Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisahku

Setahun tlah berlalu begitu cepat. Semenjak kejadian bersama bang togar, aku sudah tak pernah melakukan zina. Karna aku mulai sadar kalau itu perbuatan salah dan dosa. Singkat cerita aku memutuskan untuk berhenti kerja dan menikah dengan seorang pemuda yg kukenal lewat facebook. Namanya Hendri, dia sangat mencintaiku apa adanya meskipun aku seorang janda anak 1. Dan aku juga sangat mencintainya karna keberaniannya melamar aku. Meskipun aku dan dia berbeda kota, aku dan dia mantap untuk menjalin cinta suci yaitu pernikahan.

Akhirnya hari yg ditunggu tungu pun tiba. Mas hendri mengucap ijab qobul dengan lancar dan saksi menyatakan SAH. Akhirnya aku dan mas hendri resmi menjadi suami istri. Acara pernikahan hanya digelar sederhana dan dihadiri kerabat serta tetangga dekat saja. Setelah acara syukuran makan selesai, para tamu undangan perlahan mulai bubar meninggakan rumah orang tuaku. Acara itu digelar malam hari, sekira pukul 11 malam semua tamu dan tetangga yg ikut bantu-bantu masak sudah pada pulang. Aku pun setelah selesai membersihkan sisa-sisa make up beranjak kekamarku yg hanya diterangi lampu redup yg menambah kesyahduan malam pengantinku malam ini.

Malam itu aku sengaja nemakai lingrie warna biru muda yg menambah kecantikan dan kesintalan tubuhku. Dan aku sengaja tak memakai bra maupun celana dalam. Tak berapa lama, suamiku Pun masuk kamar dengan senyum mengembang dibibirnya. Nampak raut bahagia diwajahnya, karna sebentar lagi akan merasakan nikmatnya surga dunia. Suamiku ini termasuk pria lugu, karna sebelum menikah denganku dia tak pernah punya pacar atau pacaran sekalipun. Dan aku dan dia menjalani ta’ aruf kemudian langsung menikah.

Malam pengantin itu berlangsung sangat syahdu, meskipun mas hendri minim pengalaman dalam soal seks dan belum sepenuhnya bisa memuaskan diriku. Namun aku sangat bahagia karna kebutuhan biologisku bisa tersalur secara halal. Toh dia juga baru pertama, nanti kalau sudah pengalaman pasti bisa memuaskan diriku sepenuhnya...yg penting dia mencintaiku sepenuhnya.
 
Singkat cerita sudah 1 bulan aku hidup bersama suamiku. Dan suamiku ditugaskan kembali oleh bosnya untuk bekerja diluar kota selama 6 bulan. Sebaggai istri yg taat aku hanya bisa nurut kata-kata suamiku untuk tetap tinggal dirumahnya bersama ibu bapaknya. Karna suamiku adalah anak tunggal dari pasangan ibu Nur dan suaminya dahulu. Dan pak wawan ini adalah bapak tiri suamiku. Pak wawan bekerja sebagai pemecah batu, sehingga di usianya yg menginjak kepala 5 , badannya masih nampak kekar dan berotot.
Tak terasa sudah 3 bulan suamiku bekerja diluar kota. Rasa kangen hanya bisa tersalurkan melalui vidio call. Hari-hariku kusibukan dengan berjualan baju-baju online. Hasilnya cukup untuk bantu suami dan sebagian kukirim untuk anakku yg lebih memilih tinggal dengan orang tuaku.


Suatu malam ketika aku tertidur sangat lelap. Tiba2 aku merasakan ada sensasi hangat menjalar ke seluruh tubuhku….. Antara sadar dan tidak, aku merasa suamiku mendatangi aku…. Akupun menyambutnya dengan perasaan sangat bahagia, bagaikan orang yang telah lama tidak berjumpa dan memendam rindu yang sangat dalam…

Dia mulai mencumbuiku, dari ujung kaki….naik ke betis, lalu paha dan akhirnya ke bagian yg paling sensitive.. Dia cumbui bagian itu dg lembutnya, sampai akupun merasakan sensasi nikmat yg sangat.. Antara setengah sadar aku merespon semua itu dengan birahiku yg mulai memuncak…

Setelah itu aku rasakan dia melepas celana dalamku….akupun hanya pasrah…karena memang aku juga sudah sampai puncak birahi.. Dia mencumbui bagian itu sampai akhirnya dalam keadaan setengah sadar, aku merasakan kenikmatan yang sangat.. Sampai ketika aku rasakan ada sesuatu yg mulai mendesak masuk ke kemaluanku, aku tersadar dan membuka mata….

Dan alangkah tekejutnya aku, karena ternyata yg berada di atas tubuhku adalah… mertuaku laki-laki yaitu pak wawan..

Kaget, malu, marah dan apalah namanya berkecamuk jadi satu.. Dia langsung membekap mulutku, sambil setengah mengancam dan berbisik…”Jangan teriak..!”

Aku langsung sadar, kalau aku berada di rumah mertuaku.Aku langsung sadar bahwa kenikmatan yang barusan aku rasakan ternyata bukan mimpi. Spontan aku teringat istri dan anaknya yaitu suamiku…ingat keluarganya yg selama ini sudah baik padaku. Maka aku pun diam sejenak, aku mencoba berpikir harus bagaimana…. Yang pasti aku tidak ingin terjadi masalah dg keluarganya. Lalu aku mencoba meronta, akan tetapi tenaganya jauh lebih kuat dariku. Dia menindih dengan kuat sambil membekap mulutku…

Aku mencoba menutup kedua pahaku, tapi dengan posisi pak wawan yang sudah menindih dan berada diantara kedua pahaku, aku mendapatkan kesulitan untuk itu. Kedua kaki pak wawan mengunci kedua pahaku untuk terus terbuka.

Aku mencoba mendorong tubuhnya, akan tetapi tubuhku yang kecil nampaknya tidak memiliki cukup tenaga untuk mendorong tubuh pak wawan yang tinggi dan berotot itu…

Tangan kanannya terus membekap mulutku dan tangan kirinya menekan tangan kananku. Tangan kiriku mencoba untuk meronta, tapi semua itu sia-sia. Pak wawan terlalu kuat tenaganya. Lama kelamaan aku lemas kehabisan tenaga…

Mungkin setelah dia rasa aku mulai lemah, dia mulai mengendorkan bekapannya.

Aku hanya bisa merintih memelas…”pakkkk…jangaaaann…”

“Jangaaann…” Aku terus memohon dengan memelas..

Akan tetapi rintihanku sia-sia, pak wawan tetap mempertahankan posisi itu dan mulai membelai kepalaku dan mencoba mengecup bibirku… Dikulumnya bibirku, dan lidahnya berusaha menerobos masuk. Aku berusaha mengatupkan kedua bibirku dengan kuat.

Perlahan-lahan tangan kirinya mulai meremas lembut payudaraku beberapa saat….

“pakkk….tolong lepas….jangan pak….” Aku terus memohon dengan rintihan yang pelan nyaris tak terdengar. Bagaimanapun juga aku khawatir kalo aku sampai membangunkan istrinya, yang tentu akan memicu masalah yang lebih besar.

Pak wawan tidak juga bergeming, bahkan dia terus mempertahankan posisinya…

Setelah itu, aku rasakan kemaluannya mulai mencari-cari jalan untuk menerobos liang senggamaku. Aku tersentak dan berusaha menghindarinya. Akan tetapi dengan sisa-sisa tenagaku yang tidak seberapa, usahaku sia-sia. Akhirnya, dengan dua atau tiga kali dorongan dia menemukan liang itu dan mulai mendorong pelan kemaluannya masuk lebih dalam lagi dan lagi…

“Sakiiit pakkkk….” Aku merasakan agak perih ketika kepala kemaluan pak wawan mulai menerobos liang senggamaku. Dia mendorong terus kemaluannya sampai akhirnya aku rasakan semua tenggelam dalam liang senggamaku. Aku menahan nafas, dan pak wawan menahan posisi itu beberapa saat. Setelah dirasa aku agak tenang, pak wawan meneruskan aksinya dengan gerakan-gerakan yang lembut dan pelan-pelan….sambil terus dibelainya kepalaku dan sesekali dikecupnya bibirku.

Kemaluannya terasa memenuhi seluruh ruang di liang senggamaku, berbeda rasanya dengan punya suamiku.. terasa lebih besar dan padat.. pak wawan terus menariknya, dan mendorong dengan gerakan yang lembut dan teratur…. berulang-ulang….

Pada awalnya aku merasakan perih di liang senggamaku, barangkali karena keterkejutanku ketika aku tersadar membuat nafsuku spontan hilang. Akan tetapi dengan kejadian yang sudah berlangsung seperti itu lama-lama aku rasakan senggamaku mulai bisa menerimanya. Cairanku pelan-pelan mulai membasahi dinding-dindingnya dan otot-ototnyapun mulai merespon tanpa bisa aku tahan sedikitpun. Beberapa kali kepala kemaluan pak wawan terasa menyentuh mulut rahimku.. uh, sedikit ngilu.. tapi nikmat.

Aku bingung, malu, takut, bercampur jadi satu dg sensasi aneh yg pelan-pelan mulai merasuki…

Sensasi aneh yang membuat aku bingung. Perlahan tapi pasti getar-getar rasa nikmat mulai menjalar ke seluruh nadiku…

Entah syetan apa yang berperan, lama-lama secara reflek aku mulai mengimbanginya dengan gerakan-gerakan kecil pinggulku….

Aku tidak bisa lagi berpikir jernih …..

Yang ada waktu itu hanya rasa malu, bercampur bingung yang sudah tertutup rasa nikmat yang mulai menjalar.

Malu karena aku yang selama ini selalu menjaga diri dengan menutup rapat tubuhku, malam ini tubuhku nyaris telanjang di depan laki-laki yang bukan suamiku.
Bingung,…mengapa getar-getar nikmat itu bisa ikut menjalar dalam kejadian seperti ini??

Pak wawan mulai mempermainkan temponya, kadang dia percepat kemudian diperlambat….

Kadang dia benamkan dalam-dalam dan dia tahan sambil diputar-putarnya di dalam rongga senggamaku.

Sensasi yang aku rasakan pun semakin dahsyat….

Aku masih mencoba berpikir jernih bahwa pebuatan itu terlarang, akan tetapi gataran-getaran rasa nikmat itu seakan menepis semuanya…..

“pakkk….aaaahhhhh….” Tiba-tiba pak wawan mempercepat tempo permainannya beberapa saat dan itu membuat aku tersentak terbelalak mencoba menahan sesuatu yang mendesak kuat dari dalam…..

Akan tetapi tanpa bisa aku bendung, desakan-desakan itu semakin menguat dan….. “..pakkkkk….!! Aaaaccchhh……” Aku terbelalak, tanganku meremas kuat kepala pak wawan dan kedua kakiku terangkat tinggi sambil pahaku menjepit kuat-kuat paha pak wawan. Yaahh….sampailah aku pada orgasmeku….

Betapapun aku ingin menahannya, kenyataannya aku tidak mampu. Daguku mendongak dan lenguhan kecilku tidak bisa aku sembunyikan lagi…. Otot-otot senggamaku terasa berdenyut-denyut meremas batang kemaluan pak wawan yang masih tertanam dalam-dalam.
Pak wawan tersenyum….entah apa arti senyumannya itu…

Sesaat kemudian aku terkulai lemas…

Mungkin karena dilihatnya aku mulai menikmati, dia semakin berani meneruskan aksinya…

Pak wawan memulai lagi mendorong dan menarik kemaluannya, kali ini langsung dengan tempo yang cepat…. Aku yang sudah lemas dibuatnya terengah-engah menahan serangannya. Dan dengan mata terpejam, aku ikut menyambut gerakannya dengan goyangan pinggulku. Pak wawan pun semakin liar menyetubuhiku. Sambil menggenjotku, tangannya menjalar, meremas kedua payudaraku dengan gemas. Ditariknya penutup BH-ku ke atas, sehingga payudaraku pun kini terbebas sempurna dari kekangan, dan dengan liarnya kedua payudaraku ikut bergoyang ke kiri ke kanan, ke atas ke bawah seirama dengan goyangan dan genjotan pak wawan.

Pak wawan semakin bernapsu… sembari menggoyang tubuhku, puting merah muda payudaraku yang sudah berdiri dengan tegak dijepit-nya dengan jari-nya, dipilin dengan gemas. Mulutnya juga bergerak. Dikulum-nya kedua puting payudaraku, dipermainkannya dengan lidah yang kasar. Aku hanya bisa melenguh seperti anak sapi.. “ Uuuuuugggghhhhhh.. ugggghhhhhh..”

Kemudian ditariknya tubuhku hingga sejajar dengan tubuhnya, pahaku pun kemudian ditumpukannya di atas paha-nya. Dengan posisi duduk seperti ini, clitorisku pun bergesekan langsung dengan batang kemaluannya. aku hanya bisa menggigit bibir bawahku utk menahan sensasi yang timbul.. nikmat sekali rasanya. Kupeluk kepala pak wawan dengan kedua tanganku.. tanpa malu-malu kupagut bibirnya dengan bibirku. Lidah pak wawan pun bergerak lincah.. menerobos masuk ke dalam mulutku, membelit lidahku dengan ganas.

Aku semakin terbang..

Bersamaan dengan itu, tangan pak wawan juga bergerak lincah.. diremas-nya kedua payudaraku.. dan tak ketinggalan putingnya dipelintir dengan jari-jari-nya. Bibirnya bergerak perlahan.. menyusuri bagian belakang telinga..kemudian bergerak ke bawah menyusuri leherku yang jenjang.. dan tiba-tiba, bagian ular Cobra, gigi-nya mematuk dan mulutnya mencupang leherku dengan keras.

Aku hanya bisa menjerit lirih..

Tidak berselang lama, tangan pak wawan memeluk tubuhku dengan erat.. puting payudaraku terasa bergesekan lembut dengan rambut di dada-nya.. uh, geli kurasakan.

Dirapatkannya kedua paha-nya.. bongkahan pantatku dipegang-nya dengan kedua tangan. Dibantunya pergerakan naik turunku di atas pahanya.. semakin cepat dan cepat.

Bibirnya kembali mencari bibirku.. lidah kami berdua kembali bertaut. Dan tiba-tiba dibenamkan kemaluannya dalam-dalam hingga ujung kepala-nya terasa mentok di ujung rahimku, dan kemudian menahannya sambil mengejan….”Uuurrgg…aaacchhhh…, saaayyyaaaang…..” lenguhan panjangnya tepat di telingaku yg lebih pas menyerupai bisikan tanpa getaran pita suara.

Rupanya dia mendapatkan orgasmenya. Aku rasakan batang kemaluannya berdenyut-denyut di dalam liang senggamaku, dan terasa beberapa kali semburan hangat benihnya dalam rahimku…


Malam itu pak wawan menuntaskan hajatnya denganku…

Setelah selesai dia ke kamar mandi, lalu kembali ke kamarnya.. Aku termangu dan terkulai lemas di pembaringanku. Kulihat jam di hp-ku menunjukkan pukul 2 dini hari.Setelah itu kesadaran dan akal sehatku mulai pulih…Aku menangis,… Aku merasa sangat bersalah…!Bersalah pada suamiku…. Bersalah pada ibu mertuaku…

Aku hanya bisa menangis dan terus menangis.. tak bisa tidur lagi sampe pagi.

Keesokan paginya pak wawan sms ke hpku,”Maaf ya, aku khilaf tadi malam. Awalnya aku takut, tapi waktu aku lihat kamui jg menikmatinya, jadi kebablasan deh.”

“Iya, bapak kok bisa gitu sih ? Jangan diulangi ya…” Jawabku.

Aku termangu sendiri, berpikir mengapa itu bisa terjadi ??

Mengapa terjadi padaku..??

Dan parahnya lagi, mengapa aku semalam bisa menikmatinya…??

Aku mulai berfikir, apakah ini karena sebenarnya dalam alam bawah sadarku aku merindukan kehangatan dari suami ?

Memang selama ini urusan tempat tidurku dengan suami lebih banyak terasa hambar. Ditambah lagi setelah suamiku kerja keluar kota. Sehingga semalam ketika terjadi peristiwa itu aku hampir bisa dikatakan pasrah, tanpa perlawanan yang berarti. Bahkan barangkali alam bawah sadarku sebenarnya menginginkannya…

Ah…yang sudah terjadi biarlah berlalu, pikirku…

Aku hanya takut kalo kejadian tadi malam diketahui ibu Nur, istrinya….

Mengingat ibu Nur hanya tidur di kamar yang bersebelahan dengan kamarku…

Setelah malam itu hari-hari berlalu dan aku berusaha bersikap seperti tidak pernah terjadi apa-apa…

Aku tidak ingin ibu nur, istrinya tahu peristiwa malam itu…

Begitu juga kepada suamiku…. Aku simpan rapat2 peristiwa malam itu….
 
setelah dgn pak Wawan, dgn siapa lagi nih yg ngantri...kayaknya bukan cuma pak Wawan yg ngerasain tubuhnya
 
Bimabet
3 bulan kemudian hendri di mutasikan ke kalimantan untuk menyelesaikan proyek terbaru yg akan segera di mulai tapi ia menjadi korban begal yg berada di daerah itu , tubuh mengalami banyak sekali luka sayatan & hantaman benda tumpul. bu nur yg mengetahui hal tersebut menjadi shok dan terkena serangan jantung yg mengakibatkan ia pun meninggal dunia. karena rasa kalut yg berkepanjangan pak wawan dalam kesehariannya seperti orang yg linglung, tapi hal itupun tidak berlangsung lama karena ada sang menantu yg mengurusnya, sampai akhirnya ia mengetahui klo mia sedang mengandung anak dari pak wawan dan tak lama kedua pasangan itupun pindah ke batam dan menikah disana. ( maaf suhu cuma mau berbagi ide aja 🙏🙏🙏 )
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd