Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Kompilasi] Rumput Tetangga 'Nampak' Selalu Lebih Hijau.. (CoPasEdit dari Tetangga)

----------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------

Cerita 239 – Perkosaan Pengobat Rindu..


Della

Perkenalkan namaku Della.
Saat peristiwa ini terjadi ketika aku berusia 26 tahun.
Sekarang aku tinggal sendirian di rumahku yang terletak di salahsatu kompleks..
yang disebut sebagian orang sebagai kompleks orang berduit di wilayah Jakarta.

Aku adalah janda tanpa anak. Suamiku telah meninggal enam bulan yang lalu karena kecelakaan.
Saat itu usia perkawinan kami baru menginjak tahun kedua.

Rumah yang kutempati ini adalah hadiah perkawinan untukku.
Suamiku membeli rumah ini atas namaku. “Sebagai bukti ketulusan sayangku padamu..” katanya saat itu.

Rumah-rumah di kompleksku terbilang saling berjauhan.. karena masing-masing rumah memiliki pekarangan yang luas.
Hidup di Jakarta menyebabkan aku juga tak begitu mengenal tetanggaku.
Kami masing-masing memiliki kehidupan sendiri-sendiri.

Sering aku merasa kesepian tinggal sendiri di rumah ini, tapi aku tak mau menggunakan jasa
pramuwisma, aku ingin mengerjakan pekerjaan rumahku sendiri.
Alasanku pada mama sih biar aku ada kesibukan di rumah, rasanya lebih enjoy kalau semua dikerjakan sendiri.

Malam itu aku pulang agak larut karena baru pulang dari acara ulang tahun kawanku.
Setelah mengunci pintu depan aku mencari-cari kontak lampu karena suasana rumahku masih gelap.

Aku berangkat dari tadi siang untuk bantu-bantu di acara ulang tahun tersebut.
Begitu lampu menyala, aku langsung menuju kamarku untuk mengganti baju yang kotor.

Aku melepaskan seluruh pakaianku lalu menaruh baju kotorku di keranjang..
yang memang kusediakan di kamar untuk pakaian kotor. Sungguh aku sekarang telanjang bulat.
Aku merasa sendiri di rumahku..
sehingga aku merasa bebas walaupun ke ruang tengah atau ke dapur dalam keadaan telanjang.

Aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Selesai mandi rasanya tubuhku terasa segar.
Kemudian duduk santai menonton TV di ruang tengah sembari minum susu hangat.

Aku hanya melilitkan handuk pada tubuhku..
sembari mengeringkan rambutku dengan kipas angin aku buka channel TV sana-sini.
Acaranya tak ada yang menarik hatiku. Iseng-iseng aku menonton film BF koleksi suamiku.

Aku pernah protes padanya karena dia menonton film begituan.
Dia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia mencari style bercinta untukku.

Di film itu pria bule sedang mencumbu seorang wanita asia yang kelihatannya begitu menikmati..
cumbuan dari pria bule. Aku sedikit terangsang melihat adegan itu. Ahh.. seandainya suamiku masih ada.

Aku lantas melepaskan handuk yang melilit tubuhku.. lalu mengelus-elus buah dadaku sendiri dengan lembut.
Buah dadaku memang tak begitu besar.. tapi suamiku selalu memujiku dengan sebutan montok.

Untuk urusan mengurus tubuh, aku memang agak telaten.
Karena bagiku kecantikan wanita dan kemulusan tubuh itu adalah harga mati.
Aku tak menyadari sama sekali kalau ada sepasang mata yang memperhatikan kegiatanku

Kuelus-elus buah dadaku dengan lembut.. hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku.
Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak.. rasanya aku ingin berlama-lama..
mataku pun tak terasa mulai sayu merem melek merasakan rangsangan yang nikmat.

Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke buah dadaku.
Kupilin-pilin puting susuku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku.

Ohhhh..!! Nikmat sekali rasanya. Tanganku perlahan-lahan turun mengelus-elus selangkanganku.
Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir kemaluanku.. Serrrr..!!
Aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.

Uhhhh..!! Aku terangsang sekali..
Terasa lubang kemaluanku sudah dibanjiri oleh lendir yang keluar membasahi bibir kemaluanku.

Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dengan jariku sendiri..
hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu.

"Ouwhhhh..!" Tubuhku melengkung merasakan kenikmatan.. kukangkangkan pahaku semakin lebar.
Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir kemaluanqu sembari menggesek-geseknya.

Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku.
Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan kemaluanku.

Ujung jariku mengarah ke pintu masuk lubang kenikmatanku..
slebbb.. clepp.. kusorongkan sedikit masuk ke dalam.

Lubang kemaluanku sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin..
hingga dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam lubang kemaluanqu.

Kini jari tangan kiriku sudah tak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi..
hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku.

Clekk.. clekk.. clikk.. clikk..!! Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk lubang kemaluanku.
Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding kemaluanku bagian dalam.
Ujung-ujung jariku menyentuh G-spotku..

Ughhhh.. punggung dan kepalaku jadi tersandar kuat pada sofa di ruang tengah.
Seakan-akan tubuhku melayang-layang dengan kenikmatan tiada tara.

Aku sudah benar-benar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu..
yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku.. ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme.

Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi.
Demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam kemaluanku pun makin kupercepat pula.

Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba.. kurasakan kedutan bibir kemaluanku..
yang tiba-tiba mengencang.. menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam lubang senggamaku.

Bersamaan dengan itu.. aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam.. yang keluar membasahi dinding kemaluanku.
Aku serasa sedang kencing.. namun yang mengalir keluar lebih kental berlendir.
Ohhhhh.. itulah cairan ‘mani’ku yang mengalir deras.

“AHH..!!” Aku terpekik. Lalu tubuhku kerusakan tubuhku bergetar hebat.
Setelah beberapa detik baru terasa tubuhku seperti lemas sekali.

Mataku terpejam sembari menikmati rasa indah yang menjalar di sekujur tubuhku.
Ahhhh..!! Lega sekali rasanya. Tubuhku lemas.

Namun .. tiba-tiba terasa ada benda dingin menempel di leherku. Mataku sedikit terbuka..
lalu .. ”Diam atau lehermu akan terluka..!” Suara seorang laki-laki terdengar mengejutkanku.

Jantungku rasanya hampir berhenti.. menyadari ada pria yang menempelkan pisau ke leherku.
Dan aku dalam keadaan telanjang..!! Aku terdiam tak berdaya ketika dia berusaha mengikat tanganku.
Aku takut kalau dia merasa terancam, maka dia akan membunuhku.

Wajahnya tertutup seibu.. semacam topeng ski berwarna hitam.
Matanya jelalatan melihat tubuhku yang tak tertutup sehelai kain.

Ahhh..! Terbersit penyesalan dalam hatiku.. kenapa aku sangat gegabah.
Bagaimana dia masuk ke dalam rumah ini..? Dan apa yang akan dia lakukan..?
Segala macam perasaan dalam diriku saat itu.

“He.. he.. he.. cantik.. izinkan aku untuk membantumu menyelesaikan hasrat terpendam dalam dirimu..”
Ujar lelaki itu sembari duduk di sampingku.

“Nah cantik.. Sekarang abang akan memuaskanmu..!” Laki-laki yang memanggil dirinya Abang..
Kemudian dengan kalemnya dia raih tangan dan pinggangku untuk memelukku.

Antara takut dan marah.. aku masih berontak dan berusaha melawan.
Kutendangkan kakiku ke tubuhnya sekenanya, namun.. Ya ampuunn.. Dia sangat tangguh dan kuat bagiku.

Lelaki itu berpostur tinggi pula dan mengimbangi tinggiku.
Usianya yang aku rasa tak jauh beda dengan usia suamiku.. disertai dengan otot-otot lengannya..
yang nampak gempal saat menahan tubuhku yang terus berontak.

Dia lalu menyeretku menuju ke kamar tidurku. Aku setengah dibantingkannya ke ranjang.
Dan aku benar-benar terbanting. Dia ikat tanganku ke backdrop ranjang itu.

Aku meraung.. menangis dan berteriak sejadi-jadinya.. tapi hanya terdengar gumaman dari mulutku..
karena dia membekap mulutku.. hingga akhirnya.
Sehingga mau tak mau aku menyadari tak ada gunanya lagi berontak maupun berteriak.

Sesudah itu dia tarik tungkai kakiku mengarah ke dirinya.
Dia nampak berusaha menenangkan aku, dengan cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaku.

Dia berbisik dalam desahnya.. “Ayolah cantik.. jangan lagi memberontak. Percuma khan.
Jarak antar rumah di kompleks ini cukup berjauhan.
Lagian kalau pun ada yang tau.. mereka tak akan berani mengganggu..”

Aku berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat khawatir.
Laki-laki ini seakan-akan sengaja memperhitungkan keadaan.

Kemudian dengan tersenyum dia benamkan wajahnya ke ketiakku.
Dia menciumi, mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku.

Dari sebelah kanan kemudian pindah ke kiri. Menimbulkan rasa geli sekaligus membangkitkan gairah.
Tangan-tangannya menjamah dan menelusup kemudian mengelusi pinggulku, punggungku, dadaku.

Tangannya juga meremas-remas susuku. Dengan jari-jarinya dia memilin puting-puting susuku.
Di sini dia melakukannya mulai dengan lembut dan demikian penuh perasaan.

Bajingan..! Dia pikir bisa menundukkan aku dengan caranya yang demikian itu.
Aku terus berontak dalam geliat.. Namun aku bagaikan mangsa yang siap diterkam.

Aku sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari mulutku yang tersumpal.
Yang ada hanya air mataku yang meleleh deras. Aku memandang ke-langit-langit kamar.

Aku merasa sakit atas ketakadilan yang sedang kulakoni. Kini lelaki itu menatapku.
Aku menghindari tatapan matanya. Dia kemudian menciumi pipiku dan menjilat air mataku..

“Kamu cantik banget..” dia berusaha menenangkanku. Dia juga menciumi tepian bibirku yang tersumpal.
Tangannya meraba pahaku dan mulai meraba-raba kulitku yang sangat halus karena tak pernah kulewatkan merawatnya.

Lelaki ini tahu kehalusan kulitku. Dia merabanya dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut.
Aduhhhhh..!! Betapa aku dilanda perasaan malu yang amat sangat.

Selama ini hanya suamiku yang melihat auratku selama ini.. tiba-tiba ada seorang lelaki asing..
yang demikian saja merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.

Aku merasakan betisku.. pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tangannya.
Pemberontakanku sia-sia. Wajahnya semakin turun mendekat hingga kurasakan nafasnya..
yang meniupkan angin ke selangkanganku. Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke selangkanganku.

”Ahhhhhh..!!” Bukan main. Belum pernah ada seorang pun berbuat macam ini padaku.
Juga tak begini suamiku selama ini. Aku tak kuasa menolak semua ini.

Segala berontakku kandas. Kemudian aku merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku.
Lidah itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut. Ouwhhhh..!! Darahku berdesir.

Duniaku seakan-akan berputar.. dan aku tergiring pada tepian samudra..
yang sangat mungkin akan menelan dan menenggelamkan aku.
Aku mungkin sedang terseret dalam sebuah arus yang sangat tak mampu kulawan.

Aku merasakan lidah-lidah lelaki ini seakan menjadi seribu lidah.
Seribu lidah lelaki ini menjalari semua bagian-bagian rahasiaku.

Seribu lidah lelaki inilah yang menyeretku ke tepian samudra..
kemudian menyeret aku untuk tertelan dan tenggelam.
Aku tak bisa pungkiri. Aku sedang jatuh dalam lembah nikmat yang sangat dalam.

Aku sedang terseret dan tenggelam dalam samudra nafsu birahiku.
Aku sedang tertelan oleh gelombang nikmat syahwatku..
yang telah enam bulan tak terlampiaskan semenjak suamiku meninggal.

Dan saat kombinasi lidah yang menjilati selangkanganku..
dan sesekali dan jari-jari tangannya yang mengelusi paha di wilayah puncak-puncaknya rahasiaku.
Ohhhh.. aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku.

Isak tangisku terdiam.. kini malah berganti dengan desahan dari balik kain yang menyumpal mulutku.
Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dengan bukan lagi sentuhan..
namun remasan pada kemaluanku.. desahanku berganti dengan rintihan yang penuh derita nikmat birahi.

Laki-laki itu tiba-tiba merenggut sumpal mulutku. Dia begitu yakin bahwa aku telah tertelan dalam syahwatku.
“Ayolah, sayang.. mendesahlah.. merintihlah.. Puaskan aku..!”
Bisiknya dengan suara berat. Uhhh.. terdengar jantan sekali di telingaku.

Ouwhhh...!! Aku mendesah dan merintih sangat histeris. Kulepaskan dengan liar derita nikmat yang melandaku.
Aku kembali menangis dan mengucurkan air mata. Aku kembali berteriak histeris.

Namun kini aku menangis.. mengucurkan air mata dan berteriak histeris beserta gelinjang syahwatku.
Aku meronta menjemput nikmat.
Aku menggoyang-goyangkan pinggul dan bokongku dalam irama nafsu birahi yang menerjangku.

Aku tak mampu mengendalikan diriku lagi. Aku berguncang-guncang mengangkat bokongku..
untuk mendorong..
dan menjemputi bibirnya karena kegatalan yang amat sangat pada kemaluanku dilanda nafsu birahi.

Dan kurasakan betapa kecupan dan gigitan lidah lelaki ini membuatku seakan-akan menggigil dan gemetar lupa diri.
“Masukin.. bang.. auh.. aku gak tahan..” aku mendesah tak karuan tanpa kusadari.

Akhirnya.. karena tak mampu aku menahannya lagi aku merintih.. dan meminta..!!
Rintihan itu membuat lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga bisa kuraih bibirnya.

Clrupp..!! Dengan rakus aku menyedotinya. Aku berpagut dengan pemerkosaku..!!
Aku melumat mulutnya. Aku benar-benar dikejar badai birahiku. Aku benar-benar dilanda gelombang syahwatku.

Aku betul-betul tak sabar menunggu dia melepas pakaiannya. Aku masih berkelojotan di ranjang.
Dan kini aku benar-benar menunggu lelaki itu memasukkan kemaluannya ke kemaluanku pula.

Aku benar-benar berharap karena sudah tak tahan..
merasakan badai birahiku yang demikian melanda seluruh organ-organ peka birahi di tubuhku.

Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang sama sekali di luar dugaanku.
Aku sama sekali tak menduga.. karena memang aku tak pernah punya dugaan sebelumnya.

Orrghhhh..!! Batang kemaluan lelaki ini demikian gedenya.
Rasanya ingin tanganku meraihnya.. namun belum lepas dari ikatan dasi di backdrop ranjang ini.

Yang akhirnya kulakukan adalah sedikit mengangkat kepalaku dan berusaha melihat kemaluan itu.
Ampuunn..!! Sungguh mengerikan.

Rasanya ada ‘pisang ambon gede’ dan panjang yang sedang dipaksakan untuk menembusi kemaluanku.
Aku menjerit tertahan. Tak lagi aku sempat memandangnya.

Lelaki ini sudah langsung menerkam kembali bibirku. Dia kini berusaha menjulurkan lidahnya di rongga mulutku..
sembari menekankan kemaluannya untuk menguak bibir kemaluanku.

Kini aku dihadapkan kenyataan betapa besar kemaluan di gerbang kemaluanku saat ini.
Aku sendiri sudah demikian dilanda birahi.. dan tanpa malu lagi mencoba merangsekkan lubang kemaluanku..
mencari-cari benda tumpul yang mulai membelah bibir liang nikmatku.

Cairan-cairan kewanitaanku membantu batang kemaluan itu memasuki kemaluanku.
Bleskk.. Bleskk..!! Ohh.. Kenapa sangat nikmat begini.. Oh aku sangat merindukan kenikmatan ini..

“Ohhhh.. ahh ahhh.. iyyaaa.. aahhh.. terussshh.. ohh.. lebih kencang.. ahhh..!” Aku semakin meracau.
Sensasi cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar kemaluan lelaki ini..
Oohhh.. sungguh menyuguhkan fantasi terbesar dalam seluruh hidupku selama ini.

Ahhhh..!! Betapa nikmatnya. Aku rasanya terlempar melayang ke langit tujuh.
Tak sadar aku meliuk-liukkan tubuhku.. menggeliat-liat.. meracau dan mendesah dan merintih dan mengerang..
Ohhhhh..!! Aku bergoncang dan bergoyang tak karuan.

Orgasmeku dengan cepat menghampiri dan menyambarku. Aku kelenger dalam kenikmatan tak terhingga.
Aku masih 'kelenger' saat dia mengangkat salahsatu tungkai kakiku..
untuk kemudian dengan semakin dalam dan cepat menggenjoti liang vaginaku..

Hingga akhirnya.. cratt.. cratt.. cratt..!! Muntah dan menyemburkan cairan panas dalam rongga kemaluanku.
“Auh.. AHH..!!” Aku menjerit merasakan gelombang-gelombang elektrik kenikmatan menjalar di sekujur tubuhku.

Kami langsung roboh. Hening sesaat. Aneh.. aku tak merasa menyesal, tak merasa khawatir, tak merasa takut.
Uhhhh..!! Ada rasa kelapangan dan kelegaan yang sangat longgar.

Aku merasakan seakan menerima sesuatu yang sangat aku rindukan selama ini.
Apakah aku memang hiperseks.. atau memang karena lelaki ini memang tangguh dan pandai bercinta.
Ah aku tak mau berpikir lagi.. Aku pun tertidur kelelahan.

Besok pagi aku terbangun dengan tubuh sedikit pegal-pegal.
Tak ada tanda-tanda dia masih ada di rumah. Dan kuperiksa tak ada barang yang hilang.
Apakah dia memang datang untuk memperkosaku..?

Kadang-kadang aku masih ingin melakukan hal yang sama. Ohhh..!
Aku merindukan batang kemaluannya yang telah membuatku mencapai kenikmatan tertinggi dalam bercinta.
-------ooOoo-------

Hari-hari berikutnya.. aku pun kembali sibuk seperti biasanya keluar dan masuk kompleks jika ada keperluan.
Selama ini aku jarang dan malah hampir tidak pernah bertegur sapa dengan tetangga di kompleks itu.

Di blok rumahku memang baru ada dua rumah yang terisi.. namun jarak rumahku dan rumah yang satu lagi agak jauh.
Apalagi penghuninya jarang keluar rumah..

Dan tampaknya rumah itu jarang ditempati pemiliknya yang seorang karyawan swasta.
Mungkin rumah itu diambilnya hanya untuk investasi saja. Sebab aku jarang melihat penghuninya.

Dan menurut suamiku.. kita yang tinggal di tempat baru ini harus bisa agak sedikit ramah kepada masyarakat sekeliling.
Sebab pemukiman ini baru saja selesai.. di balik tembok pembatas perumahan ini ada perumahan penduduk setempat.

Suamiku dulu pun berkata bahwa tenaga tenaga pembantu di blok-blok lain..
kebanyakan dari penduduk di balik tembok itu juga termasuk Satpamnya.

Suatu hari.. sekira seminggu semenjak dari kejadian ‘pemerkosaan’ itu..
Senja itu aku baru memasuki gerbang kompleks perumahan.

Dengan memelankan laju mobilku.. setelah melewati pos Satpam dan menyapa seadanya..
mobilku berpapasan dengan sebuah mobil yang hendak ke luar kompleks.

“Baru pulang mbak..?” Sapa sang pengendara mobil melalui kaca mobil yang belum sempat kunaikkan.
“Eh, iya mas..” jawabku spontan saja.. membalas sapa ramah tetanggaku itu.

Sekonyong-konyong.. sringgg..!! Ritttt..! Kutekan pedal rem dengan mendadak.
Ahhh.. suara itu..!? Mata itu..!? Senyum itu..!? Apakah dia yang ..!?

Namun mobil itu terus melaju perlahan keluar gerbang kompleks.
Meninggalkan aku yang tengah 'kliyengan' berpikir keras dan mencoba mengingat-ingat. F(. )i( .)N
-----------------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------------
 
menarik ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd