Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menjerumuskan Gadis Muda : Dari Lugu Menjadi Liar .. (Cerita Nick)

Ayo Hu lanjut hardcore, Ocha nya dianal..., trs Vitha nya jg krn ngeliat Ocha keenakan dianal minta dianal di hardcore jg...
Bikin Vitha nya engga bs jln Hu abis ML krn di hardcore..., jd nanti cm tiduran aja, ML lg ML lg trs sampe terbiasa di hardcore...
 
Lanjut Hu...
4some Desi, Lily, Ocha, Maria...
Desi, Lily, Maria diperawanin Hu analnya..., nanti diajarin ama Ocha...
Semoga terwujud..

up, lanjutkan bos... mantap betul ini cerbung nya.. slalu dinantikan
Terima kasih ..

Tengky banget suhu @jimex2abg ..
Lumayan panjang nih 5.6k
Lagi on fire nulisnya ..

Damn HOT!
What a fuckin hot story
Semoga tetap hot

Jadi ga sabar pengen tau liarnya Vita kaya gmana
Disegmen berikut ini Om..

woooow...dapet lagi...hehe nunggu 4p......
Tidak sempat 4s

Sepertinya kedua gadis ini sangat liar di atas ranjang hihihi lanjut
Pastinya Om

Ayo Hu lanjut hardcore, Ocha nya dianal..., trs Vitha nya jg krn ngeliat Ocha keenakan dianal minta dianal di hardcore jg...
Bikin Vitha nya engga bs jln Hu abis ML krn di hardcore..., jd nanti cm tiduran aja, ML lg ML lg trs sampe terbiasa di hardcore...
Ampun babeh...

Hebaaat... Gak bosen ngikutin ini cerita :cim:
Semoga selalu menghibur ..
 
Rosita memajukan duduknya sehingga dapat dengan nyaman mengulum penis ku, suara liur dan suara gerakan mulutnya menikmati penis ku .. sampai terdengar nyaring.. desahan dan menggumam juga terdengar .. aku sungguh menikmati, kadang seperti kebiasaan ku, menekan kepalanya supaya mengulum lebih dalam penis ku..

Tangan ku memainkan bukit payudara Vitha dan memilin putingnya ..
Rosita meraih tangan Vitha untuk ikut meremas dan mengocok penis ku, terasa halus dan dingin ketika tangannya menyentuh penis ku ..
“Pak .. jilatin memek Ocha dong …” pintanya memelas..
“Tapi nanti aku ngentotin memek kamu kasar yaa ..” goda ku ..
“Mauuu paak.. mau yang kasar .. !” jawab Rosita bergetar diiringi desahannya..

Aku berlutut diantara kedua kaki Rosita, kaki nya ku angkat menjejak di sofa sehingga vaginanya ikut terangkat sampai ke anusnya nampak jelas… Kembali aku ingin mempermainkan Rosita, jilatan dan ciuman ku hanya diseputar vaginanya .. tanpa menyentuh sedikit pun vaginanya yang bersih dari bulu..
“Jilat memek nya dong pak … “ rengek Rosita
“Tuuh Kak .. aku dibuat main seperti tadi ke Kak Vitha, memek Ocha engga dijilat Kak” ..
Tangan Rosita menekan keras kepala ku ke vaginanya .. Vitha hanya tersenyum..
“Ayo pak … hisap pakai mulut pak .. aaaaah” Rosita berteriak, karena sebelum ia selesai berbicara aku hisap seluruh pemukaan vaginanya dengan keras … pinggulnya bergerak-gerak mengikuti arah mulut ku.. vagina dan anusnya terus aku jilat .. lidah ku menjulur menusuk lubang yang bisa dimasuki.

Ini kesukaan Rosita, dua jari ku menusuk ke vaginanya, dan satu jari menusuk lubang analnya dengan tetap ku jilat.. pasti tidak berhenti-henti mendesah .. bereaksi dengan gerakan keluar masuk jari ku ke liang nya..

Tangan ku yang lain, tidak mau tinggal diam emnggoda Vitha .. mengelus pahanya .. jari ku menggelitik belahan vaginanya .. Vitha mengangkat kedua kakinya sama seperti posisi Rosita… Leluasa aku bisa memainkan vagina nya.. karena tadi vaginanya sudah ku sodok dengan penisku, aku langsung menusukan 2 jari ku ke vagina Vitha lalu aku gerakan maju mundur.. ia menahan tangan ku ..
“Jangan pak .. Vitha engga suka memek Vitha disodok pakai 2 jari …”
“Kalau mau satu jari saja …. Kalau memek Vitha dijilat, itu suka banget pak” Vitha mengarahkan aku untuk memperlakukan dia… Akhirnya aku hanya meremas payudaranya dan meremas pahanya .. sesekali mengorek liang vaginanya dengan satu jari ku ..

“Pak .. sodokan memek Ocha pakai kontol bapak dong” pinta Rosita sambil memegang pipi ku ..
“Pindah ke tempat tidur yuuk” ujar ku kepada mereka berdua ..

Vitha berbaring seluruh nya di kasur, … Rosita langsung menempatkan dirinya berdampingan, berbaring di pinggir tempat tidur dengan pinggul di pinggir, kakinya di angkat keatas ..
“Ayo pak .. sodok yang keras ..” Rosita meminta dengan memelas..
“Isep dulu “ ujar ku… Rosita langsung mengulum penis ku yang mulai lemas setelah tadi menggenjot Vitha..
“Kasar yaa !” kata ku, Rosita mengangguk dengan penis masih penuh di mulutnya …

Aku jambak rambutnya dan ku gerakan penis ku kasar keluar masuk mulutnya .. sering terdengar suara tersedak tapi ia tetap mengulum penis ku … liur nya meleleh … tangan dapat dengan mudah menggapai vaginanya dan mengorek dengan dua jari ku dengan kasar, lenguhannya terdengar jelas, setelah aku rasa cukup dan penis ku juga sudah menegang sempurna, aku langsung tusukan ke vagina Rosita dengan sekali tusukan.. langsung dalam.. ia bereaksi dengan melenguh keras, tangan ku mencengkeram keras payudaranya… pinggul ku kencang memukul pantatnya .. aku melakukan itu sambil menggeram.. gemas rasanya melihat Rosita malah menujukkan wajah keenakan aku perlakukan seperti itu .. sesekali aku menggigit putting payudaranya yang sedang ku remas … cukup lama aku menyodoknya.
Ku lihat Vitha hanya berbaring, aku khawatir ia akan kehilangan gairahnya jika tidak di ganggu …

“Vith.. sini aku jilat lagi memek kamu..” ujar ku ..
“Nanti aja pak, biar memek Ocha puas dulu..” jawab Vitha..
“Bisa kok .. sini !” sambil ku tarik badannya sedikit sehingga vaginanya sejajar dengan wajah Rosita, dengan merunduk aku bisa menjilatnya .. pinggul ku tetap dapat menghentak ke vagina Rosita.

Sebentar saja ku jilat vagina Vitha, ia sudah nampak menikmati.. mulutnya tak henti mendesah, kadang tangan mengelus payudaranya sendiri … ternyata cukup mudah mengangkat birahinya .. satu jari ku tetap aktif mengorek isi vaginanya .. cukup melelahkan melayani dua gadis yang sedang dilanda birahi ..

“Balik ..” ujar ku ke Rosita, yang langsung berbalik membungkuk..
“Vith .. ambilin bantal” ujar ku lagi … Rosita langsung mengambil bantal dari Vitha dan meletakkan dibawah pinggulnya, kakinya masih menapak di lantai, kedua tangannya ke belakang langsung merenggangkan kedua bongkahan pantatnya .. lubang analnya nampak menggoda …
“Nyodok pantatnya nanti saja” ujar ku , yang langsung menusukan penis ku ke vaginanya .. memegang lekuk pinggulnya dan turut menarik setiap aku sodok kan pinggul ku ke depan.. Vitha aku tarik lebih dekat, supaya aku tetap bisa menjilat vaginanya … tapi aku belum lakukan .. aku masih ingin menyodok Rosita.

Ku jambak rambut nya, tangannya menopang tubuhnya .. punggungnya melengkung karena aku tarik rambutnya cukup keras, sementara pantatnya tertahan pinggulku ..
“Aaaaaah pak…. terus paak .. aaaaah”
“Kak Vitha .. lihat nih .. pak Nick lagi kasarin memek Ocha…aaah” ia mengadu ke seniornya ..
Vitha menoleh ke samping melihat Rosita yang terhentak-hentak kepalanya mendongak kebelakang karena ku jambak keras.. payudara nya yang padat saja sampai ikut bergoyang menerima sodokan penis ku .. Ketika badannya terangkat aku meraih payudaranya dari samping .. kembali ku hisap keras..
Vitha yang berbaring dengan kaki tertekuk mengangkang lebar memperlihatkan vaginanya .. sempat aku menjilatnya beberapa kali sebagai selingan aku mengerjai Rosita..

Aku membungkuk .. mendekatkan wajah ku di telinga Rosita .. lalu aku berbisik ..
“Berani jilatin memeknya Vitha engga ?“ tanya ku dengan tangan masih menjambak rambutnya .. Rosita tidak menjawab …
“Berani engga !!” suara ku lebih tegas.. sambil rambutnya ku sentak kebelakang bersamaan pinggul ku menekan keras.. ….
“Berani paaak .. aaah” suaranya bergetar … Aku ingin tahu apa yang akan diperbuat Rosita.

Secara perlahan ia menggeser kepalanya sehingga menempel dengan paha Vitha… lalu tangannya merangkul paha Vitha seperti berpegangan.. kepalanya terus bergerak-gerak karena dorongan pinggul ku .. Aku mengelus paha Vitha sebelum aku mulai menjilatnya kembali .. gerakan tangan Rosita sudah seperti mengelus paha mulus Vitha .. bibirnya yang terbuka mengusap paha Vitha juga …
Vitha, ku lihat tidak terganggu, matanya terpejam, mulutnya mendesah-desah .. lalu aku menjilat dengan sangat kasar vaginanya ..mencoba membawa pada tingkat paling tinggi birahinya..

Lalu aku mengangkat badan ku ..
“Sekarang !” bisiku pada Rosita… dengan rambut ku tarik, lalu ku pindahkan kepala Rosita diantara kedua kaki Vitha yang mengangkang … sementara aku berdiri tegak memegang pinggulnya ingin menyaksikan kelanjutannya .. Vitha tidak bereaksi … matanya terpejam.. mulutnya mendesah, pinggulnya bergerak-gerak.. mengikuti gerakan lidah Rosita yang menyentuh vaginanya..
Rosita bertopang pada siku menahan dorongan pinggul ku… ia mulai membuka bibir vagina Vitha .. lalu menjilatnya dengan gerakan yang sama persis seperti yang biasa aku lakukan kepadannya… mula-mula menjilat jilat seluruh dindingnya, menggelitik klitorisnys dengan ujung lidah .. menghisap-hisap bibir vaginanya .. Aku sangat terpesona dengan pemandangan itu.. Rosita nampak sangat menikmatinya, ia ikut mendesah..
Aku tahu persis, kedua gadis ini bukan tipe bi-seks, karena mereka sangat bergairah dengan laki-laki, tetapi kali ini, aku bisa membuat Rosita melakukan hal yang belum pernah ia lakukan, mungkin juga bagi Vitha adalah pengalaman pertama… Aku merasa seperti prajurit yang menang perang !

Tidak butuh lama untuk birahi ku memuncak menyaksikan pemandangan yang sangat erotis.. kocokan ku semakin cepat, penis ku terasa menyodok sangat dalam, ku lihat Rosita juga semakin rakus menjilat dan menghisap vagina Vitha … aku rasakan pinggul Rosita juga mulai mengejang, kakinya sudah tidak mampu menahan tubuhnya, badannya semua bertumpu ditepian tempat tidur ..
Satu sodokan keras pinggul ku menekan dalam penis ku ke vaginanya .. aku mendesah keras.. tangan menekan keras kepala Rosita, ia juga sepertinya mendapat klimaks .. ia menghisap dengan keras vagina Vitha… lalu ku semprotkan spermaku ke dalam vagina Rosita.. kedutan di penis ku terasa sangat keras .. menambah kenikmatan ku .. lalu aku ambruk menindih punggung Rosita…. sekilas aku melihat kedua tangan Vitha meremas dan menekan kepala Rosita ke vaginanya …
“Jilatin terus “ perintah ku diantara deru napas ku … Rosita terus menjilat.. seperti membersihan semua cairan yang keluar dari vagina Vitha…
“Asin pak …” kata Rosita sambil menggeser paha Vitha kesamping… aku tersenyum dalam hati… puaas.

Aku lepaskan penis ku dari vagina Rosita dan berbaring telentang di tengah tempat tidur .. lemas rasanya … Rosita mengikuti ku berbaring disebelah ku .. Vitha juga mengikuti disisiku yang lain ..
“Enak engga Vith dijilat tadi ?” tanya ku sambil ku rangkul kepalanya dan ku cium ..
“Enak pak …” jawabnya .. aku yakin dia tahu bahwa bukan aku yang menjilat vaginanya …

Rosita meremas penis ku .. mencoba memberi tambahan kenikmatan pada ku …
“Istirahat dulu yang …” Kata ku kepadanya …

Sepertinya aku terlelap sesaat .. entah berapa lama .. aku tersadar karena ada yang mengulum penis ku, aku memicingkan mata ku untuk melihat siapa yang melakukan.. ternyata Rosita .. aku tidak bisa melarang, karena memang kesukaan dia memainan penis ku dengan mulutnya ..

“Kak Vitha curaang ! .. Kak Vitha belum isap kontol pak Nick..” Rosita menggoda Vitha..
Vitha menggeser tubuhnya dari pelukan ku .. payudaranya mengusap badan dan paha ku membuat sensasi tersendiri ia menempatkan tubuhnya tidak diantara kedua kaki ku .. lalu meraih penis ku,mulai menjilat-jilat sambil tangannya mengocok pelan.. aku merasa bahwa Vitha biasa melakukan ini, sama sekali tidak ada keraguan melakukannya .. Rosita tersenyum-senyum menyaksikan kelakuan seniornya itu, ia tidak berbuat apa-apa hanya menggeserkan pinggulnya lebih dekat ke tangan ku .. aku tahu apa yang dia mau …

Aku merasakan Vitha melakukan dengan baik, menjilat dan mengulum, semua bagian penis ku di sapu bersih, gerakannya tidak monoton sehingga menggelitik birahi ku .. hanya satu kekurangan nya, Vitha tidak mau atau tidak bisa memasukan penis ku dalam-dalam ke mulutnya … Rosita tahu itu .. bahwa kesenanganku adalah menekan dalam ke mulutnya..

“Kak Vith .. coba masukan yang dalam dong ..” ujar Rosita menggoda .. Vitha hanya menggeleng tanpa melepaskan tangan nya dari penis ku dan menjilat biji ku..
“Gini nih Kak ..” lanjutnya .. sambil merebut penis ku dari tangan Vitha lalu mengulumnya dan menekannya sampai batas yang ia mampu … lalu menahannya sesaat ..
Pada saat itu pula, tangan ku yang ada di pantatnya menyodok vaginanya … mendesah dengan penis ku memenuhi rongga mulutnya .. Lalu ia melepaskan dan mengulang sekali lagi .. kemudian ia melepaskan penis ku .. Vitha langsung meraihnya dan mencoba menekan dalam tapi tidak sedalam Rosita yang ku rasakan ..
Rosita hanya tersenyum menyaksikannya …

Terasa jilatan dan remasan Vitha dipenis ku makin keras.. kocokannya pun makin keras, dengan napasnya makin menderu…
Tiba-tiba Vitha bangkit .. naik ke pangkuan ku .. menarik wajah ku, sampai aku harus menopang tubuhku ke atas dengan tangan ku kebelakang, Rosita juga nampak terkejut …

Vitha mencium bibir ku dengan ganas, terasa dorongan birahinya memuncak .. menjilat-jilat wajah dan leher ku .. Vitha berbisik ..
“Pak .. ngentotin Vitha yang kasar … kaya bapak ngentotin Ocha tadi pak ..”
“Ayo pak … Vitha pingin yang kasar pak .. aaah“ sambil memegang penis ku lalu mengarahkan pada vaginanya .. Penis ku yang belum keras sempurna dipaksa masuk ke vaginanya .. untung vaginanya sudah sangat basah .. Aku menggeserkan tubuhku, sehingga aku dapat menyandar penuh ke kepala tempat tidur yang menempel didinding .. liar pinggulnya digerakan naik turun, liang vaginanya serasa meremas penis ku yang otomatis makin keras …

Untung aku sempat minum multi vitamin pil biru buatan China, sehingga aku mampu mengimbangi dua gadis liar ini.. kalau tidak mungin aku sudah menyerah dari tadi …

Aku meraih payudaranya yang besar .. ku hisap dengan keras .. sambil ku remas keras ..
“Terus pak .. yang keras pak .. aaah .. kontol bapak penuh banget di memek Vitha .. aah” racau nya tanpa henti .. pinggulnya makin liar digerakan kadang ditekan dalam, kadang digerakan maju mundur ..

Kembali aku jahil ke Rosita, yang tertegun menyaksikan perubahan gairah seniornya itu .. tangannya mulai menggesek klitorisnya sendiri tanda mulai terbawa suasana…
“Yang … jilatin tetenya Vitha ..” perintah ku ke Rosita, tanpa membuang waktu ia dekatkan mulutnya ke paudara Vitha yang terus bergoyang, menjulurkan lidahnya menyentuh ujung putingnya yang mancung, setiap kali lidah dan putingnya bersentuhan, Vitha mendesah keras..
“Ayo isep ..” sambil aku mendorong pantat Rosita … Ia langsung menangkap putingnya dengan mulutnya mata ku ..
“aaaah Cha … harusnya dari tadi Vitha isep kontolnya pak Nick…, bikin nafsu Cha… aah” racaunya dengan suara bergetar ..
Aku hanya bisa meremas payudara Vitha… penis ku terasa seperti disiksa didalam vaginanya ..

Gerakan pinggul Vitha jauh lebih kasar dari Rosita, hebatnya setiap gerakan yang dilakukan tidak membuat penis ku terlepas dari vaginanya .. mungkin karena vaginanya gemuk jadi seperti menggenggam erat, atau karena dia sudah lebih berpengalaman .. ?!

“Enak banget kontol bapak .. aah .. kalau Andy dikasarin seperti ini sudah langsung crot terus loyo pak aaah ..”
“Pantesan Ocha suka banget pak ..” lanjut Vitha
“Sekarang Ocha suka ngelamun pak kalau kerja .. mungkin ngelamunin kontol bapak di memeknya” lanjutnya dengan nada nakal ..
“Aaaaaauw ! .. jangan digigit Cha !” rupanya Rosita menggigit puting Vitha karena gemas ..
“Awaas kalau cerita lagi .. aku gigit lagi nih” Rosita bergurau …
“Engga deeeh anak nakal … ayo isep lagi .. enak tauuuu” kata Vitha sambil memeluk kepala Rosita didadanya … Aku tidak sanggup berbuat apa-apa .. aku terpana ..
“Kenapa kamu engga cerita dari dulu sih Cha .. ?” racaunya lagi dengan mata terpejam seperti sedang tidak mau diganggu kenikmatannya"

“Awas !” ujar nya pendek ke Rosita .. Vitha membalikan badan tanpa penis ku lepas dari vaginanya ..
“Kok bisa sih Kak ?” tanya Rosita heran ketika Vitha melakukan itu ..
“Kalau kontolnya pak Nick bisa ..”
“Nanti kamu coba yaa “ lanjut Vitha sambil menekan pinggulnya dalam .. ketika ia memutar posisi, penis ku terasa diremas lalu diputar, penis ku didalam vaginanya berputar kembali ke asal sesaat kemudian…
Memang Rosita kalau menunggangi ku tidak pernah merubah posisinya selalu berhadapan..

Pinggulnya bergerak naik turun, posisinya agak menungging.. entah apa yang dibisikan diantara mereka, yang aku lihat tiba-tiba Rosita menyodorkan payudaranya ke mulut Vitha, lalu menghisap atau menjilat, aku tidak bisa melihat..
“Tetenya keras begini, pantas pak Nick suka … kecil tapi keras ..aaah” racaunya .. Rosita hanya tersenyum bangga ..

Pantatnya yang bulat bergerak naik turun dihadapan ku, memberikan pemandangan indah sementara disisi sana, Rosita nampak menikmati payudaranya dihisap..
Lubang anusnya yang bulat putih menggoda ku .. ku basahi jari ku dan ku cucuk ke lubang anusnya .. tiba-tiba Rosita teriak ..
“Aaaauw .. jangan digigit Kak ..” seru Rosita ..
“Itu pak Nick yang nyodok lubang pantat Vitha ..aaah “ menjawab sambil mendesah .. mendengar kata lubang pantat atau anal, Rosita nampak bergairah.. memang ia sangat menyukai lubang analnya ku permainkan, gairahnya pasti melonjak kalau aku melakukannya .. yang tidak aku sangka, Rosita langsung mencium bibir Vitha dengan ganas .. keduanya kelihatan berciuman… saling menghisap, suara desahan mereka jelas terdengar bersahutan… Aku yang melihat sungguh tidak menduga .. ternyata mereka begitu liar .. saling menunjukan tanpa sungkan…

“Gantian .. !” kata ku Vitha sambil ku pukul pantatnya yang bulat itu ..

Ku tarik penis ku dari lubang vagina Vitha, cairan kenikmatan nampak merembes keluar, penis ku seluruhnya dilumuri cairan itu .. Aku memposisikan diri dibelakang Vitha yang nugging, pinggulnya terus bergerak, berharap penis ku menojosnya kembali..
“Yang .. bersihin kontol aku .. biar enak masuk ke memeknya Vitha” perintah ku ke Rosita .. dengan cepat ia membersihan penis ku dari lendir kenimkatan Vitha … tanpa ada keraguan sedikit pun..
“Masukin ke memeknya atau ke lubang pantatnya yang ?” tanya ku ke Rosita ..
“Memeknya dulu aja pak .. biar kak Vitha keenakan dulu..” belum selesai ia berbicara, aku sudah menusukan penisku dalam vagina Vitha .. ia hanya mendesah .. ku gerakan pinggul ku dengan sentakan-sentakan.. pinggulnya bereaksi dengan bergerak berputar-putar atau naik turun.. kalau aku diam, ia bergerak maju mundur .. dan kadang menekan dengan dalam …
Rosita berlutut disebelahku sehingga aku dapat leluasa menghisap payudaranya .. jari ku juga masuk ke vagina dan lubang analnya, mengkorek-korek dinding dalamnya..

Ku lepaskan Rosita ku ingin kasar ke Vitha seperti permintaannya .. aku jambak rambutnya, ku tarik kebelakang sampai punggung nya melengkung .. aku jilati wajah dan lehernya ku hisap keras ..
“Terus pak .. yang keras paak .. aaah..” racaunya saat aku meremas payudara dan memilin putingnya dengan keras …
“Lubang pantat kamu aku sodok pakai kontol mau yaa ??” sambil menjambak rambutnya dengan keras ..
“Belum pernah paak .. aaah ..jangaan …” jawabnya ..
“Mau engga !” kata ku sambil menghentak kepalanya … Vitha tidak menjawab hanya melenguh keras …
Aku mulai mempermainkan lobang pantatnya .. ku tusukann jari ku kedalamnya … aku tidak menggerakan pinggul tapi Vitha yang menghantamkan pinggulnya.. penis ku terasa dalam menghujam..
“Yang kamu ngangkang depan mukanya Vitha aku mau suruh jilat memek kamu..” bisik ku ke Rosita, aku yakin Vitha mendengar perintah ku ke Rosita ..
“Ih bapak nakal banget sih ..” katanya sambil bergeser

Kembali aku menjambak Vitha .. ia mendesah keras ..
“Kamu sekarang harus nurut !” kata ku ditelinga nya .. matanya terpejam tidak menjawab.. ku lihat Rosita sudah duduk mengangkang dihadapan Vitha .. vaginanya nampak becek ..
“Ayo .. jilat memek Ocha ..” dengan berat Vitha mulai menjilat..
“Ayo yang kasar jilatnya .. ! atau aku sodok pantat kamu niih” kata ku mengancam .. Vitha nampak mulai liar menjilat vagina Rosita .. gila nya lagi Rosita malah sengaja memancing-mancing ..
“Enak Kak Vith … terus Kak … aaaah” Rosita mendesah-desah .. aku yakin memang ia keenakan…

“Sekarang sodok pakai 2 jari kamu ke memek Ocha .. dia suka banget kalau digitukan ..” Vitha menggeleng .. aku menjambak rambutnya lebih keras dan menekan kepalanya ..
Vitha menuruti perintah ku dengan tangan kanan dan jari telunjuk dan jari tengah ia menusuk vagina Rosita…
“Yang dalam Kak…. aaah… sodok yang cepat Kak… aaah”
“Enak Kak … aah” lanjut Rosita meracau tanpa henti..

Melihat pemandangan itu aku makin tidak tahan .. aku merasa sperma ku akan segera tumpah … dengan berpegang pada lekuk pinggulnya, aku menyodok dengan keras dan cepat .. kadang kepala Vitha sampai mengdongak keatas lalu kembali lagi menjilat vagina Rosita .. jari tangannya menusuk tidak pernah lepas dari vagina Rosita … Rosita malah meremas payudaranya sendiri mencari kenikmatan …
“Sudah Vith ..? sudah mau keluar ?” aku bertanya padanya .. ia mengangguk tanpa melepas hisapan di vagina Rosita ..
“Keluarin di dalam yaa ?” bujuk ku ..
“Jangan paak ..” suaranya memelas .. tapi tangannya keras menyodok vagina Rosita yang nampak keenakan…
“Ah didalam aja .. biar Andy tanggung jawab !!” kata ku tegas sambil ku lesakkan penis ku dalam, menunduk meremas payudaranya dengan keras dari belakang …
“Aaaaaaah ..” teriakan ku.. sambi kusemprotkan sperma ku kedalam vaginanya …
“Jangaaaan paaak … aaah” Vitha turut mendesah keras .. lalu menghisap kembali vagina Rosita dengan gemas .. mulutnya bergumam dan mendesah-desah…
“Aaaah paak …. enak banget paak .. aah” racaunya ketika aku masih menggerakan pinggul ku ..
Tubuh ku ambruk menindih punggungnya ..

Napas ku terengah .. Vitha juga demikian ..
“Pak Nick jahaat !!…. tapi enak banget paak” kata Vitha … terengah–engah mencabut jari tangan yang ada di vagina Rosita, terlihat berlumur lendir bening.. Kulihat Rosita memandang ku dengan tatapan aneh.. tanpa senyum…

“Bersih-bersih sana …” ujar ku .. lalu mereka berdua ke kamar mandi ..


Aku punya kecenderungan memaksakan kehendak jika gadis partner ku tidak melakukan keinginanku, jika akhirnya mau, ada rasa kepuasan tersendiri ..


Setelah beristirahat .. mengembalikan napas yang terengah.. membersihkan diri .. tambah minum lagi.. mendengarkan musik .. bercanda saling menggoda .. saling membangkitkan birahi…


Ketika bertiga duduk di sofa .. telanjang .. AC kamar yg dingin tidak berpengaruh ..
"Pak .. jilatin memek Vitha lagi dong" memelas sambil bersandar di dadaku, payudaranya yang besar menekan lengan ku .. tangannya meremas penis ku yang terkulai lemas ..
"Hmmm .. ada syaratnya .. " jawab ku
"Apa syaratnya .. jangan susah-susah" pinta Vitha ..
"Yang .. kamu mau diapain lagi sama Vitha ?" tanya ku ke Rosita
"Jilatin kontol aku, bareng Rosita tapi yang dalam .. harus seperti Rosita " goda ku sambil mengerling ke Rosita yang tersenyum nakal .. aku tahu tadi Vitha agak kesulitan melakukannya ..
"Boleeh .. siapa takut ! tapi pelan-pelan ya pak" Vitha menjawab tantangan ku ..


Aku salah sangka, yang tadinya aku mengira Vitha akan pasif .. ternyata sangat agresif .. sudah minta lagi
"Ih Kak Vitha .. mau nambah lagi .. enak ya Kak ?" Goda Rosita .. Vitha hanya mencibir ..
"Ocha diapain pak ? .. barengan tapi gantian ya pak .. " pinta Rosita tidak mau kalah
Vitha memajukan duduknya setengah berbaring, mengangkat kedua kakinya .. bukit vaginanya nampak menjulang .. garisnya masih tetap rapat .. liang anusnya sangat menggoda ..

Aku bersimpuh di lantai diantara kedua kakinya .. mulai menjilati kulit pahanya yang halus mulus .. dua
jariku meregangkan bibir vaginanya yang tebal .. menyapukan ujung lidah ku .. masih kering .. belum ada lendir yang keluar ..

Berputar mengkorek celah yang ada .. Aku sangat menikmati.. vaginanya begitu bersih .. bibirnya yg tebal sangat menggoda utk dihisap .. Aku juga menjilat lubang analnya .. menghisap dengan keras permukaan kulit antara lubang vagina dan analnya .. Vitha sangat menikmati .. tangannya meremas rambut ku ..


Tengah ia menikmati jilatan ku .. aku tusukan dua jari ku ke vaginanya dari bawah .. ia ingin mencegah tangan ku .. tapi sulit menjangkau .. tapi terus berusaha..
"Diaam aah !" Kata kutegas ke Vitha .. ia menurut membiarkan jari ku mengorek vaginanya..
Jari ku berputar dan mulai keluar masuk .. lendirnya mulai nampak merembes .. ketika aku mengorek bagian atas dari dinding vaginanya .. ia menarik kepala ku .. akhirnya aku dapat titik sensitif nya .. membuataku semkin rakus menjilat dan menghisap seluruh permukaan vaginanya ..

Vitha mendesah keras .. Aku mengabaikan Rosita .

Jari ku makin liar menyodok.. makin cepat .. klitarisnya menjadi sasaran hisapan ku .. pinggulnya melonjak .. mengejang ..
"Udaaah aaah .. udah dulu pak .. " sambil mendorong kepala ku menjauh dari vaginanya .. ku cabut jari
ku .. ia mendesah sambil menghentak pinggulnya .. jari ku basah oleh lendir ..
"Tuh memek kamu basah .. " ku perlihatkan jari ku kepadanya ..
Aku sodor kan jari ku ke mulutnya .. ia menjilat lalu menghisap kedua jari ku ..

Aku bangkit .. aku tarik kepalanya mendekat ke penis ku ..
"Isep kontol ku .. yang dalam !"
Aku ingin perlakukan Vitha seperti dulu aku mengajarkan Rosita ..
Vitha menjilat sebentar dan langsung mengulum penis ku .. ku biar kan sesaat ia menikmati penis ku karena aku tahu itu sangat membangkitkan birahinya ..

Aku jambak rambutnya .. aku tekan sedalam mungkin penis ku kedalam mulutnya .. lalu ku lepas kan kembali .. jilatannya semakin liar .. aku gerakan kepalanya ke bagian bawah penis ku .. dengan mengangkat satu kaki ku ke kursi, aku bisa leluasa mengarahkan Vitha menjilat bagian yang aku ingin kan .. Aku merasa ada yang menjilati pantat ku .. melebarkan pipi pantat ku dan meyusupkan lidah disana .. Rosita melakukan itu tanpa keraguan ..

Aku ingin Rosita melihat kembali penis ku menembus vagina Vitha.. tapi kali ini, aku ingin ia tidak hanya mellihat tapi juga berbuat sesuatu yang membuatku bertambah nikmat…
"Vith .. merangkak di sofa .." kata ku .. aku sudah berani menggerakan pinggul ku membuat penis ku keluar masuk mulutnya .. Aku tarik kepala Rosita lalu aku kasih kode dengan tangan ku menunjuk bokong Vitha ..

"Jilat .." bisik ku pelan ke Rosita
Ia langsung ke pantat Vitha mengelus bongkahan bulatnya lalu menyusupkan lidahnya ke belahan ke belahan pantat dan belahan vaginanya .. Vitha agak terkejut .. memalingkan wajahnya kebelakang tapi aku menahan kepalanya supaya tetap mengulum penis ku ..

Herannya Rosita liar menjilat bongkahan pantat Vitha sampai ia mengejan ..
Vitha nampak akan protes.. kepalanya aku tekan keras mengulum penis ku dalam .. terdengar suara tersedak, baru aku kendurkan tekanan ku ..

"Jangan bilang engga mau atau engga suka ke pak Nick.. Nanti dipaksa.." Rosita seperti menasehati Vitha ... ia menjawab dengan anggukan ..
"Masukin pak .. " lalu ia dengan tetap menungging, membalikan badan membelakangi ku .. seakan memberikan bokongnya yang indah untuk ku main kan ..

"Yang ... biasaa.. basahin kontol aku .." ujar ku Rosita sambil mengerlingkan mata ku kearahnya .. Rosita tersenyum genit, lalu berlutut dilantai, mendekati penis ku dari belakang ..
Sebenarnya permintaan ku hanya mengada-ada, karena penis ku sebenarnya sudah basah kuyup oleh air liur Vitha yang sebelumnya aku permainkan sampai tersedak ketika mengulum penis ku ..

Rosita menjilat seluruh batang penis ku, seakan membersihkan dari liur Vitha dan akan menggantikan dengan liurnya sendiri .. kemudian mengulumnya dengan semangat .. kembali membuat batang penis ku berkilat oleh liurnya ..

"Liat lagi yaa waktu kontol ku masuk memeknya Vitha.. " lanjut ku ..

"Kak Vith .. lebarin .. Ocha mau lihat .." dengan tetap bersimpuh dilantai, ia meletakkan kepalanya di kursi sofa diantara kaki Vitha, menengadah hingga dapat dengan jelas melihat vagina Vitha yg merekah.. tangannya mengelusnya ..

Aku mengangkangi Rosita yang duduk di lantai, mengelus bokong indah Vitha .. melebarkan belahan pantatnya sehingga memperlihatkan lubang analnya yangg bersih bulat dan rapat, vaginanya yang merekah basah oleh lendirnya .. sejenak ku permainkan dengan jari ku untuk menambah gairahnya .. bokongnya terus bergerak ..
Aku arahkan penisku ke vagina, dapat saja aku segera menusuk ke liangnya .. namun tidak aku lakukan ..
Perlahan aku sisipkan diantara belahan bibir vaginanya, gerakan pinggulku menekan ke depan, perlahan membelah vaginanya, licin dan empuk .. ku gesekan maju mundur beberapa kali .. ku dengar desahan .. bukan hanya desahan Vitha .. tapi juga desahan Rosita .. pantas saja ia ikut mendesah, rupanya ia tidak tinggal diam, kedua ibu jarinya melebarkan bibir vagina Vitha ..

"Masukin paak ... memek Vitha sudah gatel .." rengek Vitha manja.
Rosita mengerti keinginan senior nya ini, ketika penis ku tertarik ke belakang, ia langsung menekan ketas dengan telapak tangannya, menjaga penis ku mengarah langsung ke lubang vagina Vitha ..
Kepala penisku mulai menembusnya, perlahan .. aku sendiri ingin merasakan cengkeraman liang nya itu .. terasa mengusap setiap bagian batas penis ku yang masuk .. lalu ku tarik lagi sampai kepalanya terlepas .. lalu kembali ku tekan perlahan, kali ini ku tekan lebih dalam .. beberapa kali .. makin lama makin dalam .. setelah aku anggap cukup bagian penis ku yang ada didalam, aku biarkan sejenak, lalu ku gerak-gerakan penis ku, seperti menahan kencing .. penis ku seperti menggelitik bagian dalam liang itu ..
Sekali lagi ku tarik perlahan.. tapi kali ini, tidak aku tekan perlahan seperti sebelumnya .. tapi ku sentak keras sekaligus .. sehingga penis ku masuk seutuhnya ke dalam vagina Vitha .. pinggulnya melonjak, kepalanya mendongak, mendesah keras ..
Ada desahan lain dibawah sana …

"Pelan dulu pak .. aaaah" bisik Vitha seperti menahan gairah ..
Aku ikuti keinginannya, menggerakan pinggul ku dengan perlahan dan menekan sewajarnya, Vitha nampak sangat menikmati, kepalanya terus bergoyang, mendesah tidak henti.. Bongkahan bokongnya yang putih terus aku remas gemas, dengan tangan ku kadang sengaja aku lebarkan .. cukup lama aku menggenjot dengan konstan, menikmati gesekan dinding vagina Vitha.
“Pak .. pantat Vitha bagus ya … ?” ujarnya ketika aku sibuk meremas dan mengelus bongkahan pantatnya yang bulat yang akan bergoyang indah setiap kali aku menggerakan pinggul menghentak..

Rosita sibuk mengelus kontong biji dan paha ku … ternyata ia juga memain-mainkan vagina Vitha ..
“Ocha …. aaah .. Cha.. janga digituin Cha… aah” Vitha protes atas perlakuan Rosita kepadanya
“Aaaaah.. nah itu enak .. isep terus Cha ..aaah” uajrnya lagi, aku merasakan biji pelir ku menyentuh dagu Rosita ketika aku mendorong dalam penisku, rupanya ia sedang menghisap klitoris Vitha bersamaan dengan aku menyodok vaginanya.

“Cepetin pak … aah …” pinta Vitha kepada ku, yang ku turuti, dengan berpegang ada pinggulnya, aku menyodok dengan keras, bebarengan dengan aku menarik pinggulnya kebelakang, memberi tambahan tekanan penis ku didalam vaginanya … Tidak lama Vitha mendesah keras.. napasnya menderu, tidak ada paha yang mengejang atau hentakan luar biasa.. aku hanya merasakan ada yang meremas penis ku didalam sana..

“Ocha .. udah dulu …” katanya ke Rosita
“Udah dulu ya pak .. Vitha cape …” katanya, sebelum ku cabut penis ku dari lubang vaginanya, Rosita sudah bergeser dari bawah vaginanya..


Bersambung
 
Terakhir diubah:
Lho, apdet ... Pertamax
Jumatan dulu ya, ntar bacanya
Trims Suhu @jimex2abg
Sudah dibaca ?? Komennya apa ?

Damn! Liar banget! Mantap!
Semoga tetap bisa menampilkan sisi liar dari gadis ..

Tiap hari refresh page disini, selalu ga sabar kelanjutan Ceritanya :ngiler:
Semoga tetap menghibur

Tandain dulu ceritabya
Semoga sudah dibaca dari awal ...

Keren ceritanya.. pantau trus lah
Terima kasih, semoga menghibur

Pengalaman yg luar biasa, hu...
Saya juga tidak menyangka bisa mengalaminya ...

Aseeekk....di tungguuu hu..
Sabaar ..
Ok di tunggu mas bro
Siaaap..

Ayo Hu dah siang nih...
Ayo update Hu...
Babeh engga sabar yaaa... ?! sebentar lagi ..
 
Bermain

Rosita dengan sigap membersihan penis ku dari cairan kenikmatan Vitha, mengulum dalam lalu melepasnya .. Aku duduk di sofa, kulihat mereka berdua berbisik lalu tertawa bersama… dan duduk dilantai bersama.

“Pak .. Ocha sama Kak Vitha mau main-main ke bapak yaa ?!” Rosita memohon kepada ku dengan manja
“Main apa ?” tanya ku heran
“Main tapi tetap bikin bapak keenakan deeh ..” serunya lagi, sambil mengerling ke Vitha yag hanya menanggapi dengan senyum nakal ..
“Terserah kamu deeh Yang .. awas kalau engga enak, nanti kamu yang aku siksa ..” jawab ku menggoda ..
“Asyiiik … Ayo Kak ..” ujarnya lagi ..

Rosita langsug menghisap penis ku dengan rakus, sepertinya berusaha membuat penis ku segera menegang sempurna .. Vitha hanya menyaksikan … Penis ku dikulum, dijilat, dikocok bahkan menggunakan 2 tangan sekaligus, segera penis ku mengembang .. walau pun belum maksimal… lalu Rosita memasukan penis ku kedalam mulutnya, berusaha sedalam mungkin.. ia menggapai tangan ku, lalu jari ku dilingkarkan di batas bibirnya.. hampir mencapai pangkal penis ku .. lalu ia melepaskan dari mulutnya dengan napas yang megap-megap .. dengan tetap memegang tangan ku ..

“Ayo Kak Vitha sekarang giliran Kak Vitha, berapa dalam bisa menghisap kontol pak Nick” ujarnya diiringi senyum nakal ..
“Aaah Ocha curang, sudah biasa dengan kontol pak Nick..”
“Aku juga khan engga biasa ngisap dalam..” gerutu Vitha ..
“Perjanjiannya tadi khan kalau yang kalah, bakal dihukum.. Ayo Kak Vith ..” Rosita menggodanya terus ..

Vitha beringsut, mendekati penis ku, memegang dengan satu tangannya lalu mulai mencoba mengulumnya, makin lama makin dalam, sampai bibirnya menyentuh jari ku, menahannya sejenak lalu melepaskannya …
“Weeee .. bisa … “ Vitha meledek Rosita .. yang hanya tersenyum nakal, menganggap remeh apa yang sudah dilakukan Vitha ..
“Gantian sini Kak.. “ Kata Rosita meminta penis ku untuk gilirannya ..
“Nanti dulu … “ kata Vitha sambil kembali menjilat dan mengulum penis ku .. ia memang pandai, dengan cara seperti itu, penis ku akan lebih besar dari sebelumnya, berharap akan menyulitkan Rosita nantinya.
Vitha melepaskan penis ku dan menyerahkan ke Rosita sambil menggeser duduknya ..
“Kalau sudah maksimal masuknya, engga boleh langsung lepas, harus dihitung dulu sampai tiga baru boleh lepas” Rosita mengusulkan, Vitha hanya mengangguk karena napasnya masih terengah-engah..

Giliran Rosita… sama seperti tadi mengulum keluar masuk masuk penis ku .. lalu menekannya dengan dalam mulutnya bergerak-gerakan berusaha menyesuaikan supaya penis ku masuk sampai dalam, pelan akhirnya sampai bibirnya menyentuh kulit perut ku dipangkal penis ku.. lalu menahanya dalam, tangan nya memberi tanda supaya Vitha mulai menghitung …
Sebenarnya aku sangat ingin menekan kepalanya lalu menyodok-nyodok mulutnya dengan penis ku , tapi aku tidak mau mengganggu permainan mereka, walau pun saat ini aku mulai terangsang …
Rosita melepaskan penis ku dari mulutnya, air matanya meleleh karena hampir tersedak …
“Aku bisa sampai pangkalnya … Ayo giliran Kak Vith sekarang .. “ ujarnya terbata-bata, kembali bergeser memberi tempat ke Vitha ..

Vitha memandang ku cemas, aku hanya tersenyum nakal, menunggu apa yang akan dilakuan Vitha, memang sejak awal, Vitha tidak pernah menghisap dalam-dalam penis ku, terfikir oleh ku saat ini aku juga mau menjahilinya …

Vitha mulai mengulum penis ku kembali, kali ini sangat berusaha untuk bisa mengulum sedalam mungkin, tetapi memang pada dasarnya ia tudak suka deep troath, mengulum sampai dalam, pasti akan sangat kesulitan dan mungkin tidak mampu … Ia tetap mencobanya beberapa kali .. Rosita tersenyum geli melihat kesulitannya ..
“Ayo Kak Vith .. masa engga bisa sih .. Ocha aja bisa kok ..” ia terus menggoda Vitha .. Rosita mengerling kepada ku, seperti memintaku menjahilinya ..
Pada saat Vitha mencapai titik paling dalam yang ia mampu, aku pegang kepala Vitha, satu tangan ku menjambak rambut tebalnya, lalu tiba-tiba aku kepalanya ku tekan kuat ke penis ku, lalu pinggul ku gerakan cepat keatas kebawah, menyodok dalam mulutnya, Vitha gelagapan menerima serangan ku, tangannya berusaha membantu mengangkat kepalanya, mulutnya mengeluarkan suara seperti berteriak… setelah terdengar suara tersedak 2 kali baru aku lepas kan..
Vitha memukul paha ku keras… Wajahya cemberut, napasnya tersenggal, air liurnya meleleh-leleh..

“Kak Vitha curang .. dibantuin pak Nick .. “ seru Rosita ..
“Pokoknya kak Vith kalah ..! satu kosong” serunya lagi bangga ..
“Pak Nick apaan sih .. Vitha sampai hampir muntah ke sodok kontol bapak aah..” gerutu Vitha sambil kembali memukul paha ku ..
“Vith.. abis isepan kamu enak banget sih dikontol aku” kata ku ikut menggoda Vitha ..
Ia tidak menjawab wajah nya cemberut .. ia kemudian hanya membersihan liur dari mulutnya lalu duduk terdiam mengembalikan napasnya yang terengah …

Rosita tetap meremas dan menjilat penis ku, menjaga supaya tetap tegang … Setelah beberapa saat..
“Ayo sekarang giliran Kak Vith kasih tantangan ke Ocha ..” kata Rosita

Vitha kemudian mendekati ku, menempatkan dirinya diantara kedua kaki ku, aku dan Rosita tidak tahu apa yang akan diperbuat selanjutnya..

Penis ku masih basah oleh liurnya sendiri, lalu dengan genit ia merapatkan tubuhnya ke tubuh ku ..
“Pak Nick diam yaa..” perintahnya …
Lalu kedua tangannya memegang bongkahan dadanya, lalu menjepit penis ku diantara kedua bukit indahnya, lalu mulai bergerak naik turun, penis ku seperti dibungkus oleh kulit payudaranya, digesek-gesek .. putingnya kadang menyentuh-nyentuh perut ku .. membuat aku sangat terangsang ..

“Ayo .. Ocha sampai kapan pun engga akan bisa seperti ini…” Kata Vitha penuh kemenangan..
“Aaaah Kak Vith .. ya pasti engga bisa laah.. tete Ocha khan lebih kecil dari tete Kak Vith .. aah curang aah..” gerutu Rosita sambil cemberut..
“Ayo coba dulu Yang…” kata ku menggodanya ..
“Aaah bapak …. memang maunya bapak tuuh” kata Rosita mencibir kepada ku. lalu ia mencoba melakukan seperti yang dilakuan Vitha.. payudaranya yang lebih kecil dan keras hanya bisa menutupi bagian bawah penis ku .. tapi ketika ia menggesekan .. aku mendesah .. Rosita tersenyum nakal kepada ku , seakan ia menemukan mainan baru untuk ku ..

“Sudah nyerah khan ?! satu sama yaa“ ujarnya ke Rosita yang lalu kembali duduk di lantai ..
“Awas .. nih ada satu lagi yang Ocha pasti engga bisa …”
“Mangkanya belajar sama yang lebih tua ..” Vitha menggoda terus .. Rosita hanya tersenyum kecut ..

Menggeser Rosita seperti butuh ruang yang cukup besar untuk aksinya … seperti tadi aku dan Rosita tidak tahu apa yang akan diperbuatnya..

Kembali Vitha menghisap penis ku dengan ganas, berusaha membuat penis ku tegang maksimal ..
Lalu ia berdiri, kemudian ia duduk dipangkuan ku membelakangi, kakinya rapat, lalu tangannya mengarahkan penis ku masuk ke vaginanya, beberapa kali ia menggerakan pinggulnya naik turun, lalu menekan kuat, sepertinya berusaha memasukan sedalam mungkin penis ku, lalu ia mulai merapatkan kedua kakinya ..
“Pak Nick diam yaa .. jangan gerak apa-apa” katanya tegas ..
“Ocha nanti ikuti persis Kak Vitha yaa”Katanya lagi ke Rosita

Salah satu kakinya diangkat melewati satu kaki ku, dilanjutkan dengan kakinya yang satu lagi sehingga ia menyamping di pangkuan ku .. Vitha terdiam sejenak, mungkin sengaja membuatkan penis ku tegak kembali..

Aku tahu yang ia akan lakukan ! berputar posisi tanpa penis ku lepas dari vaginanya ..

Sekarang bagian yang paling sulit.. Vitha mengangkat satu kakinya melewati badan ku, tangan ku menjaga pantatnya supaya tidak jatuh, begitu ia melewati badan ku, ia langsung mencium bibir ku.. menggoyangkan pinggulnya naik turun, Rosita tidak tahu bahwa yang ia lakukan adalah membuat penis ku kembali ke posisinya tidak terplintir membengkok oleh jepitan vaginanya .. setelah dirasa di vaginanya penis ku sudah posisi tegak normal, Ia baru mulai memindahkan kakinya yang satu lagi melewati tubuh ku.. sekarang Vitha dipangkuan ku menyamping menghadap sisi yang lain … sebentar ia menggoyangkan pinggulnya lalu mulai mengangkat kakinya melewati satu kaki ku .. dilanjutkan dengan kakinya yang satu lagi .. maka ia kebali ke posisi awal … Vitha menggerakan pinggulnya turun naik, wajahnya mencibir Rosita yang nampak bingung…
Memang sebelumnya, ketika Vitha diatas menunggangi ku dan merubah posisi, Rosita nampak keheranan.

“Ayo anak kecil .. bisa engga .. ?!”
“Cobain deh Cha .. memek kamu kaya di korek didalam ..” goda Vitha mendekatkan wajahnya Rosita sambil menggodanya..
Lalu ia mengangkat pantatnya melepaskan penis ku..
Satu gerakan lagi yang tidak diketahui Rosita dilakuan oleh Vitha, ia melingkarkan jarinya dari pangkal penis ku lalu menarik sampai melewati kepala penis ku dan terlepas, ia sepertinya tidak mau lendirnya dimanfaat kan oleh Rosita untuk menyamainya di bagian ini… ‘memang anak ini cerdas’ bathin ku ..
“Aku pasti bisa laah Kak..” kata Rosita dengan pongah .. Lalu ia memasukan penis ku kedalam vaginanya lalu, mengocok sebentar lalu mengangkat kakinya … bergerak seperti yang Vitha lakukan..
“3 kali gagal, kalah ya Cha ..” seru Vitha sambil menggodanya ..

Percobaah pertama Rosita gagal ketika pertama kaki nya melewati badan ku sebelum berhadapan penuh, karena aku sengaja tidak menjaga pantatnya, sehingga melorot dan lepas lah penis ku dari vaginanya .. Gagal yang kedua, karena terburu-buru, penis ku belum pada posisi sempurna atau membengkok didalam vaginanya .. gagal yang ketiga pada saat Rosita memindahkan kakinya, karena secara sengaja aku menarik pinggul ku kebawah… karena aku ingin Rosita dihukum oleh Vitha ..
Selama percobaah oleh Rosita, Vitha tidak berhenti menggoda dan mengganggu, mereka tertawa-tawa bersama. Aku hanya pasrah saja menjadi barang mainan mereka…
“Dua satu !” teriak Vitha sambil mencibir Rosita.

Rosita mencabut penis ku dan kembali mereka duduk dilantai berdua ..
“Sekarang giliran aku ya Kak .. “ Rosita bangkit, mengocok penis ku dengan cepat, melumuri penis ku dengan liur, bahkan sampai meludah ditanganya lalu dilumurkan ke penis ku.. aku tahu ia akan memasuk penis ku ke analnya.. Vitha tidak tahu itu, hanya memandang heran yang Rosita perbuat.
setelah dirasa tegangnya cukup dan basah, ia merapatkan paha ku lalu mengangkangi pingggul ku dan ia menghadap ke Vitha, dengan bantuan tangannya mengarahkan penis ku ke lubang analnya, lalu menekan pinggulnya dan amblas lah penis ku kedalam liang analnya .. aku terhenyak sambil mendesah, Rosita pun mendesah..
“Kontolnya pak Nick masuk ke anal … aaaah”
“Ayo Kak Vith .. bisa engga ? aaah .. pelan dulu pak” kata Rosita dengan suara bergetar … ketika aku reflek menggerakan pinggul ku …

“apaaan tuh ?!.. engga mau aaah Cha ..” ujar Vitha dengan ketakutan .. lalu berlari ketempat tidur lalu menutup kepalanya dengan bantal…
Rosita bergerak akan mengejar Vitha, tapi aku tahan dengan memegang pinggulnya …
“Jangan dulu Yang .. nanti aja … lagi enak nih … aaaah” kata ku lirih, ku gerakkan pinggul ku turun naik…
Rosita sepertinya juga menikmati .. ia mendesah-desah.. pinggunya diputar-putar mencari titik kenikmatan.
Memang Rosita sangat sensitif pada area analnya, sedikit saja di rangsang maka akan langsung bergejolak birahinya …
Aku menegakkan badan ku, sehingga tidak menyandar di sofa, dengan begitu aku bisa menggunakan tangan ku untuk meremas payudaranya dan mempermainkan vaginanya .. Rosita mendesah lebih keras..

“Kak Vith curaang ! aaaah !“ desahannya sama kerasnya dengan teriakannya ..
“Engga mauuuuuu….! Vitha belum pernah !” teriak nya dari bawah bantal ..
Aku gunakan kedua tangan ku memegang pantat Rosita dari belakang dan mendorongnya maju mundur, supaya penis ku mendapat gesekan yang lebih keras, karena kaki Rosita sudah tidak bisa menaik-turunkan pinggulnya karena di tumpangkan diatas kaki ku yang mengangkang lebar..
“Gerak-gerakin aja pinggulnya .. enak juga kok ..” bisik ku ke Rosita .. ia hanya mendesah ..

“Ayo laaah Kak Vith … enak kok .. aaah” bujuk Rosita lagi sambi lmerasakan penis ku yang bersarang di analnya..
Ia mendesah karena tangan ku menggosok vaginanya yang sudah basah .. mulut ku menjilat punggungnya, berusaha menambah birahinya..

“Vith .. Vitha … !!” panggil ku
“Apa pak ?” mengangkat kepalanya dan melihat ke arah ku, tapi begitu melihat posisi Rosita dan aku belum berubah ia menyembunyikan lagi kepalanya dibawah bantal ..

“VITHA !” panggil ku seperti membentak ..
“Apa pak “ jawabnya denga nada lemas ..
“SINI !” panggil ku lagi ..
Vitha tidak menjawab, bangkit dari tempat tidur, menghampiri ku .. wajahnya penuh dengan rasa kecemasan, aku membayangkan Rosita tersenyum dengan penuh kemenangan ..

“Ayo sini Kak…” goda Rosita sambil makin keras menggoyangkan pinggulnya
“Apaan sih Cha …” jawab Vitha sambil cemberut namun seperti tersenyum menyaksikan kelakuan adiknya itu..

“Vith .. duduk dibawah ..” kata ku .. ia langsung duduk di lantai diantara kedua kaki ku ..
“Cha … kok bisa sih masuk ke situ… ?” tanya nya heran..
“Bisa laah Kak Vith … enak tahu Kak .. “ katanya menggoda ..
“Vith .. Ini kesukaannya Ocha… Dulu pertama aku entotin juga maunya seperti ini” cerita ku ke Vitha
“Iiiih bapak, jangan buka rahasia dong.. “ sambil ia mencubit paha ku ..

“Yang .. tahan yaa .. duduknya mundurin .. jangan sampai lepas ..” kata ku .. Lalu aku menggeser duduk ku ke belakang sehingga aku bisa menyandar di sofa, Rosita ikut menyandarkan badannya ke tubuh ku.. kakinya sekarang dapat bertumpu di sofa, membentuk huruf M dan Vitha bisa memandang jelas penis ku yang menancap di lubang anal Rosita …

Aku melihat Vitha menggeser duduknya lebih ke depan sepertinya ingin melihat lebih jelas ..
“Vith .. tangannya sini ..” aku menjulur tangan ku, Vitha menyambut tangan ku, lalu ku letakkan di paha Rosita ..
“Elus pahanya Ocha.. Vith ..” perintah ku .. bersamaan dengan itu, Rosita diatas tubuh ku seperti tersentak, tangan Vitha seperti beraliran listrik menyentuh paha Rosita … ia mendesah lebih cepat .. kadang tangannya mengelus dan meremas payudaranya sendiri …
Vitha nampaknya mengelus pahanya, tapi tidak sampai disitu, ia juga mengelus dan mempermainkan vagina Rosita… mengelus lembut klitorisnya .. membuatnya mendesah tidak karuan …

Aku yang ditindihnya sangat merasakan gerakan mengejan-ngejan .. kadang bergetar …
“Enak Cha ??” tanya Vitha
“Enak Kak… aaah ..” desah Rosita
“Kalau gini !” kata Vitha gemas sambil menggesek cepat kllitoris Rosita yag sudah basah….
“Aaaaah Kak Vith . enak Kak .. aaah Kak … terus …” racau Rosita
Sepertinya Vitha tersenyum berhasil mempermainkan Rosita ..
“Vith .. berani jilat memeknya Ocha ?!” tanya ku asal saja ke Vitha … tanpa berharap apapun ..
“Berani laah pak .. khan Ocha yang pertama berani jilat memek Vitha tadi ..” ujarnya .. aku sungguh terkejut, rupanya ketika aku memaksa Rosita untuk menjilat vagina Vitha, ternyata memberikan efek yang panjang…

“Aaaah Kak … enak Kak ….teruuuus Kak ..” Rosita mendesah sambil tanganya memegang kepala Vitha ..

Penis ku tidak bisa bergerak keluar masuk hanya bisa bergerak-gerak didalam, kaki membantu mendorong pinggul tapi pinggul Rosita ikut terangkat …

Rosita mengangkat badannya, lalu meraih kedua pipi Vitha lalu mencium bibirnya dengan ganas, Vitha juga merespon demikian, keduanya menggumam, sepertinya saling menikmati … cukup lama mereka berciuman…

Aku dengar Rosita berbisik ..
“Kak.. masukin satu jari Kak Vith ke memek aku Kak ..” bisiknya lirih menahan birahi .. Vitha menuruti keinginan adiknya…
Terasa ada yang mendesak penis ku dibawah sana, rupanya jari Vitha sudah masuk menusuk vagina Rosita… lalu terasa desakan itu bergerak keluar masuk …

Rosita mengentak-hentakan pinggulnya .. bergerak lebih cepat kadang bergetar .. desahannya semakin keras … perkiraan aku Rosita akan segera mencapai klimaks..

Benar saja, Rosita mengangkat badannya .. kembali ia meraih pipi Vitha dan menciumnya … kembali ku dengar Rosita berbisik sepertinya tidak mau aku ketahui gejolak birahinya …
“Kak .. sodok pakai dua jari Kak .. aaah…. sodok yang cepat” berbisik dengan terbata-bata lalu kembali mencium bibir Vitha …
Dari penis ku, merasakan 2 jari masuk ke vaginanya lalu jari itu melengkung, ujung jari itu pasti menggesek titik paling sensitif Rosita, di dinding bagian atas liang vaginanya…

“Kak .. sebentar lagi Kak .. aaaah … terus Kak …” Rosita meracau .. lalu merebah tubuhnya menindih tubuh ku .. kurasakan sodokan jari dipenis ku makin cepat dan makin dalam …

“Isep pentil Ocha Kak … Aaaaaah ..” rengeknya .. Vitha benar mengikuti kemauan Rosita .. menghisap puting payudaranya dengan keras … Rosita melonjak .. pinggulnya bergerak liar ..

“Kaaaaaak !!... “ teriakannya sangat keras … tubuhnya bangkit memeluk erat kepala Vitha yang mengisap putingnya .. lalu pinggulnya terasa mengejang-ngejang beberapa kali dan bergetar hebat … lalu berhenti mengejan… penis ku terasa seperti dijepit .. tusukan jari Vitha di vaginanya juga mulai melemah … desahannya masih terdengar .. napasnya menderu .. Lalu ambruk kebelakang menindih tubuh ku ..

“Aaaaah Kak .. enak banget Kak ..” rintih Rosita .. terasa dipenis ku jari Vitha ditarik keluar …
“Iiih .. ini anak kecil bisa juga muncraat (squirt)” goda Vitha, sebenarnya ia heran … sambil memperlihatkan jarinya yang basah kuyup ..
“Sini Cha ..” Vitha memanggil Rosita yang bangkit dengan ogah-ogahan… lalu menyodorkan jarinya ke mulut Rosita yang langsung dijilat-jilat dan dikulum… lalu mereka berciuman lagi ..

Aku yang dari tadi menyaksikan tingkah laku mereka sebenarnya sudah sangat tidak tahan, tingkah liar yang mereka perbuat sungguh memancing gelora birahi ku … tapi aku belum diberi kesempatan..
Permainan belum berakhir .. !

Rosita bangkit, melepas penis ku dari lubang analnya .. lalu ia duduk lemas di sofa, Vitha juga duduk disampingnya ..

“Sekarang giliran Kak Vith ..” kata Rosita enteng ..
“Vitha kira engga usah .. khan sudah bikin Ocha klimaks tadi ?!” protes Vitha
“Eiit engga bisa .. atau Kak Vith aku hukum .. ya pak ?!” ujarnya keras ..

Aku beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan penis ku, walaupun aku tahu, bahwa selanjutnya penis ku akan dicoba masuk ke anal Vitha ..

Saat berjalan kearah mereka, aku menyambar pelumas yang biasa ku pakai. Aku melihat mereka duduk berdampingan menyandar lemas di sofa .. Aku pun ikut duduk bersama .. tidak lama Rosita mulai lagi menggoda Vitha ..

“Ayo Kak Vith … giliran Kakak ..”
“Niih .. aku baik deh sama Kak Vith .. aku basahin kontolnya pak Nick .. biar gampang masuk” godanya sambil mengulum penis ku yang sudah bersih, , melumuri penis ku dengan air liurnya, lalu mengocok dengan gemas .. aku tahu maksudnya, biar penis ku yang tadi sudah mulai mengelemas, mulai besar lagi masimal, sehingga menyulitkan Vitha saat memasukkan ke liang analnya ..
Ku lihat Rosita tersenyum-senyum nakal saat berusaha membuat penis ku mengembang sempurna, aku membayangkan apa yang ada dibenak Rosita .. sifat jahilnya luar biasa..

“Sini.. Kak Vith juga aku basahin biar engga sakit dan gampang masuknya ..” katanya … Vitha hanya mengangguk, tidak bisa melawan keinginan adiknya ..
Tidak ku duga, Rosita lalu mengangkat kedua kaki Vitha dan menaruhnya di sofa, sehingga vagina dan anusnya mendongak dan terbuka, Rosita langsung dengan rakus menjilat-jilat vagina dan lubang anal Vitha, sambil menggumam dan mendesah, Vitha juga sepertinya terbawa birahinya ikut mendesah bahkan tangannya menekan-nekan kepala Rosita, persisi seperti tadi kepalanya ditekan waktu menghisap vagina Rosita…

“Awas yaa .. engga boleh jadi kecil” kata Rosita mengancam ku ..
“Ya jangan didiemin dong kontol aku !” protes ku kepadanya ..
Rosita akhirnya mengocok penis ku dengan tangan, dan hanya dengan mulutnya terus menjilat Vitha ..
Setelah beberapa saat ..

“Sudah Kak .. “ ujar Rosita ke Vitha yag bangkit dengan malas, mengangkangi kaki ku yang terbuka, lalu memegang penis ku, lalu mencari-cari titik yang pas dengan lubang analnya .. lalu ditekannya .. meleset . lalu dicoba lagi meleset lagi …
“Sini Kak aku bantu .. “ kata Rosita sambil memegang penis ku ..
“Turunkan Kak pelan-pelan … tuuh mulai masuk” kata Rosita yang duduk dilantai, sehingga dapat melihat jelas proses.. Terasa memang masuk, tapi belum melewati kepala penis ku.. tiba-tiba diangkat lagi ..
“Kenapa diangkat lagi Kak ?” kata Rosita dengan nada tinggi, sambil memukul paha Vitha, sepertinya kecewa.

Kalau sesuai aturan permainan mereka, Rosita bisa saja tidak membantu Vitha, sehingga ia menang point, tetapi Rosita justru membantu, yang aku tangkap, ini hanya akal mesum Rosita supaya aku bisa menikmati liang anal Vitha..

“Sini aku saja yang kerjakan .. Nungging !” kata ku kepada mereka sambil bangkit berdiri ..
Vitha meletakan kedua kakinya di sofa sambil badannya menyandar ke depan, sehinggu pinggul dan pantatnya yang indah menjulang .. Rosita langsung menjilat dari belakang membasahinya kembali.
Aku mengambil pelumas dan melumuri seluruh penis ku, Rosita melotot kearah ku ketika aku melakukan itu .. Lalu aku merapatkan pinggul ku ke pantat Vitha yang menjulang, kakinya ku lebarkan, pinggulnya ku tekan sedikit, sehingga posisinya pas dengan penis ku … Rosita ikut duduk, meletakan kepalanya di pinggul Vitha sepertinya ingin menyaksikan dengan jelas seluruh prosesnya ..

Tanpa meminta persetujuan Vitha, aku mulai mempermainkan lubang analnya, ku lumuri juga dengan pelumas … lalu aku coba menekan-nekan dengan ujung jari ku, ternyata dengan mudah amblas .. lalu aku diamkan sebentar … lalu perlahan mulai ku tarik keluar masuk.. ibu jari ku mengorek-korek lubang vaginanya .. Vitha mulai mendesah pelan.. pinggulnya kadang ditarik ke depan kalau aku mulai menekan jariku lebih dalam … Ku lihat tangan Rosita, meremas payudara Vitha …

Ku tarik jari ku keluar lubang analnya ..
“Jangan tegang Vith .. lemesin aja ..” kata ku ketika aku sudah mulai menekan-nekan kepala penis ku ke lubang anal nya …

Dengan bantuan kedua ibu jari ku, aku menekan kepala penis ku ke lubang anal Vitha … blesss ..
“Aaaaah pak ” teriak Vitha ..
“Ooooh begitu ya cara masukinnya ?” ujar Rosita heran ..
“Tapi kalau ke Ocha kok main tusuk aja sih pak ?” kembali ia bertanya .. aku diam saja .. karena fokus dengan penis ku ..

Lalu aku tekan lagi lebih dalam kearah depan, tangan ku menahan pinggulnya supaya tidak bisa lari.. terasa penis ku dicengkeram kuat .. lebih keras dari cengkeraman lubang anal Rosita waktu pertama kali aku tojos … ‘Apakah lubang anal Rosita pernah ditojos penis sebelumnya ?’ pikir ku … ‘Masa Bodoh !
“Pelaaan pak … aaah .. pelan … stoop dulu pak aaah” racau Vitha dengan suara bergetar ..

Aku mulai memaju-mundurkan penis ku, setiap maju aku tekan lebih keras supaya masuk lebih dalam .. Rosita terus menyaksikan proses ini dengan takjub…

“Jangan di gerakin dulu paaak .. aah” Vitha kembali meracau, aku tidak pedulikan..
“Aaaaah …. pelan paak …aah” desahan nya melemah .. ‘apakah Vitha mulai merasakan sensasi yang lain ?’ aku bertaya-tanya dalam hati ..

Kira-kira penis ku sudah masuk sepertiga dari panjang penis ku .. aku merasa sudah cukup karena ketika aku berusaha menekan lebih dalam Vitha berontak .. tapi saat ini Vitha malah mendesah kalau aku gerakan penis ku keluar masuk analnya..

Rosita duduk di sofa setelah melihat penis ku berhasil masuk ke anal Vitha, ia mengangkat kedua kakinya, tangannya mempermainkan vaginanya sendiri sambil menatap tajam kepada ku.
‘Sepertinya anak ini tidak pernah kehilangan dorongan birahinya apa lagi ketika melihatku sedang menyetubuhi gadis lain’.
Aku mendesah merasakan jepitan di penis ku .. ketika ku tarik penis ku, bibir lubang anal Vitha seperti ikut terbawa keluar, demikian pula sebaliknya ketika aku menekan masuk penis ku bibir analnya ikut terdorong masuk…

“Kali ini Kak Vith kalah yaaa ..” kata Rosita bangga ..
“Kak Vith dibantu oleh pak Nick sampai kontol nya masuk lubang pantat Kakak” lanjutnya ..
“Eiit engga bisa .. tadi Ocha bilang Kontolnya pak Nick masuk ke anal, engga bilang harus seperti apa …aah paak” Vitha berbicara sambil mendesah karena aku menekan penis ku lebih dalam..
“paak.. pelan ..” desahnya lagi ..
“Aaaah Kak Vith curang .. aah” Rosita menjawab tapi mendesah, karena tangannya berman di vaginanya sendiri …
“Pokokya penis pak Nick sudah masuk ke lubang pantat Kakak .. pointnya tetap dua satu..” serunya lagi

Kepalanya bergoyang menahan sensasi yang baru ia rasakan ..
“Sini aku bantu ..” kata Vitha ke Rosita yang rupanya melihat Rosita sedang memainkan vaginanya sendiri…
Vitha menggeser badannya lebih dekat ke Rosita, lalu tangannya menggapai vagina Rosita dan menusukan jari tengah dan jari manisnya .. lalu menggerak-gerakan didalam vagina Rosita ..
Vitha hanya denga satu tangan menopang tubuhnya..

“Ocha .. Kamu tuh kecil-kecil binal banget sih !”
“Kakak jadi terbawa binal“ lanjut Vitha dengan suara bergetar penuh birahi ..

“Pak Nick tuuh Kak yang ngajarin Ocha Kak” jawab Rosita langsung mencium bibir Vitha dengan ganas .. mereka mendesah berdua …

Aku yang sedari tadi dipermainkan birahinya, dibuat turun naik oleh tingkah laku mereka berdua, kembali diperlihatkan adegan sensual dari Vitha dan Rosita …. akhirnya aku tidak tahan …
Ku tekan penis ku, lalu ku tahan.. bersamaan menyemburlah spermaku di liang anal Vitha … Aaaaah .. aku mendesah keras …
Mereka berdua masih berciuman sesaat … lalu menjauh karena pinggul Vitha, ku tarik agar penis bertahan didalamnya …

“Eeh pak Nick kenapa jadi keluar ?” tanya Rosita menggoda ku…
“Gimana engga keluar Yang.. aku dikasih pemandangan sensual oleh kalian…. aaah..” ujar ku sambil menekan kembali mencari sisa-sisa kenikmatan ..
“Emang binal ih kamu berdua…” lanjut ku .. sambil merasakan beberapa lagi kedutan di penis ku sampai sepenuhnya mereda …
Lalu aku ambruk duduk di sofa .. Vitha mendesah ketika penisku tercabut dari liang analnya..

Aku menyandar lemas …
“Masih kuat pak ? Vitha mau lagi lho pak” Vitha menggoda ku memandang ku dengan genit dan menggerak-gerakan pinggulnya ..
“GILA !” jawab ku .. lalu mereka berdua tertawa …

“Bersihkan badan sana ..!” kata ku sambil meremas payudara Vitha yang bergantung indah …
Mereka berdua beranjak ke kamar mandi …
Lalu sepertinya aku terlelap ….


Dalam lelap ku, aku menghirup harum body cologne Kenzo .. ku buka mataku dan melihat dua bidadari ku sudah duduk bersama di sofa .. berat aku bangkit meninggal kan bidadari telanjang itu .. Aku membersihkan diri dari peluh dan sisa lendir birahi ..

Begitu aku keluar, Rosita langsung memeluk ku ...

"Bapak engga sayang sama Ocha .." rengeknya ..
"Bapak sayangnya ke Kak Vitha " lanjutnya lagi ..
"Apaan sih ?" Jawab ku gemas ..
"Abis dari tadi Kak Vith terus yang dibantu .. sampai Ocha kalah .. " rengek Rosita ..

"Yeeey .. ada anak kecil ngadu ke pacarnya .. !" Teriak Vitha dari sofa ..
"Apa sih Kak Vith .. weee" jawab Rosita sambil mencibirkan lidahnya ..
"Khan jadi Ocha yang dihukum .." katanya merajuk ..
"Nanti kalau Ocha di hukum, bapak bantu Ocha yaaa.." katanya lagi dengan manja ..
"Iyaa .. iyaa .. sana temenin Vitha.." kata ku cepat
"Iya bapak sayaaang.. cup .." Rosita mengecup bibir ku lalu berjalan kembali ke Vitha .


Kami beristirahat .. sambil minum lagi beberapa teguk minuman alkohol yang masih ada .. sambil bercanda ringan ..


Ketika Rosita ke kamar mandi untuk pipis, aku menggeser mendekat ke Vitha ..

"Vith .. di tas ku ada dildo punyanya Ocha .. " bisik ku ..
"Yang bener pak ?!" matanya berbinar ..
"Dia paling engga mau disuruh mansturbasi sendiri pakai itu " bisik ku lagi .

Vitha tersenyum-senyum sendiri .. otak jahilnya menerawang jauh. Vitha memang sudah paham betul tentang dildo .. tanpa aku jelaskan ia sudah tahu apa fungsi benda itu .


Aku kembali ke posisi duduk ku semula, Rosita dari kamar mandi lalu duduk bersama kembali ..

Vitha merangkul bahu Rosita ..
"Adik kecil .. saatnya menerima hukuman .. " kata Vitha pelan tapi tegas .
"Ampuun Kak .. jangan laah" Rosita merajuk ..
"Engga bisa .. harus ! Kalau engga mau dihukum, Kak Vitha marah nih " ancamnya .. lembut tapi keras ..
"Iyaa deeh .. Kakak cantik .. Ocha siap di hukum .." bisiknya sambil memeluk Vitha .
"Apa sih hukumannya Kak ?" Tanya Rosita merajuk .. Vitha hanya tersenyum menggoda ..
"Ayo pindah ke kasur .." ajak Vitha ..


Hanya aku dan Rosita yang berbaring .. Vitha masih mengambil tali pinggang piyama yang terbuat dari bahan handuk .. Aku kira Vitha akan mengikat tangan Rosita lalu mengerjainya dalam keadaan terikat sehingga tidak bisa melawan .. ternyata salah ..

"Ocha duduk ... Kakak tutup dulu yaa mata kamu .." ujarnya sambil menggoda ..
"Ocha jangan diapa-apain ya Kak .." pintanya memelas ..
"Diem aah .. engga percaya banget sih ?" Kata Vitha tegas .. sambil mulai menutup mata Vitha menggunakan tali piyama .. bibirnya tersenyum nakal.


Lalu Vitha berdiri mengambil dildo dari tas ku .. wajahnya berseri-seri .. mata jahilnya bersinar ..
Aku bisa merasakan Rosita yang tegang menanti apa yang terjadi ..

"Pak .. tolongin Ocha yaa .." rengeknya kepada ku ..aku tidak menjawab .. hanya menyentuh ujung puting..
"Aaauw .. jangan jahil pak" ujarnya .. ia merasa Vitha belum mendekat ke arahnya, pasti ia menerka aku yang menjahili putingnya ..


Vitha naik ketempat tidur .. sudah senyum sendiri .. aku tidak tahu apa yang ada dibenaknya ..

Tiba dildo itu bergetar, entah disengaja atau tidak tombol getarnya terpijit, Rosita yang mengenal betul bunyi vibrator itu langsung membuka penutup matanya dan berlari meninggalkan tempat tidur sambil berteriak .

"Kak Vith .. engga mauuu !!" teriaknya lantang
"Apa sih ? Orang engga apa-apa kok" jawab Vitha sambil tertawa terpingkal-pingkal .. aku juga ikut tertawa melihat wajah panik Rosita ..

"Pak Niiiick .. ini pasti pak Nick yang kasih tahu Kak Vith mainan Ocha yaa ?!" kata Rosita wajahnya kelihatan panik.. terlihat seperti mau menangis
"Mainan Ocha ?! Berarti punya Ocha dong ..." goda Vitha ..
"Salahnya sendiri, punya mainan simpennya sembarangan" lanjut ku
"Pak Niiiick !! Jahaaaaat .. pasti pak Nick yang kasih tahu" teriaknya lagi .. aku hanya tertawa..

"Ocha mau main sama ini ??" Goda Vitha sambil memain-mainkan dildo ditangannya sambil ditekan-tekan tombol ..
"Engga mau Kak ..!" teriak Rosita ..
"Kalau engga mau, aku pulang nih" Vitha meletakan dildo lalu beranjak ke lemari baju tempat ia menyimpan pakaiannya .. suaranya tegas penuh tekanan ..

"Jangaaaaan Kak ... !" Teriak Rosita sambul berlari mengejar Vitha .. lalu memeluknya ..
"Jangan pulang Kak .. temenin Ocha disini Kak .." rengeknya hampir menangis ..
"Kalau mau Kak Vitha disini, harus nurut dong sama kakak .. adik kecil !" Ujar Vitha membujuknya .. karena terlihat Rosita benar-benar hampir menangis ..

Aku juga menyangka Vitha serius akan pulang, tetapi setelah aku melihat ia mengedipkan sebelah matanya kepada ku, aku tahu ini hanya sandiwaranya mempermainkan Rosita ..

"Ya sudah .. tapi nurut yaa .."Kata Vitha sambil mengelus rambutnya ..
"Iya Kak .. tapi hukumannya jangan itu Kak .." Rosita kembali mencoba negosiasi ..
"Mau nurut Kakak enggak ??" tanya Vitha tegas ..

"Iya Kak .." dengan suara yg sangat memelas ..
"Duduk disofa sana .." perintah Vitha ke Rosita yang langsung diikutinya ..

Vitha naik ke tempat tidur sambil tetap memegang dildo ditangannya .. mungkin ini yg membuat Rosita agak tenang karena dildo tidak diserahkan kepadanya ..

"Hukumannya apa ya pak ??" tanya Vitha kepada ku yang sebenarnya menggoda Rosita ..
"Vith .. dia kalau main pakai itu bisa muncrat-muncrat .." bisik ku yang tentu saja didengar Rosita ..
"Pak Niiiiiick !" Kembali ia berteriak sambil matanya melotot kearah ku ..
"Awas yaa nanti !" Sambil matanya tambah melotot kearahku .. Aku hanya tertawa ..

"Eiiit .. engga boleh mengancam orang .." kata Vitha membela ku
"Vith .. Ocha paling engga tahan kalau lihat aku ngentot dengan orang lain.." ujar ku memberi kode ke Vitha ..

Rosita berteriak lagi ..
"Teruuuus... teruuus aja pak Nick.. ceritain aja semuanya .. " sambil cemberut duduk merangkul lututnya sendiri di sofa ..

"Itu sih engga usah dikasih tahu pak .. dari tadi khan Ocha memang begitu kelakuannya .." ujar Vitha memperjelas .. memang kejadiannya demikian ..

"Tuuuh Yang denger !" seru ku menggoda Rosita .. ia hanya cemberut kepada ku .. aku tertawa melihat tingkahnya ..
"Nah sekarang hukumannya ini ..Ocha boleh pilih" kata Vitha ..
"Apa Kak .. cepet dong" ujar Rosita penasaran..
"Ini akan masuk ke lubang yang tidak ditojos kontol pak Nick.. jadi kalau kontol pak Nick di memek Ocha .. berarti ini masuk di pantat Ocha .. begitu juga sebaliknya .. nanti Kak Vith yang akan pegang .. " sambil berbicara Vitha memainkan dildo ditangannya ..

Rosita langsung mengerti .. wajahnya nampak cemas atas pilihan itu..

"Hukuman yang lain apa Kak ?" Tanya Rosita tidak sabar .
"Ocha mainkan ini sendiri di memek Ocha sampai muncrat .." belum selesai Vitha bicara, Rosita sudah memotong ..

"Yang kedua aja Kak .." ujarnya bersemangat ..

"Harus sampai muncrat yaa .. kalau tidak muncrat harus diulang dari awal.." kata Vitha selanjutnya ..
"Tapi Ocha harus sambil lihat pak Nick ngentotin Kak Vith" sambung Vitha
"Asyiiiik .. gampaaang .. bisa cepat .." kata Rosita riang ..

"Eiit .. nanti dulu .. mainan ini akan Kak Vith pegang sampai Kakak kasih ke Ocha .. ok ?!" Tuntas Vitha ..
"Ya .. Kakak .. itu namanya nyiksa Ocha Kak .. terus Ocha engga boleh gabung ?" tanya Rosita lebih lanjut ..

"Mendekat aja engga boleh adik maniis .." jawab Vitha serius ..
"Aaaah Kakak jahat .. biarin deh Ocha tetap pilih yang ke dua .. kalau yang pertama sereem" kata Rosita sambil meyakinkan diri ..

Aku hanya memperhatikan polah mereka tanpa mengerti tujuan Vitha ..

"OK sekarang mulai yaa .. Ocha duduk di sofa, tangan engga boleh ke memek atau ke tete.. pak Nick kesini berdiri .." katanya tegas ..
"Ah Kak Vith syaratnya nambah terus .." protes Rosita .. Vitha hanya tersenyum berhasil mempermainkan sahabatnya ..


Vitha meletakan dildo di tempat tidur ..

"Pak Nick .. kita goda Ocha.. pak Nick anggap Vitha pacar pertama yang mau dientotin .. pelan-pelan" bisik nya .. Aku mengangguk .. mencoba membayangkan saat pertama aku berusaha menyetubuhi pacar pertama ku, dimana perlu usaha keras untuk mengangkat birahinya yang semua harus dilakukan dengan hati-hati dan lembut ..

"Kita mulai ya Pak .." ujar Vitha

Vitha melingkarkan tangannya di leher ku, tangan ku di pinggangnya .. lalu kita saling menatap .. ia mulai mendekatkan bibirnya ke bibir ku .. menyentuh sedikit lalu menjauh kembali .. lalu di ulang tapi lebih lama bibirnya menempel dibibir ku .. ketika mata kami bertemu .. seperti ada sinar lain disorot mata masing-masing . Seperti ada cinta yang terpendam ... lalu kami berciuman sangat lembut .. namun terlihat penuh birahi .. bukan nafsu tapi ada rasa CINTA ..

Angan ku melayang setahun yang lalu, ketika aku pertama kali sangat tertarik dengan gadis ini .. sebelum bertemu Rosita tentunya .. gelora itu muncul kembali saat ini .. walau hanya dalam permainan.

Setelah berciuman dengan sangat mesra, aku mulai mencium pipinya dan telinganya .. ia mendesah lembut .. ku susuri seluruh kulit leher dan pipinya dengan bibir ku .. lembut .. perlahan .. seperti bintang film yang sedang melakukan adegan percintaan .. dilakukan dengan gerakan yang sangat sensual .. tangannya mengelus punggung ku dengan lembut dengan ujung jarinya .. tangan ku juga mengelus punggungnya sampai ke bongkahan bokongnya .. lembut .. tidak terburu-buru .. meremas lembut ..

Aku membalikkan badan Vitha , memeluknya dari belakang .. kembali aku menelusuri leher dan bahunya yang halus.. tangan ku mengusap lembut sisi tubuhnya tanpa menyentuh payudara Vitha .. ia mendesah.. juga bagian depan tubunya tanpa menyentuh vaginanya .. aku merasa seperti ada getaran lain..

Kembali aku memeluk Vitha dari depan .. menyusuri lehernya sampai ke dada nya .. kembali saling memandang dengan tajam ..


Aku mulai menjelajahi seputar payudaranya .. semua dengan sapuan bibir dan lidah yang lembut .. tidak ada hisapan atau sedotan kuat .. aku membungkuk menyusuri area perutnya lalu berlutut dihadapan Vitha .. napasnya mulai terengah .. nampaknya ia terbawa suasana dan perlakuan ku .. Aku menjelajahi paha sampai sekitar perut bagian bawahnya .. tanpa menyentuh vaginanya .. tangan ku mengelus lembut seluruh bagian belakang tubuhnya .. tangan Vitha mengelus lembut rambut ku ..

Lalu aku membalikan badan Vitha menjelajahi bagian belakang tubuhnya .. dari punggung sampai lekukan bokongnya .. lalu dari bawah mulai belakang lututnya sampai ke garis bokongnya .. lalu aku meremas lembut bongkahan bokong indah itu .. lalu mulai menjelajahi dengan bibir dan lidah ku .. ada suara mendesah diujung sana ..

Ketika aku merenggangkan belahan bokong Vitha dan mulai menjelajahi dengan hidung dan bibir ku .. desahan diujung sana makin keras .. ternyata Rosita ikut mendesah ..


Aku susupkan lidah ku dicelah belahan bokong Vitha .. menggelitik dengan lidah ku .. Vitha mendesah ..

Aku balikan kembali badan Vitha .. lalu aku melakukan hal yg sama .. menyusupkan lidah ku ke selangkangannya tapi tidak menusuk belahan vaginanya .. kaki mengejan .. bergetar .


Lalu aku bangkit berdiri, beradu pandang lagi dan mencium bibirnya dengan lembut .. menjilat ke dadanya .. tanpa menyentuh payudaranya ..


Perlahan aku baringkan Vitha di kasur, aku menempatkan diri ku diantara kedua kakinya .. membungkuk .. mulai menyentuh area payudaranya .. melingkar-lingkar sampai ke sekitar areolanya .. yg mulai mancung karena birahi .. berlanjut menyentuh ujung putingnya dengan ujung lidah ku ... desahan diujung sana makin keras ..

"Kaaak .." ada suara memohon

Aku mengecup puting nya lembut .. tanpa ada hisapan atau sedotan kuat ..
Mengecup cukup lama sambil memainkan dengan lidah ku ..
Pinggul Vitha mulai bergerak gerak menahan birahi ..

Tubuh ku mulai turun ke bawah menjelajahi perutnya .. turun ke sekitar vaginanya .. aku menjilat paha bagian dalamnya .. membuat Vitha mendesah keras .. ketika aku mulai mengusap dengan bibir ku dan menjilat daerah vaginanya .. pinggulnya melonjak .. tangannya meremas tambut ku ..

Ku buka .. belahan vaginanya dengan ibu jari ku lalu ku cium dan ku jilat lembut ..
Sekilas aku melihat Rosita menghampiri Aku dan Vitha .. tapi Vitha memberi tanda supaya tidak mendekat .. tapi Rosita memaksa .. mendekat mengambil dildo yang tergeletak di tempat tidur .. lalu segera kembali ke sofa ..


Aku tetap melanjutkan jilatan ku di celah vagina ...

Ku dengar desahan Rosita makin keras .. mungkin sudah menusukan dildo itu ke vaginanya .. terdengar suara berkecipak cairan vaginanya..


Aku makin cepat menjilat vagina Vitha .. Vitha juga mendesah, aku berdiri .. meletakkan penis ku dibelahan bibir vagina Vitha yg sudah sangat becek ...

"Pak Nick .. bantuin Ocha... aaaah.. aah" ujar Rosita .. ku lirik sedang berusaha mengocok dildo dalam vaginanya sendiri ..

Vitha ternyata juga melirik Rosita .. ia tidak melihat karena sedang sibuk mengocok vaginanya sendiri..
Aku dan Vitha nampak seperi tidak terpengaruh dengan apa yang dilakukan oleh Rosita dengan dildonya. Aku menggesekkan penis ku disepanjang bibir vagina Vitha .. ia mendesah.. pinggulnya mengejang ..
Perutnya mengejan .. sepertinya Vitha benar-benar terbawa suasana .. terangsang luar biasa ..
Ketika aku memegang penis ku akan menusukkan ke lubang vagina Vitha ...


"Kak Vith ... aaah Kak ...!" Rosita mendesah .. Aku dan Vitha nampak tidak perduli .. lalu ..

"Kak Vithaaaaa ... aaaaah aargh .." Rosita teriak sangat keras .. mengocok dildo dengan cepat di vaginanya .. lalu di cabut ... terlihat muncratan cairan kenikmatan menyemprot beberapa kali ..

Lalu Rosita melempar dildo ke sebelahnya dan berlari ke kasur menyembunyikan wajahnya di bantal .. seperti ada suara menangis .. tapi pinggulnya bergerak mengejan dan bergetar seperti sedang merasakan gelombang klimaks ...


Aku dan Vitha tertawa .. Rosita teriak seperi kecewa dengan mulut terutup bantal..
"Kak Vitha jahaaaat !!!"
"Pak Nick juga jahat sama Ocha..!!!" Lanjut nya ..

Vitha langsung menciumi pipi Rosita .. membujuk .. tapi tidak bisa menahan tawa .. Aku mengusap bokongnya sambil menjilat .. juga dengan tidak mampu menahan tawa ..

"Adik cantik ..tadi khan cuma permainan .." kata Vitha sambil senyum ..
"Yang .. apaan sih ? Kok jadi beneran marah ?" ujar ku .

Rosita mulai memperlihatkan wajahnya memandang ke Vitha .. wajahnya terlihat cemas ..

Vitha mencium bibirnya dan mengelus rambutnya dengan lembut.. membujuk tapi mulutnya tetap menahan tawa..


Aku pun membaringkan diri sejajar dengan mereka ... lalu bertiga bercanda membahas hal yg baru saja terjadi ..


"Kaya beneran tahuuuu.. !" Kata Rosita sewot sambil cemberut ..
"Ocha membayangkan pacar Ocha diambil Kak Vith .. lalu melihat mereka berbuat seperti tadi Kak Vith dengan pak Nick ... " lanjutnya
"Cemburu banget .. tapi Ocha terangsang Kak .."lanjutnya manja ..

"Berarti Kak Vith sukses ngerjain kamu Cha .." katanya ..
"Ah Kak Vith ..." lalu Rosita mencium bibir Vitha dengan sangat lembut ..

Aku sudah sangat lelah .. sempat terlelap lalu terbangun .. ku lihat mereka berciuman dengan sangat liar .. tangannya saling meraba payudara .. pahanya saling bergesek .. vaginanya bertemu dan saling menggesek ..

Ku lihat Vitha memegang dildo ...

Lalu kesadaran ku hilang sepenuhnya .. tidak tahu lagi apa yg mereka perbuat ..



Aku terbangun, sinar matahari meyilaukan mata ku ..
Aku tidur memeluk Vitha yg masih lelap meringkuk membelakangi ku ..

Rosita juga masih terlelap berhadapan dengan Vitha .. tangan Vitha memeluk tubuh Rosita ..

Dildo menggeletak diantara mereka berdua .. masih nampak basah seperti habis digunakan.. berlumur cairan bening entah miliki siapa ..

Dengan hati-hati tidak mau membuat mereka terbangun, aku mengangkat tangan ku dan masuk ke kamar mandi ...



Keluar dari kamar mandi, 2 gadis itu belum juga bangun sinar matahari yangg benderang juga tidak menggangu tidur mereka .. ku tutup tirai kamar ... aku menghampiri Rosita .. berbaring dibelakangnya ..
memeluknya .. tidak ada juga respon, masih terlelap ..

Naluri laki-laki saat bangun pagi, penis yg tiba-tiba mengeras mendorong aku mengganggu Rosita ..

Aku ciumi bahunya, ku raba payudaranya .. hanya melenguh lemah .. sama sekali tidak terganggu .. ku telentangkan tidurnya, tangannya ku letakkan disamping ..


Ku tindih tubuhnya.. juga tidak bereaksi, kembali aku menjilat dan meremas payudaranya .. tetap tidak ada reaksi .. kakinya aku renggangkan sedikit ..


Demikian pula ku lakukan pada Vitha .. sama saja .. tidak terganggu dan tetap terlelap .. ku main kan jari ku memainkan klitorisnya .. hanya trrdengar lenguhan pelan ..

Aku menindih Vitha .. dengan kaki ku melioat seperti orang sujud, sehingga tidak sepenuhnya menimpa dengan berat badan ku ..

Payudaranya yang besar putih membusung .. aku mainkan dengan lidah ku dan tangan ku .. tetap tidak bergeming ..

Aku selipkan penis ku di vaginanya cukup masuk sedikit lalu pinggul ku bergerak- gerak seprti menusukan penis ku ke vaginanya lebih dalam .. kembali hanya lenguhan pendek .. kepalanya mendongak pelan seperti merasakan ada tusukan di vagina .. lalu kembali terlelap ... kadang aku meremas payudara Rosita yg berbaring disebelahnya ..

Kembali aku berpindah ke Rosita .. menindihnya .. menyusupkan penis ku yg sudah tegang maksimal ke vagina .. sama persis ke Vitha .. seperti orang sujud .. Rosita hanya mendongakan kepalanya sedikit tanpa lenguhan .. masih terlelap ..

Jantung ku berdegup keras .. napas ku terengah-engah .. ketika aku sedang menikmatinya .. terbayang peristiwa berpuluh tahun yang lalu ..

Pada awal masa remaja ku, aku pertama kali melakukan kenakalan ku dengan 2 sepupu ku perempuan yg lebih muda dari ku .. persis seperti yg aku lakukan saat ini .. saat itu aku dan sepupu ku sedang menginap di rumah nenek .. peristiwa itu membekas sangat lama ... antara tegang, takut dan menyenangkan bercampur jadi satu ..


Aku menggerakan pinggul ku, penis ku masuk ke vagina Rosita .. tidak terlalu dalam .. tetapi rasa itu seperti kembali muncul ...

Dengan tetap menindihnya, memainkan payudara Rosita dengan mulut .. tangan ku nakal meraba dan meremas payudara Vitha .. nikmat luar biasa ...


Saat aku mendekati puncak, aku pindah menindih Vitha .. menusukan penisku lalu menggerakan pinggul ku .. nikmat tidak terhingga ..

Tangan ku meraba vagina Rosita dan menusukan satu jari ku ke vaginanya dengan dalam .. ia hanya melenguh pelan ..

Persis seperti yang aku lakukan diawal masa remaja ku ..

Aku menggerakkan pinggul ku lebih cepat diatas tubuh Vitha .. menghisap puting payudaranya .. lalu dengan satu sentakan kecil , penis ku masuk lebih dalam.. aku semprotkan spermaku di vagina Vitha .. masih terus menghisap dan aku membuat tanda merah di dekat putingnya tanpa mengeluarkan suara .. Vitha hanya menengadahkan kepalanya .. kakinya mengejang.. melenguh lemah .. kemudian kembali terdiam .. sepertinya tidak terganggu ..

Jariku yang menusuk vagina Rosita juga menyodok keras saat aku mencapai klimaks .. ia hanya melenguh.

Aku merasakan nikmat luar biasa .. kenikmatan masa lalu seperti terulang kembali ...
Lalu aku berbaring diantara mereka berdua .. napas ku luar biasa terengah, jantung ku berdebar ..
Ketika semuanya mulai mereda ku letakkan tangan Vitha diatas penis ku .. lalu aku tetap memainkan puting Rosita ...

Persis seperti yang aku lakukan berpuluh tahun lalu ... nikmat luar biasa ..

Kalau saja ini dibandingkan dengan aku menyetubuhi Rosita dan Vitha bergantian dalam keadaan sadar, seperti aku melakukan tadi malam, kenikmatan yang aku dapat mungkin tidak seistimewa yang baru saja ku rasakan, benar-benar membuka kembali kenangan nikmat .. nikmat kenakalan masa kecil terhadap sepupuku perempuan yang lebih muda ... sungguh luar biasa .. !


Aku terlelap ..




Deringan telpon mengagetkan aku .. rupanya dari Receptionis yang memberi tahu bahwa waktu check out segera tiba ..


Ku lihat Rosita dan Vitha juga sudah bangun .. aku ajak mereka untuk mandi ..
Di bawah guyuran shower tetap bercanda, saling menyabuni .. saling mengelus .. tapi tidak ada yang memancing untuk lebih jauh .. mungkin sudah merasa sudah cukup ..


Tapi aku masih penasaran apa yang mereka berdua lakukan setelah aku terlelap tadi malam, dengan dildo yang berlumur cairan ..


"Yang.. tadi malam waktu aku sudah tidur kamu berdua ngapain aja ..?" Tanya ku menyelidik ..
"eNgeeeeng .. itu pak .." gumam Rosita matanya memandang nakal ke Vitha

"Ocha ..sssssst .." Vitha melarang Rosita bercerita kepada ku .. aku mendesaknya ke dinding lalu mencium bibirnya dan berbisik

"Nanti cerita yaaa .." bujuk ku ..

Vitha memeluk ku dari belakang, payudaranya yang besar padat terasa menekan punggung ku .. vaginanya menggesek paha ku ..

"Pokoknya Ocha engga boleh cerita !" ujarnya lagi .. Lalu kami bercanda lagi ...



Taksi berhenti di depan rumah Vitha di dekat RSPAD .. aku yang duduk di depan keluar untuk pindah ke kursi belakang ..


Vitha mengecup pipi ku ..
"Terima kasih ya pak .. kalau mau bikin acara lagi Vitha mau kok kalau diajak.."
"Daaah adik cantik .. binalnya jangan berhenti yaa .. " godanya ke Rosita .. yang hanya menanggapi dengan mencibir ..

Vitha meninggalkan kami, bokongnya bergoyang indah saat berjalan menjauh ..


Didalam taksi, Rosita memeluk tangan ku ..

"Pak .. enak banget ih tadi malam .. tapi ada yg engga enak juga " kata Rosita berbisik ..
"Apa ?"
"Bapak belain Kak Vitha terus .. " kembali Rosita protes .. aku hanya tersenyum ..
"Pak .. pak .. waktu Ocha di hukum dan bapak dengan Kak Vitha yang sambil berdiri itu, beneran engga sih ?? Kok kelihatan rasa nya lain yang Ocha lihat ?" tanya Rosita .. aku tersenyum lebar .. mencium keningnya .. menarik menarik kepalanya supaya bersandar di bahuku .. aku tidak menjawab ..

Aku seandainya saja satu tahun yang lalu aku tetap mendekati Vitha, mungkin itu yang terjadi, ada rasa CINTA ..
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd