Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG MAMAH (Rina) KU BINAL

Keadaan semakin memanas ketika tangan Pak Ramlan mulai melepas pakaian yang dikenakan oleh mamah. Cukup lama ia memandangi tubuh mamah, melihatnya bak pemuncak rantai makanan yang sedang siap-siap menerkam santapannya. Dari atas rambut sampai ujung kaki, kedua mata itu menyusuri tiap lekuk yang menjadi dambaan setiap lelaki.


Tak butuh waktu lama baju mamah sudah terlepas dari badannya. Kini tangan Pak Ramlan sedang meremas dengan manja toket mamah yang montok dan sekal itu.


Pak Ramlan : Sungguh sangat indah tubuhmu bu, payudaramu ini bukan seperti ibu yang sudah melahirkan seorang anak.

Mamah : Assshhhh... Assshh...


Mamah hanya mendesah sambil mendongakan kepalanya keatas, tangannya menggapai kepala Pak Ramlan seraya menjambak rambutnya. Sungguh pemandangan yang sangat membakar nafsu.


Aku yang sedang mules pun seakan menghilang rasanya, berbalik menjadi nafsu karena melihat pemandangan eksotis itu.


Beberapa cupangan diberikan Pak Ramlan disekitar toket mamah yang mulus itu, mulai dari sekitar areola sampai di puting mamah yang indah mencuat.


“ssslluurrpppp.. cceeppp.. cceppp..”


Begitulah suara yang terdengar ketika mulut Pak Ramlan dengan rakusnya mengenyot, mengulum dan menjilat toket mamah.


“mmmhhhh.. ohhh.. paakkkk...” mamah hanya mendesah tak karuan mendapat perlakuan dari Pak Ramlan.


Setelah puas memberikan tandan cupangan pada toket mamah, kini Pak Ramlan mulai membuka celana hotpants mamah, diturunkannya celana itu sampai terlepas. Sebelum membuka penutup terkahir dibagian bawah yakni celana dalam mamah, Pak Ramlan menciumi dan mengendus memek mamah seperti orang yang sesak nafas membutuhkan asupan oksigen.


“Hemmmmm.... sungguh harum bu memek ibu” ucap Pak Ramlan.


Mamah yang dipuji seperti itu oleh Pak Ramlan merasa tersanjung dan hanya bisa tersenyum.


Pak Ramlan melanjutkan aksinya, kini celana dalam sebagai penutup terakhir sebelum mamah bugil pun sudah terlepas. Terpampang jelas sudah tubuh indah mamah yang seharusnya cuma papah saja yang dapat melihat, kini orang lain yang bukan suaminya bisa dikatakan beruntung dapat melihatnya, bahkan bukan hanya dapat melihat tapi sebentar lagi tubuh indah mamah akan dieksekusi dengan penuh nafsu oleh Pak Ramlan.


“Indah sekali bu memek nya, jembut ibu tak terlalu lebat, tak gundul juga, sangat pas, saya suka sekali bu” begitu komentar Pak Ramlan.


Mamah hanya bisa mendesah dan meremas-remas rambut Pak Ramlan, ditambah dengusan nafas yang keluar dari hidung Pak Ramlan menambah rasa geli dan gatal pada memek mamah.


Kulihat kini Pak Ramlan mulai menyantap hidangan yang sudah disediakan didepannya, lidah Pak Ramlan begitu lihai ketika memainkan memek mamah.


“sssluurrppp.. hhmmeee.. mmeekkk.. ibuuu... eennnhh..akkk sekali” ucap Pak Ramlan seraya menjilati memek mamah.

“eehhmmmm... sssshhhh... ahhhh...” mamah hanya bisa membalasnya dengan desahan.


Kini memek mamah telah banjir karena ulah dari Pak Ramlan. Mamah tak mau kalah, mamahpun berjongkok dan mencoba membuka celana yang dipakai oleh Pak Ramlan. Sedangkan Pak Ramlan tak tinggal diam, ia pun membantu mamah dengan membuka sabuknya agar celana itu bisa memperlihatkan batang kontolnya.


“hihihihi.. boleh juga burungnya pak” ucap mamah.

“silahkan dinikmati bu” jawab Pak Ramlan.

“Hap..”


Tanpa berkata mulut mamah langsung mengulum kontol Pak Ramlan, gerakan naik turun dari kepala mamah yang divariasikan dengan kocokan tangan mamah pada kontol Pak Ramlan membuat Pak Ramlan merem melek merasakan nikmat yang luar biasa menjalar pada tubuhnya. Darahnya seperti dipompa, mengalir lebih cepat seperti genderam pertanda perang akan dimulai.


Yang awalnya hanya mamah saja yang aktif, kini tangan Pak Ramlan menggapai kepala mamah dan memaju mundurkan pinggulnya seolah ia sedang mengentot mulut mamah.


Terkadang ia melakukannya dengan tempo pelan terkadang ia juga menggunakakn tempo cepat. Sesekali Pak Ramlan mendeepthroat mamah sampai terdengar bunyi benturan batang kontol Pak Ramlan dengan tenggorokan mamah.


“glokkk.. gglookk...”


Pak Ramlan : Sudah bu sudah saya masih mau menyantap hidangan utama, saya belum mau keluar disini hehehe.


Mamah hanya tersenyum saja mendengar Pak Ramlan berbicara seperti itu.


Kemudian Pak Ramlan membalikkan tubuh mamah, ia sedikit membungkukkan tubuh mamah dan menyuruh mamah untuk berpegangan pada kitchen set. Yap ini adalah doggy style, mamah tanpa banyak bertanya segera menuruti apa yang diinginkan oleh Pak Ramlan.


Kini Pak Ramlan bersiap-siap untuk memasukkan batang kontolnya kedalam gua indah milik mamah.


“slebbb..”


Tanpa halangan dan rintangan, kontol Pak Ramlan dengan mudah memasuki memek mamah. Sejenak ia mendiamkan dahulu kontolnya karena ingin merasakan kontraksi dari dinding memek mamah.


Selang beberapa detik kemudian ia mulai memompa memek mamah maju mundur dengan tempo yang cukup pelan.


“Ogghh... aahhh.. enak sekali bu memek ibu” ucapnya.

“mmmmhhh... aahhh...” mamah hanya mendesah kenikmatan.


Tangan Pak Ramlan pun sesekali menggapai toket mamah yang indah bergelantungan, seraya mengecup pungguh mamah serta memberi sebuah tanda cupangan.


Keadaan semakin memanas ketika sodokan kontol Pak Ramlan semakin cepat temponya.


“Oghhh... aahh.. ahh.. oohh... aahhh...”

“Uhh... bu memek ibu masih seret gini haduh... aahh..”

“plok.. plok... plokk.. plokk...”


Tak hanya desahan yang terdengar, kini suara benturan antara pangkal paha milik Pak Ramlan dan pantat mamah beradu menghasilkan sebuah irama yang membuat siapa saja bergejolak nafsunya.


DIsela-sela genjotan yang dilakukan oleh Pak Ramlan, mamah pun mencapai klimaks.


“aahhh... aahhh.. saya keluar paakkkhhhh...”


Sejenak Pak Ramlan memberikan kesempatan kepada mamah untuk menikmati puncak kenikmatannya. Setalah dirasa cukup Pak Ramlan pun memulai kembali genjotannya langsung dengan rpm tinggi.


“plokk.. plokk.. plokk.. plokk.”


Semakin cepat ia menggenjot memek mamah, rupanya Pak Ramlan pun tak lama lagi akan mencapai puncak kenikmatannya.


“ssshhh... aahhh... bu saya keluarin dimanahh?” tanya Pak Ramlan.

“mmhhh... sshhh... ohh.. aahhh... diluar sajaa pakkhh..” jawab mamah dicampur dengan desahan.

“sayaaahhh.. jug.. gaa.. mau sampee pakhh...” ucap mamah kemudian.


Tak lama pun mamah kembali mencapai klimaksnya.


“Aaarrgggghhhhhh.... sayahhh.. sampeeee.. pakhhhh..” ucap mamah seraya kepalanya mendongak keatas.


Pak Ramlan pun tak mau kalah, ia semakin mempercepat sodokannya, dan ketika dirasa puncak kenikmatannya akan datang, ia mencabut kontolnya dari memek mamah dan menyembur kan pejunya di punggung mamah.


“saya juga keluarrrrr... buuuu..” ucapnya


Seketika suasana ruangan menjadi hening, hanya sayup-sayup suara nafas mereka berdua yang tersengal-sengal karena sedang menikmati orgasme.


Tak lama terdengar suara handphone berbunyi dari saku celana Pak Ramlan, ia pun mengangkat telepon itu, dan yang kudengar rupanya ia akan segera kembali ke sekolah karena mungkin ada guru yang meneleponnya.


“bu terimakasih ya atas servicenya, soal Riagy ibu ga perlu khawatir anggap saja semua tidak terjadi apa-apa” ucapnya

“Iya pak terimakasih juga, hihihi saya juga puas ko pak” jawab mamah.

“yasudah saya pamit ya bu, tadi udah ditelepon oleh pihak sekolah” ucapnya seraya kembali berpakaian.


Tak lama terdengar suara motor yang keluar dari rumah, rupanya Pak Ramlan sudah menginggalkan rumah.


Aku yang melihat kejadian tak terduga hari ini pun memang tak munafik menyukainya, tapi urusanku dengan Pak Ramlan belum berakhir, aku akan tetap membuat perhitungan dengannya karena sudah mengacaukan rencanaku.








Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd