Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menjerumuskan Gadis Muda : Dari Lugu Menjadi Liar .. (Cerita Nick)

Mantap... Ini baru asyik.... female characternya ngga gampang nyerah, bisa barhgaining yang malah bikin berbalik jadi nguasain laki-lakinya... woohooo
 
Wow
Wow
Lili...mengejar kepuasan sex & show off dengan temannya
Mantap suhu :ampun:

Apa kisah lili dengan MC juga dicerita dengan Hani & Desi? Hehe
 
Entah dorongan apa yang membuat aku begitu terangsang mendengar cerita Lili…
Kakinya satu ku tekuk keatas, aku tusukan penis ku ke liang vagina yang rupanya juga sudah basah karena klitorisnya tidak berhenti aku permainkan dari tadi .. Aku mebayangkan sebagai tokoh dalam ceritanya itu, yang dengan nafsu menyodok vagina imut tanpa bulu milik Lili dengan gaya menyamping seperti yang sedang aku lakukan saat ini kepadanya.
Lili mendesah kepalanya sampai mendorngak ke belakang, kadang aku berusaha menghisap payudaranya, tank top nya sudah aku turunkan, membuat kedua bukit indahnya terbuka lebar ..

Aku menggeser tubuhnya lebih mendekat ke Desi yang masih terkulai lemas telentang .. nafsu ku menggila, kadang payudara Desi ku remas juga, Lili hanya melihat tangan ku bermain di sana, dan membiarkannya. Rasanya kurang bertenaga menggenjot Lili dengan posisi menyamping, aku membuatnya tertelungkup dengan penis ku tidak lepas dari vaginanya .. kakinya ku rapatkan ..
Aku ingat gaya ini ketika aku menghajar habis anal Rosita.

Dengan posisi ini, aku dapat lebih leluasa menjamah Desi yang masih saja lemas tak berdaya.. dua jari ku sekarang mengorek dan menyodok vagina Desi, lucunya, vaginanya tetap mengeluarkan cairan, menandakan ia merasa terangsang dengan sodokan jari ku.

Aku sudah tidak tahan, terasa sperma ku akan segera muncrat.. ku cabut penis ku dari vagina Lili, lalu aku tusukan di vagina Desi, langsung kembali aku menggenjot keras, tidak terdengar surara desahan Desi hanya kepalanya menggeleng kesana kemari, tangannya berusaha mendorong tubuh ku tapi tanpa tenaga..

“Ih si Om.. malah nyodok Desi lagi ..” ujar Lili yang mungkin belum mendapat klimaks dari sodokan ku tadi.
“Kasihan Om .. “
“Tapi sepertinya Desi keenakan tuuh ?!” membujuk ku tapi, ragu karena melihat reaksi Desi.
“Vegi nya enak ya Om ?! Habis cuma cowonya aja yang nyodok .. itu juga jarang, kecil lagi kata Desi..” lanjut Lili sambil tersenyum.. Aku tertawa dalam hati.

Aku mendesah keras, sodokan ku semakin cepat, sekarang sepenuhnya aku menindih badan Desi, menghisap payudaranya yang putih meninggalkan tanda merah dekat putingnya.. Setelah beberapa sentakan keras, aku cabut penis ku dan aku semprotkan lahar ku di perutnya … Aaaaaargh…
Pinggul ku masih bergerak mengikuti klimaks ku, menggesek bibir vaginanya yang nampak seperti memar ..

“Kenapa Om engga minta keluarin di mulut Lili ?” tanya Lili dengan manja ..

“Om mau, tapi nanti dan cuma sama Lili..”
“Om akan bikin kamu puas “ ujar ku ke Lili, lalu mencium bibirnya..

Aku berguling dari atas tubuh Desi, berbaring ditengah dua gadis itu .. lalu aku terlelap…



Cahaya matahari pagi menyinari seisi kamar saat aku terbangun, Desi rupanya masih tidur dengan memeluk tubuh ku, ia masih terlelap, cantik wajahnya masih terpancar. Harum kopi memenuhi ruangan, rupanya Lili sudah bangun dan menyiapkan kopi.

“Des .. bangun ..pulang yuuk” aku membangunkan Desi yang terlihat masih sangat lemas.

Tidak ada yang istimewa pagi itu, hanya mandi bersama dibawah guyuran shower air hangat, saling menyabuni, saling bercanda, saling menggoda.


Saat di taksi mengantar ke rumah Desi…
Desi menyentuh bahu ku ..
“Om .. ini” Desi menyerahkan kembali amplop putih yang berisi uang yang aku berikan kepadanya beberapa hari lalu..
“Bukan karena ini Desi dan Lili mau jalan sama Om..”
“Ya engga Lil ..?!” ujar Desi .. Lili mengangguk dan tersenyum. Aku menerima amplop itu dari tangannya.

“Nanti kalau Om mau ajak Desi dan Lili, telpon aja” ujar Desi menutup pembicaraan.
 
Lili mantaaapp hu.... Kapan giliran maria chinese hu
 
Keren huu...tetep semangat menulisny
Terima kasih ..

Mantap... Ini baru asyik.... female characternya ngga gampang nyerah, bisa barhgaining yang malah bikin berbalik jadi nguasain laki-lakinya... woohooo
Sangaat Om .. nantinya malah bisa mengendalikan si Nick

Wow
Wow
Lili...mengejar kepuasan sex & show off dengan temannya
Mantap suhu :ampun:

Apa kisah lili dengan MC juga dicerita dengan Hani & Desi? Hehe
Diantara mereka memang demikian, nanti ada di cerita selannjutnya..

Wow SMA awas entar di sentil momod om hihihi semangat melanjutkan Cerita ini
sudah di koreksi. padahal yang lebih jelas juga ada..

lily nakaaal bangeeeet
Bangeeet Om ..

Binal juga tu si lili.. :ngiler:
Dari Lili ada yang lebih binal nanti

Hani ?...
Bagaimana ya tuh orang, incest gak ya?
Hani, Lili & Desi sobat..

Lili mangstafff juga!!
Semoga tetap mantap ..
 
Maria sahabatnya Rosita, tapi tidak untuk hal-hal yang miring...
Di cerita Lili nanti, ada teman yang baru kenal, tapi bisa menjadi sobat untuk hal yang miring .. ;)

Siap hu, mantul :D

Oh iya hu, kalau boleh tanya si Maria nasibnya gimana ya hu? Masih kerjakah di klub?
 
Siap hu, mantul :D

Oh iya hu, kalau boleh tanya si Maria nasibnya gimana ya hu? Masih kerjakah di klub?
Dalam cerita ini ?! Masih ....

Short update, but worth the wait...
Love it...
Seharusnya up date ini langsung setelah POV Lili.. tapi pas ada kerjaan jadi terliwat ..
maaf kan ...
 
Bagian 5
Rosita dan Vitha



Suatu sore di loker karyawati, sebuah tempat hiburan ternama di Jakarta…

Seorang gadis berseragam waitress sedang menangis di sudut meja makan, menungkupkan kepalanya di meja, rambutnya yang pendek, sampai menutupi wajahnya, bahunya berguncang-guncang …

“Kak Vitha kenapa ?” tanya Rosita sambil merangkul pundak gadis itu…
“Eh Ocha.. engga apa-apa kok..” sambil mengusap mata dengan punggung tangannya..
“Ini minum dulu…” sambil menyodorkan Aqua gelas yang terletak didekatnya..

“Aku kesel banget sama pacar aku” kata Vitha sambil sesenggukan sisa tangisnya ..
“Oooh pak Andi ?! Emang kenapa Kak ?” Rosita memotong..
“Kok kamu tahu ?” tanya Vitha heran ..
“Ya tahu laah Kak.. mulut anak-anak tahu sendiri, suka nge-gossip”
“Emang pak Andi kenapa Kak ?” lanjut Rosita memancing cerita ..

Vitha bercerita panjang lebar tentang pacarnya yang kepergok didalam ruang karaoke yang kosong dengan seorang waitress (pelayan perempuan), kepergok selingkuh, pak Andi adalah Supervisor Karaoke yang sudah dipacarinya selama setahun lebih. Rosita mendengarkan cerita Vitha dengan penuh perhatian, mereka berdua akrab karena satu Tim, Vitha adalah Captain, lebih senior, atasan langsung Rosita dalam tugas operasional sehari-hari.

“Males banget kerja hari ini, males ketemu pak Andi males juga ketemu perempuan itu” Vitha berkata dengan kesal.
“Rasanya pingin ku hajar saja perempuan gatel itu” kata Vitha sambil melempar gelas Aqua yang sudah kosong..
“Tenang dulu Kak .. jangan emosi.. malah nanti bikin masalah baru” bujuk Rosita sambil mengusap bahunya..
“Sekarang cooling down dulu.. jangan emosi” lanjutnya
“Nanti aku pulang, pak Andi pasti datang ke rumah, minta-minta maaf … males bangeet !” ujar Vitha ketus.. wajah nya cemberut..

“Gini aja Kak, kita lanjut aja yuuk.. kita happy-happy .. aku temenin” dengan semangat Rosita mengusulkan, suatu hal yang biasa buat mereka untuk mencari hiburan jika sedang ada masalah.. Mencari hiburan ditempat hiburan lain yang karyawannya mereka kenal, seperti yang sering aku lakukan.

“Ogah aaah .. bosen” jawah Vitha pendek..
“Atau kalau mau, Kak Vitha bisa ke kost-an ku nanti malam ?!, kalau memang engga mau pulang” Rosita memberi usul ..
“Engga enak aah !” jawab Vitha pendek lagi..
“Terus Kak Vitha mau nya kemana ? Biar Ocha temenin.. “ bujuk Rosita memberi perhatian kepada seniornya yang telah banyak membantunya selama ini..

“Enak nya kaya gini nih, minum sampai tepar.. terus tidur .. lupa sama masalah” gumam Vitha seperti tidak ingin didengar Rosita.

Vitha yang berdarah Menado memang akrab dengan alkohol, dilingkungan keluarga besarnya sangat biasa dalam pesta disuguhi bir atau minuman beralkohol lainnya. Wajar saja kalau minum menjadi pelarian masalahnya.


“Ya udah.. ditempat kost Ocha aja Kak .. bisa kok” kembali Rosita menawarkan ..
“Engga aaah.. engga enak.. engga bisa teriak-teriak..” kata Vitha dengan nada putus asa..
“Iiih Kak Vitha .. masa sih teriak-teriak ?”
“Aaah gini aja Kak .. kita buka kamar.. terus kita jadi bisa happy-happy” ujar Rosita ceria seperti menemukan jawaban.. Buka kamar istilah lain untuk Check in di hotel.
“Buka kamar sama siapa ?! sama tamu ?! Iiiih ogah banget Cha ..!” kata Vitha ketus bibirnya maju cemberut..
“Aku minta pacar aku bukain kamar untuk kita ..” sambung Rosita datar
“Pacar kamu ?! Pak Nick ??” Vitha memotong pembicaraan Rosita ..
“Kok ?! .. Kak Vitha tahu ??” tanya Rosita heran .. karena ia merasa selama ini telah menutup-nutupi dengan baik..
“Ya tahu laah .. mulut anak-anak tahu sendiri, suka nge-gossip” kata Vitha mengulang persis perkataan Rosita sebelumnya, lalu mereka tertawa berdua …

Vitha mulai ceria ..
“Terus pak Nick gimana ?” tanya Vitha
“Sepertinya sedang sibuk, tadi sedang sama tamu di room karaoke” Rosita menjelaskan..
“Pulang kerja kita langsung kesana” lanjutnya..
“Nanti kalau pak Nick nyusul gimana ?” tanya Vitha lagi ..
“Ya biarin aja.. kita tetap aja happy-happy, paling dia mabok… tepar .. terus tidur” jawab Rosita enteng..
“Kamu sering yaa sama pak Nick ?” goda Vitha .. sambil menggelitiknya ..
“Kak Vitha juga sering yaa sama pak Andi ??” balas Rosita menggoda .. lalu mereka tertawa cekikikan.. lalu saling menceritakan pacar..

“Sudah yuuk .. kita masuk lagi.. nanti dicari pak Andi …” kata Rosita ..
“Ayooo … nanti kalau ketahuan bisa dikasih Surat Peringatan oleh pak Nick..” lanjut Vitha kembali menggoda … mereka tertawa-tawa berjalan masuk ke area operasional tempat hiburan.



Aku sedang ngobrol dengan tamu didalam ruang karaoke .. dipenuhi asap rokok dan aroma alkohol tercium keras, beberapa pemandu lagu mendampingi relasi dari tamu ku ini.. Terasa ada sms masuk ke hp ku lihat dari Rosita ..
‘Pak.. Bukain kamar dong nanti’ isi pesannya ..
‘Saya masih sibuk’ jawab ku pendek, aku pikir Rosita mengajak ku check in, lalu melanjutkan ngobrol dengan tamu .. Kembali aku merasa ada pesan masuk.. ku lirik hp ku.. dari Rosita lagi….

‘Buat Ocha sama teman Ocha’ isinya ..

‘Teman kamu siapa ?’
'Kamu nanti aku panggil ke ruangan'
2 pesan langsung aku kirim karena aku tidak mau diganggu..


Aku permisi ke tamu ku untuk menyelesaikan pekerjaan .. lalu kembali ke ruang kerja ku, untuk memanggil Rosita ..

Terdengar ketukan di pintu ruang kerja ku..
"Masuk !" teriak ku .. Rosita masuk ke ruangan ku dengan wajah ceria ..
"Bapak teriaknya keras banget .. kaya lagi itu" katanya genit menggoda ku ..
"Huuuus !! .. kamu mau sama siapa sih ? Perempuan khan ?! Awas aja .!" kata ku penasaran
"Iya laah pak .. mana berani Ocha" jawabnya manja

Aku tidak banyak bertanya tentang siapa kawannya yang akan diajak.. buat aku ini kesempatan bagus, karena sudah dua minggu berlalu sejak aku bermain dengan Desi dan Lili..

"Ini kartu member nya, buka kamar yang bagus saja .. jangan yang standar.. ini uang buat kamu beli cemilan .." kata ku tegas

Rosita tidak menjawab, hanya terus memandangi ku dengan mata menggoda ..

"Mau bawa minuman engga ?" Tanya ku .. menawaran membawa minuman beralkohol persediaan ku.
"Boleh pak .. eh bapak aja yg bawa aah" jawabnya cepat.
"Kamu berdua mau pulang cepat engga ? Sudah aku bikinkan Surat Tugas ke Kunir 8, jam 21, nih " kata ku ..

Kunir 8 adalah karaoke khusus bos-bos yang pemiliknya sama dengan tempat kerja ku .. Waitress tempat ku sering diperbantukan disana ..

"Boleh pak .." jawabnya ceria .. tapi duduk diam saja
"Sudah mau apa lagi .. ?" Tanyaku

“Eh iya .. Ocha jadi ngelamun.. Terus bapak nyusul jam berapa ?" Tanya nya penuh harap ..
"Paling jam 10 - 11 .. males .. tamu ku ngajak minum terus .." ujar ku bersungut-sungut ..
"Kelihatan kok pak .. mukanya sudah merah begitu" katanya
"Sudah sana .." usir ku sambil bercanda ..
"Daaaah bapak" sambil melambai genit ..
"Jangan macem-macem !" ancam ku .. Rosita tidak menjawab, langsung keluar .. bokong indahnya bergoyang kala ia berjalan menjauh

'Dasar bocah !' Bathin ku ..

Aku membayangkan Rosita sedang memberi kabar gembira ke temannya .. aku mencoba menerka-nerka siapa temannya yang akan diajak.. Maria atau Desi lagi ? Kalau Santi jelas tidak mungkin..
'Ah masa bodoh, gimana nanti' pikir ku ..



Aku sudah sangat suntuk di room bersama tamu ku, banyak diajak minum dan di cekoki obat .. aku mulai terasa melayang .. jam 22 kurang aku permisi pulang ..


Dalam taksi yang mengantar ku ke hotel Sentral, aku terus menerka-nerka siapa gerangan temannya ..?!

Dengan langkah cepat menenteng tas laptop & tas gym langsung menuju kamar 818 seperti yang di SMS Rosita ..

Bel pintu kamar ku tekan, tidak lama pintu dibuka Rosita, belum menutup pintu, ia langsung mencium bibir ku .. Aku mencoba mencari- cari sosok yang lain didalam kamar yang sudah temaram ..
Ku lepas ciuman Rosita, lalu aku berjalan masuk .. kulihat sesorang gadis berambut pendek sedang duduk di sofa kecil .. setelah ku perhatikan ..

"Eh .. Vitha .. naah gitu dong .. sekali-kali ikut happy-happy" kata ku
"Iya pak Nick .. Vitha lagi suntuk nih pak" jawabnya datar.. tanpa beban.. seperti terbiasa dengan laki-laki dalam kamar..
"Ya udaah .. santai aja .." aku meletakkan tas gym aku dan masuk ke kamar mandi membersihkan diri ..

Vitha adalah gadis Menado yang sangat menarik, cantik, kulitnya putih, rambutnya berpotongan pendek, anaknya sangat supel, aku tidak pernah melihat dia berwajah muram, selalu riang ..
Kurang lebih setahun yang lalu saat aku masuk kerja disana, ia salah satu gadis yang menarik perhatian ku, pernah aku mencoba mendekati, tapi aku mundur karena dia sudah punya pacar Andi, Asisten Manajer Karaoke ..

Walaupun begitu, setiap ada kesempatan melihatnya, aku mengagumi kecantikannya.. ia tidak terlalu tinggi, badannya sintal, payudaranya besar, terlihat padat bulat kalau jalan bergoyang indah, pantatnya bulat agak lebar, pahanya dan betisnya juga besar ... Semuanya lebih besar dari Rosita, ia lebih tinggi sedikit. Usianya mungkin 1 tahun lebih tua ..


Keluar dari kamar mandi aku langsung membuka laptop ku melanjutkan sedikit pekerjaan .. Aku sudah berganti baju mengenaikan t-shirt dan celana boxer.

"Kamu enjoy aja dulu .. aku beresin kerjaan sebentar yaa" ujarku pada mereka
"Iya pak .." lalu mereka duduk bersanding di sofa.

Kulihat di minuman Martell dimeja kecil dengan isinya sudah kurang dari setengah, 2 buah cangkir yang masih ada sisa minuman di dalamnya, sekaleng Green Tea yg sudah terbuka .. aroma alkohol merebak seisi kamar ..

Rupanya 2 anak ini benar kabur dari tugasnya, menggunakan kemudahan dari Surat Tugas luar yang aku berikan .. mereka hanya melepas rompi dinas, sementara blouse / kemeja satin putih dan celana panjang ketat hitam seragam, masih dikenakan, bra hitam mereka menerawang ..
Aku mengerjakan pekerjaan di laptop sudah sulit konsentrasi disamping pengaruh alkohol, juga pemandangan 2 gadis yang duduk di sofa menikmati musik, sambil matanya terpejam ..

Mereka berdua berbisik-bisik sambil tertawa cekikikan ..

Beberapa saat ku perhatikan gerak -gerik mereka, ini pasti bukan pengaruh alkohol saja, tapi mereka juga on .. aku penasaran, aku panggil Rosita ..

"Yang .. !" dengan gerakan tangan memanggilnya ..

Rosita menghampiri ku, langsung duduk dipangkuan membelakangi ku, dan menarik kepala ku kearah lehernya .. tanpa ragu memperlihatkan kedekatannya kepada ku .. yang notabene adalah atasan mereka berdua di tempat kerjanya .

"Kamu sama Vitha pakai ya ? Dapat dari mana ?" tanya ku menyelidik ..
"Iya .. setengah-setengah ... dari Kak Vitha .. jangan dimarahin ya pak" sambil merengek berusaha mencium bibirku ..
"Dikasih tamu kata Kak Vitha" lanjutnya ..

"Kasih tahu Vitha, jangan sembarangan ..nanti dijebak" kata ku tegas.. Rosita hanya mengangguk
"Kata Kak Vitha .. bapak juga pakai .." lanjut Rosita .. aku tidak menanggapi .. hanya tersenyum dalam hati, memang Vitha lebih berpengalaman jadi paham ...

Rosita duduk dipangkuan ku sambil pinggulnya digerakan maju mundur menggoda ku ..
"Sudah sana .. engga enak sama Vitha kalau dia lihat seperti ini" kata ku sambil mengangkat pantatnya ..
"Biarin aja .." kata nya berdiri, mengecup bibir ku lalu ia kembali duduk di sofa ..


Beberapa saat aku bisa mengerjakan pekerjaan di laptop .. sesekali mendengar mereka tertawa berdua .. saat aku berbalik melihat mereka ternyata sudah berjoget .. menikmati musik .. ku lihat mereka kondisinya berlebihan, terhuyung-huyung, Vitha nampak lebih parah kondisinya dari Rosita, mungkin imnum lebih banyak, mungkin terbawa emosinya yang sedang bermasalah dengan pacarnya, pakaiannya sudah acak-acakan keluar dari celana panjangnya, matanya setengah terbuka.. Rosita nampak selalu berusaha menjaga, mengikutinya kesana kemari .. Aku hanya memandang mereka, sambil tertawa-tawa dalam hati, melihat kelakuan konyol mereka.. kadang mereka saling berbisik lalu tertawa bersama…

Memperhatikan 2 gadis itu, angan liar ku melayang-layang, ditengah kondisi antara sadar dan tidak sadar, mulai muncul dorongan birahi .. aku bertekad malam ini harus bisa mengerjai mereka berdua habis-habisan, seperti permintaan Rosita saat setelah bermain bersama Desi. Keyakinan ku sangat besar, Vitha pernah bersetubuh, karena aku tahu dari cerita orang bahwa Andy adalah penjahat kelamin, dan Vitha pasti salah satu korbannya. Hanya tinggal bagaimana membangun situasi sehingga semua bisa terbawa suasana…

Tiba-tiba aku Vitha menangis dengan keras, aku sangat terkejut mendengarnya, aku langsung melotot kepada Rosita, aku kira mereka berdua bertengkar… Rosita memeluk nya mencoba menenangkannya .. Aku menghampiri mereka berdua memeluk mereka dan mengajak duduk di sofa.
Vitha menangis sambil ngomel-ngomel tentang kelakuan pacarnya.. aku merangkulnya di sofa mencoba ikut menenangkan, tangisnya mulai reda lalu ia mulai bercerita sambil terisak-isak.. Rosita nampak khawatir …

Biasa terjadi kalau sedang mulai on atau dibawah pengaruh alkohol, sesorang akan terbawa imajinasinya, jika imajinasinya menyenangkan maka akan membuat orang itu juga bahagia, namun bisa juga sebaliknya bisa bersedih atau marah, seperti yang dialami oleh Vitha. ‘Aku harus segera menyelesaikan, jika tidak maka akan merusak suasana…’ bathin ku

Setelah Vitha selesai bercerita, dan mulai agak tenang, aku seperti pahlawan kesiangan menawarkan membantu dia menyelesaikan masalahnya. Dengan tetap merangkul bahu Vitha di sofa ..
“Mau saya selesaikan ?? “ tanya ku ke Vitha, ia hanya mengangguk tanpa melihat ke arah ku ..
“Yang.. ambilkan hp aku” perintah ku ke Rosita yang dengan sigap melakukannya.. tanpa tahu apa yang akan aku perbuat..

“Pak Edy masih di kantor ?” aku menelpon asisten ku pak Edy..
“Masih Beh .. ada apa Beh ?” dengan suara agak panik…
“Lu tahu waitress karaoke yang namanya Wati !” kata ku tegas
“Tahu Beh.. terus kenapa ?” tanya pak Edy bingung
“Mulai besok lu pindahin dia ke Café, pacaran di room. Tukar sama waitress café yang bagus“ kata ku lagi dengan tegas
“Urusan sama Vitha ya Beh..” tanya nya menyelidik ..
“Bawel lu aah … Kasih tahu ke Manajernya malam ini, terus bikin suratnya, besok gue tanda tangan” kata ku dengan suara keras, tujuannya supaya Vitha jelas mendengar.

Bertugas sebagai waitress karaoke lebih disukai, karena tamunya banyak dan Tip yang tamu kasih langsung juga besar, memang lebih sibuk. Sedangkan di café sebaliknya, sepi tamu dan jarang yang kasih dapat tip. Mengenai masalah mutasi karyawan menjadi hak mutlak kewenangan ku sebagai Manajer Personalia.

“Baik Beh.. apa lagi ?” tanyanya
“Kalau lu sudah bicara dengan manajer karaoke, lu sms gue” ku matikan telpon..

“Tuh Vith .. sudah beres khan ?! Apa lagi ?” tanya ku ke Vitha, berusaha mengambil hatinya ..
“Perempuan gatel itu bakal susah ketemu pak Andi” kata Rosita mendukung ku..
“Iya pak Nick .. terima kasih ya pak..” cuup .. Vitha mencium pipi ku… ‘Sudah satu point aku dapat..’

Sejenak mereka aku tinggalkan, tetapi kelihatan Vitha masih belum bisa ceria, Rosita terus berusaha mengalihkan perhatiannya dari masalah pacarnya itu..
Hp ku menyala, ku lihat sms dari pak Edy yang memberi tahu tugasnya sudah dilaksanakan, lalu ku perlihatkan kepada Vitha .. ia tersenyum…

Riskan juga melihat kondisi Vitha yang masih bad mood, bisa merusak suasana…
“Vith.. biar kamu seneng.. nih ada Happy 5, mau ” ujar ku ..
“Mau pak ..” Jawab Vitha, tanpa aku jelaskan ia sudah tahu efek obat itu, yang akan membuat orang yang meminumnya selalu bahagia, aku menangkap bahwa Vitha sudah sangat paham tentang dunia malam.
Ku serahkan ke tangannya dan langsung diminumnya dengan sekali tegukan dari Martell yang tersisa dicangkir… Tidak butuh lama, langsung terlihat Vitha mulai ceria, tertawa cekikikan bersama Rosita yang juga pandai membangun suasana.. mulai kembali berjoget riang bersama..

Kalau aku tidak memulai, aku tidak segera mendapat kenikmatan yang ku angan kan…

Rosita menghampiriku yang duduk tidak jauh dari mereka, menarik ku berdiri dan mencium bibir ku denga ganas, sambil bergumam.. aku tahu itu dibuat-buat… menurunkan kepala ku supaya menjilat leher dan dadanya .. kancing blouse nya ku lepas 2 buah, sehingga aku dengan mudah menjilat dada dan payudaranya bagian yang tidak tertutup bra, kemudian aku meremas pantatnya…
Rosita dengan terang-terangan meremas penis ku yang masih tertutup celana boxer, sama sekali tidak merasa sungkan dengan Vitha yang melihatnya melakuan itu pada ku. Tubuhnya terasa sangat limbung, lalu aku dudukan di sofa besar…
“Vith.. sambil duduk aja .. takut jatuh kalau kamu berdiri…sudah kenceng khan ?!”ujar ku ..
Ia mengangguk dan duduk bersebelahan dengan Vitha.. musik yang terdengar dari TV membuat mereka semakin keras menggoyang kan kepalanya..

Aku mendekati Rosita dari belakang, sedikit membungkuk, kepalaku sengaja pada sisi yang dekat dengan Vitha, ku cium dan ku jilat lehernya, tangan ku menelusup dari bajunya, meraba ke dua bongkahan payudara yang nampat padat mancung.. dengan mudah aku bisa memainkan putingnya .. Ia mendesah-desah..
“Enak engga Yang ??”
“Kamu jagain Vitha yaa .. kamu bikin Vitha happy..” kata ku ke Rosita yang sebenarnya juga ingin mengambil hati Vitha ..
“Iya pak …. aaaaah” Rosita menjawab sambil mendesah karena putingnya aku pilin…

Lalu aku berpindah ke Vitha, menempelkan pipiku dipipinya, ia tidak menolak, tangan ku mengelus-elus lengannya, dengan sengaja ibu jari ku menyentuh mengelus lembut sisi payudaranya …
“Sudah .. engga usah dipikirin.. Aku sudah selesaikan masalahnya khan ?” .. Vitha hanya mengangguk..
Ku peluk dari belakang, tangan ku menekan payudaranya, lalu aku cium bibirnya sebentar dan berlalu, sambil meraba payudaranya yang padat bulat lebih besar dari Rosita.. Vitha terlihat biasa saja, saat payudaranya aku raba..

“Bersih-bersih sana !” perintah ku kepada mereka berdua..

Dengan terhuyung-huyung mereka berdua masuk ke kamar mandi.. aku duduk di sofa yang ditinggalkan mereka .. Aku mengambil multi vitamin china warna biru, aku langsung minum, karena aku harus sangat fit bakal menghadapi pertempuran besar melawan 2 gadis ini.


Semerbak wangi parhum Kenzo memenuhi kamar, Rosita keluar dari kamar mandi langsung mematikan lampu, hanya menyisakan sinar dari TV dan koridor kamar mandi… Rosita sudah melepas celana panjang nya, blouse nya yang sudah terbuka beberapa kancingnya tetap dikenakan, celana dalam mini, juga masih dikenakan… Ia langsung berlutut dilantai diantara kedua paha ku, menurunan celana boxer, langsung menjilat-jilat penis ku .. aku melenguh menerima serangan tiba-tiba dari Rosita …
Kemudian, aku melihat Vitha keluar dari kamar mandi, sinar lampu koridor meneranginya sesaat, namun aku bisa melihat jelas, blouse satin putih masih dikenakan, dengan 2 kancing paling atas sudah terbuka, ‘aku coba mengingat-ingat kapan aku membukanya ?’, celana panjang hitamnya sudah dilepas, celana dalamnya hitam terlihat… pinggul dan pahanya yang sintal putih terlihat… masih terhuyung berjalan kearah ku dan dengan tenangnya duduk disebelah ku, aku yakin dia dapat dengan jelas melihat Rosita sedang menghisap penis ku..

“Tadi Ocha sudah minta ijin ke Kak Vitha, kalau Ocha mau mulai duluan pak” kata Rosita memandang ke arahku sambil mengocok pelan penis ku..
“Iya khan Kak Vitha ??” tanya Rosita meminta penegasan..
“Iya .. santai aja lagi Cha” jawab Vitha dengan entengnya sambil matanya setengah terpejam .. aku yang terlihat terheran-heran menyaksikannya..
Ku beranikan diri ku merangkul pundak Vitha, ia malah sedikit memiringkan tubuhnya ke arah ku.. tidak ada penolakan… tangan ku yang merangkul mulai nakal, secara perlahan dan lembut mengelus puncak payudaranya yang besar membusung, putingnya terasa mengeras dibalik bra hitamnya … sekaligus aku mencum dan menjilat telinga dan lehernya .. ia mendesah pelan.. tangan ku yang lain, mengelus-elus pahanya yang putih mulus .. kulitnya licin khas wanita Menado.. sengaja ku mainkan jari-jari ku menggelitik setiap sisi permukaan pahanya .. Rosita masih sibuk memainkan penis ku dengan mulutnya, lidahnya menari-nari di sepanjang batang penis ku, sambil tidak hentinya bergumam dan mendesah..

Ku singkap kan blouse yang sudah terbuka kancingnya, sehingga aku dapat langsung merasaan kulit dada Vitha, ku mainkan jari-jari ku dipermukaan kedua bukit payudaranya, ku sisipkan jari ku mencari putingnya, menyentuhnya dengan ujung jariku.. Vitha terdengar mendesah ..

Di awal permainan, memancing birahi perempuan dengan memainkan puting dan klitorisnya sekaligus, lebih mudah dengan cara duduk sambil merangkul, dan akan cepat membuat sangat terangsang.

Rosita mengeluarkan semua kemampuannya, ia memasukan sedalam-dalamnya penis ku ke mulutnya lalu mengangkat kepalanya sambil menghisap dengan kuat, lalu secara cepat dimasukan kembali.. kadang ia menjilat semua bagian diseputar penis sampai kebagian bawah dekat anus ku ..

Aku masih fokus memancing birahi Vitha, terus memainkan putingnya dari dalam branya yang masih terpasang, tangan ku yang lain sudah mengelus vaginanya dan posisi klitorisnya dari luar celana dalamnya … Aku menarik wajahnya, dan mencium bibirnya, ia merespon, tapi belum terasa birahinya ..
“Lepas bra nya yaa ??” kata ku .. ia tidak menjawab, memajukan badan lalu melepas kancing bra di punggungnya, lalu melepaskan tanpa membuka kemejanya..
Aku melihat Vitha dan Rosita saling beradu pandang dan tersenyum ..
Ketika Rosita sedang mengulum penis ku dalam-dalam .. Vitha menggodanya ..
“Kecil-kecil nakal yaa ..” sambil Vitha mencolek dagu Rosita..
Ia mengeluarkan penis ku …
“Biarin … enak tauuuu Kak“ sambil mengerling lalu kembali memasukan penis ku dalam dengan tetapmemandang mata Vitha ..
“Kak Vitha mau ??” sambil menyorongkan penis ku kearah Vitha.. Ia hanya tersenyum.. tidak menolak…

Ketika Vitha sudah duduk bersandar lagi dalam rangkulan ku, aku langsung turun ke dadanya .. menjilat putingnya, ia membuka semua kancing blousenya sehingga seluruh badan bagian depan tidak tertutup apapun.. tidak hanya ku jilat tapi mulai ku hisap-hisap.. bukit kembarnya yang besar dengan puting coklat muda, areolanya ikut mancung bersama ujung pentilnya… besar namun padat .. tidak turun.. nampak menggairah kan secara keseluruhan…

Terasa ada tangan lain yang ikut mengocok penis ku, ternyata Rosita membimbing tangan Vitha ikut mengocok penis ku, sementara ia sendiri terus mengulum keluar masuk mulutnya…

“Pak.. masukin dong ..” Rosita memohon .. Ia berdiri menggandeng tangan ku ..
“Kak Vith.. pak Nick aku pinjam dulu yaa “ goda Rosita sambil berpaling berjalan ke tempat tidur menggandeng ku ..

Rosita berbaring telentang, menempatkan dirinya memanjang, sehingga ketika aku nanti menggenjotnya, badan ku tidak menghalangi padangan Vitha kearahnya .. Ia menggerai rambutnya mengangkat kedua kakinya lurus keatas…
“Sodok Ocha yang dalam yaa pak … Ocha mau yang keras..” suara Rosita cukup keras, aku yakin Vitha dapat mendengarnya ..
Kemudian ia sibuk sendiri .. mengganjal pinggulnya dengan bantal sehingga bukit vaginanya mendongak.. lalu membasahi vaginanya dengan ludahnya sendiri ...

"Pak .. sini .. Ocha isep dulu buar tambah gede .."

Aku mendekatinya, ia berbaring miring lalu membiarkan penis ku masuk leluasa ke mulutnya .. hisapan kuat langsung terasa menarik kulit penis ku .. lalu mencoba memasukan semua penis ku kemulutnya ..
Jari ku mengosok permukaan vaginanya, licin oleh lendir dan liurnya ... ku masukan 2 jariku ke liang vaginanya .. lalu ku kocok dengan cepat, jari ku berputar didalam mengorek dinding liangnya .. Rosita melenguh keras ..

"Udah pak .. masukin .. Ocha sudah kepingin banget .. " serunya ..

Aku berdiri diantara 2 kakinya yang lurus keatas, dengan sekali dorongan amblas penis ku ke vaginanya ..
"Aaaaaah .. pelan pak .. " bisiknya ketika aku mulai menggerakan pinggul ku maju mundur .. berpegang pada kedua pahanya .. ia menggelengkan kepala nya menerima kenikmatan sodokan yag aku berikan .. kadang aku remas ku hisap juga payudaranya .. tangannya kadang bergerak meremas payudaranya sendiri .. aku percepat goyangan ku .. memberi rasa nikmat lebih kepadanya… matanya terpejam…


"Vith .. sini dong .." pinta ku ke Vitha yang hanya duduk di sofa ..

Ia mendatangi ku, areola putingnya nampak menonjol dan mengkilat menandakan ia juga sudah dilanda birahi .. ku rengkuh pinggang nya dan remas salah satu bukit payudaranya mendorong sedikit ketas sehingga aku dengan mudah menghisap putingnya, Vitha mendesah nampak sangat menikmati .. mulut ku bermain di kedua bukit kembarnya, menjilat dan menghisap.. lidah ku berputar.. menekan putingnya.

Tangan ku susupkan kedalam celana dalamnya, terasa melewati bulu-bulu halus lalu menemukan celah vaginanya .. jariku langsung menyusup dalam ke liangnya . menggesek lembut ... terasa klitorisnya tersembunyi..

"Pak .. Ocha mau keluar .. cepetin dulu dong pak .." rengeknya ..
“ Kak Vith .. sebentar yaa “sambil mengerling ke Vitha..
Ku lepas kan Vitha, langsung aku menggerkan pinggul maju mundur dengan cepat... Ingin segera memberi kenikmatan sampai Rosita mencapai klimaks .. pinggulnya ikut begerak .. nampak mengejan .. lalu kejang dan bergetar .. aku berikan satu sodokan keras dan dalam lalu ku tahan ...

"Paaaaaak ... aaaah .. " Rosita mendesah keras .. sampai mengangkat badannya saat mengejang.. terasa vaginanya berkedut .. lalu menghempaskan badannya kembali telentang dengan napas terengah ..

"Kak Vith .. Ocha sudah keluar .. " katanya dengan suara bergetar tertahan ..
"Mau gantian Kak ..?" sambil menggeserkan badan dan melepaskan penisku dari vaginanya .. cairan bening merembes dari vaginanya juga melumuri penis ku ..


Vitha berbaring telentang di sebelahnya .. telentang tapi batas lututnya tetap menjuntai .. ia belum mengerti memposisikan diri ..

"Kak .. mau dijilatin dulu enggak ?? Jilatannya pak Nick enak lho Kak…" Rosita mempromosikan kehebatanku ..
"Kamu sering ya ?" goda Vitha ..
"Iya laah Kak .. enak sih .." jawab Rosita enteng .. lalu mereka berdua tertawa .

Tanpa menunggu persetujuan Vitha, aku mulai menjilati perut Vitha .. lalu turun kebawah .. tangan ku menyusup ke bokong nya meremas lembut ..

"Buka ya Vith ?" tanya ku .. Ia hanya mengangguk ..
"Kok kalau ke Ocha.. bapak engga pernah minta ijin sih ?! .. main tarik aja" protes Rosita kepada ku ..

Aku cubit perut Rosita pelan sambil melotot kepadanya ... Melihat ku mereka tertawa lagi ..
Aku tarik kebawah perlahan celana dalam Vitha .. sedikit mulai nampak bulu halus diatas bukit vaginanya .. nampak rapi seperti baru tumbuh setelah dicukur bersih .. lalu terlihat belahan vaginanya .. bentuknya tembam .. garis vaginanya panjang .. klitorisnya tidak nampak, tersembunyi diantara belahannya .. setelah celananya terlepas dari kakinya .. aku angkat kedua kakinya menapak di kasur .. sehingga aku dapat dengan jelas melihat dari atas sampai area anusnya .. semua terlihat putih bersih .. baunya khas, tidak ada yang aneh, ada tanda garis lipatan di selangkangannya .. itu saja warna berbeda dari area selangkangannya…

Aku berlutut diantara kedua pahanya .. ku sapukan lidah ku ke kulit pahanya bergantian ke kiri dan kanan.. setiap kali lidah ku menyentuh kulitnya, ia mengejan ..

Bibir vaginanya ku lebarkan dengan jariku .. nampak terlihat merah .. berkilat karena lendirnya .. aku menggodanya dengan menjilat sekelilingnya tanpa menyentuh belahan vaginanya .. pinggulnya bergerak- gerak seperti berusaha lidah ku menyentuh bibir vaginanya .. sesekali tangan ku meremas dan memainkan puting ..

"Dibuat main ya Kak ? Iya tuuh kebiasaan pak Nick kalau mau jilat dibuat main dulu" cerita Rosita membongkar kebiasaan ku ..
"Iya Cha ... aaah" jawab Vitha ..
"Kalau mau dijilat .. minta dulu dong ?" Kata ku menggoda Vitha

"Tuuh Kak .." potong Rosita ..
"Iya .. pak jilat doong" Vitha memohon dengan suara bergetar menahan birahi .. matanya menggoda memandang ku
"Mau lama apa sebentar ?" goda ku lagi .
"Yang lama pak" .. jawabnya cepat ..


Aku lebarkan lagi bibir vaginanya .. aku menemukan klitorisnya kecil tersembunyi ..
Ku sapukan seluruh permukaan lidah ku keseluruh belahannya .. dari bawah keatas ... Vitha seperti terhenyak .. lalu mendesah keras .. lidah ku berputar di belahannya .. klitorisnya kecil ku coba hisap.. dan ku gelitik dengan ujung lidah ku .. Vitha mengejang.. menahan gelombang birahinya .. kepala ku dipegangnya dan ditarik menekan ke arah vaginanya ..

Suatu ketika aku coba masukkan lidah ku sedalam-dalamnya lalu aku gerakan .. Vitha melenguh keras mengangkat badannya pinggulnya mengejan ..


"Vitha suka banget dijilat gini paak ... aaaaah" seru Vitha mendesah keras ..
"Enak khan Kak .." Rosita melanjutkan ..
"Enak banget Cha .."

Aku tetap menjilat sambil mendengarkan mereka ..

"Mau dimasukin Kak ?" tanya Rosita ..
"Nanti . Sebentar .. masih enak " jawab Vitha sambil terengah ..

Aku kembali berusaha untuk memberikan jilatan yang paling nikmat dirasakan oleh Vitha ..
Akhirnya aku sudah tidak tahan, ingin segera merasakan gesekan vagina tembem nya ..

Aku berdiri …

"Masukin ya Vith .." tanyaku .. dijawab hanya dengan anggukan.. matanya terlihat sendu menanti penis ku masuk ke vaginanya. Aku tarik badan Vitha hingga pinggulnya berada di bibir tempat tidur, kakinya ku angkat lurus keatas, sehingga nanti waktu aku menyodoknya bisa lebih keras dengan bantuan dorongan kaki .. Aku gesek penis ku di bibir vaginanya .. lendir segera membasahi penis ku ..

Aku ingin jahil ke Rosita ..

"Yang basahin .." pinta ku ke Rosita

Tak ku sangka ia langsung berbalik menungging dan menghisap penis ku yg mengacung keras diatas vagina Vitha ..

"Lihat waktu masuk .. " kata ku lagi ke Rosita .. Sejenak aku mainkan penis ku dibelahan vagina Vitha .. hanya menggesek permukaanya ...

Berlanjut dengan tekanan sehingga bibir vaginanya terbuka dan kepala penisku secara perlahan membelah sepanjang celah gemuk yang sudah basah oleh lendir ...

Aku dapat membayangkan gejolak bathin Rosita .. batang kenikmatan miliknya satu-satu nya kini bermain, menggesek, membelah dan sebentar lagi akan masuk ke liang vagina sahabat sekaligus seniornya di pekerjaan ..
Antara cemburu dan birahi bercampur, namun sepertinya birahi yang menang dengan semakin bergolaknya rangsangan yang ia rasakan.. Rosita terlihat sangat menikmati…

Aku berganti-ganti memandang wajah Rosita dan Vitha .. ekspresi birahi dan kenikmatan mereka begitu tinggi sehingga membuatku terbawa suasana yang mereka rasakan.. Aku ingin segera menuntaskan tapi ada dorongan lain untuk lebih mempermainkan perasaan Rosita ..

"Lihat terus !" Perintahku sambil menjambak rambut tebalnya, memaksa ia untuk terus menyaksikan.. walaupun sebenarnya ia juga tidak mau kehilangan moment yang membuat birahinya melonjak tinggi ..
Lalu aku lesakan penis ke ke lubang vagina Vitha .. pelan.. tapi langsung dalam .. yang ku dengar keduanya mendesah keras ! .. Yaa .. keduanya mendesah keras bersamaan… Rosita ikut mendesah .. Rasa cemburunya berganti dengan bahagia berbagi kenikmatan dengan sahabatnya ..
Ku lihat Rosita langsung mengarahkan tangannya ke vaginanya sendiri .. mengesek klitorisnya..


Aku sangat menikmati gesekan setiap gesekan kulit penis ku dengan liang vagina Vitha ... sedikit ku tarik.. kembali ku lesakkan lebih dalam begitu aku lakukan beberapa kali .. tidak hanya saat tusukan tetapi ketika ku tarik pun, ia mendesah .. cengkeraman liangnya terasa ketat .. dan setiap kali masuk dalam Rosita ikut mendesah seakan ia sendiri yang merasakan tusukan penis ku ..

Rosita yang berbaring miring, kepalanya diletakan di perut Vitha ..kakinya dilipat satu, tangannya sibuk bergerak di vaginanya ..
Tangannya bukan hanya ujung jari bermain diklitorisnya, tapi sudah seperti mengucek seluruh permukaan vaginanya dengan beberapa jarinya .. kadang meremas payudaranya sendiri ..


Pinggul ku bergerak maju mundur pelahan, aku belum mau mengocok cepat untuk memberikan klimaks ke Vitha, masih ingin menyaksikan tingkah kedua gadis ini ..

Tangan ku berpegang pada paha Vitha sehingga pinggulku dapat dengan mantap menyodok vaginanya .. tangan ku meraih buah dadanya yang membusung .. memainkan putingnya .. aku tidak bisa menggunakan mulut ku .. berarti hanya penis dan jari tangan ku yang memberi kenikmatan pada Vitha ..

Rosita masih asik memperhatikan penis ku keluar masuk di vagina Vitha .. napasnya terlihat memburu ..
seperti ikut merasakan kenikmatan yang diterima sahabatnya ..

Rosita bangkit, berlutut di kasur memelukku dan mencium bibir ku dengan penuh nafsu, lalu mencium telinga ku ..

"Pak .. Ocha mau lagi ... nanti habis sama Vitha, sama Ocha lagi ya pak .." rengeknya manja ditelinga ku .. aku hanya memandangnya... tanganku sambil merangkul bermain-main dengan lubang anus dan vaginanya .. ia mendesah-desah ..


"Pak .. cepetin dong .." ujar Vitha

Aku memeluk kedua kakinya, lalu mulai memaju-mundurkan pinggul ku dengan lebih cepat .. penis ku seperti menyodok seluruh liang vaginanya .. sesekali aku tekan dalam.. Vitha mendesah tak henti-henti ..
Aku rebahkan badan menindih sepenuhnya .. tangan dan mulut ku bergerak menjilat dan meremas payudaranya .. pinggulnya ikut bergerak .. mengejan .. Vitha meraih pipi ku dan menarik mencium bibir ku ..

"Pak ... Vitha sudah mau keluar .. cepetin paaak .."
Pinggul ku bergerak cepat .. tangan ku meremas payudaranya ..
Setelah beberapa saat ia mengejang dan menghentakan pinggulnya ...
"Paaaaaaak ... aaaah .. aaah .." teriak Vitha ..

Rosita yang berbaring disebelahnya nampak terpesona .. entah apa yg ada dibenaknya ..

Aku masih menindih badannya, berusaha memberi kenikmatan tambahan dari klimaks yang baru ia dapatkan .. dengan menggerakan pelan pinggul ku, penis ku didalam liang vaginanya juga aku gerak-gerakan .. lidahku menjilat putingnya ..
Vitha mengangkat kepalanya merasa masih ada batang keras didalam vaginanya ..
“Pak Nick belum keluar ?” tanya nya heran..
“Belum … Nanti aja .. buat kamu berdua dulu“ ujar ku ..
“Iih .. kuat banget pak … Kalau Andi pasti sudah keluar dari tadi..” lanjutnya … aku hanya tersenyum ..
“Lepasin ?” tanya ku … Vitha hanya mengangguk

Aku menarik pinggul ku pelan, penis ku ikut terbawa, kepala penis ku terasa menggaruk dinding vaginanya, Vitha nampak menahan napas menunggu penis ku terlepas dari bibir vaginanya… Aku dengan ku tekan kembali penis ku dalam, menghilangkan harapan bahwa penis akan segera terlepas… ia mendesah keras .. lendir merembes dari sisi liang, sekali lagi aku lakukan itu ..

“Aaaaah bapak… udah dulu..” rengeknya sambil menggerakan pinggulnya supaya penis ku lepas dari liangnya, tapi tidak bisa bergerak karena kedua pahanya aku peluk erat dengan kedua tangan ku .. puas aku memandang wajah lugunya mengerenyit menahan sensasi kepala penis ku menggesek liang vaginanya…. Akhirnya dengan satu tarikan pelan, penis ku keluar dari vaginanya… Vitha bernapas lega..
Aku tetap pada posisiku menggesek bibir vaginanya …

“Yang… bersihin ..” pinta ku ke Rosita, Ia kembali berbalik, menungging dan memasukan seluruh batang penis ku yang berlumur cairan Vitha kedalam mulutnya, ketika ditarik keluar dari mulutnya, penis ku sudah bersih berkilat.. tidak ada lagi cairan Vitha yang menempel …
“Udah ..” kata ku kepadanya sambil mendorong kepalanya menjauh wajahnya dari penis ku …. Rosita kembali berbaring disisi Vitha..
“Asin .. “ kata Rosita ke Vitha..sambil menjilat-jilat bibirnya …
“Ih .. kamu tuuh kecil-kecil liar banget sih !” ujar Vitha yang nampak heran melihat kelakuan Rosita.
“Biarin Kak .. yang penting enak” ujar Rosita menggoda
“Iyaa enak … Tahu begini, coba kita dari dulu Cha ..” sambil Vitha tersenyum menggoda Rosita ..
“Ah Kak Vitha yang nempel terus sama pak Andi” gantian Rosita menggoda … lalu mereka tertawa bersama dan berbisik-bisik berdua yang tidak ku dengar ..

Rosita menempatkan dirinya seperti seorang adik yang sedang memeluk kakak nya sambil tiduran, kakinya satu ditumpangkan diatas pinggul Vitha, satu tangannya menyilang menimpa payudara dan wajahnya bersembunyi di leher Vitha.. hampir telanjang bulat, hanya blouse satin putih yang menutupi tubuh keduanya..


Peristiwa threesome kali ini adalah salah satu yang terbaik dari sekian banyak 3s, swing yang aku pernah lakukan, terlebih bahwa ini ku lakukan bukan dengan perempuan bayaran.

Chemistry nya menyatu, satu sama lain ada ‘rasa’ yang terpendam, rasa untuk saling memberi. Jika diurutkan rasa itu; aku ke Vitha, karena aku menyukainya sejak awal, Rosita ke Vitha, merasa ingin membalas budi, karena membimbingnya dipekerjaan, Vitha ke aku juga sepertinya ingin membalas budi atas tindakan ku menyelesaikan masalahnya, Kalau antara aku dan Rosita sudah tidak perlu diperjelas lagi. Vitha sendiri terbawa suasana karena ingin membalas dendam kepada pacarnya, sebagai anak baik-baik, ia tidak terlalu merasa bersalah dengan melakukan dengan ku sebagai Atasannya di kantor.

Aku ingin merasakan yang lebih lagi dari apa yang sudah ku dapatkan, aku ingin lebih liar memenuhi gejolak birahi ku, aku juga ingin memenuhi keinginan Rosita, ia ingin merasakan yang lebih liar dari sebelumnya bersama Desi…

Keluar dari kamar mandi ku lihat mereka sudah duduk berdua di sofa, blouse nya masing-masing sudah terlepas, telanjang … Rosita ku lihat meracik minuman Martell dengan Green Tea lalu menyerahkan ke Vitha, lalu mereka berdua duduk berdampingan menikmati musik, menikmati sensasi on dan alkohol .. sebagai selingan dari sensasi kenikmatan yang baru saja mereka rasakan.. Mereka berdua nampak bahagia …

“Yang sini ..” aku memanggil Rosita … ia mendekat, ku raih pinggangnya dan ku cium bibirnya ..
“Nih .. buat kamu dan kasih ke Vitha juga” sambil tangan ku memberi satu butir yang telah ku bagi menjadi dua ke tangannya, langsung ia memasukkan ke mulutnya … Bergegas ia berbalik ke Vitha…

Yang tidak aku sangka dan membuat aku terkejut tidak percaya yang aku lihat, Rosita menyerahkan setengah pil itu dengan cara mencium bibir Vitha… yang membuat aku lebiih terkejut adalah bibir mereka menyatu lebih lama dari sekedar memindahkan pil menggunakan lidah.. mereka berciuman …

Memang kebiasaan ku menyerahkan pil ke Rosita dengan cara berciuman hanya sekedar merasa lebih terselubung, ia menirukan kebiasaan ku, namun kali ini jauh berbeda.
Imajinasi liar ku langsung melonjak, membayangkan apa yang aku lakukan kepada 2 gadis ini dengan memanfaatkan kedekatan emosional diantara mereka… memanfaatkan kedekatan untuk aktivitas seks liar ku …

Aku duduk di sofa lain sendirian, mencoba mencari sensasi on, yang membuat ku seakan melayang, dengan imajinasi liar yang berputar-putar menggoda birahi ku ..

“Pak … sini dong.. “ ku dengar Rosita memanggil ku .. Aku mendekat, ia langsung berusaha menggapai wajah ku, mencium ku dibibir dengan gairah yang tinggi …
“Tadi bapak janji mau ngentotin Ocha .. ayo mana ?” kata Rosita .. aku agak terhenyak, ia sudah mulai bicara kasar, ini menandakan ia sudah sangat birahi…. segera aku berusaha untuk memperjelas ke Vitha supaya ia jangan salah sangka … dan mood nya berubah..

“Vith… jangan kaget yaa … mulai sekarang Aku sama Ocha keluarkan sifat aslinya” ujar ku ke Vitha berharap ia mengerti …
“Iya pak .. tapi pak Nick juga jangan kaget yaa kalau Vitha juga keluarkan sifat asli ..” jawab Vitha sambil memandangku dengan genit dan mengedipkan sebelah matanya… Rosita hanya tersenyum..
Sungguh jawaban yang tidak aku sangka. Nampaknya imajinasi ku akan bermain liar bersama mereka akan dapat terpenuhi.
 
Terakhir diubah:
Damn HOT!
What a fuckin hot story
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd