“kamu itu polos atau pura – pura polos..? kamu itu punya otak le.. gunakanlah otakmu itu, untuk mencerna perkataanku ini.. kamu jangan seperti penjiplak karya orang yang gak punya otak itu.. orang yang capek – capek berpikir dan mengetik, dia enak tinggal copas terus cari duit dari hasil pikirannya orang lain..” ucap Simbah dan aku makin bingung dengan arah pembicaraan Simbah..
“mbah ini ngomong apa sih..? kok makin bingung aku..?” tanyaku..
“aku gak tau apa yang ada dikepala para penjiplak itu.. bisa ya mereka menikmati uang dari hasil pikiran orang lain.. bisa ya mereka hidup tenang seperti itu, sementara uang yang dihasilkan itu, pasti banyak sumpah serapah dari sang pemilik cerita.. dimana otak mereka itu..?” ucap Simbah yang terus mengomel..
“katanya Simbah tadi, mereka gak punya otak..?” tanyaku sekenanya..
“ya mereka sempat punya otak, tapi otaknya ada diselangkangan.. jadi kalau digosok waktu mandi, otaknya hilang dan hanyut bersama daki yang nempel di sela – sela selangkangannya..” ucap Simbah..