sukobaung
Adik Semprot
- Daftar
- 1 Jul 2011
- Post
- 106
- Like diterima
- 918
Kisah Kelam Artis Berjilbab dan keluarganya (25)
Semua gerakan dan aktivitas yang dilakukan shindy tidak lepas dari dua pasang mata. Yahhh...suko dan ricis yang bersembunyi di balik pohon palem sedang asyik menuntaskan hasrat birahinya. Suko sedang menusuk anus ricis dengan batang kontolnya yang besar dan hitam. Ayunan ujung jilbab yang dipakai oleh ricis seirama dengan genjotan dianusnya. Jubah panjangnya teringkap sampai pinggangnya. Sebuah pemandangan yang eksotis.
“hhmmmpphh....hmmmpppphhh....uuhhhhhh...”, hanya suara ricis yang tertahan menikmati genjotan suko.
Suko sendiri dengan teratur memaju mundurkan kontolnya dianus ricis dengan pola teratur. Genjotan suko dianusnya membuat ricis sudah merasa terbang ke puncak kenikmatan. Gadis berjilbab yang nampak alim dan tomboy itu sekarang sudah menjadi liar dan haus akan kontol. Lima belas menit kemudian, kaki ricis tampak bergetar, tangan satunya menopang bdannya di pohon palem sedang tangan satunya lagi menutup mulutnya.
“hempppphhh......” suara ricis menutup mulutnya. Dan meleleh cairan kewanitaannya kleuar dari memeknya.
Melihat ricis yang sudah orgasme, suko kemudian mencabut kontolnya dari lubang tai ricis. Dan tanpa di perintah pun ricis langsung membersihkan batang kontol suko yang tegak mengacung itu dengan mulutnya. Seperti sebuah tradisi setelah mendapatkan orgasmenya ricis selalu menyepong kontol suko sebagai rasa terimakasih.
Saat masih disepong oleh ricis, suko kemudian mencabut kontolnya dari mulut ricis. Dan setengah berbisik suko berbicara kepada ricis.
“ssttt...kamu tunggu disini...setelah aku selesai ngentot dengan kakakmu..kamu baru boleh datang..” ucap suko.
Suko kemudian dengan perlahan mendekati tempat dia kencing tadi, dan shindy masih tetap jongkok di depan tembok bekas siramankencing suko. Shindy tampaknya masih penasaran dan dalam tubuhnya mengalir nafsu yang sangat besar ingin menikmati segera untuk di setubuhi. Saat sudah di belakang shindy suko kemudian dengan pelan bertanya kepada shindy.
“nonnn..shindy...kenapa jongkok di bekas kencing saya...” ucap suko.
Seketika shindy terkejut, ketika melihat suko sudah di belakangnya, mulutnya tergagap dan ekspresi wajahnya memerah. Menahan malu.
“aa..aaakuuu....”, shindy sempat akan berucap, namun suko langsung menempelkan jarinya di mulutnya memberitanda agar diam.
“sssstttt....tenang non jangan teriakkk...nanti semua yang tidur bisa bangun..” ucap suko.
“non pasti penasaran kan dengan kontol saya...”, ucap suko vulgar.
“ini non...kalau mau lihat...dipegang juga bolehhh...apalagi di jilat...”, ucapan suko yang bertubi tubi itu tidak mampu di jawab shindy, hanya matanya shindy yang berbicara dengan tanpa berkedip melihat saat suko mengeluarkan kontolnya yang masih tegang .
Bersambung...
Semua gerakan dan aktivitas yang dilakukan shindy tidak lepas dari dua pasang mata. Yahhh...suko dan ricis yang bersembunyi di balik pohon palem sedang asyik menuntaskan hasrat birahinya. Suko sedang menusuk anus ricis dengan batang kontolnya yang besar dan hitam. Ayunan ujung jilbab yang dipakai oleh ricis seirama dengan genjotan dianusnya. Jubah panjangnya teringkap sampai pinggangnya. Sebuah pemandangan yang eksotis.
“hhmmmpphh....hmmmpppphhh....uuhhhhhh...”, hanya suara ricis yang tertahan menikmati genjotan suko.
Suko sendiri dengan teratur memaju mundurkan kontolnya dianus ricis dengan pola teratur. Genjotan suko dianusnya membuat ricis sudah merasa terbang ke puncak kenikmatan. Gadis berjilbab yang nampak alim dan tomboy itu sekarang sudah menjadi liar dan haus akan kontol. Lima belas menit kemudian, kaki ricis tampak bergetar, tangan satunya menopang bdannya di pohon palem sedang tangan satunya lagi menutup mulutnya.
“hempppphhh......” suara ricis menutup mulutnya. Dan meleleh cairan kewanitaannya kleuar dari memeknya.
Melihat ricis yang sudah orgasme, suko kemudian mencabut kontolnya dari lubang tai ricis. Dan tanpa di perintah pun ricis langsung membersihkan batang kontol suko yang tegak mengacung itu dengan mulutnya. Seperti sebuah tradisi setelah mendapatkan orgasmenya ricis selalu menyepong kontol suko sebagai rasa terimakasih.
Saat masih disepong oleh ricis, suko kemudian mencabut kontolnya dari mulut ricis. Dan setengah berbisik suko berbicara kepada ricis.
“ssttt...kamu tunggu disini...setelah aku selesai ngentot dengan kakakmu..kamu baru boleh datang..” ucap suko.
Suko kemudian dengan perlahan mendekati tempat dia kencing tadi, dan shindy masih tetap jongkok di depan tembok bekas siramankencing suko. Shindy tampaknya masih penasaran dan dalam tubuhnya mengalir nafsu yang sangat besar ingin menikmati segera untuk di setubuhi. Saat sudah di belakang shindy suko kemudian dengan pelan bertanya kepada shindy.
“nonnn..shindy...kenapa jongkok di bekas kencing saya...” ucap suko.
Seketika shindy terkejut, ketika melihat suko sudah di belakangnya, mulutnya tergagap dan ekspresi wajahnya memerah. Menahan malu.
“aa..aaakuuu....”, shindy sempat akan berucap, namun suko langsung menempelkan jarinya di mulutnya memberitanda agar diam.
“sssstttt....tenang non jangan teriakkk...nanti semua yang tidur bisa bangun..” ucap suko.
“non pasti penasaran kan dengan kontol saya...”, ucap suko vulgar.
“ini non...kalau mau lihat...dipegang juga bolehhh...apalagi di jilat...”, ucapan suko yang bertubi tubi itu tidak mampu di jawab shindy, hanya matanya shindy yang berbicara dengan tanpa berkedip melihat saat suko mengeluarkan kontolnya yang masih tegang .
Bersambung...
