King_Lucifer777
Semprot Addict
- Daftar
- 3 Dec 2019
- Post
- 459
- Like diterima
- 2.327
Pada tahun 90-an, aku bekerja di pusat penempatan bagi penyandang disabilitas. Tugas ku adalah menjemput mereka di rumah dengan menggunakan minibus yang dulunya adalah ambulans tua, kemudian membantu di pusat dan mengantarkan mereka pulang. Pada tahun 90-an, tidak diperlukan pendamping di dalam van seperti sekarang ini. Biasanya ku hanya menjemput 2 atau 3 orang sekaligus dan ku mengenal mereka dengan baik.
Salah satu di antaranya adalah Lyla, dia berusia 19 tahun dengan rambut panjang cokelat. Dia mengalami kecelakaan ketika berusia 12/13 tahun dan mengalami kerusakan pada otaknya. Lyla tidak bisa berbicara dan berjalan dengan lambat, gerakannya juga lambat. Aku selalu menjemputnya pertama kali karena orangtuanya tampaknya tidak peduli padanya. Lyla sering menginap di pusat setidaknya beberapa hari dalam seminggu.
Kemudian ada Tira, dia lahir dengan cacat dan tidak pernah tumbuh dewasa. Dia berusia 17 tahun namun pikirannya masih seperti anak-anak. Yang ketiga adalah Diana, dia berusia 15 tahun dan menggunakan kursi roda. Jadi, ku menjemput Lyla terlebih dahulu pada pukul 6 pagi dan mengikatnya di bagian belakang. Setiap kali ku melakukannya, ku selalu menyenggol payudaranya yang besar dan dia selalu tertawa.
Kemudian, ku pergi ke tempat parkir dekat kolam dan memarkirkan minibusku. Jendelanya telah ditutup sehingga tidak ada yang bisa melihat ke dalam. Kemudian, ku duduk di sebelah Lyla dan selalu menciumnya terlebih dahulu. Jika aku harus menggambarkan Lyla, tingginya sekitar 162cm, rambut coklat panjang, payudara yang sungguh besar untuk anak umur 19 tahun, namun uniknya tubuhnya tetap langsing. Orangtuanya selalu mengenakan pakaian olahraga longgar padanya agar ukuran payudaranya yang tak biasa ini tidak menjadi perhatian publik.
Ketika ku memarkirkan minibus dan duduk di sebelahnya, ku selalu berbicara dengannya dan meraba-rabanya. Dia tertawa ketika ku melakukannya, terutama ketika ku mengangkat bajunya untuk menunjukkan bra-nya yang selalu sama, bra kain murah yang kekecilan ukuran 34D. Aku membukanya untuk meraba payudaranya yang sempurna dan ranum itu. Aku duduk dan mengisap payudaranya sambil dia bergoyang dan tertawa.
Setelah beberapa saat, selanjutnya giliran ku., aku keluarkan penis ku dan meletakkan tangannya di atasnya. Dia tahu apa yang harus dilakukan karena dia selalu mengocok ku setiap hari ketika ku menjemputnya.
Tidak butuh waktu lama bagi ku untuk ejakulasi karena dia tidak memiliki kendali yang baik atas tangannya, dan masturbasi itu menyenangkan. Aku selalu mengisap payudaranya ketika dia melakukannya, dan ku selalu membuatnya orgasme. Setelah itu, ku mempersiapkannya kembali, mengikatnya lagi, dan menuju ke rumah Tira. Aku telah melakukannya selama bertahun-tahun, tidak pernah berbuat lebih jauh dengan Lyla. Namun, ku punya rencana karena orangtuanya selalu memberi ku surat yang meminta agar Lyla bisa menginap selama satu atau dua malam di pusat. Aku tidak akan mengantarkannya, tetapi membiarkannya menginap di rumah ku. Aku tinggal sendirian di rumah yang terpencil, jadi tidak ada masalah.
Terakhir diubah:
