Part 7
Kami makan di salarah satu restoran yang ada disana. Setelah makan kami saling bercerita tentang masa lalu. Bu yuni banyak menanyakan tentang kehidupanku didesa.
“kamu didesa itu ngapain aja put?” tanya bu yuni
“ya hidup bisa bu, mau ngapain lagi hehehe” jawabku
“hahaha iyasih, kalau orang tuamu kerja apa put?” tanya bu yuni
“kalau bapak jadi petani, kalau ibu dulu kerja di salah satu rumah makan bu, tapi sudah keluar” jawabku
“la kenapa keluar?” tanya bu yuni
“karena saya sudah dapt kerja disini bu, jadi saya minta ibu saya untuk berhenti kerja, soalnya udah mulai sakit-sakitan” jawabku
“ooh iya put, kalau kamu itu anak ke berapa?” tanya bu yuni
“saya anak terakhir bu, kakak saya cewek udah nikah bu” jawabku
“ooh iya, juga tinggal didesa itu?” tanya bu yuni
“iya bu, tinggal disana juga, suami kakak saya juga yang ngajarin saya supaya bisa nyetir mobil” jawabku
“bagus ya, dia kerja apa?” tanya bu yuni
“dia jadi sopir angkot bu” jawabku
“oohhh, iya-iya” jawab bu yuni
“kalau ibu dulu, bisa nikah sama bapak gimana ceritanya? Udah pacarana dari dulu?” tanyaku
“ooh nggak put, saya dijodohin sama ayah saya, pak fadli itu dulu karyawan ayah saya, karena dia rajin, terus agamanya bagus akhirnya saya dijodohin” kata bu yuni
“ooh dikota itu masih ada ya bu dijodohin gitu-gitu. Kalau didesa saya kalau mau dijosohin itu pasti nolak bu, nggak mau” jawabku
“saya juga awalnya nggak mau, soalnya nggak tau orangnya put. Tapi pas ketemu terus kenal pelan-pelan gitu, ternyata orangnya baik juga terus ya lumayan ganteng jugalah dulu, jadi ya saya akhirnya mau” jawab bu yuni
“oohh jadi awalnya nolak, kirain dipaksa harus mau gitu bu” kataku
“nggak put, sama ayah saya disuruh buat deket dulu, kalau cocok ya lanjut, kalau nggak ya gpp. Pas lagi pdkt itu saya ngerasa kok lumayan cocok gitu” jawab bu yuni
“oohh gitu bu” jawabku
“iyaa, kamu nggak dijodohin sama orang tuamu?, biasanya kan kalau orang desa lulus sma biasanya udah disuruh nikah” kata bu yuni
“oh nggak bu, orang tua saya bebasin saya, jadi saya milih buat cari kerja dulu bu, kalau udah siap nikah baru saya nikah bu” kataku
“iyaa, bagus itu. Laki harus cari kerja dulu, kalau belum dapat kerja gimana mau nafkahin keluarganya nanti kalau nikah” jawab bu yuni
“iyaa bu” jawabku
“kalau kriteria cewek buat kamu itu kayak gimana put?” tanya bu yuni
“ya Cuma cantik, terus bisa nerima saya aja gitu bu” jawabku
“kalau aku menurutmu gimana put? Masuk nggak? Hehehehe” tanya bu yuni
“hahaha ya masuk bangetlah bu” jawabku
“masasih? Akukan udah berumur put, udah ibu-ibu, umurku aja udah 46 tahun” jawab bu yuni
“tapi ibu masih kelihatan muda bu, masih cantik banget malah hehehehe” jawabku
“ah bisa aja kamu put” kata bu yuni
“serius bu hehehe, coba kalau saya sama ibu udah kenal dari dulu, ibaratnya saya seumuran ibu waktu dulu kita sama-sama umur 20an, ibu pilih siapa? Bapak atau saya?” tanyaku iseng
“hmmm milih kamu kayaknya hahaha” jawab bu yuni
“hahaha, sama saya juga bakal merjuangin ibu” kataku
“kalau sekarang, mau nggak merjuangin aku?” tanay bu yuni
“hmmm gimana ya, mau sih, cumankan ibu udah punya suami, saya kalah jauh, hidup sama pak fadli bisa buat ibu nyaman kalau sekarang” jawabku
“ya gimana dong cara kamu buat bisa aku sama kamu bisa tetep hidup nyaman hahahaha” pancing bu yuni
“hahahaha bingung bu” jawabku
“hahaha, kita pikirin bersama aja put, aku juga bakal berjuang buat bisa hidup sama kamu sekarang” kata bu yuni
“yakin bu?” tanyaku
“yakin dong” jawab bu yuni
“siap bu, mari kita berjuang buat bisa hidup bersama, sekarang kita nikmatin aja masa-masa ini” kataku
“iyaaa, itu bisa dipikir sambil kita nikmatin ini” kata bu yuni
“kalau aku tanya, ibu mau nggak jadi pacar saya mulai dari sekarang?” tanyaku
“ya maulah, kamu yakinkan tapi?” tanya bu yuni
“yakin aku bu, buat kita kedepan” jawabku
“okee hehehe” jawab bu yuni lalu dia mencium bibirku sebentar.
“muuach, I love you sayang” kata bu yuni
“I love you too bu” jawabku
“kalau lagi berdua gini jangan panggil ibu dong, kayak gimana gitu rasanya, panggil yuni aja atau panggil sayang” kata bu yuni
“iyaa sayangku” kataku
“yaudah, yuk balik hotel, puasin aku lagi sayang” kata bu yuni
“iya sayang, aku siap puasin kamu kapanpun itu” jawabku
Setelah itu kita langsung ke mobil dan langsung menuju hotel tempat kita menginap.
Setelah sampai aku menurunkan bu yuni di lobby hotel dan aku memarkirkan mobil terlebih dahulu. Setelah memarkirkan mobil aku langsung menuju kamar. Disitu bu yuni sudah siap untuk melanjutkan pertempuran kita.
Akupun langsung menyergap bu yuni dengan memeluknya dan menciumnya, bu yuni pun langsung membalas ciumanku. Lidah kami saling bertemu dan juga bertukar ludah
“mmpphhh mmmpphhh mmppphhh”
Tanganku juga mulai meremas payudaranya, aku terus meremas payudaranya serta sesekali menggigit payudara milik bu yuni.
“aahh put” jerit bu yuni
Setelah menjilati payudara bu yuni aku mulai turun untuk menjilati memek bu yuni juga, disitu memek bu yuni sudah mulai basah, tanda dia sudah mulai sange.
“aku jilat ya bu” kataku
“iyaa put” jawab bu yuni
Aku mulai menjilati memek bu yuni, dan sesekali iseng untuk menggigit juga memek bu yuni. Bu yuni pun mulai kelonjotan dengan jilatanku
“aahh put, enak banget putttt aaahhhhh” kata bu yuni
Akupun masih focus menjilati memek bu yuni dan sesekali aku masukkan jariku ke memeknya.
Tak lama bu yuni merasakan ingin orgasme
“aahhh put aku keluar put” kata bu yuni
“aahhhhh putraaa aaahhhhhh enaaaakkkk” jerit bu yuni ketika orgasme
Setelah itu aku diamkan dulu agar bu yuni dapat menikmati orgasme pertamanya. Setelah itu ia menyuruhku untuk langsung memasukkan saja kontolku ke dalam memeknya.
“masukin lansung put” kata bu yuni
Tanpa basa-basi akupun langsung memasukkan kontolku ke memeknya.
“blesss”
Cukup mudah kali ini aku memasukkan kontolku kedalam memeknya karena sudah basah terlebih dahulu.
“langsung aku genjot ya” kataku
“iyaa put” jawab bu yuni
Aku langsung menggejot memek bu yuni dengan cepat. Aku juga meremasi payudara bu yuni yang besar itu.
“aahh piutt terus put enak put” racau bu yuni
Aku terus melakukan itu cukup lama, lalu aku minta ganti posisi dengan doggy style, bu yuni langsung membalikkan badannya tanpa mengeluarkan kontolku dari memeknya. Cukup lama kami bertempur dengan gaya itu hingga bu yuni merasakan orgasme lagi.
Kami bertempur cukup lama kali ini dengan berbagai posisi hingga aku merasakan ingin orgasme.
“aahhh buuu saya mau keluar buuu” kataku
“keluarin aja put didalam, aku juga mau keluar” kata bu yuni
Setelah itu aku langsung mengeluarkan semua spermaku didalam memek bu yuni.
Kamipun lalu beristirahat dengan tiduran terlebih dahulu.
“enak banget bu” kataku
“iya put, aku berasa masih muda tadi hahaha” kata bu yuni
“tapi beneran gppkan bu aku keluarin didalam?” tanyaku
“gpp put, bikin aku hamil put, aku pengen punya anak dari suami keduaku hehehe” kata bu yuni
“siap bu pastinya” jawabku
Setelah istirahat kami lanjutkan pertempuran kami hingga jam 2 pagi. Disitu aku sudah mengeluarkan banyak sperma ke dalam memek bu yuni, dan berharap ada yang menjadi anak dari kami.
Setelah itu kami tertidur dan bangun dipagi harinya.
Kami terbangun karena hp bu yuni berbunyi karena ditelfon oleh pak fadli.
“halo, ada apa pa?” tanya bu yuni
“pulang jam berapa?” tanya pak fadli
“habis ini pa, ini habis sarapan di hotel” jawab bu yuni
“yaudah, hati-hati ya” jawab pak fadli
Setelah bu yuni dan pak fadli telfonan kami berdua bergantian untuk mandi dan sarapan dihotel tersebut. Setelah sarapan aku langsung mengambil mobil dan menunggu bu yuni di lobi hotel. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju untuk pulang ke rumah.
Ketika ditengah perjalanan bu yuni Kembali memberiku uang sebagai bonus.
“ini put, uang bonus perjalanan kita” kata bu yuni
“wah, terimakasih banget lo bu, jadi enak say aini hehehe” kataku
“asal kamu bisa muasin aku kamu bakal dapat terus, oh iya aku kasih bonus 1 lagi deh, apa yang kamu mau?” tanya bu yuni
“hmmm apa ya bu? Saya juga bingung eh” kataku
“ya apa, aku terserah kamu put” kata bu yuni
“hmmm, ini aja deh bu, kan ibu waktu itu bilang mau ngenalin aku sama temen ibu itu, ya bolehlah aku main sama dia bu” kataku
“oh itu ya, yaudah aku coba kontak dia ya nanti” kata bu yuni
“okee siap bu” kataku
Di perjalanan itu bu yuni lebih banyak tidur, sepertinya dia kelelahan karena pertempuran kita semalam.
Setelah mendekati rumah aku membangunkan bu yuni.
Dan setelah sampai rumah aku langsung memarkirkan mobil digarasi, dan bu yuni langsung menuju kamarnya untuk istirahat, dan aku menuju kamarku yang ada dirumah ini untuk istirahat.
Hari ini aku memutuskan untuk menginap di rumah Bu Yuni, karena kalaupun balik ke kosan juga sendirian.
Ketika aku sedang istirahat sambal merokok di halaman belakang, bi minah memanggilku
“mas putra, dipanggil sama mbak indah” kata bi minah
“oh, ada apa ya bu?” kataku
“nggak tau mas, saya Cuma diminta buat manggil mas putra gitu, itu ditunggu mbak indah di ruang tamu” kata bi minah
“baik bi, terimakasih bi” jawabku
Setelah mematikan rokok aku langsung ke ruang tamu untuk menemui mbak indah.
“ada apa mbak? Katanya manggil saya” tanyaku ke mbak indah
“mas, anterin aku ya, akum au keluar tapi males bawa mobil, tadi udah bilang papa kalua mas putra saya suruh nyetirin saya” jawab mbak indah
“baik mbak, ini pake mobil mbak indah atau mobil bapak?” tanyaku
“mobil papa aja, mobilku bensinnya tinggal dikit hehehe” jawabnya
Setelah itu aku langsung menyiapkan mobil untuk dipakai, Ketika sudah siap aku memanggil mbak indah. Mbak indah keluar dengan pakaian yang sangat membuat dia terlihat cantik dan lekukan tubuhnya terlihat sangat menggoda.
“apa aku bisa dapetin memeknya ya? Ibunya sudah aku taklukin anaknya apa bisa juga ya?” batinku
Setelah itu mbak indah masuk ke mobil dan bilang tujuannya kemana
Indah
“mas, ke café ini ya” kata mbak indah
“dimana itu mbak? Maaf saya nggak tau hehehe” jawabku
“mana nomor wa mu, biar aku shareloc ya” kata mbak indah
“oke mbak, ini nomorku 08********” kataku
“okee, aku kirim ya lokasinya” kata mbak indah
Setelah menerima pesan dari mbak indah, aku langsung mengendarai mobil menuju lokasi tersebut. Cukup lama menuju café tersebut karena lokasinya cukup jauh dan setelah sampai mbak indah mengajakku untuk turun.
“mas, ikut turun ya” kata mbak indah
“nggak usah mbak, saya tunggu dimobil saja gpp” jawabku
“nggak mas, ikut aja, aku mau ngintai pacarku, katanya temenku dia selingkuh, dan sedan gada di café ini, nanti kalau aku sendirian takutnya ketahuan”
“oohh begitu mbak, okeokee saya ikut turun”
Lalu aku ikut turun, dan mengikutin mbak indah dari belakang.
“mas, sini jangan dibelakang, kita pura-puranya kayak pasangan, biar nggak dicurigai” kata mbak indah sambal menggandeng tanganku
Akupun sedikit terkejut, taoi diam saja, karena pikirku kapan lagi bisa bergandengan tanagn dengan Wanita cantik.
Lalu mbak indah memberi tahuku yang mana pacarnya itu, dan menunjuk diam diam seorang lelaki yang duduk agak cukup jauh dari kami.
“itu mas pacarku, benerkan dia sedang sama perempuan lain” kata mbak indah
“oohh itu mbak, iya mbak, dia sama perempuan lain” jawabku
Kami disitu sampai pacar mbak indah itu keluar dari café tersebut
“mbak, itu mereka sudah keluar, apa kita ikutin atau gimana?” tanyaku
“nggak usah mas, kita disini aja dulu, yang penting aku sudah ada bukti foto kalau dia emang selingkuh” jawabnya
“baik mbak” jawabku
“aku sebenarnya udah feeling lama mas kalau dia selingkuh, sudah ada beberapa bukti tapi belum ada bukti kalau mereka sampai keluar bareng gitu, makanya aku mau cek kebenarannya” kata mbak indah
“oohh gitu mbak, kalau boleh tau mbak tau siapa perempuan itu?” tanyaku
“tau mas, dia temen satu jurusanku, tapi aku sama dia memang nggak terlalu dekat, padahal dia kalau dikampus imagenya perempuan alim gitu mas” jawabnya
“waduh, alim-alim jadi pelakor ya hahaha” kataku
“makanya itu, awalnya aku nggak percaya kalau pacarku selingkuh sama dia. Aku perlu bukti nyata kayak gini” kata mbak indah
“hmm, terus rencana mbak apa setelah ini?” tanyaku
“yang pasti sih akum au mutusin pacarku dulu mas” jawabnya
“nggak mau balas dendam ke ceweknya juga mbak?” tanyaku
“belum kepikiran sih, tapi seru juga kayaknya kalau balas dendam ke dia, tapi balas dendam kayak gimana mas?” tanyanya
“gimana ya mbak? Aku juga belum kepikiran sih, coba deh nanti saya pikirkan dulu, kalau dapat ide nanti saya kabarin ke mbak indah” jawabku
“okee mas, coba pikirin balas dendamnya ya, saya juga mau mikirin kapan momen yang pas buat mutusin cowok saya” jawabnya
“okee mbak” kataku
“yaudah ayo pulang mas”
“okee mbak”
Setelah itu kami langsung pulang ke rumah. Setelah sampai aku langsung memarkirkan mobil ke dalam garasi dan beristirahat santai di halaman belakang sambal memikirkan balas dendam yang pas.