Merantau
Part 1
Namaku putra usiaku baru 19 tahun, aku berasal dari desa di Kota X, aku memutuskan merantau ikut temanku yang ada dikota, karena aku merasa tinggal didesa tidak bisa menjamin hidupku. Jadi aku pamitan ke orang tuaku untuk merantau dan merubah nasib hidupku. Aku bukan berasal dari anak orang kaya didesa, hanya keluarga petani jadi aku harus berpikir untuk kedepannya, agar aku bisa hidup lebih baik. Di desa aku hanya menjadi kernet dan sopir cadangan untuk mengantarkan hasil desa ke pasar yang ada di kota
Aku ikut temanku yang bernama andre yang sudah duluan bekerja disana. Ia bekerja sebagai satpam perumahan, walauppun gajinya tidak besar, tapi bisa membantu perekonomian keluarganya, sedangkan aku hanya menjadi beban dikeluargaku.
Tetapi ternyata hidup dikota besar tidak menjamin ada pekerjaan yang mau menerima aku yang hanya lulusan SMK saja. Aku sudah mencoba memasukkan lamaran pekerjaan dibeberapa tempat tetapi tidak ada balasan.
Selama dikota aku tinggal bersama andre di kostannya, walaupun kecil tempat ini, tapi cukup untuk kami berdua. Setiap hari andre selalu berangkat kerja sebagai satpam, sedangkan aku setiap hari masih harus luntang lantung tidak jelas.
Hingga akhirnya pada suatu hari, temanku andre menghubungi yang sedang tiduran dikost, karena ini hari minggu daripada keluar menghabiskan uang sakuku yang tnggal sedikit ini, lebih baik aku tidur dikost saja.
“halo put, lagi dimana?” kata andre
“ini lagi dikostan dre, kenapa?” kataku
“ini ada info lowongan kerja, kalau kamu mau langsung kesini ke tempat kerjaku, mau nggak?” Tanya andre
“ya maulah ndre, gila aja kamu, udah lama aku ini nganggur disini, kerja apa ndre? Satpam kayak kamu juga?” tanyaku
“nggak put, ini ada keluarga dikompleksku butuh sopir sama tukang kebun, bisakan?” kata andre
“apapun itu, asal menghasilkan duit aku mau ndre, yaudah aku kesana, bawa apa aja aku?” tanyaku
“cukup baa badan sama fotokopi KTP aja put, yaudah sini ya, taktunggu, kamu taukan tempat kerjaku?” kata andre
“tau put, okeee, aku mandi erus berangkat” kataku
“okee put” kata andre
Setelah mandi aku langsung menuju tempat kerja andre dengan jalan kaki, karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari kost kami. Setelah sampai pos satpam tempat kerja andre, aku langsung menemui andre
“ndre, gimana?” kataku
“oii put, kenalin ini temen kerjaku namanya budi” kata andre mengenalkan temannya kepadaku
“budi” “putra”.
Setelah perkenalan itu aku bersama andre menuju tempat tinggal orang yang menaarkan pekerjaan itu
“put, kamu kalau kerja disana yang baik ya, soalnya keluarga ini salah satu orang kaya dikompleks ini, dia punya beberapa perusahaan, jadi kamu jangan macam-macam ya” kata andre menasihatiku
“siap ndre, aku kesinikan niatnya cari pekerjaan, gila aja aku ketika dapat pekerjaan nggak kulakukan dengan baik, bisa bisa pulang kedesa lagi aku, jadi pengangguran lagi hahahaha” kataku
“sip itu, itu dia rumahnya” kata andre
Lalu kami berdua memencet bel untuk agar bisa masuk kerumah itu, lalu dibukakan pagar oleh pembantu dirumah itu yang kelihatannya dia seumuran dengan nenekku. Karena kelihatan sangat tua.
“bu, ini saya bawa orang yang mau kerja disini” kata andre
“ohh iya mas andre, bentar ya tunggu diteras, aku takmanggil ibu dan bapak dulu” kata pembantu itu
“siap bu” kata andre
Setelah menunggu cukup lama, pemilik rumah itupun keluar dan mempersilahkan aku dan andre masuk kedalam rumahnya.
“maaf pak, ini orang yang mau kerja disini pak, dia teman baik saya dikampung” kata andre
“ohh iya mas andre, silahkan duduk dulu, kita ngobrol didalam ya” kata pemilik rumah yang laki
“baik pak” kata andre
Setelah duduk, bapak itu minta saya memperkenalkan diri saya
“maaf mas, namanya siapa kalau boleh tau?” Tanya pemilik rumah itu
“nama saya putra pak” kataku
“ooh okee, boleh minta fotokopi KTP nya mas?” kata bapak itu
“ini pak, KTP saya” kataku sambil menyerahkan fotokopi KTPku
“oohhh masi muda ya masnya, oh iya nama saya fadli, panggil aja pak fadli” kata bapak itu
“baik pak fadli” kataku
Tak lama pemilik rumah yang perempuan istri pak fadli juga keluar dan ikut duduk diruang tamu
Bu Yuni
“ini ma, orang yang mau kerja disini” kata pak fadli
“ohh iyaaa pa, masih muda ya, kirain udah bapak bapak” kata istri pak fadli
“hahaha, aku juga ngiranya yang dibaa andre itu bapak-bapak ternyata teman seumuran dia. Oh iya mas, ini istri saya namanya yuni” kata pak fadli
“iya bu, nama saya putra, saya yang mau kerja disini” kataku
“iya mas putra, panggil aja saya bu yuni ya” kata bu yuni
“kenapa mas mau kerja disini mas?” kata pak fadli
“iya pak, saya mau kerja disini, karena saya sudah nyoba masukin lamaran kerja dibeberapa tempat, tapi tidak diterima” kataku
“oohh nyoba dimana mas?” kata pak fadli
“di beberapa perusahaan pak, saya nyoba daftar sebagai satpam, ob atau yang lain tapi nggak keterima pak” kataku
“oohhh iya iya, masnya lulusan sma/smp?” Tanya bu yuni
“saya lulusan SMK bu” kataku
“masnya punya sim A?” Tanya pak fadli
“punya pak, soalnya saya dulu didesa kerja jadi kernet sama sopir cadangan buat pick up baa hasil desa ke pasar” kataku
“oohh bagus, udah punya pengalaman jadi sopir, tapi untuk jadi tukang kebun belum ada pengalaman ya?” Tanya ak fadli
“belum pak, tapi saya mau belajar” kataku
“iyaa gpp kok, jadi kita tuh butuh tukang kebun, karena pembantu kita udah lumayan tua, jadi kasihan kalau dia harus ngurus semua seisi rumah, biar dia yang ngurus dalam rumah, masnya ngurus bagian luar rumah ya” kata bu yuni
“siap bu” kataku
“jadi masnya nanti jadi sopir saya sama ibu, tapi nggak tentu ya, bisa aja hari ini sama saya besok sama ibu, karena ibu juga punya kegiatan yang banyak” kata pak fadli
“siap pak” kataku
“jadi masnya harus datang lebih pagi, sekitar jam 6, buat bersihin halaman depan, terus masnya nyopirin saya atau istri, tapi nggak selalu ya, soalnya saya msih bisa nyopir sendiri, jadi kalau saya merasa butuh sopir buat ke kantor masnya harus siap ya” kata pak fadli
“baik pak, saya siap” kataku
“kami nyiapin satu kamar dibelakang buat mas putra kalau missal mau tinggal disini kalau merasa kecapekan nantinya” kata bu yuni
“terima kasih bu, atas tempat tinggalnya, mungkin kalau saya merasa kemalaman untuk pulang ke kost saya akan tinggal disini” kataku
“iya mas, yaudah mas putra bisa pulang, besok pagi saya tunggu ya disini” kata pak fadli
“baik pak, kalau begitu, terima kasih pak” kataku
Lalu aku dan andre keluar dari rumah itu.
“tuh put, udah dapat kerja, kerja yang bagus ya” kata andre
“siap ndre, yaudah aku pulang dulu ya ndre” kataku
“siap put” kata andre
Lalu aku pulang kekost dan istirahat dikost. Di kost aku masih kepikiran bu yuni, walaupun dia lebih tua dari aku jauh, tapi penampilannya msih terlihat sangat cantik dan menggoda buatku yang biasanya lihat wanita seumuran itu didesaku sangat berbanding terbalik.
Tapi cepat cepat pikiran kotor itu aku buang, karena beliau adalah majikanku nantinya, dan aku harus menjaga nama baikku dan andre, agar tetap bisa kerja dikota ini.
