Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Majikanq napsu banget

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Aku Dina, saat itu aku sedang berkelana di Bali, sebabnya adalah karena aku bertengkar dengan ayahku (ibuku sudah meninggal). Ayahku mengatakan bahwa aku tidak produktif, karena tiap ari kerjaku hanya menghambur2kan uangnya saja dengan belanja sana sini. Memang aku ini maniak blanja, laper mata sehingga melihat apa saja yang bagus kubeli, padahal aku gak butuh2 amat. Kebetulan kondisi keuangan ayahku mendukung kebiasaan maniakku itu. Aya sering menegurku karena kebiasaanku yang tidak produktif itu. Aku tersinggung, sehingga timbul keinginanku untuk hidup mandiri, dan lokasi yang kupilih adalah Bali, kata temenku disana banyaklah kerjaan kalo mau kerja apa saja. Begitulah, akhirnya aku terdampar di Bali, seorang diri, tanpa sodara dan teman. Mula2 bingung juga aku mo ngapain. aku settledi satu losmen yang mur mer, untuk menghemat pengeluaranku. Mencari makan juga di warung2 sederhana yang mur mer juga. Cukup sengsara hidupku diawal2nya karena aku sudah terbiasa dengan kehidupan yang serba kecukupan di rumah ayahku. Tetapi tekadku untuk mandiri, lepas dari ayahku kupelihara teguh, rasa sengsara, perlahan2 menjadi biasa karena aku berusaha keras untuk menikmatinya. Segala macam usaha untuk mendapatkan uang walaupun sedikti aku lakukan, demikianlah aku kerja serabutan, apa saja kulakoni, kecuali yang satu itu, jual diri. Terus terang saja, waktu tinggal dengan ayahku, aku mempunyai banyak pacar, dan dengan pacar2ku itu aku sering sekali mereguk kenikmatan sex. Ini yang kadang menyiksaku, ampir gak tahan aku menahan diri untuk tidak ngesex dengan lelaki yang banyak seliweran disekitarku. Mereka suka dengan kecantikanku yang alami, warna kulitku yang sawomatang, tubuhku proporsional, toketku gak besar tapi gak bisa dibilang tocil. Pinggulku agak besar, sehingga kalo lelaki melihat aku memakai celana ketat baik panjang maupun pendek, dari belakang pasti napsu melihat gerakan pinggulku yang seirama dengan langkahku. Pinggulku menggeyol indah kekiri kekanan. Ada juga lelaki bule yang ngganteng banget, kaya aktor hollywood, yang terang2an ngajakin aq ngesex, malah dia menjanjikan segepok dolar amrik kalo aku bisa meladenin napsunya, tapi aku masih coba bertahan untuk tidak menerima tawaran yang sangat2 menggiurkan itu, dapet uang dan dapet kepuasan sex , palagi kan katanya kontol bule tu gede panjang. Kontol pacar2ku ya standard ukuran orang kitalah, walaupun harus diakui aku mendapat kenikmatan juga dari kontol2 standard itu.

Sampe satu siang, ketika aku berjalan didepan sebuah rumah makan, tiba2 ada sebuah sedan mewah yang memotong didepanku, sehingga aku terjatuh. Dari dalem mobil mewah itu keluar lelaki. Melihat wajahnya, rasa marah yang meluap2 karena aku diserempet sampe jatuh (kaya Cici Paramida aja ya) walaupun gak sampe lecet2, sirna seketika. Lelaki itu sangat tampan, bodinya sangat atletis. Dia segera menolongku bangkit sambil minta maaf dengan sangat. "Wah mbak, maaf sekali ya, saya sedang terburu, sehingga gak liat mbak lagi jalan. Ada yang luka mbak, ayu saya antar ke rumah sakit". "Gak kok mas, cuma kaget saja". Dia mengeluarkan hp nya, dia berbicara dengan seseorang untuk mengcancel pertemuannya siang ini. "Wah mbak, sebagai permintaan maaf dan bersyukur karena mbak gak sampe luka, gimana kalo saya traktir makan siang di resto ini". Aku melihat nama restonya, wah ini resto mewah yang makanannya mahal2, di deket rumah ayahku juga ada resto ini. "Ya deh mas, atau saya manggil apa enaknya". "Saya ... (dia menyebutkan namanya), mo manggil mas bole, manggil nama juga bole kok. Kalo mbak?" "Aku panggil mas aja deh ya, kayanya mas jauh lebi tua dari aku. Aku Dina, mas". Aku digandengnya masuk restoran yang terletak dipinggir pantai. Kelihatannya dia sudah menjadi pelanggan resto ini, kelihatan dari banyaknya waiter yang eknal dia. Dia milih tempat menghadap kelaut. "MO makan apa mbak?" "Jangan panggil mbak ah, Dina aja". "Ya deh, Dina mo maka apa". "Aku ikuta mas aja deh, mas kan yang tau menu yang enak2 dari restoran ini". "Doyan seafood kan?" "Doyan mas, aku apa juga aku makan, kecuali batu ma kayu ma beling". "Bisa aja kamu, kok eling". "Soalnya aku belon blajar ilmu kuda lumping". Tertawanya berderai mendengar guyonanku. "Bener kan tadi gak apa2 kamu Din". "Gak apa kok mas, aku cuma kaget". "Sekarang masih kaget?" "Masih mas". "Lo kok masi kaget". "Ya mas, kaget, kok ada ya lelaki didunia ini yang seganteng mas". "Bisa aja kamu". Demikianlah selama makan, kami bercanda2. Setelah makan selesai, dia bertanya lagi. "Kamu ke bali dalam rangka apa Din?". aku menceritakan kondisiku dengan ringkas. "O, kamu lagi cari kerjaan toh, ditempatku aja, mau?" "Jadi apa mas". Aku perlu asisten buat koordinir kerjaan di rumahku, ya kerjaan rumah tangga lah". "Jadi pembantu gitu?" "O enggaklah, masak prempuan secantik dan seseksi kamu dijadiin pembantu. Kaya kepala house keeping gitu, mau gak, bole tinggal dirumahku kok, gratis, makan minum juga gratis". "Tapi gak dapet gaji?" "Ya dapet lah, mau ya. butuhnya urgent neh, kalo gak kasian asistenku yang sekarang ini, dia dah bantu aku di pekerjaan, masih juga ketiban kerjaan ngurus rumahku". "Iya deh, buat mas yang ganteng apa si yang enggak?" "Oke kalo gitu mulai hari ini ya, abis makan kita ambil barang2 kamu dari losmen, dan kerumahku. Aku akan kasi kamu .... sebulan (dia menyebutkan satu angka yang besar). "Mau mas". Demikianlah aku pindah dari losmen murahan kerumahnya yang lebih besar lagi dari rumah ayahku. Aku diperkenalkan kepada sejumlah pembantu, ada yang urusan membersihkan rumah, cuci mencuci, masak memasak dan membersihkan dan merawat kebunnya yang luas, disamping ada seorang driver. Mereka semua hormat padaku, karen aku diperkenalkan sebagai kepala house keeping. Aku diajak ke satu kamar, besarnya seperti kamarku dirumah ayahku, ada soundsystem dan tv besar, pake ac pula (dilosmen aku bermandi kringet tiap malem karena so pasti murah ya tanpa fasilitas apa2, termasuk ac). "Wah mas, enak banget ya kerja ma mas". "Ya udah, kamu sosialisasi ma para pembantu, aku mesti pergi ke kantor ya". Aku ditinggal bersama sejumlah pembantu, aku mencoba akrab dengan mereka semua dengan bersikap merendah. "Ibu bapak, aku cuma kebetulan disuru jadi kepala house keeping, tapi aku tu pasti kala pengalaman ma ibu bapak, jadi kerjaan kita kroyok rame2 ya, aku bersedia kok melakukan kerjaan ibu bapak juga". Mereka senang karena aku gak sok2an, mentang2 ditunjuk jadi kepala, sebentar saja aku dah bisa berakrab2 dengan mereka semua, ngatur kerjaan dengan mereka semua. Cuma mereka sungkan kalo aku mbantu melakukannya. Ya udah akhirnya ya kalo mereka sibuk banget aku bantu, kalo enggak ya aku santai saja. Di halaman belakang rumah ada kolam renang yang lumayan luas, kerjaan pak bon yang membersihkan kolam yang hampir gak perna dipakai itu seminggu sekali. Aku dengan segala senang hati mbantu pak bon yang dah berumur itu membersihkan kotoran yang nempel didinding kolam. Dengan pak sopir, aku juga bisa berakrab2, palagi pak sopirlah yang mengantarkan aku membeli semua keperluan rumah tangga, dan diriku sendiri, dengan catatan si mas gak make mobilnya. Kadang karena tau aku perlu banget pergi, si mas rela nyetir sendiri kekantornya supaya pak sopir bisa nganterian aku kesana kemari dengan mobil satunya lagi, gak semewah mobil si mas yang pasti, tapi cukuplah untuk beli2 ini itu. Maklumlah si mas itu pengusaha yang sukses dalam bisnis mobil mewah import build up. Demikianlah aku menjalani hari2ku dengan segala senang hati, kerjaan gak berat2 amat, uang berlimpah karena semua kebutuhan hidupku dipenuhi si mas, malah kadang si mas membelikan aku pakaian kalo aku harus ikut bantu di kantor. Kadang ada event besar dimana aku juga harus turut bantu asisten yang satunya lagi. yaman sekali kan.

Sampe suatu malem, si mas ngetok kamarku. "Napa mas?" "Aku lagi bete Din, temenin aku keluar yuk". Tumben dia ngajak aku keluar, biasanya aku liat di kantor, banyak prempuan2 muda yang cantik2 yang seliweran disekitarnya. "Lo, kan biasanya mas jalan ma mbak ajeng apa mbak Lina". "Aku bosen ma mreka Din, mreka tu cuma ngincer uangku aja, makanya penuh basabasi dan kaya pake topeng". "rus koq mas ngajak aku". "sejak aku ketemu kamu, kamu kayanya memperlakukanku apa adanya. Kamu kliatan sekali melakukan kerjaan kamu dengan senang ati". "Laiyalah mas, mana ada kerjaan yang lebi asik dari mbantu mas ngurus rumah besar ini, santai, trus mas ngasi duwitnya besar lagi, utuh lagi, karena semua kebutuhanku mas penuhi. Makanya buru2 cari permaisuri dong mas, jadi mas gak sepi dirumah besar ini". "ada kamu koq yang bisa bikin aku tentram, ngobrol ma kamu kayanya ngobrol ma orang yang dah lama aku kenal, padahal kamu baru 3 bulan ya dirumahku". Aku dibawanya ke dermaga dipinggir laut, sambil berjalan2 menikmati angin laut yang cukup kencang, kami ngobrol saja sambil berjalan menyusuri dermaga yang menjorok kelaut. Sampe diujung, kamu duduk ditangga yang turun ke bebatuan ditengah laut, angin cukup kencang menyapu ombak, sehingga ketika ombaknya memecah di bebatuan, airnya memercik tinggi sekali, demek deh pakean kami. "Mas dingin ni lama2 disini, bisa basah semua bajuku". Aku saat itu memakai jins ketat dan tanktop ketat sehingga lekakliku bodiku keliahatn dengan jales. aku kadang melihat juga sebersit kesan napsu di pandangan mata si mas. Biar aja, lelaki normal pasti juga gitu kalo ngeliat aku. "Ya udah, balik yuk, kita cari miuman anget aja ya, dipntai kayanya ada deh warung kopi atau semacam itu. Kembalinya dia menggandenga tanganku, karena dia sering menggandeng tanganku kalo sedang berjalan berdua aku, aku diem saja. Sesampai dipantai, kami mampir di warung kopi itu. Ramai juga suasana. ada beberapa prempuan muda yang menyapa si mas, tapi begitu melihat ada aku, mreka gak jadi mendekat. "Mas, terkenal ya, banyak temennya". "Iya mreka kan pake topeng, yang disapa itukan duitku". Pulang kerumah, dia bilang, "Din aku mo brenang, mo ikutan gak?" "Dah malem gini koq brenang si mas, kan dingin". "Justru kalo malem gini brenang airnya anget, bisa bikin relax, jadi gampang tidurnya". "aku gak punya pakean renang, mas". "aku punya bikini, kamu mo pake?" "Siapa punya mas, cewek2 mas ya". "Ah enggak, aku perna beli buat ole2 tapi akhirnya gak jadi aku kasi, buat kamu ja ya". Dia masuk kekamarnya dan keluar membawa bikini itu. 'Seksi amat mas bikininya", kataku karena bikininya minim sekali. "Prempuan seksi kudu pake pakean seksi dong". Karena saat itu dah malem, para pembantu dah istirahat. "Tu ganti ja dikamar bilas", katanya menujuk ke satu bangunan pondokan yang merupakan kamar bilas. Aku masuk kesana, membuka pakeanku dan mengenakan bikini minim itu. Ketika aku keluar si mas dah nunggu aku didipan memakai celana gombrong. "Wah seksi kamu Din". Karena minim makanya sebagain besar bodiku terpampang dengan jelas. Toketku gak tertutup bra semuanya sehingga belahannya kelihatan dengan jelas. Palagi jembutku yang lebat, ngintip dari belahan kaki cd nya. Kupikir ya iarlah dia menikmati tubuhku, cuma ngeliat ja gak apa, pikirku. Kami berenang mondar mandir beberapa kali. "Din, kamu napsuin deh", bisiknya ketika kami istirahat dipinggir kolam. Wah signal2 gak beres neh, pikirku. tapi aku diem aja, "udahan yuk mas, dingin lama2". "aku mau koq ngangetin kamu", katanya sambil memelukku dan mencium bibirku. "Din, dah lama aku suka ma kamu, terangsang ma bodi kamu. kamu ma ya Din ngeladenin aku malem ini". Ciumannya asik, kumisnya menggesek bibirku, palagi selama dia mengulum bibirku, tangannya asik memerah toketku dari luar braku. bendunganku bobol juga, sekian lama aku menahan napsuku untuk gak mikirin sex akhirnya gak ketahanan juga. aku diem saja ketika dia menggandengku masuk ke kamarnya. Pakean luar ku dan dia punya cuma kutenteng masuk kekamarnya.

Dikamar, kembali dia memeluk aku dan mencium bibirku, lembut dan lama. Aku agresif sekali menyambut ciumannya, maklum deh aku dah nahan napsuku lama sekali, sekarang ada yang kasi kesempatan, aku gak bisa nahan diri lebih lama lagi. Dia terus mencium bibirku dan mulai dilumatnya dengan penuh napsu. Aku membalas lumatannya juga. "Din, aku suka sama badanmu yang montok", katanya sambil menciumi leherku. Aku diam saja, cuma mengusap2 pinggungnya. tangannya mulai meremas2 toketku. Gak lama kemudian dia melepaskan braku. Ciumannya menjalar menyusuri leherku dan belakang kupingnya. Aku menggelinjang kegelian, "Geli mas ". Aku makin menggeliat ketika lidahnya menyelusuri toketku dan turun di belahannya. Dia terus memainkan lidahnya di toketku tapi tidak sampai ke pentilnya. "mas diisep pentilnya dong, nanti Dina isep kontol mas juga", aku mendesah2. Dia terus saja menjilati daerah sekitar pentilku, tapi pentilnya tidak disentuh. Kemudian ciumannya turun ke arah perutku sambil tangannya mengusap2 daerah memekku. Aku gak tahan lagi, kepalanya kutarik dan kudekatkan ke pentilku. "Diisep dong mas ", rengekku. Dia segera mengisap pentilku dan tangannya meremas toketku. "Terus mas , diisep yang keras mas , enak mas akh", erangku. Dia mengemut pentilku bergantian, demikian pula toketku diremasnya bergantian. Sesekali tangannya mengelus2 itilku dari luar CDku. Aku bangkit, kulepas semua yang menempel dibadannya. kontolnya yang besar dan panjang sudah ngaceng dengan kerasnya. "kontol mas besar dan panjang ya mas , keras banget lagi", kataku sambil menciumi kontolnya dan kukenyot kepalanya. Kepalanya kemudian kujilati dan jilatanku turun ke arah bijinya. Seluruh kontolnya kujilati. "Enak Din terusin dong emutannya", katanya. CDku langsung dilepasnya, "Ni jembut lebat banget", katanya sambil mengelus2 jembutku yang tambah basah karena lendir memekku. Aku dibaringkan diranjang dan kemudian dia memutar tubuhnya sehingga posisinya menjadi 69. Dia mulai menjilati memekku. "Enak mas , terus", erangku keenakan. Aku makin menggelinjang ketika lidahnya menyentuh itilku. kontolnya kuemut dengan keras, kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan kontolnya dimulutku. Karena napsuku yang sudah berkobar, akhirnya aku gak bisa bertahan lebih lama lagi, aku nyampe kerana itilku dikenyot2nya, "mas , Dina nyampe mas , aakh". kontolnya kukocok dengan cepat keras sambil menikmati nyampeku. "Din, aku mau ngecret juga Din", katanya terengah. Segera kepala kontolnya kuemut lagi dan kukenyot dengan keras, tanganku terus mengocok kontolnya sampai akhirnya dia ngecret dimulutku. Banyak banget pejunya nyembur sampe meleleh keluar dari bibirku. kontolnya terus kukenyot sampe denyutan ngecretnya hilang baru kulepas. Pejunya kutelan tanpa rasa jijik, "Din nikmat banget ya emutanmu, pastinya emutan memekku lebih nikmat lagi ya", katanya terengah. Aku berbaring disebelahnya, kupeluk badannya. Belum dientot saja dia sudah menggiring aku ke kenikmatan.

Setelah itu kami membersihkan diri di kamar mandi. Didalam kamar mandi pun kami saling membersihkan badan pasangan. kontolnya mengeras lagi ketika kukocok2 pelan2, aku jongkok didepannya dan mengemut kontolnya lagi, langsung saja kontolnya ngaceng dengan kerasnya. Kepalaku bergerak maju mundur memasuk keluarkan kontolnya dimulutku. DIa gak bisa menahan diri lagi, langsung dia duduk di toilet, aku dipangkunya menghadap dirinya, sambil mengarahkan kontolnya ke memekku. Segera kontol besarnya nancep dimemekku, terasa sekali memekku melebar untuk menampung kontolnya yang dienjotkan pelan2 sehingga makin nancep di memekku, "Enak mas , ssh". Aku mengenjotkan badanku maju mundur supaya kontolnya bisa nancep dalem di memekku, diapun mengenjotkan kontolnya juga sehingga terasalah gesekan kontolnya dimemekku. Nikmat banget rasanya. Sedang nikmat2nya, tiba2 dia berhenti mengenjotkan kontolnya. Dia menyuruhku memutar badanku tanpa mencabut kontolnya dari memekku. Aku disuruhnya nungging sambil berpegangan di wastafel.

Mulailah dia mengenjotkan kontolnya dari belakang. Sambil mengenjot, toketku yang mengayun2 seirama enjotannya diremas2nya. "Akh mas , nikmat banget mas . kontol mas nancepnya dalem banget mas. Sesek memek aku rasanya, gesekan kontol mas kerasa banget, enjot terus yang cepet mas , aku udah mau nyampe lagi", erangku. "Cepet banget Din", katanya. "Abis nikmat banget sih mas kontolnya, jadi aku gak bisa nahan lagi", erangku. Dia makin cepat mengenjotkan kontolnya keluar masuk sampe akhirnya aku menggelinjang dengan hebat, "Akh mas , aku nyampe lagi, aku lemes mas ", erangku terengah2. Karena aku mengeluh lemes, dia mencabut kontolnya yang masih perkasa dan minta diemut lagi. Dia kembali duduk di toilet dan aku berlutut didepannya. Kembali kontolnya kuemut2 sambil kukocok2 dengan cepat dan keras, sampe akhirnya, "Din, aku ngecret lagi Din". Dia mengecretkan pejunya lagi didalem mulutku. Walaupun ini yang kedua, pejunya tetep saja banyak ngecretnya. Seperti tadi pejunya kutelen sambil terus mengemut kontolnya. Kami balik keranjang dan berpelukan, gak lama kami tertidur, penuh rasa kenikmatan terutama buat aku. Subuh aku terbangun, segera aku memakai pakeanku dan kleuar kamarnya, kalo maen lagi bisa keterusan tidurnya, nanti jadi bahan gosip orang serumah lagi. "Mas lanjutin nanti malem lagi ja ya, biar gak ada yang tau", kataku sambil meninggalkan kamarnya. Belum ada yang bangun sehingga aku mengendap2 menuju kamarku. Dikamarku, aku melepas semua yang kukenakan, berbaring dan meraba2 seluruh badanku, masih terasa bagimana besarnya kontolnya menyesaki memekku. Napsuku timbul lagi, aku menahannya, nanti malem kan bakalan ada ronde berikutnya. Hari itu berlalu dengan sangat lambat rasaku. Dia bilang, nanti malem kita create alesan miting di hotel sore sampe malem, jadi gak pulang kerumah, biar bisa muas2in maen ampe pagi. Aku mah hayu ja. Menjelang sore, dia pulang kerumah, dia kasi instruksi ma para pembantu bahwa dia akan miting sore sampe jauh malem, aku akan diajak supaya tau apa yang harus dilakukan kalo aku bantu juga jadi asisten di pekerjaannya. Para pembantu mah iya aja, namanya juga big boss yang ngomong. Aku disurunya pakean rapi, seperti beneran mo pergi miting. Menjelang magrib, aku ikut mobilnya, dia drive sendiri karena malem ini kebetulan pak sopir ada keprluan, gak tau ini kebetulan atau dia yang nyuru pak sopir off. Bilangnya si pak sopir yang minta off karena ada keperluan. gak pentinglah itu.

Kami cari makan malem dulu, santai karena kami punya waktu seluruh malem sampe pagi. Setelah makan, dia membawaku ke satu hotel bintang 5, super mewah lah pokoknya, dia juga pesen kamar suit buat merayakan kenikmatan bagi kami berdua. Hari dah larut malam. "Mas, ngapain pesen yang paling mahal, kan cuma buat ngentot kan". "Bener si cuma buat ngentot, tapi aku mau ngentotnya kita ini berkesan buat kamu, juga nuat aku", jawabnya sambil mencium bibirku, mula2 si lembut. "aku beli bikini laen, kamu pake deh". "Mangnya mo berenang mas, mana kolam renangnya". "Berenang kan gak usah dikolam, diranjang juga bisa kan". Dia tersenyum. Aku segera masuk ke kekamar mandi, membuka semua pakeanku dan mengenakan bikini itu. sama minimhya dengan yang semalem, sehingga ampir semua bagian tubuhku terekspose dengan indahnya. Dia membelalak meliat bodiku yang seksi itu, segera aku dipeluknya dengan erat. Bibirku langsung diciumnya dengan penuh napsu, lidahnya yang dijulurkan ke mulutku kuisep kuat2 juga. Aku melingkarkan tanganku di lehernya. Dia langsung meremas2 toketku. Terasa kontolnya sudah ngaceng menekan ke perutku. Dia terus saja meremas2 toketku, ikatan braku diuraikannya sehingga terlepas. Baru kupakai gak sampai 5 menit dah dilepas lagi, he he. pentilku yang sudah mengeras langsung dijilatinya. Aku jadi menggelinjang kegelian dan juga nikmaat. Jilatannya turun terus ke bawah, ke puserku dan terus menciumi daerah memekku. CD bikiniku sudah basah. "Din kamu sudah siap dientot ya, udah basah begini", katanya sambil melepas ikatan CDku. Gantian aku yang segera melucuti semua pakaiannya sehingga kita sudah berbugil ria. Dia membopongku sambil terus menciumi bibirku, kuat juga dia membopongku.

Aku dibaringkan di ranjang, dia terus menciumi seluruh tubuhku, napsuku sudah berkobar2, berkali2 aku menggelinjang. Sambil mengulum bibirku, tangannya mengelus2 pinggulku, kemudian jarinya mulai mengilik memekku dan akhirnya itilku yang menjadi sasaran. Aku mengangkangkan pahaku supaya dia mudah mengakses memek dan itilku. Aku menggeliat2 saking napsunya. Jarinya makin cepet menggesek itilku, aku mengangkat2 pantatku karena sudah pengen banget dienjot, "Ayo dong mas , aku dientot, udah pengen banget kemasukan kontol mas lagi", rengekku. Dia kemudian menelungkup diatasku, kontolnya diarahkan ke memekku dan mulai nancep kepalanya di memekku, "Akh, enak mas , masukin semuanya mas ", lenguhku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, makin lama makin cepat dan akhirnya dengan satu enjotan keras seluruh kontolnya nancep semuanya di memekku, "Akh, enak mas , masuk semuanya ya mas , memekku sampe sesek banget rasanya kesumpel kontol mas ". Dia terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk makin cepat dan keras, nikmat banget rasanya, "Enak mas , terus mas , enjot yang cepet dong", rengekku terus.

Setengah permainan dia mencabut kontolnya dari memekku, "kenapa dicabut mas , belum nyampe", protesku. "Variasi dong", jawabnya sambil menjepitkan kontolnya yang keras banget di toketku. Aku menjepit kontolnya dengan toketku, dia bergerak maju mundur, menggesekkan kontolnya di toketku. Ketika dia memajukan kontolnya, kepalanya kuemut sebentar dan kemudian terlepas karena dia memundurkan lagi, terus seperti itu. "Enak Din", erangnya. Setelah puas digesek toketku dia berubah posisi lagi, "Kamu sekarang diatas ya Din", katanya sambil berbaring. Segera aku menaiki badannya dan menempatkan kontolnya yang ngaceng tegak di memekku. Aku menurunkan memekku pelan2 dan bles, kontol besarnya mulai ambles di memekku, "Akh, enak banget mas ", lenguhku. Aku menaik turunkan pantatku dengan cepat sehingga kontolnyapun makin cepat terkocok2 didalem memekku, nikmat banget rasanya. Dia pun melenguh, "Enak Din, terus yang cepet". Aku merunduk dan mencium bibirnya, dia memeluk punggungku sambil gantian mengulum bibirku. Dia meremes2 toketku yang berguncang2 seiring dengan naik turunnya badanku mengocok kontolnya. Pentilku diplintir2nya. Aku makin bernapsu mengocok kontolnya dengan memekku. Dia memegang pinggulku sementara aku terus mengocok kontolnya. Kocokanku makin kencang, "mas , aku sudah mau nyampe nih", kataku terengah. DIa meraba itilku dan dikilik2nya, ini mempercepat proses aku nyampe, "Akh, mas , aku nyampe, akh nikmatnya", lenguhku dan aku ambruk menelungkup dibadannya.

Aku mengeluarkan kontolnya dari memekku, masih perkasa kontolnya. Kemudian kontolnya aku ciumi dan kepalanya aku emut, kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan kontolnya dalam mulutku. "Din, kamu lihai dalam urusan ranjang nih, latihan sama siapa?" tanyanya. Aku tak menjawab, kontolnya terus kuemut sambil kukeluar masukkan di mulutku, batangnya aku kocok2 dengan cepat. "Akh enak banget Din" erangnya. Cukup lama aku mengemut kontolnya, rupanya karena sudah ngecret 2 kali, dia bisa bertahan lama sekali. kontolnya dikeluarkan dari mulutku dan aku disuruhnya nungging dipinggir ranjang. Dari belakang sambil berdiri dia mencolokkan kontolnya lagi kedalam memekku, sekali enjot kontolnya sudah amblas semua ke memekku, "Akh, enak banget mas ", erangku. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku, karena dia berdiri enjotannya terasa lebih keras dan lebih cepat, nikmatnya gak terlukiskan dengan kata2. Dia meraba2 lubang pantatku, kemudian terasa jarinya ditusuk2kan kepantatku. "mas sakit", protesku. Dia berhenti menusuk2 pantatku, pinggulku dipegangnya sambil mengenjotkan terus kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Dia membungkuk dipunggungku supaya bisa meremes2 toketku yang berguncang2 seirama dengan sodokannya. Pentilku kembali diplintir2nya. "Enak mas , terus enjotannya, aku udah mau nyampe lagi mas ", erangku. "Cepet kok Din, aku belum ngerasa apa2", katanya sambil terus mengenjot memekku. Akhirnya aku tak bisa nahan lebih lama lagi, "mas , aku nyampe mas , akh", aku tersungkur diranjang karena lemes, kontolnya tercabut dari memekku, masih keras dan berlumuran lendirku. Dia tidak memberi kesempatan aku istirahat, aku ditelentangkan dan kontolnya dimasukkan lagi ke memekku, terus mulai dienjotkan lagi keluar masuk dengan cepat dan keras. "mas , kuat amat sih ngentotnya, aku udah lemes mas , abis udah 2 kali nyampe", lenguhku, Dia tidak memperdulikan lenguhanku, terus saja kontolnya dienjotkan keluar masuk. Rupanya dia udah mau ngecret, makin lama enjotannya makin cepet dan keras, aku sudah pasrah saja telentang keenakan. Toketku diremas2 sambil memlintir2 pentilku, akhirnya "Din aku ngecret", dan terasa semburan pejunya dimemekku. Aku memeluk dan mengelus2 punggungnya. "mas , nikmat banget ngentot dengan mas , istirahat dulu ya mas , aku udah lemes banget", dia mencabut kontolnya dan rebah disebelahku. Tak lama kemudian aku tertidur kelelahan.

Aku terbangun karena merasa ada yang mengelus2 toketku, dia sedang memandangi aku sambil mengelus2 toketku, "udah pagi ya mas ", kataku setengah ngantuk. "Belum baru jam 5, masih bisa seronde lagi ya Din", jawabnya. Luar biasa dia ini, gak puas2nya ngentotin aku. Aku dipeluknya dan bibirku diciumnya, aku membalas memeluknya. kontolnya mulai kuremas2 sehingga terasa kembali mengeras, terus saja kuremas2 sampe jadi keras sekali. Dia sudah siap nyodok memekku lagi. Aku bangun dan mulai mengisap kontolnya, dia merubah posisi menjadi 69 sehingga bisa mengakses memekku. Memekku dijilatinya, aku mengangkangkan pahaku sehingga dia bisa menjilati itilku, Isepan ku menjadi melemah karena serangan fajar nya di memekku, "mas , subuh2 gini sudah ngasi kenikmatan lagi buat aku", kataku sambil mengocok2 kontolnya. "mas , aku sudah napsu banget, dimasukin lagi dong mas ", pintaku. Dia sudah napsu juga, segera aku ditelentangkan, dinaiki dan kontolnya ditancapkan lagi ke memekku, kemudian mulai dienjotkan keluar masuk.

Sebentar saja seluruh kontolnya sudah nancap kemabli di memekku, enjotannya tambah cepat dan keras, "Enak banget mas ", erangku. Dia terus saja mengenjot memekku dengan kontolnya. Akhirnya kembali aku mengejang keenakan, "mas , aku nyampe mas . mas pinter amat sih nyodok memekku, sebentar saja aku sudah nyampe", lenguhku. Dia terus saja mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Cukup lama dia mengenjot memekku dengan kontolnya sampe akhirnya aku nyampe lagi, "mas aku nyampe lagi mas, mas lama banget sih ngecretnya, aku udah lemes banget mas ", erangku. Dia terus saja mengenjot memekku sampe akhirnya "Din, aku ngecret", dia menancapkan kontolnya dalem2 di memekku dan terasa semburan pejunya di memekku. "Nikmat banget ngentotin kamu Din, memek kamu bisa kedutan, kerasa kaya diemut sama mulut kamu", katanya. Kemudian dia mencabut kontolnya dari memekku dan berbaring disebelahku. "Din, nanti sore kita lanjut lagi yuk, kita ngentot semalem lagi", katanya. Aku hanya tersenyum dan akhirnya tertidur lagi dipelukannya.

Hari itu aku melakukan altivitas di rumah dengan lesu, maklum aja semaleman dientot sampe nyampe berkali2, pastinya ngantuk dan lemes. Malemnya, dia menjeputku lagi dirumah, kembali dia kasi instruksi kalo aq mesti menghadiri penutupan miting yang kemaren. Pinter anget dia buat skenarionya, yang lainnya yang ada dirumah mah ho oh ja kalo bis bos yang nyampein. Kami nyari makan dulu seperti kemaren, selesai makan dia ngajakin aku santai di pub, dengerin musik sambil becanda2. Deket tengah malem baru balik ke hotel lagi. Dia masuk kamar mandi, ketika keluar hanya mengenakan celana pendek dan t shirt. Dia mengambilkanku can soft drink dingin, dibukakan untukku. Aku meminumnya. "Mau mandi yang?' tanyanya sambil memelukku. Aku diciumnya, tangannya segera meremas2 toketku kembali. Napsunya bukan main. Segera aku ditelanjanginya, toketku diciuminya dan pentilku diemut2nya, segera saja pentilku mengeras.

Tangannya segera saja mengiliki2 itilku, dia sepertinya mau memanfaatkan waktu seefisien mungkin. "mas , kok napsu banget sih sama aku", tanyaku. "Abis ngentotin sama kamu nikmat banget sih", jawabnya. "Aku juga dapet nikmatnya dipatil lagi sama kontol mas ", jawabku. Kemudian dia melepas celana dan t shirtnya, dia rupanya tidak mengenakan CD. kontolnya sudah ngaceng dengan keras. Dia duduk diubin di depanku, kakiku dikangkangkannya. Badanku diseretnya sehingga aku setengah rebah di dipinggir sofa. Lidahnya mulai menggesek memekku dari atas ke bawah. Itilku menjadi sasaran berikutnya, dijilat, dihisap, kadang digigit pelan, dijilati lagi, "mas , enak banget mas , terus mas ", erangku. Dia terus menjilati itilku sampe aku nyampe. "Akh mas , belum dientot aku sudah nyampe kaya kemaren2, mas lihai banget deh makan memekku", kataku. Dia berdiri, aku ditariknya supaya duduk. kontolnya tepat ada dimukaku, segera saja aku genggam dan kuemut kepalanya. mulutku mulai mengeluar masukkan kontolnya sambil batangnya kukocok2 dengan cepat dan keras. Dia mengejotkan kontolnya pelan dimulutku seperti sedang ngentotin mulutku.

Beberapa saat kemudian, dia berbaring disofa, aku segera menaiki badannya dan menancapkan kontolnya di memekku, kusentakkan badanku kebawah dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya udah nancep semua di memekku. Aku menaik turunkan pantatku dengan cepat sehingga kontolnya terkocok oleh memekku dengan cepat juga, "Akh nikmat banget Din" erangnya.

Aku merasa sudah mau nyampe, tapi dia menahan badanku sehingga aku berhenti mengenjot. kontolnya dikeluarkan dari memekku, aku disuruhnya telungkup menungging di sofa dan kembali kontolnya ditancapkan ke memekku dari belakang. "Bles, kontolnya langsung saja nancep semuanya ke memekku, "Akh, nikmatnya,", kali ini aku yang menggerang. Dia langsung mengenjot memekku dengan cepat dan keras. Terasa sekali kontolnya menggesek memekku, kalo dienjotkan dengan keras terasa kontolnya nancep dalem sekali di memekku. Makin cepat dienjot makin nikmat rasanya. Tiba2, "akh mas , aku nyampe, mas " , kenikmatanku meledak juga akhirnya. DIa terus saja mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat sampe akhirnya kembali dia ngecret "Din, aku ngecret, nikmat banget rasanya Din", terasa kembali pejunya membanjiri memekku. "mas , aku lemes banget mas. mas gak ada matinya ya", kataku sambil tersenyum. "Ya udah kita mandi dan terus tidur, besok pagi kita main lagi ya", jawabnya sambil masuk ke kamar mandi. Aku berbaring saja di sofa sambil istirahat. Selesai mandi, dia keluar masih bertelanjang bulat. Giliranku mandi. Nikmat berdiri dibawah shower air hangat, apalagi setelah kerja keras barusan. Selesai mandi, dia sudah berbaring diranjang, aku berbaring disebelahnya dan tak lama kemudian aku tertidur.

Ketika terbangun, hari sudah terang, aku males ngelakuin apa2, mendingan juga sama dia mereguk kenikmatan. Aku bangun ke kamar mandi, pipis dan sikat gigi. Aku pake saja sikat gigi yang ada, muka kubasuh dengan air dingin. Seger sekali rasanya. Ketika keluar dari kamar mandi dia sudah bengun. Dia sedang menyeduh kopi dan menghangatkan roti di microwave. Karena ini suite room makanya fasilitasnya lengkap. Aku duduk di meja makan. Dia menghidangkan roti. Aku menikmati saja yang disediakannya. "Mas, gak pulang kita, ntar timbul pertanyaan?'. "Tadi aku dah sms pak supir, ngasi tau kalo kita masi nyelesain kerjaan dulu baru pulang". "Bisa aja mas cari alesan".

Sehabis mengisi perut, dia langsung menarik tanganku kembali ke ranjang. Aku dipeluknya, tangannya segera saja meremas2 toketku sambil mencium bibirku dengan gemasnya. Pentilku diplintir2nya pelan, napsuku segera saja berkobar, pentilku segera mengeras. Aku tidak tinggal diam, kontolnya yang sudah ngaceng keras sekali kukocok2. "Aku isep ya mas", kataku sambil mengubah posisi mendekati kontolnya. Kepala kontolnya kujilati kemudian pelan2 kumasukkan ke mulutku. kontolnya kukulum2, kukeluar masukkan di mulutku. "Enak Din", erangnya. Kemudian dia menarik aku kembali kepelukannya. Bibirku kembali dilumatnya, aku membalas lumatannya, sementara tangannya terus saja meremas2 toketku. Tangannya kemudian mengarah kebawah, itilku menjadi sasaran berikutnya. "Akh mas , enak", erangku.

Dia menciumi leherku, terus kebawah mengemut pentilku bergantian, aku terus mengerang keenakan. Ciumannya terus mengarah kebawah, berhenti di puserku sehingga aku menggelinjang kegelian, "Geli mas , nakal ih pagi2", kataku manja. Akhirnya sampailah ciumannya pada sasaran sesungguhnya, memek dan itilku. Jilatannya segera menyerbu itilku. Aku sudah mengangkang selebar2nya supaya dia mudah menjilati itilku. Dia meletakkan bantal dibawah pinggulku. "buat apa mas , kan kontol mas panjang. Gak usah diganjel masuknya juga dalem banget", tanyaku. Dia tidak menjawab, terus saja menjilati itilku yang makin terexpose karena ganjelan bantal itu. Aku jadi tau kenapa dia mengganjal pantatku dengan bantal, supaya dia mudah menjilati itilku. Jilatannya berubah menjadi emutan, itilku diemut2nya pelan. Aku menjadi makin blingsatan. "Akh mas , aku udah pengen dientot, mas . Masukin dong kontolnya mas ", erangku. Dia menghentikan emutannya, aku dinaikinya dan mengarahkan kontolnya ke memekku. Dia menggosok2kan kepala kontolnya di memekku yang sudah basah banget, "Ayo dong mas , tancepin aja semuanya", erangku gak sabar. Aku makin menggelinjang karena gosokan kontolnya itu. Pelan2 dimasukkannya kontolnya ke memekku. Dia menekan kontolnya masuk sedikit2 demi sedikit. Karena ganjalan bantal, kontolnya jadi lebih mudah nancep. "Akh, ssh, enak banget mas , tancepin aja semuanya sekaligus sampe mentok", kataku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk pelan sehingga sedikit demi sedikit kontolnya nacep makin dalem aja.

Nikmat banget disodok kontol besar dan keras kaya begitu. Enjotannya makin cepat dan dengan sekali hentak dkontolnya ditancepkan semuanya ke memekku, "akh enak banget mas ", erangku. Dia terus saja mengenjotkan kontolnya dengan keras dan cepat, "enak mas , terus mas , yang cepet, aku udah mau nyampe mas ", erangku terengah2. Tau aku udah mau nyampe, dia mempercepat enjotan kontolnya, setiap enjotannya lengsung menancapkan kontolnya dalam2 di memekku.

Pantatku menggeliat2 tidak teratur saking nikmatnya. Akhirnya sampe juga puncak kenikmatan buatku. Kakiku segera membelit kakinya, aku memeluk punbggungnya, "mas , aku nyampe, akh, ssh, enak banget mas ", jeritku keenakan. Dia terus saja mengenjotkan kontolnya keluar masuk setelah aku meletakkan kakiku diatas ranjang lagi, rasa nikmat membuatku terkapar, napasku tersengal2, dia tidak peduli dengan kondisiku, tetap saja kontolnya dienjotkan dengan cepat dan keras. Sebentar kemudian napsuku sudah bangkit lagi, aku mulai menggeliat2kan pantatku. "Din ganti posisi yuk", katanya sambil mencabut kontolnya dari memekku. Aku disuruhnya menungging dipinggir ranjang. Dia berdiri dibelakangku dan menancapkan kontolnya dimemekku. Sekali sodok, kontolnya sudah nancep sampe pangkalnya. Sambil berdiri dia mengenjot memekku. kontolnya bergerak keluar masuk memekku dengan cepat dan keras. Enjotannya lebih terasa keras karena dia berdiri sehingga tenaga enjotannya menjadi lebih besar, buatku sih tambah nikmat jadinya. "Akh mas , enak banget, enjotan kontol mas terasa banget keluar masuk memek Dina, terus mas , ssh", erangku. Dia mempercepat enjotan kontolnya, "Din, aku udah mau ngecret Din", katanya. "iya mas , aku udah mau nyampe lagi, barengan ya mas ", jawabku. Tiba2 dia menjenjotkan kontolnya dalem2 dengan keras, "Din, aku ngecret, akh, ssh", erangnya. Akupun mengejang karena aku nyampe lagi, "mas aku juga nyampe mas , akh nikmat banget mas ," jeritku. Dia menelungkup diatas punggungku sehingga aku rebah keranjang. kontolnya tercabut dari memekku.

Dia berguling dan berbaring disebelahku yang masih nelungkup. "mas , nikmat banget deh enjotannya kalo mas ngenjotnya sambil berdiri", kataku. Dia hanya tersenyum. Aku bangun ke kamar mandi, pipis. Kemudian memekku kusiram dengan shower, dingin rasanya. Kembali ke ruangan aku mengambil air dingin di lemari es, kuminum habis segelas, aku mengisinya lagi dan kuberikan kepadanya yang masih terkapar kelelahan. Aku masih pengen sekali lagi ngerasain kontolnya keluar masuk, segera saja aku mulai menjilati kontolnya. Terus kuemut2 sambil kukocok2, gak lama kontolnya sudah keras lagi. "Hebat mas , udah ngaceng lagi", kataku sambil terus mengocok kontolnya. "Kamu juga hebat Din, napsu kamu cepet sekali berkobar, kayanya kamu gak puas2 ya makan kontolku", katanya. "Mana bisa puas mas , kan gak tiap hari memek ku keiisi kontol mas , mumpung ada kesempatan ya dituntasin aja", kataku sambil kembali mengemut kontolnya. "Kan sekarang bisa tiap malem kalo kamu mau". Aku mengubah posisi nelungkup sambil mengangkang diatas mukanya, posisi 69. Dia tau apa yang harus dikerjakannya, sambil menikmati kontolnya yang sedang kuemut2 dia segera menjilati memekku sampe ke pantatku, itilku dikilik2 dengan tangannya. Aku segera bangun dan menduduki kontolnya, kontolnya segera saja ambles dimemekku sekali lagi. Aku menaik turunkan pantatku sambil engejangkan memekku meremas kontolnya. Enjotanku makin cepat, dia merintih2 keenakan, "Enak Din, empotan memek kamu kerasa banget, lihai sekarang kamu ya Din", katanya. Setiap enjotan kebawah membuat kontolnya nancep semua di memekku. Setiap aku menaikkan pantatku, tampak bibir memekku turut terarik keluar karena cengkeraman memekku di kontolnya. Enjotanku makin lama makin cepat, 'akh mas enak mas , aku udah mau nyampe lagi", erangku, dia meremas2 toketku yang berguncang2 mengikuti irama enjotanku, pentilku diplintir2nya menambah kenikmatanku. Sampa akhirnya, "Akh mas , aku nyampee mas , ssh", akupun mabruk didadanya.

Dia segera menggulingkan aku sehingga sekarang dia yang diatas, kontolnya yang masih keras tetap nancep di memekku. DIa sekarang yang ambil peran, mengenjot memekku dengan cepat dan keras. Cepat sekali enjotannya, aku hanya bisa ber aakh ssh saja saking enaknya, sampe akhirnya diapun gak tahan lagi, "Din, aku ngecret Din", erangnya sambil menancapkan kontolnya sedalam2nya di memekku. Terasa semburan pejunya di memeku sehingga akupun nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Benar2 event yang sangat nikmat. Aku dientot berkali2 dan berkali2 juga nyampe. Wah benar2 terpuaskan napsuku yang tertahan2 selama ini. Setelah istirahat dan mandi, dia mengantarkanku pulang kerumah.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
WOW .....;):jempol::konak::panlok2::mantap::tepuktangan::tepuktangan::tepuktangan:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd