Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Merantau (Remake)

Status
Please reply by conversation.
Part 5​

Setelah pertempuran pagi bersama bu yuni aku langsung mandi dan sarapan. Lalu aku lanjut bersantai dihalaman belakang depan kamarku, teman ngobrolku bi minah sedang sibuk membersihkan rumah, jadi aku hanya bersantai dengan main hp dan membalas chat yang masuk, terutama dari temanku yaitu andre.

“put, balik ke kostan kapan put?” tanya andre

“besok kayaknya, soalnya pak fadli besok pagi balik kesini” jawabku

“oohh okeokeee” kata andre

“emang kenapa ndre?” tanyaku

“lusa, aku mau balik dulu” kata andre

“lo, kenapa?” tanyaku

“sabtu aku mau lamaran put, jadi aku mau titip kunci kostan, kamu mau ikut balik atau nggak?” tanya andre

“weehhh, selamat ndre, aku belum tau ndre ikut balik apa nggak, kalua nggak ikut gppkan?” tanyaku

“ya gpp sih, toh ini lamaran Cuma kecil-kecilan hehehe” jawab andre

“okeelah ndre, selamat ya” kataku

Aku ikut bahagia ketika mendengar kabar andre akan melakukan lamaran. Karena aku tau sendiri dia sudah lama pacarana dengan pacarnya dan sempat tidak direstui oleh keluarga yang perempuan, karena waktu itu dia belum memiliki pekerjaan tetap sepertiku dahulu.

Setelah enak bersantai bi minah memberitahuku kalau aku dicari sama bu yuni.

“mas putra, dicari sama bu yuni” kata bi minah

“baik bi, dimana bu yuni?” tanyaku

“itu di ruang tengah, masuk aja” kata bi minah

“baik bi, terima kasih bi” jawabku

Lalu aku menemui bu yuni di ruang tengah.

“ada apa bu manggil saya?” tanyaku

“kamu anterin saya jemput si bunga kuliah, terus anterin saya ke mall ya, saya sama bunga mau belanja soalnya” kata bu yuni

“baik bu, saya siapkan mobilnya dulu ya” kataku

“iyaa, cepat ya put, soalnya sebentar lagi bunga pulang” kata bu yuni

“siap bu” jawabku

Akupun langsung ke garasi dan menyiapkan mobil untuk dipakai bu yuni berangkat. Tak lama setelah memanaskan mobil, bu yuni keluar rumah, seperti biasa dia terlihat sangat cantik dengan memakai dress dan kerudung yang sewarna. Bu yuni langsung masuk dan duduk dibelakangku.

“ayo put, berangkat” kata bu yuni

“siap bu” jawabku

Lalu aku mulai menjalankan mobil menuju sekolah bunga.

“kamu taukan put kampus bunga?” tanya bu yuni

“tau bu, waktu itu pernah ditunjukin sama pak fadli, soalnya searah sama kantor pak fadli” jawabku

“okee kalau gitu, bagus” kata bu yuni

Cukup lama kita sampai di kampus bunga, karena jalanan juga cukup ramai. Setelah sampai dikampusnya, ternyata bunga sudah menunggu didepan pagar kampusnya dan langsung masuk kedalam mobil.

“nunggu lama nggak dek?” kata bu yuni ke bunga

“nggak terlalu lama kok ma, ini langsung ke mall kita?” jawab bunga

“iya, katanya kamu mau cari baju buat ulang tahun temanmu” kata bu yuni

“hehehe iyaa” kata bunga

“yaudah put, ayo langsung berangkat” kata bu yuni

“siap bu” jawabku

Kamipun langsung menuju ke mall, setelah sampai dimall, aku menurunkan bu yuni dan bunga.

“put, kamu tunggu ya, ini uang kalau kamu mau ngopi didalam atau makan” kata bu yuni sambal memberikanku uang

“siap bu” kataku

“nanti saya kabari kalau kita mau pulang” kata bu yuni

“baik bu” kataku

Akupun langsung mencari parkiran untuk mobil, setelah itu aku masuk ke mall untuk mencari café untuk menunggu. Ini pertama kalinya aku masuk mall yang besar banget. Sebelum mencari café, aku ingin berputar-putar di mall ini, karena aku penasaran dengan isinya. Setelah puas berputar-putar walau sebentar aku langsung mencari café yang pas untukku ngopi dan ngerokok. Setelah mendapatkan café yang pas dan tidak terlalu ramai akupun masuk ke café tersebut. Ketika melihat-lihat menu akupun kebingungan dengan jenis-jenisnya. Karena terlihat asing bagiku, karena kebingungan akupun memesan americano, padahal aku tidak tau itu bagaimana rasanya. Setelah memesan akupun mengambil tempat duduk dibagian luar agar bisa sambal merokok. Ketika sedang bersantai, aku menerima pesan dari ibuku yang menanyakan kabarku.

“gimana kabarnya put?” tanya ibuku

“alhamdulillah, baik bu, ibu sendiri gimana? Sehat?” tanyaku

“alhamdulillah sehat juga” kata ibuku

“bapak gimana? Sehat?” tanyaku

“bapak sehat juga put, Cuma ya gitu udah mulai capek kalau kesawah” kata ibu

“hmm iya bu, doa’in putra disini ya bu, semoga putra bisa betah dan punya rejeki tambahan buat ngasih ke ibu sama bapak” kataku

“amiin put, yang bener kerja disana ya, jangan bikin kecewa majikanmu, jangan sampai dipecat lo ya” kata ibuku

“baik bu” jawabku

“jangan aneh-aneh juga disana ya” kata ibuku

“iya bu, putra nggak aneh-aneh kok” jawabku

“yaudah kalau gitu lanjutin kerjanya” kata ibuku

“iya bu, sehat-sehat ya ibu dan bapak” kataku

“amiin put” kata ibuku

Setelah itu aku hanya menunggu bu yuni dan bunga selesai berbelanja. Lalu pak fadli menghubungiku kalau dia minta dijemput jam 8 pagi besok.

“put, besok jemput saya dibandara jam 8 pagi ya, jangan telat, soalnya siangnya saya ada rapat dikantor” kata pak fadli

“siap pak” jawabku

“okeee” kata pak fadli

Setelah itu bu yuni menghubungiku kalau mereka sudah selesai berbelanja dan siap untuk pulang. Aku langsung ke parkiran mobil untuk menjemput bu yuni dan bunga. Setelah bu yuni dan bunga masuk mobil kamipun langsung pulang ke rumah. Sesampainya dirumah mereka langsung menuju kamar masing-masing dan aku Kembali ke kamarku untuk istirahat.

Ketika malam hari, akupun makan malam bersama bi minah di dapur belakang, dan langsung tidur.

Pagi harinya aku seperti biasa melakukan rutinitasku dan juga menyiapkan mobil untuk menjemput pak fadli setelah sarapan nanti. Ketika akum au menjemput pak fadli, bu yuni memanggilku

“put, aku ikut jemput bapak ya” kata bu yuni

“iya bu, saya tunggu didepan ya” jawabku

“okee put” kata bu yuni

Setelah selesai menyiapkan mobil, bu yuni langsung masuk ke mobil dan duduk didepan disebelahku.

“lo kok duduk disini bu” tanyaku

“aku kangen sama ini put” kata bu yuni sambal meremas kontolku

“hmm hehehe” jawabku sambal sedikit tertawa

“yaudah, berangkat put” kata bu yuni

Akupun mulai mengendarai mobil menuju bandara yang cukup jauh dari rumah. Ketika di tengah perjalanan bu yuni mulai meremas kontolku lagi.

“jangan diremas doang dong bu, sepong dong hehehehe” kataku

“bisa kamu focus nyetir sambil aku sepong?” tanya bu yuni

“bisa dong” jawabku

Lalu bu yuni mulai membuka resletingku dan mengocok kontolku dengan tangannya.

“uuhh kontol yang bisa bikin puas sekarang Cuma ini hehehe” kata bu yuni

“hahaha masasih?” godaku

“iyadong” kata bu yuni

“kalau gitu sepong dong, jangan siksa aku kayak gini” kataku

“hahaha iyaa putraku sayang” kata bu yuni

Lalu diapun mulai menyepongku dengan menjilati ujung kontolku dengan perlahan. Lalu mulai turun ke batang kontolku dan kedua telurnya. Setelah itu bu yuni mulai memasukkan kontolku ke dalam mulutnya. Mulai pelan-pelan dan lalu menuju cepat dia menyepongku.

“aahh tambah enak sepongan ibu” kataku

Akupun juga tidak ingin melewatkan kesempatan dengan meremas payudaranya dan juga pantatnya yang bahenol. Cukup lama bu yuni menyepongku, setelah itu aku merasakan ingin orgasme

“aahhh buu, saya mau keluar buuu” kataku

Lalu bu yuni mulai menambahkan kecepatannya dalam menyepongku.

“aahhh aku keluar buuu” kataku sambil menahan kepalanya agar kontolku terus didalam mulutnya.

Setelah aku merasa sudah keluar semua spermaku, aku melepaskan tanganku dari kepala bu yuni.

“telan bu” kataku

Lalu bu yuni menelan semua spermaku.

“aahh gila, enak juga spermamu put” kata bu yuni

“hahaha iya dong” kataku

Lalu bu yuni meminum air putih agar tidak terasa seret tenggorokannya.

“aku pindah belakang ya put, takutnya nanti bapak curiga kalau aku duduk didepan” kata bu yuni

“okee bu” kataku

Lalu bu yuni berpindah ke bangku belakang, karena kami juga hamper sampai dibandara. Ketika sudah sampai disana, ternyata pak fadli sudah menunggu kami. Akupun langsung turun untuk membukakan bagasi dan pintu untuk pak fadli.

“maaf pak, kalau agak telat” kataku

“ohh gpp put, toh cuma beberapa menit aja” kata pak fadli

“lo mama ikut” tanya pak fadli

“iya pa, aku bosen dirumah terus hehehe” kata bu yuni

Setelah semuanya beres akupun langsung mengendarai mobil menuju rumah. Setelah sampai dirumah, akupun langsung memasukkan lagi mobil ke garasi.

“oiya put, jam 11 kita berangkat ke kantor ya, aku ada rapat jam 12 soalnya” kata pak fadli

“siap pak” jawabku

“aku nanti ikut papa berangkat ke kantor ya, soalnya aku nanti ada ketemuan sama temen-temenku” kata bu yuni

“iya ma” kata pak fadli

Setelah itu aku ke kamarku untuk istirahat sebentar. Ketika jam 11 kurang, aku sudah menyiapkan mobil untuk pak fadli berangkat ke kantor. Setelah itu pak fadli dan bu yuni keluar dan langsung masuk ke mobil.

“ini kemana dulu pak bu?” tanyaku

“anterin bapak ke kantor dulu aja put” kata bu yuni

Lalu kami langsung berangkat ke kantor pak fadli, setelah sampai dikantornya pak fadli langsung turun dan aku melanjutkan untuk mengantar bu yuni ke tempat pertemuannya dengan teman-temannya di salah satu restoran. Setelah sampai disana bu yuni menyuruhku untuk menunggu dikantor pak fadli saja, karena dia akan lama disana.

“put, kamu tunggu di kantor bapak aja ya, saya sepertinya sampai malam disini.” Kata bu yuni

“siap bu” jawabku

Lalu aku menuju kantor pak fadli dan menunggu disana. Setelah cukup lama nunggu, pak fadli mengabariku kalau dia akan pulang. Aku langsung menyiapkan mobil dan menjemput pak fadli. Setelah itu kami langsung pulang ke rumah

“ibu sampe jam berapa katanya put?” tanya pak fadli

“nggak tau pak, ibu Cuma bilang dia sampe malam disana” jawabku

“ohh iya put, yaudah nanti kamu tunggu dirumah aja ya, kalau udah dikabari baru jemput ibu” kata pak fadli

“baik pak” kataku

Lalu kami sampe dirumah bersamaan dengan anak pertama pak fadli sampai dirumah, yaitu indah.

“lo papa udah pulang?” tanya indah

“udah dong, tumben sore udah pulang?” tanya pak fadli

“iya pa, lagi pengen istirahat aja, capek” kata indah

Lalu mereka berdua masuk ke dalam rumah dan aku beristirahat dihalaman belakang Bersama bi minah.

“gimana? Capek?” tanya bi minah

“iya bi, hehehe” kataku

“ya begitulah pak fadli, dia itu kalau masalah pekerjaan bisa sibuk banget, dia pernah sakit karena kecapekan, makanya bu yuni nyuruh pak fadli untuk mencari sopir untuk membantu pak fadli yang sibuk, jadi biar bapak bisa istirahat kalau dimobil” kata bi minah

“ohhh iya bi, nggak kaget sih kalau bapak pernah sampai sakit gitu, pekerjaannya sibuk banget kayaknya ya” kataku

Setelah cukup lama ngobrol dengan bi minah, bu yuni mengabariku untuk dijemput.

“put, jemput sekarang ya” kata bu yuni

“siap bu” kataku

Lalu akupun mulai pergi untuk menjemput bu yuni ke tempatnya. Setelah sampai disana aku melihat bu yuni sedang ngobrol dengan salah satu temannya. Teman bu yuni itu terlihat sangat cantik seperti bu yuni. Setelah tau aku sudah datang bu yuni langsung pamitan dengannya dan masuk ke mobil.

“langsung pulang ya put” kata bu yuni

“baik bu” kataku

Ditengah perjalanan bu yuni bercerita ke aku

“kamu tau put perempuan yang tadi bareng aku?” tanya bu yuni

“tau bu, kenapa bu?” tanyaku

“cantik nggak?” tanya bu yuni

“hmm cantik bu” jawabku

“cantikan mana sama aku?” tanya bu yuni

“masih cantikan bu yunilah hehehe” jawabku

“hmm gombal hahaha. Kamu tau, dia yang mengajariku untuk mencoba cari laki-laki lain untuk memenuhi nafsuku hehehe” kata bu yuni

“ooh iya bu, berarti aku harus berterima kasih sama temen ibu yang itu, karena berkat dia aku bisa merasakan memek ibu hahaha” kataku

“hahahaha, ucapin aja ke dia kalau berani” kata bu yuni

“hmmm gimana ya” kataku

“hahahaha, aku tadi cerita ke dia tentang hubungan kita, lalu enaknya kontolmu, terus dia katanya penasaran sama kontolmu” kata bu yuni

“waduh hahahaha” kataku

“hahahaha kapan-kapan aku kenalin ke dia ya” kata bu yuni

“hmm gpp bu?” tanyaku

“ya gpplah” kata bu yuni

“okelah kalau gitu” jawabku

Aku mulai berfikiran aneh tentang teman bu yuni itu, apakah aku juga bisa merasakan memeknya atau tidak.

Setelah itu kami sampai dirumah, dan aku pamitan untuk pulang ke kostan karena besok andre akan pulang kampung.
 
Part 6​

Keesokan harinya aku melanjutkan aktivitasku seperti biasa, membersihkan halaman depan dan mencuci mobil untuk nantinya dipakai pak fadli pergi ke kantor. Selama 2 hari ini aku hanya melakukan rutinitas seperti biasa. Semenjak pak fadli pulang aku jarang sekali berkomunikasi dengan bu yuni. Karena setelah mengantarkan pak fadli pulang dari kantor aku pun juga pulang ke kostan.

Hingga pada hari minggu, ketika aku sedang membersihkan halaman, aku diminta bu yuni untuk mengantarkannya pergi keluar kota karena ada acara bersama teman-temannya disana. Karena berhubung pak fadli ada urusan kantor, aku diminta untuk mengantarkan bu yuni saja tidak usah pak fadli.

Aku diminta untuk membawa baju ganti, karena bisa saja nantinya menginap kalau pulangnya terlalu malam. Lalu akupun pulang ke kostan terlebih dahulu untuk mengambil baju ganti dan Kembali lagi ke rumah pak fadli. Setelah sampai aku langsung menyiapkan mobil yang akan dipakai.

Setelah menyiapkan mobil bu yuni keluar bersama pak fadli.

“hati-hati ya put” kata pak fadli

“siap pak” jawabku

“kalau emang kemalaman dan ngantuk minta istirahat dulu aja ke ibu, jangan maksa ya” pesan pak fadli

“insyaallah kuat pak saya hehehe” jawabku

“yaudah pah, aku berangkat dulu ya” kata bu yuni

“iya bu, kabarin kalau udah sampai ya, kalau mau nginep juga kabarin” kata pak fadli

“iya pak, pasti” jawab bu yuni

Aku langsung mengendarai mobil kearah luar kota menuju kota yang dituju. Tetapi sebelum masuk tol aku meminta ijin untuk mengisi bensin mobil terlebih dahulu.

“bu, kita ke pom bensin dulu ya, isi bensin dulu” kataku

“okee put, uangnya udah dikasih bapakkan buat isi bensin?” tanya bu yuni

“sudah bu, aman” kataku

“yaudah, nanti sekalian saya mau ke wc juga” kata bu yuni

“siap bu” kataku

Setelah sampai pom bensin, aku mengarahkan mobil ke toilet terlebih dahulu, agar bu yuni bisa langsung ke toilet, lalu aku baru mengantri untuk isi bensin ketika bu yuni masih ditoilet. Setelah mengisi bensin, aku Kembali kearah toilet, untuk menunggu bu yuni. Cukup lama aku menunggunya, setelah itu bu yuni keluar toilet dan langsung masuk ke mobil, tetapi dia duduk didepan disebelahku.

“lo kok duduk depan bu?” tanyaku

“hahaha, masak nggak tau sih maksudnya?” kata bu yuni

“emang kenapa bu? Kangen ini ya?” kataku sambal meremas kontolku sendiri

“hahahaha itu tau, kangen aku sama ini itu” jawabnya sambal mengelus kontolku yang ada dibalik celanaku

“masak Cuma sama itu doang, sama akunya nggak kangen?” kataku

“kangen jugalah, hehehe, kamu itu masih muda, cakep, kok beruntung mau jadi sopirku hahaha” kata bu yuni

Lalu dia mulai mencium bibirku, akupun mulai membalasnya.

“mmppphh mmppphhh”

Tangankupun mulai bergerilya dengan meremas payudara bu yuni yang masih terbungkus dalam bajunya.

“cukup put, lanjut ya, takut dilihat orang, rame juga disini soalnya” kata bu yuni

“hehehe iya bu” jawabku

Lalu kami mulai melanjutkan perjalanan kami menuju kota yang dituju. Ketika ditengah tol, bu yuni mulai meraba celanaku, dan mengeluarkan kontolku dari dalam celanaku.

“lagi tidur aja, kontolmu masih keliatan lumayan gede ya put” kata bu yuni

“hahaha masak sih bu, normal lah ini” jawabku

“iyalah, punya pak fadli nggak segede gini kalau lagi tidur” jawabnya

“hahaha, namanya kontol anak muda bu, lagi semangat-semangatnya hahaha” kataku

“hahaha bisa aja kamu” kata bu yuni

“udah dikeluarin, masak dianggurin aja bu?” tanyaku

“dianggurin aja deh, biar kedinginan kena ac, biar tau rasa soalnya, kontol masih muda tapi bisa buat aku enak” katanya

“ya jangan dihukum bu, tapi dikasih hadiah lagi harusnya hahaha” kataku

“nggak ah, aku hukum dulu, biar dia tau rasa” kata bu yuni

“jangan dong bu” kataku

Lalu bu yuni duduk Kembali diposisi yang tadi dan membiarkan kontolku kedinginan karena ac. Ketika aku mau memasukkan Kembali kontolku ke dalam celanaku bu yuni melarangku.

“jangan dimasukin, kalau dimasukin lagi, nggak boleh masuk kesini” kata bu yuni sambal menunjuk memeknya

“yah bu” kataku

Akupun lalu hanya membiarkan saja kontolku dianggurin oleh bu yuni.

“aku foto ya kontol ini hahahaha” kata bu yuni

Lalu dia memfoto kontolku itu beberapa kali. Setelah memfoto kontolku, bu yuni mulai mengocok kontolku dengan tangannya.

“gini dong bu, jangan dianggurin aja” kataku

“hahaha, yang focus nyetirnya ya” kata bu yuni

“siap bu” kataku

Dia terus mengocok kontolku, dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya. Dia mulai menjilati batang kontolku pelan-pelan dan juga memasukkan telurku ke mulutnya. Semakin lihai bu yuni dalam melakukannya, lalu dia mulai menyepongku dengan pelan ke cepat.

“ahh enak bu” kataku sambil tanganku yang satunya meremas pantatnya

“yang focus nyetirnya, tanganmu nggak boleh nyentuh aku sama sekali” kata bu yuni

“yaah bu kok gitu” kataku

“udah nurut aja, dilanjut apa nggak?” kata bu yuni

“iya bu, lanjut” kataku

Lalu bu yuni melanjutkan sepongannya terhadap kontolku dengan cepat, beberapa kali dia meludahi kontolku. Cukup lama dia menyepongku, hingga aku merasa ingin orgasme.

“aahh bu, aku mau keluar bu” kataku

Lalu tiba-tiba bu yuni berhenti menyepongku dan memasukkan kontolku Kembali ke dalam celanaku.

“loh kok berhenti bu?” tanyaku

“hahaha biarin, hahahaha” kata bu yuni

“nggak enak bu nanggung” kataku

“udah diem aja, ditabung” kata bu yuni

“kok gitu?” tanyaku

“udah gpp, ini juga mau keluar tolkan? Udah mau sampe juga” kata bu yuni

“hmm iyadeh” jawabku

Lalu aku mulai mengendarai mobil menuju lokasi tempat tujuan dari bu yuni, yaitu sebuah Gedung pertemuan yang ada dikota ini. Setelah sampai bu yuni membebaskanku mau kemana, asal nanti sore kalau dia sudah mau pulang dia kabari nanti.

“kamu kalau mau nunggu diparkiran atau mau kemana bebas put, ini aku kasih uang, sekalian bayaran yang tadi habis ku siksa hehehehe” kata bu yuni

“iya bu makasih bu, tapi jangan disiksa terus dong, kasihan ini” kataku

“hahaha ya sekali-sekali gppkan?” kata bu yuni

“iya deh bu” jawabku

“yaudah aku turun dulu ya” kata bu yuni lalu mencium pipiku

Setelah dia turun aku memarkirkan mobilku diparkiran gedung itu. Aku kebingungan mau ngapain sambil nunggu bu yuni cukup lama. Lalu aku ingat, ada temenku yang tinggal dikota ini, daripada aku nunggu bu yuni diparkiran lebih baik aku ngopi sama temenku. Lalu aku menghubungi temanku itu.

“halo bud, kamu lagi dirumah?” tanyaku ditelfon

“halo put, iya, lagi nyantai dirumah, kenapa?” tanyanya

“ayo ngopi bud, mumpung aku ada di kotamu ini” kataku

“ayoo aja, udah lama kita nggak ketemu, ngopi ditempat Y ya, kopian langgananku soalnya” kata budi

“siap bud, shareloc aja ya” kataku

Tak lama budi langsung mengirimiku lokasi warung kopi itu. Akupun langsung berangkat menuju tempat itu. Setelah sampai disana, ternyata budi sudah sampai terlebih dahulu. Akupunlangsung turun dari mobil dan langsung menghampiri budi.

“oi bud” sapaku

“weh putra, sukses ya sekarang udah bawa mobil” kata budi

“ah nggak, itu mobil majikanku, aku Cuma sopir bud” kataku

“oalah, kirain itu mobilmu sendiri” kata budi

“ya nggak bud, hahaha aneh aja, baru berap bulan merantau udah bisa beli mobil” kataku

Lalu aku memesan kopi.

“oh iya, katanya kamu kerja sama andre juga ya?” tanya budi

“iya, satu kota, aku dapat kerjaan ini juga kerena andre, soalnya dikomplek tempat dia kerja ada orang yang butuh jadi sopir, yaudah aku ambil aja, daripada nganggur dikota orang” jawabku

“iyaa, apalagi orang dari kampung kayak kit aini, nggak ada ijazah kuliah, makin susah cari kerja put” kata budi

“iyaa, harus kuat kuat di perantauan” jawabku

Kamipun terus ngobrol bercerita tentang kegiatan kita, dan beberapa kali budi menasihatiku tentang hidup di perantauan. Hingga tak terasa hari mulai gelap dan bu yuni menelfonku untuk menjemputnya.

“put, dimana? Aku udah mau pulang put” kata bu yuni

“oh iya bu, saya otw sekarang, ini lagi ngopi sama temenku soalnya” kata putra

Lalu aku pamitan ke budi untuk Kembali menjemput bu yuni.

“bud, aku udah dicariin bosku, aku balik dulu ya” kataku

“oh oke put, kalau kesini kabarin aja, siapa tau bisa ngopi lagi” kata budi

“siap bud” kataku

Lalu aku Kembali ke mobil dan berangkat untuk menjemput bu yuni. Setelh sampai aku menghubungi bu yuni kalau udah sampai, diapun lalu keluar Gedung dan langsung menghampiri mobil dan masuk kedalamnya.

“put, kita nginep aja ya, aku udah kangen sama kamu” kata bu yuni

“hahaha siap bu” kataku

“kita ke hotel Y ya, cari yang bagus biar nggak ada grebekan hahaha” kata bu yuni

“siap aja saya bu” kataku

Lalu aku mengarahkan mobil ke hotel Y. setelah sampai bu yuni turun terlebih dahulu lalu aku memarkirkan mobil diparkiran hotel tersebut dan langsung menuju kamar yang dibaritahu oleh bu yuni. Setelah sampai dikamar bu yuni langsung memelukku dam menciumku.

“aku kangen banget sama kamu put, nggak Cuma sama kontolmu aja” kata bu yuni

“sama aku juga bu, aku kangen sama bu yuni” kataku

Lalu kami mulai berciuman Kembali dan bu yuni mendorongku hingga jatuh ke Kasur. Dan dia dengan ganas menciumku, akupun tak mau kalah dengan meremas pantatnya juga dan mulai membuka dress yang dipakai oleh bu yuni dengan membuka resleting bajunya yang ada dipunggunggnya.

Setelah bajunya mulai terbuka, aku juga mulai melepaskan bh yang dia pakai. Setelah itu aku mulai melepaskan baju yang aku pakai dan bu yuni melepaskan celanaku juga. Dan dia mulai menyepong kontolku dengan cepat.

“aah terus bu, jangan siksa lagi kontolku” kataku

Setelah menyepongku dia mulai berdiri dan memintaku untuk menjilati memeknya.

“gantian put” kata bu yuni

Lalu aku berpindah kebawah dan meregangkan kaki bu yuni. Dan memulai untuk menjilati memek bu yuni.

“aahh put, enak banget put” kata bu yuni

“sluurpp slluurrpp”

Terus aku menjilati memek bu yuni dan sesekali jariku aku masukkan ke dalam memek bu yuni. Disitu bu yuni merasa kelonjotan dan mulai menjambak rambutku ketika aku sedang menjilati memeknya.

“aahhh put akum au keluar put” kata bu yuni

Tak lama dia merasakan orgasme dengan mengepit kepalaku dengan kakinya dan menjambakku.

“aahhhh putraaaaa” jerit bu yuni

“enak bu?” tanyaku

“enak banget put” kata bu yuni

“masukin put, kontolmu, aku udah nggak kuat” kata bu yuni

Akupun langsung memasukkan kontolku kedalam memek bu yuni.

“bleesss”

Dengan mudah kontolku masuk, karena memek bu yuni sudah basah akibat orgasme tadi. Akupun langsung dengan cepat menggenjotnya, karena aku sudah merasa sange berat akibat tadi pagi.

“aahhhh enak putt” kata bu yuni

“aahhhh ibu enak juga, aku kangen buuuu” kataku

Aku mulai menggenjotnya dengan meremas payudaranya dan beberapa kali menjilatnya. Dan memberi dia beberapa cupangan didadanya.

“aahh put, terus putt aahhhh aahhhhh” erang bu yuni

“ahhhh buu aahhh ahhhh” erangku

Lalu bu yuni menarik kepalaku dan mencium bibirku. Kamipun juga bergulat dengan lidah kami. Tak lama bu yuni merasakan ingin orgasme.

“aahhh put aku keluar putt aaahhhh” kata bu yuni

Lalu bu yunipun bergetar merasakan orgasme. Dan kamipun berganti posisi dengan bu yuni menungging didepanku. Kamipun langsung melanjutkan pergulatan kami. Cukup lama kami bertempur dengan berbagai posisi hingga akupun merasakan ingin orgasme, dan bu yunipun juga.

“bu, saya mau keluar buu” kataku

“aku juga put mau keluar juga” kata bu yuni

“aku keluarin didalam boleh bu?” tanyaku

“bebas put, beri aku anak lagi put, aku juga sedang masa subur” kata bu yuni

“siap buuu” kataku

Tak lama akupun orgasme

“aahhhh buuu aku keluar bu” kataku

“crooot crooot ccrroottt” cukup banyak ku semburkan spermaku ke dalam memek bu yuni.

Lalu kamipun beristiraht dengan tiduran.

“ahh enak banget put, aku kemarin main sama bapak nggak merasakan nikmat ini sama sekali” kata bu yuni

“ya beda dong bu, kontol pemuda sama kontol bapak-bapak itu” kataku

“hahaha iyaa ya, tapi kita bakal susah main kalau ada bapak put” kata bu yuni

“iyaa, harus kabur-kaburan dulu kayak gini ya” kataku

“iyaa, gimana ya caranya biar aman gitu kita main hahaha bebas gitu” kata bu yuni

“ya nggak bisa bu, susah” kataku

“iyasih” kata bu yuni

“kamu lapar nggak put? Ayo kita cari makan put, aku laper banget soalnya” kata bu yuni

“ayo bu, aku lapar juga” kataku

“yaudah aku mandi dulu ya, kamu mandi juga habis itu, terus pakai baju yang aku bawain itu, biar kelihatan tambah keren kamu, biar gantengnya makin kelihatan hehehe” kata bu yuni

“siap bu” kataku

Lalu bu yunipun mandi dan setelah dia mandi bergantian aku mandi dan berganti baju dengan pakaian yang dibelikan oleh bu yuni.

“makin ganteng kamu put pake baju itu” kata bu yuni

“masa sih bu?” tanyaku

“iyaa put, kalau aku belum nikah sama pak fadli mungkin aku mau jadi istrimu” kata bu yuni

“hahaha yang bener bu?” tanyaku

“iya put serius” kata bu yuni

“meskipun aku nggak ada harta kayak pak fadli gitu?” kataku

“iyaa put, toh pak fadli itukan menjalankan perusahaan milik ayahku dulu put, diwarisin ke aku terus dia yang aku suruh jalanin” kata bu yuni

“oohh gitu bu, yaudah jadi makan nggak?” tanyaku

“jadi dong sayang” kata bu yuni

Lalu kamipun keluar hotel dan menuju salah satu restoran disana.
 
Part 7​

Kami makan di salarah satu restoran yang ada disana. Setelah makan kami saling bercerita tentang masa lalu. Bu yuni banyak menanyakan tentang kehidupanku didesa.

“kamu didesa itu ngapain aja put?” tanya bu yuni

“ya hidup bisa bu, mau ngapain lagi hehehe” jawabku

“hahaha iyasih, kalau orang tuamu kerja apa put?” tanya bu yuni

“kalau bapak jadi petani, kalau ibu dulu kerja di salah satu rumah makan bu, tapi sudah keluar” jawabku

“la kenapa keluar?” tanya bu yuni

“karena saya sudah dapt kerja disini bu, jadi saya minta ibu saya untuk berhenti kerja, soalnya udah mulai sakit-sakitan” jawabku

“ooh iya put, kalau kamu itu anak ke berapa?” tanya bu yuni

“saya anak terakhir bu, kakak saya cewek udah nikah bu” jawabku

“ooh iya, juga tinggal didesa itu?” tanya bu yuni

“iya bu, tinggal disana juga, suami kakak saya juga yang ngajarin saya supaya bisa nyetir mobil” jawabku

“bagus ya, dia kerja apa?” tanya bu yuni

“dia jadi sopir angkot bu” jawabku

“oohhh, iya-iya” jawab bu yuni

“kalau ibu dulu, bisa nikah sama bapak gimana ceritanya? Udah pacarana dari dulu?” tanyaku

“ooh nggak put, saya dijodohin sama ayah saya, pak fadli itu dulu karyawan ayah saya, karena dia rajin, terus agamanya bagus akhirnya saya dijodohin” kata bu yuni

“ooh dikota itu masih ada ya bu dijodohin gitu-gitu. Kalau didesa saya kalau mau dijosohin itu pasti nolak bu, nggak mau” jawabku

“saya juga awalnya nggak mau, soalnya nggak tau orangnya put. Tapi pas ketemu terus kenal pelan-pelan gitu, ternyata orangnya baik juga terus ya lumayan ganteng jugalah dulu, jadi ya saya akhirnya mau” jawab bu yuni

“oohh jadi awalnya nolak, kirain dipaksa harus mau gitu bu” kataku

“nggak put, sama ayah saya disuruh buat deket dulu, kalau cocok ya lanjut, kalau nggak ya gpp. Pas lagi pdkt itu saya ngerasa kok lumayan cocok gitu” jawab bu yuni

“oohh gitu bu” jawabku

“iyaa, kamu nggak dijodohin sama orang tuamu?, biasanya kan kalau orang desa lulus sma biasanya udah disuruh nikah” kata bu yuni

“oh nggak bu, orang tua saya bebasin saya, jadi saya milih buat cari kerja dulu bu, kalau udah siap nikah baru saya nikah bu” kataku

“iyaa, bagus itu. Laki harus cari kerja dulu, kalau belum dapat kerja gimana mau nafkahin keluarganya nanti kalau nikah” jawab bu yuni

“iyaa bu” jawabku

“kalau kriteria cewek buat kamu itu kayak gimana put?” tanya bu yuni

“ya Cuma cantik, terus bisa nerima saya aja gitu bu” jawabku

“kalau aku menurutmu gimana put? Masuk nggak? Hehehehe” tanya bu yuni

“hahaha ya masuk bangetlah bu” jawabku

“masasih? Akukan udah berumur put, udah ibu-ibu, umurku aja udah 46 tahun” jawab bu yuni

“tapi ibu masih kelihatan muda bu, masih cantik banget malah hehehehe” jawabku

“ah bisa aja kamu put” kata bu yuni

“serius bu hehehe, coba kalau saya sama ibu udah kenal dari dulu, ibaratnya saya seumuran ibu waktu dulu kita sama-sama umur 20an, ibu pilih siapa? Bapak atau saya?” tanyaku iseng

“hmmm milih kamu kayaknya hahaha” jawab bu yuni

“hahaha, sama saya juga bakal merjuangin ibu” kataku

“kalau sekarang, mau nggak merjuangin aku?” tanay bu yuni

“hmmm gimana ya, mau sih, cumankan ibu udah punya suami, saya kalah jauh, hidup sama pak fadli bisa buat ibu nyaman kalau sekarang” jawabku

“ya gimana dong cara kamu buat bisa aku sama kamu bisa tetep hidup nyaman hahahaha” pancing bu yuni

“hahahaha bingung bu” jawabku

“hahaha, kita pikirin bersama aja put, aku juga bakal berjuang buat bisa hidup sama kamu sekarang” kata bu yuni

“yakin bu?” tanyaku

“yakin dong” jawab bu yuni

“siap bu, mari kita berjuang buat bisa hidup bersama, sekarang kita nikmatin aja masa-masa ini” kataku

“iyaaa, itu bisa dipikir sambil kita nikmatin ini” kata bu yuni

“kalau aku tanya, ibu mau nggak jadi pacar saya mulai dari sekarang?” tanyaku

“ya maulah, kamu yakinkan tapi?” tanya bu yuni

“yakin aku bu, buat kita kedepan” jawabku

“okee hehehe” jawab bu yuni lalu dia mencium bibirku sebentar.

“muuach, I love you sayang” kata bu yuni

“I love you too bu” jawabku

“kalau lagi berdua gini jangan panggil ibu dong, kayak gimana gitu rasanya, panggil yuni aja atau panggil sayang” kata bu yuni

“iyaa sayangku” kataku

“yaudah, yuk balik hotel, puasin aku lagi sayang” kata bu yuni

“iya sayang, aku siap puasin kamu kapanpun itu” jawabku

Setelah itu kita langsung ke mobil dan langsung menuju hotel tempat kita menginap.

Setelah sampai aku menurunkan bu yuni di lobby hotel dan aku memarkirkan mobil terlebih dahulu. Setelah memarkirkan mobil aku langsung menuju kamar. Disitu bu yuni sudah siap untuk melanjutkan pertempuran kita.

Akupun langsung menyergap bu yuni dengan memeluknya dan menciumnya, bu yuni pun langsung membalas ciumanku. Lidah kami saling bertemu dan juga bertukar ludah

“mmpphhh mmmpphhh mmppphhh”

Tanganku juga mulai meremas payudaranya, aku terus meremas payudaranya serta sesekali menggigit payudara milik bu yuni.

“aahh put” jerit bu yuni

Setelah menjilati payudara bu yuni aku mulai turun untuk menjilati memek bu yuni juga, disitu memek bu yuni sudah mulai basah, tanda dia sudah mulai sange.

“aku jilat ya bu” kataku

“iyaa put” jawab bu yuni

Aku mulai menjilati memek bu yuni, dan sesekali iseng untuk menggigit juga memek bu yuni. Bu yuni pun mulai kelonjotan dengan jilatanku

“aahh put, enak banget putttt aaahhhhh” kata bu yuni

Akupun masih focus menjilati memek bu yuni dan sesekali aku masukkan jariku ke memeknya.

Tak lama bu yuni merasakan ingin orgasme

“aahhh put aku keluar put” kata bu yuni

“aahhhhh putraaa aaahhhhhh enaaaakkkk” jerit bu yuni ketika orgasme

Setelah itu aku diamkan dulu agar bu yuni dapat menikmati orgasme pertamanya. Setelah itu ia menyuruhku untuk langsung memasukkan saja kontolku ke dalam memeknya.

“masukin lansung put” kata bu yuni

Tanpa basa-basi akupun langsung memasukkan kontolku ke memeknya.

“blesss”

Cukup mudah kali ini aku memasukkan kontolku kedalam memeknya karena sudah basah terlebih dahulu.

“langsung aku genjot ya” kataku

“iyaa put” jawab bu yuni

Aku langsung menggejot memek bu yuni dengan cepat. Aku juga meremasi payudara bu yuni yang besar itu.

“aahh piutt terus put enak put” racau bu yuni

Aku terus melakukan itu cukup lama, lalu aku minta ganti posisi dengan doggy style, bu yuni langsung membalikkan badannya tanpa mengeluarkan kontolku dari memeknya. Cukup lama kami bertempur dengan gaya itu hingga bu yuni merasakan orgasme lagi.

Kami bertempur cukup lama kali ini dengan berbagai posisi hingga aku merasakan ingin orgasme.

“aahhh buuu saya mau keluar buuu” kataku

“keluarin aja put didalam, aku juga mau keluar” kata bu yuni

Setelah itu aku langsung mengeluarkan semua spermaku didalam memek bu yuni.

Kamipun lalu beristirahat dengan tiduran terlebih dahulu.

“enak banget bu” kataku

“iya put, aku berasa masih muda tadi hahaha” kata bu yuni

“tapi beneran gppkan bu aku keluarin didalam?” tanyaku

“gpp put, bikin aku hamil put, aku pengen punya anak dari suami keduaku hehehe” kata bu yuni

“siap bu pastinya” jawabku

Setelah istirahat kami lanjutkan pertempuran kami hingga jam 2 pagi. Disitu aku sudah mengeluarkan banyak sperma ke dalam memek bu yuni, dan berharap ada yang menjadi anak dari kami.

Setelah itu kami tertidur dan bangun dipagi harinya.

Kami terbangun karena hp bu yuni berbunyi karena ditelfon oleh pak fadli.

“halo, ada apa pa?” tanya bu yuni

“pulang jam berapa?” tanya pak fadli

“habis ini pa, ini habis sarapan di hotel” jawab bu yuni

“yaudah, hati-hati ya” jawab pak fadli

Setelah bu yuni dan pak fadli telfonan kami berdua bergantian untuk mandi dan sarapan dihotel tersebut. Setelah sarapan aku langsung mengambil mobil dan menunggu bu yuni di lobi hotel. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju untuk pulang ke rumah.

Ketika ditengah perjalanan bu yuni Kembali memberiku uang sebagai bonus.

“ini put, uang bonus perjalanan kita” kata bu yuni

“wah, terimakasih banget lo bu, jadi enak say aini hehehe” kataku

“asal kamu bisa muasin aku kamu bakal dapat terus, oh iya aku kasih bonus 1 lagi deh, apa yang kamu mau?” tanya bu yuni

“hmmm apa ya bu? Saya juga bingung eh” kataku

“ya apa, aku terserah kamu put” kata bu yuni

“hmmm, ini aja deh bu, kan ibu waktu itu bilang mau ngenalin aku sama temen ibu itu, ya bolehlah aku main sama dia bu” kataku

“oh itu ya, yaudah aku coba kontak dia ya nanti” kata bu yuni

“okee siap bu” kataku

Di perjalanan itu bu yuni lebih banyak tidur, sepertinya dia kelelahan karena pertempuran kita semalam.

Setelah mendekati rumah aku membangunkan bu yuni.

Dan setelah sampai rumah aku langsung memarkirkan mobil digarasi, dan bu yuni langsung menuju kamarnya untuk istirahat, dan aku menuju kamarku yang ada dirumah ini untuk istirahat.

Hari ini aku memutuskan untuk menginap di rumah Bu Yuni, karena kalaupun balik ke kosan juga sendirian.

Ketika aku sedang istirahat sambal merokok di halaman belakang, bi minah memanggilku

“mas putra, dipanggil sama mbak indah” kata bi minah

“oh, ada apa ya bu?” kataku

“nggak tau mas, saya Cuma diminta buat manggil mas putra gitu, itu ditunggu mbak indah di ruang tamu” kata bi minah

“baik bi, terimakasih bi” jawabku

Setelah mematikan rokok aku langsung ke ruang tamu untuk menemui mbak indah.

“ada apa mbak? Katanya manggil saya” tanyaku ke mbak indah

“mas, anterin aku ya, akum au keluar tapi males bawa mobil, tadi udah bilang papa kalua mas putra saya suruh nyetirin saya” jawab mbak indah

“baik mbak, ini pake mobil mbak indah atau mobil bapak?” tanyaku

“mobil papa aja, mobilku bensinnya tinggal dikit hehehe” jawabnya

Setelah itu aku langsung menyiapkan mobil untuk dipakai, Ketika sudah siap aku memanggil mbak indah. Mbak indah keluar dengan pakaian yang sangat membuat dia terlihat cantik dan lekukan tubuhnya terlihat sangat menggoda.

“apa aku bisa dapetin memeknya ya? Ibunya sudah aku taklukin anaknya apa bisa juga ya?” batinku

Setelah itu mbak indah masuk ke mobil dan bilang tujuannya kemana


Indah

“mas, ke café ini ya” kata mbak indah

“dimana itu mbak? Maaf saya nggak tau hehehe” jawabku

“mana nomor wa mu, biar aku shareloc ya” kata mbak indah

“oke mbak, ini nomorku 08********” kataku

“okee, aku kirim ya lokasinya” kata mbak indah

Setelah menerima pesan dari mbak indah, aku langsung mengendarai mobil menuju lokasi tersebut. Cukup lama menuju café tersebut karena lokasinya cukup jauh dan setelah sampai mbak indah mengajakku untuk turun.

“mas, ikut turun ya” kata mbak indah

“nggak usah mbak, saya tunggu dimobil saja gpp” jawabku

“nggak mas, ikut aja, aku mau ngintai pacarku, katanya temenku dia selingkuh, dan sedan gada di café ini, nanti kalau aku sendirian takutnya ketahuan”

“oohh begitu mbak, okeokee saya ikut turun”

Lalu aku ikut turun, dan mengikutin mbak indah dari belakang.

“mas, sini jangan dibelakang, kita pura-puranya kayak pasangan, biar nggak dicurigai” kata mbak indah sambal menggandeng tanganku

Akupun sedikit terkejut, taoi diam saja, karena pikirku kapan lagi bisa bergandengan tanagn dengan Wanita cantik.

Lalu mbak indah memberi tahuku yang mana pacarnya itu, dan menunjuk diam diam seorang lelaki yang duduk agak cukup jauh dari kami.

“itu mas pacarku, benerkan dia sedang sama perempuan lain” kata mbak indah

“oohh itu mbak, iya mbak, dia sama perempuan lain” jawabku

Kami disitu sampai pacar mbak indah itu keluar dari café tersebut

“mbak, itu mereka sudah keluar, apa kita ikutin atau gimana?” tanyaku

“nggak usah mas, kita disini aja dulu, yang penting aku sudah ada bukti foto kalau dia emang selingkuh” jawabnya

“baik mbak” jawabku

“aku sebenarnya udah feeling lama mas kalau dia selingkuh, sudah ada beberapa bukti tapi belum ada bukti kalau mereka sampai keluar bareng gitu, makanya aku mau cek kebenarannya” kata mbak indah

“oohh gitu mbak, kalau boleh tau mbak tau siapa perempuan itu?” tanyaku

“tau mas, dia temen satu jurusanku, tapi aku sama dia memang nggak terlalu dekat, padahal dia kalau dikampus imagenya perempuan alim gitu mas” jawabnya

“waduh, alim-alim jadi pelakor ya hahaha” kataku

“makanya itu, awalnya aku nggak percaya kalau pacarku selingkuh sama dia. Aku perlu bukti nyata kayak gini” kata mbak indah

“hmm, terus rencana mbak apa setelah ini?” tanyaku

“yang pasti sih akum au mutusin pacarku dulu mas” jawabnya

“nggak mau balas dendam ke ceweknya juga mbak?” tanyaku

“belum kepikiran sih, tapi seru juga kayaknya kalau balas dendam ke dia, tapi balas dendam kayak gimana mas?” tanyanya

“gimana ya mbak? Aku juga belum kepikiran sih, coba deh nanti saya pikirkan dulu, kalau dapat ide nanti saya kabarin ke mbak indah” jawabku

“okee mas, coba pikirin balas dendamnya ya, saya juga mau mikirin kapan momen yang pas buat mutusin cowok saya” jawabnya

“okee mbak” kataku

“yaudah ayo pulang mas”

“okee mbak”

Setelah itu kami langsung pulang ke rumah. Setelah sampai aku langsung memarkirkan mobil ke dalam garasi dan beristirahat santai di halaman belakang sambal memikirkan balas dendam yang pas.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd