PESTA TERAKHIR
Sore itu bu Hajah tita kembali merias wajah ya secantik mungkin, meski dengan hati yang begitu berkecamuk, namun insting ya sebagai seorang ibu membuat ya harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Terlebih firasat ya mengisyaratkan hal buruk akan segera terjadi jika Iya tidak segera mendatangi abaw. Kebersamaan ya selama ini dengan abaw membuat bu Hajah tita tau persis watak dan prilaku abaw, terlebih kini ani sang anak kesayangan ada di tangan abaw.
Di depan cermin bu Hajah tita merias wajah ya secantik mungkin, dengan gamis hitam yang menutupi kemolekan tubuhnya serta kerudung putih yang didilitkan ke leher jenjang ya. Dengan menghela nafas panjang sambil memejamkan mata, bu Hajah tita mempersiapkan diri ya untuk bertemu kembali dengan abaw setelah sekian lama tak bertemu dengan abaw.
Sedang di garasi terlihat andi masih sibuk berlatih boxing dengan samsak yang di gantung pada plafon garasi rumah, semenjak kematian ayah ya andi kini selalu berada di rumah untuk menjaga ibu dan adik ya. Pekerjaan ya sebagai seorang IT di salah satu perusahan teknologi informasi di luar negeri iya tinggalkan guna fokus menemani sang ibu.
"JAABBB JAABBB JAAABB BBBRRRUUUKK" suara pukulan dan tendangan dari andi begitu keras mengenai samsak yang bergoyang karena keras ya pukulan andi. Saat sedang asik berlatih andi melihat sosok sang ibu yang berdandan begitu cantik dan rapih di depan pintu garasi yang terbuka.
"Mama mau pergi kemana sudah rapih begitu sore sore seperti ini" tanya andi sambil memeluk samsak agar berhenti berayun.
"ini sayang mama ada perlu sebentar keluar ada hal yang harus mama selesaikan di kampus sebelum mama benar benar berhenti mengajar" jawab ibu Hajah tita sambil tersenyum manis pada anak ya agar tak mengundang kecurigaan ya.
"Sore sore begini emang penting banget ya kenapa gak besok pagi aja" ucap andi menimpali sambil menghampiri ke arah bu Hajah tita yang terlihat begitu cantik dan menarik.
"iya sayang harus sekarang gak bisa di tunda paling nanti malam juga mama sudah pulang, kamu gak usah khawatir sama mama kan ada ani juga di kampus nanti mama minta temenin sama ani pas mama disana" jawab bu Hajah tita coba meyakinkan anak ya.
" apa perlu andi anter mama ya kesana" tanya andi sambil membuka kain yang dililitkan di tangan ya.
" gak usah sayang mama bisa ko sendiri tenang aja mama pesan taxi aja lagian kalo di anter kamu mama bisa kesorean sampai di kampus ya, orang kamu belum siap siap".
Ucap bu Hajah tita coba kembali meyakinkan anak ya agar tak sampai mengetahui tujuan dari ibu Hajah tita yang sebenarnya.
" ouh ya sudah kalo gitu mama hati hati dijalan ya ok kalo ada apa apa kabarin andi langsung ya mah" ucap andi sambil mencium tangan ibu Hajah tita.
"iya sayang tenang aja mama berangkat ya"
Ucap bu Hajah tita sambil berlalu pergi menuju depan rumah ya dimana sebuah taxi sudah tiba menunggu bu Hajah tita.
Andi terlihat melambaikan tangan pada taxi yang mulai berlalu menyusuri jalan depan rumah ya, ada sedikit perasaan heran di benak ya mengingat untuk pertama kali ya iya melihat sang ibu berdandan begitu cantik dan menggoda semenjak kepergian sang ayah.
Lantas andi pun masuk kedalam rumah berniat untuk mandi setelah lelah berlatih boxing.
Semantara di dalam taxi raut wajah gelisah begitu terlihat jelas di wajah bu Hajah tita, iya tak tahu apa yang akan terjadi nanti, yang iya fikirkan hanya bagaimana cara ya untuk menyelamatkan ani.
Tiba di depan rumah abaw bu Hajah tita berdiri mematung sejenak di depan gerbang, sekilas teringat masa kelam yang pernah iya rasakan di dalam rumah yang iya pandangi sekarang, iya tak menyangka akan masuk kembali kedalam rumah tersebut.
Suasana begitu sunyi di sekitaran komplek perumahan tersebut. Tak banyak kendaraan yang berlalu lalang.
Tak berselang lama seorang penjaga rumah menghampiri bu Hajah tita, tak ada percakapan apapun lantas sang penjaga masuk kedalam pos dan membuka kan pintu gerbang yang terbuka otomatis.
Dengan menghela nafas panjang bu Hajah tita melangkahkan kaki ya masuk kedalam pekarangan rumah mewah milik abaw.
Bu Hajah tita segera menghampiri pintu rumah abaw dan langsung membuka ya.
" Akhir ya datang juga tamu istimewa ku mari kemari sayang aku sudah lama menunggu mu" ucap seorang lelaki yang tak lain adalah abaw yang terlihat bangkit dari kursi meja makan menghampiri bu Hajah tita yang berdiri dengan tatapan nanar ke arah abaw yang berjalan menghampiri ya.
"Bagaimana kabar mu sayang ku" ucap abaw seraya mencium telapak tangan bu Hajah tita yang berdiri mematung tanpa berkata apapun.
"Mari ikut dengan ku kita makan terlebih dahulu aku ingin kau menemaniku di meja makan" ucap abaw seraya menggandeng pinggang bu Hajah tita berjalan ke arah meja makan.
Suasana rumah abaw tak banyak berubah masih sama seperti ingatan bu Hajah tita, kini bu Hajah tita duduk berseberangan dengan abaw yang kembali menyantap makanan ya dimeja makan.
Di atas meja makan tersaji makanan yang begitu beragam. Bu Hajah tita tak bergeming iya hanya duduk membisu sambil menatap ke arah abaw di depan ya yang sedang melahap makanan ya.
Selang beberapa saat datang seorang pelayan menuangkan anggur merah ke dalam gelas yang ada di hadapan bu Hajah tita. Lantas abaw mengangkat gelas ke arah bu Hajah tita dan meminta ya untuk bersulang.
"ayo sayang kita bersulang untuk merayakan pertemuan kita kembali" ucap abaw sambil menatap tajam ke arah bu Hajah tita.
Bu Hajah tita pun lantas meminum seteguk anggur merah tersebut agar abaw tak merasa terhinakan oleh ya.
"kamu dan prapto boleh pergi dulu hari ini, aku tak ingin ada siapapun mengganggu acara istimewa ku dengan tamu spesial ku" ucap abaw pada pelayan yang berada di belakang ya, yang lantas sang pelayan pergi meninggalkan abaw dan bu Hajah tita berdua.
"Di mana anak ku"
Kalimat pertama yang keluar dari mulut bu Hajah tita sambil menatap tajam ke arah abaw.
"Anak mu?? Apa maksud mu sayang aku tak mengerti" jawab abaw sambil tersenyum picik ke arah bu Hajah tita.
"Cepat katakan dimana anak ku" ucap bu Hajah tita dengan nada yang mulai meninggi kepada abaw.
"Tenang sayang anak kita baik baik saja iya sedang berada di tangan yang tepat HAHAHAHA"
jawab abaw di iringi tawa lepas yang disambut dengan raut wajah keheranan dari bu Hajah tita.
"Anak kita?? Apa maksud mu"
Tanya bu Hajah tita tak mengerti maksud ucapan abaw.
"buka amplop di depan mu itu"
Perintah abaw kepada bu Hajah tita.
Dengan cepat bu Hajah tita mengambil sebuah amplop yang ada di depan ya
"Kau lihat baik baik isi ya"
Perintah abaw pada bu Hajah tita yang terlihat tengah membaca sepucuk surat yang ada di dalam amplop.
"Tidak mungkin tidak mungkin, apa maksud semua ini" hardik bu Hajah tita dengan wajah yang memerah menahan amarah ketika selesai membaca isi surat tersebut.
"Apa kehilangan suami mu membuat mu tidak dapat membaca juga sayang, apa perlu aku yang membacakan ya untuk mu, HAHAHAHA" balas abaw sambil kembali tertawa.
"Bohong ini semua pasti bohong aku tak mempercai ya" ucap bu Hajah tita dengan nada tegas seraya melemparkan surat ke arah abaw.
"Terserah kamu mau mempercayai ya ataupun tidak tapi itulah fakta ya bahwa ani anakmu adalah darah daging ku juga HAHAHA".
Ucap abaw sambil tertawa lepas seraya berdiri menghampiri ke arah bu Hajah tita duduk.
"Tak usah terkejut seperti itu selama ini kau telah menjadi pelacurku dan anak mu itu buah dari perbuatan hina mu dahulu". Ucap abaw yang berbisik di telinga bu Hajah tita yang terlihat begitu terkejut sambil meneteskan air mata.
Sedang abaw terlihat berjalan ke arah sofa meninggalkan bu Hajah tita yang masih duduk membisu menahan segala perasaan ya yang campur aduk.
"Jika kau ingin menemui anak mu kau tau kan harus berbuat apa" hardik abaw yang kini terlihat duduk di sofa sambil menghisap sebatang rokok.
Tanpa berfikir panjang bu Hajah tita lantas berdiri dari tempat duduk ya.
Sambil menahan air mata bu Hajah tita mulai membuka satu persatu kancing baju gamis ya untuk memuaskan nafsu binatang abaw.
"kau memang budak nafsu ku yang paling sempurna, aku tak pernah bosan menikmati setiap inci keindahan tubuh mu"
Ucap abaw manakala melihat bu Hajah tita kini berdiri di hadapan ya hanya mengunakan bra hitam dan cd berenda dengan warna senada.
Ketika hendak berjalan menuju abaw seketika abaw menghardik kepada bu Hajah tita.
"siapa yang meminta mu berjalan pelacur, merangkak lah kemari seperti seekor anjing yang ingin di kawin" hardik abaw pada bu Hajah tita.
Dengan perasaan yang hancur bu Hajah tita lantas merangkak perlahan menuju ke arah abaw yang tengah duduk sambil menghisap sebatang rokok.
Melihat pemandangan indah tersebut abaw tertawa begitu puas " Bagus bagus bagus seperti itu sayang sampai kapan pun pelacur tetap lah pelacur HAHAHAHA"
Ucap abaw pada bu Hajah tita yang mulai merangkak mendekat ke arah abaw.
Tanpa menunggu komando bu Hajah tita yang kini tepat berada di depan selangkangan abaw langsung mengelus ngelus batang kemaluan abaw yang masih tersembunyi di balik celana ya.
"PLLLLAAAKKK PLLLLAAAKKK" Seketika tamparan keras melayang ke arah pipi bu Hajah tita yang membuat bu Hajah tita terhempas ke lantai sambil meringis kesakitan.
"itu hukum an untuk mu yang berani membentak pada ku" ucap abaw sambil memegang kepala bu Hajah tita yang tersungkur di lantai.
"PLLLLAAAKKK PLLLLAAAKKK"
Kembali abaw menampar pipi bu Hajah tita,
"dan itu hukuman untuk kelancangan mu memegang kontol ku sebelum ku perintah kan dasar anjing bodoh pelacur murahan aku tuan mu ikuti semua perintah ku jika kau masih ingin bertemu anak mu" hardik abaw
"ccccuuuuhhh" abaw meludah ke arah wajah bu Hajah tita yang terlihat memerah akibat tamparan abaw.
Abaw kini kembali duduk mengangkang di depan bu Hajah tita yang bersimpuh di hadapan ya.
"Aku masih tuan mu pelacur" hardik abaw sambil melemparkan kalung rantai besi ke arah bu Hajah tita.
Bu Hajah tita terlihat sudah mengerti dengan apa yang harus iya perbuat.
Iya terlihat mengambil kalung rantai itu dan mulai menggunakan ya di leher ya.
Abaw menarik rantai besi yang ada di genggam an tangan ya
"puaskan aku pelacur murahan" hardik abaw pada bu Hajah tita yang kini terlihat seperti anjing yang di ikat lehernya di hadapan abaw.
Setelah mendapat perintah dari Abaw bu Hajah tita lantas mengusap ngusap selangkangan abaw sesekali lidah ya keluar menjilati penis abaw yang mulai mengembang di dalam celana ya.
Dengan posisi bersimpuh bu Hajah tita terlihat begitu menikmati menjilati selangkangan abaw yang masih mengguu celana.
Sambil sesekali melenguh abaw lantas mengeluarkan batang penis berkuncup ya tepat di hadapan bu Hajah tita.
Seketika bu Hajah tita langsung melahap batang penis jumbo berkuncup abaw yang berdiri tegak di hedapan wajah bu Hajah tita.
"sssrruuupppp sssrruuupppp sssrruuupppp sssrruuupppp hhhhmmm hhhhmmm sssrruuupppp" dengan lincah ya bu Hajah tita mengoral batang penis jumbo abaw yang terlihat begitu menikmati permainan lidah bu Hajah tita.
"ouuhhh aaaahhh anjing pelacur murahan mulut mu memang sangat pintar memuaskan konyol ku" ucap abaw sambil sesekali merem melek menikmati servis oral bu Hajah tita yang terlihat begitu bersemangat mengulum setiap inci penis jumbo berkuncup abaw.
"ggggllloookkk ggggllloookkk ggggllloookkk ggggllloookkk ggggllloookkk ggggllloookkk sssrruuupppp sssrruuupppp hhhhmmm ahhhh aaaahhh" lenguh bu Hajah tita saat mengoral batang penis abaw dengan hasrat yang menggelora.
Sesekali abaw menekan kepala bu Hajah tita saat mengoral batang penis ya hingga bu Hajah tita kesulitan untuk bernafas
" hhhmmmzzz hhhmmmzzz hhhmmmzzz aaaahhh" lenguh bu Hajah tita saat dipaksa mengulum habis batang penis jumbo milik abaw.
"hahahaha hahahah hahahaha, bagus bagus pelacur ku bagus keahlian mu tidak luntur sedikit pun meski kini kau seorang janda hahahaha hahahah hahahaha, kau memang pelacur murahan ccccuuuuhhh" abaw meludahi wajah bu Hajah tita yang tengah mengoral batang penis ya.
"sebentar lagi kau akan ku bawa terbang menuju puncak kenikmatan yang sudah lama kau nantikan sayang hahahaha hahahah", tawa abaw puas pada bu Hajah tita.