Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG MENAKLUKAN IBUKOTA

MENAKLUKAN IBUKOTA
Catatan Fantasy Mas Boy
Episode 10





Suara emas mba yuni menjadi pertanda dibukanya Seven Rich Karaoke, semua memberi selamat, semua membaur dalam kemeriahan launching tempat usaha baruku. Room karaoke pun dipenuhi oleh artis artis dan pengusaha, satu persatu aku memasuki room mereka untuk menemani bernyanyi, walau suaraku seperti kaleng krupuk. Room pertama ada mba yuni dan keluarganya, di situ awal mulanya aku berpandang pandangan lama dengan mba yuni, bahkan bibirku sempat tak terkontrol ingin ngecup bibirnya, namun mba yuni memalingkan muka, aku sempat berbisik meminta maaf, dia balas bisikanku "jangan keceplosan didepan orang, aku juga mengagumimu mas boy", sambil menyubit pahaku. Room berikutnya ada bang hotman dan keluarga beserta melaney, kami berjoget ria, seru sekali mereka, aku juga sempat berjoget dengan melaney, mencuri curi kesempatan memeluk dan meremas pantatnya dengan lembut, dia tersenyum kearahku dengan tatapan manja dan senyum yang malu malu.



Room berikutnya ada aura dan teman temannya, disini aku sempat berciuman dengan aura di kursi pojok. Entah tidak ada yang memperhatikan atau memang teman temannya masa bodoh, ciumanku dengan aura sangat menggebu, bermain lidah dengan lidah, saling memeluk, bahkan payudaranya sempat aku remas diluar bajunya. Aku pamit dengan aura, dia sempat berbisik "nanti balik sini lagi, aku kangen", kenapa aura begitu menggairahkan, perasaanku seperti memiliki aura. Aku tinggalkan room tempat aura dan teman temannya menuju ke tempat lainnya, pengusaha pengusaha minyak dan batu bara, pejabat pejabat pemerintahan dan eksekutif eksekutif muda. Room terakhir adalah room ussy dan nagita, di tempat itu tampak mereka berdua agak suntuk. Akhirnya aku meninggalkan room mereka, waktu aku keluar, nagita juga keluar mengikuti aku.

Nagita : (sambil berjalan mengejarku) boy boy hi, mau kemana?
Boy : mau ke roomku sama indri
Nagita : ohh ada indri
Boy : iya ini roomnya, (ketika aku buka) loh kok gak ada hemmm bentar, masuk aja dulu deh (ketika gigi masuk ada yang memanggil)
Ussy : gi mau kemana, balik aja sih
Boy : gabung aja sini, ada indri juga kok (terlihat wajah ussy berpikir)
Ussy : oh ada indri, ok ok
Boy : tar ya kalian mau minum apa? Indri ak hubungi dulu!
Ussy : ok!
Nagita : emang kemana indri boy?
Boy : tau tuh, tadi ya disini, aku tinggal muter kok gak ada ya!
Aku berhasil menghubungi telpon indri, suaranya seperti habis menangis, "boy aku pulang kerumah, kamu lanjutin aja, ehmm sori ya, aku bosen kamu tinggal di room, lagian udah ada aura kan yang nemenin!" Aku jawab "kamu kenapa sih sayang, gak usah cemburulah sama dia, ya aku undang dia karena ada di list, masak gitu aja cemburu", dia jawab "gitu aja cemburu??? Aku masih gak apa apa boy kamu tinggal buat nemenin kolegamu, tapi gak sampai pakai ciuman segala kan! Aku tadi suntuk terus nyari kamu dimana, ternyata kamu di tempat aura dkk, aku lihat kamu ciuman sama aura! Mending kita break dulu! Pikirin baik baik hubungan kita boy, dah ya aku sudah mau sampai rumah!". Telponpun terputus, tiba tiba suasana berubah, aku mendadak merasa bersalah.

Nagita : lu gak papa kan boy kok diam?
Ussy : iya boy, semua baik baik saja kan?
Boy : oh ya baik baik aja, sori indri pulang duluan katanya, ada acara di rumah
Nagita : lah marah sama kamu kali boy
Ussy : iya boy, kok tiba tiba!
Boy : mungkin dia lelah sama aku haha
Nagita : makanya jangan kasar kasar!
Boy : emang aku kasar?
Nagita : iyalah sakit tau!
Boy : tapi tetap nikmat kan gi? Hahaha
Ussy : hah kamu pernah gi?
Nagita : belum seenak kamu pernahnya hihihi, gedong bok, kenceng banget
Boy : hahaha ussy aja sampai jongkok
Ussy : ahhh gila kalian, jangan kesebar loh boy, gi lu gila ya, duhhh
Boy : santai saja mba ussy, aman pokoknya
Nagita : gimana rasanya dicolok mas boy?
Ussy : ya kamu kan dah rasain kan!
Nagita : belum jadi, habis waktunya singkat!
Ussy : bentar, jangan bilang lu pada mesum waktu nyoba mobil? Wah gila lu boy, firasatku dah buruk waktu itu!
Boy : hahaha udahlah gak usah bahas itu lagi, kontolku ngaceng nih, ngentot bertiga yuk
Ussy : gila lu, yuk pergi gi, bahaya disini!
Nagita : iya jangan sekarang boy, bahaya!
Boy : ya udah kapan kapan ya
Ussy : ogah!





Lalu mereka berdua meninggalkan roomku, namun sebelum pergi, aku sempat menarik nagita, aku peluk dan aku cium bibirnya, gigi tampak membalas ciumanku, bahkan kami memainkan lidah kami, ussy hanya berdiri memandangi kami. Sempat ussy memanggil manggil gigi namun tidak digubris, lalu aku dengan sigap membuka kancing celanaku dan memlorotkannya, kontolku sudah tegang menantang. Aku suruh gigi jongkok untuk mengulum kontolku, seketika itu dia mengulumnya dengan cepat, ussy masih berdiri saja memandangi kami, dengan sesekali melihat kaca arah keluar, seperti berjaga jaga bila ada orang lewat. Setelah puas mendapatkan kenikmatan dari mulut gigi, aku langsung menyuruhnya berdiri, aku singkapkan bajunya, aku jilati dan kenyot kedua buah dadanya yang putih bersih itu, bentuk buah dada gigi lebih bulat dari pada ussy yang lebih mancung, namun sama sama besar dan sedikit kendur.



Tanpa basa basi aku mulai memlorotkan celana dan celana dalam gigi, ussy tampak kaget melihatku melakukannya didepan dia. Aku berjongkok menjilati kemaluan gigi, gigi dalam posisi menghadap tembok, aku kulum aku gesek gesek dengan jariku, "uhmmmm ahhhhh eshhhhhh boyyy hemmm". Puas dengan menjilat kemaluannya, aku tuntun gigi kesofa dengan posisi menungging, gigi tampak pasrah dengan perlakuanku, malah ussy yang tak beranjak kemana mana sempat protes, "eh eh aduhhh boy, gila lu ahhh, gi jangan mau, aduhhh gigi". Aku arahkan kepala kontolku keliang senggama gigi, aku masukan pelan pelan sampai mentok, lalu aku goyang dengan liar, suara pantat yang beradu terdengar sangat keras, menambah kenikmatan bercinta, "ouch ah ah pelan bo ooyyy, aduhhh boy ah ah ah, pelan ahhhh, hemmm ahh ahh ahh, boy boy, aaa ahhhh", gigi tampak mendapatkan orgasmenya, ternyata sama dengan ussy, nagita juga gampang orgasme. Terus aku genjot gigi dengan keras, pantatnya jadi sasaran tamparanku, mulutnya ak jejali dengan jari jemariku, suara ampun dan racuannya menambah gairah dihati, sampai pada akhirnya gigi memuncratkan cairan pipisnya banyak sekali, dan mengerang tak henti henti, "aaaaa ahhhhhh udah udah, cukuppp gak kuattt, hemm aduhh udahhh, hemmm udah boy udah", tampaknya gigi benar benar mendapatkan orgasme yang begitu hebat. Namun aku belum sempat ejakulasi, aku memandangi ussy, dan berkata "mba ussy, udah sini, gantiin gigi gak kuat ini, biar dia istirahat, nungging sini aku entot cepet, aku belum keluar ini", tampak ussy hanya diam terpaku, tapi tiba tiba dia melangkah kearahku.



Sesampainya dihadapanku, "aku pingin ini jadi terakhir kalinya ya boy, please, kalau kamu nakal lagi aku lapor suamiku", aku mengangguk. Lalu ussy memlorotkan celana dan celana dalamnya dan nungging di sofa, aku langsung berjongkok menjilati memeknya, dengan cepat aku buat kemaluannya basah kuyub, mba ussy pun mendesis nikmat, "esshhhh hemmmmm ughhh", beberapa kali aku tanya dia, apakah enak aku perlakukan memeknya seperti itu, dia menjawab enak sekali. Karena sudah sangat basah, tanpa babibu, aku arahkan kepala kontolku ke liang senggamanya, aku masukan mentok, yang menimbulkan suara "prufffttttt...", didalam liang senggamanya. Aku maju mundurkan kontolku diliang senggamanya, terus menerus, pelan pelan, menikmati setiap desahan dan pantat Ussy Sulistiawaty dengan seksama. Gigi yang masih berada disofa tampak protes karena aku tidak dengan keras ngentot memek ussy, dia mau ussy juga merasakan seperty yang dia rasakan. Akhirnya aku genjot memek ussy dengan keras dan kasar, kepala ussy menengadah keatas, mulutnya terbuka, dan mendesah tak karuan, "ahhrrr ughhh shitttt hemmm boyyyy, ahhh ughhh hemmm aduhhh, jangannn boy, ughhh gak kuat akuhhh a aaaahhh", aku terus mengenjot kemaluan ussy.



Permainanku semakin buas diliang senggamanya, sampai memek ussy mengeluarkan bunyi bunyian "prufftt pruftt slrappp clrapppp plrappp pruffttt". Ussy semakin mendesah gak karuan, dan akhirnya dia memuntahkan cairan pipisnya banyak sekali, "aaaa ahhhhh boyyyy ah ah aduhhh ahh boyy hemmmm ughhrrr". Ussy membalikan badannya dan memintaku berhenti, "udah boy gak kuat lagi, gak bisa, aku lelahhh, gak kuat boy udah, aku kulumin aja sampai keluar", aku jawab "kalau gitu kamu sama gigi barengan kulum kontolku". Akhirnya mereka berdua menyetujuinya, gigi dan ussy menjilati kemaluanku, ussy ngemut kepala kontolku, gigi menjilati biji dan batangku, pemandangan yang sangat mengairahkan, dua wanita dewasa mengerjai kemaluanku. Aku sambil memaikan kedua payudara mereka, bahkan sesekali aku menjilati payudara gigi, dan ussy mengulum kintolku, begitu juga ketika aku mengerjai payudara ussy, gigi mengulum kontolku. Permainan lidah dan mulut mereka di kemaluanku begitu nikmat tak terbantahkan. Hal tersebut membuatku tak kuat, akhirnya aku memuncratkan pejuhku di hadapan gigu dan nagita, hal itu ketika gigi menjilat batang kontolku dan ussy mengulum kedua bijiku, mereka tampak senang ketika berhasil membuatku keluar.



Aku beristirahat sebentar, sepertinya banyak sekali pejuhku yang keluar karena permainan ussy dan nagita, mereka meninggalkanku duluan di room. Tak terasa aku sedikit ketiduran, tiba tiba ada suara memanggilku "mas boy tamu tamu dah mau pulang loh, masss", suara mba yuni mengagetkanku.
Boy : eh mba yuni, maaf aku malah ketiduran
Yuni : oalah mas bagus capek ya, itu loh mas, udah pada mau balik
Boy : oh yaya mba, maaf ya (loh kok celanaku dah beres, perasaan tadi kontolku masih diluar celana)
Yuni : (melihat glagatku yang bingung) ora sah bingung ta, kui mau kontolmu tak lebok ake nang celono, wedi mabur aku loh mas, manuk kok gedi dowo, takut aku hahaha
Boy : duh terimakasih mba hahaha eh maaf (aku jadi salah tingkat)
Aku menyusul mba yuni keluar, dan menghantar setiap tamu undangan, nagita dan ussy berpamitan dengan wajah ngantuk dan sayu, entah itu karena aku entot tadi ya, wajahnya tampak lelah lelah nikmat. Satu persatu berpamitan, sampai pada aura, dia tersenyum dan sedikit tertawa, aku agak bingung dengan ekspresi dia, yang pada akhirnya aku tahu karena aura berbisik "indri chat gw, ngatain gw lonte, udah putusin aja, masih banyak yang mau sama lu".

Kata kata aura bener juga, masih banyak yang mau sama gw, akhirnya aku tidak terlalu ambil pusing dengan kemarahan indri. Setelah semua selesai kami menyempatkan untuk evaluasi sebentar, mba yuni yang harusnya pulang dengan mba krisdayanti, akhirnya ditinggal karena masih ada sedikit evaluasi dan persiapan buka esok hari, aku lihat jam sudah pukul 2 pagi. Aku menawari mba yuni untuk menghantar pulang, dan dia setuju.
Yuni : loh sek sek, indri mana boy
Boy : ngambek mbak tak tinggal tinggal
Yuni : woalah nganggo ngambek barang to arek wedok siji kae
Boy : ya gitulah mba hahaha
Yuni : pasti kamu loh nakal, kontol e aja pakai keluar kandang hahaha, kok bisa ketiduran habis gituan sama siapa
Boy : sama nagita ussy, eh loh kok jujur
Yuni : woo bocah edan, seneng ta sek model model gitu, empuk ya, anget
Boy : sebenernya aku suka yang kayak mba yuni kok
Yuni : ealah pancen e gombal kok dirimu boy, apa anak muda bilang sekarang fucek boy ya hahaha
Boy : hahaha fucek boy mba iya hahaha
Yuni : loh apartemenmu di mana to boy?
Boy : dijakarta pusat mba gimana?
Yuni : loh heh gak kejahuan po kamu ini mondar mandir?
Boy : ya apa mba yuni mau ikut aku ke apartemen to, kan gak mungkin!
Yuni : apartemenmu besar gak?
Boy : ya lumayan mba, gimana? Apa mau tidur apartemenku dulu?
Yuni : ah nanti aku kamu perkosa boy, jangan lah nanti indri tambah marah lagi!
Boy : yakin mba, gak masalah, aku juga dah ngantuk sebenernya
Yuni : iya aku liat kamu kok dah ngantuk, ya wis ke apartemenmu aja, tapi janji aku gak tok perkosa loh ya
Boy : janji mbak, pokok gak tak perkosa, cuma kalau mba gak nolak tak genjot terus
Yuni : wolah bocah gendeng!

Akhirnya kami melaju keapartemenku, apartemen bersejarah ini sudah menaklukan banyak sekali wanita, dari yang muda sampai yang setengah tua, sebentar lagi dapat yang matang padat bergizi. Sesampainya di apartemenku mba yuni lalu bersih bersih, aku berikan dia kaosku berwarna putih, tampak seperti dress panjang di pakainya, kakinya yang mungil itu lalu terekspos dengan indahnya.
Boy : nyaman kan mba?
Yuni : nyaman kok mas boy
Boy : oh ya nanti mba yuni tidur di kamarku aja, aku bisa di ruang tamu, pakai sofa
Yuni : oh yaya, dah mau tidur apa boy?
Boy : belum mba, liat bola dulu, sambil tiduran
Yuni : oh aku ikut nonton dulu lah kalau gitu
Boy : oh ok mba
Kami duduk disofa sambil menonton bola, tampak dia ikut bersemangat menonton pertandingan bola tersebut. Semakin lama semakin nyaman posisi duduk kami, mba yuni mulai menyandarkan kepalanya di bahuku, dia sempat menggodaku, "nyandar bolehkan mas boy, burungnya jangan berdiri ya, hehehe", kami tertawa bersama. Akhirnya pertandingan bola selesai, wajah mba yuni tampak sayu dan mengantuk, dengan sepontan tanpa permisi, aku gendong mba yuni yang masih melek, "ehhh awas loh jatuh, ehhh hati hati mas boy". Aku hanya tertawa, mba yuni sempat mencubit hidungku, menatapku dengan sayu. Lalu aku turunkan dia dikasur kamarku, aku sempat bertatap tatapan dengan mba yuni beberapa saat.



Tiba tiba mba yuni mencium bibirku, mengecupnya dengan lembut, aku langsung reflek menindihi tubuhnya yang mungil itu. Aku balas ciumannya, kami menikmati ciuman tersebut, tangan mba yuni mengelus kepalaku dan menjambaknya sesekali, aku pun menikmatinya dengan menjilat leher dan kuping mba yuni, dia mendesah dan mendesis, menikmati perlakuanku, "ugshhhh hemmmm boy kamu masih kuat? Gak capek", aku hanya menatap wajahnya ketika mba yuni berkata seperti itu. Aku merasakan tangannya merogoh kemaluanku yang berada di atas tubuhnya, dia tampak kaget merasakan ukuran sesungguhnya. Kami terus saling merangsang, pakainku di copotnya dan pakain mba yuni juga di tangalkannya. Masih dalam posisi aku diatas diarahkannya kemaluanku di mulut liang kemaluannya, sambil berbisik kepadaku "pelan pelan aja mas bagus, mba pingin kamu puasin mba, lebokno ning tempikku, entotin mbak", kata kata itu membuat darahku naik. Aku hujamkan kontolku kedalam liang senggama mba yuni, dia mengaduh, tangannya meremas lenganku, kakinya mengapit tubuhku.




Kami terus berhubungan badan dengan posisi seperti itu sampai selesai, mba yuni tampak berkeringat, kulitnya semakin mengkilat yang membuatku semakin bernafsu. Aku atur nafasku, aku hujamkan kontolku tak karuan, mba yuni mendesah dan terus meracah "ughhh uuu ughhh hemmm, yahhh mas ughhh wuenak tenan kontolmu masss, ughhh hemmm ahhh ahhhh masssss ughhhh, memekku enak masss? Hemmm kamu suka?", aku terus menggauli tubuh seorang Yuni Shara yang ternyata sangat enak, namun aku sempat kawatir, karena mba yuni belum menunjukkan tanda tanda mau orgasme, sedangkan kontolku sudah semakin tak tahan ingin keluar. Tiba tiba mba yuni berkata "ughhhh eshhhhhh masss massss terusss aku meh tekan, iya mass bagusss teruss uhhhh mass masss ughhh", tangannya meremas punggungku dan kakinya mengapit badanku. Namun aku tak berhenti, aku terus menusuk nusukkan kemaluanku, dan akhirnya "mbakkkk aaarghh ughh enakkkk hemmm tempikmu mbakkk, ughhhh ahhh aduhhhh hemmm". Lalu kami tertidur bersama, sebelumnya mba yuni sempat memeluk dadaku, dan mencium bibirku, "mas boy hebat, berani aku rebutan sama indri, hihihi sama sama janda aja toh".


Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd