Part 37
kemunculan kakek pincang
19.15 diruang pertarungan Sudiryanto (pakde budi)
Disebuah komplek pergudangan di teluk , 500 m dibelakang komplek gudang terhampar pantai yang dapat diakses melalui jalan kecil yang berujung sebuah dermaga.
Didalam salah satu gedung , Sudiryanto kini berhadapan satu lawan satu dengan anak buah wawan yang bernama wondi. Wondi memegang golok ditangan kanan dan pisau badik di tangan kiri. Sudiryanto memegang sepasang tongkat pendek terbuat dari besi kuning yang panjangnya masing masing 2 jengkal.
Sudiryanto membentak wondi:
“
setan, klo mau selamat, segera menyuingkir dari sini!!! Urusannku bukan sama kamu, urusanku sama wawan keparat itu!!!”
Wondi menjawab:
“urusan wawan adalah urusanku. Dan urusanku sekarang adalah membuatmu mati, nasibmu sama seperti anak anak buahkuitu,” ucap wondi sambil menunjuk anak buahnya yang terkapar dilantai.”
kamu pikir aku takut ama tongkat bututmu itu!!!!”
Sudiryanto menggeser posisinya. Dia berjalan memutar dan berdiri siaga ditengah ruangan, bersiap melancarkan serangan pamungkas. Baginya berlama lama diruangan ini akan semakin berbahaya.
Sudir berteriak.:
“
Setaannn… !!! terima ajalmu .. ciaaattt” !!!! sudir menerjang wondi dengan pukulan tangan kiri mengarah wondi.
Wondi yang mengira pukulan pertama sudir adalah menggunakan tangan kanan segera merubah posisi bertahannya.
TRANG!!! Goloknya langsung menangkis dan berbenturan sangat keras dengan besi kuning milik sudir. Wondi bersiap dengan serangan susulan dari sudir. Tapi wondi dibuat kaget setengah mati ketika tangan kanan sudir melakukan sodokan maut ke leher wondi.
Wondi yang mengira bakal menerima serangan berupa pukulan ke kepala atau badannya tidak bisa mengantisipasi serangan sudir. Ternyata serangan berikutnya bukan dikepala, tetapi menusuk leher wondi. Pisau ditangan kiri wondi bergerak menangkis serangan tak terduga sudir.
Apalah daya, pisau ini kurang panjang dan tidak efektif menangkal serangan tusukan tongkat besi sudir. Akibatnya sangat fatal!!
Crook!!! Suara ujung tongkat telak menghantam leher wondi.
Grrrkkkkkk Crak!! Terdengar suara aneh dari dalam tenggorokan wondi. Wajahnya kaku dan matanya melotot.
Wondi mundur sempoyongan , dia kehilangan keseimbangan .
Kesempatan ini tidak disia siakan sudir. Tangan kirinya kembali memukul kuat kuat ke kepala wondi yang terbuka.
DUAAKK KRAAKKK. Suara keras kembali terdengar. Aat batang besi sudir menghantam kepala wondi. Suara tulang kepala yang remuk dihantam tongakt besi kuning sudir.
Wondi langsung terkulai lemah, dan badannya terhempas bebas ke lantai. Darah segar keluar dari kepalanya. Dia diam tak berkutik.
Sudir berdiri gagah dikelilingi badan dadan bergeletakan tidak bergerak di seluruh lantai dalam ruangan. Dia melihat sekeliling dn menghela nafas kuat kuat. Setelah menenangkan dirinya. Dia bergerak menuju lelaki yang terikat kuat di kursi.
Lelaki ini adalah sahabatnya yang selama ini berbisnis dengannya. Karto suwirno
Karto suwirno kemudian dilepaskan ikatanya oleh sudir, dan sudir menunjuk ke 3 wanita, anak istri karto, untuk segera dibebaskan dari ikatannya
Sudir berkata:
“
maafkan saya karto, penjelasannya nanti saja. ,lepaskan ikatan anak istrimu, cepat ,menyingkir dari sini., derah sini sebentar lagi akan sangat berbahaya.!!!”saya segera menyusul wawan!!
Karto bertanya:
“
makasih kawan.!!kamu sendiri kenapa gak kabur kawan.
Sudir menjawab.
“saya musti buat dulu perhitngan ke wawan.penghianat kurang ajar!!!.”
Taklama sudir segera meninggalkan ruangan itu, dia menuju sebuah bangunan lain yang masih satu komplek pergudangan .Sudir tadi melihat wawan sepintas masuk ke gedung itu. Gedung yang lebih besar dan memiliki pintu masuk yang sangat besar muat dilewati truk besar.
Sudir melewati sebelah pintu masuk kecil disamping pintu besar. Sepertinya memang tidak terkunci. Ketika pintu dibuka. Suasana gelap dalam gudang. Lampunya tidak dihidupkan.
Gedung yang dimasukinya ini selain sangat luas, juga memiliki beberapa ruangan lain dipojok bagian belakang. Ada satu ruangan yangkelihatan cahayanya dari celah pintu dan jendela.
Lamat lamat sudir mendengar suara orang marah dan teriakan kesakitan. Sudir siaga. Dia berjalan perlahan menelusuri dinding gudang. Tiba tiba
“BLAP” lampu ruangan tiba tiba menyala terang. Dan sudir menutupi matanya karena silau ada sebuah lampu corot mengenani tubuhnya. Sebuah lampu sorot yang berasal dari mobil Jeep yang dipasangi lampu sorot buat berburu babi.
Ziiiip… clapppp….terdengar desing anak panah melesat mengenai paha sudir
ÁAAARRGGHHHHH” suara erangan sudir, ketika sebuah anak panah melesat datang mengenai paha kirinya.
Sudir berteriak :
“bangsat siapa yang berani macama macam ini!!!”ucapnya ambil matanya mencari arah asal anak panah, ternyata dari arah lampu yang menyorotnya
Ziiiinnggg Claappp. Anak panah kembali menancap di kaki sudir. Kali ini terkena di paha sebelah kanan.
Sudir tidak bisa lagi menahan bobot tubunhnya. Badannya limbung dan akhirnya terjatuh dengan lutut yang menyangga badannya. Tangan kirinya menopang dilantai menahan beban badannya. Sementara tangan kanan memegangi panah yang menancap di kakinya.
Sudir mengerang kesakitan, tubuhnya gemetar . sudir melihat sekeliling . tampak beberapa orang laki laki mendekatinya, dengan senjata parang dan clurit. Mereka berusaha mengepung sudir. Ketika sudir melihat di samping mobil jeep, dolihatnya seorang lelaki yang membawa busur panah dengan wajah tertawa sinis.
Lelaki yang mebawa busur panah terlihat maju perlahan. Kemudian berkata:
“
TAMAT riwayat my pak tua.” Didekatinya sudir dan kemudian menendang bahu sudir . sudir hanya bisa menangkis
BUUKKK , sudir terjengkang kebelakang. Kakinya yang terkena anak panah sulit untuk digerakkan. Ketika dia berusaha untuk berdiri, sebuah pukulan balok kayu menghantam punggungnya.
BRAKKK sudir jatuh tersungkur hampir pingsan. Dia menahan sakit yang luar biasa. Kesadarannya masih utuh, tapi badan sulit dikenmdalikan. Seperti tidak ada tenaga.
Lelaki yang membawa busir panah memerintahkan anak buahnya.”
“bawa ke dalam orang ini!!!”
Dua orang lelaki sigap mengangkat sudir yang tidak berdaya. Dengan menopang bahunya , 2 lelaki itu membawa sudir masuk keruangan yangdimaksud. Kedua kaki sudir tampak seperti mengambang, sementara bahunya di topang berdiri oleh pembawanya.
Sampai didalam ruangan, sudir didudukkan disebuah kursi kayu. Tubuhnya diikat kencang.
Sudir sangat terkejut, didalam ruangan ternyata ada bapak (kakek budi) dan adiknya/Tanto (om nya budi). Mereka berdua juga terikat dikursi kayu. Percis seperti dirinya. Bahkan tanto mukanya sudah berdarah darah dipukuli orang.
Sudir ingin berteriak, ketika tiba tiba perutnya ditinju wawan dengan kuat.
DUKKK. Tinju yang tidak bisa dihindari sudir karena kedua tangannya terikat kuat.
Seseorag tiba tiba menutup mulut sudir dengan lakban hitam. Akibatnya sudir tidak bisa berteriak.
Wawan kemudian berkata.”
“
nahh, sudah 3 orang yang datang, tinggal menunggu sugi (bapaknya budi), lengkap sudah reunian.. kalian bertiga dengar. Acara akan dimulai setelah sugiyono datang kesini. Kalian tunggu saja.!!!”
Baik sudir, bapaknya maupun tanto tidak bisa berteriak menjawab omongan wawan. Mulut merekasemua ditutup lakban.,.
Telepon wawan berdering
Kriing Kriing
Wawan menerima telepon , dan terlihat jengkel dan mengumpat umpat kepada lawan ngobrolnya.
Tak lama datanglah seseorang yang dikenal baik sama tanto, sudir dan kakek budi.
Yang datang adalah anak buah tanto yang menjadi kepala keamanan hotel.
“JAKA???!!!!”bathin mereka bertiga.
Ternyata jaka yang selama ini menjadi kepala keamanan hotel mawar milik tanto adalah berkomplot dengan wawan.
Wawan kemudian bertanya kepada jaka:
“
kenapa sugi bisa lolos?? Padahal tadi katanya sugi sama rombongannya menuju kesini???!!”
Jaka menjawab :
“iya mas wawan, tadi mereka sempat berada ditempat sepi, ketika akan dihadang, mereka berhenti dan berbalik arah, akhirnya anak buah kita kehilangan jejak.”
Wawan mendengus mendengar perkataan jaka.dan bertanya:
“
bukannya tadi kalian ikuti dari hotels ampe kantornya tanto???”
Jaka menjawab
“iya. Mereka dikantor Frans, sugi ama budi seperti merundingkan sesuatu, sepertinya mereka tahu kalo kita menculik kakeknya budi dan tanto”
Wawan kemudian menjawab
“
ya sudah pasti tahu, joni cs khan sudah ditangkap mereka. Sepertinya kita akan berperang malam ini.ya sudah, persiapkan anak buah, dan persenjatai. Kita bersiap perang dari sekarang”
Jaka kemudian mengintruksikan ke anakbuahnya untuk mengumpulkan semua anak buahnya di komplek gedung ini. Secapat mungkin.
Tidak jauh dari komplek pergudangan tempat wawan beraksi. Diatas sebuah atap gedung kosong. Tampak 2 orang sedang mengamati gedung dengan bertiarap diatas atap.
Terlihat seorang sedang mengamati gedung melalui celah teleskop sebuah senapan sniper xpr1. Disebelahnya tampak misro sedang mengamati dengan teleskop binokularnya.
Misro berkata sambil menghidupkan HT menghubungi seseorang.:
“ada pergerakan aneh, itu mobil melissa datang bareng 2 mobil lainnya. Isinya penuh orang semua.menuju bangunan. Mereka keluar dari mobil. Disambut sama.astaga!!! ada wawan dan Jaka, Kepala keamanan hotel.jaka dan wawan ternyata sekelompok. “
Karyo yang ada diseberang hubungan HT bertanya :
“terus apalagi misro?”
Misro menjelaskan lagi.
“muncul dari mobil seorang kakek kakek, seumuran kakek budi. Dan ada body guardnya. Sebentar, ….ooo ada yang membawa senjata pistol. “
Karyo kemudian bertanya:
“
apa kakek yang datang itu ada tato naga ditangan kirinya? Trus jalannya pincang ya??”
Misro menjawab :
“ada!!!. Tato naga ditangan kirinya, kenapa boss?? Wah untung lampu halamannya terang jadi bisa keliatan tatonya. Oh Iya, jalannya rada pincang. Kenal ya boss?”
Karyo kemudian mem beri instruksi.
“dengarkan buat yang lain, semuanya. Sementara tahan dulu posisi sekarang, jangan bergerak maju.FRANS, BUDI paham kalian??jangan banyak bertanya, tunggu info lebih lanjut.sekarang kita sembunyi dulu. Dan Misro pastikan pergerakan orang orang disekitarmu terpantau, dan jangan sampai terlihat.””
Semua anggota penyergapan yang diinstruksikan oleh karyo terheran heran, mengapa harus menahan posisi
19.30 digedung tempat wawan berada
Wawan yang jengkel karena anak buahnya gagal menjemput paksa sugi dan malah kehilangan jejak sugi, menyambut rombongan yang baru datang diantar melisa.suster pribadi kakek budi.
Rombongan yang datang itu ternyata adalah kakeknya wawan. Seorang tua yang kakinya pendek sebelah dan berjalan pincang.
Wawan menjura hormat dan menyalami kakeknya,
Wawan berkata :
“selamat datang kakek , semua sudah saya kumpulkan, sayang si sugi lolos, dan mungkin nanti kita akan paksa datang kesini sendiri.”
Kakek nya wawan menjawab:
“ya sudah, dimana orangnya?”
Wawan menjawab,
“ikut saya kek, dibelakang”
Sesampainya diruangan belakang, tempat sudir, tanto dan kakek budi disekap., kakek wawan langsung tertawa terbahak bahak
“hahahahaha, jadi ini si Karta yang terkenal kaya raya itu hahahahahaha kasihan kasihan hahahaha”
Kakeknya budi mendelik mendengar ocehan kakeknya wawan. Mulutnya bergumam sesuatu dan tertahan oleh lakban hitam.
“mmmhhhmmfff fffmmfff” karta (kakek budi) menggumam
Kakeknya wawan mendekat dan melepas lakban dari mulut karta.
Breeetttt, !! suara lakban terlepas.
Karta Berteriak “
Bangsat, keparat. Jadi ini kelakuan mu Sundara!!! Dasar monyet pengecut!!!!”“
Kakeknya wawan (sundara) terkekeh kekeh dan menjawab.:
“
hehehehe, mana cucu cucuku semua, kumpul kesini.lihatlah , inilah orang yang sudah membunuh kakek kalian, dan menyebabkan keluarga kalian hidup miskin merana, dan mereka seminkmati kekayaan yang berlimpah ruah. Jika kalian sekarang terlihat jahat, itu tidaklah seberapa dibanding kejahatan dan kekejian kakek tua keparat ini:“ ucap sundara yang menunjuk karta (kakek budi)
NEXT PART KLIK HERE