malam bersama dan sendiri
aku beranjak dari ranjangku, sesaat menatap tubuh istri agung yang tertidur dengan keindahan tubuh telanjangnya yang terbuka, mataku tertuju pada pangkal selangkangannya terlentang, terlihat lelehan lendir putih spermaku dari lubang vaginanya yang sudah kubanjiri. aku tersenyum puas bisa menumpahkan spermaku di dalam vagina cantik itu, aku tak peduli jika istri agung akan hamil olehku, pikirku sambil aku berlalu ke kamar mandi untuk menumpahkan air kencingku yang sesaat kemudian aku kembali sambil mengelus kontolku yang masih setengah mengeras. kupandangi wajah istri yang cantik itu terpejam, kedua buah dadanya menggunung indah dihiasi puting kemerahan diatasnya, pingul yang langsing dan selangkangan yang mulus dengan bulu jembut yang tercukur indah diatas bibir kemerahan vaginanya. tiba-tiba HP ku bergetar membuyarkan pandangan mataku dari tubuh indah itu.
"pak saya mau kesitu, tolong buka pintu...", terdengar suara agung seraya aku melangkah menuju pintu. agung sudah berdiri di depan pintu saat aku membukanya yang tiba-tiba menyeruak masuk kedalam kamarku. aku membiarkannya melewatiku, melihat aku yang masih telanjang dan melihat istrinya yang tergolek telanjang diatas ranjangku. wajahnya terlihat menegang melihat istrinya yang tertidur setelah aku setubuhi tadi. matanya memandang selangkangan istrinya yang masih terlihat lelehan spermaku dari lubang vagina itu.
"eh... bapak di keluarin di dalam...?", ucapnya.
"maaf gung...", ucapku
"gak apa-apa.. pak... ma.. malah bikin saya tambah nap.. napsu...", ucapnya dengan suara bergetar sambil mengocok kontolnya yang kulihat sudah menegang di tangannya dan mengarahkannya ke vagina istrinya itu.
"oooohhh...", lenguh istrinya menggeliat saat agung mendorong pinggulnya dan menghujamkan kontolnya ke vagina istrinya yang langsung di genjotnya dengan penuh napsu.
"ooohh.. ooohh... papah...", bisik istrinya yang membuka matanya dan mendapati suaminya sendiri sedang menyetubuhinya.
"ooohh.. sayang... seksi banget kamu...". ucap agung terus menggenjotnya dengan penuh napsu. aku mengambil tempat duduk di sofa menikmati pemandangan persetubuhan suami istri ini sambil aku mengelus kontolku yang semakin mengeras. hingga sampai kulihat agung mengegram sambil pinggulnya menghentak hebat menumpahkan spernya di dalam vagina istrinya yang bercampur dengan sperma ku di dalamnya.
*-*
aku memeluk tubuh suamiku yang terkulai di atas tubuhku setelah menumpahkan spermanya di dalam vaginaku yang sebelumnya sudah di banjiri sperma pak chandra. sesaat kemudian aku beranjak dari kasur kulihat pak chandra yang duduk di sofa sejak tadi menonton aku di setubuhi suamiku sendiri.
"kemana bu dewi...?", ucap pak chandra masih saja memanggilku dengan bu dewi sambil tangannya menjamah bokongku.
"mau pipis pak...", jawabku kubiarkan sesaat tangannya meremas-remas bokongku kemudian menampar kecil, plak plak...sambil tersenyum kepadaku, disaksikan suamiku yang masih terbaring di ranjang.
di kamar mandi aku mendengarkan obrolan suamiku dan pak chandra sambil menuntaskan air pipisku dan membersihkan sisa-sisa sperma mereka berdua dari vaginaku.
"sungguh beruntung gung... kamu memiliki istri secantik dewi....", terdengar suara pak chandra memujiku, memuji kemulusan tubuhku bahkan memuji kenikmatan vaginaku yang tadi ia rasakan.
"jadi boleh gung kalo sampe keluarin di dalam ?", ucap pak chandra dan terdengar suara jawaban suamiku yang mempersilahkan pak chandra untuk berbuat sesuka hatinya kepadaku.
aku keluar dari kamar mandi seraya kuraih sehelai handuk untuk mengeringkan selangkanganku dan kubiarkan tubuh telanjangku tanpa ada yang menutupinya. aku menyambut tangan pak chandra yang menyodorkan softdrink kepadaku dan dan duduk di sampingnya sambil mereguk sorftdrink itu. kubiarkan tangan pak chandra merangkul tubuhku yang mendekap erat. aku menyambut bibirnya yang mengecup bibirku. kontolnya yang sedari tadi sudah setengah berdiri kulihat semakin tegak mengeras di selangkangannya.
"emmhh... udah keras lagi...", ujarku dengan manja dan genit membuat pak chandra memelukku dan meremas buah dadaku. tangaku berinisiatif menggenggamnya kemudian aku merunduk untuk menghisapnya.
"ooohh... gung... liat gung istrimu...aahh...", ujar pak chandra kepada suamiku yang duduk di bibir ranjang memandang kearahku. pak chandra membelai kepalaku yang naik turun menikmati lumatan dan hisapan mulutkku. sesaat kulihat suamiku yang menatapku dengan wajah tagangnya.
"eemhh...", gumamku kepala kontol pak chandra terassa semakin mengeras di bibirku, lubang kencing itu kujilati dengan lembut agar semakin mengeras. sementara tanganku mengusap dan membelai dua biji pelirnya yang lembut.
"emmhhh... ", lenguhku tangan pak chandra sudah meremas-remas bokongku dan jarinya sudah mencolok-colok vaginaku.
"luar biasa istrimu gung...", ucap pak chandra lagi kepada suamiku.kemudian aku menyambut lumatan bibirnya yang memagut, aku memberikan lidahku yang dihisapnya dengan penuh gairah. tanganku masih saja menggenggam kontol itu dan kurasakan sudah begitu keras di tanganku. sesaat kulihat suamiku yang mengelus kontolnya yang masih lunglai.
"pak... masukin...", bisikku manja kepada pak chandra yang tersenyum menatapku.
"sini sayang....", ujar pak chandra seraya membimbingku untuk berdiri mengangkanginya yang duduk melandai di sofa namun tangannya menarik kedua pahaku senigga vaginaku tepat berada diatas wajahnya yang bersandar sofa.
"paaak...", ucapku menahan selangkanganku.
"sini sayang... biar suamimu liat... aku suka memek istrinya...". ucap pak chandra kepadaku dan aku mengerti dan aku pun ingin memberikan hal ini seperti suamiku inginkan, pikirku. sehingga tanpa malu-malu dan atraktif sambil mengangkang lebar aku mendekatkan vaginaku di wajah pak chandra yang menyambut nya dengan mencium, menjilati dengan penuh napsu. sesekali pak chandra membenamkan seluruh wajahnya di selangkanganku. kugoyangkan pinggulku, ku gesekkan vaginaku dengan wajah pak chandra yang semakin liar menikmati vaginaku.
"oohh... gak kuaaat...", eluhku seraya menurunkan kedua kakiku dari atas sofa.
"gak kuat kenapa bu dewiii...?", pak chandra memegang tanganku.
"gak kuat... pengen kontol...", ucapku seraya melirik suamiku yang masih mengelus kontol nya yang sedikit mengeras.
"sini sayang...", pak chandra membimbingku untuk kembali mengangkanginya tepak diatas kontolnya yang berdiri dibawah selangkanganku. tangannya mengelus-elus kedua pahaku di saat aku meraih kepala kontolnya dan mengarahkannya ke mulut vaginaku. tangan pak chandra sudah meremas-remas kedua buah dadaku saat tubuhku perlahan kuturunkan dan perlahan kepala kontolnya menyeruak masuk lubang vaginaku.
"oooooaaaahhh....", lenguh panjangku disaksikan suamiku yang sudah semakin mendekat menyaksikannya. aku terduduk di atas pangkuan pak chandra yang memelukku, kurasakan kehangatan kontolnya yang menjejal di vaginaku menggelitikku untuk menggoyang pinggulku. pinggulku mulai bergerak naik turun dengan buah dada yang diremas dan satu putingku yang dihisap oleh pak chandra.
"srootthh... srootthh...", bunyi sofa ini saat bokongku mengayun naik turun dengan rasa nikmat.
"oooohhh... paaaak chandraaaaaa...", lenguh ku seraya kutarik dadaku dan melepas putingku dari mulutnya. tubuhku mengayun naik turun.
"kenapa bu dewi... enak.. sayang...?", ujar pak chandra menarik pundakku dan mencium pipiku.
"enak bangeeett... oohhh... oohh...", ucapku tanganku merangku di pudak kekarnya.
"enak apanya...?", goda pak chandra memancingku agar atraktif di hadapan suamiku.
"enak kontolnya paak... ", ujarku sambil melenguh manja.
"enak dientot kontol gede...", ujarku lagi membuat suamiku yang semakin mendekat dan memegang bokongku yang naik turun tanpa daya melihat dari dekat vagina ku disodok-sodok kontol pak chandra.
"ooohh... kontoool.. ", ucapku semakin atraktif dengan ayunan yang semakin kencang.
"sebentar bu dewi...", ujar pak chandra menghentikan ayunan tubuhku dan memintaku untuk membalikan tubuhku untuk membelakanginya.
"balik sayang... biar suamimu bisa liat... ", ujar pak chandra. aku membalik dan mengangkang kemudian kembali kuarahkan kepala kontolnya di vaginaku dan lagi-lagi kontol itu ku telan di dalam vaginaku di hadapan suamiku yang bersimpuh di lantai di hadapan sofa tepat di hadapannya vaginaku yang sedang terjejal kontol pak chandra. tubhku mulai naik turun, memperlihatkan vaginaku yang menjulurkan kontol pak chandra dan kembali menjejal masuk kedalam dengan cepatnya.
"oooohhhh.... papaahh...", ucapku sambil melenguh nikmat.
"keliatan gung....?", tanya pak chandra kepada suamiku yang hanya ternganga dengan wajah mupeng menegang sementara kulihat kontolnya yang hanya mampu menegang setengah.
"liat memek istrimu gung...?", ucap pak chandra lagi.
tubuhku sesekali meliuk-liuk seakan terbang melayang, bergerak naik turun dengan nafasku yang semakin terengah diatas pangkuan pak chandra, tangannya dengan bebas meremas bokongku yang naik turun. namun tiba-tiba aku tak lagi dapat menahan kenikmatan ini, tubuhku bergetar dan menggelinjang nikmat.
"ooooooaaaahhh....", lenguh panjangku gemeretak melayang penuh kenikmatan dan aku terkulai dalam pelukan pak chandra. nafas ku terengah namun pak chandra membimbingku ke sampingnya dengan kedua lututku di lantai dan tubuhku diatas sofa dengan bokong menyembul menungging. tanpa menunggu lama pak chandra mengarahkan kontolnya dari belakang dan menyetubuhiku dengan gaya menungging.
ceplok... ceplok... benturan bokongku berirama dengan hentakan pinggul pak chandra, memberikan kenikmatan kepadaku. namun tiba-tiba
"ooohh... sayaaaaang....", ujar suamiku yang sudah di sampingku sambil mengocok kontolnya yang tak keras namun dengan lemah menyemburkan spermanya di wajahku.
*-*
"ooohh...", lenguhku terkulai lemas usai kutumpahkan spermaku di wajah istriku yang sedang di doggy pak chandra, posisi doggy dengan istriku yang menungging dan pak chandra yang menyetubuhi dari belakang nya.
"kau sudah keluar gung...?", ucap pak chandra.
"sudah pak...", jawabku aku sedikit mundur terduduk di lantai menyaksikannya dengan pinggul semakin cepat membuat istriku melenguh semakin terdengar riuh dengan tubuh mulusnya yang menggeliat menahan rasa nikmat yang mendera seluruh tubuhnya.
"oohh... gung... enak sekali memek istrimu gung...", ujar pak chandra kepadaku tangannya yang mencengkeram pinggul istriku semakin cepat menghentakkannnya.
"ooohhhh... oooh.... paaaaak... ooohh... aku keluar lagiiiiii... ooooaaaahhh....", pekik istriku dan tubuhnya yang menggeliat hebat dan mulai mengejang. namun di saat yang sama pak chandra semakin cepat menggoyangnya.
"uuh.. biar aku hamilin istrimu guung...", ucap pak chandra dan sesaat kemudian menyemburkan spermanya di dalam istriku lagi.
malam ini aku tertidur sendiri di kamarku meninggalkan istriku yang menemani tidur pak chandra malam ini
Bersambung ke Halaman 7 scroll kebawah deh <----------------------