Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Krusakan,-

Ikut memnandai thread ini supaya bisa memantau perkembangan apdet terbaru
 
Update 1

Lepas pacaran dengan Yana, beberapa bulan kemudian aku dikenalkan oleh kawanku dengan cewe melalui medsos Facebook. Namanya Dwi, dia berasal dari daerah perbatasan antara cilacap dan Banyumas. Bisa dibilang dia salah satu idola di sekolahnya dulu ditambah dia sekolah jurusan perawat (tau sendiri lah kalo cewe sekolah perawat gimana bahenolnya). Perkenalanku dengan lewat FB biasa aja, stel pelan sebelum di geber maksimum, hingga saatnya kita bertemu saat itu kesan pertama yang ku dapat bikin panas dingin, rambut lurus body yahut pantat sangat enak sekali buat di kemplang di tambah toket bikin liur menetes dan tangan gatal untuk menjamahnya. Berbeda dengan kesan yang kudapat saat melihat fotonya di FB.
.
.
.
Bagai kucing dikasih ikan, tentunya dapat sesuatu yang seperti itu tak kan dilepaskan dengan mudah. Suatu hari kami bertemu kembali dan aku mengungkapkan rasa agar dia jadi pacarku, lancar aja ternyata dia mau menerimanya. Hari itu kami lewatkan dengan makan bareng jalan-jalan ke alun-alun, standar khas ABG. Dengan Dwi, ku kembali merasakan LDR. 40 menit perjalanan, tapi kalo tiap hari otw ke rumahnya ya boncos di bensin di tambah saat itu aku juga sibuk di rumah bantu keluarga sambil nunggu panggilan kerja. Suatu hari kami bertemu kembali, di rumahnya. Hari itu keadaan sangat mendukung, cuaca cerah angin sepoi-sepoi rumah dia sepi dan kembali lagi mode kucing di kasih ikan mulai menyala. Ngobrol biasa, pegangan tangan dan tidak tau siapa yang memulai wajah kami saling mendekat dan cup, cipokan kembali. Sekali lagi aku mengikuti insting agar tanganku mulai bergerak, di mulai dari mengelus bahu dia lalu bergerak turun ke arah toketnya. Sensasi panas dingin mulai terasa, rasanya ingin melangkah lebih jauh lagi.

Tiba-tiba "Assalamu'alaikum, mbak aku pulang",

ternyata adeknya Dwi pulang selesai maen PS di tempat temannya. Rasanya kentang sekali, tapi keadaan yang tak memungkinkan untuk melanjutkan jadi kami memutuskan untuk menyudahi acara cipokan dan meraba tersebut.
.
.
.
Ternyata hari itu adalah hari terakhir kita bertemu. Kami berdua mulai sibuk dengan urusan masing-masing, komunikasi yang mulai sekedarnya saja dan pertengkaran yang disebabkan oleh hal kecil tapi dibesar-besarkan, dan akhirnya bener-bener putus komunikasi. Belakangan aku tahu ternyata dia sedang dekat dengan cowo lain yang lebih wah (motor lebih keren, style lumayan update) dari pada aku yang biasa saja. Melihat gelagat dia yang seperti itu, aku memutuskan untuk berpisah dengannya. Memang sakit, tapi setidaknya ada rasa beruntung karena ngga terjebak lebih jauh. Aku yang diajarkan untuk hidup sederhana otomatis bersebrangan dengan dia yang melihat style harus wah. Pacaranku dengan Dwi ngga terlalu lama (1 bulanan), petualanganku dengan Dwi hanya sebatas cipokan dan raba-raba toket, itu pun masih terbungkus pakaian.
.
.
.
Seperti itu cerita pacaranku dengan Dwi, mungkin biasa-biasa saja bagi para pembaca sekalian. Tapi sekali lagi bahwa cerita ini 80% real dan sisanya bahan pelengkap masakan. Nama dan lokasi dalam cerita sudah dibuat samar. Bila suhu merasa kisah ini mirip dengan kisah seseorang, silahkan PM yak. Terima kasih sudah membaca update cerita ini, kritik dan saran yang membangun sangat diterima demi penulisan cerita yang lebih baik. Caoo!!!
.
Foot Note : Lihat ke cermin, maka kamu akan melihat sahabat terbaik dan musuh terbesarmu - Napoleon Hill
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd