Part 3
Keesokan harinya aku kembali ke bekerja di rumah pak fadli seperti biasa. Begitulah hari-hariku bekerja, hanya membersihkan taman serta mengantarkan pak fadli bekerja hingga sore. Hingga pada suatu hari, aku diminta oleh pak fadli untuk mengantarkan bu yuni ke salah satu acara. Jadi setelah aku mengantarkan pak fadli ke kantornya, aku langsung disuruh pulang menggunakan ojek online untuk kembali pulang, karena aku akan mengantarkan bu yuni dengan mobil yang satunya.
Sesampainya dirumah aku langsung memanaskan mobil yang akan aku bawa dan memberi tahu bi minah untuk memberitahu ke bu yuni kalau aku sudah datang. Cukup lama aku menunggu bu yuni untuk bersiap-siap. Aku menunggu di teras rumah mereka sambil meregangkan badan.
Setelah itu bu yuni keluar rumah dan langsung aku membukakan pintu mobil untuk bu yuni bisa segera masuk ke mobil. Setelah itu aku juga masuk mobil dan mulai mengendarai mobil tersebut ke tempat tujuan dari bu yuni. Bu yuni kuantar menuju salah satu resto, karena ada acara arisan bersama teman-temannya. Sepanjang perjalanan aku terus mengagumi penampilan bu yuni yang terlihat mewah dan sangat cantik. Tiba-tiba ditengah perjalanan bu yuni mengajakku ngobrol dan membuyarkan lamunanku.
Bu Yuni
“put, yang focus kalau nyetir” kata bu yuni
“maaf bu” jawabku
“kamu mikirin apa? Kok kayak nggak focus gitu?” Tanya bu yuni
Aku cukup takut mendengar pertanyaan bu yuni, karena kalau ketahuan aku sedang membayangkannya itu bisa saja aku dipecat.
“nggak ada kok bu, mungkin saya agak kecapekan saja” jawabku
“kirain lagi mikirin pacar kamu di kampung, lagi kangen” kata bu yuni
“hehehe nggak kok bu, saya belum punya pacar. Mana ada yang mau sama saya bu hehehe” jawabku
“masasih kalau ibu lihat kamu lumayan cakep kok hehehe” kata bu yuni
Kalimat tersebut membuatku sedikit malu, memang aku dari desa, tetapi wajahku tidak terlalu jelek amat, toh juga di desa sebenarnya aku bisa saja memacari beberapa perempuan, tetapi aku tidak mau.
“masasih bu terimakasih lo bu pujiannya hehehe” kataku
“iyaa sama-sama put, kamu udah hafal jalan belum put?” Tanya bu yuni
“belum bu, ini pakai google maps” jawabku
“okee put” kata bu yuni
Setelah itu kami terdiam dan sampai ditempat resto yang dituju. Bu yuni langsung keluar dan masuk ke dalam, aku hanya menunggunya diparkiran. Cukup lama aku menunggunya, hingga sore menjelang magrib dia baru keluar.
“ayo putra, langsung pulang ya” kata bu yuni
“baik bu” jawabku
Aku langsung mengendarai mobil menuju rumah bu yuni, tetapi jalanan sangat macet sekali saat ini. Dan kembali bu yuni mengajakku bicara, karena aku tipe orang yang malu untuk memulai pembicaraan apabila belum begitu akrab.
“put, kenapa kamu milih buat merantau? Padahal kamu sendiri tau susah juga untuk cari kerja di tempat seperti ini” Tanya bu yuni.
“itu bu, aku juga kalau disana nggak bisa cari pekerjaan lain untuk bantu ekonomi keluarga, jadi perjudian aja, kalau dapat ya disyukuri kalau nggak dapat ya balik lagi ke desa” jawabku
“emang disana nggak banyak pilihan pekerjaan?” Tanya bu yuni
“nggak bu, apalagi lulusan SMK sepertiku harus merantau memang, kalau tetap disana ya mungkin aku harus jadi buruh tani juga seperti orang tuaku” jawabku
“oohhh, tapi kerjaan kamu disini sama waktu didesa toh juga sama aja, jadi sopir” Tanya bu yuni
“tetapi kalau jadi sopir disana gajinya nggak seberapa bu, masih gedean disini” jawabku
“ooh iya? Baru tau aku” jawab bu yuni
“iya bu, makanya aku bersyukur dapat kerjaan disini” kataku
Dan aku juga berfikir, aku kerja disini juga dapat pemandangan yang tidak kudapat ketika didesa, yaitu kecantikannya bu yuni.
“tapi emang cukup gaji kamu put?” Tanya bu yuni
“ya dicukup-cukupin lah bu hehehe” jawabku
“yaa sebenarnya kalau kamu mau gaji tambahan, aku bisa kasih, tapi pekerjaan kamu juga nambah put” kata bu yuni
“mau bu aku kalau ada gaji tambahan, gpp deh kalau harus nambah kerjaan” jawabku
“tapi kamu aja kerja jadi sopir sama tukang kebun kelihatannya udah kayak kecapekan gitu” kata bu yuni
“demi gaji tambahan, saya siap lebih capek lagi bu hehehehe” jawabku semangat
“yaudah nanti aku kasih tau apa kerjaan itu, tapi harus diseleksi dulu” kata bu yuni
“ohh pakai seleksi bu?” tanyaku
“iyaaalah” jawab bu yuni
“okee bu, siap” jawabku
Aku cukup penasaran dengan pekerjaan yang ditawarkan oleh bu yuni tersebut. Kenapa dia tidak memberitahuku langsung, dan kenapa harus ada seleksinya.
Setelah itu kami sampai dirumah bu yuni, dan aku langsung memasukkan mobilnya ke garasi dan langsung berpamitan untuk pulang dan beristirahat dikostanku.
Keesokan harinya aku kembali ke rumah pak fadli untuk bekerja seperti biasa. Setelah aku membersihkan taman, pak fadli memintaku untuk mengantarkannya ke bandara nanti siang, karena dia harus keluar kota untuk urusan pekerjaan. Seperti biasa aku setelah membersihkan taman, aku mandi dan beristirahat dikamar yang telah disiapkan untukku. Ketika hari sudah cukup siang, aku mulai memanaskan mobil dan mengantarkan pak fadli ke bandara, pada saat itu bu yuni juga ikut mengantarkan ke bandara, karena dia katanya juga mau keluar.
“put, nanti habis nganterin saya ke bandara, anterin ibu ya” kata pak fadli ketika di mobil
“siap pak” jawabku
“oh iya put, selama aku diluar kota kalau bisa kamu tidur dirumah ya, buat jaga-jaga kalau ada apa-apa dirumah” kata pak fadli
“baik pak, nanti setelah saya pulang, saya ambil baju ganti buat tidur dirumah bapak” jawabku
“siip” kata pak fadli
Setelah sampai di bandara, aku membantu pak fadli untuk menurunkan tasnya, dan setelah itu berangkat lagi mengantarkan bu yuni.
“put, anterin saya ke mall X ya” kata bu yuni
“baik bu” jawabku
Setelah sampai mall aku langsung memarkirkan mobil dan bu yuni langsung masuk ke mall. Aku menunggunya sampai sore, setelah itu mengantarkannya pulang.
“put, kamu masih ingat omongan saya kemarin?” Tanya bu yuni
“yang masalah gaji tambahan itu bu” tanyaku
“iyaaa, kamu mau tau apa pekerjaannya?” Tanya bu yuni
“iya bu, apa itu?” tanyaku penasaran
“yaudah, anterin aku ke hotel Y ya” kata bu yuni
“siap bu” jawabku
Aku kebingungan, kenapa harus mengantarkan bu yuni ke hotel, padahal dia katanya mau memberitaukan tentang pekerjaannya. Setelah sampai hotel, aku menurunkan bu yuni di lobi hotel.
“put, parkirin mobilnya dulu ya, nanti setelah itu temui saya di kamar 404” kata bu yuni
“baik bu” jawabku dengan kebingungan
Setelah aku memarkirkan mobil di parkiran, aku langsung menuju kamar yang diberitahu oleh bu yuni. Aku mengetuk pintu kamar, dan bu yuni langsung membukakan pintu dan menyuruhku untuk masuk.
Bu Yuni
“masuk put” kata bu yuni
“baik bu” jawabku
“duduk sini put” perintah bu yuni
Aku duduk di bangku dekat jendela yang menghadap ke kolam renang hotel tersebut.
“ada apa ya bu?” tanyaku penasaran
“jadi gini put, aku ada tawaran pekerjaan baru buat kamu” kata bu yuni
“apa itu bu?” tanyaku
“jadi kamu harus bisa muasin aku kali ini, kalau berhasil kamu dapat gaji tambahan dari aku sendiri, tapi kamu harus mau muasin aku, kapanpun” kata bu yuni
“maksudnya muasin bu? Aku nggak paham” jawabku
Padahal disitu otak setanku bekerja, apakah ini durian runtuh? Tiba-tiba bu yuni bilang seperti itu.
“hmm gimana ya jelasinnya” kata bu yuni
“ini aku juga baru pertama kali soalnya” kata bu yuni
“jadi kamu harus mau tidur sama aku put” kata bu yuni
“ha? Yang bener bu?” jawabku kaget
“iya put, gimana? Kalau kamu berhasil muasin aku, kamu dapat gaji tambahan, tetapi kalau gagal kamu aku pulangin lagi ke desa” kata bu yuni
“AKU MAU BU” jawabku dengan semangat
“bener kamu? Tapi kamu udah pernah belum begituan?” Tanya bu yuni
“kalau jujur, pernah bu” jawabku
“sama siapa? Pacar kamu?” Tanya bu yuni
“nggak bu, dulu aku sering kalau ada uang lebih nyewa PSK sama temenku” jawabku
“oohhh okeokee, tapi ini aku pertama kali put kayak gini” kata bu yuni
“kenapa kok berani bu?” Tanyaku ke bu yuni
“kemarin aku waktu arisan sama temenku, aku cerita kalau kurang dapat nafkah batin dari pak fadli, karena kesibukannya kerja, terus temenku nyaranin aku untuk nyewa gigolo saja, tetapi aku malu. Jadi daripada aku nyewa gigolo yang nggak jelas mending aku nyoba ke kamu, tapi kamu harus mau jaga rahasia ini ya” kata bu yuni
“pastinya bu” kataku
“karena kamu punya pengalaman main sama PSK, jadi ajarin aku main ya, karena aku taunya Cuma gaya konvensional biasa kalau main sama pak fadli” kata bu yuni
“hahahaha siap bu” kataku dengan semangat
“bentar ya, aku ganti baju dulu put” kata bu yuni
Lalu bu yuni langsung menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya memaki lingerie yang baru dia beli di mall. Setelah itu dia keluar dari kamar mandi dan langsung memintaku untuk tidur disebelahnya.
“sini put” kata bu yuni
Aku langsung menuju kasur dan tiduran disebelah bu yuni. Dan akupun langsung mencium bibir bu yuni. Disitu bu yuni masih malu-malu membalas ciumanku.
“hmmmpppphhhh”
“balas dong bu, buka mulutnya, balas pakai lidah” kataku
Lalu bu yuni mulai membalas ciumanku dengan lidahnya. Akupun juga pelan pelan meremas payudaranya, cukup lama kami berciuman, karena aku menunggu bu yuni merasa nyaman terlebih dahulu.
Setelah aku merasakan bu yuni mulai nyaman, aku kembali bergerilya dengan meremas pantatnya, dan membuka lingerienya pada bagian atas.
Lalu aku mulai menjilati payudara bu yuni danmengenyot pentil bu yuni. Disitu bu yuni merasa kegelian.
“aauuhh geli put” kata bu yuni
Aku terus saja mengenyot payudara bu yuni dan meremas payudara yang satunya.
“aahhh putraa, geli put” kata bu yuni
Setelah itu aku menuju memek bu yuni untuk menjilatinya.
Saat aku mau menjilat memek bu yuni, bu yuni kaget
“kamu mau ngapain put?” Tanya bu yuni
“aku mau jilat memek bu yuni, enak kok nanti” kataku
Bu yuni pun mencoba pasrah dan aku mulai menjilati memek bu yuni.
“ssluurrppp ssluurpppp” begitu bunyi jilatanku ke memek bu yuni
Disitu bu yuni cukup kelonjotan, karena ini pertama kalinya memeknya dijilatin oleh orang.
“aahhh putt, enak banget put, geli” kata bu yuni
Cukup lama aku menjilati memeknya dan sesekali, aku memasukkan jariku ke dalam memek bu yuni.
‘aahhh put, aku mau orgasme put aahhhhh” kata bu yuni
Lalu bu yuni mengejang dan sepertinya dia mendapatkan orgasmenya.
“aahhh gila put, enak banget ternyata” kata bu yuni
“gentian dong, sekarang bu yuni yang jilati kontolku” kataku
“tapi aku belum pernah put” kata bu yuni
“gpp, coba aja, masukin ke mulut, tapi jangan sampai kena gigi bu yuni” kataku
Lalu bu yuni berpindah kebaah dan melorotkan celanaku serta celana dalamku. Dengan pelan-pelan dia memegang kontolku, ukurannya memang tidak begitu besar. Tetapi lebih besar dari punya pak fadli.
“hmm lebih gede dari punya bapak ya hehehe” kata bu yuni
Lalu bu yuni mulai mengocok kontolku dengan tangannya.
“masukin mulutnya dong bu” kataku
Lalu bu yuni memasukkan kontolku ke mulutnya, dengan hati-hati dia mengulum kontolku, karena ini hal untuk pertama kalinya.
“aahh enak bu, sekarang lebih cepat ya” kataku
Lalu bu yuni mencoba mengulum kontolku dengan lebih cepat. Setelah aku rasa cukup bu yuni untuk mengulum kontolku aku perintahkan dia untuk berbaring.
“sini bu, aku udah nggak tahan mau masukin kontolku ke memek ibu” kataku
“iyaa put” kata bu yuni
Lalu bu yuni mulai rebahan
“put, pakai kondom ya” kata bu yuni
“nggak usah bu, nggak enak” kataku
“tapi biar aman put” kata bu yuni
“percaya deh bu sama aku” kataku
Lalu bu yuni menerima saranku, dan aku mencoba memasukkan kontolku ke memek bu yuni
Dengan hati-hati aku masukkan kontolku ke memek bu yuni, aku tidak terlalu susah memasukkan kontolku ke memek bu yuni karena sudah basah.
“aahhh, diemin dulu put, memekku terasa penuh” kata bu yuni
Lalu aku mendiamkan dulu kontolku didalam memek bu yuni, agar dia merasa nyaman.
“udah put, gerakin put” kata bu yuni
Lalu aku pelan-pelan memaju mundurkan pinggulku untuk melakukan penetrasi ke memek bu yuni, lalu mulai menggenjotnya
“aahhh puuttt, enak banget put, aahhh punyamu kok ada geli-gelinya aahhhh” kata bu yuni
“ahhhh, memek ibu juga enak banget sempit aahhhh, beda sama memek PSK yang sering aku sewa” kataku
“aahhh puuttraaa, aaahhhh aaahhhh hmmpphh” jerit bu yuni
Aku juga mulai mengenyoti dan meremas payudara bu yuni. Disitu bu yuni merasa kelonjotan. Dia mulai memeluk leherku dan beberapa kali menjambak rambutku.
“aaahhhh puutttt, aku mau keluar puuttt, kontolmu enak banget put, geli geli gitu” kata bu yuni
“aaaahhhhhh, aku keluar puutttt aaaahhhhh” kata bu yuni.
Lalu aku mendiamkan kontolku sebentar, dan meminta ganti posisi dengan bu yuni diatas dan aku dibawah. Ini adalah posisi favoritku, karena bisa memandangi keindahan tubuh wanitaku.
“bu, tuker yuk, ibu diatas” kataku
“iya puutt” kata bu yuni
Lalu bu yuni berpindah menduduki aku dan langsung menggoyangkan pinggulnya.
“aahhhh buuu enak banget memek ibu aaahhhh” kataku
“aahhhh putt geli putt, aku serasa mau kencing putttt aaahhhhh” kata bu yuni
Tak lama bu yuni mulai mengejang kembali, menandakan ia orgasme kembali.
Lalu bu yuni menggoyangkan pinggulnya dengan cepat. Kami cukup lama bersenggama dengan berbagai posisi, hingga akhirnya aku merasakan ingin orgasme.
“buuu, aku mau keluar buu” kataku
“keluarin diluar aja put, jangan didalam, aku takut hamil” kata bu yuni
Lalu aku menarik kontolku dan mengarahkan kontolku kewajahnya dan mengocoknya
“aku keluarin diwajah bu yuni aja yaa” kataku
Tak lama akupun orgasme dan mengeluarkan banyak sperma diwajah bu yuni
“aaahhhhh buuuu yuniii aaahhhhh” kataku
Lalu bu yuni membersihkan spermaku yang ada diwajahnya dengan tissue, dan dia juga membersihkan kontolku juga dengan tissue.
“enak banget kamu put, aku ngerasa puas banget” kata bu yuni
“hehehehe enakkan bu, jadi aku lolos seleksi nih” tanyaku
“iyaaa” kata bu yuni
“terimakasih bu” kataku sambil mencium pipi bu yuni
“oh iya, kontolmu kok bisa bikin geli gitu, kayak ada yang gelitik gitu dipucuknya kalau pas kita lagi bercinta, itu kenapa?” Tanya bu yuni
“jadi, dulu aku sempat ikut temenku bu untuk ke dukun bu, kata dia masang sesuatu hal untuk bisa bikin lebih puas, meskipun kontol kita nggak gede” kataku
“oohhhh, nakal juga ya kamu hehehehe” kata bu yuni
“hahaha ya mau gimana bu, pergaulanku disana seperti itu hehehe” kataku
“yaudah yuk mandi ganti baju, terus kita pulang” kata bu yuni
Lalu aku mandi terlebih dahulu, dan memakai pakaianku, setelah itu aku ke parkiran untuk menyiapkan mobil kita pulang. Bu yuni menyusulku setelah dia mandi dan memakai pakaiannya yang sama seperti kita pertama datang. Lalu aku mengantarkan pulang.
“put, kapan-kapan kamu harus siap ya kalau aku butuh” kata bu yuni
“siap bu yuni” kataku
Setelah sampai rumah aku memasukkan mobil ke garasi dan pamitan untuk pulang mengambil baju ganti. Karena aku diminta pak fadli selama dia diluar kota, aku harus tidur dirumah itu.