Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

Gak tahan nikmatnya....

aku menyalakan lampu sign motorku saat papa nya iboy melihat ke arahku dan aku mengangguk memberi kode kepadanya. sesaat kemudian aku berlalu melewati di depannya perlahan dengan motorku menuju kontrakanku. aku menanti di belakang rumah bersandar kitchenset kontrakanku, vaginaku sudah basah tak sabar menanti papanya iboy yang akhirnya terlihat kepalanya di atas tembok pagar belakang rumah. baru saja kemarin aku disetubuhi mang marwan tapi hasrat ku seakan terus haus akan kenikmatan dari laki-laki selain suamiku. aku tersenyum memyambut papanya iboy yang turun dari tembok pagar tersenyum dengan wajah ganteng nya dengan tangan terbuka dan memelukku, aku menyambut ciuman bibirnya yang melumat bibirku dengan penuh napsu.
"mamah nya intan kangen ya... emmh...?", ucapnya seraya memegang kepalaku yang terbungkus kerudung, memandang wajahku dengan senyumnya yang menawan dan tanpa menunggu jawaban dariku, ia sudah kembali memagut bibirku dan melumat dengan lembut. nafasku terengah-engah, birahiku mendidih, vaginaku sudah terasa basah, kubiarkan tangannya yang menjelajahi dadaku satu tangannya lagi meremas bokongku. gaun gamisku mulai terangkat oleh tangannya dan kusingsingkan dengan tanganku, kedua pahaku terlihat dan selangkanganku terpampang di hadapannya. tak ada celana dalam yang membungkus dan menutupi bulu jembutku dan vaginaku.
"ah mama nya intan seksi banget...", puji papahnya iboy dengan tangan mulai membelai bulu jembutku dan menjamah belahan bibir vaginaku.
"sudah basah... udah pengen ya...". godanya membuatku tersipu dan mengangguk, tangannya terus menyibak gaun gamisku hingga leherku, kedua buah dadaku yang tak terbungkus BH menggantung di jamahnya dengan lembut, kedua tangannya meremas dan kepalanya merunduk menghisap putingku.
"eeeehhh....", lenguhku dengan nikmat merasakan hisapan dan jilatan lidahnya diputingku menambah denyut-denyut gatal di itilku semakin kuat dan lubang vaginaku semakin basah dibuatnya.

puas dengan dadaku, papa nya iboy beralih ke bawah, kedua tangannya melingkar di belakang meremas bokongku semenara wajahnya tepat di hadalan bulu jembutku.
"eeemhh...", lenguhku lagi membiarkan ia membenamkan wajahnya di selangkanganku yang berdiri sedikit merentang lebar sambil tetap kusingsingkan gaun gamisku.
"ehmm.. harum memek bu dewi....", pujinya.kurasakan hidungnya menyentuh-nyentuh itilku. tak lama papanya iboy membimbingku agar duduk di bibir kitchenset dengan kedua kakiku yang diangkatnya sehingga aku mengangkang lebar dengan bibir vaginaku yang merekah di hadapannya. papanya iboy berlutut sehingga wajahnya tepat di hadapan vaginaku.
"cantik banget memek nya bu dewi...", pujinya, kedua jarinya menyibak bibir vaginaku yang sudah merekah semakin merekah lebar dan kulihat lihdanya menjulur dan...
"oooooohhh....", lenguhku merasakan sapuan hangat lidahnya pada itilku, sambil aku mencengkeram kepalanya membiarkan ia melakukannya berkali-kali dan aku hanya bisa merintih nikmat dengan mata ku yang terpejam-pejam dan pinggulku yang menggeliat.
"oooaahhh.. papa iboooyy... geliiiii...". matanya memandangiku sambil lidahnya terus menjilati itilku. ku gelengkan kepalaku, mengigit bibir ku sendiri sambil terus melenguh nikmat olehnya.

puas dengan itilku papanya iboy berdiri dan melorotkan celananya sehingga kontol panjangnya menggantung tegak di hadapanku. matanya memandangiku dengan penuh napsu. tanpa di mintanya aku beranjak dan meraih kontol itu, aku bersimpuh di bawah lantai dan ku jilati kepala kontolnya yang hangat berdenyut dengan batang yang sudah mengeras di tanganku. teringat saat awal aku melihat nya kencing di bawah pohon melihat kontol panjang ini tanpa sengaja, begitu memukau hasratku.
"uuh... bu dewi... ", ucapnya sambil membelai kerudungku dikepalaku yang mulai bergerak maju mundur saat kontolnya kuhisap di mulutku.
"....eemhh...suka... ya sama kontol....", ucapnya lagi tersenyum saat aku mengangkat wajahku.
"eemhh... suka...", jawabku dan kembali kuhisap kontolnya.
"enak banget isepnya bu dewi...", pujinya dengan kontol yang kurasakan sudah begitu keras di mulutku, kepalanya yang sudah begitu merekah seakan hampir meledak.
"udah pengen...?", tanyanya dan aku mengangguk.
"pengen apa sayang....?", godanya.
"iiih... emmhh... pengen dientot...", ucapku dengan provokatif sambil tersenyum kepadanya.
"pengen dientot kontol gede ini...", ucapku lagi sambil ku kecup kepala kontolnya tepat di lubang pipisnya. membuatnya tersenyum dengan penuh birahi memandangku.
"bu dewi cantik alim dan nakal...", ucapnya dan mengecup bibirku dan melumatnya, aku menyambutnya seraya kujulurkan lidahku yang di hisapnya. gaun gamisku dilucutinya hanya menyisakan kerudung ku yang masih membungkus kepalaku dan tubuh telanjangku terpampang di hadapannya. tak lama papa nya iboy sudah melepaskan bajunya telanjang bulat memelukku dan kembali melumat bibirku. sesuatu mengganjal di perutku hangat dan keras.
"kontolnya ngeganjel...", ucapku sambil ku raih dan ku elus di perutku. papanya iboy membimbingku untuk duduk di bibir kitchenset lagi kedua kakiku kembali mengangkang lebar seperti saat itilku dijilat tadi.
"uuuh... cantik sekali", pujinya sambil memandangiku dan tangannya membimbing kontolnya ke depat lubang vaginaku yang sudah menganga.
"eessh...", desahku saat kurasakan kehangatan kepala kontolnya yang sudah di pintu lubang vaginaku. dan perlahan kurasakan bergerak masuk menyeruak dengan nikmatnya. blessshhh....
"oooooohhhh.....", lenguhku menggelinjang nikmat dengan vaginaku yang terjejal kontol besarnya. matanya memandangiku dan pinggulnya bergoyang maju mundur, papanya iboy membuatku seakan melayang dalam kenikmatan surga dunia ini.
"uuh... memek mu, enak banget bu dewiii...", ucapnya terus bergoyang dan semakin lama semakin cepat. kubiarkan tangannya yang sesekali meremas-remas kedua buah dadaku, atau bibirku yang sesekali di kecupnya. dan aku hanya bisa melenguh dan menggeliat nikmat tak henti-hentinya mereguk kenikmatan ini.

beberapa saat kemudian papahnya iboy mencabut kontolnya poisi ku berganti dia yang duduk diatas kitchenset sementara aku dimintanya untuk naik dan duduk diatas pangkuannya.
"oooohhhh....", lenguhku saat aku menunrunkan tubuhku membuat kontolnya kembali amblas di dalam vaginaku. tubuhku bergoyang diatas pangkuannya yang memanadangku dan mempermainkan kedua buah dadaku dengan leluasa. sementara aku merasakan kontolnya seakan terjejal di dalam vaginaku begitu dalam sehingga seakan menyundul-nyundul rahimku membuat kenikmatan semakin terasa olehku. rasa geli dan nikmat semakin kurasakan keseluruh persendian tubuhku hingga aku tak lagi dapat menahannya.
"papah... ibooy...eeehhh... enak banget...", ucapku terbata-bata di sela desahan kenikmatanku dan aku tak lagi dapat menahan orgasmeku dan sesaat kemudian tubuhku menggelinjang dan mengejang diatas pangkuannya.
"ooohh... kontooooll....kontolll enak bangeettt.......", pekikku sejadi-jadinya.

papa iboy memeluk tubuh telanjangku dengan nafasku yang terengah beberapa saat. tangannya membelai pundakku satu tangan lagi membelai bokongku.
"udah keluar sayang...?", ucapnya.
"he eh...", jawabku singkat sambil mengatur nafasku yang tersengal.
"nungging sayang...", pintanya seraya mengecup bibirku, aku beranjak berdiri mencabut kontolnya yang berlumuran lendir vaginaku. tubuhku di bimbingnya untuk menungging berpegang kitchenset di hadapanku. tangannya mengelus dan menampar kecil bokongku yang kemudian diremas-remas dan berkali-kali di tampar sebelum akhirnya tangannya mengarahkan kepala kontolnya di vaginaku dari belakang. bleessshhh.....
"ooooaaaahh...", lenguhku menggelinjang dengan rasa geli yang begitu menggelitik nikmat olehku semakin terasa nikmat dan geli saat pinggulnya mulai menggenjotku dengan penuh napsu. ceplok-ceplok-ceplok... benturan bokongku dengan pinggulnya terdengar bersamaan dengan lenguhan kenikmatan suaraku. tangannya mencengkeram pinggulku yang sesekali meraih dan meremas buah dadaku yang menggantung bergerak-gerak dengan bebasnya.

kedua tanganku diraihnya dan ditariknya kebelakang seperti sedang memacu kuda betina untuk berlari kencang, papanya iboy menggenjotku dengan cepat tanpa ampuun, aku hanya bisa melenguh dan menggeliat dan merintih nikmat. namun membuatku tak dapat menahan rasa nikmat itu sehingga aku kembali mengalami orgasmeku. tubuhku mengejang hebat menggeliat sejadi-jadinya seakan menggelepar dengan bertumpu pada dadaku diatas kitcehnset. nafasku terengah saat papanya iboy tak lagi menggenjotku, mencabut kontolnya dan kembali membimbingku untuk duduk diatas kitvhenset dengan kedua kaki keatas mengangkang lebar.
"uuuhh...", lenguhku memandang wajah gantengnya yang penuh napsu kembali mengarahkan kontolnya ke vaginaku.
"oooohhhhh...papa ibooy... pelan-pelan...", pintaku namun tak dihiraukannya, pinggulnya kembali bergoyang dengan kecepatan penuh membuat aku kembalo hanya pasrah melenguh dan merintih nikmat menahan rasa geli dan ngilu yang kurasakan di seluruh tubuhku.
"uuuh... bu dewiii... memek mu enak banget...", pujinya memandangku yang hanya mampu mendesah dan melenguh.
"uuh....biar saya crot di dalem.... sayang kalo dibuang...". ujarnya.
"biar bu dewi saya hamilin ya...", sambungnya lagi. dan aku tak dapat menjawabnya hanya mengangguk pasrah.
"uuuh... siap bu dewi...uuh... terima ya...", ucapnya dengan wajah mennegang dan sesaat kemudian pinggulnya menghentak-hentak hebat dan kurasakan semburan hangat di dalam vaginaku membanjiri rahimku.

"aaahhh...", lenguhku saat kontolnya tercabut dari vaginaku, aku terkulai lemas dengan kaki mengangkang dan kurasakan cairan hangat meleleh dari vaginaku begitu banyaknya. papanya iboy meraih HP nya yang sejak tadi diletakan di sudut dapur merekam persetubuhan ini.
"aah..papa iboy malu... ", ucapku
"gak pa-pa kan ada muka saya juga bu dewi...", ucapnya mengarahkan HP nya ke vaginaku yang dan tubuhku yang hanya kerudung panjang yang masih melekat di kepalaku.


aku keluar dari kamar mandi dengan tubuhku yang kubiarkan masih telanjang, kulihat papa nya iboy yang juga masih telanjang berbaring diatas tikar di ruang tengah sambil melihat rekaman persetubuhan tadi.
"iiih... papa iboy di hapus... takut kesebar ah...", pintaku sambil ikut berbaring di sampingnya,
"enggak bu dewi... gak akan... lagian nanti saya edit mukanya di sensor...", ujarnya.
"emang bisa disensor ?", tanyaku.
"bisa.. gampang kok...".
aku terdiam dan menyaksikan persetubuhan tadi di layar HPnya, melihat aku yang disetubuhinya dengan penuh napsu. semakin lama membuatku semakin ingin kembali melakukannya, kulirik kontol papanya iboy yang juga sudah kembali berdiri.
"eemhh...:", sambil tersenyum aku meraih kontolnya, ku belai dan ku elus, sudah terasa keras berdiri tegang dalam genggaman tanganku. papanya iboy memandangku dengan tersenyum dan mengecup bibirku.
"papa iboy... ". ucapku memandangnya dan ia hanya memandangku tersenyum.
"pengen lagi...", ucapku lagi dan papanya iboy kembali mencium bibirku dan memeluk tubuh telanjangku dengan penuh napsu, tangannya meremas-remas kedua buah dadaku bahkan kedua putingku di hisap dan dilumatnya dengan gemas, kedua kakiku mengangkang dan kurasakan kontolnya mengganjal di atas perutku, kontol besar dan panjang yang ingin kurasakan masuk ke dalam vaginaku.
"papah iboy... masukin...", pintaku saat ia sibuk dengan buah dadaku yang di remas dan di hisapnya..
aku kembali terengah dan mendesah nikmat saat kontolnya sudah mulai mengaduk-aduk lubang vaginaku.


====

"aaah... aaah... aaah.... papah... ibooyy... aaahh...", lenguh mamah intan ini, kupandangi wajah cantiknya yang sayup terpejam-pejam oleh kenikmatan kontolku yang ku aduk-aduk lubang vaginanya yang masih sempit dan enak ini. wajah cantiknya dan tubuh indahnya yang berbalut gamis dan kerudung yang menutupi tubuh indahnya sudah lama membuatku napsu untuk mencicipinya. benar kata orang bini orang lebih enak daripada bini sendiri, pikirku. sesekali ku kecup dan ku lumat bibir ranumnya yang terengah, ku cium dan kuhisap lehernya, kuremas kedua buah dadanya yang kenyal dengan sesuka hatiku.
"uugh...", geramku seraya ku nikmati pemandangan indah lubang kemerahan vaginanya yang dihiasi bulu jembut seperti ulat diatasnya ku hujam-hujamkan kontolku. ku cabut kontolku yang berlumurkan lendir vaginanya. kubimbing tubuh indahnya untuk membalik menungging di hadapanku, pinggul yang meliuk indah dan bokong yang indah menyembul di hadapanku, kucengkeram dan ku remas-remas dengan gemas, ku tampar-tampar berkali-kali sebelum akhirnya kembali kuarahkan kontolku dan ku masukan ke lubang vaginanya yang nikmat ini.
"ooohh....", lenguh mamah intan menggelinjang menerima kontolku yang amblas didalam vaginanya. ku cengkeram pinggulnya dan mulai ku ayun dengan nikmatnya. ceplo ceplok ceplok... mengayun dengan mantap pinggulku.
"enak mamah intan...?", ucapku dengan penuh napsu, mengelus pinggul hingga pundaknya yang mulus putih bersih.
"enak... terusss.. papa iboyyy...", jawabnya menggeliatkan pinggulnya dan mengayun tubuhnya maju mundur hingga semakin deras kontolku menghujam-hujam vaginanya. semakin lama semakin cepat iramanya sambil terus kunikmati bokong indahnya sesuka hatiku. hingga akhirnya mamahnya intan mengejang dan melenguh nikmat dengan tubuh bergetar hebat mencapai orgasmenya.
"udah keluar ya ?", tanyaku membiarkan kontolku yang tercabut karena tubuhnya terkulai di tikar.
"udah...", jawabnya di sela nafasnya yang masih terengah-engah.
"enak...?".
"enak... abis kontolnya papa iboy enak banget....", jawabnya tanpa malu2 membuatku bangga.
"emang kontol papanya intan gak enak ?", balasku.
"ee... kurang gede...jadi kurang nikmat...", jawabnya pantas lubang meki ini masih sempit banget pikirku, sambil ku rentangkan kedua kakinya dan ku masukan kepala kontolku lagi ke vaginanya dan kembali aku mengenjotnya dengan penuh napsuku. kapan lagi bisa enjot bini orang yang cantik gini pikirku.
"jadi kontolnya papahnya intan kecil ya...?", ucapku sambil ku tatap wajah cantiknya yang terengah oleh enjotan kontolku di vaginanya.
"he eh.. ooooohh...", jawabnya disela lenguhan kenikmatannya. ku pagut bibirnya, kulumat dengan gemas, ku hisap lidahnya yang menjulur keluar sementara kedua tanganku dengan leluasa meremas-remas kedua buah dada ranumnya yang masih kencang jika di banding dengan milik istriku.
"mamah intan suka kontol gede ya ?", ujarku.
"he eh...", jawab nya singkat.
"coba bilang kontol gede... ". ujarku lagi dan kulihat bibirnya yang mengucapkan kata-kata permintaanku tadi.
"kontol gede enak... enak dientot kontol gede papa iboy....", ucapnya membuatku terpana semakin terbakar birahiku, kuminta agar ia terus menyebut kontol.

"mau diatas sayang...?", tanyaku menawarkan kepadanya.
"mau...". jawab mamahnya intan seraya aku bangkit dan berbaring dan ia berdiri dan mengangkangi pinggulku tepat diatas kontolku, tangan lentiknya meraih kontolku dan mengarahkan kepala kontolku ke lubang kemerahannya yang basah berlendir dan blesss... kembali kontolku terbenam saat tubuhnya terduduk diatas pinggulku. hanya bulu jembutnya yang seperti ulat bulu menghias indah di bawah perut mulusnya.
"eeehh.... kontol.... kontol enak...", ucapnya saat pinggulnya mulai bergoyang menatapku yang menatap nya dengan penuh napsu. kedua buah dadanya bergoyang-goyang menggantung indah kuraih dan kuremas-remas satu tanganku lagi mengelus-elus pahanya yang putih mulus diatas pangkuanku.
"aduuh... kontol enak banget....", ucapnya tak henti-hentinya berkata kotor seperti yang kuminta, membuatku semakin bersemangat dan napsu. tubuh mulus nan indah nya seakan menari diatas pinggulku dengan goyangannya yang semakin cepat dan liar hingga kulihat tak lagi terkendali. mamah intan kembali mengalami orgasme diatas pangkuanku.
"kontol... kontol...kontoool...", ucapnya berkali-kali, ku dekap tubuhnya yang mengejang melepas orgasmenya dengan nikmatnya.

nafasnya terengah sudah lebih tenang, kupeluk dengan lembut seraya ku kecup keningnya. kurebahkan tubuhnya di sampingku ku rentangkan kedua kakinya dan kembali kuarahkan kontolku.
"ooohh...". lenguhnya menggelinjang saat kembali ku masukan kontolku di vaginanya. an sesaat kemudian aku mengenjotnya lagi dengan nikmatnya. sambil kunikmati wajah cantiknya dengan mulutku yang memagut bibirnya, kunikmati kedua buah dadanya dengan tanganku, kunikmati vagina sempitnya dengan kontolku yang mengaduk-aduk dengan leluasa.
"mamah intan...cantik banget...", bisikku ku cium pipinya, bibirnya, lehernya dengan enjotan yang semakin cepat dan nikmat. spermaku seakan kembali mengumpul. biar kembali ku tumpahkan di dalam membanjiri rahimnya, biar ku hamili bini orang ini. tak rugi aku menghamili wanita secantik mamah intan ini, pikirku hingga ku kumpulkan segenap kenikmatan ku dan ku hentakan dalam-dalam saat semprotan pertama spermaku menyembur di dalam vaginanya.

bersambung ke halaman 24 <--------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd