Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mendung Menggantung di Ambang Cinta

BAB XXXVI



Setitik Embun penanda adanya Hidup



Sebuah mobil Camry dengan kecepatan tinggi melintasi jalan tol dengan pengawalan patwal kepolisian. Semua orang menduga bahwa sosok tersebut pastilah orang penting atau pejabat negara, karena diberikan akses dan pengawalan untuk menerobos macetnya tol Cikampek menuju Jakarta.

Mobil tersebut keluar dari jalan tol lingkar dalam, kemudian bergerak di jalan arteri hingga kemudian masuk ke sebuah gedung tinggi, yang bertuliskan Tirtasari Tower.

Waktu menunjukan pukul 08.05 saat mobil itu berhenti depan lobby Tower.

Sosok yang keluar ternyata adalah pegiat hukum yang memegang sebuah LSM di Jawa Barat, Tulus Yudo SH.

Ya, dia pagi-pagi jam 5 subuh dijemput oleh anak buahnya Michael di kediamannya di Bandung, untuk diminta datang ke Jakarta pagi ini. Dan ini berkaitan dengan temuan sosok yang sudah sekian tahun mereka cari selama ini, yang kebetulan muncul di satu dari sekian banyak file yang dia ajukan untuk mendapat pendampingan secara hukum oleh divisi bantuan hukum Tirtasari Foundation.

Seberapa pentingkah wanita ini? Demikian hati Tulus bertanya, karena sampai dia dijemput dengan pengawalan yang sangat super seperti ini, pasti bukan sosok yang sembarangan yang menyuruhnya untuk datang.

“hi Bro... selamat pagi..”sapa Zubair yang menjemputnya di lobby

“hai Boss....”

Mereka adalah kawan lama yang sering berjuang bersama dulu sebagai sama-sama aktivis hukum, namun Zubair Hasan lebih beruntung karena mendapat tawaran kerja di holding sebesar ini

“makin makmur aja....”

“ngga lah.....”

Senyuman Zubair menjawab pertanyaan Tulus

“ siapa dia.....?”

“siapa? Wanita ini?”

“iya...”

“VVIP....”

“wanita ini....?? Ibu Lilis??”

Zubair mempersilahkan masuk ke ruang meeting. Dia lalu menelpon ke Michael yang juga pagi-pagi sudah datang di kantor.

“yes... “ dia menjawab pertanyaan Tulus karena terpotong dia harus memberitahu Michael.

“gimana?”

“lu tau kan nama wanita ini?”

“tahu....”

“nama aslinya?”

“iya....”

“lu tahu kan perusahaan kita namanya apa?”

Tulus seketika kaget luarbiasa. Dia baru sadar bahwa nama asli wanita itu adalah identik dengan nama gedung yang saat ini dia duduk di ruangannya

“astaga.... gue kok bisa ngga nyadar yah....” dia membathin

Tidak lama kemudian, Michael muncul

“good morning, Pak Tulus..”

Sosok tinggi besar hitam bertampang lumayan seram meski dengan balutan fancy dressnya, namun tetap saja melihat sosok yang namanya sering dia dengar cukup membuat Tulus terkesan

“pagi Pak Mike....”

“silahkan duduk lagi...”

Michael mempersilahkan Tulus duduk

“ok Pak, sampai dimana kita ini....”

Irawan dengan cepat membuka file milik Lilis Sukmawati

“maaf yah Pak... kami terpaksa jemput bapak dengan sangat mendadak..”

“its’ OK Pak....”

“ini sengaja pagi ini setelah konfirmasi dengan Pak Tulus, baru kita sampaikan ke Boss....”

Zubari memang sempat bertanya kenapa tidak tadi malam dia sampaikan ke Pak Jef, mengingat ini sangat penting bagi dirinya.

“pertama kita harus konfirmasi dengan Pak Tulus..... kedua, jika kita sampaikan tadi malam, tengah malam pun dia pasti bergerak jemput... masuk kampung orang tengah malam apa tidak bikin repot banyak orang....” alasan Michael tadi pagi.

“tapi jangan bilang kita nemu infonya kemarin....” bisiknya ke Zubair

“mati kita nanti jika dia tahu....”

Zubair mengangguk

Presentasi singkat dilakukan oleh Tulus tentang Lilis ini kemudian

“ada alasan kenapa dia merubah namanya?” tanya Zubair

“dia kabur dari tempat penitipan di dinsos.... jika dia pakai nama itu dia takut terdeteksi....” jawab Tulus

“hingga akhirnya saat harus buat KTP, maka nama itu pun dia pakai hingga dia menikah....”

Hening sesaat

“ dia dengan sangat lancar menyebut dan menceritakan semuanya, lokasi dia terpisah, juga nama dia dan nama adiknya.....”

Michael menganggukan kepalanya

“melihat fotonya, dan semua data backgroundnya... rasanya dia memang benar Tirtasari....” guman Michael

“tunggu Jef datang.... biar dia pastikan....”

Semua mengangguk

“kami minta bantuan Pak Tulus untuk ikut nanti jika kita harus menjemput....”

“insyaallah Pak....”

Michael terdiam sesaat

“saya tidak bisa membayangkan hancurnya perasaan Jef, melihat orang yang dia cintai dan cari selama ini... lalu menghadapi hal berat seperti ini.....”

Semua terdiam, dan seketika Tulus bisa menangkap ada yang bakal terjadi kelak

“Pak Zubair, ajak Pak Tulus sarapan dulu....”

“siap Pak...”

Dia lalu memerintahkan asistennya dia Erik

“Erik, pastikan semua siap.... kendaraan untuk mobilisasi, koordinasi dengan aparat setempat... dan pasukan juga siapkan.... ini salah satu hari terbesar bagi boss kita....”

Tulus berbisik ke Zubair yang disampingnya

“ Bu Tirta ini siapa? Salah satu pemilik?”

“kakak kandungnya Pak Jef.... pemilik Tirtasari....”

Tulus semakin kaget, namun segera dia kuatir, karena dia juga adalah sosok pembela HAM, dia tidak ingin ada hal-hal yang bisa mengakibatkan pelanggaran hukum nantinya.

Dia memang tidak mengenal secara pribadi sosok Michael ini. Dia tahunya sosok ini punya perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa keamanan, manpower supply, dan juga cleaning services company.

Dia juga dekat dengan banyak ormas daerah, selain suka menyalurkan anggota mereka lewat perusahaannya, dia sering membantu banyak acara ormas-ormas daerah yang berafliasi dengan mereka. Meski belum pernah mendengar kiprahnya dalam hal bentrokan dan kekerasaan, namun dia mengerti bahwa sosok ini bukanlah sosok yang soft, apalagi menghadapi hal yang sudah menyakiti salah satu entitas atau simbol perusahaan, meski mungkin yang melakukan itu tidak sadar siapa yang dia hadapi

“Pak Michael...” sapanya sebelum Michael menghilang dari ruangan

“Ya Pak....”

“eh.... saya minta tolong nanti boleh....”

“silahkan Pak... bapak sudah sangat berjasa bagi kami... apa yang bapak mau minta kami tolong....”

Tulus tersenyum

“bukan itu Pak....”

“oh.. trus...”

“gini Pak... ini kan ada unsur KDRT yah... saya cuma mau minta tolong, agar jangan sampai ada gesekan nanti... karena saya juga nanti ikut... “

Michael diam sesaat

“ saya pegiat HAM Pak... jika memang ada kesalahan dari mereka, biar kita proses secara hukum...” pinta Tulus lagi

Michael mengerti dan tersenyum

“baik Pak.... saya janji dan usahakan....” sambil menepuk

“jika itupun terjadi.... saya pastikan tidak didepan mata bapak....” senyum penuh arti dari Michael ke arah Tulus, yang sulit mengartikan apa makna senyuman itu.

“silahkan sarapan dulu Pak....”

Michael lalu berlalu dari ruangan itu. Dia segera berjalan ke ruangannya sambil menunggu kedatangan Jeff. dia sudah mengirimkan pesan bahwa ada hal penting yang ingin dia sampaikan begitu Jef tiba di kantor nantinya.



********************

Joanes baru selesai mengenakan kemejanya. Kemeja biru muda dengan paduan celana katun abu-abu tua, membuat dia memang selalu terlihat trendi dan keren. Aby dengan pants suit biru senada dan dalaman blouse putih, membuat mereka terlihat senada hari ini.

“gantengnya suamiku....” peluk Aby dari belakang

“makasih sayang....”

“ udah bisa kan aku bilang suami?”

“sudah dong....”

Dia lalu berbalik dan memeluk Aby. Mencium bibirnya dengan lembut, lalu memeluk erat kekasihnya ini.

“ cantik banget....”

“makasih sayang.....”

Mereka bertatapan sambil tersenyum

“ayo....” senyum Aby

“ayo kemana...”

“jalan lah....”

“oh... kirain...”

“ih abang yah.... semalam aja sampai 3 kali......”

Joanes tertawa. Memang aktivitas mereka belakangan ini semakin intensif dalam hal bercinta, dan semuanya memang sedang bergairah bergairahnya, sehingga rasanya sehari tidak bercinta pasti ada yang kurang.

Karena sebelum mandi mereka sudah sarapan, mereka langsung jalan lewat lift ke parkiran, dan Lexus dengan Pak Darwin sudah menunggu disana.

“ sayang hari ini jadwal kemana?”

“ nanti siang mau meeting dengan pihak dirjen kemensos.... lalu sore dari pihak label mau minta waktu untuk bahas masalah kerjasama dengan Shabach....”

“oke...”

“ ada laporan dari penerimaan murid juga yang belum aku cek... sudah diverifikasi, tapi aku lihat lagi setiba di kantor...”

“oke sayang”

“abang jadi ke Cengkareng?”

“jadi, after lunch lah.... lokasi showroom dan integrated bengkel di kawasan barat yang bakal besar ini....”

“oke Bang.....”

“nanti malam diundang dinner lho sama Papi dan team di PIK....”

“iya.... nanti sore sudah di kantor dan langsung kesana....”

Ada undangan makan malam dari Ps William karena anaknya Laura yang baru lulus dari UI, jadi mau ada selebration kecil

“ udah siapin hadiah?”

“hmmm... kayaknya liontin deh... nanti aku tanya Olivia....”

“oke....”

Lalu

“Bang.... Pak sudino mau diminta tolong mama buat antarin dia siang ini ada acara ulang tahun kawannya di Sentul.....”

“silahkan aja Sayang....”

“pake Alphard.....”

“silahkan saja.... “ senyum Joanes

“mau pakai Aston Marthin juga boleh.....”

“ih abang... orang serius juga....” rajuk manja Aby

Dia suka tidak enak hati dengan Joanes. Meski mereka tinggal tunggu surat untuk diresmikan, namun tetap saja dia merasa suka sungkan karena semua kebaikan Joanes untuk dirinya dan keluarganya. Dia yang bersikap demikian, malam mamanya justru seperti orang tidak punya malu.

Dan benar saja, status whatsapp Lily segera muncul. Fotonya dia dengan temannya di mobilnya Aby.

Thanks yah Kaka dan Abang, udah kasih mama pinjam ABY nya

Aby hanya menghela nafasnya. Mama ini sangat beruntung dapat menantu sebaik Joanes, pikir dia.

“ini apalagi nih Michael...” ujar Jonaes sambil tertawa

“kenapa Bang?”

“kalau sudah dikantor dia mau bicara, urgent katanya.....”

“mungkin ada yang penting kali.....”

Joanes tertawa

“terakhir dia bilang begini saat dia diusir Helen karena ketahuan selingkuh....”

“ih.. masa sih Bang...”

Joanes tersenyum

“aku takut nanti abang begitu...” ujar Aby sambil melihat ke wajah Joanes

“ aby sudah lebih dari cukup buat aku....” bisiknya sambil mengelus lengan Aby

“benar yah Bang.....”

Anggukannya dibalas dengan ciuman oleh Aby.

“aku suka cemburu kalo lihat banyak perempuan lihat Abang sampe ngga berkedip...”

Joanes tertawa

“ aku sudah tidak available sayang.....”

Aby tersenyum malu. Rasa bangga dan syukurnya luar biasa saat tahu dialah pemilik hati sang pangeran tampan ini. Memang jika jalan kemana, dia sering sekali menemukan tatapan iri para wanita saat melihat dia menggandeng tangan Joanes.

Tangannya membelai tangan Joanes.

“love you so much, Bang...”

“I do.... so much too....” bisiknya.

Bagi Joanes Aby adalah sosok wanita hebat, yang mencintai dia dengan semua kesederhaan yang dia miliki, namun hatinya yang tulus dan besar itu yang buat dia kagum. Tidak pernah kepo, dan selalu percaya dengan dirinya, merupakan poin penting bagi dirinya.

Setiba di kantor, mereka segera masuk dan berjalan ke arah lift khusus di belakang untuk VVIP. Sejumlah petugas keamaan yang bertugas memberinya hormat. Joanes dan Aby menagnggukan kepala ke mereka, lalu segera masuk.

Semenjak dia muncul ke permukaan, kini Joanes sering muncul di kantor, bersama Abigael tentunya. Dia mulai tampil, meski seringnya juga dalam kesempatan tertentu. Dia masih tetap banyak duduk di belakang layar selama ini.

“pak, Leader sudah di ruangannya...” Ayu, secretarisnya Jef menelpon Michael lewat extensionnya

“oke..”

Segera dia bergegas membawa file yang ditangannya, menuju ke ruangan Jeff yang bebeda 1 lantai dari ruangan dia.

Nampak ada Hadi, Ayu dan juga Pamela, director keuangan di ruangannya dia. Melihat Michael, Jef memberi kode untuknya agar masuk. Michael membiarkan semua selesai dengan urusannya dan briefingnya, dan setelah semua selesai, hanya tersisa dia, Aby, Ayu dan Jeff

“apa Bro....” tanya Jeff

“katanya ada yang penting....”

Michael diam sesaat... dia menghampiri Jeff, lalu dengan tiba-tiba dia memeluk sahabtanya itu.

Semua yang ada di ruangan kaget melihatnya, termasuk Jeff..... dia membiarkan Michael memeluknya....

Lalu Michael melepaskan pelukannya, ada sedikit haru di matanya

Dia kemudian meletakan file yang dia bawa ke meja Jeff....

“ Pencarian kita dijawab Tuhan....” ujarnya pelan namun mengagetkan semua orang

Jef terbelalak, dia lalu menatap ke arah file tersebut dan ke Michael secara bergantian.

Dengan cepat dia membuka file itu dan melihat isinya.....

Jef bagaikan terkesima, dia seperti tidak percaya dengan apa yang di lihat di depannya ini. Foto wanita yang sekian tahun dia cari, kini muncul..... Airmata Jef tidak mampu dia tahan, langsung mengalir saat foto itu muncul di depan matanya.

“kaka.....” dia mendekap foto itu kedalan pelukannya

“kakakku Tirta.....” bergetar suara Jef

Wajah kuyuh dan lelah di foto itu meski sudah lama tidak bertemu, namun garis wajah dan mata Kakanya tidak berubah. Sehingga dengan mudah dia mengenali Kakaknya

Semua yang disitu semuanya dibuat terkejut.

Aby langsung menghampiri Jef dan memeluknya dari belakang

“ dia sayang.....??” tanyanya pelan sambil ikut melihat foto wanita itu.

Jef menganggukan kepalanya dengan pelan, wajahnya penuh dengan airmata kini.

“puji Tuhan sayang.....” pelukan Aby dari belakang

“akhirnya kita menemukannya.....”

Jef masih belum mempercayai rasanya bisa melihat kakaknya.... dia tidak melihat lagi yang lain, yang dia lihat hanya foto Kakaknya, wajah yang dia rindukan sekian tahun yang kini muncul di depannya lewat foto yang seperti menyimpan banyak kedukaan, karena tidak ada sinar disana sama sekali.

“dimana dia?”

Tanya Jef dengan tatapan nanar dan bibir yang bergetar

“ lu harus segera jemput dia.... dia butuh lu sekarang....”

“iya dimana dia sekarang??’ agak tinggi suara Jef

“3 jam dari sini.... Majalengka....”

“kita jalan sekarang.....”

Joanes segara bangkit bergegas

Semua langsung dibuat sibuk.

“Mbak Ayu, Oliv.... batalin semua jadwal kita hari ini......” ujar Aby yang juga ikut segera bergegas mengikuti Joanes.

Aimata Joanes tidak berhenti saat di lift dia sekilas membaca biodata kakaknya

“ aku ngga peduli siapa namamu Ka.... kaka tetaplah kakaku Tirtasari.....” bisiknya sambil melihat foto Kakaknya

Aby juga ikut tersedu melihat kejadian ini. Dia memeluk kekasihnya yang masih terus meneteskan airmatanya melihat foto orang yang paling dia cintai dan cari selama ini. Dia tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas apa yang Tuhan buat untuk Joanes dan Tirta, sehingga hari ini boleh dipertemukan

“aku minta maaf Ka.... maaf banget Ka.....” suaranya makin tersedu sedan, setelah dia membaca dan tahu dari Tulus bahwa Kakaknya mengalami kekerasan dalam rumah tangga, diperlakukan dengan buruk oleh suaminya dan mertuanya.

Wajahnya yang penuh airmata itu memerah menahan emosi mendengar itu, sambil membaca risalah kasus Kakaknya, Aby yang disampingnya tidak berhenti untuk menyabarkannya dan memberinya kekuatan.

Selama dia bersama dengan kakaknya dari kecil, yang dia tahu hanya Tirta yang sayang pada dirinya. Membantah apalagi berkata kasar ke kakaknya saja dia tidak pernah. Apalagi ini ada orang lain yang berani melakukan itu, membuatnya semakin marah.

“ kita ketemu dia itu yang terpenting sayang....” bisik Aby mencoba meredakan emosi Joanes

“ ngga akan aku biarkan siapapun menyentuh kakakku.....” geram Joanes dengan penuh emosi

“ Iya sayang..... sabar yah... kita jemput Ka Tirta sekarang....” bujuk Aby

Sekian lama dia mengenal Joanes, luar dalam dia tahu persis bagaimana kekasihnya ini dalam bersikap. Dan kali ini baru pertama kalinya dia melihat sebuah ikatan emosional yang sangat kuat dalam diri Joanes, dia maklum karena ini adalah hari terpenting dalam hidupnya, karena Kakaknya yang sekian tahun dia cari dan bahkan satu-satunya keluarga dia yang masih ada, akhirnya bisa segera dia temui.

Sitausi seperti hendak perang seketika di Tower Tirtasari. Pasukan pengawalan dengan disertai mobil patwal dari kepolisian sudah disiapkan oleh Michael dan timnya. Begitu mobil siap di lobby, segera Joanes dan Aby naik bersama Michael dan Hadi ikut naik di Alphard bareng Joanes dan Aby.

“pasukan sudah siap semua.....” bisik Michael ke Joanes

“preman kampung... tapi kita waspada aja...”

Joanes mengangguk

“ gue kasih otoritas ke lu.... “ balasnya menahan emosi

“ ratain kalau perlu.....”

Michael menganggukan kepalanya.

Ayu dan Olivia juga ikut di mobil belakangnya. Zubair dan Tulus juga ikut di mobil lain. Ditambah dengan pasukan pengawalan ada 2 mobil, dan 1 mobil patwal, maka ada 6 iring iringan mobil yang berjalan keluar dari lobby Tower Tirtasari.

Dengan kecepatan penuh, mereka melaju dengan kencangnya menuju ke sebuah tujuan, yaitu sebuah desa di kawasan arah timur dari arah Jakarta, tepatnya ke desa Panyingkiran – Majalengka.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd