Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Masa lalu yang membelenggu remix ibu hajah tita

Bimabet
RESMI MENJANDA

POV BU HAJAH TITA


Malang tak dapat di tolak takdir tak dapat di ubah, kini isak tangis ku mengalir deras di atas batu nisan pusaran suami ku tercinta. Hanya penyesalan yang begitu menusuk relung hati ku, manakala ku ingat dosa dan kesalahan yang aku perbuat pada suami ku tercinta.

Di sela isak tangis ku ku sandaran tubuhku pada pundak anak ku andi, sedangkan ani anak bungsu ku menangis terisak di dekapan kaka tertua ya dika.

Selepas pemakaman aku dan ke tiga anak ku kembali kerumah dimana di rumah penuh dengan sanak sodara dan kerabat ku. Di tambah kehadiran menantu dan cucu cucu ku sedikit mengobati rasa hampa dan bersalah dalam hati ini.

Namun tetap saja hati ku merasa begitu sangat sakit dan sedih atas kepergian suami ku.
"mah... Mamah istirahat saja di kamar biar tamu tamu saya yang urus semua mah tenang saja".
Ucap menantu ku sambil menepuk pundak ku yang tengah duduk di kursi dengan fikiran yang mengawang. Sambil mengangguk dan beranjak dari tempat duduk aku coba tersenyum pada menantu ku sambil aku berlalu masuk kedalam kamar ku.

Kamar yang penuh dengan kisah, semua cerita seakan kembali di putar dalam otak ku. Tak terasa air mata menetes mengingat semua ya, hingga tak terasa aku terlelap sambil memeluk bingkai foto suami ku.

"TOK.. TOK.... TOK...."
Suara ketukan pintu kamar ku membuat ku terbangun dari lelap ku. Samar ku dengar suara anak anak ku memanggil ku dari balik pintu.
"mah... Mah... Buka pintu ya mah... Ayo kita sarapan mah" Ucap anak ku di balik pintu kamar ku yang terkunci.

Kulihat jam di didinding menunjukan pukul 7 pagi di dinding, nampak ya dari kemarin sore setelah pemakaman suami ku aku terlelap dalam kesedihan di kamarku. Kulangkah kan kaki ku keluar kamar tidur ku menuju ruang makan dimana sudah ada anak anak dan cucu ku.
"mah sarapan dulu yah biar gak sakit" ucap andi anak ke 2 ku seraya tersenyum pada ku, disamping andi ada ani yang terlihat begitu pucat dengm@ tatapan yang sedih menatapku. Nampak juga dila menantu ku dan Dika anak tertua ku yang sedang sibuk menyuapi cucu cucu ku.
Ku perhatikan keceriaan dari cucu cucu ku, hal itu sedikit menghibur lara hati ku.
Acara kumpul di meja makan bersama anak anak ku sedikit kembali membangkitkan semangat hidup ku, semangat baru dan harapan baru untuk meneruskan jalan hidup ku yang sempat tak ter arah. Semua yang terjadi akhir akhir ini telah membulatkan tekad ku untuk mengakhiri segala kesalahan dalam hidup ku.


Langkah awal yang ku ambil adalah aku mengajukan surat cuti panjang sebagai dosen di tempat ku mengajar. Hal ini membuat pak ali gusar dan terus mengintimidasi ku di dalam percakapan di telpon saat mengetahui permohonan ku.
Namun aku tak bergeming aku sudah tidak memperdulikan segala ancaman ataupun apa yang akan terjadi akibat kesalahan ku di waktu dulu.

Beberapa hari pasca aku cuti sebagai pengajar, kondisi fisik dan psikis ku kian membaik.
Hal ini membuat Dika terlihat tenang saat harus pulang kembali ke kota tempat ya bertugas di ikuti anak dan istri ya. Aku berpesan pada ya agar tak terlalu mengkhawatirkan keadaan ku, karena masih ada andi dan ani yang menemaniku.

Setelah beberapa pekan kematian suami ku, aku mulai belajar menata hidup ku kembali, fokus ku adalah menjaga keselamatan ani anak ku.
Memang terkadang aku masih sering di terror oleh pak ali ataupun darto yang sangat menginginkan ku kembali ke kampus sebagai budak sex mereka.
Kehadiran andi di rumah ku kini membuat mereka tak berani meyambangi kediaman ku.
Namun tetap aku sering khawatir kepada keselamatan ani saat harus pergi ke kampus.
Secara intens aku selalu menanyakan keadaan ani saat tidak berada di rumah. Aku begitu khawatir akan keselamatan ani akibat keputusan ku.
Saat berada di rumah aku berbicara 4 mata dengan ani anak ku, aku bertanya apakah para bajingan itu melakukan hal hal yang aneh dan membahayakan ani. Namun ani menjawab bahwa tak satu pun dari Mereka berani macam macam pada ya termasuk jeri yang akhir akhir ini terlihat begitu aneh tak seperti biasa ya jelas ani kepada ku.
Aku berkata bahwa sebaiknya ani berhenti kuliah dan ikut dengan andi ke luar negri agar keamanan ya terjamin.
Mendengar itu ani terlihat nampak bahagia dan iya pun mensyaratkan agar aku pun ikut pindah ke luar negri ikut bersama ya dan andi.
Malam itu aku memeluk erat anak ku sambil berlinang air mata mengingat segala dosa dan kesalah yang pernah kami perbuat dulu.

Ke esokan pagi ya ani pamit Pada ku dan andi untuk mengurus beberapa hal di kampus, sejujurnya aku selalu khawatir bila ani harus berangkat ke kampus namun aku tetap coba berfikir positif bahwa ani akan baik baik saja.
Aku dan andi kembali melanjutkan aktivitas mengisi waktu luang kami di rumah.
Terlihat andi sedang berlatih boxing di garasi rumah ku, sedang aku sedang asik menyirami tanaman di pekarangan kebun ku. Hingga selang beberapa waktu hp ku berdering, nampak sebuah nama terlihat di layar hp ku. Telpon yang. Tak pernah ku inginkan terdengar kembali untuk ku, abaw yang sudah lama tak terdengar kembali menghubungi ku. Hal yang sontak membuat jantung ini beredegup sangat kencang yang membuat ku berdiri mematung.
"hallo..." ucap ku pada abaw, tanpa banyak berkata secara singkat abaw hanya menjawab
"kamu tau kan harus kemana". Jawab ya singkat di ujung telpon yang langsung terputus lalu ku lihat sebuah pesan masuk dimana menunjukan sebuah tas dan pakaian kemeja yang kuyakini sebagai milik ani anak ku. Seketika air mata ku mengalir namun aku harus terlihat tenang di depan andi anak ku. Dengan bergegas aku masuk ke kamar ku dan bersiap untuk mendatangi kediaman abaw.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd