Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Manusia Pilihan Yang Salah Pilih

Apa Yang Anda Pilih Meningkatkan Kemampuan atau Meningkatkan Ketahanan Birahi?

  • Ketahanan Birahi

    Votes: 45 12,7%
  • Tidak Merubah Poin Yang Ada

    Votes: 25 7,1%
  • Kekuatan

    Votes: 11 3,1%
  • Stamina

    Votes: 54 15,3%
  • Kecantikan

    Votes: 6 1,7%
  • Ketampanan

    Votes: 8 2,3%
  • Keberuntungan

    Votes: 97 27,4%
  • Kepandaian

    Votes: 17 4,8%
  • Kelincahan

    Votes: 1 0,3%
  • Panjang Kontol

    Votes: 43 12,1%
  • Diameter Kontol

    Votes: 19 5,4%
  • Daya Cengkram Memek

    Votes: 12 3,4%
  • Kekencangan Payudara

    Votes: 12 3,4%
  • Tinggi Badan

    Votes: 2 0,6%
  • Berat Badan

    Votes: 2 0,6%

  • Total voters
    354
  • This poll will close: .
Bimabet
Selamat pagi para suhu ... tetap semangat
Hati2 sekarang banyak Manusia Pilihan yg salah pilih .... ciri2nya setiap pagi bangun tidur pasti ngaceng / memeknya gatel. Khususnya bangsa CIHAH ... jika anda tidak merasakannya berarti anda Manusia Pilihan Jadi2an ...... WASPADALAAHHH. 🙏🙏👏
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Selamat pagi para suhu ... tetap semangat
Hati2 sekarang banyak Manusia Pilihan yg salah pilih .... ciri2nya setiap pagi bangun tidur pasti ngaceng / memeknya gatel. Khususnya bangsa CIHAH ... jika anda tidak merasakannya berarti anda Manusia Pilihan Jadi2an ...... WASPADALAAHHH. 🙏🙏👏
Selamat pagi juga Senior Semprot..
Masih pagi loh koq udah curcol 🤣🤣🤣
 
Disuatu tempat entah dimana……

Pertapa Semprot, Suhu Semprot, Senpai Semprot, Guru Semprot dan Pendekar Semprot sedang membahas perkembangan Ramalan Pohon Keramat.

“bagaimana kawan2, adakah perkembangan yang terjadi di Dunia?” tanya Pertapa Semprot.

“dari pengamatan saya, sang penghancur belum menampakan dirinya” jawab Guru Semprot.

“kok bisa ya..? padahal jelas menurut ramalan pohon keramat, Dunia akan segera hancur jika tidak segera diselamatkan” ucap Senpai Semprot.

“sebenarnya bunyi dari Ramalan Pohon Keramat itu apa?” tanya Pendekar Semprot.

“Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, setelah diterjemahkan menggunakan kemampuan Pohon Keramat bunyinya Dunia Akan Hancur Dalam 5 Bulan Oleh Sang Penghancur” ucap Pertapa Semprot.

“gawat… sudah satu bulan berjalan, Sang Penghancur belum menampakan diri, Manusia Pilihan belum melakukan pergerakan” ucap Suhu Semprot.





Kembali ke saat Aji menunggu Dimas dan Alice di depan pintu gerbang sekolahan.

Sebuah mobil Alphard berhenti tepat di depanku.

“Aji….. yuk saya antar pulang…” ucap Shinta sesaat setelah membuka pintu mobilnya.

“saya lagi nunggu Dimas dan Alice. Rencana mau main kerumah Alice” jawabku.

Shinta turun dari mobilnya, ia kemudian menarik tanganku untuk ikut dengannya.

“dah ikut…. Malu dilhatin teman2 tuh….” Ucap Shinta sambil menunjuk kearah teman2 yang menatap kearah kami.

Karena risih atas tatapan anak2 yang sedang menunggu jemputannya, aku pun dengan terpaksa mengikuti tarikan tangan Shinta.

Shinta langsung menutup pintu mobil alphardnya begitu aku sudah masuk kedalam mobil, ia segera menyuruh supirnya untuk jalan.

“sudah dapet banyak gak mau neraktir kita2 nih..?” ucap Dona dari bangku belakang.

“eh Dona…..” ucapku sedikit terkejut. Entah kenapa ku lihat wajah Dona makin cantik saja, padahal baru kemaren aku melihat dirinya.

“nanti kita mampir di mall XXX buat beli makanan ringan… kita pesta2 dikit, mumpung Aji lagi banyak duit” ucap Shinta.

“duh kena peres dah dompet gua” bathin aku.

Setelah membeli berbagai macam cemilan, Shinta mengajak kami untuk megelar pesta kecil2an di rumahnya.

“ibu kamu kemana Shin” tanyaku saat melihat suasana rumahnya yang sepi.

“ibu lagi rapat… paling tengah malam baru pulang” jawab Shinta, sambil kami bertiga melangkahkan kaki kami menuju lantai dua, tempat kamar tidur Shinta.

Kamar Shinta sangat luas, dengan lebar 6 meter, panjangnya mencapai 8 meter. Terdapat 2 lemari pakaian, 1 meja rias, 1 ranjang king size, 1 meja belajar, 1 sofa,1 meja panjang rendah yang diletakan diatas karpet tebal didepan sofa, sebuah tv besar dan kamar mandi didalam kamarnya. Sangat jauh dengan ukuran kamar dirumah orangtuaku yang hanya berukuran 3x3 meter.

Kami pun menggelar cemilan diatas meja panjang yang berada disamping tempat tidur Shinta.

“eh apa ini….. wine?” ucapku saat mengeluarkan semua belanjaan kami.

“biar seru…. Dona sudah 17 tahun kan. Jadi sudah boleh nyicip2 dikit hehehehehe” ucap Shinta di iringi tawa mereka.

Sudah satu jam kami ngobrol, namun aku cenderung berperan sebagai pendengar saja, karena yang di omongin Shinta dan Dona lebih cenderung ngebahas barang2 wanita yang lagi ngetrend.

Tidak terasa sudah 1 botol setengah wine habis diminum Shinta dan Dona, aku hanya meminum beberapa teguk saja, bisa marah kak Ayu jika aku pulang dalam keadaan mabuk nanti.

Shinta dan Dona ngobrolnya sudah mulai ngaco, cara duduk mereka pun terlihat sembrono. Aku dapat dengan jelas melihat celana dalam Shinta dan Dona dari posisi dudukku yang berada disebrang meja panjang itu.

“Ji….. gimana kalau gw jadi manejer elu mulai sekarang…?” ucap Shinta ngawur.

“maksudnya apa Shin? Menejer apa?” tanyaku bingung.

“gw bagian ngurusin keuangan aja dah……hehehehehe….” ujar Dona sambil tertawa lepas.

“hehehehehe…. Bisa habis nanti duit Aji sama lu….” Ucap Shinta membalas Dona.

“hehehehehe….” Dona makin tertawa lepas.

“maksud kalian berdua apa sih….. bikin bingung aja…” ujarku.

Shinta lalu bangun dari duduknya, ia berjalan kearahku, lalu duduk disampingku.

“denger nih Ji. di komplek ini ada 3 grub arisan tante2 cantik….. gw kenal mereka semua…. kontol elu kan besar dan kuat lama…. Entar gw promosiin elu sama mereka…. Nanti pembagian hasilnya 60:40 gw 60, elu 40 gimana? mayan buat nambah uang jajan lu” ucap Shinta sambil memegang bahuku.

“gila lu ya…….” ucap ku terkejut.

“hehehehehe…. Jangan munafik dah lu Ji…… nanti gw kasih bonus memek Dona dan memek gw dah kalau elu setuju…” ucap Shinta makin ngawur.

“enak aja lu….. kalau gitu komisi gw harus 30% dong” jawab Dona.

“gak…. gak….. lu berdua kira gw dagangan apa?” jawabku.

“elu belum ngerasain memek gw sih Ji “ ucap Shinta sambil tiba2 Shinta meremas kontol ku dari luar celana sekolahku.

“gak mau….” ucapku berusaha menempis tangan lembutnya.

Shinta lalu bangki berdiri…… ia langsung menanggalkan seluruh pakaiannya didepanku.

“gila lu Shin…..” ujar Dona.

Terlihat tubuh telanjang Shinta yang seksi, dengan payudara yang besar dan kencang, serta memek yang gundul seperti baru di wax berdiri tepat disampingku.

“dah lu diem aja….. mau beli tas baru gak lu….? Sini buruan bantu gw…” ucap Shinta sambil perlahan bersimpuh disampingku.

“gak mau gw…… gw masih segel tau..” ucap Dona.

Perlahan Shinta mengarahkan tanganku untuk meremas payudaranya. Aku berusaha nahan tarikan tangannya. Mungkin kalau Dona yang ada disampingku aku akan tertarik untuk meremasnya.

“jangan jual mahal Ji… gw tau elu suka lihat body gw….” Ucap Shinta yang terlihat sedikit jengkel akan penolakanku.

“bantuin gw Don….” Ucap Shinta sambil mendorong tubuhku berbaring.

Dona lalu berdiri hendak membantu Shinta yang sedikit kewalahan karena penolakanku.

“gw gak mau Shin……..” ucap ku masih terus menahan tangannya yang berusaha membuka resleting celanaku.

“pagangin tangannya Don…” triak Shinta kepada Dona.

Dona dengan sigap menahan kedua tanganku dari arah belakang tubuhku yang sudah condong.

Kepalaku akhirnya jatuh ke pangkuan Dona. Kedua tanganku ditarik oleh Dona. Sebenarnya aku bisa aja mengerahkan tenagaku untuk berontak, namun aku punya rencana lain.

Dengan susah payah akhirnya Shinta berhasil meloloskan celana panjang dan celana dalamku. Kontolku sudah ereksi maksimal. Shinta bersimpuh diantara kedua kakiku.

“gila kontol lu gede banget Ji” ucap Shinta sambil mengelus kontolku dengan kedua tangannya sambil terkagum2 menatap kontol besarku.


“sudah Shin….. gw gak mau…” ucapku.

Perlahan Shinta mendekatkan wajahnya kearah kontol besarku. seolah2 sedang membandingkan wajah cantiknya dengan kontol besarku.



“gila, muat gak kontol lu dimulut gw Ji…?” ucapnya sambil mencoba memasukan kepala kontolku kemulut mungilnya.


“gila lu Shin…. “ ucap Dona sambil terus memegangi kedua tanganku, saat ia menyaksikan Shinta berusaha memasukan kontol besarku makin kedalam mulutnya.

Tanpa Dona bisa pungkiri ia mulai merasakan desiran hangat didalam tubuhnya. Aku dapat melihat Dona menatap dengan kagum kearah kontol besarku.

Shinta mulai mengoral kontolku dengan susah payah, sambil mengocok lembut batang kontolku dengan kedua tangannya.


Dona yang terangsang menyaksikan kelakuan Shinta perlahan mulai mengendurkan pegangan tangannya pada kedua tanganku.

Aku pun yang sudah terangsang akibat hisapan Shinta dan tatapan erotis Dona, mulai memegang kepala Shinta saat kepala itu berayun2 diatas kontolku.


“muat gak ya kontol elu di memek gw Ji…?” ucap Shinta sambil mengocok kontolku dengan kedua tangannya.

“gak tau, lu coba aja sendiri…” ucapku sambil pura2 ketus.

Perlahan Shinta mulai bangkit dari simpuhnya. Ia mendekatkan pantatnya kea rah kontolku, dengan posisi dua kaki berada diantara kakiku, dan satu tangan bertumpu pada kakiku, perlahan ia menggenggam kontolku, lalu mengarahkan kepala kontolku ke lobang sempit memek basahnya.

Blessss……….


“akhhhhh………”

Perlahan kontol besarku mulai membelah memek sempit Shinta. Sementara Dona hanya bisa menyaksikan temannya itu sambil meremas2 kedua payudaranya dengan kedua tangan, tepat diatas wajahku yang masih ditompang oleh pangkuannya.

“sssttthhhhhh………. akhh……. sssttthhhhhh………. akhh……… sssttthhhhhh………. akkhhhh…………………….” Desah Shinta saat menaik turunkan pinggulnya diatas kontolku.


Kedua tanganku turut membantu dengan memegang erat pinggul Shinta yang montok itu.

“sssttthhhhhh………. akhh……. sssttthhhhhh………. akhh……… sssttthhhhhh………. aaakkkkkhhhhhhhhhh…………………….” Tidak butuh waktu lama akhirnya tubuh Shinta bergetar hebat, saat orgasme dahsyat melandanya.


Aku yang belum puas langsung bangkit berdiri, menuntun Shinta untuk menungging diatas sofa putih yang berada dikamarnya.

Perlahan kontol besarku kembali membelah memek Shinta yang sudah sangat basah.


Blessss…………

“akhhhh……….” desah Shinta ketika memeknya terasa penuh oleh kontol besarku.

Perlahan ku mulai memompa kontol besarku didalam memek sempitnya. “sssttthhhhhh………. akhh……. sssttthhhhhh………. akhh……… sssttthhhhhh………. akkhhhh…………………….” Desah Shinta saat bibir memeknya terasa ketarik dan kedorong oleh kontol besarku.


Entah sejak kapan Dona telah telanjang bulat mendekap tubuhku dari belakang, saat kontolku masih mengayun pelan di memek Shinta. Terasa kekenyalan payudaranya dipunggungku. Dona menarik kepalaku agar menoleh kesamping, lalu dengan ganasnya Dona melumat bibirku.

“aku juga mau Ji…..” sambil tangannya menarik tanganku untuk bermain2 dimemek gundulnya yang sudah sangat basah.

Sambil terus memompa pinggulku pada memek Shinta yang masih nungging diatas sofa, jariku tanganku juga bermain2 pada itil keras Dona.

“sssttthhhhhh………. akhh……. sssttthhhhhh………. akhh……… sssttthhhhhh………. aaakkkkkhhhhhhhhhh…………………….” Desah Shinta saat mendapatkan orgasme keduanya. Tubuhnya bergetar dengan hebat.

Aku langsung membalik tubuhku menghadap Dona, sementara tubuh telanjang Shinta berguling kebawah, menjatuhkan dirinya diatas karpet tebal, lalu terlentang dengan nafas terputus2.

Sambil bersimpuh diatas sofa, aku dan Dona saling berciuman mesra, tanganku bermain2 di kedua payudara Dona, sementara satu tangan Donas sibuk mengocok kontolku yang telah basah dengan cairan cinta Shinta.

“pelan2 ya Ji, aku masih perawan….” Ucap Dona sambil membaringkan tubuhnya diatas sofa putih itu.

Aku pun langsung mengambil posisi bersimpuh diatas sofa, ku tarik kedua kaki Dona agar pantanya berada pada tepian sofa. Perlahan kuarahkan kontol besarku kecelah memek sempitnya yang sudah basah, kugesek2 perlahan memek celah memek Dona dengan kepala kontolku. Setelah kepala kontolku sudah cukup basah oleh cairan cinta Dona, lalu kuarahkan kepala kontolku pada lobang memek Dona yang terlihat masih kecil.


“ssstttthhhhhh…………..” desah Dona.

Ku pompa kepala kontolku pada lobang sempit itu, aku ingin Dona merasa nyaman terlebih dahulu dengan kepala kontolku.


“sssttthhhhhh…………. sssttthhhhhh…………… sssttthhhhhh……….” desah Dona.

Perlahan2 kepala kontolku mulai tenggelam dalam lobang memek Dona.

“sssttthhhhhh…………. sssttthhhhhh…………… sssttthhhhhh……….” desah Dona.

Kepala kontolku akhirnya membentur selaput dara Dona.


Kukocok perlahan kontolku tanpa berusaha menembus selaput dara itu. ku ingin Dona merasa terbiasa dengan kontol besarku.

“sssttthhhhhh…………. sssttthhhhhh…………… sssttthhhhhh……….” desah Dona.

Tanpa peringatan aku lalu menyentak kontol kerasku menjebol selaput dara Dona.

Blessss……..


“aaaaakkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhh………………..” triak Dona kesakitan saat selaput daranya robek, ditambah lagi kontolku langsung menekan dengan keras mulut rahimnya.

Aku langsung melumat bibir Dona, membiarkan kontolku diam untuk beberapa saat. Terlihat ada air mata mengalir di sudut mata Dona, entah air mata sesal, atau air mata menahan perih di memeknya.

Setelah cukup lama aku mendiamkan kontolku, lalu aku mulai mengayunkan kembali kontolku dengan sangat pelan.


Kulihat Dona masih meringis menahan perih dimemeknya saat kontolku mengayun dengan pelan.

“sssttthhhhhh…………. sssttthhhhhh…………… sssttthhhhhh……….” desah Dona, akhirnya ia bisa menikmati gesekan kontol besarku dimemek sempitnya.

Kupercepat ayunan pinggulku, aku merasakan memek Dona mencengkram dan meremas2 kontol besarku.


“sssttthhhhhh………. akhh……. sssttthhhhhh………. akhh……… sssttthhhhhh………. aaakkkkkhhhhhhhhhh…………………….” Tidak butuh waktu lama akhirnya Dona mendapatkan orgasme pertama dalam hidupnya.


Pinggulnya bergetar dengan sangat hebat. ia menahan pinggulku untuk tidak bergerak, mungkin masih ada rasa ngilu dimemeknya.

“terus Ji… lanjutkan…..” ucap Dona dengan nada bergetar.

Aku langsung merubah posisiku, dengan tanpa melepas kontolku dari memek Dona, aku menarik kaki kanan Dona untuk merapat sesaat, kemudian aku membaringkan tubuhku dibelakangnya.

Masih disofa putih itu, aku mulai mengayunkan pinggulku, dengan mengangkat salah tau kaki Dona, ku pompa memek sempitnya dari arah belakang.


“sssttthhhhhh………. akhh……. sssttthhhhhh………. akhh……… sssttthhhhhh………. akhhh……” desah Dona saat menerima sodokan kontolku.

“sssttthhhhhh………. akhh…….terus Ji……… sssttthhhhhh………. akhh……… sssttthhhhhh………. aaakkkkkhhhhhhhhhh…………………….” Tanpa waktu lama kembali Dona mendapatkan orgasme keduanya.


Pinggulnya bergetar dengan sangat hebatnya……….

“Shinta……. Dona……… apa yang kalian lakukan………..?” triak seorang wanita dari ambang pintu kamar Shinta yang sudah terbuka lebar.







Bersambung………………………………………….
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd