Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT (Mini Series) ISTRIKU MODEL DADAKAN

Sesampainya di rumah, setelah bersih bersih aku memutuskan untuk tidur. Kepalaku terasa penuh dan hatiku terasa sangat sakit. Melihat langsung perselingkuhan istriku itu, gairah hidupku jadi menghilang.

Akhirnya aku jatuh sakit. Sakit yang sangat parah dan membuatku berhenti bekerja. Istriku berusaha sebaik mungkin merawat dan mengobatiku. Karena parahnya sakitku, aku tidak pernah membahas sedikit pun tentang perselingkuhan istriku dengannya.

Ada terlihat perubahan pada istriku. Dia tidak pernah pergi meninggalkanku, disaat tubuhku terbaring lemah. Dia selalu berada disampingku, dan dengan setia melayaniku, ibaratkan perawat pribadi.

ā€œApakah timbul penyesalan darinya, atau dia merasa bersalah, sehingga dia berusaha sebaik mungkin merawat dan mengobatikuā€Pikirku.

Terkadang timbul rasa kasihanku padanya. Tapi rasa marah dihatiku masih belum bisa aku hilangkan. Setiap terus teringat perbuatan terlarang istriku dengan Pak Joni, kondisi badanku semakin lemas, bahkan untuk mengerakkan mulutku saja, aku tidak bisa.

#
POV AYU

Hampir satu bulan suamiku terbaring karena sakit. Aku yang awalnya tidak tahu penyebab dia jatuh sakit, akhirnya mencoba berkonsultasi ke dokter yang merawat suamiku.

ā€œItu tidak mungkin Dokā€Ujarku sambil menanggis setelah mendengarkan penjelasan Dokter soal kondisi suamiku.

Tekanan perasaan dan beban pikiran yang terlalu membebaninya, membuat tubuh suamiku tidak mampu menanggungnya. Semua syarafnya terganggu, bahkan ada beberapa yang rusak.

ā€œMungkin suami anda mengalami sebuah kejadian berat yang membuatnya di syokā€Terang Dokter

Beberapa kali aku menangis melihat suamiku yang terbaring lemas dan tidak berdaya itu. Jangankan untuk berdiri, bicara saja dia tidak mampu. Apa ini hukuman untukku, hukuman istri yang berselingkuh dibelakang suaminya. Tapi, kenapa suamiku yang sangat baik itu yang menanggung penderitaan.

Kejadian ini membuatku sangat terpukul. Setelah aku menyadari semua kesalahanku, akhirnya aku memutuskan hubungan dengan Rendy dan Pak Okta. Bahkan beberapa kali Pak Okta mencoba datang untuk menemuiku, tapi aku tolak dan larang untuk datang lagi.

Untuk soal memuaskan nafsuku yang besar, aku hanya merabai tubuhku sendiri. Aku menuntaskan nafsuku dengan colmek, tapi kadang kadang aku menggunakan beberapa alat bantu seperti terong dan lain lain. Tapi itu terasa sangat kurang bagiku. Memekku terasa hampa jika tidak di obok obok oleh kontol besar, panjang dan tahan lama.

Demi cintaku kepada suamiku, akhirnya aku harus pasrah menahan gelora birahiku. Pernah beberapa kali aku mencoba memainkan batang kontol suamiku, tapi percuma, walau pun batang kontol suamiku sudah menjadi semakin besar dan panjang, tapi dia bisa ereksi, mungkin disebabkan oleh penyakit yang dideritanya. Walau sebenarnya aku sudah sangat tergoda sekali ke batang kontol suamiku yang sekarang. Bahkan ukuran kontol suamiku yang sekarang, melebihi besar dan panjang kontol milik Pak Okta.

Alasan lain aku menjauhi Rendy dan Pak Okta adalah suamiku, tepatnya kontol suamiku. Kontol yang sekarang selalu membuatku birahi, tapi sayangnya belum bisa digunakan untuk memuaskanku. Untuk itu aku berusaha setia kepadanya sekarang, agar saat dia sembuh nanti, memekku bisa mendapatkan kenikmatan dari kontol besar dan panjang milik suamiku itu.

Bulan demi bulan pun berlalu, tidak terasa sudah empat bulan suamiku terbaring sakit. Belum ada perkembangan apa pun darinya. Akhirnya uang tabungan kami habis. Pemilik kontrakan ini pun sudah memberi peringatan. Seandainya bulan depan kami tidak mampu membayar uang sewa, kami diminta pergi dari rumah ini. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memberitahukan soal kondisi suamiku kepada Ayah dan Ibuku.

Ayah dan Ibuku memberiku semangat. Mesti mereka sudah menawariku bantuan, aku menolak, karena aku tidak ingin memberatkan mereka. Hampir setiap minggu mereka menghubungiku dan menawarkan bantuan kepadaku, tapi karena dasarnya aku orang yang keras hati dan teguh pendirian, aku tetap menolaknya. Hingga akhirnya tibalah minggu terakhir sebelum tenggat tanggal pembayaran. Aku semakin stres. Aku hanya bisa menanggis.

Beberapa hari kemudian, aku dikejutkan oleh kedatangan seseorang.

ā€œAkhinya kita bisa bertemu kembali setelah sekian lamaā€ Ujar orang yang tiba tiba datang mengetuk pintu rumahku.

Aku hanya bisa diam sambil menutup mulutku dengan kedua tanganku. Kedatangan orang itu sungguh membuatku sangat terkeju dan tegang. Orang yang pernah mengisi masa laluku, orang yang selalu ada disisiku, selalu melindungiku saat aku tumbuh dari gadis kecil menjadi gadis remaja.

ā€œOm sudah berusaha mencarimu kesana kemari. Setelah bertahun lamanya, kemarin Om dihubungi oleh Ibumu, Om rindu kamu Putri saljuā€Katanya dan langsung menarikku dalam pelukannya.

ā€œHuuuuuuuuuuuā€Tangisku pun akhirnya pecah didalam pelukan hangat Adik Ibuku itu.

Renold adalah nama adik bungsu Ibuku itu. Aku biasa memanggilnya Om Ren, atau Om Reno. Beda usia kami adalah 17 tahun. Dari kecil hingga remaja aku sangat dekat sekali dengan Om Reno. Sebelum Om Reno pergi meninggalkan desa, Om Reno tinggal bersama Ibuku, dirumah peninggalan orang tua mereka. Karena Ayah dan Ibuku sibuk disawah dan ladang dari pagi hingga petang, aku selalu ditemani Om Reno dirumah. Bahkan aku sering tertidur disampingnya, sambil memeluk tangannya. Aku juga sering dipeluk oleh Om ku itu. Aku selalu merasa aman dan nyaman dalam pelukannya.

ā€œSudah, jangan menanggis lagi, Om ada disini untuk membantumu, nanti si Putri salju kecil Om jadi jelekā€Katanya lalu melepaskan pelukannya dan mencubit kedua pipiku.

Seperti itulah kebiasaan Om Reno dari dulu. Dia menamaiku Putri salju karena kulitku yang sangat putih, beda dengan kakak dan adikku. Kebiasaan memelukku dan mencubit kedua pipiku, selalu dilakukan Om Reno disaat aku bersedih atau menanggis. Kami sangat dekat sekali, bahkan aku sering pindah tidur ke kamar Om Reno.

ā€œKemasi semua barang barangmu dan barang suamimu, untuk sementara tinggal dirumah Om,menjelang suamimu sembuh dan bisa bekerja kembali. Om akan bantu mengobatinyaā€Ujar Om Reno.

Entah kenapa aku selalu patuh kepada Om ku ini. Bahkan aku lebih mematuhinya dari pada Ayah Ibuku sendiri. Dengan dibantu Om Reno dan Supirnya, sore itu semua barang barangku dan suamiku selesai di kemas. Om Reno memanggil sebuah mobil box untuk mengangkut barang barangku. Sementara itu suamiku dibawa dengan sebuah ambulan. Aku naik mobilnya Om Reno dan duduk disampingnya. Mobil sedan mewah yang dikemudikan oleh supir Om Reno, mengikuti laju mobil ambulan yang membawa suamiku.

Sepanjang perjalanan kerumahnya, Om Reno memelukku, sesekali dia menciumi rambutku. Aku juga melingkarkan tanganku ke Om Reno. Kebiasaan lamaku kembali muncul, memeluk erat Om ku itu, untuk mencari ketenangan. Akhirnya kami sampai disebuah kawasan perumahan elit. Aku takjub ketika gerbang utama rumah Om Reno dibuka, sungguh mewah sekali rumah itu.

Om Reno memberikan sebuah kamar untuku dan suamiku dilantai 2 rumahnya. Kamar yang lumayan besar, bahkan ada ruang tamu sendiri dikamar itu. Om Reno juga memberikan Dokter pribadi untuk mengobati suamiku. Aku sering membawaku suamiku duduk atau tidur diruang tamu pribadi kamar, agar dia tidak jenuh dan bosan.

Om Reno sering mengunjungi kami disela kesibukannya. Om Reno adalah seorang pialang saham. Dia sukses di pekerjaannya, tapi tidak di rumah tangganya. Saat ini Om Reno berstatus duda tanpa anak. Mantan istri Om Reno meminta berpisah dengan Om Reno karena mantan istri Om Reno itu, menuduh Om Reno mandul. Karena masih trauma dengan pernikahan, Om Reno akhirnya memilih hidup sendiri dan fokus untuk bekerja.


#

POV ADRIAN

Meski aku tidak bisa mengerakkan tubuhku, tapi aku masih bisa melihat dan mendengar secara jelas. Aku kasihan kepada istriku. Karena keuletan dan kesabarannya dalam merawatku yang sedang sakit parah, perlahan rasa marah dan benciku kepada istriku sirna.

Aku juga merasa jadi laki laki yang tidak berguna sekarang. Karena keadaanku, istriku hidup menderita. Tapi entah kenapa dia bertahan, dia tidak meninggalkanku walau keadaanku cuma jadi beban baginya. Melihat ketabahannya itu, rasa sayang dan cintaku makin tumbuh besar kepadanya, bahkan aku jadi semakin takut jika kehilangannya.

Sudah cukup lama kami ditampung oleh Om Reno. Om yang sangat baik dan selalu perhatian kepada istriku. Lelaki berusia 45 Tahun itu, terlihat sangat dekat sekali dengan istriku. Disela kesibukannya, dia setiap hari selalu menyempatkan diri untuk memberi istriku semangat, bahkan Om istriku yang masih terlihat gagah itu, tidak segan segan memberikan pelukan hangat, saat istriku bersedih.

Seperti kejadian dimalam ini, disaat aku dan istriku sedang menonton televisi di ruang tamu kamar, Om Reno datang. Karena sebelum Om Reni datang, kantuk menyerangku, aku memejamkan mataku, sambil tiduran di sofa. Istriku lalu berdiri dan menyambut kedatangan Om nya itu.



ā€œBagaimana keadaan suami kamu?ā€Tanya Om Reno.
ā€œMasih seperti biasa kok Om, tadi habis minum obat dan sudah tertidurā€Jawab Istriku sambil menoleh kepadaku.

Sebenarnya aku tidak jadi tidur karena kedatangan Om Reno. Tapi karena kau juga tidak bisa berkomunikasi dengannya, akhirnya aku pura pura tidur saja.

ā€œKenapa tidak dipindahkan ke kamar saja?ā€Tanya Om Reno kembali.
ā€œIya Om, nanti aku pindahkanā€Jawab istriku.
ā€œOm merasa sangat kasihan ke kamu, Kamu wanita yang sangat cantik dan tabahā€Ujar Om Reno.

Kembali Om Reno memeluk istriku. Istriku pun melingkarkan tangannya ke punggung Om Reno. Seperti biasa, aku tidak bereaksi saat mereka berpelukan, toh sudah sering aku melihat Om itu memberikan pelukan hangat ke ponakannya itu. Mereka berpelukan tepan di depanku, dengan posisi isitriku membelakangiku.

ā€œEh.. tangan Om Reno bergerak seperti mengelus punggung istrikuā€Ucapku sambil mengintip.
ā€œOmmmmmmā€Ucap istriku gelagapan.

Om Reno kemudian melepaskan pelukannya

Tampak wajah terkejut dari istriku, Wajah istriku pun berubah jadi ketika Om nya itu mulai meletakkan kedua tangannya dibahu istriku. Tampak Om Reno menatap tajam ke istriku. Tatapan yang penuh perasaan.

ā€œHem.. slurppppā€Bunyi mulut Om Reno mendarat di bibir istriku.



Istriku yang tidak tahu akan dicium oleh Om Reno, tanpa bisa menolak membiarkan bibirnya dicium oleh Om nya itu. Tubuh istriku tampak kaku dan tidak bergerak ketika bibir indahnya dikecup oleh Om nya.

ā€œHhh.. hhhā€Suara yang terdengar dari istriku.



Aku yang menyaksikan kejadian itu secara langsung, menjadi panas, perasaan cemburu pun menyerang hatiku.

ā€œPlokkkkā€ Bunyi bibir Om Reno melepaskan ciumnannya.

Om Reno tidak bicara setelah melakukan itu, dia terus menatap istriku yang sedang syok setelah menerima kecupan yang tidak terduga dari Om nya itu. Om Reno kemudian pergi dari kamar itu, meninggalkan istriku yang sedang terdiam, larut dengan pertanyaan pertanyaan yang memenuhi pikirannya.



Malam itu aku melihat istriku tidak tenang, dia sulit sekali untuk tidur. Beberapa kali dia membolak balikkan badannya, sambil termenung, memikirkan sesuatu. Semakin lama istriku tampak gelisah. Beberapa kali dia nampak mendengus, dengan wajah kesal.

ā€œSsssshhhhhsssssā€Tiba tiba terdengar desahan pelan dari istriku.

Disaat aku menoleh ke istriku, mata istriku tampak terpejam. Tangan kanannya mulai merabayai bongkahan payudaranya.

ā€œOhhhhhhh...ā€Kembali desahan istriku terdengar.

Lalu tangan kirinya mulai mengelus pangkal pahanya.

ā€œMhhhhhhmmmmmmmā€Desahnya kembali setelah tangannya semakin dalam masuk ke bawah daster yang ia kenakan pada malam itu.

ā€œAhhhh.. ahhhh.. ahhhhā€Desahan istriku semakin keras terdengar.

Entah kenapa istriku tiba tiba saja menjadi birahi pada malam itu. Padahal selama beberapa bulan belakangan ini, dia tidak pernah birahi, apa yang menyebabkan ia menjadi birahi, aku merasa bingung.

Melihat istriku meliuk liuk kan tubuhnya saat dia rabai sendiri itu, muncul nafsuku. Tapi apa daya, tubuhku tidak bisa digerakan sama sekali.

ā€œMaaf Ma, Papa tidak bisa membantu untuk memuaskan hasrat Mamaā€Ucapku dalam hati.

Tapi istriku terlihat tidak peduli denganku, dia terus saja memainkan bagian bagian tubuh sensutifnya, bahkan, dua jarinya sudah keluar masuk vaginanya.

ā€œOh... ahhhh..ahhhh... ahhhh...ā€Desahnya semakin menjadi jadi.

DIsatu sisi aku merasa sangat kasihan melihat istriku yang sedang berusaha menuntaskan birahinya. Tapi disisi lain, aku merasa marah karena dia seperti tidak menghiraukan keberadaanku disampingmya. Dia terus saja menikmati permainannya sendiri, bahkan dia terlihat beringas.

ā€œAhhhhh... Ommmm... ahhhh... terussss... Ommā€

ā€œDeggggā€Aku terkejut mendengar racauan istriku itu.

Dia sedang membayangkan sedang disetubuhi oleh orang yang ia panggil Om. Mendengar itu hatiku menjadi cemburu, kenapa dia tidak membayangkan bersetubuh denganku.

ā€œOhhhh Om... Renooo.. terusss.. Ommmm..shhssssā€Kembali dia meracau, tanpa memperdulikanku.

Batinku merasa pedih setelah mengetahui dia sedang membayangkan bersetubuh dengan Om nya sendiri. Aku ingin menangis ternyata istriku mempunyai fantasi liar kepada Om nya itu.

ā€œMa sadar Ma, itu Om kamu sendiriā€Aku ingin berkata seperti itu.

ā€œTerus Om.. iyahhhh.. Om... Ahhhhh..ā€Desahannya kembali.

Tubuhny semakin tidak terkontrol. Dia seperti orang gila yang mendesah dan meracau tanpa rasa malu sedikit pun.

ā€œAhhhh.. Ommm... Reno.. terus entot.. Ayu.. Om... Ahhhhhā€Desahnya sambil mempercepat kocokan di vaginanya.
ā€œIaaa... Om... ahhhh... zinahiiii.. ponkan kamu.. ini Om... sssshhhssss...ahhhā€Sambil lidahnya menjulur.
ā€œOmm... ohhhh.. ahhhh... hhhh... mhmmm... terusss... Om... ahhh... Ommmmmmmā€Lolong panjang istriku, disertai oleh keluarnya semburan kencang dari dalam vaginanya.

Tubuh istriku terlihat kejang dan bergetar hebat. Aku tahu dia baru dilanda orgasme. Sambil menutup mataku, aku menangis dalam hati. Kemudian perasaanku menjadi takut dan cemas. Disaat aku rasa cinta dan sayangku kembali bersemi, aku malah mendapatkan kenyataan yang membuatku kembali syok. Kepalaku semakin terasa berat dan kesadaranku pun menghilang.

#
Keesokan harinya aku terbangun. Aku melihat istriku sedang membersihkan tubuhku, dengan sebuah kain yang telah dibasahi. Dengan telaten dia membersihkan setiap inci dari tubuhku. Setelah itu dia memakaikanku pakaian baru dan membawaku ke ruang tamu kamar itu dengan sebuah kursi roda.

Setelah mengunci kursi roda itu, ia memindahkanku untuk berbaring di sofa panjang. Sambil menyeka keringat di dahinya, aku menatap ke istriku itu. Hari ini dia terlihat sangat cantik. Setelah aku perhatikan secara jelas, dia ternyata berdandan. Setelah sekian bulan aku tidak melihatnya berdandan, akhirnya aku bisa melihat istriku itu tampil cantik kembali.

Sambil mulai memejamkan mataku kembali, aku mengingat kejadian semalam, kejadian saat istriku bermasturbasi. Wajahnya tadi malam jauh berbeda dengan wajahnya pada saat ini.

ā€œMungkin kemarin dia hanya spontan saja membayangkan bersetubuh dengan Om Renoā€Pikirku.

Aku mulai merasa lega, tidak mungkin istriku punya keinginan tabu seperti itu, dia sekarang sudah kembali menjadi istri yang baik, istri yang sangat setia dan tidak mungkin lagi berkhianat, apalagi sama Om nya sendiri.

ā€œSelamat pagiā€Sapa Om Reno.
ā€œPagi Omā€™Balas istriku.

Aku yang melihat Om Reno mulai duduk di kursi sofa pedek, tepat disebelah istriku. Posisi duduk mereka tepat di depanku. Mungkin karena sofa panjang sudah aku tiduri, terpaksa Om Reno duduk di sofa tempat istriku duduk.

ā€œKamu terlihat sangat cantik hari iniā€Om Reno berkata kepada istriku.
ā€œEhhhhhhā€Istriku terlihat malu mendengar pujian dari Om nya itu.

Aku merasa ada yang berbeda, biasanya Om Reno akan menanyakan kabarku ketika baru datang ke kamar kami. Tapi hari ini, dia seolah tidak memperdulikanku,malah dia hanya berfokus kepada istriku saja.

Jantungku berdegup keras. Aku merasakan kecemasan, ketakutan jika Om Reno merayu istriku. Aku terus berdoa jika Om Reno dan istriku, bertingkah seperti biasa, layaknya seorang paman dan keponakannya. Begitu pun kepada istriku, aku berharap semua fantasinya itu hanya sebatas spontanitas saja malam kemarin.

Perasaanku kembali bercampur aduk, aku sangat ketakutan takut jika Om Reno kembali mencumbu istriku.

ā€œSemoga nanti Ayu marah ke pamannya itu,jika pamannya itu kembali berbuat tidak senonoh kepadanyaā€Harapanku.

ā€œOm tidak kerja hari ini?ā€Tanya istriku berbasa basi.
ā€œOm ingin libur hari ini, ingin dirumah saja bersamamu sepanjang hari iniā€Jawab Om Reno dan membuat istriku tertunduk malu.
ā€œOh iya, Om mau minum apa?ā€Istriku kembali bertanya. Tampak ia berusaha mencairkan suasana.
ā€œTidak usah repot repot, duduk disini saja temanin Omā€Jawab Om Reno, sambil berusah menahan istriku yang ingin berdiri itu.

Istriku kembali duduk disamping Om Reno. Kemudian dia menoleh ke arahku, lalu menundukan kepalanya. Sepertinya dia tidak ingin melihat ke arah Om nya itu.

ā€œApa dia marah karena perlakuan Om nya itu kemarin, kalau benar ia, aku merasa senang, istriku sudah bersikap benarā€Pikirku dalam hati.

ā€œBagaimana keadaanmu saat ini? Apa kamu baik baik saja? Kalau tidak, berkeluh kesahlah kepada Omā€Ujar Om Reno, memulai percakapannya.

Istriku tampak menolehkan kelapanya ke atas. Dia terlihat sedang berfikir. Setelah menarik nafasnya dalam dalam, istriku menghembuskan nafasnya, lalu melihat kepadaku yang sedang terbaring itu.

ā€œAku tidak tahu Om, apa aku baik baik saja atau tidakā€Jawab istriku.
ā€œKeluarkan semua keluh kesahmu, tidak baik dipendam sendiriā€Kata Om Reno yang terlihat bijak.

Kemudian istriku memalingkan wajahnya ke arah Om Reno.

ā€œAku frustasi Om, aku merasakan tekanan dan stres yang begitu berat. Suamiku tidak kunjung sembuh, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa, aku merasa kehidupanku mulai terasa hampaā€Terang istriku yang mulai menangis.

Aku terkejut mendengar semua pengakuan istriku itu. Ternyata dibalik sikap tegarnya, dia mempunyai tekanan batin yang begitu berat.

ā€œAstaga, aku merasa hanya menjadi beban baginya. Aku merasa jadi suami yang sangat tidak berguna baginya. Maafkan Papa Maā€Ucapku dalam hati.

ā€œKamu ternyata sekarang sudah tumbuh menjadi wanita yang sangat sabar dan kuat. Om tidak menyangka, gadis kecil yang sering ketakutan dulu, Putri salju yang tidak bisa apa apa dulu, sekarang sudah berubahā€Ujar Om Reno.

ā€œItulah kehidupan. Terkadang masalah terus datang silih berganti. Tapi semua itu hanya cobaan, cobaan yang membuat kita semakin tegar dalam menjalani kehidupan iniā€Kembali Om Reno mengeluarkan kata kata bijaknya.

Melihat perkataan Om nya itu. Wajah istriku yang tadi tegang, mulai berubah menjadi santai.

ā€œKamu tidak boleh terlalu larut dalam beban dan kesedihanmu. Pikirkan dirimu dan kesenanganmu juga. Lepaskan semua bebanmu dan jadilah dirimu sendiri, tidak perlu takut dan malu, jika kita menjadi diri sendiri, malah dengan menjadi diri kita sendiri, hidup kita akan semakin menyenangkanā€Ungkap Om Reno.

Aku terpukau mendengar kata kata bijak itu. Begitu juga istriku, dia terlihat seperti mendapatkan pencerahan.

ā€œKamu sudah cukup lama menikah, apa tidak ingin memiliki anak?ā€ Tanya Om Reno.
ā€œEh.. iya. Aku sangat ingin mempunyai anak Om, tapi, Om tahu sendiri, keadaan suamiku sekarang seperti apaā€Jawab istriku.
ā€œYa Om paham, tapi dulu ketika suamimu masih sehat, kenapa kamu tidak kunjung hamil?, apa ada masalah diantara kalian berdua?ā€Tanya Om Reno.
ā€œKami baik baik saja kok Om, mungkin belum waktunya saja. Kalau Om bagaimana? Apa tidak ingin mencari pasangan lagi dan berusaha untuk memiliki anakā€Ujar istriku.
ā€œOm selalu ingin mempunyai anak, setelah perceraian itu, Om berusaha memperbaiki diri, tapi belum menemukan wanita yang pantasā€ Jawab Om Reno.
ā€œSekarang bagaimana?, apa sudah menemukan wanita yang Om rasa pantas? Om kan tampan dan keren, Om juga kaya raya, pasti mudah mendapatkan wanita yang Om inginā€ Kata istriku.

Entah kenapa aku merasakan perubahan pada sikap istriku. Istriku mulai terlihat nyaman dengan Om Reno. Terlihat beban yang ia pikul selama ini, mulai berkurang.

ā€œHehehe.. Om sudah menemukannyaā€Jawab Om Reno sambil tersenyum manis ke istriku.

Entah pikiranku mulai tidak baik ke Om istriku itu. Firasatku mengatakan kalau ada sesuatu yang akan terjadi antara istriku dan Om nya itu. Tapi aku terus berusaha untuk menghilangkan pikiran pikiran buruk tentang Om Reno, dilihat dari perlakuan dan nasehat nasehatnya kepada istriku tadi, aku merasa sedikit tenang.

ā€œIni ada kartu credit buat kamu. Pakailah sesukamu, kamu bisa belanja apa pun dan memanjakan dirimu agar kamu senangā€ Tiba tiba Om Reno memberikan sebuah kartu ke istriku.
ā€œEh Omā€Ucap istriku terkejut.
ā€œAmbil dan pergunakan sesukamu, buat dirimu bahagiaā€Kata Om Reno sambil mengenggam tangan istriku.

Hari itu tidak terjadi apa yang aku takutkan. Ternyata semua itu hanya pikiran buruk yang menghantuiku, pikiran buruk yang membuatku salah menilai Om istriku itu. Tenyata Om Reno sangat baik dan peduli. Dia rela memberikan istriku kartu credit, agar istriku bisa mempunyai uang dan membeli apa pun yang ia inginkan.

Hari demi hari berlalu. Tidak terasa sudah satu bulan istriku mempunyai kartu credit. Istriku sering pergi ke luar dan meninggalkanku dengan seorang perawat, yang ditugaskan untuk menjagaku. Tapi aku tidak sedih, malah senang melihat istriku yang sudah ceria kembali. Setiap akan tidur, istriku selalu menceritakan kegiatannya kepadaku. Hatiku bahagia lihat istriku tercintaku itu menemukan kembali kebahagiaannya.

Cukup segini dulu sambungannya.
Nantikan Part terakhir, Part yang saya usahakan seepic mungkin. Mudah2an dapat saya selesaikan dalam 3 hari kedepan. Semoga endingnya tidak tertebak.. hehehe..

Terima kasih atas sambutan baik dan dukungan para suhu sekalian.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd