Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

----------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------------

Cerita 133 – Saling Terpuaskan..!!

[Part 3] – Bertiga Merenangi Gairah..

Masih di pulau kecil lepas pantai
tenggara pulau Bali..
Bu Henny dan Andi menghabiskan liburan satu minggu mereka.
Keduanya terlihat asyik duduk menikmati matahari terbenam di ufuk barat.

Warna kemerahan bercampur birunya laut semakin terlihat indah dengan terdengarnya lagu-lagu..
yang dimainkan grup hiburan hotel diiringi alat musik akustik spanyol yang eksotik.

Pasangan itu mengambil tempat duduk di pojok kanan sebuah hamparan taman rumput dan bonsai yang indah.
Sedikit terpisah dari tamu yang lain. Mereka tampak sedang menikmati minuman ringan..
Dan seporsi besar sea food berupa lobster dan soup kepiting kegemaran Andi.

Sesekali keduanya tampak tertawa kecil bercanda ria membicarakan kisah-kisah lucu yang mereka alami.
Beberapa saat kemudian.. ketika mereka sedang asik bercanda.. seorang wanita cantik..
berusia kurang lebih sama dengan bu Henny.. datang dari arah belakang mengejutkan mereka.

Begitu dekat.. wanita itu langsung menepuk pundak bu Henny.. yang sama sekali tak menyadari kedatangannya.
“Selamat malam pengantin baru..!” Ucapnya pada bu Henny.. sontak wanita itu langsung membalikkan badan..
terkejut mendapat sentuhan tiba-tiba itu.

Tapi sesaat setelah mengetahui siapa yang datang.. matanya tampak berbinar penuh keceriaan.
“Eeeiiihh.. Rani..!! Aduuuh.. jantungku hampir copot.. uuuhh.. hampiiir aja aku mati kaget Ran.
Eh.. ngapain kamu di sini..? Kok kamu tau aku di sini..?” Tanya bu Henny keheranan.

“Aduh Hen.. aku tuh nyari kamu dari rumah sampai ke kolong jembatan tau nggak, susaah banget..!”
“Lantas siapa yang ngasih info kalau aku di sini..?”

“Lho.. kan kamu sendiri yang cerita sama aku sebelum berangkat, kalau kamu mau liburan ke sini..”
“Oh iya, ya.. aku lupa..”

“Jelas lupa dong.. lha kamu lagi bulan madu kayak gini.. gimana nggak lupa daratan..?”
Sahut wanita itu menggoda bu Henny.

“Idiiih.. kamu nyindir yah..? Awas tak jitak kamu..!”
Lanjut bu Henny sambil mengacungkan tangannya ke arah wanita itu.
“Jitak aja.. ntar aku buka kartu kamu di suami kamu, ya nggak..?” Sergahnya tak mau kalah.

“Alaa.. kalau yang itu sih lapor aja. Aku sih sekarang sudah punya jagoan, ngapain takut mikirin si botak jelek itu.
Huh.. dasar tua bangka..!! Moga aja dia mati ketabrak kereta api di Luar negeri.
Toh paling dia juga lagi nyari jajanan di jalan tuh. Siapa nggak tau sih pejabat pemerintah..!" Cetusnya sinis.

Tiba-tiba ia teringat.. "Eh.. ngomong-ngomong aku sampai lupa ngenalin Andi sama kamu.
Nih dia.. Arjunaku yang sering kuceritakan sama kamu, Ran. Andi.. ini Tante Rani..
Teman akrab ibu dari sejak di SMA dulu..” bu Henny mengenalkan mereka berdua.

“Halo Tante.. saya Andi..” kata pemuda itu sambil mengulurkan tangan pada wanita rekan bu Henny itu.
Sejak tadi ia cuma memperhatikan kedua wanita yang tampak saling akrab itu.
“Halo juga Andi, bu Henny pernah juga cerita tentang kamu..”

“Eh, Ran.. kamu ngapain ke sini..? Pasti deh ada masalah penting di perusahaan, ada apa sih..?”
Tanya bu Henny penasaran pada Tante Rani..
Namun raut wajah wanita itu langsung berubah muram saat bu Henny bertanya.

“Aku ada masalah lagi sama suamiku, Hen..” jawabnya sambil menunduk, wanita itu tampak sedih.
“Ya ampuuun Ran.. aku kan sudah bilang sama kamu seribukali.. kalau suami kamu bikin ulah.. kamu harus balas.
Jangan bodoh gitu dong ah. Jangan sok setia begitu. Eh, tau nggak.. biar kamu nggak cerita sama aku..
tapi aku sudah tau masalah kamu. Pasti suami kamu nyeleweng lagi, kan..?” Selorohnya telak.

“Eh Ran.. kamu harus sadar tau nggak.. semua yang namanya pejabat itu bangsat. Denger yah.. bangsat..!!
Nggak bisa dipercaya. Kamu susah amat jadi orang setia. Eeehh.. suami kamu nikmat-enakan di luar sana.
Tidur sama gadis-gadis muda. Sadar Ran.. kamu harus gitu juga. Jangan kalah..”
Oceh bu Henny panjang pada Tante Rina yang masih tertunduk.

Bu Henny melanjutkan omelan dan nasehatnya pada wanita itu dengan penuh amarah.
Ia seperti tak tega jika teman baiknya itu dijadikan bulan-bulanan oleh suami yang brengsek..
Ya.. seperti umumnya pejabat pemerintah.

“Atau gini aja deh.. aku nggak mau kamu jadi kusut kayak begini.
Sebagai sahabat dekat kamu.. aku siap ngebantuin kamu supaya bisa ngelupain masalah ini, okay..?”
Bu Henny memberi alternatif pada Tante Rani yang sedari tadi hanya bisa terdiam seribu basa.

Bu Henny melanjutkan kata-katanya dengan penuh semangat. “Okay Ran.. ini mungkin akan ngejutin kamu.
Tapi itu pun terserah apakah kamu mau terima atau tidak. Ini hanya ide.. kalau kamu terima ya bagus..
Kalau pun nggak juga nggak apa-apa kok, dengerin yah..”

Sejenak ia menghentikan kata-katanya.. lalu beberapa saat kemudian ia melanjutkan..
“Malam ini kamu boleh gabung sama kita berdua.. maksudku Andi dan aku.
Aku nggak keberatan kok kalau Arjunaku harus melayani dua wanita sekaligus.
Toh aku sendiri rasanya nggak cukup buat dia.. ya nggak An..?” Katanya sembari melirik pada Andi.

Pemuda itu langsung terkejut.. “Tapi, Bu..”
Namun sebelum ia sempat berkata bu Henny sudah kembali melanjutkan ocehannya..
“Alaa.. nggak pakai tapi tapi lagi deh. Toh kamu juga pasti senang kan..?
Lagipula ibu ingin lihat apa kamu sanggup ngalahin kita berdua..”

“Tapi Hen ..” sergah Tante Rani.
“Eh kamu nggak usah malu-malu.. pokoknya lihat saja nanti yah.
Ayo.. sekarang yang penting kita bisa senang sepuas-puasnya.. umbar dan raih kepuasan.
Nggak ada yang berhak ngelarang kamu Ran..” lanjut bu Henny tak mau mengalah.

Sementara Andi dan Tante Rani hanya terdiam dan saling melirik.
Andi yang sebenarnya sejak pertama telah memperhatikan bentuk tubuh Tante Rani..
yang tak kalah indah dari bu Henny.. kini merasakan dadanya berdebar keras.

Sudah tergambar di benaknya tubuh dua wanita paruh baya.. yang sama-sama memiliki tubuh bahenol itu..
akan ia tiduri sekaligus.. dalam satu permainan segi tiga yang tak pernah ia lakukan sebelumnya.

Dua orang istri pejabat pemerintah..
dengan wajah cantik manis dan kulit yang putih mulus itu.. akan ia nikmati sepuas hati.
Belum sempat ia berpikir banyak.. bu Henny tiba-tiba memecahkan keheningan.

“Heh ngelamun kalian berdua yah.. ntar aja di kamar lihat kenyataannya.. pasti asiiik, ya nggak..?
Sekarang ayoh pesen minuman lagi..!” Katanya sambil melambaikan tangan pada pelayan bar.

“Dua bir lagi yah.. kamu apa Ran..? Oh yah kamu kan nggak biasa minum..”
“Apa aja deh, Hen..”
“Kasih Gin Tonic aja deh Mas..” lanjut bu Henny pada pelayan itu.
“Baik Bu, saya ulangi.. Dua Bir dan Satu Gin Tonic..” ulang si pelayan.

Sesaat kemudian mereka telah terlihat asik berbincang sambil tertawa-tawa kecil.
Beberapa botol minuman telah mereka habiskan.. hingga kini ketiganya tampak mulai mabuk.

Pembicaraan mereka jadi ngolor ngidur tak karuan.. diselingi tawa cekikikan dari kedua wanita itu.
Pukul setengah sepuluh lewat..
mereka bertiga meninggalkan bar terbuka menuju ke vila tempat Andi dan bu Henny.

Ketiga orang itu tampak saling berpelukan.. sambil sesekali tangan-tangan nakal mereka saling mencubit.
Obsesi mereka sudah dipenuhi bayangan yang sama akan apa yang segera akan mereka lakukan di kamar itu.

Hingga.. begitu masuk kamar..
ketiganya langsung saling menyerang di atas tempat tidur yang berukuran besar itu.
Dengan nafsu menggelora dan nafas yang terdengar turun naik.. ketiganya langsung saling melepas pakaian..
Sampai mereka semua telanjang bulat.

Kemudian segera memulai permainan segitiga itu. Andi berbaring telentang menghadap ke atas..
Lalu dengan cepat bu Henny menyambar kemaluan Andi..
dan mempermainkan penis yang telah setengah tegang itu dengan mulutnya.

Ia mulai menjilat kepala penis sebesar buah ketimun itu dengan penuh nafsu..
sementara itu Andi menarik pinggul Tante Rani..
dan menempatkan wanita itu mengangkang tepat di atas wajahnya.

Sehingga daerah sekitar kemaluan wanita itu terjangkau oleh lidah dan bibir Andi.. yang siap menjilatinya.
Slrupp.. slrupp..! Pemuda itu menarik belahan bibir vagina Tante Rani dan mulai menjilat dengan lidahnya.

Permainan segitiga itu mulai sudah.. bu Henny ‘mengkaraoke’ penis Andi.
Sedangkan pemuda itu memainkan lidah dan menyedoti daerah vagina Tante Rani.

Suara desahan kini mulai terdengar memecah keheningan suasana malam itu.
Decakan bunyi lidah Andi yang bermain di permukaan vagina Tante Rani.. mengiringi desahan wanita itu..
yang mengerang.. mendesah menahan nikmat dari arah selangkangnya.

Sementara itu Andi sendiri mulai merasakan kenikmatan dari penisnya yang keluar masuk mulut bu Henny.
Adegan itu berlangsung beberapa saat.. sebelum kemudian bu Henny dengan bernafsu mengambil posisi..
menunggang di atas pinggul Andi.. dan langsung memaksukkan penis pemuda itu ke dalam liang vaginanya.

Sleeep blessskk..!! Penis besar dan panjang itu menerobos masuk ke dalam liang vagina bu Henny.
“Aaahh.. enaak..!” Desahnya.. begitu terasa penis itu membelah dinding vagina..
yang seperti terlalu sempit untuk penis pemuda itu.

Lain halnya dengan Tante Rani.. yang sejak pertama terus mendesah keras menahan kenikmatan..
yang diberikan Andi lewat lidahnya.. yang menjilati seluruh dinding dan detil-detil alat kelamin wanita itu.

Terasa oleh Andi ukurannya tampak lebih tebal dari milik bu Henny..
Belahan bibir vagina Tante Rani lebih lebar.. hingga liangnya tampak lebih nikmat dan menggairahkan.

Mengimbangi kenikmatan dari lidah Andi.. Tante Rani kini meraih buah dada bu Henny..
yang bergelantungan berayun.. seiring gerakannya di atas pinggul Andi.

Kedua wanita yang berada di atas tubuh pemuda itu saling berhadapan dan saling meraih buah dada.
Kemudian saling meremas.. membuat adegan itu menjadi semakin panas.

“Oooouuuhh Hen, nikmat sekali ternyata..! Ooohh kamu benar Hen.. ooohh sedot terus vagina Tante, And..
Ooooh enaak..!” Jerit Tante Rani merasakan nikmat itu.
Nikmat di selangkangannya.. dan nikmat di buah dadanya yang teremas tangan bu Henny.

“Kamu mau rasain yang ini Ran..? Uuuh.. bakalan ketagihan kamu kalau udah kesentuh buah penis ini..”
Bu Henny lantas menawarkan posisinya pada Tante Rani..
yang sejak tadi tampak heran oleh ukuran penis Andi yang super besar dan panjang itu.

Ia kemudian mengangguk kegirangan.. sambil beranjak mengubah posisi mereka.
Matanya berbinar dengan perasaan setengah tak percaya ia memandangi buah penis itu.

“Uhh besarnya penis ini Hen.. pantas kamu jadi gila seks seperti ini.. ooh..!!” Serunya keheranan.
“Ayolah segera coba..!” Ajak bu Henny..
sambil menuntun pinggul wanita itu menuju ke arah penis yang sudah tegang dan keras itu.

Namun sebelumnya ia menyempatkan diri menjilati vagina Tante Rani yang tampak merah menggairahkan itu.
“Aduuuh Ran.. bagusnya bentuk vagina kamu..!”
Seru wanita itu sambil menjulurkan lidahnya ke arah kemaluan Tante Rani.

Sejenak ia menyempatkan diri memberi sentuhan lidahnya pada vagina Tante Rani.
“Iiihh.. kamu Hen, aku udah nggak sabar nih..!” Katanya sambil menggenggam batang kemaluan Andi.

Kemudian.. dengan gesit dituntunnya penis itu sampai permukaan vaginanya..
yang telah tampak basah oleh air liur Andi dan bu Henny.

Tak lama kemudian.. Sreeettt..!! “Auuuwwww Andiii..!! Vaginaku rasanya robek Hen.. aduuuh..!!”
Jeritnya tiba-tiba.. saat merasakan penis Andi yang menerobos masuk liang vaginanya.

Lubang itu terasa sangat sempit.. hingga ia merasakan sedikit perih..
seperti waktu merasakan pecah perawan di malam pengantin barunya dulu.

Namun beberapa saat kemudian ia mulai merasakan kenikmatan maha dahsyat dari penis besar itu.
Ia mulai bergoyang perlahan.. tak lama kemudian rasa perih telah berubah menjadi sangat nikmat.

“Uuuhh.. aahh.. ooohh enaakkk, Andi..!! Oohh Hen.. baru pertamakali aku ngerasain penis segede ini Hen.
Ooohh.. pantas kamu begitu senang berselingkuh.. ohh ohhh..!" Wanita itu meracau kacau.

"Ooooh Hen.. aku bakalan ketagihan kalau seperti ini nikmatnya.. ooohh..!!”
Wanita itu makin mengoceh saat menikmati penis besar Andi yang keluar masuk liang vaginanya.

Sementara bu Henny kini menikmati permainan lidah Andi..
pada permukaan vaginanya yang berada tepat di atas wajah pria itu.

Andi sesekali menyedot keras klitoris bu Henny yang merah sebesar biji kacang..
di celah vaginanya hingga wanita itu berteriak geli.

Dua orang wanita itu kembali saling meremas buah dada. Keduanya dalam posisi berhadap-hadapan.
Tangan Andi pun sebelah tak mau ketinggalan..
ikutan meremas sebelah susu bu Henny yang tak sempat diremas Tante Rani.

Bergilir diraihnya payudara montok kedua wanita yang menidurinya itu.
Penisnya yang tegang terus keluar masuk oleh gerakan naik turun Tante Rani di atas pinggulnya.

Goyangan wanita itu tak kalah hebatnya dengan bu Henny.
Ia sesekali membuat putaran pada poros pertemuan kemaluannya dengan penis Andi..
Sehingga kenikmatan itu semakin sensasional. Namun itu hanya dapat ia tahan selama limabelas menit.

Ketika Andi ikut menekan pinggangnya ke atas menghantam posisi Tante Rani.. wanita itu berteriak panjang..
Dengan vagina yang berdenyut keras dan cairan kelamin yang tiba-tiba meluncur dari dasar liang rahimnya.

“Ooohh Anndiii Taantee keluaarr..!! Ooohh enaak.. Henny aku nggak kuat lagi ooohh.. nikmatnya penis ini..
Oooh enaakkknyya aahhhhh..!!” Teriaknya panjang meluapkan kenikmatan yang menderanya..
Sebelum kemudian terkapar di samping Andi dan bu Henny yang masih ingin melanjutkan permainan itu.

Andi bangkit sejenak dan memberikan ciuman pada Tante Rani.. lalu mengatur posisi baru dengan bu Henny.
“Ayo Bu, kita lanjutin mainnya.. istirahat dulu ya Tante..” ujar Andi lembut pada Tante Rani.

“Baiklah.. aku mau lihat kalian main aja..” jawabnya sembari kemudian berbaring memandangi Andi dan bu Henny..
yang kini saling tindih meraih kepuasan.

Kedua orang itu sengaja menunjukkan gaya-gaya bermain yang paling hot..
hingga membuat Tante Rani terheran-heran menyaksikannya.

Goyangan tubuh bu Henny yang begitu gesit di atas tubuh Andi..
Sementara pemuda itu memainkan buah dada besar bu Henny yang bergelantungan dengan penuh nafsu.

Suara desah nafas yang saling memburu dari keduanya terdengar sangat keras dan terpatah-patah..
akibat menahan kenikmatan dahsyat dari kedua kemaluan mereka yang beradu keras..
Saling membentur yang menimbulkan bunyi decakan becek.. sangat menggoda gairah birahi.

Daerah sekitar kemaluar mereka tampak telah basah oleh cairan kelamin yang terus mengalir..
dari liang vagina bu Henny.
Hingga semakin lama Andi merasakan dinding kemaluan bu Henny semakin licin dan nikmat.

Oh anak muda ini begitu perkasanya.. benak Tante Rani berkata kagum pada pemuda itu.
Ia begitu heran melihat keperkasaan Andi dalam bermain seks.

Begitu tegarnya anak itu menggoyang tubuh bongsor bu Henny yang bahenol itu.
Andi seperti tak tergoyahkan..
oleh lincahnya pinggul wanita paruh baya yang bergoyang di atasnya penuh nafsu.

Bahkan liang vagina bu Henny yang sudah punya dua orang anak remaja itu seperti tak cukup besar..
untuk menampung batang penis Andi yang keluar masuk bak rudal nuklir.

Bahkan kini hanya beberapa menit saja mereka bermain..
bu Henny sudah tampak tak dapat lagi menguasai jalannya permainan itu.

Wanita itu kini mendongak sambil menarik rambutnya untuk menahan rasa nikmat yang begitu dahsyat..
Yang muncul dari liang vaginanya yang terdesak oleh batang kokoh nan kenyal penis pemuda itu.

“Auuuhh.. ooohh.. mati aku Ran.. enaak.. ooohh.. Andi sayaang.. oooh remas terus susu ibu An..!!”
Teriak wanita itu sembari menggelengkan kepalanya liar ke kiri dan kanan..
untuk berusaha menahan rasa klimaks yang diambang puncaknya itu.

Tante Rani semakin terpesona melihat gerakan liar bu Henny..
yang tampak begitu menggodanya untuk kembali mencoba tubuh Andi.
Bu Henny tampak begitu menikmatinya dengan maksimal sampai sehisteris seperti yang ia lihat.

Keinginannya seperti bangkit kembali untuk mencoba lagi kenikmatan dahsyat..
dari batang penis besar yang kini tambak semakin bengkak dan keras itu.

Menyaksikan hal itu ia lalu bangkit dan mendekati kedua orang yang sedang bermain itu.
Andi menyambut Tante Rani dengan mengulurkan tangannya ke arah vagina wanita itu.

Ia langsung meraba permukaannya yang masih basah oleh caiiran kelamin.. clepp..!
Dua jarinya masuk ke liang itu dan mengocok-ngocoknya..
hingga membuat Tante Rani merasa sedikit nikmat.

Wanita itu membalas dengan kecupan ke arah mulut Andi..
hingga mereka saling mengadu bibir dan menyedot lidah.

Permainan itu menjadi seru kembali oleh teriakan nyaring bu Henny..
yang kini terlihat sedang berada menjelang puncak kenikmatannya.

Goyang tubuhnya semakin liar dan tak karuan.. sampai kemudian ia berteriak panjang..
bersamaan dengan menyemburnya cairan hangat dan kental dari dalam rongga rahim wanita itu.

“Ooouuu.. aakuu keeeluaarr..!! Aaahh enaak.. oooh..!!”
Jeritnya dengan tubuh yang tiba-tiba kejang kemudian lemas tak berdaya.

Ouuuh.. hebatnya anak muda ini..!
Benak Tante Rani kagum pada Andi setelah berhasil membuat bu Henny terkapar.

“Sialan Ran.. aku kok cepat keluar kayak gini yah..!?” Seru bu Henny..
sambil melepas gigitan bibir vaginanya pada penis Andi yang masih keras dan perkasa itu.

“Memang kamu bener-bener jago Andi.. beri Tante kesempatan lagi buat menikmatinya..
Oohh.. sini kamu yang di atas dong sayang..” ajak Tante Rani setelah bu Henny selesai dan menyamping.

Ia kemudian berbaring pasrah membiarkan pemuda itu menindihnya dari arah atas.
Andi sejenak memegangi kemaluannya yang masih tegang..
dan kemudian dengan perlahan mencoba masuk lagi ke dalam liang vagina Tante Rani.

Wanita itu mengangkat sebelah kakinya agak ke atas dan menyamping..
hingga belahan vagina itu tampak jelas siap dimasuki penis Andi.

“Hegkhh.. Ahhhhh..!” Ia langsung terhenyak dan mendesah panjang..
saat kembali dirasakannya penis itu menerobos masuk melewati dinding vaginanya yang terasa sempit.

“Ohh.. yang pelan aja And.. enaakknya..!!”
Pinta Tante Rani sambil meresapi setiap milimeter pergesekan dinding vaginanya dengan buah penis Andi.

Clebb.. clebb.. clebb.. clebb..! Andi mulai bergoyang dengan perlahan seperti yang diinginkan wanita itu.
Tante Rani meremas sendiri buah dadanya yang ranum.. sementara Andi meraih kedua kakinya..

Kemudian membentangkannya ke arah kiri dan kanan..
Sehingga membuka selangkangan wanita itu lebih lebar lagi.

Tak ayal.. gaya itu membuat Tante Rani berteriak gila menahan nikmatnya penis Andi..
Yang kini terasa lebih dalam terbenam masuk.. dan membentur dasar liang vaginanya yang paling dalam.

CONTIECROTT..!!
----------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------------
 
menarik ceritanya
 
----------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------------

Cerita 133 – Saling Terpuaskan..!!

[Part 4] – Epilog

“Aahh.. ooohh hebatnya kamu Andi..!
Oooohh Henny.. nikmat sekali Hennn..!!! Ooouuuhh enaakk..
Oooh genjotlah yang keras An..!! Oooh semakin nikmat.. kammu pintaar.. ooohh yaahh.. mm.. lezaatt.. ooohh Andi..!!
Pantas kamu senang sama dia, Hen.. ooohh ampuuun enaknya..!! Oohh.. pintar sekali kamu Andi.. ooohh..”

Desah Tante Rani setengah berteriak.. tak putus-putus meluapkan nikmat yang menderanya.
Pantatnya ikut bergoyang dengan erotisnya..
Mengimbangi kenikmatan dari hempasan tubuh Andi yang kian menghantam keras ke arah tubuhnya.

Penis besar itu benar-benar memberinya sejuta sensasi rasa yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
Kenikmatan dahsyat yang membuatnya lupa diri dan berteriak seperti orang gila.

Dijambaknya sendiri rambutnya yang tergerai indah..
sampai ia terlihat seperti orang yang sedang dimasuki roh setan.

Tiba-tiba ia berguling dan segera menindih tubuh pemuda itu dan menggoyang turun naik sambil berjongkok.
Jari telunjuknya berusaha meraba daerah kemaluannya sendiri..

Untuk membuat clitoris sebesar biji kacang di celah bibir kewanitaannya mendapat sentuhan lebih banyak lagi..
dari kulit tebal penis Andi yang terasa begitu nikmat membelai permukaan vaginanya.

Hempasan demi hempasan dari tubuh pemuda itu berusaha diimbanginya..
dengan berteriak menahan nikmatnya benturan penis Andi.

Sesekali ia membalas dengan juga menghempaskan tubuh dan pantatnya dengan keras.
Namun gerakan itu justru semakin membuatnya tak dapat bertahan.

Kenikmatan maha dahsyat itu kembali membuatnya menggapai puncak permainan untuk yang keduakalinya.
Tak dapat ditahannya akibat dari sebuah genjotan keras yang membuat clitoris sebesar biji kacang..
di celah vaginanya masuk ke dalam liang itu dan tersentuh kedahsyatan penis Andi yang perkasa.

Dengan sepenuh tenaga ia berteriak keras sekali..
sambil menghempaskan tubuhnya yang bahenol itu sekeras-kerasnya.

“Aooowww.. ooohh.. aku keluaar lagiii.. ooohh enaak Andiii.. ooohh uuuhh.. ooohh, nikmat sekali ooohh..!!
Ouwhhhh.. nanti main lagi aahh..!!” Teriaknya panjang meluapkan nikmat yang dirasakannya.

Andi merasakan denyutan keras pada vagina Tante Rani..
yang sekaligus menyemburkan cairan hangat dan memenuhi rongga vagina itu.

Liang kemaluan itu berubah menjadi sangat licin dan nikmat..
hingga Andi terangsang untuk terus menggoyang pinggulnya.

Direngkuhnya pinggul itu.. ia mendekap erat sambil terus menggoyang memutar poros pantatnya..
hingga batang penisnya seperti mengaduk-aduk isi dalam liang vagina Tante Rani.

Namun wanita itu merasakan kegelian yang dahsyat. Kenikmatan yang tadinya begitu hebat..
tiba-tiba berubah menjadi rasa geli yang seakan membuatnya ingin melepaskan penis Andi dari dalam vaginanya.

Namun pemuda itu tampak semakin asik menggoyang dan menciumi sekujur tubuhnya penuh nafsu.
Hingga tak dihiraukannya gerakan meronta Tante Rani..
yang berusaha melepaskan diri akibat rasa geli yang tak dapat ditahannya lagi.

“Aaww.. geeliii..!! Ampun sayang Tante nyerah lepasin Tante dong.. geliii..!!” Teriaknya memohon pada Andi.
Dengan sedikit perasaan kecewa Andi menghentikan gerakannya..
kemudian melepaskan pelukannya pada pinggul Tante Rani yang langsung saja terjatuh lemas.

“Ohh. Tante nggak kuat lagi Andi.. ooh hebatnya kamu, sudah duakali tante kamu bikin keluar.. gila kamu.
Benar-benar jantan..! Hen, kamu sungguh beruntung.. ooohh nikmatnya..!!”
Lanjutnya sambil membelai kemaluan Andi yang masih saja tegak tak tergoyahkan.

Dikecupnya kepala penis itu dengan lembut lalu ia meraih batangnya dan tanpa diminta 'mengkaraoke' pemuda itu.
Andi tersenyum melihatnya lalu memberikan belaian pada rambut wanita itu.

Sementara bu Henny masih terpaku menyaksikan kehebatan Andi.
Tak pernah sebelumnya ia bayangkan seorang lelaki muda seperti Andi membuat dua orang wanita paruh baya..
seperti dirinya dan Tante Rani menyerah pada keperkasaan dan kejantanannya.

Bahkan ia telah membuat Tante Rani meringis dan memelas memohon Andi untuk berhenti.
Betapa dahsyatnya keperkasaan pemuda itu.

Kini ia hanya memandangi Tante Rani yang tengah berusaha melanjutkan birahi anak itu yang belum juga tuntas.
Dilihatnya jam dinding..
Sudah jam satu dinihari.. ia sanggup bertahan selama itu, ooohh hebatnya..! Batin bu Henny.

Tiga jam lebih pemuda itu mampu bertahan dari serangan ganas kedua wanita dewasa itu.
Kini dengan sisa tenaganya Tante Rani dan bu Henny kembali mencoba memuaskan Andi.

Bergilir mereka melakukan ‘karaoke’..
sambil menunggu saat vagina mereka siap untuk menerima masuknya penis besar Andi.

Secara bergilir juga mereka memberi kesempatan pada Andi..
untuk menjilati daerah kemaluan mereka untuk kembali membangkitkan nafsu birahi itu.

Dan beberapa saat kemudian mereka berhasil dan memulai lagi permainan segi tiga itu.
Masih bergilir kedua perempuan itu saling menukar posisi untuk mengimbangi kekuatan Andi.

Bergantian mereka meraih kenikmatan dari penis besar sang pemuda perkasa itu.
Beragam gaya mereka pakai agar tidak cepat keluar. Namun keperkasaan Andi memang benar-benar dahsyat.

Hingga salahsatu dari mereka yaitu bu Henny.. kembali terkapar meraih puncak kenikmatan dari penis Andi.
“Ohh Tante.. sebentar lagi saya keluar..” kata Andi tiba-tiba..
saat memulai permainannya dengan Tante Rani setelah membuat bu Henny terkapar.

“Ohh kamu kuat sekali An, kalau nggak keluar sekarang mungkin Tante dan bu Henny nggak sanggup lagi.
Tante sudah kamu bikin keluar tigakali, dan juga bu Henny.. sekarang keluarin yah sayang..”
Rajuk Tante Rani pada pemuda itu.

“Baiklah Tante, saya nggak akan nahan lagi, ayo kita mulai..” ajaknya sembari memeluk tubuh bugil Tante Rani..
kemudian.. slebb.. jlebb..! Ia langsung menusukkan kemaluannya dalam liang vagina wanita itu.

Mereka kembali bermain, tapi kini dengan gerakan pelan dan mesra seperti dua orang yang saling jatuh cinta.
Diiringi kecupan dan remasan pada payudara Bu Rani yang ranum itu..
Andi terus berusaha meraih kepuasannya secara maksimal.

Hingga beberapa puluh menit kemudian ia tampak mulai mempercepat gerakannya..
secara bersamaan dengan Tante Rani yang juga mengalami hal yang sama.

“Naah Tante.. saya mau keluar.. oooh goyang yang keras.. ooohh tekan terus tante..
Ooohh memeknya tante jepit lagi.. ooohh nikmat sekali.. ooohh..!!”
Terdengar pemuda itu melenguh pelan meresapi kenikmatan dari tubuh Tante Rani.

“Tante jugaa.. Andii.. oooh penis kamu panjang sekali.. ooohh enaak nikmatnya.. ooohh remas yang keras..
Remas susuku Andi..!! Ooohh susu tante ooohh teruuus..!! Tante keluaarr lagiii.. ooohh enaak..!!” Jerit Tante Rani.

“Saya juga keluaarr Tante.. ooohh enaknya.. kocok terus Tante.. ooohh air mani saya mau nyemprot.. aahh..!!”
Jerit Andi pada waktu yang bersamaan.

Tiba-tiba bu Henny yang sejak tadi hanya melihat mereka bangkit dan mendekati Andi.
“Cabut An sini semprot ke muka ibu. Ibu pingin minum sperma kamu cepaat..!!” Teriaknya meminta.

“Baik Bu.. ooohh.. minum Bu.. ooohh..!!” Teriak Andi sambil berdiri di hadapan bu Henny..
yang mendongak tepat di bawah penis yang menyemprotkan cairan sperma itu. Crott.. crott.. crott.. crott..!!

Lebih dari empatkali ia menyemprotkan cairan itu ke mulut bu Henny yang menganga dan langsung ia telan.
Kemudian tak ketingggalan ditumpahkannya juga ke arah muka Tante Rani yang masih tergolek lemas di sampingnya.

Wanita itu pun menyambut dengan membuka lebar mulutnya.. ia bahkan meraih batang penis itu..
dan mengocokkannya dalam mulut.. sehingga seluruh sisa cairan sperma pemuda itu ia telan habis.
Akhirnya tergapai juga puncak kenikmatan Andi yang begitu lama itu.

Dengan diiringi teriakan panjang dari mulut Tante Rani..
mereka bertiga terkapar lemas dan tak sanggup lagi melanjutkan permainan itu.
Ketiganya kini saling bercanda ria setelah berhasil meraih kepuasan dari hubungan seks yang begitu seru.

Empat jam lebih mereka mengumbar nafsu birahi itu sampai puas dan kemudian tertidur kelelahan..
Tanpa seutas benang pun melapisi tubuh mereka.
-------ooOoo-------

Liburan seminggu di pulau kecil itu memasuki hari kelima.
Andi yang semula hanya ditemani bu Henny yang memang sengaja merencanakan liburan itu..
tak pernah menyangka akan mengalami pengalaman hebat seperti saat ini.

Seorang lagi istri pejabat pemerintah yang haus kepuasan seksual..
kini bergabung dan semakin membuat suasana menjadi lebih luar biasa.

Dua orang wanita paruh baya yang masing-masing memiliki pesona kecantikan..
dan tubuh yang sangat disukainya sekarang benar-benar dapat ia nikmati sesuka hatinya.

Mereka melampiaskan nafsu seks yang membara itu sepuas hati tanpa ada yang menghalangi.
Semua gaya dan tipe permainan cinta dari yang buas sampai yang lembut..
satu lawan satu atau dua lawan satu mereka lakukan tanpa kenal henti.

Hari-hari selama seminggu itu pun penuh dengan pelampiasan birahi mereka..
yang tak pernah sedetik pun mereka rasakan dari suami-suami mereka.

Para pejabat pemerintah yang berlagak jago tapi hanya mampu bermain seperti ayam..
yang dalam waktu lima menit saja..
sudah berteriak menggapai puncak meski istri mereka baru sampai tahap pemanasan saja.

Tante Rani merasakan pengalaman pertamanya..
berselingkuh dengan anak muda itu sebagai mimpi indah yang tak akan dilupakannya.

Setiap ia meminta Andi melayaninya tak pernah sekali pun ia dapat bertahan lebih dari limabelas menit.
Sementara pemuda itu sanggup membuatnya menggapai puncak kenikmatannya..
Bahkan tak pernah kurang dari tigakali dalam setiap permainannya.

Pernah suatu saat.. ketika bu Henny meninggalkan mereka berdua dalam vila untuk berjalan-jalan di sebuah pagi..
Tante Rani meminta Andi untuk menggaulinya sepuas hati.

Ia berusaha semaksimal mungkin untuk bertahan dari serangan pemuda itu.
Dibiarkannya tubuh bahenol putih mulus itu dijadikan seperti bantal guling oleh Andi.

Namun hasilnya tetap saja ia tak dapat membuat Andi kalah.. meski telah dibiarkannya pemuda itu..
menggenjotnya dari segala arah.. dibuatnya Andi bernafsu seperti binatang buas yang meraung.

Tapi sia-sia saja.. bahkan saat bu Henny kembali ke vila itu setelah dua jam berjalan-jalan di pantai..
Andi masih saja tegar menghantamkan penis besarnya dalam liang vaginanya..
yang sudah tigakali menggapai puncak dalam satu ronde permainan anak itu.

Hingga bu Henny yang kemudian bergabung sekali pun dapat ia robohkan dalam beberapa puluh menit saja.
Bahkan sampai berulang-ulang lagi bu Henny bangkit.. ia belum keluar juga.

Barulah setelah mereka berdua bergilir memberikan liang vaginanya dimasuki dari arah belakang pantat..
Andi dapat meraih ejakulasi permainannya.
-----ooOoo-----

Waktu liburan mereka telah habis. Ketiganya harus kembali ke Jakarta..
setelah melewati hari-hari yang begitu menggairahkan..
Hari-hari penuh teriakan kenikmatan hubungan badan yang maha dahsyat.

Pengalaman seks di pulau kecil itu benar-benar seperti mimpi bagi kedua wanita paruh baya itu.
Justru sekembalinya mereka dari pulau itulah.. ada sedikit perasaan gelisah di dalam hati Tante Rani..
yang membayangkan dirinya kembali ke pelukan lelaki yang sebenarnya tak pernah ia cintai.

Suaminya yang botak tua bangka.. lelaki penuh nafsu besar dengan kemampuan seperti cacing itu..
kini membuat perasaannya muak ingin muntah.

Tak habis-habisnya mereka membicarakan seputar kenikmatan cinta dari Andi..
yang dialami Tante Rani dalam perjalanan pulang itu.

Ada secercah harapan dalam benak Tante Rani.. saat bu Henny memberinya izin:
untuk boleh bergabung bersamanya.. menikmati kepuasan dari Andi kapan saja ia suka.
Asalkan mereka melakukannya atas sepengetahuan bu Henny.. yang secara resmi adalah pacar gelap Andi.

Pesawat yang membawa mereka kembali ke Jakarta telah mendarat.
Ketiganya berpisah di Bandara lalu pulang ke tempat tinggal masing-masing.. dengan hati yang riang..
dan kesan yang begitu kuat akan kenangan dan pengalaman hebat yang mereka lalui dalam seminggu itu.

Sesampainya di rumah masing-masing.. kedua wanita itu masih tak dapat melepas bayangan keperkasaan Andi..
Hingga saat mereka berkumpul dengan suami dan anak-anaknya suasana menjadi sangat dingin.

Sejak saat itu.. hari-hari bersama suaminya dirasakan Tante Rani seperti neraka.
Setiap malam saat ia melayani suaminya di ranjang tak pernah dapat ia nikmati.

Permainan suaminya yang seperti ayam kurang gizi.. benar-benar membuatnya muak. Bahkan ingin muntah.
Setiapkali dilihatnya tubuh lelaki itu seakan ia sedang menghadapi bangkai busuk saja.

Suatu malam.. saat suaminya baru pulang dari kantor.. Tante Rani yang tampak baru saja selesai mandi..
dan sedang mengeringkan badannya di atas tempat tidur langsung disambar oleh lelaki botak itu.

“Ayo Ran, aku sudah satu minggu nggak main sama kamu, yuuk layani aku sebentar..” ajak pria itu.
Tante Rani diam saja tak beranjak dari tempat tidur, ia merasa malas menanggapinya.

“Ntar dulu dong pi, aku keringin badan..” jawabnya acuh tak acuh..
sementara lelaki botak itu mulai meraba pahanya yang mulus sambil mendaratkan ciumannya di pipi Tante Rani.

“Ayo dong, aduuuh aku nggak tahan nih..”
Pria itu merajuk genit sambil membelai bulu-bulu halus di permukaan kemaluan Tante Rani.

“Papi..! Sabar dong..!” Sengit Tante Rani agak sewot.
“He. Jangan marah dong sayang, aku kan suami kamu..”
“Huh..!!” Ia berkesah sambil membuang sisir yang ada di tangannya..

Sementara lelaki itu melepas handuk yang melilit tubuh sang istri..
Kemudian langsung saja mengangkat paha istrinya dan membukanya lebar.

Lalu lidahnya menjilat-jilat bagaikan anak kecil yang menikmati es krim.
Tante Rani hanya memandanginya sambil tersenyum, tak sedikit pun ia menikmati permainan suaminya.
Dibiarkannya lelaki botak itu menjilati permukaan vaginanya hingga becek.

Tak puas sekedar menjilati.. lelaki itu menusukkan dua jarinyanya ke dalam liang kemaluan sang istri..
yang hanya memandangnya sinis dan tampak jijik.

Beberapa saat kemudian ia beranjak duduk di pinggiran tempat tidur..
Lalu meminta sang istri untuk menyedot kemaluannya.

“Huuuhh.. ayo karaoke aku sebentar Ran..” pintanya pada Tante Rani..
nafasnya terdengar sudah turun naik tak tentu menandakan nafsu birahi yang sudah berkobar.

“Ooohh nikmat.. mm..” desahnya begitu penis kecil dan pendek mirip penis monyet itu tersentuh lidah Tante Rani.
Huh.. dasar botak, aku sangat berharap biar kamu cepat mati saja..!! Benak Tante Rani dalam hati.

Ia sangat kesal menghadapi suaminya yang tampak sudah bagai sampah saja.
Tak ada daya tarik selain harta dan kekayaan yang didapatkannya dari korupsi itu.

Sambil terus melayani lelaki itu ia membayangkan dirinya berada bersama Andi..
Hingga tampak wanita itu memejamkan mata sambil terus menyedot keras batang kemaluan sang suami.

Namun hanya beberapa menit saja adegan itu berlangsung.. tampak pria itu sudah tak dapat menahan kenikmatan.
“Ooohh.. ayo cepaat masukin, Ran.. aku mau keluar aauuuhh.. ooohh..”

Tiba-tiba ia merengkuh tubuh Tante Rani dan menindihnya.
Dengan ngawur ia berusaha memasukkan penis yang sudah akan muntah itu ke arah liang vagina istrinya.

Dan baru beberapa detik saja masuk, sebelum Tante Rani sempat bergoyang..
Crott.. crott.. crott.. crott..!! Penis itu memuntahkan seluruh cairan spermanya.

“Aahh.. aku keluarrr.. Ranii.. ooohh..!!” Teriaknya.. saat
merasakan cairan maninya meluncur di dalam liang vagina sang istri..
yang sedari tadi hanya tersenyum sinis melihat tingkahnya yang sok jagoan.

Hanya beberapa menit saja persetubuhan itu.. berakhir dengan sangat mengecewakan Tante Rani.
Dipandanginya lelaki botak itu..
yang kini tergolek lemas dan hanya bisa membelai permukaan vagina yang tak sanggup ditaklukkannya.

Pria itu tampak malu sekali melihat istrinya yang kini terlihat memandanginya dengan senyum menyindir.
Namun ia tak sanggup mengatakan apa-apa. Kemudian dengan tak tau malu..
ia menutupi mukanya dengan bantal dan berusaha menyembunyikan dirinya dari perasaan malu itu.

Beberapa menit kemudian lelaki botak itu pun tertidur sebelum berhasil membuat istrinya puas.
Namun bagi Tante Rani.. yang terpenting adalah ia kini memiliki pasangan lain..
yang dapat membuatnya meraih kepuasan seks.

Yang terpenting kini baginya adalah bahwasanya tidak hanya pria itu yang bisa mencari lawan selingkuh.
Namun dirinya pun berhak dan sanggup melakukannya.
Tentunya dengan bentuk tubuh indah dan wajah manis yang dimilikinya seperti saat ini hal itu sangat mudah.

Mengapa aku harus diam.. sementara suamiku itu dengan seenaknya.. mengumbar nafsunya..
dengan para gadis remaja.. atau pegawai bawahan di kantornya..?

Aku pun sanggup membuat diriku puas dengan mencari pasangan main yang jauh lebih hebat..!
Tak ada asyiknya bermain dengan hanya satu pasangan seperti ini.
Apalagi dengan laki-laki seperti ini.. Ciiih.. jijik aku..!!


Benaknya berkata sendiri sambil membalik arah badannya.. kemudian berlalu dan keluar dari kamarnya.
Itulah hari-hari yang kini dilalui oleh Tante Rani.. semenjak ia mengenal Andi dari bu Henny.
-------ooOoo-------

Kini hubungannya dengan dua orang itu menjadi semakin akrab saja.
Hampir setiap hari mereka menyempatkan diri untuk saling menghubungi.

Dengan rutin pula mereka menentukan jadwal kencan mereka seminggu sekali..
yang mereka lakukan di hotel-hotel berbintang di mana mereka bisa mengumbar nafsu sepuas-puasnya.

Sampai kemudian kedua wanita itu memutuskan untuk membeli sebuah Vila mewah..
secara diam-diam di kawasan Puncak..
untuk mereka pergunakan sebagai tempat rendezvous yang aman dan nyaman.

Seiring dengan waktu berlalu dan hubungan cinta segitiga mereka yang semakin dekat saja dari hari ke hari.
Dua wanita istri pejabat itu pun membuat sebuah perusahaan besar..
yang berbasis di bidang pengangkutan ekspor-import.. untuk semakin menutupi kerahasiaan hubungan mereka.

Sehingga ketiga orang itu pun tak perlu lagi mengatur alasan khusus.
Dan kedua wanita paruh baya punya alaswan pada suami mereka untuk dapat bertemu Andi setiap hari.

Hal itu karena mereka berdua menempatkan diri sebagai Dewan Komisaris dan Direktris pada perusahaan itu.
Ya.. tiap hari kini mereka dapat melampiaskan nafsu birahi mereka pada Andi.
Entah itu ketika berada di kantor.. di villa.. atau di mana pun mereka suka. Kapan saja..!

Kehidupan Pemuda itu pun menjadi sangat bahagia.
Dengan kebutuhan seksual yang selalu dipenuhi oleh dua wanita sekaligus.
Ia sudah tak perlu memikirkan tentang wanita lagi.

Kehangatan kedua wanita paruh baya yang benar-benar pas dengan seleranya itu sudah lebih dari cukup.
Materi berupa harta sudah tak masalah lagi.

Kedudukannya sebagai Direktur Perusahaan itu sudah menjadikannya benar-benar lebih dari cukup.
Hidupnya kini benar-benar bahagia seperti apa yang pernah ia cita-citakan. Ehmmm.. E(. )n( .)N
----------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------------

Enf of Cerita 133..


Sampai Jumpa di Lain Cerita .. Adios.. :ciao:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd