Kisah Kelam Artis berjilbab Dan Keluarganya (16)
Suko yang sudah kelihatan agak mabuk melihat ricis yang terus bergoyang, seakan menantang nafsunya agar segera melakukan tindakan terhadap ricis. Suko kemudian ikut beranjak dan menari mengikuti irama ricis dengan sesekali dirinya menoel payudara ricis yang tidak memakai bh itu. Ricis terus bergoyang sambil menggigit jubah bagian bawahnya sehingga jubahnya tersingkap dan memperlihatkan memeknya yang bersih di hadapan suko.
Aroma mesum diruangan itu tak luput dari kamera yang memang dipasang oleh suko. Dirinya ingin menunjukkan kepada oki bahwa adiknya ricis kini telah menjadi budak seksnya. Satu lagu dangdut telah habis di putar, kini suko membawa ricis menuju kamera yang dia letakkan di ruangan itu. Kemudian suko mengambil kamera. Suko lalu meminta ricis untuk bertingkah binal dan nakal sambil mengleuarkan kata-kata kotor yang seharusnya tidak pantas diucapkan oleh seorang wanita berjilbab.
Sambil terus menggoyangkan badan yang di rekam oleh suko. Ricis kemudian mulai menunjukkan memek, payudara dan memainkan lidahnya di depan kamera. Sambil melakukan itu tak lupa ricis juga berkata, “ ohhhh...memek ini...hanya untuk mas suko seorang...entotin memek ricis sampai memar ya masss...ohhhhh..”. dan ricis pun terus melakukan gerakan sambil terus mencercau berkata jorok.
“ahhhh...kontoll mas suko enakkkk....aku cinta kontolmu massss....kamu mau apakan kontolmu untuk diriku aku tetap suka...”, ujar ricis. Ricis kemudian melangkah ke depan suko dan kemudian berjongkok. Setiap apa yang dilakukan oleh ricis tidak terlepas dari handycam suko. Saat ricis mulai jongkok dan mengulum batang kontol suko, memainkan bijih pelirnya, sampai memainkan lidahnya di ujung saluran kencing suko tidak luput dari handycam. Bahkan kini posisi suko sedang duduk mengangkang di sofa sambil merekam aktivitas ricis yang bermain menjilati anusnya, mengobok-obok saluran pembuangan suko dengan lidahnya. Bahkan ricis dengan nakal memasukkan jarinya keanus suko, sambil sesekali dia kulum jarinya yang masuk ke anus suko seperti memberi pelumas.
Suko yang telah tegang akibat permainan ricis kemudian segera menata handycam agar bisa merekam kegiatannya ngewe memek ricis. Dengan jubah yang masih melekat dan jilbab yang masih ada di kepala. Suko kemudian mulai memasukkan kontolnya kememek ricis dengan posisi ricis di bawah. Genjotan suko sangat liar dan brutal, memek ricis memerah, bahkan sesekali ricis menahan sakit dan nikmat akibat genjotan dan remasan di payudaranya.
“ougghhh....massss...sakiittttt....remasaaanyyaa.....enakkkkkk genjotannnya....”, suara ricis yang mengerang dan mengaduh antara sakit dan nikmat.
“plokkkk...plokkkk....sleppphhh..sleepphhh”. suara kontol suko yang masuk ke memek ricis dan pukulan kantung pelir suko di pantat ricis. Tidak butuh berapa lama untuk membuat ricis orgasme. Kurang lebih lima menit kemudian, akhirnya ricis orgasme dengan cairan kewanitaan yang kental di seputar selakangan yang meleleh melewati anusnya.
“achhhhhh....arrgghhhhh...massss...aku keluarrrrgghhhh....”, eranngan ricis yang tetap disambut dengan genjotan suko.
Melihat ricis yang sudah orgasme itu suko kemudian memindah posisi genjotan, kali ini suko meminta ricis untuk menungging dan bertumpu pada sofa. Suko menyibah jubah ricis ke atas pinggang dan kemudian menyorongkan kontolnya ke memek ricis.
“rasakan ini lonteeee.....” kata suko sambil melesakkan kontolnya ke memek ricis.
“aaachhhhh....”, suara ricis saat kontol suko yang tiba-tiba di lesakkan kedalam memeknya.
Suko kemudian menggenjot memek ricis dari belakang dengan sangat kasar, sambil sesekali meremas dan menabok pantat ricis.
“aduhhhh...masss...terusss...serasa mentok masssss....” erang ricis yang merasa kontol suko sampai menyentuh dan mentok di dinding rahimnya. Seko yang telah pengaruh alkohol terus memompa memek ricis dengan doggy. Tanpa ada rasa lelah, ibarat alkohol adalah obat kuatnya. Tidak berapa lama kemudian ricis yang di sodok dari belakang sudah mendapatkan orgasme nya lagi.
“ahhhhhh.....aku keluar lagi masssss...ohhhhhh...nikmaattttt...kotolmu sayangggggg...” ricis menggumam saat mendapatkan orgasmenya.
Suko kali ini menghentikan genjotannya agar ricis bisa mengatur nafasnya. Ricis sendiri merasa orgasme yang kedua membuat dirinya bagikan lumpuh tulang belulangnya. Karena nikmat orgasme yang tiada tara.
Suko kemudian duduk di samping kepala ricis yang tergeletak di kursi sofa, sedangkan kaki dan lututnya masih dilantai menahan tubuhnya yang kelelahan. Suko menambah lagi staminanya dengan meneguk minuman keras yang masih dalam botol itu. Setelah itu suko kemudian menyulut rokok lagi. Tangan kanannya memegang sebatang rokok yang menyala, sedangkan tangan kirinya mengusap kepala ricis dengan lembut.
“gimana ...kontolnya mas suko lonte kecilku..”, suko melemparkan pertanyaan kepada ricis.
“nikmattt...masss...aku sangat suko...” jawab ricis lirih dengan kepala yang masih disofa.
“ini hari terakhir kita di villa, aku ingin membuat berkesan dan tak pernah kamu lupakan dasar lonte ...sudahhh kakaknya lonte adiknya murahan lagiii....”, kata suko yang mengeluarkan kata jorok dan kasar kepada ricis.
“ehhhmmmm...emang lonte murahan kok mass...” jawab ricis sambil tersenyum dan tetap terkulai lemas.
“ingatt...setelah pulang dari sini, kalau kamu berdua denganku kamu harus panggil aku tuan suko, dan kamu sebut dirimu hamba sekss....mengerti..”. suko kembali mulai meracuni pikiran ricis.
Setelah beberapa saat kemudian, ricis bangun dan ikut duduk di samping suko, ricis kemudian menyandarkan kepalanya di pundak suko dan tangannya memainkan kontolnya. Duko masih berfikir dan berimajinasi tentang ricis selanjutnya.
“ ambilkan aku air putih yang banyak, biar nanti bisa buat kencingin kamu..” kata-kata suko meluncur menyuruh ricis mengambil air minum.
Ricis yang agak lelah, kemudian segera bangkir dan menuju ke dapur untuk mengambil air putih. Dia bawakan satu mug besar air putih dan di berikan kepada suko. Suko kemudian meminum habis air putih di mug itu, sambil dirinya membuka sebotol bir dan langsung di habiskan satu botol. Berharap air kencing yang keluar nanti banyak.
Bersambung..