Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku dengan Mbak Ratna

Jangan-jabgan realnya lisna nich bukan ratna hehehe... d tunggu lanjutannya hu
 
Part 5

Setelah hampir setengah jam menunggu kuberanikan diri mengirim SMS tersebut yg isinya sudah kurancang semenarik mungkin, tak berapa lama kemudian, ding.. dong.. SMS ku langsung dibalas olehnya.

“iya?” tanyanya singkat.

Langsung kutelp mbak ratna dan mengatakan kalau aku menunggunya di halaman belakang, mbak ratna mengatakan kalau ia sedang menidurkan anak-anaknya. Pikiranku benar-benar tak menentu, aku berjalan bolak balik dari ruang TV kedapur, setelah kupastikan suasana aman kulepas kaos dan celana jean yg kupakai dan menggantinya dgn celana pendek tanpa CD.

Aku sudah bersiap-siap di halaman belakang, mataku tertuju pada pintu belakang mbak ratna yg belum juga terbuka, aku langsung menaiki pagar kawat itu dan berdiri didekat pintu belakangnya, karena tak sabar langsung kulepas celana pendek yg kukenakan dan kini benar-benar telanjang dgn kontol yg sudah tegang.

Ckrekkk..terdengar suara pintu terbuka, mbak ratna yg baru saja keluar langsung kutarik kepelukanku, kucium bibirnya beberapa saat dan mulai menggerayangi sekitar lehernya.

“mir..kamu udah telajang..” katanya, mbak ratna tidak menyadari kalau aku tak berpakaian sedari tadi.

“iya mbak.. aku kangen..” kataku sambil kuraih tangannya dan kugenggamkan pada kontolku.

Mbak ratna memegang kontolku biasa saja, namun aku begitu menikmati sentuhan tersebut, jantungku berdetak tak menentu karena ini ia tak hanya menyentuhnya tanpa sengaja namun juga dgn perlahan meremasnya.

“mbak boleh ya..” kataku sambil terus menciumi sekitar leher.

Mbak ratna hanya diam tak menjawab, meski begitu aku tau apa yg ada dalam pikirannya, langsung kusibakkan daster selutunya keatas, tanganku langsung bergerak cepat kedalam CD nya dan memainkan jariku disana, shhhh..ahhh mbak ratna mulai mendesah seiring dgn memeknya yg mulai becek.

Tak mau membuang waktu langsung kupeloroti CD nya hingga terjatuh di kedua kakinya, aku tak sabar untuk menjejalkan kontolku di bibir memeknya, sambil kuhisap bibirnya yg mungil kuangkat kaki kanannya keatas, sementara tangan kananku mencocokkan kontolku tepat dimulut vaginanya, hanya dengan sedikit dorongan batangku sudah amblas seluruhnya ditelan memek mbak ratna.

“shhhh..ohhhh..” mbak ratna mendesah menahan laju kontolku yg terus mendesak lebih dalam, “hmmm..arggg..” kupercepat laju kontolku didalam memeknya membuat mbak ratna menggelinjang hebat dan nyari jatuh jika tak bersandar.

“mbakkk….” Kataku saat kurasakan puncak kenikmatan yg akan segera kuraih, mbak ratna hanya mendesah tak menghiraukannya.

Tiba-tiba terdengar deru motor berhenti didepan rumahnya, mbak ratna yg sedang hampir orgasme pun kaget, “mir..mas pulangggg..” katanya, “iya..mbak dikit lagi nih ahh ahh ahh” kataku sambil mempercepat sodokanku di memeknya, namun sepertinya mbak ratna sudah buyar dan yg tak lagi menikmati permainan.

“shhhh argh…” kucabut kontolku dari memeknya dan mengocoknya cepat-cepat, crittt crittt crittt air maniku menyemprot dinding kontrakan mbak ratna, setelah mengenakan celana dalam mbak ratna bergegas masuk kedalam dan membukakan pintu depan yg terkunci.

Sekembali kerumah jantungku berdetak cukup kencang, aku tak tahu harus bagaimana kuambil segelas air putih dan meminumnya, aku tak menyangka keadaan bisa seperti ini.

Keesokan harinya aku bangun dan bersiap-siap untuk berangkat kerja, namun sehabis mandi pintu belakangku diketuk, ini pasti mbak ratna pikirku. Benar saja mbak ratna berdiri didepan pintu belakangku ia menyodorkan ku celana pendek yg rupanya tertinggal semalam saat aku panic.

“ini mir celana pendeknya ketinggalan..kamu ini gimana sih, untung masnya gak kebelakang..” kata mbak ratna, aku hanya diam tak tahu harus berkata apa didepan mbak ratna

“semalam mbak belum apa-apa kamunya udah keluar aja” kata mbak ratna dgn sorotan matanya yg sayu.

“ya mau gmn mbak..kan masnya udah pulang, ya buru-burulah” kataku tanpa rasa bersalah.

“iya..tapi kamunya main keluar aja..mau enak sendiri aja kamu mir” balasnya dgn tatapan cemberut bercampur senyum, kemudian mbak ratna berlalu meninggalkan ku dgn celana pendek ditangan.

Dalam perjalanan menuju kantor, pikiranku terus berputar-putar memikirkan perkataan mbak ratna yg diluar perkiraanku selama ini, bagaimana kalau ia tak sekedar berhubungan badan dgnku tapi..ah sudahlah aku tak ingin membawa persoalan pribadiku kekantor.

Sorenya saat pulang kuperhatikan kondisi rumah mbak ratna sepi, sepertinya mereka semua sedang diwarung, pikiranku kembali dipenuhi oleh mbak ratna, sore hari kuhabiskan waktu menonton TV diruang tengah sambil terus berjaga-jaga jika mbak ratna pulang, hingga jam menunjukkan pukul 9 lewat tak ada tanda-tanda kepulangan mbak ratna, hingga deru motor mengagetkanku, kucoba mengintip lewat jendela terlihat mbak ratna suami dan anak-anaknya turun baru tiba dgn motor, sepertinya mereka bukan dari warung, itu terlihat dari pakaian mereka.

Malam ini tak ada harapan bagiku untuk mengulangnya lagi dgn mbak ratna, meski perkataannya pagi tadi benar-benar membuatku penasaran, didalam kamar kesulitan untuk tidur hingga paginya aku terbangun kulihat jam sudah pukul 7 lewat, aku buru-buru mandi dan berangkat kekantor.

Sorenya saat pulang kantor, kulihat suami mbak ratna sedang membersihkan sepeda motornya seperti biasanya.

Suatu malam saat menonton TV aku mendengar suara pintu kamar tertutup dgn keras, meski sempat terkejut akhirnya aku melanjutkan menonton TV. Tak lama kemudian terdengar suara perempuan yang taka sing berbicara setengah berteriak selanjutnya di ikuti suara motor meninggalkan halaman rumah, karena penasaran kucoba mengintip dari jendela depan, mbak ratna tanpa menopang kepalanya dengan sebelah tangan, matanya tampak memerah seperti habis menangisi, rasa penasaran ku yang kian kuat akhirnya kuberanikan diri menghampirinya, dan mulai berbasa-basi.

bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd