Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Merantau (Remake)

Status
Please reply by conversation.
Part 2​

Hari ini aku mulai bekerja dirumah keluarga pak fadli, aku datang ke rumahnya jam 6 lebih sedikit, dengan membawa pakaian ganti, karena aku harus membersihkan halaman depan terlebih dauhulu, dan nanti bisa saja diminta pak fadli untuk menyopirinya ke kantor. Daripada memakai pakaian bekas bersih-bersih aku menyiapkan pakaian ganti.

Jam 6 aku sudah sampai dirumah pak fadli, dan langsung memencet bel rumah untuk dibukakan pagar. Keluar pembantu mereka untukmembukakan pagar agar aku bisa masuk.

“oohh mas putra ya, mau bersih bersih halaman?” kata pembantu itu

“iyaa bu, perkenalkan nama saya putra, kalau ibu siapa namanya?” tanyaku ke pembantu rumah itu

“nama saya aminah mas, bisa dipanggil bi minah aja” kata bi minah

“oohh iyaa bi” kata putra

“oh iya mas, perlengkapannya ada di gudang belakang ya mas, mari saya antar ke gudangnya” kata bi minah

Sambil berjalan ke dapur aku melihat-lihat sekeliling isi rumah ini, walaupun hanya melewati garasi langsung menuju taman belakang. Rumah ini terlihat cukup luas, dan aku tidak bisa membayangkan bi minah yang sudah tua ini harus mengurusi rumah ini sendirian.

“ini mas gudangnya, bisa ambil peralatannya disana, kalau sudah selesai ditaruh tempatnya lagi yang rapi ya mas” kata bi minah

“baik bi, terima kasih udah ditunjukkan gudangnya” kataku

“yaudah, saya tinggal buat masak dulu ya mas, mas putra mau dibikinin kopi atau the” kata bi minah

“waduh, nggak usah deh bi, takut ngerepotin” kataku

“nggak kok mas, ini juga perintah dari pak fadli, kalau mas putra datang siapin minuman juga buat dia” kata bi minah

“yaudah deh bi, kopi aja gpp. Nggak pakai gula ya bi, saya sukanya kopi pait hehehehe” kataku

“okee mas, ditunggu didepan ya” kata bi minah

Akupun langsung ke teras depan untuk membersihkan halaman didepan. Cukup lama aku membersihkan taman, karena diminta untuk merapikan daun daun tanaman yang ada disana. Setelah itu bi minah datang membaa secangkir kopi pait yang kuminta.

“ini mas kopinya” kata bi minah

“terima kasih bi” kataku sambil melanjutkan merapikan tanaman

Tak lama setelah itu pak fadli keluar dari rumahnya, bersama 2 orang perempuan yang masih muda, yang ku tebak itu pasti anak pak fadli dan bu yuni.

“mas putra, nanti habis bersihin taman jam 8 anterin saya ke kantor ya, saya mau tes nyetir kamu” kata pak fadli

“baik pak, nanti setelah saya bersihin taman, saya siapin mobilnya” kata putra

“oh iya, jangan lupa dicuci dulu ya mobilnya” kata pak fadli

“baik pak” kataku

“pah, dia pembantu baru kita? Sopir papa?” Tanya salah satu anak pak fadli

“iya, kenapa?” kata pak fadli

“kelihatannya masih muda ya pa, kayaknya seumuran sama aku” kata dia

“iyaa, dia seumuran sama kamu, baru 19 tahun. Yaudah sana berangkat, takut telat” kata pak fadli

Lalu anak perempuan yang lebih besar mengeluarkan mobil untuk mereka berdua berangkat kuliah. Dan pak fadli pun masuk kedalam rumah. Aku melihat 2 perempuan itu terlihat cantik juga, sepertinya keturunan bu yuni dan pak fadli nggak ada yang jelek.

Lalu setelah membersihkan taman, aku mencuci mobil yang akan dipakai oleh pak fadli ke kantor. Aku dapat kunci mobil untuk mengeluarkannya dari bi minah yang disuruh oleh pak fadli. Setelah mencuci mobil itu, aku minta ijin ke bi minah untuk mandi juga, karena bajuku terlihat cukup kotor dan aku merasa sangat berkeringat, jadi tidak enak kalau mengantarkan pak fadli ke kantor dalam keadaan tidak bagus.

Bi minah menunjukkan kamar mandi khusus pembantu dirumah ini, yang berada didekat garasi. Akuppun mandi lalu mengganti pakaian di kamar yang telah disiapkan untukku. Tak lama pak fadli memanggilku melalui bi minah

“mas, udah ditunggu bapak didepan” kata bi minah dari luar kamarku

“oh iya bi, saya sekarang ke depan” kataku sambil keluar kamar dan menuju ke halaman depan

“mari pak silahkan masuk” kataku sambil membukakan pintu mobil agar pak fadli bisa msuk mobil.

Disitu juga ada bu yuni yang mendampingi pak fadli sebelum berangkat ke kantor, dan menyalami pak fadli.

“hati-hati ya pah” kata bu yuni

“ya kamu bilang hati-hatinya ke putra dong, kan dia yang nyetir hehehehe” kata pak fadli

“iya juga ya, mas putra, bawanya hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut” kata bu yuni kepadaku

“siap bu, saya pastikan aman bapak sampai ke kantor” kataku

Bu yuni menemani pak fadli dengan pakaian daster biasa serta berkerudung panjang, meskipun begitu masih terlihat jelas kecantikan dari bu yuni. Lalu kami keluar rumah dan menuju kantor pak fadli. Kantor pak fadli cukup jauh jaraknya dari rumahnya. Apalagi jalanan macet pada pagi ini.

“mas putra baru pertama kali ke kota ini?” Tanya pak fadli ditengah perjalanan kita

“iya pak, baru pertama kali merantau hehehe” kataku

“oohh makanya, jalannya masih kayak terlalu hati-hati” kata pak fadli

“iya pak, maaf pak kalau salah” kataku

“nggak salah kok mas, Cuma kalau nyetir lebih harus berani ya, karena arah jalan udah dibantu pakai google maps juga” kata pak fadli

“iyaa pak, siap pak” kataku

“oh iya mas putra belum kenal sama anak saya ya, makanya tadi kayak kaget gitu” kata pak fadli

“iya pak, saya kaget bapak tadi keluar sama 2 perempuan hehehe” kataku

“iya mas, saya punya 2 anak perempuan semua. Yang pertama namanya indah usianya 23 tahun, dia kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta disini, lalu yang kedua namanya bunga, dia usia 19 tahun kuliahnya juga dikampus yang sama dengan kakaknya, Cuma beda jurusan aja” kata pak fadli

“oohhh iya iya ppak, terimakasih informasinya” kataku

Akhirnya aku mengetahui nama kedua anak pak fadli ini, dalam hatiku juga cukup naksir dengan si indah yang terlihat kalem dan cantik saat pertama melihatnya. Setelah cukup lama dijalan, kami sampai juga dikantor pak fadli.

Indah

Bunga
“mas, turunin saya didepan pintu masuk kantor ya, nant setelah itu masnya parker mobil dibagian pemimpin perusahaan, parkiran khusus untuk saya, nanti masnya tunggu saya samai pulang ya. Nanti masnya bisa istirahat sama satpam yang jaga, mau nongkrong rokokan disana pos satpam atau dimana bebas, asalkan nanti kalau saya butuh mas putra harus sudah siap ya” kata pak fadli memberitahuku

“baik pak, nanti kalau bapak butuh saya, bisa tinggal telfon saya pak, insyaallah saya stand by selalu” kataku

Setelah menurunkan pak fadli aku langsung memarkirkan mobilnya ke tempat parker yang ditunjuk oleh pak fadli. Setelah memarkirkan mobil, aku langsung menuju pos satpam untuk berkenalan dengan satpam yang berjaga disana.

“permisi pak, boleh saya numpang istirahat disini” kataku

“oohh boleh boleh mas, mas sopir barunya pak fadli ya?” kata salh satu satpam disana. Di pos satpam terdapat 2 satpam yang berjaga disini.

“iya pak, saya sopir baru pak fadli, kenalkan nama saya putra pak” kataku sambil menjabat tangan kedua satpam yang ada

“oh iya mas, nama saya budi dan ini dani mas. Bisa panggil saya pak budi dan ini pak dani” kata pak budi

“baik pak” kataku

“kalau mau bikin kopi atau the, silahkan bikin sendiri ya pak” kata pak dani

“siap pak, tadi udah ngopi dirumah pak fadli” kataku

“ooh iya iyaaa, pak fadli itu terkenal bos yang baik mas disini, dia nggak sungkan buat nyapa kita sebagai bawahannya” kata pak dani

“oohh iya pak, saya juga tau itu dari teman saya yang kerja dikomplek perumahan pak fadli, kalau beliau orangnya baik” kataku

Cukup lama kami berbincang hingga waktu menunjukkan jam makan siang, dan pak budi menawarkan untuk membelikan makanan, agar pos satpam tidak kosong orang.

“ayo pak dani, mau beli apa makannya? Mas putra juga mau makan apa?” Tanya pak budi

“aku minta tongkol sama tempe aja pak bud” kata pak dani

“saya telor sama tahu aja pak budi” kataku

“okee ditunggu ya”. Kata pak budi

Lalu setelah pak budi datang kembali membawa makanan, kita makan bersama-sama. Dan aku tertidur setelah makan siang ini. Lalu dibangunkan oleh pak dani karena jam sudah menunjukkan jam 3, jam mendekati pulang kantor.

Tak lama pak fadli menghubungiku untuk menyiapkan mobil, karena beliau akan pulang. Akupun langsung pamitan ke pak budi dan pak dani untuk memanaskan mobil yang mau dipakai.

“mari pak, saya pulang dulu, sudah disuruh nyiapin mobil sama pak fadli” kataku

“okee mas, hati-hati mas” pak dani

Akupun menuju mobil dan membawa mobil kedepan pintu gedung agar pak fadli tidak lama menungguku. Setelah itu pak fadli sudah ada disepan pintu gedung dan langsung masuk ke mobil.

“langsung pulang aja pak ya, saya capek banget soalnya. Nanti habis markirin mobil digarasi, mas putra bisa langsung pulang ya” kata pak fadli

“siap pak” kataku

Setelah sampai rumah pak fadli, aku langsung memarkirkan mobil didalam garasi tersebut dan pamitan pulang ke pak fadli dan bi minah. Aku tidak melihat bu yuni, sepertinya dia sedang didalam rumah. Dan setelah sampai kost, aku langsung rebahan istirahat.
 
Part 3​

Keesokan harinya aku kembali ke bekerja di rumah pak fadli seperti biasa. Begitulah hari-hariku bekerja, hanya membersihkan taman serta mengantarkan pak fadli bekerja hingga sore. Hingga pada suatu hari, aku diminta oleh pak fadli untuk mengantarkan bu yuni ke salah satu acara. Jadi setelah aku mengantarkan pak fadli ke kantornya, aku langsung disuruh pulang menggunakan ojek online untuk kembali pulang, karena aku akan mengantarkan bu yuni dengan mobil yang satunya.

Sesampainya dirumah aku langsung memanaskan mobil yang akan aku bawa dan memberi tahu bi minah untuk memberitahu ke bu yuni kalau aku sudah datang. Cukup lama aku menunggu bu yuni untuk bersiap-siap. Aku menunggu di teras rumah mereka sambil meregangkan badan.

Setelah itu bu yuni keluar rumah dan langsung aku membukakan pintu mobil untuk bu yuni bisa segera masuk ke mobil. Setelah itu aku juga masuk mobil dan mulai mengendarai mobil tersebut ke tempat tujuan dari bu yuni. Bu yuni kuantar menuju salah satu resto, karena ada acara arisan bersama teman-temannya. Sepanjang perjalanan aku terus mengagumi penampilan bu yuni yang terlihat mewah dan sangat cantik. Tiba-tiba ditengah perjalanan bu yuni mengajakku ngobrol dan membuyarkan lamunanku.


Bu Yuni

“put, yang focus kalau nyetir” kata bu yuni

“maaf bu” jawabku

“kamu mikirin apa? Kok kayak nggak focus gitu?” Tanya bu yuni

Aku cukup takut mendengar pertanyaan bu yuni, karena kalau ketahuan aku sedang membayangkannya itu bisa saja aku dipecat.

“nggak ada kok bu, mungkin saya agak kecapekan saja” jawabku

“kirain lagi mikirin pacar kamu di kampung, lagi kangen” kata bu yuni

“hehehe nggak kok bu, saya belum punya pacar. Mana ada yang mau sama saya bu hehehe” jawabku

“masasih kalau ibu lihat kamu lumayan cakep kok hehehe” kata bu yuni

Kalimat tersebut membuatku sedikit malu, memang aku dari desa, tetapi wajahku tidak terlalu jelek amat, toh juga di desa sebenarnya aku bisa saja memacari beberapa perempuan, tetapi aku tidak mau.

“masasih bu terimakasih lo bu pujiannya hehehe” kataku

“iyaa sama-sama put, kamu udah hafal jalan belum put?” Tanya bu yuni

“belum bu, ini pakai google maps” jawabku

“okee put” kata bu yuni

Setelah itu kami terdiam dan sampai ditempat resto yang dituju. Bu yuni langsung keluar dan masuk ke dalam, aku hanya menunggunya diparkiran. Cukup lama aku menunggunya, hingga sore menjelang magrib dia baru keluar.

“ayo putra, langsung pulang ya” kata bu yuni

“baik bu” jawabku

Aku langsung mengendarai mobil menuju rumah bu yuni, tetapi jalanan sangat macet sekali saat ini. Dan kembali bu yuni mengajakku bicara, karena aku tipe orang yang malu untuk memulai pembicaraan apabila belum begitu akrab.

“put, kenapa kamu milih buat merantau? Padahal kamu sendiri tau susah juga untuk cari kerja di tempat seperti ini” Tanya bu yuni.

“itu bu, aku juga kalau disana nggak bisa cari pekerjaan lain untuk bantu ekonomi keluarga, jadi perjudian aja, kalau dapat ya disyukuri kalau nggak dapat ya balik lagi ke desa” jawabku

“emang disana nggak banyak pilihan pekerjaan?” Tanya bu yuni

“nggak bu, apalagi lulusan SMK sepertiku harus merantau memang, kalau tetap disana ya mungkin aku harus jadi buruh tani juga seperti orang tuaku” jawabku

“oohhh, tapi kerjaan kamu disini sama waktu didesa toh juga sama aja, jadi sopir” Tanya bu yuni

“tetapi kalau jadi sopir disana gajinya nggak seberapa bu, masih gedean disini” jawabku

“ooh iya? Baru tau aku” jawab bu yuni

“iya bu, makanya aku bersyukur dapat kerjaan disini” kataku

Dan aku juga berfikir, aku kerja disini juga dapat pemandangan yang tidak kudapat ketika didesa, yaitu kecantikannya bu yuni.

“tapi emang cukup gaji kamu put?” Tanya bu yuni

“ya dicukup-cukupin lah bu hehehe” jawabku

“yaa sebenarnya kalau kamu mau gaji tambahan, aku bisa kasih, tapi pekerjaan kamu juga nambah put” kata bu yuni

“mau bu aku kalau ada gaji tambahan, gpp deh kalau harus nambah kerjaan” jawabku

“tapi kamu aja kerja jadi sopir sama tukang kebun kelihatannya udah kayak kecapekan gitu” kata bu yuni

“demi gaji tambahan, saya siap lebih capek lagi bu hehehehe” jawabku semangat

“yaudah nanti aku kasih tau apa kerjaan itu, tapi harus diseleksi dulu” kata bu yuni

“ohh pakai seleksi bu?” tanyaku

“iyaaalah” jawab bu yuni

“okee bu, siap” jawabku

Aku cukup penasaran dengan pekerjaan yang ditawarkan oleh bu yuni tersebut. Kenapa dia tidak memberitahuku langsung, dan kenapa harus ada seleksinya.

Setelah itu kami sampai dirumah bu yuni, dan aku langsung memasukkan mobilnya ke garasi dan langsung berpamitan untuk pulang dan beristirahat dikostanku.

Keesokan harinya aku kembali ke rumah pak fadli untuk bekerja seperti biasa. Setelah aku membersihkan taman, pak fadli memintaku untuk mengantarkannya ke bandara nanti siang, karena dia harus keluar kota untuk urusan pekerjaan. Seperti biasa aku setelah membersihkan taman, aku mandi dan beristirahat dikamar yang telah disiapkan untukku. Ketika hari sudah cukup siang, aku mulai memanaskan mobil dan mengantarkan pak fadli ke bandara, pada saat itu bu yuni juga ikut mengantarkan ke bandara, karena dia katanya juga mau keluar.

“put, nanti habis nganterin saya ke bandara, anterin ibu ya” kata pak fadli ketika di mobil

“siap pak” jawabku

“oh iya put, selama aku diluar kota kalau bisa kamu tidur dirumah ya, buat jaga-jaga kalau ada apa-apa dirumah” kata pak fadli

“baik pak, nanti setelah saya pulang, saya ambil baju ganti buat tidur dirumah bapak” jawabku

“siip” kata pak fadli

Setelah sampai di bandara, aku membantu pak fadli untuk menurunkan tasnya, dan setelah itu berangkat lagi mengantarkan bu yuni.

“put, anterin saya ke mall X ya” kata bu yuni

“baik bu” jawabku

Setelah sampai mall aku langsung memarkirkan mobil dan bu yuni langsung masuk ke mall. Aku menunggunya sampai sore, setelah itu mengantarkannya pulang.

“put, kamu masih ingat omongan saya kemarin?” Tanya bu yuni

“yang masalah gaji tambahan itu bu” tanyaku

“iyaaa, kamu mau tau apa pekerjaannya?” Tanya bu yuni

“iya bu, apa itu?” tanyaku penasaran

“yaudah, anterin aku ke hotel Y ya” kata bu yuni

“siap bu” jawabku

Aku kebingungan, kenapa harus mengantarkan bu yuni ke hotel, padahal dia katanya mau memberitaukan tentang pekerjaannya. Setelah sampai hotel, aku menurunkan bu yuni di lobi hotel.

“put, parkirin mobilnya dulu ya, nanti setelah itu temui saya di kamar 404” kata bu yuni

“baik bu” jawabku dengan kebingungan

Setelah aku memarkirkan mobil di parkiran, aku langsung menuju kamar yang diberitahu oleh bu yuni. Aku mengetuk pintu kamar, dan bu yuni langsung membukakan pintu dan menyuruhku untuk masuk.


Bu Yuni

“masuk put” kata bu yuni

“baik bu” jawabku

“duduk sini put” perintah bu yuni

Aku duduk di bangku dekat jendela yang menghadap ke kolam renang hotel tersebut.

“ada apa ya bu?” tanyaku penasaran

“jadi gini put, aku ada tawaran pekerjaan baru buat kamu” kata bu yuni

“apa itu bu?” tanyaku

“jadi kamu harus bisa muasin aku kali ini, kalau berhasil kamu dapat gaji tambahan dari aku sendiri, tapi kamu harus mau muasin aku, kapanpun” kata bu yuni

“maksudnya muasin bu? Aku nggak paham” jawabku

Padahal disitu otak setanku bekerja, apakah ini durian runtuh? Tiba-tiba bu yuni bilang seperti itu.

“hmm gimana ya jelasinnya” kata bu yuni

“ini aku juga baru pertama kali soalnya” kata bu yuni

“jadi kamu harus mau tidur sama aku put” kata bu yuni

“ha? Yang bener bu?” jawabku kaget

“iya put, gimana? Kalau kamu berhasil muasin aku, kamu dapat gaji tambahan, tetapi kalau gagal kamu aku pulangin lagi ke desa” kata bu yuni

“AKU MAU BU” jawabku dengan semangat

“bener kamu? Tapi kamu udah pernah belum begituan?” Tanya bu yuni

“kalau jujur, pernah bu” jawabku

“sama siapa? Pacar kamu?” Tanya bu yuni

“nggak bu, dulu aku sering kalau ada uang lebih nyewa PSK sama temenku” jawabku

“oohhh okeokee, tapi ini aku pertama kali put kayak gini” kata bu yuni

“kenapa kok berani bu?” Tanyaku ke bu yuni

“kemarin aku waktu arisan sama temenku, aku cerita kalau kurang dapat nafkah batin dari pak fadli, karena kesibukannya kerja, terus temenku nyaranin aku untuk nyewa gigolo saja, tetapi aku malu. Jadi daripada aku nyewa gigolo yang nggak jelas mending aku nyoba ke kamu, tapi kamu harus mau jaga rahasia ini ya” kata bu yuni

“pastinya bu” kataku

“karena kamu punya pengalaman main sama PSK, jadi ajarin aku main ya, karena aku taunya Cuma gaya konvensional biasa kalau main sama pak fadli” kata bu yuni

“hahahaha siap bu” kataku dengan semangat

“bentar ya, aku ganti baju dulu put” kata bu yuni

Lalu bu yuni langsung menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya memaki lingerie yang baru dia beli di mall. Setelah itu dia keluar dari kamar mandi dan langsung memintaku untuk tidur disebelahnya.

“sini put” kata bu yuni

Aku langsung menuju kasur dan tiduran disebelah bu yuni. Dan akupun langsung mencium bibir bu yuni. Disitu bu yuni masih malu-malu membalas ciumanku.

“hmmmpppphhhh”

“balas dong bu, buka mulutnya, balas pakai lidah” kataku

Lalu bu yuni mulai membalas ciumanku dengan lidahnya. Akupun juga pelan pelan meremas payudaranya, cukup lama kami berciuman, karena aku menunggu bu yuni merasa nyaman terlebih dahulu.

Setelah aku merasakan bu yuni mulai nyaman, aku kembali bergerilya dengan meremas pantatnya, dan membuka lingerienya pada bagian atas.

Lalu aku mulai menjilati payudara bu yuni danmengenyot pentil bu yuni. Disitu bu yuni merasa kegelian.

“aauuhh geli put” kata bu yuni

Aku terus saja mengenyot payudara bu yuni dan meremas payudara yang satunya.

“aahhh putraa, geli put” kata bu yuni

Setelah itu aku menuju memek bu yuni untuk menjilatinya.

Saat aku mau menjilat memek bu yuni, bu yuni kaget

“kamu mau ngapain put?” Tanya bu yuni

“aku mau jilat memek bu yuni, enak kok nanti” kataku

Bu yuni pun mencoba pasrah dan aku mulai menjilati memek bu yuni.

“ssluurrppp ssluurpppp” begitu bunyi jilatanku ke memek bu yuni

Disitu bu yuni cukup kelonjotan, karena ini pertama kalinya memeknya dijilatin oleh orang.

“aahhh putt, enak banget put, geli” kata bu yuni

Cukup lama aku menjilati memeknya dan sesekali, aku memasukkan jariku ke dalam memek bu yuni.

‘aahhh put, aku mau orgasme put aahhhhh” kata bu yuni

Lalu bu yuni mengejang dan sepertinya dia mendapatkan orgasmenya.

“aahhh gila put, enak banget ternyata” kata bu yuni

“gentian dong, sekarang bu yuni yang jilati kontolku” kataku

“tapi aku belum pernah put” kata bu yuni

“gpp, coba aja, masukin ke mulut, tapi jangan sampai kena gigi bu yuni” kataku

Lalu bu yuni berpindah kebaah dan melorotkan celanaku serta celana dalamku. Dengan pelan-pelan dia memegang kontolku, ukurannya memang tidak begitu besar. Tetapi lebih besar dari punya pak fadli.

“hmm lebih gede dari punya bapak ya hehehe” kata bu yuni

Lalu bu yuni mulai mengocok kontolku dengan tangannya.

“masukin mulutnya dong bu” kataku

Lalu bu yuni memasukkan kontolku ke mulutnya, dengan hati-hati dia mengulum kontolku, karena ini hal untuk pertama kalinya.

“aahh enak bu, sekarang lebih cepat ya” kataku

Lalu bu yuni mencoba mengulum kontolku dengan lebih cepat. Setelah aku rasa cukup bu yuni untuk mengulum kontolku aku perintahkan dia untuk berbaring.

“sini bu, aku udah nggak tahan mau masukin kontolku ke memek ibu” kataku

“iyaa put” kata bu yuni

Lalu bu yuni mulai rebahan

“put, pakai kondom ya” kata bu yuni

“nggak usah bu, nggak enak” kataku

“tapi biar aman put” kata bu yuni

“percaya deh bu sama aku” kataku

Lalu bu yuni menerima saranku, dan aku mencoba memasukkan kontolku ke memek bu yuni

Dengan hati-hati aku masukkan kontolku ke memek bu yuni, aku tidak terlalu susah memasukkan kontolku ke memek bu yuni karena sudah basah.

“aahhh, diemin dulu put, memekku terasa penuh” kata bu yuni

Lalu aku mendiamkan dulu kontolku didalam memek bu yuni, agar dia merasa nyaman.

“udah put, gerakin put” kata bu yuni

Lalu aku pelan-pelan memaju mundurkan pinggulku untuk melakukan penetrasi ke memek bu yuni, lalu mulai menggenjotnya

“aahhh puuttt, enak banget put, aahhh punyamu kok ada geli-gelinya aahhhh” kata bu yuni

“ahhhh, memek ibu juga enak banget sempit aahhhh, beda sama memek PSK yang sering aku sewa” kataku

“aahhh puuttraaa, aaahhhh aaahhhh hmmpphh” jerit bu yuni

Aku juga mulai mengenyoti dan meremas payudara bu yuni. Disitu bu yuni merasa kelonjotan. Dia mulai memeluk leherku dan beberapa kali menjambak rambutku.

“aaahhhh puutttt, aku mau keluar puuttt, kontolmu enak banget put, geli geli gitu” kata bu yuni

“aaaahhhhhh, aku keluar puutttt aaaahhhhh” kata bu yuni.

Lalu aku mendiamkan kontolku sebentar, dan meminta ganti posisi dengan bu yuni diatas dan aku dibawah. Ini adalah posisi favoritku, karena bisa memandangi keindahan tubuh wanitaku.

“bu, tuker yuk, ibu diatas” kataku

“iya puutt” kata bu yuni

Lalu bu yuni berpindah menduduki aku dan langsung menggoyangkan pinggulnya.

“aahhhh buuu enak banget memek ibu aaahhhh” kataku

“aahhhh putt geli putt, aku serasa mau kencing putttt aaahhhhh” kata bu yuni

Tak lama bu yuni mulai mengejang kembali, menandakan ia orgasme kembali.

Lalu bu yuni menggoyangkan pinggulnya dengan cepat. Kami cukup lama bersenggama dengan berbagai posisi, hingga akhirnya aku merasakan ingin orgasme.

“buuu, aku mau keluar buu” kataku

“keluarin diluar aja put, jangan didalam, aku takut hamil” kata bu yuni

Lalu aku menarik kontolku dan mengarahkan kontolku kewajahnya dan mengocoknya

“aku keluarin diwajah bu yuni aja yaa” kataku

Tak lama akupun orgasme dan mengeluarkan banyak sperma diwajah bu yuni

“aaahhhhh buuuu yuniii aaahhhhh” kataku

Lalu bu yuni membersihkan spermaku yang ada diwajahnya dengan tissue, dan dia juga membersihkan kontolku juga dengan tissue.

“enak banget kamu put, aku ngerasa puas banget” kata bu yuni

“hehehehe enakkan bu, jadi aku lolos seleksi nih” tanyaku

“iyaaa” kata bu yuni

“terimakasih bu” kataku sambil mencium pipi bu yuni

“oh iya, kontolmu kok bisa bikin geli gitu, kayak ada yang gelitik gitu dipucuknya kalau pas kita lagi bercinta, itu kenapa?” Tanya bu yuni

“jadi, dulu aku sempat ikut temenku bu untuk ke dukun bu, kata dia masang sesuatu hal untuk bisa bikin lebih puas, meskipun kontol kita nggak gede” kataku

“oohhhh, nakal juga ya kamu hehehehe” kata bu yuni

“hahaha ya mau gimana bu, pergaulanku disana seperti itu hehehe” kataku

“yaudah yuk mandi ganti baju, terus kita pulang” kata bu yuni

Lalu aku mandi terlebih dahulu, dan memakai pakaianku, setelah itu aku ke parkiran untuk menyiapkan mobil kita pulang. Bu yuni menyusulku setelah dia mandi dan memakai pakaiannya yang sama seperti kita pertama datang. Lalu aku mengantarkan pulang.

“put, kapan-kapan kamu harus siap ya kalau aku butuh” kata bu yuni

“siap bu yuni” kataku

Setelah sampai rumah aku memasukkan mobil ke garasi dan pamitan untuk pulang mengambil baju ganti. Karena aku diminta pak fadli selama dia diluar kota, aku harus tidur dirumah itu.
 
Part 4​

Malam hari di rumah pak fadli, aku hanya beristirahat saja dikamar. Karena aku hanya diminta untuk menjaga kalau ada sesuatu saja.

Keesokan paginya aku bangun dan langsung membersihkan taman seperti biasa, setelah membersihkan taman, aku hanya duduk-duduk diteras rumah sambil ngopi dan merokok. Saat sedang menikmati rokok, bi minah memanggilku untuk sarapan.

“mas putra, sarapan dulu mas, sudah saya siapkan dibelakang” kata bi minah

“baik bi” jawabku

Saat aku makan bi minah pamitan untuk pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan dapur.

“mas putra, saya tinggal dulu ya” kata bi minah

“iya bi” jawabku

Selesai makan, tiba-tiba bu yuni memanggilku untuk ke ruang tengah

“put, sini put” kata bu yuni

“iya bu, ada apa?” jawabku

“sesuai janjikan kalau kamu biasa muasin aku, kamu jadi pemuasku kapanpun dan dapat gaji tambahan, kamu mau gaji tambahan itu berapa?” Tanya bu yuni

“waduh bu, saya tidak tau kalau berapanya, soalnya ini pertama kali juga buat saya” jawabku

“gimana kalau kamu aku kasih 5 jt sebulan, tapi nanti bisa ada bonus-bonus gaji kalau kamu butuh” kata bu yuni

“hmm baik bu, itu sangat cukup buatku hehehehe” jawabku

“okeee” kata bu yuni

“baik bu, terimakasih bu” kataku

“sekarang kamu ikut saya yuk ke kamar, lakukan tugasmu, mumpung dirumah kosong” kata bu yuni

“hehehehe ayo bu, tapi saya belum mandi” kataku

“gpp, toh nanti keringetan lagi hehehe” kata bu yuni

Lalu kami berdua keatas ke kamar bu yuni. Saat sampai kamar bu yuni, aku langsung memeluknya dan mencium bibir bu yuni.


Bu Yuni

“mmmppphhh mmmppphhhh”

“langsung ngegas ya” kata bu yuni

“hehehe, aku sudah menunggu hal-hal seperti ini sejak pertama kali lihat ibu” kataku

“hahaha, senang dong sekarang” kata bu yuni

“seneng bangetlah hehehe” kataku

Lalu sekarang bu yuni yang mulai menciumku duluan dan mendorongku kasur

“mmpphhh”

“sekarang gentian aku yang inisiatif, kemarinkan kamu” kata bu yuni

“aku manut aja sama ibu hehehe” kataku

Lalu bu yuni turun menuju selangkanganku, dan membuka resleting celanaku dan memeorotkannya. Setelah itu bu yuni memcium kontolku dari balik celana dalamku.

“mmuuach, kontol aneh” kata bu yuni

“kok aneh bu?” tanyaku

“ya gimana nggak aneh, mana ada kontol yang bisa bikin geli pakai ilmu gitu hehehe” jawab bu yuni

“hahahaha, tapi ibu sukakan?” kataku

“suka banget” jawab bu yuni

Lalu bu yuni memelorotkan celana dalamku dan mulai mengulum kontolku.

“sluurppp sslluurrrppp mmmpphhhhh”

“ahhh enak bu, coba sekarang mainin pake lidah juga bu” pintaku

Bu yuni langsung menuruti apa yang ku minta, dan dia mulai memainkan lidahnya dikontolku. Dengan menjilati setiap inchi dari kontolku

“aahhh enak banget bu” kataku

“coba masukin bola kontolku ke mulut ibu dong” pintaku lagi

Bu yunipun mau melakukannya lagi.

Cukup lama bu yuni mengulum kontolku, dan aku sudah nggak tahan dengan itu.

“aahh buu enak banget bu, masukin ke memek ibu” kataku

“tahan dulu dong, kan emang sekarang jatahku buat yang megang kendali” kata bu yuni

“yaaahhh aahhh, enak banget bu, buat aku nggak tahan” kataku

Akupun pasrah dengan keadaan, dan mencoba menahan agar aku tidak orgasme terlebih dahulu. Akupun mecoba membayangkan hal-hal selain seks, agar aku tidak keluar karena sepongan dari bu yuni.

Disitu bu yuni terus menyepongku dengan baik, dia terus menjilati kontolku dan sekali-sekali bola pelerku juga dijilatnya. Setelah cukup lama bu yuni akhirnya selesai dengan menyepongku dan membolehkanku untuk memasukkan kontolku ke memeknya.

“sekarang put, kamu boleh masukin kontolmu” kata bu yuni

Lalu bu yuni berdiri dan membuka pakaian dasternya dan melepas jilbabnya yang tadi masih dipakainya walaupun sedang menyepong kontolku.

“bu, jilbabnya nggak usah dilepas, biar makin hot hehehe” kataku

“hmm iya juga ya, oke deh kalau gitu” kata bu yuni

Lalu gentian kini bu yuni yang tiduran dikasur, dan ketika aku mau menjilati memek bu yuni, bu yuni melarangku.

“tadi perintahnya apa put?” kata bu yuni

“masukin kontol ke memek ibu” jawabku

“yaudah, masukin aja, aku udah nggak tahan” kata bu yuni

“baik bu hehehehe” kataku

Lalu akupun langsung memasukkan kontolku ke memek bu yuni yang sudah basah, jadi akupun nggak terlalu susah untuk menembusnya.

“bleesss”

“ahh diemin dulu put” kata bu yuni

Setelah mendiamkan beberapa saat, bu yuni pun mulai memerintahkan aku untuk menggoyangnya.

“mulai put” kata bu yuni

Lalu akupun mulai memaju mundurkan kontolku

“aahhhh aaahhhh ahhhh terus put” kata bu yuni

“aahhh basah banget buu aaahhhh” kataku

Lalu akupun mulai meremas dan menciumi toket bu yuni.

“aahh enak putt, terus putt” kata bu yuni

Terus aku melakukannya dan bu yuni mulai kelonjotan dengan mulai menjambak rambutku.

“aahhhh putt, aku mau keluar put, aahhh geli enak putraaaaaa” jerit bu yuni

Tak lama ia mengejang menandakan kalau dia orgasme, dan kami berganti posisi

“put, ganti gaya yuk, doggystyle” kata bu yuni

Lalu bu yuni menungging didepanku

“bu, lebih seru kalau didepan kaca itu bu, jadi bu yuni bisa lihat ekspresi bu yuni juga” kataku

“hmm seru juga tuh” kata bu yuni

Lalu kamipun turun dari kasur dan menuju meja rias bu yuni. Disitu bu yuni langsung membungkukkan badan menghadap ke kaca rias tersebut. Lalu aku mulai memasukkan kontolku ke memek bu yuni.

“aahhh goyang putt” kata bu yuni

Akupun langsung menggenjot memek bu yuni dengan cepat

“aahhh puuutttt, geli enak puuttt, terus putt” kata bu yuni

“ahhh, ibu kelihatan cantik banget bu dikaca, lihat” kataku

“aahhhh terus put, aaahhh, seru juga putt” kata bu yuni

Cukup lama kami dengan gaya ini, dan bu yuni keluar sebanyak 2 kali.

“aahhh buu, aku mau keluar buuu” kataku

“jangan keluarin didalam put” kata bu yuni

“iya buu” kataku

Lalu aku menarik kontolku dan bu yuni mulai mengocok kontolku dengan tangannya, tak lama akuppunn merasakan orgasme

“aahhh aku keluar buuuu” kataku

“ccrooot crrooott”

Aku orgasme cukup banyak kali ini, aku keluarin semua spermaku diwajah bu yuni.

“ahhh gilaa banyak banget put” kata bu yuni

“hehehe, lama nggak dikeluarin soalnya hehehe” kataku

Lalu bu yuni mengambil tisu di meja dan membersihkan wajahnya dari spermaku. Lalu kamipun duduk diatas kasur bu yuni untuk istirahat.

“put, ini uangnya, aku kasih cash untuk bulan ini, tapi suatu saat mungkin aku kasih ke kamu transfer” kata bu yuni sambil memberikan amplop berisi uang.

“baik bu, terimakasih bu” kataku

Lalu aku menghitung jumlah uang yang bu yuni berikan disitu, ternyata uang yang diberikan lebih dari kesepakatan.

“loh bu, inikan 8 juta, lebih dari kesepakatan” kataku

“hahaha gpp, itu bonus, 5 juta itu hanya gaji minimal, kalau kamu butuh-butuh uang, bisa langsung hubungi aku aja hehehe” kata bu yuni

“siapp bu yuni” kataku

Lalu bu yuni menciumku dan menyuruhku untuk kembali ke kamar.

“udah put, balik ke kamarmu, keburu bi minah balik” kata bu yuni

“hehehe iya bu” kataku

Lalu aku memakai pakaianku lagi dan turun menuju kamarku. Dan langsung mandi membersihkan badan. Setelah aku mandi bi minah sudah datang dari pasar.

“loo baru mandi to mas putra” kata bi minah

“iyaaa bi, tadi enak nongkrong didepan lagi, mumpung hawanya lagi sejuk” kataku

“oalah iyaiyaaa” kata bi minah

Setelah mandi aku merasa bosan dirumah saja, akhirnya memutuskan untuk nongkrong di pos satpam, untuk mencari teman ngobrol

Setelah hari mulai gelap aku kembali pulang ke rumah pak fadli dan istirahat ditaman belakang, yang berada didepan kamarku. Lalu tak lama bi minah juga keluar dari kamarnya dan aku ngobrol dengannya.

“mas putra, habis darimana tadi?” Tanya bi minah

“ohh hehehe, tadi nongkrong aja di pos satpam, cari teman ngobrol” jawabku

“oalah hehehehe” kata bi minah

“la mau ngajak ngobrol bi minah, bi minahnya lagi sibuk kayaknya tadi” kataku

“iyaa, biasanya, beresin belanjaan terus bersih bersih rumah” jawab bi minah

“iyaa bi” kataku

“oh iya, mas putra asalnya darimana mas?” Tanya bi minah

“ooh saya dari kota X bi, kalau bibi?” jawabku

“oohh, saya dari kota Z mas” kata bi minah

“udah lama bibi kerja disini?” tanyaku

“sudah lama mas, dari awal nikah bu yuni sama pak fadli” jawabnya

“oohhh, dari dulu emang tinggal disini bi?” tanyaku

“iyaa mas, saya dari awal kerja tinggal disini, jadi suami sama anak saya tinggal dikampung. Dulu sih saya sebulan sekali pasti pulang mas, tapi semenjak suami saya meninggal saya jadi jarang pulang, kecuali kalau lebaran atau ada acara dikampung” jawab bi minah

“oohh iya bi, la sekarang yang jaga dirumah siapa bi?” tanyaku

“ada anak perempuan saya mas, saya punya anak 2 yang pertama laki-laki yang kedua perempuan. Semua udah nikah, jadi yang nempatin rumah saya sekarang anak saya yang cewek sama suaminya” kata bi minah

“hmm iya bi, kerja apa bi anaknya yang laki?” kataku

“oh dia kerja sopir bis mas, kalau anakku yang perempuan nggak kerja mas, soalnya dilarang sama suaminya” kata bi minah

“oohh emang apa kerjanya suaminya?” tanyaku

“dia kerja di Malaysia mas” kata bi minah

“ohhh jauh ya hehehe” kataku

“iya mas, anak saya yang perempuan kayaknya seumuran sama mas putra deh, umur mas putra berapa?” Tanya bi minah

“19 bi saya” kata bi minah

“ooh iya seumuran sama anak saya, dia saya nikahkan tahun lalu mas sama pacarnya, biar nggak ada tanggungan berat saya hehehe” kata bi minah

“bagus dong bi, biar ada rasa tanggung jawabnya, biar nggak kayak aku, luntang lantung dulu hehehe” kataku

“iyasih mas, awalnya juga suami anak saya juga nggak ada kerjaan, Cuma setelah nikah dia mau kerja ngelamr jadi TKI itu mas, untung dapat cepat” kata bi minah

“oohh, jadi habis nikah langsung berangkat kesana?” tanyaku

“iya mas, ada sekitar 3 bulan dari dia nikah mas, jadi saya belum punya cucu dari anak saya yang cewek, soalnya suaminya belum pernah pulang juga, harus nunggu 3 tahun sesuai kontrak hehehe” kata bi minah

“ya gpp dong bi, yang pentingkan si cowok bisa ngasih penghasilan, ngurangin beban bi minah” jawabku

“iyasih hehehe, tapi ya kasihan juga dia sendirian dirumah” kata bi minah

“iyasih hehehe” kataku

Kamipun cukup lama ngobrol hingga nggak kerasa udah cukup larut malam. Dan akupun ijin untuk tidur lebih dulu.

Keesokan harinya aku kembali dengan rutinitasku seperti biasa, membersihkan halaman depan. Ketika aku sedang membersihkan halaman depan, bu yuni keluar rumah untuk mengantarkan anaknya yang mau berangkat kuliah. Setelah kedua anaknya pergi, bu yuni mengajakku untuk ke kamarnya. Dan kamipun kembali bercinta pagi hari itu.

“aahhhh putt, terus genjot memekku putt” kata bu yuni

“ahhh enak buuu, aku mau keluar buu”kataku setelah cukup lama kita bercinta

“jangan didalam ya put” kata bu yuni

“iyaa buuu” kataku

Lalu aku mencabut kontolku dari memek bu yuni, dan memuncratkan spermaku didada bu yuni.

“ahhh puas banget put” kata bu yuni

“aku juga puas bu, apalagi dapat jatah terus dari ibu hehehehe” kataku

“hahaha, kita bisa gini kalau bapak nggak ada put” kata bu yuni

“iyasih bu hehehehe, kapan bapak balik bu?” tanyaku

“besok pagi hehehe” kata bu yuni

“yaaahhh terakhir dong ini” kataku

“bisalah nanti kita curi curi waktu, yaudah sana balik, takut ketahuan bi minah” kata bu yuni

“siap buuu” kataku

Akupun memakai pakaianku lagi dan melanjutkan pekerjaanku.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd