Sisi Gelap Artis berjilbab dan keluarganya (3)
Kedua orang insan erlainan jenis itu sama sama-sama menikmati orgasme walaupun tanpa ngentot. Tetapi dua-duanya meresapi apa yang telah terjadi. Baik tutik maupun suko sama sama tenggelam dalam kenikmatan oral.
Suko yang telah selesai ejakulasinya mengeluarkan kontolnya dari mulut tutik, dan duduk di tepian ranjang. Melihat hal itu tutik kemudian ikut bangkit dan dengan mesra memeluk suko dari belakang. Suko sendiri merasakan hal baru dalam kehidupan seksualnya, setelah sekian lama ngentot oki dan temannya. Baru kali ini ada seorang wanita yang dengan perhatian tulus memberikan kasih sayang yang selama ini belum pernah di temuinya.
“tik, mungkin lain kali aku akan memberimu kenikmatan dan kasih sayangku, karena kita disini sama-sama pembantu dari tuan dan nyonya ryo, dan malam ini aku mau jujur kepadamu bahwa diriku sebenarnya tidak layak untuk menemanimu karena diriku sangat kotor dimasa mudaku. Tapi entahlah, kenapa aku harus jujur kepadamu” ungkap suko.
“aku juga malam ini merasakan sesuatu hal yang berbeda mas, sejak perceraianku dengan suamiku. Aku merasa menemukan sesuatu hal yang selama ini belum pernah aku temukan dan rasakan. Tapi seandainya aku boleh tahu apa yang telah kamu perbuat hingga dirimu menyebutkan kotor itu”.
Dan suko yakin apa yang menjadi percakapan malam ini sudah jauh dari ilmu asmara jiwa, yang baru dia gunakan untuk tutik. Tetapi suko yakin bahwa dirinya harus menjalani hari tuanya nanti dengan seorang wanita. Dan malam ini dirinya merasakan bahwa tutik pembantu keluarga oki ini suatu saat yang akan setia menemaninya untuk menjalani hari tuanya.
“tik, aku dulu seorang pencuri, jambret, perampok dan pemerkosa sampai aku dihukum di penjara nusakambangan. Dan aku melarikan diri karena tidak ingin mati disana. Namun aku sdh tidak melakukan pkerjaan itu lagi. Karena saat ini yang aku bisa untuk menghilangkan pekerjaan kotorku itu aku memberikan kenikmatan pada wanita yang memerlukan kehangatan dan kenikmatan dalam nafsunya. Apakah kamu tidak jijik dengan diriku tik..”.
“aku percaya apa yang kamu lakukan mas, dan pengakuanmu sungguh sangat jujur”, ungkap tutikk sambil mencium punggung suko yang hitam.
“Apa yang kamu lihat di hari hari yang akan datang, yakinlah bahwa itu usahaku untuk bisa mendapatkan kehidupan yang aku perjuangkan. Kamu jangan terkejut bila banyak wanita yang memintaku untuk melayaninya. Karena dengan itu aku bisa mengumpulkan uang untuk membangun sebuah keluarga, yang mungkin hanya terisa waktu sedikit ini”.
Setelah memberikan penjelasan itu. Suko kemudian menyuruh tutik untuk sitirahat karena besok harus bekerja dan dirinya juga beranjak pergi dengan tidak lupa mencium kening tutik seperti seorang kekasih.
Kini suko kembali kekamarnya untuk melepas lelah yang penuh kenikmatan. Dan yang jelas dirinya kini menemukan seorang yang mampu memikat jiwa hitamnya yang kelam. Seorang wanita yang rela melihat seorang laki-laki bisa ngentot banyak wanita dan selalu menerimanya.
“Dug..dugg.duuggg...pak suko cepet keluarin mobilnya..” ricis mau keluar. Pintu kamar suko di gedor oleh ricis adik oki yang berusia 22 tahun ini. Sambil mengomel ricis yang memang mempunyai perilaku bawel ini terus menggedor pintu kamarnya. Karena kaget, suko lupa tidak memakai kaos hanya memakai celana kolor tanpa menggunakan celana dalam, alhasil kontolnya yang besar itu tampak menuonjol. Maklum baru bangun.
“iya non saya bangun”, sambil membuka pintu.
Melihat suko yang hanya mengenakan celana kolor tanpa pakai celana dalam dan kaos. Ricis kemudian berteriak dan berlari kembali. Sambil memmanggil bundanya.
“Bunda...bunda...pak suko gila...!!! mau berbuat jorok didepan saya, sambil menunjukkan muka marahnya.
“Ada apa pagi-pagi sudah berteriak seperti gak ada aturan”, jawab bunda lisma. Setelah mengetahui apa yang terjadi. Bunda lisma berjanji untuk memarahi pak suko. Bunda lisma kemudian menyuruh tutik untuk memanggil pak suko untuk menemuinya di teras rumah.
Setelah mandi dan memakai pakaian, suko dengan tergopoh-gopoh mendatangi bunda lisma dan ricis yang sudah menunggu di teras rumah. Dengan wajah yang masih marah, ricis melihat pak suko sambil melotot seperti harimau mendapatkan mangsa.
“maafkan saya non, tadi saya terbangun kesiangan dan kaget sehingga saya tadi membuka pintu hanya memakai celana pendek”, suko langsung nyerocos meminta maaf sebelum sempat ditanya. Melihat hal itu ricis memalingkan mukanya dan sambil meludah kesamping.
Melihat ricis meludah, bunda lisma memarahi ricis agar bersikap sopan kepada pak suko yang khilaf. Namun ricis tidak ambil peduli justru memarahi pak suko.
“jadi sopir jangan molor, lihat aku terlambat ketemu sama temanku..!!, ucap ricis sambil beranjak pergi.
“Pak suko mobilnya segera dipanasi dan antar ricis ketemu sama teman-temannya dikampus yah..”, ucap bunda lisma. Sambil beranjak pergi masuk kedalam rumah menemui ricis yang masih marah.
Suko kemudian mengeluarkan mobil dan memanasi mobil, tak berapa lama kemudian ricis keluar dan suko membukakan pintu mobil. Sebelum pintu mobil tersebut di tutup bunda lisma memanggilnya dari dalam rumah.
“pak suko masuk sebentar uang bensinnya diambil dulu”.
“non sebentar saya di panggil nyonya besar ambil uang untuk beli bensin”, suko meminta ijin ke ricis.
“sudah sana cepet ambil, jangan lama..!!. bentak ricis sambil menutup pintu mobilnya.
Suko bergegas masuk kedalam rumah, diruang tamu bunda lisma memberikan uang limratus ribu rupiah untuk membeli bensin. Dan memberikan limaratus lagi sebagai ongkosnya suko. Melihat perhatian bunda lisma yang tadi malam baru dia perawani anusnya. Suko dengan jahil mendekap sebentar bunda lisma sambil meremas pantat dan payudaranya yang sdh mengendor.
“Makasih ya lisma..” muachh. Sambil mencium pipi. Adegan yang singkat. Yang tidak di ketahui oleh ricis yang berada di mobil dan sandi yang masih dikamarnya.
bersambung..