Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Kos Nikmat

Status
Please reply by conversation.
Update tipis tipis..




Aku dan bu Mike kembali berpakaian. Kulihat bra dan cd nya masih tergeletak.

Aku : "Loh itu kok gak dipake bu?"
Mike : "Iya Dion, sengajaa...buat kenang kenangan ke kamu, karena kamu udah puasin ibu. Dan kamu yang pertama kali mencicipi tubuh ibu setelah suami."
Aku : "Tapi gapapa ibu gak pake bra gini?" kataku sambil meremas tetenya.
Mike : "Ihhh Dion iseng banget sih..ibu dah biasa gak pake bra kok, kalo mau tidur pasti kulepas."
Aku : "Hehe abisnya gemes sama tete ibu. Dion suka."
Mike : "Nah makanya bra sama cd ibu buat Dion. Biar kalo sange tar gak ngerepotin ibu. Hahahaha"
Aku : "Paling juga ntar ibu duluan yang kangen sama kontol Dion. Haha...."
Mike : "Hihh baru dimintain tolong sekali aja udah kepedean kamu Dion."
Aku : "Abisnya seneng sih bisa puasin ibu." kataku tersenyum.
Mike : "Mukanya biasa aja gausah genit. Meriang mu sembuh kan?"
Aku : "Eh iya bu, udah entengan dikit ini. Manjur ya obat dari ibu. Brarti kalo Dion meriang boleh minta obat ke ibu lagi dong? Hahahaha...."
Mike : "Dih dikasih malah ngelunjak. Dah ah ibu mau pulang aja, daripada nanti diperkosa sama kamu. Hiiii takuut."
Aku : "Takut ketagihan yaa bu Mike? hahaha.."

Aku beranjak dari kasurku, melihat keadaan di luar. Aku tidak ingin penghuni kos yang lain curiga karena bu Mike keluar dari kamarku. Setelah memastikan keadaan aman, bu Mike pun keluar menuju mobilnya. Bu Mike pun berlalu sambil melambaikan tangan. Lalu aku berjalan menuju kamar mandi untung kencing. Tiba tiba ku dengar suara perempuan.

"Ehemmmmm...."

"Seperti suara mbak Tia." batinku.

Ah aku tidak peduli, aku bergegas ke kamar mandi. Lalu kembali ke kamarku. Ku rapikan kamarku yang berantakan karena persetubuhanku dengan bu Mike. Kemudian ku simpan bra dan cd kenang kenangan darinya. Entahlah akan bertambah lagi atau tidak pakaian dalam wanita di lemari pakaianku ini. Ku pikir tadi lama juga bu Mike berada di kamarku.

Lalu ku berbaring di kasur, menatap langit langit kamarku. Kamar ini menjadi saksi bahwa aku sudah memuaskan penghuni kos dan pemiliknya. Aku tidak pernah berpikir akan seberuntung ini. Tiba tiba ku terlelap.

Suara ketukan pintu pun membangunkan tidurku. Ina memanggilku berkali kali. Cukup lama ku tertidur, lalu tersadar ternyata sudah pukul 5 sore.

"Masss, bangun mas Dionn. Mas Dion gapapa kan? Ini Ina mas."

Dengan tubuh yang lemas, aku bangun berjalan membukakan pintu.

Aku : "Iya Ina sayang ini udah bangun kok." Kataku sambil membuka pintu.
Ina : "Ah lega mas Dion masih bangun."
Aku : "Enak ajaaa, masa iya aku gak bangun lagi."
Ina : "Ya justru itu Ina lega, abisnya susah banget bangun sih."
Aku : "Kan sekarang udah bangun hehe... Makasih ya dah bangunin mas." ku tersadar bahwa kontolku mengacung tegang. Entah Ina memperhatikan atau tidak. Tapi dia tampak biasa saja
Ina : "Hmmmmm...mas udah makan?"
Aku : "Udah sih bubur yang kamu beliin tadi."
Ina : "Hah, baru makan sekali mas? Abis ini Ina beliin makan ajadeh."
Aku : "Gausah Na, kita makan bareng aja. Mas yang bayarin. Itung itung ucapan makasih mas, karena Ina dah baik, udah peduli sama mas."
Ina : "Ah apasih mas. Emangnya mas Dion udah sembuh?"
Aku : "Udah enteng kok Na, cuman tinggal pusing dikit. Ntar buat mandi juga dah ilang."
Ina : "Syukur deh mas kalo gitu. Maaf ya Ina gak nemenin mas seharian."
Aku : "Udah gapapa, lagian Ina kerja juga kan. Gak ditemenin juga mas gapapa kok. Yaudah tar jam 7 kita makan ya."
Ina : "Yaudah Ina ke kamar dulu ya mas, mau ganti baju, geraaaaahhh. Mas buruan mandi sana, baukkk!!!" katanya berjalan meninggalkanku sambil menjulurkan lidahnya.
Aku : "Siapa suruh cium cium bau badan. Cium tuh di sini nih." kataku sambil menunjuk bibirku.
Ina : "Bodoooooook!!!" katanya berlalu.

Tiba tiba seorang perempuan mengendarai motor memasuki kos, berhenti di dekatku. Ternyata ojek online. Lalu dia menghampiriku sambil mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Ojol : "Permisi, go-send untuk mas Dion."
Aku : "Oh iya saya sendiri mbak. Dari siapa ya?"
Ojol : "Gatau, rahasia mas kata pengirimnya."

Ku lihat dia memerhatikan bagian bawah perutku. Lalu ku menyadari bahwa kontol ku masih tegang. Aku bingung harus melakukan apa, daripada keliatan canggung akhirnya ku biarkan saja. Tidak masalah, itung itung pameran. Hihi..

Aku : "Oh iya mbak" kataku menerima paket yang dibawanya. "Makasih ya mbak."

Aku : "Mbakkkk? Mbaakkk? Halooo...."
Ojol : "Ehhhh..e.. iyaa mas..maaf."

Tiba tiba ia mendekatkan bibirnya ke telingaku.

Ojol : "Punya barang gede masa cuma dikandangin gitu mas?" katanya berbisik lalu mengelus kontolku dari luar celana.
Aku : "Aah mbak ini lho. Makasih ya mbak."
Ojol : "Iya mas sama sama."

Sebelum ia memacu motornya, sempat kulihat dia tersenyum lalu mengedipkan mata kanan nya kepadaku. Akupun hanya mengangguk dan tersenyum.

Ku dikejutkan dengan suara Ina. Ku lihat pintunya terbuka dan kepalanya muncul dari celah pintu.

Ina : "Siapa massss?" tanya nya setengah berteriak.
Aku : "Eh...hihhhh ngagetin aja. Ini ada paket."
Ina : "Oooohhhh." lalu menutup pintu kamar.

"Laaaah itu bocah kenapa dah gajelas amat." batinku sambil masuk kembali ke kamar.

Saat membuka paketku, tiba tiba ku teringat dengan perempuan tadi. Berani juga dia di hadapan orang yang tidak dia kenal. "Aaah sudahlah.."

Aku terkejut saat melihat paket yang telah ku buka. Di dalamnya terdapat 1 unit handphone berlogo apel mirip dengan yang bu Mike pakai, baru masih dengan segelnya dan sebuah amplop. "Ini mah hp mahal." kataku dalam hati. Perlahan ku buka amplopnya. Ternyata berisi sejumlah uang, kartu perdana dan secarik kertas.

"Ini buat Dion, maaf ya gara gara ibu, kamu jadi sakit. Uangnya bisa kamu pake buat benerin hp mu. Jangan menolak, ini permintaan maaf dan ucapan terimakasih ibu. Ibumu tersayang, Mike."

Begitulah isi suratnya.

"Kenapa bu Mike sebaik ini padaku?" tanyaku dalam hati. Sebenarnya aku sungkan menerima ini semua, tapi tak bisa menolak. Bisa bisa bu Mike kecewa lalu marah padaku.

"Aaaaah entahlah.." Ku colokkan charger di hpku. Lalu mandi.

"Naaa, mandi." kataku berteriak saat melewati kamar Ina.

"Iya udah mas." jawab Ina.

Selesai mandi, ku aktifkan nomor perdana dan hp dari bu Mike. Belum lama aktif, ada nomor asing menelponku. Ternyata bu Mike.

Aku : "Halooo, ini siapa?"
Mike : "Ini ibu kesayanganmu Dion."
Aku : "Emmmmm yang suka buang buang daleman ya?" Godaku.
Mike : "Ihhh Dionn."
Aku : "Hehe becanda bu Mike sayang."
Mike : "Kamu ini ditungguin daritadi kemana ajaaa?"
Aku : "Tadi abis buka hp langsung mandi dulu bu. Sekalian di charge. Maaf maaf."
Mike : "Huhhh kamu ini, untung ibu sabar nunggu. Kalo ngga pasti daritadi dah nyamperin kamu."
Aku : "Iya iya sayaaang maaf." kataku merayu.
Mike : "Hmmmmmm...gimana kamu dah sembuh Dion?"
Aku : "Udah dong, kan udah diobatin sama dokter Mike. Hahaaa..."
Mike : "Hahahaha dasar kamu ini."
Aku : "Bu, Dion gaenak kalo ibu harus nerima ini semua."
Mike : "Ohhh, jadi anak ibu udah berani nolak nih? Gaenak ya sama ibu? Yaudah keluar aja dari kos ibu."
Aku : "Ya jangan gitu buuuu. Ntar Dion tidur dimana?"
Mike : "Ya tidur di rumah ibu aja. Biar enak. Haahaa..."
Aku : "Hmmm dasar emak emak nafsuan." ledekku sambil tertawa.
Mike : "Awas ya kalo sampe minta lagi ke ibu" nadanya kesal.
Aku : "Emmm minta gak yaaaaaa...Dion maunya dikasih aja deh bu. Heheheh...."
Mike : "Auk ah Dion, ibu mau makan aja. Bete di ledekin mulu sama anak bandel. Kamu mau ikut makan gak di luar? Biar ibu samperin kalo mau."
Aku : "Enggak bu, makasih. Tadi ada janji sama Ina, Dion mau traktir Ina makan. Gantiin bubur yang di makan Dion tadi pagi, sama terimakasihnya Dion gitu."
Mike : "Eleleee kamu ini. Yaudah, jangan aneh aneh sayang."
Aku : "Senengnya jadi anak kesayangan ibu. Kecup keningnya dulu sini.. mmuaaahhh"
Mike : "Muahhhh...."

"Masss Dion, jadi makan gak? Ina lapeeeer." terdengar suaranya di luar kamarku.

"Iyaa tunggu bentar Na."

Aku : "Udah dicariin Ina nih bu, Dion juga laper."
Mike : "Iyaa, yaudah sana sayang"
Aku : "Nanti lagi ya...Daaah..
Mike : "Daaaah..." tuuut....tut...tut...

Aku bergegas menghampiri Ina yang sudah menunggu di depan kamarku.

Ina : "Mas Dionnnnn!!!" Teriaknya sambil menutup mata.
Aku : "Kenapa Na?" Tanyaku sambil mengamati diriku sendiri.

Ternyata aku belum berpakaian, hanya mengenakan handuk yang melilit pinggangku, itupun melorot. Mungkin Ina melihat kontolku. hehe..

Aku : "Astagaaa..maaf Na, gak sengaja."

Ku ambil handuk ku, lalu ku tutup pintu kamarku. Dengan tergesa ku berpakaian. Aku takut Ina salah paham dan marah kepadaku. Setelah itu, akupun keluar kamar. Ina masih di depan, berdiri memunggungi kamarku.

Aku : "Udah nih Na, maaf ya gak sengaja."
Ina : "Mas Dion apasih, kurang ajar gitu ke Ina."
Aku : "Beneran gak sengaja Naaa.. Jangan marah dong."
Ina : "Huh sebel."
Aku : "Udah jangan cemberut gitu ah cantik. Yuk makan."
Ina : "Awas aja kalo sampe kaya gitu lagi."
Aku : "Nggak bakal lah, janji deh."
Ina : "Yaudah yuk mas, Ina laper hehhee..."

Akupun merasa lega karena Ina sudah tersenyum kembali.

Ina : "Eh mas, sekalian jalan jalan aja yuk? Ina butuh refreshing ini hehe..."
Aku : "Emmm, naik apa Na?"
Ina : "Pinjem motor suaminya mbak Tia aja."
Aku : "Emang boleh?"
Ina : "Ya gatau, ayok coba aja dulu." kata Ina sambil menarik tanganku."

Ina : "Mbak Tiaaaa." Panggil Ina sambil mengetuk pintu.
Tia : "Iyaaaa bentaaaar."

Mbak Tia membuka pintu sambil merapikan rambutnya yang acak acakan. Kulihat puting hitam menonjol di dadanya dibalik baju tidurnya yang tipis.

Tia : "Ehh dek Ina sama mas Dion. Ada apa?"
Ina : "Ini mbak, Ina sama mas Dion pengen jalan jalan, tapi bingung mau naik apa. Terus tadi Ina liat motor suami mbak, kalo lagi kosong boleh pinjem gak?"
Tia : "Oh iyaa bentar, tak tanyain dulu ya.. kalo mbak kan tau sendiri gapernah pake motor. Hihi..."
Ina : "Hehe iya juga ya."
Tia : "Boleh kok Na, gak mau pergi kemana mana juga. Ini kuncinya, suratnya ada di jok motor ya."
Ina : "Asiiiikkk, makasih banyak mbak Tia."
Aku : "Makasih ya mbak."
Tia : "Iyaa, sama sama. Hati hati ya Dion bawa motornya "
Aku : "Siap bu bos!!"

Di tengah perjalanan ku bertanya kepada Ina.

Aku : "Ina mau makan dimana?"
Ina : "Gak tau mas Dion, Ina bingung..hehee..."

Dari kejauhan ku lihat sebuah warung makan sangat ramai. Ku perhatikan nama warung makan tersebut adalah SOTOLEGI. Ku hentikan motorku di parkiran warung makan tersebut. Lalu kami berdua pun turun.

Aku : "Ina doyan soto kan?"
Ina : "Doyan kok mas, emang ini jualan soto ya?' tanyanya bingung.
Aku : "Hihhh itu depanmu tulisan apa?"
Ina : "So...to..le...gi...oh iya ada sotonya."
Aku : "Emang soto Inaaaaaaa, liat tuh mereka juga lagi makan soto. Untung dah kaya ade sendiri."
Ina : "Kalo sama adeknya harus sabaar dong yaaa." kata Ina sambil menempelkan kepalanya di lenganku.

Setelah makan, kami berjalan mengelilingi kota X yang cukup ramai ini. Entah karena kenyang atau cape, tiba tiba saja Ina menyandarkan kepalanya di bahuku. Saat berhenti di lampu merah, sengaja rem kuinjak dalam, iseng aja ngerjain Ina. Helm yang kami pakai berbenturan "Brakk!!" Tubuh Ina pun membentur tubuhku hingga semakin maju. Lalu ku hanya tertawa.

Ina : "Ihhh mas Dion, kageeeeet!!"
Aku : "Siapa suruh jalan jalan malah tidur."

Saat meperbaiki posisi duduk, ku merasakan benda kenyal yang menempel di punggungku. Dan ternyata adalah payudara Ina.

Ina : "Hihh..... gasukaaa... mas Dion menang banyak." Ina nampak kesal mencubit perutku.
Aku : "Awwww....Makanya jangan tidur. hahaha... lagian yang maju juga kamu sendiri kok."
Ina : "Tapi kan gara gara mas Dion ngerem mendadak."
Aku : "Hehee abisnya malah ditinggal tidur, kan jadi gak ada temen ngobrol."
Ina : "Iyaadeh maaf, Ina ngantuk soalnya. Pulang aja yuk mas?"
Aku : "Yaudah yukkk sayang."

Ina tidak menjawab, hanya kembali menempelkan kepalanya di bahuku. Kini tangannya dilingkarkan di perutku. Lama kelamaan pegangan tangan Ina melemah, turun kebawah hingga berada tepat di kontolku. Ah sudahlah kubiarkan saja.




Ane tunggu masukan dan responnya hu🙏🙏🙏
 
Update tipis tipis..




Aku dan bu Mike kembali berpakaian. Kulihat bra dan cd nya masih tergeletak.

Aku : "Loh itu kok gak dipake bu?"
Mike : "Iya Dion, sengajaa...buat kenang kenangan ke kamu, karena kamu udah puasin ibu. Dan kamu yang pertama kali mencicipi tubuh ibu setelah suami."
Aku : "Tapi gapapa ibu gak pake bra gini?" kataku sambil meremas tetenya.
Mike : "Ihhh Dion iseng banget sih..ibu dah biasa gak pake bra kok, kalo mau tidur pasti kulepas."
Aku : "Hehe abisnya gemes sama tete ibu. Dion suka."
Mike : "Nah makanya bra sama cd ibu buat Dion. Biar kalo sange tar gak ngerepotin ibu. Hahahaha"
Aku : "Paling juga ntar ibu duluan yang kangen sama kontol Dion. Haha...."
Mike : "Hihh baru dimintain tolong sekali aja udah kepedean kamu Dion."
Aku : "Abisnya seneng sih bisa puasin ibu." kataku tersenyum.
Mike : "Mukanya biasa aja gausah genit. Meriang mu sembuh kan?"
Aku : "Eh iya bu, udah entengan dikit ini. Manjur ya obat dari ibu. Brarti kalo Dion meriang boleh minta obat ke ibu lagi dong? Hahahaha...."
Mike : "Dih dikasih malah ngelunjak. Dah ah ibu mau pulang aja, daripada nanti diperkosa sama kamu. Hiiii takuut."
Aku : "Takut ketagihan yaa bu Mike? hahaha.."

Aku beranjak dari kasurku, melihat keadaan di luar. Aku tidak ingin penghuni kos yang lain curiga karena bu Mike keluar dari kamarku. Setelah memastikan keadaan aman, bu Mike pun keluar menuju mobilnya. Bu Mike pun berlalu sambil melambaikan tangan. Lalu aku berjalan menuju kamar mandi untung kencing. Tiba tiba ku dengar suara perempuan.

"Ehemmmmm...."

"Seperti suara mbak Tia." batinku.

Ah aku tidak peduli, aku bergegas ke kamar mandi. Lalu kembali ke kamarku. Ku rapikan kamarku yang berantakan karena persetubuhanku dengan bu Mike. Kemudian ku simpan bra dan cd kenang kenangan darinya. Entahlah akan bertambah lagi atau tidak pakaian dalam wanita di lemari pakaianku ini. Ku pikir tadi lama juga bu Mike berada di kamarku.

Lalu ku berbaring di kasur, menatap langit langit kamarku. Kamar ini menjadi saksi bahwa aku sudah memuaskan penghuni kos dan pemiliknya. Aku tidak pernah berpikir akan seberuntung ini. Tiba tiba ku terlelap.

Suara ketukan pintu pun membangunkan tidurku. Ina memanggilku berkali kali. Cukup lama ku tertidur, lalu tersadar ternyata sudah pukul 5 sore.

"Masss, bangun mas Dionn. Mas Dion gapapa kan? Ini Ina mas."

Dengan tubuh yang lemas, aku bangun berjalan membukakan pintu.

Aku : "Iya Ina sayang ini udah bangun kok." Kataku sambil membuka pintu.
Ina : "Ah lega mas Dion masih bangun."
Aku : "Enak ajaaa, masa iya aku gak bangun lagi."
Ina : "Ya justru itu Ina lega, abisnya susah banget bangun sih."
Aku : "Kan sekarang udah bangun hehe... Makasih ya dah bangunin mas." ku tersadar bahwa kontolku mengacung tegang. Entah Ina memperhatikan atau tidak. Tapi dia tampak biasa saja
Ina : "Hmmmmm...mas udah makan?"
Aku : "Udah sih bubur yang kamu beliin tadi."
Ina : "Hah, baru makan sekali mas? Abis ini Ina beliin makan ajadeh."
Aku : "Gausah Na, kita makan bareng aja. Mas yang bayarin. Itung itung ucapan makasih mas, karena Ina dah baik, udah peduli sama mas."
Ina : "Ah apasih mas. Emangnya mas Dion udah sembuh?"
Aku : "Udah enteng kok Na, cuman tinggal pusing dikit. Ntar buat mandi juga dah ilang."
Ina : "Syukur deh mas kalo gitu. Maaf ya Ina gak nemenin mas seharian."
Aku : "Udah gapapa, lagian Ina kerja juga kan. Gak ditemenin juga mas gapapa kok. Yaudah tar jam 7 kita makan ya."
Ina : "Yaudah Ina ke kamar dulu ya mas, mau ganti baju, geraaaaahhh. Mas buruan mandi sana, baukkk!!!" katanya berjalan meninggalkanku sambil menjulurkan lidahnya.
Aku : "Siapa suruh cium cium bau badan. Cium tuh di sini nih." kataku sambil menunjuk bibirku.
Ina : "Bodoooooook!!!" katanya berlalu.

Tiba tiba seorang perempuan mengendarai motor memasuki kos, berhenti di dekatku. Ternyata ojek online. Lalu dia menghampiriku sambil mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Ojol : "Permisi, go-send untuk mas Dion."
Aku : "Oh iya saya sendiri mbak. Dari siapa ya?"
Ojol : "Gatau, rahasia mas kata pengirimnya."

Ku lihat dia memerhatikan bagian bawah perutku. Lalu ku menyadari bahwa kontol ku masih tegang. Aku bingung harus melakukan apa, daripada keliatan canggung akhirnya ku biarkan saja. Tidak masalah, itung itung pameran. Hihi..

Aku : "Oh iya mbak" kataku menerima paket yang dibawanya. "Makasih ya mbak."

Aku : "Mbakkkk? Mbaakkk? Halooo...."
Ojol : "Ehhhh..e.. iyaa mas..maaf."

Tiba tiba ia mendekatkan bibirnya ke telingaku.

Ojol : "Punya barang gede masa cuma dikandangin gitu mas?" katanya berbisik lalu mengelus kontolku dari luar celana.
Aku : "Aah mbak ini lho. Makasih ya mbak."
Ojol : "Iya mas sama sama."

Sebelum ia memacu motornya, sempat kulihat dia tersenyum lalu mengedipkan mata kanan nya kepadaku. Akupun hanya mengangguk dan tersenyum.

Ku dikejutkan dengan suara Ina. Ku lihat pintunya terbuka dan kepalanya muncul dari celah pintu.

Ina : "Siapa massss?" tanya nya setengah berteriak.
Aku : "Eh...hihhhh ngagetin aja. Ini ada paket."
Ina : "Oooohhhh." lalu menutup pintu kamar.

"Laaaah itu bocah kenapa dah gajelas amat." batinku sambil masuk kembali ke kamar.

Saat membuka paketku, tiba tiba ku teringat dengan perempuan tadi. Berani juga dia di hadapan orang yang tidak dia kenal. "Aaah sudahlah.."

Aku terkejut saat melihat paket yang telah ku buka. Di dalamnya terdapat 1 unit handphone berlogo apel mirip dengan yang bu Mike pakai, baru masih dengan segelnya dan sebuah amplop. "Ini mah hp mahal." kataku dalam hati. Perlahan ku buka amplopnya. Ternyata berisi sejumlah uang, kartu perdana dan secarik kertas.

"Ini buat Dion, maaf ya gara gara ibu, kamu jadi sakit. Uangnya bisa kamu pake buat benerin hp mu. Jangan menolak, ini permintaan maaf dan ucapan terimakasih ibu. Ibumu tersayang, Mike."

Begitulah isi suratnya.

"Kenapa bu Mike sebaik ini padaku?" tanyaku dalam hati. Sebenarnya aku sungkan menerima ini semua, tapi tak bisa menolak. Bisa bisa bu Mike kecewa lalu marah padaku.

"Aaaaah entahlah.." Ku colokkan charger di hpku. Lalu mandi.

"Naaa, mandi." kataku berteriak saat melewati kamar Ina.

"Iya udah mas." jawab Ina.

Selesai mandi, ku aktifkan nomor perdana dan hp dari bu Mike. Belum lama aktif, ada nomor asing menelponku. Ternyata bu Mike.

Aku : "Halooo, ini siapa?"
Mike : "Ini ibu kesayanganmu Dion."
Aku : "Emmmmm yang suka buang buang daleman ya?" Godaku.
Mike : "Ihhh Dionn."
Aku : "Hehe becanda bu Mike sayang."
Mike : "Kamu ini ditungguin daritadi kemana ajaaa?"
Aku : "Tadi abis buka hp langsung mandi dulu bu. Sekalian di charge. Maaf maaf."
Mike : "Huhhh kamu ini, untung ibu sabar nunggu. Kalo ngga pasti daritadi dah nyamperin kamu."
Aku : "Iya iya sayaaang maaf." kataku merayu.
Mike : "Hmmmmmm...gimana kamu dah sembuh Dion?"
Aku : "Udah dong, kan udah diobatin sama dokter Mike. Hahaaa..."
Mike : "Hahahaha dasar kamu ini."
Aku : "Bu, Dion gaenak kalo ibu harus nerima ini semua."
Mike : "Ohhh, jadi anak ibu udah berani nolak nih? Gaenak ya sama ibu? Yaudah keluar aja dari kos ibu."
Aku : "Ya jangan gitu buuuu. Ntar Dion tidur dimana?"
Mike : "Ya tidur di rumah ibu aja. Biar enak. Haahaa..."
Aku : "Hmmm dasar emak emak nafsuan." ledekku sambil tertawa.
Mike : "Awas ya kalo sampe minta lagi ke ibu" nadanya kesal.
Aku : "Emmm minta gak yaaaaaa...Dion maunya dikasih aja deh bu. Heheheh...."
Mike : "Auk ah Dion, ibu mau makan aja. Bete di ledekin mulu sama anak bandel. Kamu mau ikut makan gak di luar? Biar ibu samperin kalo mau."
Aku : "Enggak bu, makasih. Tadi ada janji sama Ina, Dion mau traktir Ina makan. Gantiin bubur yang di makan Dion tadi pagi, sama terimakasihnya Dion gitu."
Mike : "Eleleee kamu ini. Yaudah, jangan aneh aneh sayang."
Aku : "Senengnya jadi anak kesayangan ibu. Kecup keningnya dulu sini.. mmuaaahhh"
Mike : "Muahhhh...."

"Masss Dion, jadi makan gak? Ina lapeeeer." terdengar suaranya di luar kamarku.

"Iyaa tunggu bentar Na."

Aku : "Udah dicariin Ina nih bu, Dion juga laper."
Mike : "Iyaa, yaudah sana sayang"
Aku : "Nanti lagi ya...Daaah..
Mike : "Daaaah..." tuuut....tut...tut...

Aku bergegas menghampiri Ina yang sudah menunggu di depan kamarku.

Ina : "Mas Dionnnnn!!!" Teriaknya sambil menutup mata.
Aku : "Kenapa Na?" Tanyaku sambil mengamati diriku sendiri.

Ternyata aku belum berpakaian, hanya mengenakan handuk yang melilit pinggangku, itupun melorot. Mungkin Ina melihat kontolku. hehe..

Aku : "Astagaaa..maaf Na, gak sengaja."

Ku ambil handuk ku, lalu ku tutup pintu kamarku. Dengan tergesa ku berpakaian. Aku takut Ina salah paham dan marah kepadaku. Setelah itu, akupun keluar kamar. Ina masih di depan, berdiri memunggungi kamarku.

Aku : "Udah nih Na, maaf ya gak sengaja."
Ina : "Mas Dion apasih, kurang ajar gitu ke Ina."
Aku : "Beneran gak sengaja Naaa.. Jangan marah dong."
Ina : "Huh sebel."
Aku : "Udah jangan cemberut gitu ah cantik. Yuk makan."
Ina : "Awas aja kalo sampe kaya gitu lagi."
Aku : "Nggak bakal lah, janji deh."
Ina : "Yaudah yuk mas, Ina laper hehhee..."

Akupun merasa lega karena Ina sudah tersenyum kembali.

Ina : "Eh mas, sekalian jalan jalan aja yuk? Ina butuh refreshing ini hehe..."
Aku : "Emmm, naik apa Na?"
Ina : "Pinjem motor suaminya mbak Tia aja."
Aku : "Emang boleh?"
Ina : "Ya gatau, ayok coba aja dulu." kata Ina sambil menarik tanganku."

Ina : "Mbak Tiaaaa." Panggil Ina sambil mengetuk pintu.
Tia : "Iyaaaa bentaaaar."

Mbak Tia membuka pintu sambil merapikan rambutnya yang acak acakan. Kulihat puting hitam menonjol di dadanya dibalik baju tidurnya yang tipis.

Tia : "Ehh dek Ina sama mas Dion. Ada apa?"
Ina : "Ini mbak, Ina sama mas Dion pengen jalan jalan, tapi bingung mau naik apa. Terus tadi Ina liat motor suami mbak, kalo lagi kosong boleh pinjem gak?"
Tia : "Oh iyaa bentar, tak tanyain dulu ya.. kalo mbak kan tau sendiri gapernah pake motor. Hihi..."
Ina : "Hehe iya juga ya."
Tia : "Boleh kok Na, gak mau pergi kemana mana juga. Ini kuncinya, suratnya ada di jok motor ya."
Ina : "Asiiiikkk, makasih banyak mbak Tia."
Aku : "Makasih ya mbak."
Tia : "Iyaa, sama sama. Hati hati ya Dion bawa motornya "
Aku : "Siap bu bos!!"

Di tengah perjalanan ku bertanya kepada Ina.

Aku : "Ina mau makan dimana?"
Ina : "Gak tau mas Dion, Ina bingung..hehee..."

Dari kejauhan ku lihat sebuah warung makan sangat ramai. Ku perhatikan nama warung makan tersebut adalah SOTOLEGI. Ku hentikan motorku di parkiran warung makan tersebut. Lalu kami berdua pun turun.

Aku : "Ina doyan soto kan?"
Ina : "Doyan kok mas, emang ini jualan soto ya?' tanyanya bingung.
Aku : "Hihhh itu depanmu tulisan apa?"
Ina : "So...to..le...gi...oh iya ada sotonya."
Aku : "Emang soto Inaaaaaaa, liat tuh mereka juga lagi makan soto. Untung dah kaya ade sendiri."
Ina : "Kalo sama adeknya harus sabaar dong yaaa." kata Ina sambil menempelkan kepalanya di lenganku.

Setelah makan, kami berjalan mengelilingi kota X yang cukup ramai ini. Entah karena kenyang atau cape, tiba tiba saja Ina menyandarkan kepalanya di bahuku. Saat berhenti di lampu merah, sengaja rem kuinjak dalam, iseng aja ngerjain Ina. Helm yang kami pakai berbenturan "Brakk!!" Tubuh Ina pun membentur tubuhku hingga semakin maju. Lalu ku hanya tertawa.

Ina : "Ihhh mas Dion, kageeeeet!!"
Aku : "Siapa suruh jalan jalan malah tidur."

Saat meperbaiki posisi duduk, ku merasakan benda kenyal yang menempel di punggungku. Dan ternyata adalah payudara Ina.

Ina : "Hihh..... gasukaaa... mas Dion menang banyak." Ina nampak kesal mencubit perutku.
Aku : "Awwww....Makanya jangan tidur. hahaha... lagian yang maju juga kamu sendiri kok."
Ina : "Tapi kan gara gara mas Dion ngerem mendadak."
Aku : "Hehee abisnya malah ditinggal tidur, kan jadi gak ada temen ngobrol."
Ina : "Iyaadeh maaf, Ina ngantuk soalnya. Pulang aja yuk mas?"
Aku : "Yaudah yukkk sayang."

Ina tidak menjawab, hanya kembali menempelkan kepalanya di bahuku. Kini tangannya dilingkarkan di perutku. Lama kelamaan pegangan tangan Ina melemah, turun kebawah hingga berada tepat di kontolku. Ah sudahlah kubiarkan saja.




Ane tunggu masukan dan responnya hu🙏🙏🙏
dion vs ina action hehe
 
terima kasih buat ceritanya yang luar biasa suhu, semoga bisa konsisten sampe tamat updatenya.

ga pengen komen apa-apa soal ceritanya, cuma rikwes mulustrasi dr point of view penulis aja hehehehehe.

semoga sehat selalu suhu!
 
terima kasih buat ceritanya yang luar biasa suhu, semoga bisa konsisten sampe tamat updatenya.

ga pengen komen apa-apa soal ceritanya, cuma rikwes mulustrasi dr point of view penulis aja hehehehehe.

semoga sehat selalu suhu!
waaaah diingetin, makasih hu🙏
semoga dapet lah ya mulustrasi yg sesuai sama yg ane bayangin 🙏
 
Ayooo suhu.. lanjutkan..

"Ina tidak menjawab, hanya kembali menempelkan kepalanya di bahuku. Kini tangannya dilingkarkan di perutku. Lama kelamaan pegangan tangan Ina melemah, turun kebawah hingga berada tepat di kontolku. Ah sudahlah kubiarkan saja.."

makin seru.. neh.. exe si Ina.. dong
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd