sengaja ketemu ana di sini tadi.

Mereka bertiga matanya terlihat bernafsu memandangi wajahku dan terutama area sekitar payudaraku. Tentu saja dengan kondisi kemben sangat melorot begini tentu kalau laki2 normal pastinya ngaceng berat tuh alat kelaminnya. Aku senyum2 saja melihat tatapan mereka, malah justru saat akan duduk dengan sengaja aku memegang ujung bawah kembenku dan sreeet kini puting payudaraku sedikit nongol hampir terlepas dari pakaian minimku ini.



Ana hanya tersenyum menganggukkan kepala ke mereka, dia nampak bingung harus duduk di mana karena cafe ini tempat duduknya model sofa melingkar jadi mau tidak mau dia harus duduk berdempetan dengan salah satu dari mereka."ayo Na duduk sini aja di samping Lukas atau Elly.

Eeh dengan cepat tanggap Lukas berdiri dan mempersilahkan Ana duduk di sampingnya. Jadi Ana kini duduk diapit oleh mereka berdua, aku berbisik ke telinga pak Dom "pak jangan bahas masalah aku jual diri di sex party atau masalah2 begituan okay?". "Beres Yan, tapi temanmu ini boleh nggak kita garap sekalian". "Heeh apaan pak main garap istri orang kebiasaan ya, emangnya kamu yakin dia mau". "Hehehe gampang aku selalu ready bawa obat ini nih, obat perangsang manjur".

"Waduh jangan pakai obat2 begitu pak serem, coba aku pengaruhi dia aja dulu deh jangan pakai obat2 begituan". "Eeh beneran boleh nih kita kerjain temenmu. Tadi aku cuma bercanda kok, dia juga kelihatan alim begitu nanti malah jadi masalah". "Nggak kok pak aku kenal banget dia, orangnya pendiam begitu tapi aslinya hornyan banget jadi nggak bakal ada masalah asalkan dia mau lho tapi aku nggak janji ya tapi aku usahakan" kita berdua berbisik2.

Akhirnya kita pun mengobrol santai2 mencairkan suasana . Ana pun nampak sudah mulai bisa agak santai karena kita tidak membicarakan masalah perlendiran sama sekali dan mereka enak diajak bercanda. Tapi meski dalam lingkungan cafe yang ramai begini tangan pak Dom enaknya aja menjelajah tubuhku. Tangan sebelah kirinya merangkul pinggangku dan sekali2 meremasi payudaraku. "Hmmp pak ada Ana tuh nggak enak kan dilihatin". "Heehe maaf mbak Ana, saya sudah kangen sama Dian maklumlah sudah lama kita nggak ketemu gpp kan mbak?".

"Eh eh eh ya, gpp!" Wajahnya nampak semakin kebingungan, apalagi dari tadi aku mengamati Ana sering mencuri pandang ke arah selangkangan para lelaki ini yang nampak menonjol pasti pikirannya sudah ke mana2. Oh ya ternyata Greg ini sebetulnya teman gereja Lukas, saking akrabnya mereka akhirnya diajak juga ikut bantu acara party ini. Dia sudah lebih dari 5 tahun tinggal di Surabaya jadi logatnya malah lebih seperti orang Jawa dbandingkan teman2nya yang masih kental aksen papua.

"Eeh aku ke toilet dulu, kamu ikut nggak Na" Ana berjalan di depanku dan saat aku berdiri aku sempat melihat pak Dom menuang obat perangsang ke minuman Ana. Mataku melotot ke pak Dom mengisyaratkan kenapa tetap pakai obat perangsang, tapi dia senyum2 saja sambil memberi isyarat tangan cuma dikasih sedikit banget.

Betul saja dugaanku waktu berada di toilet Ana sudah pengen kabur aja pulang, dia agak takut membayangkan ukuran batang penis mereka apalagi Greg yang memakai celana training jelas terlihat ukuran batang super jumbonya. "Aduuh mending aku pulang aja mbak Di, sumpah aku takut lihat ukurannya itu tadi aku nggak sengaja kesentuh itu kuntul hiii panjang banget. Bayangkan kalau aku jadi seperti kamu, takut aku nanti ketagihan nggak bisa lepas dari mereka gimana".

Hahaha aku malah pengen ketawa justru yang ditakutin Ana ternyata dia kuatir nanti bikin ketagihan, lucu juga si Ana ini. "Yaaah gpp Na tapi pamitan dulu sama mereka ya, nggak enak masa langsung main cabut aja kamu". " Tapi kamu beneran gpp Mbak, nanti dikeroyok mereka berempat kan digilir gitu hiiii bayanginnya aja udah serem. Serius kamu nggak takut mbak??". "Lha ngapain takut justru niih sekarang aku excited banget nggak sabaran hmmm uugh pengen cepetan merasakan kontol mereka yang panjang besar hitam uuhmmp nggak ada lhondi tempat lain Na nyesel kamu kalau sampai melewatkan kesempatan ini".

Hmm setelah kupikir2 mungkin tidak apa2 Ana minum obat perangsang itu agar dia lebih rileks dan enjoy menikmati kontol besar hitam itu. Berbagi sesuatu yang enak kan sama saja berbuat baik hihihi. Ughhh aku nggak sabar pengen secepat mungkin mencicipi kontol hitam mereka semua, Ana ini buang2 waktu aja sih keburu gatel nih memekku.

"Begini aja Na kamu nanti ikut aja gpp tapi kamu cuma lihatin kita aja dari samping. Kamu masa nggak penasarah sih sama punya mereka, itunya pak Dominggus sebesar pentungan satpam lho". "Haaaa serius mbak Di, masaaa?". "Iya makanya kapan lagi kamu punya kesempatan seperti ni, ikut aja jadi pemantau di sampingku ya" aku menjadi antusias nanti aku digangbang kontol2 hitam tapi ada penonton live langsung temen kantorku pula hihihi.

"Tapi kalau mereka menyentuh aku gimana, takut aku mbaak". Iya juga sih dia pengalaman sexnya cuma sedikit, cuma pernah berhubungan intim dengan suaminya dan Bayu. "Aku bilang deh sama mereka jangan menyentuh kamu nanti, kalau nggak nurut mereka lain waktu nggak bakal dapat jatah dari aku".

"Kamu sering begituan sama mereka mbak Di, anumu nggak jadi melebar gitu. Suamimu nggak curiga waktu kalian unguk2 kok rasanya dol lebar hihiihi" wajahnya nampak penasaran tapi sambil sedikit bercandain aku .

"Yaang bener aja Na, punya kita kan elastis menyesuaikan sama penis yang masuk masa tiba2 melebar sih, Riky ya gak pernah komplain kok lagian aku cuma pernah sama pak Dom kalau mereka bertiga nggak tahu ukurannnya seberapa besar" dalam hatiku sebenarnya ya bertanya2 apakah lubang vaginaku sudah tidak sempit menggigit ya efek kebanyakan dimasuki kontol. Hmm tapi masih banyak kok yang memuji anuku sempit, aah nggak usah dipikirin yg penting enak2 hidup dinikmati.

"Beneran ta mbak, aku kuatir suamiku jadi curiga pas dimasukin lha kok bablas terus nggak ada cengkramannya gitu". "Yaaah nanti suamimu suruh coba punyaku aja Na hihihi biar tahu meskipun sering dipakai tapi tetep menggigit rapat". "Huuu dasar mbak Di ini bisa aja, awas ya kalau dia berani nyentuh kamu makan nih tinjuku" dia tersenyum meledek mendengar candaanku.

"Lho kan kamu sudah main sama cowok lain kok suamimu nggak boleh kasihan banget dia". "Yaah masih cemburulah mbak Di, apalagi dia sering ngomongin kamu". "Hihihi aduh yang lagi jealous nih, udah yuk tenang aja ya ikutin saranku tadi. Kamu cuma jadi penonton daripada kepikiran terus penasaran batang hitam malah kebawa mimpi nanti". "Hmmm iya mbak Di terserah deh" Ana pun mengikutiku dari belakang dengan wajah grogi.

"Hai Dian sudah lama kita tidak berjumpa" ada Stevanus menyapaku begitu aku sampai di dalam Cafe, aku nggak mengira dia bakal datang. "Ehh iya, aku kira kamu nggak ikutan hari ini?". "Kalau ada istri kesayangan kita bersama mana mungkin aku tidak ikut". "Hayo Dian gimana nih dihabisin dulu minumannya terus ikutan kita yuk!" Ucap Pak Dom menyela obrolanku dengan Stevanus.. "Hmmp ikut ke mana ya pak" aku berlagak bego dengan pasang wajah polos. "Ya ikut henak2lah Yan masa ikutan ke Papua". "Yaah kalau mbaknya mau ikut ke Papua sih gpp kita2 ya pasti tambah senang jugalah" Lukas nyeletuk yang bikin aku tersenyum memandang mereka dengan penuh antusias.

"Ayo Na dihabisin minumanmu terus kamu ikut nggak, tapi kalian semua janji dulu lho Ana jangan diapa2in. Dia cuma penasaran aja jadi pengen ikut buat nonton". "Hmm emangnya kita mau ngapain mbak Dian, kan cuma pindah lokasi cari makanan enak". "Gllupp" aku sampai tersedak minuman gara2 lagak mereka yang jelas2 pasang wajah mesum tapi omongannya lain.

"Hahaha bercanda kok Yan, ya iyalah enak2 yang itu kok tak usah kuatir kita pastikan kamu tergeletak lemas terpuaskan". Ana matanya langsung terbelalak mendengar kata2 Stevanus
.
"Hihi itu yang kutunggu, udah lama aku nggak merasakan itumu bikin kangen berat hmmppp" mereka berdua meremasi payudaraku secara bersamaan sampai keluar dari pakaianku.



"Hmmpp kaliaaaan heey nakal ya" aku melirik kanan kiri dan karena tidak ada orang di sekeliling tempat duduk ini jadi aku biarkan saja mereka mempermainkan payudaraku yang terekspose di cafe ini. "Uuughh jangan di sini pak uuhhh, yuk kita pindah ke tempat lain aja hmmmpp" Ana benar2 shock terdiam terpaku melihat ada 2 cowok berkulit hitam sedang menyusu menghisap2 kedua payudaraku..

"Hey hey sudah sudaah ayo kita langsung ke hotel saja, sudah tidak tahan betul nih aku" ucap Lukas sambil mengelus2 tonjolan di celananya. "Yeah bro, perek ini hot banget memang" ucap Greg yang ternyata fasih berbahasa Indonesia.

Stevanus dan Pak dom akhirnya melepaskan kuluman mulut mereka dari payudaraku yang kini putingnya mengacung tegak akibat dihisap2 mereka berdua. "Huu lihat nih jadi mancung kayak begini, harus tanggung jawab lho nanti yaa".

Akhirnya kita pun berjalan meninggalkan mall ini yang tersambung dengan hotel. Jadi cukup berjalan kaki sebentar saja kita sudah sampai di lobby Mall. Terlihat beberapa karyawan hotel dan pengunjung dengan pandangan curiga menatap gerombolan kami yang nampak janggal. Lima lelaki berkulit gelap dengan cewek berkulit putih dengan pakaian sexy terbuka lebar dan ada juga hijaber dengan tubuh kecil mengikuti di belakang.



Pastilah pikiran mereka sudah terisi hal yang aneh2 dan kotor. Ngapain lagi coba 2 cewek dan 5 cowok ke hotel. Apalagi nih full black semua yang laki, satu cewek kelihatan alim berhijab dan yang satunya lagi sexy mengumbar aurat.

"Eeh mbak Di....." Ana menarik lenganku saat kita akan memasuki lift hotel." Eeeh apaan Na, sudah terlanjur sampai sini ikut aja kalau kamu nanti kurang sreg ya pulang aja gpp Na". "Ya mbak Ana nonton aja siapa tahu jadi tertarik dan malah ikut bergabung hihi" goda Stevanus. "Hey jangan nakut2 in Ana dong malah tambah bingung tuh dia sekarang hayo uuughhh yangan siapa niihh hmmmpp"

"Wuuy bokongmu bahenol banget, jadi pengen cepet masukin ke lubang yang belakang ini kata Dom lezat banget rasa lubang ini!".kurang ajar nih Greg tiba2 main masukin jari ke pantatku. "Ooohh Dian nggak pakai celana dalamkah??". Tanya Lukas. "Uuugh pakai celana dalam g string pak hmmppph kini jari2 Greg berpindah ke belahan vaginaku.

"Oooh memanh kalau cewek2 nakal pastilah pakai g string kan, kalau mbak Ana gimana pakai celana dalam apa boleh lihat nggak?". Deg ana langsung terkaget2 setelah ditanya seperti itu. "Eeh itu anu eeeh..." Dia semakin panik tiba2 ditanya seperti itu apalagi dia tadi sedang memperhatikanku yang sedang dijamah2 oleh Greg.

"Jangan kau seperti itu Luk, nanti mbak Ana tambah takut". Pak dom bergegas turun tangan menangani situasi. "Uughhhh Greeeg jangan sekarang, tunggu di kamar aja uuhhhh" aku yang sudah kegatelen dari tadi pengen cepet ngemut kontol hitam besar horny banget sekarang.

"Tiing" pintu lift tiba2 terbuka dan ada sepasang suami istri di depan. Tapi setelah melihat ada banyak lelaki hitam mencurigakan apalagi saat melihat Greg yang berkulit hitam legam khas Afrika dan posisi tangannya sedang meremasi payudaraku mereka tidak jadi masuk.

Dengan terus digrepe2 oleh Greg aku berjalan menuju kamar hotel di lantai 8. "Uugh akhirnya sampai juga di sini". "Kenapa Yan sudah nggak sabaran ya pengen makan butuh kami". "Aaah bisa aja kalau itu bisa dimakan ya nggak enaklah, itu enaknya dihisap2 terus dikulum diemut2 sampai bisa keluar laaah yang putih2 kental itu baru yang enak gurih asin hihihi".

"Hahahaha memang luar biasa kau ini, Dom hebat betul kau cuma satpam bisa dapat bispak yang beginian. Paling doyan kalau sama yang gratisan begini biasanya kalau main lebih liar daripada yang bayar". "Huu bisa aja kalian ini, terimakasih pujiannya".

Begitu pintu kamar hotel ditutup langsug saja Greg si negro asal Sudan ini mencium bibirku dengan penuh nafsu. "Hmppphbhh hmmm" tangannya perlahan melorotkan pakaianku ke bawah dan dibantu oleh Lukas ikut pula melucuti bawahanku sehingga dalam sekejab aku sudah telanjang bulat hanya mengenakan g string hitam.

"Wah teman kita ini sudah tidak sabaran saja"."Ya pastilah kita orang juga sebenarnya juga pengen cepat2 tabur sperma ke tubuh Dian juga". Mereka perlahan melepaskan pakaian mereka semua dan mengelilingiku. Uugh rasanya sungguh erotis sekali dikerubutin lelaki2 gempal berotot dan berkulit hitam gelap, sungguh kontras di tengah2nya ada aku yang berkulit putih uhhmmmm Greg kini menciumi kedua payudaraku, Lukas dengan ganasnya mengecup bibirku, Elly meremasi pantatku. Sedangkan pak Dom dan Stevanus mempersiapkan kamera dengan tripod di berbagai sudut.

"Eeeh mbak Di mereka mau merekam kejadian ini, kamu sudah tahu kalau mau divideo di sini?". "Hmmpp apa Na aaaah teeserah mereka aahh mau ngapain aja hmmm, kamu duduk di sofa itu sana hmmppp". Hahaha tenang saja mbak Ana, Dian kalau ngentot sama aku biasanya juga kurekam terus videonya kukirim ke suaminya".

"Haaaa serius Mbak Di, mas Riky tahu kamu ada main sama mereka???????!!!?" Ana benar2 shock mendengar informasi ini dari mulut ember pak Dom. Huu sialan dasar pak Dom ini harusnya hal itu nggak usah diomongin ke orang lain.

"Maap Yan aku kira temanmu ini sudah tahu kebinalan kamu yang melegenda!". "Aaaacchhhhhh" aku sampai kaget karena tiba2 Ana menjerit sambil menutup mukanya. "Eeeh kenapa Na ada apa??" aku melihat ke arah Ana.

"Ii ii ituu mbak Di anuu a a aaaanuuu" dia tergagap2 sambil masih menutup mukanya tapi jarinya menunjuk ke arah Greg. Akupun menoleh ke arah yang dia tunjuk. What the ???!!!! Pantas Ana teriak tadi, batang penis yang menjuntai ini pantasnya sih bukan milik manusia tapi ini jelaa kontol kuda.




Aku langsung deg2an memandangi batang penis itu. "Hehehe kenapa mbak, nggak pernah lihat rajanya kontol ya pasti tahunya cuma yang sebesar pensil hahaha?" Greg yang berada di sampingku mengayun2kan batang penisnya ke aku. Tentu saja secara reflek kutangkap dan kubelai2, aku hanya bisa terdiam dengan wajah tersenyum sambil tangannku perlahan2 terus mengocok batang kuda ini.



"Hahaha nggak kalian saja yang kaget lihat tuh barang, kita saja waktu pertamakali tahu kaget juga". "Benar sekali ini butuh punya kita kurasa sudah cukup besaar eh ini ternyata kalah persenjataan". "Iyaah tapi sayang sekali belum ada satupun cewek yang kita interview di Surabaya sini mau dimasukin tuh kontol Yan, pada takut mereka protes nggak mau hahaha" pak Dom bercerita tentang beberapa casting yang sudah mereka incipi selama di Surabaya.

"Serius pak Dom mereka nggak ada satupun yang mau bodoh banget mereka! Hmmpp tapi kalau dipikir2 iya juga sih kalau sebesar kontol kuda begini pasti pada takutlah kalau cewek normal". "Tapi kelihatannya kamu cewek nggak normal ya Yan" ujar Stevanus yang tiba2 merangkulku dari samping. "Huu aku ya normal2 aja emangnya aku cewek gila apa, tapi kalau sebesar ini pasti pengen cobain sih penasaran tapi pelan2 aja lho masukinnya nanti".

Hmm seandainya dulu keperawananku dijebol oleh kontol sebesar ini waduuh pasti sakit sekali, itu kontol pak Ali yang sizenya lumayan gede aja sakitnya sudah seperti itu apalagi yang segede kontol kuda ini.

"Dites dulu aja pakai bibirmu Yan kalau cukup di mulut pastilah cukup juga di memek" Lukas mendekatiku sambil mengocok2 batang penisnya yang terpendek di antara mereka smua tapi diameternya lebar dan gemuk.

Tanpa diminta aku yang sedang mengocok batang kuda milik Greg langsung saja kukecup ujung penis tsb dan mengulum2 bagian kepalanya saja. "Uugh ughhhh yes jilat terus uughh suck it deeper uughh ayo kamu pasti bisa lebih dalam lagi uuughh". Tangan kanan mengocok batang kontol Elly dan tangan kiriku mengocok milik Lukas.



"Hmm lebih enak main sama istri orang daripada model2 atau pelacur yang kita casting di biasanya ya Dom". "Iya betul sekali sensasinya beda, perasaan kita menodai istri orang lain lebih asyik daripada yang memang tiap hari jualan memek" Lukas dan Elly berkomentar kotor setelah merasakan nikmatnya kocokan tanganku.

Stevanus masih sibuk mengatur kamera2 di berbagai sudut kamar hotel ini. Pak Dom tidak tinggal diam kini dia berbaring di bawah selangkanganku dan tangannya menggeser tali celana dalam g stringku. Lidahnya yang kasar menjilati lubang vaginaku sembari mempermainkan klitorisku.

"Ummph umpph uhmmpppppp" aku yang sedang berusaha membiasakan diri dengan kontol kuda ini agar bisa memblowjobnya lebih dalam hanya bisa mengeluh2 mendesah merasakan memek ku yang semakin basah saat dipuaskan oleh lidah Pak Dom yang menari2 di belahan vaginaku..

Aku yang dipacu nafsu birahi menyempatkan melirik ke arah Ana. Dia kulihat benar2 terdiam berdiri terpaku di hadapanku, entah apa yang ada di pikirannya saat ini tapi kulihat tangannya memegang selangkangannya. Oooh mungkin efek obat perangsang dari pak Dom tadi sudah mulai bereaksi. "Uugghh hmmppppp" Greg dan Elly ikut menjamah sekujur tubuhku dengan tangan mereka dan sesekali meremas2 payudaraku.

Menerima rangsangan bertubi2 di memek dan toketku tentu saja gairahku semakin memuncak. Lupakan saja Ana yang penting aku bisa segera menikmati kontol2 hitam ini, batang kuda Greg kucoba menghisap lebih dalam.



"Uughh great blowjob, uugh go deeper Yan iuughh yeaah uughh gilaaa canggih bener uughh sampai lehermu ya sekarang uuughhh" kurasakan batang penisnya sampai di tenggorokanku. Rasanya benar2 mau muntah, mataku sampai berair meneteskan air mata. Tapi Greg memegangi kepalaku dan terus saja berusaha menyodokkan batang kudanya lebih dalam.

Perlahan2 dia menarik kontolnya dari dalam tenggorokanku dan kemudian mendorong masuk kembali. Lama2 aku semakin terbiasa meski hanya separuh batang kontolnya yang bisa kukulum. Uughh sensasinya bener2 berbeda antara tersiksa menahan mual tapi juga ada perasaan terpenuhi dan rasa bangga kalau sampai bisa menelan batang sepanjang ini semakin menguatkan niatku..

"Gila Dian ternyata bisa menelan butuh Greg sampai lebih dari separuh" Stevanus yang sudah selesai menyetting kamera kini mendekat dan mengarahkan hapenya merekam momen2 throatjob ku ini lebih dekat.



"Uuuummppphh ommmppphh aahh haah haaahh besar sekali Greg kontolmu uuugghh sampai nangis nih aku waktu nelen tadi" batang kuda itu akhirnya dikeluarkan oleh Greg dari dalam mulutku. Dia tersenyum puas sambil memberi jempol dan berkata " good job aku kasih nilai bintang 5 buat binor binal yang satu ini".



"Giliran aku Yan, rindu nih sama bibir tipismu yang cantik dan mungil ini". Stevanus mengarahkan kontolnya yang juga panjang dan besar ke dalam mulutku. Kalau sebelumnya di pertemuan kita waktu itu aku hanya bisa menelan separuh kontol Stevanus, kini aku yakin dengan percaya diri bisa full deepthroat. Langsung saja kutelan semua batang penis ini ke dalam mulutku.



"Uuughhh Yaan luaar biasaa uughh langka lho jarang sekali ada yang bisa menelan seluruh butuh aku ini uuugh ughhhh". Mereka berlima bergantian mencelupkan batang penis mereka ke dalam mulutku. Aku sudah nggak tahan lagi menerima semua rangsangan di sekujur tubuhku ini, lubang vaginaku rasanya ingin segera dipenuhi kontol.

Saat mengulum batang penis Lukas mulutku terasa penuh. Ukurannya memang tidak seberapa panjang tapi diameternya yang gemuk memenuhi mulutku, serasa menelan bakpao utuh hihihi.

"Enak nggak mbak, memang tidak sepanjang punya Greg tapi kalau masuk memek para wanita pastinya tergila2 minta nambah". "Hmmpph hmpppp" aku tidak bisa berkata apa2 hanya bisa menganggukkan kepala.



Hmmp kontol2 hitam ini benar2 bikin kangen uughh tapi veggieku terasa sudah sangat basah dan pengen segera ada yang mengisi. Setelah puas mengulum mencicipi kontol2 hitam favoritku ini aku yang memang sedari tadi sudah nggak tahan pingin segera dientot langsung mengangkangkan kaki di kasur dan meminta Greg " Greg ayo please fuck me, aku pengen banget mencoba rasanya kontol kuda seperti apa".

"Lho kok Greg dulu Yan, nanti memekmu jadi lebar kurang menjepit" protes Dominggus. "Aah pak Dom nanti bisa pakai lubang pantatku seperti biasa uughh come on Greg i need your giant dick uughh kontoll kontoooooll" kurasakan kepala kontolnya yang besar itu sudah di belahan memekku berusaha menyeruak melebarkan liang vaginaku.



"Uughh rapaaat sekali, biar aku lebarkan nih lubang memekmu ughhh" aku berusaha menahan nyeri saat kontol kuda ini mengoyak lubang vaginaku. Stevanus merekam momen2 saat kontol raksasa ini perlahan memasuki memekku. Lukas dan Ely mereka berdua menghisap2 payudaraku dari samping, sedangkan pak Dom dia berada di samping Ana entah ngomong apa aku tak perduli sudah nggak konsen.

"Uughh deeper go deeper masukin lebih dalaaaamm Greeg uuuhmmm kontol kuda uugh sudah lama aku membayangkan cobain kontol kuda betulan hmmmpppp kontollllll". "Hahaha Greg ini manusia mbak, masa dibilang kuda" Lukas tertawa2 mendengar eranganku yang sudah meracau2 nggak jelas, kini dia berada di sampingku dengan kontolnya aku kocok.

"Sluurp hmm pentilnya mancung keras begini sudah sering dihisap2 ya Mbak" ucap Ely yang terus mencucupi kedua puting payudaraku bergantian.

Kulirik Ana yg kini sudah digrepe2 payudaranya oleh pak Dom, canggih juga dia memanfaatkan Ana yang aku yakin sedang dalam kondisi birahi tinggi. "Uugh uughhh ughhhhh" saat sedang memperhatikan pak Dom dan Ana tiba2 Greg menggenjotku secara tiba2. Tubuhnya maju mundur sambil secara perlahan lubang vaginaku mulai bisa beradaptasi dengan ukuran kontol extra large ini.



"Huugggkk uuuhmmmpp uuughh ummpph" aku merasa terhentak saat batang kontol ini menyeruak menerobos dalam lubang vaginaku. Uuggh perasaan penuh sesak sampai di ujung, hmmmph sensasinya luar biasa melebihi dildo kuda yang pernah kucoba waktu itu di tempat pak Hasan.

Seolah bisa membaca pikiranku, pak Dom tiba2 nyeletuk "Kok menikmati banget begitu Yan, gimana lebih enak mana dibandingkan sama kontol kuda di tempat si Hasan". "Lho mbak Dian ini pernah coba kontol kuda betulan". "Bukan kontol asli tapi mainan kontol kuda di tempat kawanku dulu" ucap pak Dom "Woow asli nih istri orang tapi hobi jajan di luar, biasanya kan laki yang suka jajan ini malah yang perempuan".

"Hmmm mbak Diii, akuu hmmmpp pengen banget" Ana menggelinjang saat ini dia benar2 terlihat sudah sudah tidak bisa menahan diri lagi. Ana saat tadi melihat aku memblowjob kontol2 hitam saja dia sudah terlihat blingsatan apalagi kini digerayangi pak Dom. Kulihat kemeja depannya bagian kancingnya sudah mulai terlepas dan memperlihatkan sebelah payudaranya.



"Hmmpp kok berhenti, Greg move your dick ayo gerakin lagi kontolmu" tiba2 Greg berhenti menggenjot aku dan memandangi Ana yang kini pakaiannya sedang dilucuti oleh pak Dom. Stevanus pun mengarahkan kameranya ke arah Ana yang perlahan telah telanjang bulat hanya mengenakan jilbab saja.




"Woow sexy ya perempuan berjilbab tapi telanjang" Lukas terpana memandangi Ana yang wajahnya tersipu malu. "Kita harus berterimakasih ke Dian sudah ngajak mbak Ana hari ini hehehe" Stevanus tersenyum bahagia saat merekam momen Ana ditelanjangi.

Ana nampak bingung dapat terlihat wajahnya serba salah, antara horny yang tak terbendung tapi juga dia mungkin malu berada di antara orang2 berkulit gelap ini yang badannya besar2 dan kekar entahlah aku juga hanya menduga2 apa yg ada di pikirannya saat ini.





"Uuhmmmp yeah Greg hmmpp iya masukin lebih dalaam, hmmpphh i really love big cock". Tiba2 kurasakan batang kuda ini menerobos masuk lebih dalam lubang vaginaku. Segera kuraih batang penis Lukas dan Elly yang menggantung di sampingku dan kukocok dengan sangat antusias dan kuhisap ke dalam bibirku.




"Uuugh mbaak jangan kuat2 uuughh main santai sajaa nggak ada yang ngejar uughh". "Aaaggh payah kau Kas justru lebih enak yang main ngebut begini uughh yaa Yaan kocoook teruss uughh".

Di momen aku sedang sibuk dalam pacuan birahiku aku mendengar Ana menjerit "Aaachh, eeeh eeeeeehh maaf pak kaget aku, sumpah belum pernah ku melihat yang seperti ini". Kulihat Ana sedang mengocok kontol Dom dan dia terperanjat setelah merasakan langsung dengan tangannya sendiri batang hitam besar itu.

"Ya gpp mbak Ana bisa rasakan saja perlahan2, nggak jauh beda sama punya suamimu kan kocok saja pelan2 yaa begitu". "Eeeh bedalah pak, ini be beesaarr iteem juga" Ana wajahnya nampak tersipu malu tapi terlihat jelas dia lagi mupeng horny. "Saya juga dikocokin jugalah mbak niih sedikit lebih besar dibanding punya Dom".


Kulihat Ana dengan perlahan menjulurkan tangannya menyentuh batang kontol Stevanus. Jika dilihat pemandangan ini sungguh erotis, gadis berjilbab alim menghandjob 2 batang orang papua. Woow seandainya saja video rekaman ini sampai bereredar luas pasti viral, uugh aku nggak ada waktu mikirin Ana hmmmm sodokan2 kontol Greg yang super large ini semakin kencang menyodok memekku.

Mulutku juga kini sibuk mengulum kontol coklat Elly hommp hmmppp benar2 surga dunia. Momen2 seperti ini sering kubayangkan saat masturbasi, digangbang orang2 hitam adalah impian jorokku.



Entah berapa lama tubuhku digarap oleh Greg, akupun sudah sangat lemas karena sudah mengalami orgasme berkali2. Benar2 sudah lupa waktu dan terbius oleh nikmatnya batang kontol kuda miliknya ini tapi tiba2 dia berkata. "Uugh hampir sampai puncak! Gunung merapi mau meletus nih, boleh keluarin di dalam nggak?".

Haaa serius dia, aaahhh hari ini adalah masa suburku aku juga lupa minum pil kb hmmpp tapi membayangkan kontolnya saja sebesar dan sepanjang ini apakah spermanya bakal sebanyak dan sekental apa nantinya. Aku benar2 dalam dilema antara pikiran sadarku yang takut hamil bayi berkulit gelap dan nafsu birahi yang benar2 sudah merasuk ke dalam sekujur tubuhku yang meronta2 ingin menerima semprotan spermanya di dalam lubang memekku ini.




"Uuughh diam saja berarti jawabannya adalah yes yeesss yeeeeesssss meletuussss uuughh ugghhhhhh". Saat Greg ejakulasi di dalam lubang vaginaku saat itu juga kontol Elly yang sedang menikmati oral sex dari bibirku dicabutnya keluar dan croot croootttt kurasakan semburan sperma yang kencang dan lengket mengenai wajahku





"Uuughhh bangsat kau Greg uughh itu lubang belum aku coba sudah kau kotori pakai jellymu itu uugh uughhh aku jadi kelepasan juga nih keluar di mulut padahal pengen coba tuh lubang meki".

Setelah puas buang hajat di mulutkku Elly pun berbaring santai sambil memandangi Ana yang sedang disetubuhi oleh Dom.

Iya pak Dominggus berhasil mendapatkan lubang vagina Ana yang sangat sempit itu, tadi Ana kudengar sampai menjerit meronta2 saat liang vaginanya yang selama ini hanya pernah dipakai Bayu dan suaminya yang ukurannya standar nasional indonesia, tapi saat ini lubang itu diterobos oleh kontol pak Dom. Tinggi Ana yg hanya 150cm bisa kubayangkan itunya pasti kecil dan sempit. Awalnya dia menjerit2 kesakitan tapi setelah itu tak sampai lama yang kudengar hanya desah nafas dan erangan kenikmatan yang keluar dari mulutnya.



Stevanus menghampiriku yang saat ini sudah terbaring lemas, dia mendekatkan kamera ke daerah area kemaluanku. "Lihat nih bibit dari kontol kuda guys, kental dan banyak banget terus lubang memeknya jadi melebar hehehe nggak sempit lagi.



Oh ya mbak Dian sapa para penontonmu dan ayo pengakuan jujur. Kamu apakah benar pengen merasakan kontol kuda betulan yang asli??". "Iiih nggaklah, masa manusia main sama binatang Stev coba kamu aja yang main sama kambing". "Hahaha siapa tahu setelah coba punya Greg jadi penasaran pengen naik level yang lebih tinggi oh ya omong2 kamu semakin cantik sekarang ya body juga tambah semakin aduhai, susu tambah besar padat, pantat juga montok. Sudah dipakai dan dieksploitasi berapa banyak laki2 nih?".

Aku tidak menjawabnya tapi justru berbalik badan dan kemudian menunggingkan pantatku. "Udahlah Stev nggak usah banyak omong, mau lubang yang ini nggak? Dari tadi nggak ada yang masukin jadi rasanya ada yang hilang belum lengkap rasanya kalau belum dianal".

"Hahaha benar2 istri idaman ya harus begini suka main belakang dasar binor jalang nih" Lukas justru yang maju mendekat ke arah pantatku dan menepuknya dengan keras. "Aauauchhh eeeh maksudku disodomi bukannya ditampar2 gitu uuhhh uuhh uuhhh" anehnya aku malah jadi semakin horny setelah kedua bongkahan pantatku ini ditampar2 oleh Lukas.

"Udah Kas kamu minggir sana biar aku saja yang mengisi kekosongan di lubang tahimu ini Yan" kontolnya sudah ditempelkan dilubang pantatku yang sudah berkedut2 akibat ditampar.

"Oooh yaaah kontol hitam kesukaanku, cepat masukkan uuhmmp ayoo kok diem aja ayo tusuk". "Hahaha bilang apa dulu kalau kelakuan istri binal yang baik harus ngapain dulu?". Aku malah semakin digoda2 oleh Stevanus yang ikut2 an kini berada di samping Lukas.

Aku melebarkan pantatku dan melumasinya dengan sperma Greg yang masih mengalir keluar dari lubang memekku. "Aku mohon nodai pantatku ini dengan kontolmu yang perkasa itu, nodai istri orang ini dengan batang kontolmu yang hitam dan lezzat ituuu uuuughhhh yaa kntolll koooonttollll ontooollllll". Lubang pantatku perlahan dimasuki oleh kontol Stevanus yang lumayan besar dan panjang.



"Sorry Kas aku dulu ya, sudah kangen sama lubang pantat Dian" Uughh aku juga kangen banget ingin merasakan batang penis yang besar ini di pantatku lagi, jadi teringat kenangan waktu awal aku sering dianal pak Dom yang sering banget memakai lubang pantatku ini sebelum menikah.

Lukas menggerutu sambil meninggalkanku dan berjalan ke arah Ana "kalau lubang pantat mbaknya ini gimana boleh nggak saya coba". "Hnmpp hmmpp apaaa paak uughhh hmmpp eeeeh pantat ja jaaangan paaak, lubang memek aja atau mulut saya aja paaak". Ana nampak kaget setelah tahu ada yang mau nyobain pantatnya, mungkin dia takut kegedean kali ya. Aneeeh padahal waktu itu kulihat dia pakai butt plug di kantor, atau jangan2 lubang pantatnya belum sempat dipakai Bayu eee dia keburu pindah kantor.

"Anaaa kamu lubang pantatmu belum bernah dimasuki punya cowok?" Tanya pak Dom. "Eh eeeh iya pak, aa akuu takut jangan ya. Pokoknya jangaan itu uughh hmmmpppp" pak Dom yang mendengar Ana masih perawan lubang pantatnya jadi semakin bernafsu dan menggenjot memek Ana semakin kencang.

"Heheh kalau gitu bolehlah saya coba hisapan mulut hijaber seperti apakah rasanya". Lukas menempelkan batang penisnya yang berwarna coklat kehitaman ke bibir Ana yang tipis & mungil.

"Hmmp uuhhh hmmpp maaf pak kalau nggak enak rasanya aku pikir ini kebesaran di mulutku". Hahaha gpp dicoba dulu aja mbak, nanti lama2 ya bisa atau jangan2 kamu belum pernah melakukan oral sex".

"Eeeeh" ana melirik aku sepertinya menanyakan kepadaku apa yang harus dia jawab, aku hanya memberi isyarat geleng2 kepala entah Ana paham atau tidak. Aku yakin cowok2 hitam kekar ini pasti semakin bernafsu melihat Ana yang alim.

"Eechhhh sejujurnya belum pernah pak aku begini, suamiku juga nggak pernah minta dimasukin ke mulutku. Yaa paling cuma posisi berbaring biasa setelah itu dia tidur". Ana berlagak polos tidak pernah melakukan oral sex.

"Uohoho hohoooo kita harus berterimakasih pada Dian nih sudah membawa mutiara suci yang mulutnya belum ternoda" ucap pak Dom yang sedang asyik2nya menikmati jepitan lubang vagina Ana yang kuyakin masih sangat rapat. Seandainya aku laki2 ya pasti pengenlah mencoba karena Ana dengan wajah yang imut dan tubuh yang pendek itunya pasti sempit sekali.

"Hehehe ayo coba dikecup dulu nih butuh aku, terus setelah itu dikulum hisap pelan2 ya nggak usah terburu2, yang penting harus menikmati". Ana dengan wajahnya yang sedikit agak takut masih terus mengocok batang penis Lukas . "Hmmm gimana mbak suka nggak?". "Hmm i i iyaa sukaa" mukanya semakin tersipu malu sambil menggerakkan tangan dan bibirnya perlahan mendekat ku ujung kepala kontol lukas.

"Yaah cium dulu ujungnya hmmmpp yaap tul betul begitu ayo masukkan pelan2 uukkhhhh". Kulihat Ana memejamkan mata sambil mengulum kepala penis hitam tsb "slurp sluurpnhmpp hmppp hmpppppp". Bocah ini kelihatan seperti cewek polos yang nggak pernah menghisap kontol, dasar dia ini pandai berakting atau memang saking takjubnya dengan kontol2 hitam ini ya..



"Uuhhhmmmpp" Stevanus mengagetkanku dengan tiba2 melesakkan kontolnya ke lubang pantatku dan semakin mempercepat sodokan2 batang panjangnya ini semakin dalam membuatku tidak lagi memperdulikam apa yg dilakukan Ana.



"Uugh ughhh uuhhhkk kontol panjang seperti ini yang selalu kuidam2 kan hmmp hmppp uuggh kontol kontottoolll kontol hitaaamkuu yang kucinta".. "hahaha kamu cinta kita atau kontol Yan". "Uughh ugh ughhh aku cinta kontol hitam kalianlah pastinya uuhmm besar, panjang uughhgh seandainya kalian tinggal di Surabaya terus pastinya aku minta jatah setiap hari uhh uuhhhk uhhghhk".

Saat ini aku dalam posisi menungging gaya anjing, bisa kurasakan dari liang vaginaku mengalir cairan kental putih milik Greg menetes keluar seiring hentakan2 tubuh Stevanus menghentak menggoyang pantatku.

Greg yang tadinya pergi minum kopi kembali menghampiriku dan dia lagi2 melesakkan batang kudanya ke dalam memekku lagi ". Uuuhhggg rasanya benar2 penuh lubang depan belakang, uugh aku jadi pengen disodok2 sambil ngisep kontol, Elly yang sedang duduk merokok di kursi aku panggil kuberi isyarat tangan kalau aku pengen blowjob. Aku butuh sesuatu mengisi mulutku yang binal ini, aku benar2 istri yang hyper sex.

Mereka semua bergiliran silih berganti mengerjai seluruh lubang di tubuhku berkali2, sampai aku terkapar sangat lemas letih lunglai setelah mengalami orgasme berulang kali. Kebiasaanku memang seperti ini setelah terpuaskan rasanya mengantuk banget jadi akupun tertidur. Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku terbangun setelah merasakan ada yang membangunkanku di samping kasur.

Dengan malas kuberusaha membuka mataku, cairan sperma lengket yang melumuri wajahku terasa agak mengering



"Oooh Anaa jadi terbangun deh aku, aduuuh badanku lemes banget dikerjain mereka semua sampai kelojotan tulangku serasa lepas. Lubang2ku juga jadi agak aneh terasa melebar jadi aku ngga tahan lagi sampai ketiduran na!. Kalau kamu gimana puas nggak ? Beneran enak kan dijamin nggak bakal menyesal ikut aku jadi bisa merasakan kenikmatan tiada duanya"..

"Waaduuuh mbaak diii bener enak nggak nyesel aku ikut kamu ini pengalaman terenak yang pernah kualami selama hidupku uuuh tapi aku jadi malah tambah merasa bersalah sama suamiku ku terjerumus oleh nafsu" Wajahnya yang berjilbab penuh dengan taburan sperma kulihat nampak paduan antara ekspresi sedih & terpuaskan hasrat seksualnya.



"Yaah makanya diberi kompensasi sama kayak aku nih, aku ada main sama cowok2 lain tapi suamiku kan dapat jatah sesekali bisa cobain cewek lain juga. Kita nggak boleh egois dapat enaknya sendiri kan". Aku berbicara sambil berdiri mencari pakaianku yang tersebar berserakan di lantai.

"Yaah bisa jadi kamu benar sih mbak Di, aku lagi nggak bisa berpikir jernih sekarang. Oh ya btw mana ada cewek yang mau sama suamiku itu, dia ganteng juga nggak terus burungnya juga kecil" Ana berbicara dalam posisi masih lemas telungkup di kasur. Kulihat dari sela2 selangkangan Ana masih banyak sisa2 sperma mengalir, entah berapa lama mereka menggilir Ana, tapi yang jelas dia sangat terpuaskan kalau dilihat dari raut wajahnya.

"Aku mau kok Na, tambah satu kontol ke dalam koleksiku lagi kan nggak ada bedanya hihihi, oh ya mereka semua tadi buang sperma di memekmu ya? Kok sampai banjir bandang begitu". "Uugh sialan mbak Di, gara2 kamu tidur akhirnya mereka semua gantian menyetubuhi aku. Dikasih tahu ya ngeyel, sudah dibilangin jangan dikeluarin di dalam eeh diterusin malah mereka semua keluarin dalam situ untung aja aku ikut program KB hiii bayangin kalau aku punya anak hitam bisa gempar jagat persilatan keluargaku".

"Hahaha tapi puas kan lebih enak dicrot di dalam memang apalagi besar2 jumbo ukuran mereka semua, terutama punya si Greegg uuughh idaman banget tuh!. Enak kamu cuma dibuang di satu lubang, lha aku lubang mulut, lubang vagina, lubang pantat, wajah, dada, perut & pantat kena semua lelehan sperma. Nih luengket banget rasanya, pengen mandi dulu ya baru kita pulang, lhaaaa nih lihat ada yang kurang kerjaan bajuku juga ada sisa2 sperma pasti ada yang jadikan bajuku lap nih".

"Huuu kan kamu aja yang berani dipakai Greg mbak Diii, aku kan nggak berani lha itunya bukan punya manusia. Ooo tapi kata siapa aku cuma dipakai satu lubang nih mulutku rasanya kram pegel banget dijejali kontol sebesar jagung". "Oh ya wah nyesel banget kamu Na yakin aku kamu bakal kebawa mimpi kalau sempet cobain tuh kontol kuda. Eeh terus tadi waktu aku ketiduran Greg kamu anggurin kasihan dia".

"Hmmmm hihihi aku cuma berani pakai tangan sama mulut buat muasin Greg itu juga mulutku rasanya penuh banget. Kamu hebat banget mbak Di bisa ketelan hampir separuh, kalau aku sih baru masuk dikit aja buugh rasanya mau muntah apalagi tadi dikeluarin di dalam mulutku".

Hmmp Greg kapan lagi yah aku bisa merasakan batang kontol sepanjang itu lagi, uugghb dimasukin memek enak terus pas dimasukin pantat uughhh luar biasa enak polllll hmmmmm apa aku minta no hpnya ke pak dom ya?. Ooh ya dia katanya sekarang domisili di Jogja bukan di Surabaya sini sayang sekali.

Setelah mengobrol beberapa saat aku dan Ana pun mandi dan siap2 pulang. Pak Dom dan kawan2nya entah pada ke mana tidak ada di kamar. Kalau kata si Ana sih mereka ada janji interview lagi jadi mereka bergegas ke mall meninggalkan kita berdua di kamar hotel dengan tubuh lemas bertaburkan sperma.

Lanjuuutt part berikutnya
 
Terakhir diubah:
Enjoy cerita kontol2 hitam ini nggak. Oh ya sekarang anakku sudah agak besar kalau ke mall jadi sering tanya mamanya kok pakai baju kelihatan susunya terus hahaha. Jawab Dian disuruh papamu tuh hehe, emang kalau ke mall wajib pamer toket kalau kurang melorot sengaja kupelorot2in

Waktu makan di Daun Lada pelayannya melototin dada dian terus jadi waktu itu anakku sadar & penasaran apa yg dilihtin pelayan itu terus dia tanya ke mamanya hahaha. Pelayannya jadi salting terus mlengos lihat ke arah lain
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd