Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT (Mini Series) ISTRIKU MODEL DADAKAN

Cerai atau ga, cerita tentang "model dadakan" sudah selesai harusnya, hu. Sekarang tinggal melanjutkan arah si ayu, apakah akan lanjut menjadi model untuk biaya keluarga (efek suami lumpuh) atau jadi bahan ewean omnya?

Mungkin bisa juga duit yg didapat dari omnya untuk biaya perobatan yg nantinya bisa membuat adrian sehat kembali (walaupun ga sempurna), tentu dengan "we know what should doing" 😂 atau omnya memang tulus membantu.

Whatever you gonna make semoga tetep berada di jalur, entah itu tentang "model" atau efek "model dadakan" atau lainnya.
 
Keputusan atau tindakan apa yang bakalan diambil oleh si istri***j sabar nunggu kelanjutannya
 
Melihat istriku sudah ceria kembali, perlahan kondisiku mulai membaik walau belum 100%. Setidaknya aku sudah bisa berdiri dan mengunakan kursi roda sendiri, walau masih sangat pelan sekali pergerakanku. Untuk bicara, aku sama sekali belum mampu.

Sore itu aku terbangun. Aku biasa tidur siang, setelah makan dan minum obat yang diberikan perawat pribadiku. Perawat itu mulai bekerja dari jam 9 pagi, sampai jam 4 sore. Aku dengan susah payah beranjak dari ranjang untuk menaiki kursi rodaku. Dengan perlahan aku mengerakan kursi rods otamatis itu menuju ruang tamu kamarku.

Sampai diruang tamu, suasana remang remang karena lampu belum dihidupkan. Ketika aku ingin menyalakan lampu ruang tamu itu, aku terkejut melihat istriku yang sedang tertidur di sofa ruang tamu itu.

“Sejak kapan istriku pulang?, kenapa dia tidak langsung menemuiku dikamar?”Tanyaku dalam hati.

Tadi pagi setelah perawat datang, istriku pergi keluar, dengan alasan ada pertemuan dengan temannya. Setelah beberapa waktu lalu aku mendengar nasehat Om Reno, aku sudah biasa untuk mengizinkan istriku pergi kemana mana, tanpa diriku. Alasan agar istriku tidak sedih lagi membuatku ikhlas membiarkan dia pergi kemana pun dia suka.

Kemudian aku menghampiri istriku yang sedang tertidur itu. Disaat aku sampai didekat tubuh istriku yang sedang tertidur itu, hidungku mencium sesuatu, bau yang sangat familiar bagiku.

“Ya.. ini bau sperma”Ucapku

Lalu aku melihat ada bercak putih kental di pipi istriku. Bercak sampai ke bibirnya. Jantungku berdegub kencang ketika semakin mendekatkan wajahku ke wajah istriku yang sedang tertidur lelap itu. Cairan itu sepertinya ada beberapa yang masuk dalam mulut istriku.

“Ini sperma siapa? Kenapa bisa ada diwajah istriku?”Tanyaku dalam hati.

Kurang ajar, siapa yang berani beraninya menodai wajah cantik istriku itu dengan sperma. Apa istriku tidak tahu kalau ada orang yang mengotori wajahnya dengan sperma. Atau mungkin karena dia sangat kelelahan, dia tidak sadar jika ada seorang lelaki menumpahkam spermanya ke wajahnya.

“Lalu siapa orang bejat itu?”Timbul pertanyaanku.

DIrumah ini laki laki Cuma ada 3 orang selain diriku. Om Reno, Pak Sobri tukang kebun dan Pak Mamat security. Om Reno tidak mungkin, karena dari pagi dia sudah tidak ada dirumah. Pikiranku melayang ke Pak Sobri dan Pak Mamat.

“Arggggghhh”Aku kesal kalau memang itu kenyataannya. Tapi aku tidak habis pikir. Kamar ini adalah ruang pribadi, selain pembantu dan Om Reno, orang lain tidak diizinkan masuk kesini. Berarti salah satu dari terduga tadi sudah lancang masuk ke kamar ini.

Beberapa hari kemudian, Aku terbangun saat mendengar istriku mengobrol dengan seseorang. Aku kemudian mencoba berdiri dan duduk dikursi roda. Setelah itu aku mengerakan kursi roda itu secara pelan, untuk mengintip ke ruang tamu kamar. Aku melihat istriku sedang duduk berdampingan dengan Om Reno. Mataku melotot setelah melihat tangan Om Reno melingkar di pinggang istriku.

“Sabar Om, nanti Om juga bakal nemuin yang lebih baik, berarti mantan istri Om itu bukan yang terbaik untuk Om”Kata istriku.
“Iya, lagian sekarang Om udah nemuin yang lebih baik kok”Ujar Om Reno sambil menatap ke istriku.
“Oh ya Om.. siapa?” Tanya istriku penasaran.
“Kamu”Jawab Om Reno sambil tersenyum.
“Ish.. si Om ini. Aku kan keponakan Om, trus aku sudah punya suami juga”Terang istriku.
“Madsud Om kan menemukan wanita yang lebih baik, bukan memiliki. Ya menurut Om, rasa suka dan cinta itu universal, jadi tidak ada salahnya jika Paman menyukai keponakan wanitanya, mereka kan berlawanan jenis dan sama sama punya rasa untuk saling menyukai antara satu sama lain”Terang Om Reno.

Perasaanku menjadi gugup kembali. Entah kenapa aku merasa cemburu, melihat kedekatan Om Reno dengan istriku. Aku merasa minder dan kalah jika bersaing dengan Om istriku itu.

“Ini ini bisa aja ih.. dari dulu suka gombalin aku trus”Ucap istriku sambil tersipu malu.
“Kamu jauh melebihi mantan istri Om. Kamu itu cantik, perhatian san seks....i”Ucap Om Reno sambil mengalihkan penglihatannya ke arah dada istriku.

Aku langsung terkejut mendengat kata seksi yang keluar dari mulut Om Reno itu. Aku mulai menyadari kalau ada perubahan pada istriku. Dulu dia berpakaian longgar dan serba tertutup, tapi sekarang, dia lebih sering memakai pakaian yang lebih terbuka dan ketat.

“Ah masak sih aku seksi Om?”Istriku mulai bertanya.
“Iya.. badan kamu putih mulus, payudara serta pantat kamu juga besar dan kenceng”
“Ih Om kok bahas itu lagi sih, aku kan malu Om”Ucap istriku.

“Hahhh... bahas itu? Itu apa”Aku terkejut mendengarkan kan itu.

Apa yang sudah terjadi, kenapa bisa bisanya Om Reno mengetahui tentang tubuh istriku. Apa Om Reno sudah pernah melihat istriku telanjang?, ya ampun, perasaanku semakin tidak menentu.

“Kamu cantik sekali Ayu”Kata Om Reno sambil memegang dagu istriku.
“Jangan Om, Nanti suamiku lihat” Ucap istriku khawatir.

Aku merasakan kecemburuan yang begitu besar. Istriku seolah memberikan celah kepada Om nya itu untuk mengecup bibirnya. Tapi dia takut jika aku mengetahui perbuatan mereka. Istriku saja tidak menyadari jika aku sudah melihat dan mendengarkan semua pembicaraan mereka.

“Tenang saja, suamimu masih tidur”Bujuk Om Reno.
“Ngak ah Om.. aku malu”Ucap Ayu.

Lagi lagi istriku menolak secara tidak tegas. Harusnya dia yang posisinya sebagai seorang istri, menolak tegas permintaan mesum dari orang lain, tapi, kenyataannya, dia malah menolak seperti orang yang menginginkan untuk mendapatkan perlakuan lebih.

Istriku nampak duduk tersipu malu. Om Reno mulai memeluk kepala istriku. Badan istriku terlihat kaku dan menegang. Dengan sabar Om Reno mencoba menguasai istriku. Sambil sesekali mengecup pipi istriku, Om Reno tampak berbisik ke telinga istriku.

“Shhhsss”Terdengar desiran dari istriku, saat Om Reno mulai mencium lehernya.

Dengan lembut Om Reno mulai mengangkat dagu istriku, lalu mengecup bibir ranum istriku dengan mesra.

“Ma, kenapa kamu biarkan bibirmu dicium oleh Om mu sendiri Ma?, sadar Ma, itu tidak pantas, kamu itu statusnya istriku”Tangisan kecemburuan mulai menyerang perasaanku.

Ciuman itu terlihat sebagai ciuman penuh perasaan olehku. Ciuman cinta, bukan ciuman nafsu. Istriku mulai terlihat membalas ciuman dari Om nya itu, bahkan tangannya sudah diletakkannya di bahu Om Reno.

“Mhmmmmmmmmhhhhh”Suara kedua bibir mereka saling berpangutan.

Tangan Om Reno yang tadi berada dipunggung istriku, kini sudah berpindah ke payudara istriku. Tangan kekar sang paman mulai merabai payudara ranum milik keponakannya itu.

“Shssshhh... ahhhh..”Istriku mendesah ketika Om nya itu mulai meremas payudaranya.

Entah kenapa dia tidak melawan tindakan Om Reno itu, padahal dia sudah berjanji untuk tidak menghianatiku lagi. Rasa cemburuku berubah menjadi amarah, istriku sepertinya menikmati perbuatan Om nya itu di payudaranya.

Dengan sigap Om Reno manyingkap baju istriku dari bawah.

“Om keluarkan ya cantik”Ujar Om Reno yang kemudian mengeluarkan payudara ranum istriku dari dalam bh nya.

Istriku hanya diamsaat payudara indah miliknya itu dipandangi Om Reno. Dadaku terbakar, ingin rasanya aku melabrak mereka dan memarahi tindakan kurang ajar dari Om Reno kepada istriku.

“Sial.. lagi lagi aku tidak berdaya melihat istriku dicumbu orang lain”Ucapku dalam hati.

Ketakutan dalam hatiku membuat diriku mengurungkan niatku melabrak mereka. Aku takut diusir dari rumah ini. Aku tidak tahu jadinya nasibku jika nanti setelah aku labrak, Om Reno marah besar, dia memukuliku, bahkan menendangku keluar dari rumahnya.

Terpampanglah payudara mulus istriku itu di hadapan Om Reno. Om Reno seakan tidak bisa berkata apa apa lagi melihat payudara yang sangat padat dan bulat milik istriku itu. Kedua puting kecil pink kecoklatan milik istriku itu juga mencuat tegang, menandakan si pemiliknya, sedang dilanda birahi.

Tanpa ragu Om Reno mulai melahap payudara istriku. Mulut Om Reno tidak henti hentinya bermain di payudara istriku. Jilatan dan hisapan diberikan Om Reno ke puting indah milik istriku, sambil kedua tangannya meremas bongkahan payudara milik istriku.

“Shhsss.. ahhhhhhhh”Desahan desahan kecil istriku kembali membuat telinggaku panas terbakar.

Kenapa istriku malah menikmatinya. Apa yang ada dipikirannya saat ini.

“Sayang.. yang melahap payudaramu itu paman mu, Sadar sayang, itu tabu”Aku berkata dan berharap istriku tersadar dengan perbuatannya yang menyimpang itu.

Tapi sekali lagi istriku tidak mengindahkan peringatanku itu, ia malah memegang kepala Om nya sendiri sambil menahan nikmat yang diberikan oleh Om istriku itu.

“Shhhssssss ahhhhh... mhmmmmm..”Rintihan kecil istriku ketika mendapat rangsangan di payudaranya.

Tampaknya istriku sudah tidak bisa membendung birahinya. Permainan mulut Om Reno membuatnya semakin gelisah. Bahkan dia menekan kepala Om nya itu ke dadanya. Mulutnya terus mengeluarkan desahan, yang membuat siapa pun yang mendengarnya, pasti terangsang.

Setelah Om Reno melespakan mulutnya dari puting istriku, Om Reno langsung melumat bibir istriku yang sedang terbuka lebah, karena letupan birahi.

“Sluuuurpppppp”Bunyi bibir Om Reno menyosor bibir keponakannya itu.

Hisapan dan sedotan diberikan oleh Om Reno ke bibir istriku. Istriku yang awalnya gelagapan, sekarang nampak mulai mengimbangi ciuman dari Om nya itu, bahkan lidah mereka berdua sudah bertaut dan menimbulkan bunyi yang sangat khas. Bahkan ludah mereka berdua sudah bersatu dan bertukar.

Entah kenapa aku semakin larut dengan adegan erotis yang disuguhkan istriku dan Om nya itu. Rass kesal, cemburu, amarah dan birahi, menguasai diriku. Lututku terasa kembali gemetar. Tapi tubuhku malah terasa semakin kaku.

Adegan itu semakin panas. Istriku dan Om Reno tampak sudah lupa dengan dirinya masing masing. Mereka terlihat hanya menuruti nafsu mereka masing masing. Hubungan panas dan tidak pantas itu kemudian terhenti ketika perawat yang merawatku tiba tiba masuk.

“Ehhh.. maaf”Ucap perawat yang terkejut melihat majikannya itu.

“Eh kamu”Kata istriku sambil berusaha merapikan pakaiannya.
“Ada apa?”Tanya Om Reno kepada perawat yang sedang membalikan badannya, membelakangi istriku dan Om Reno.
“Saya ingin memberikan obat kepada Pak Adrian, sebelum saya pulang Pak”Jawab pembantu itu, seperti orang yang sedang ketakutan.

Beruntung aku sudah berusaha balik ke ranjangku, disast perawat itu memasuki kamar. Sambil lihat oleh istriki dan Om Reno, perawatku itu menyuntikku. Aku terus berusaha memejamkan mataku, agar mereka tetap menyangka bahwa aku masih tidur.

Perasaanku sangat lega. Akhirnya perbuatan tidak pantas istriku dengan Om Reno terhenti. Semoga istriku menyesal dengan perbuatannya tadi. Aku berharap Om Reno juga tersadar, bahwa dia telah berbuat lebih kepada keponakannya yang sudah memiliki suami itu. Aku juga berharap peristiwa mereka dipergoki oleh si perawat, merupan teguran agar mereka sadar sudah berbuat salah dan menyalahi norma.

Obat yang diberikan perawat itu pun mulai bekerja. Mataku terasa berat. Aku bersusah payah menahan efek kantuk dari obat yang disuntikan kepadaku tadi. Perasaan cemas dan takutku kembali menghantui. Takut istriku dan Om Reno kembali mengulangi percumbuan mereka yang tertunda tadi.

“Semoga peristiwa yang aku takutkan tidak terjadi” Ucapan terakhirku dalam hati sebelum tertidur.

#

Aku terbangun dengan badan yang terasa berat. Setelah kondisi kesadaranku normal, aku langsung teringat istriku.

“Ya ampun, sudah berapa lama aku tertidur”Ucapku cemas.

Dalam hati aku berdoa, semoga aku baru tertidur sebentar. Aku merasakan sangat ketakutan. Pikiranku langsung kalut saat mengingat istriku berdua saja dengan Om Reno. Sebelum aku tertidur, mereka sempat bercumbu dengan panasnya.

“Semoga kamu tadi itu khilaf Ma, aku berharap kamu menyadari dan tidak ingin mengulangi cumbuan panas dengan pamanmu sendiri itu Ma”-Harapanku dalam hati.

Aku berusaha membuat tubuhku bergerak. Aku ingin berdiri dan pindah duduk ke kursi roda, untuk mengetahui dimana keberadaan istriku. Tapi semua itu tidak terjadi, aku hanya bisa mendudukan badanku di atas ranjang. Untuk mengerakkan kakiku, aku kembali tidak mampu. Pikiranku semakin kalut dan akhirnya aku kembali syok ketika melihat ke arah kaca besar yang ada di dalam kamar itu.

“Ya Ampun Ma”Tangisku ketika melihat ke kaca besar itu.

Dikaca besar yang mengarah ke arah ruang tamu kamar itu, tampak istriku sedang bercumbu kembali dengan Om Reno. Pemandangan yang kembali membuatku cemburu, marah dan syok.

Tapi istriku kemudian meronta dan berusaha melepaskan cumbuan dari Om nya itu.

“Sudah Om.. ini salah, kita kan sudah membahasnya tadi”Kata istriku memprotes Om nya.
“Om mohon dengerin Om dulu”Ucap Om Reno seperti memelas.
“Apalagi Om, kan kita sudah menganggap kejadian tadi Cuma khilaf semata. Dan Om bilang mau menuruti apa yang aku mau. Ya aku mau kita akhiri ini Om, aku ini keponakan Om dan istri orang”Terang istriku.
“Tapi perasaan Om itu benar apa adanya, Om sudah jatuh cinta kepadamu, jauh sebelum kamu menikah, dan kamu adalah cinta pertama Om”Ungkap Om Reno dan sukses membuat mataku terbelalak mendengar semua itu.

Istriku pun membalikan badannya dan membelakangi Om Reno. Dia tampat menundukan kepalanya, seolah dia tidak tahu lagi cara menghadapi situasi itu.

“Tapi ini salah Om”Ucap istriku pelan.

“Iya Om tahu ini salah. Om tahu kamu sudah mempunyai suami, tapi sekarang Om juga tahu kamu sedang diterpa masalah dan tidak bahagia”Ujar Om Reno.

“Memang benar aku sedang diterpa masalah, tapi aku baik baik saja”Ucap istriku.

“Maaf jika cara Om salah dimatamu. Tapi tujuan Om jelas ingin membuatmu bahagia. Om rela melakukan apa saja agar orang yang Om sayangi dan cintai bahagia”Terang Om Reno.

“Om juga tahu kalau nafsu birahimu tidak tersalurkan selama ini, dan Om ingin memberikanmu kepuasan birahi yang selama ini kamu rindukan”Lanjut Om Reno.

Kata kata apa itu, apa aku tidak salah dengar. Ini gila, ini sungguh gila. Bagaimana mungkin seorang paman menawarkan kepuasan syahwat kedapa seorang keponakannya yang sudah bersuami.

“Tolak Ma, itu sama sekali tidak benar, tegur pamanmu itu, marahi dia karena sudah mempunyai pikiran kotor kepadamu, keponakannya sendiri”Aku berkata dan berharap istriku mendengar suara yang tidak keluar dari mulutku.

“Om pikir aku ini wanita apaan?. Wanita gampangan yang tidak terpuaskan nafsunya dan gampang selingkuh karena ingin mencari kepuasan birahi semata” Terang istriku dengan nada yang mulai meninggi.

Istriku tampak marah ke Om nya itu. Aku merasa lega karena benar saja dia sudah berubah dan tidak seperti dulu. Memang dulunya sebelum aku lumpuh, istriku seperti itu, wanita murahan yang gampang selingkuh karena ingin kepuasan birahi.

“Aku senang kamu sudah berubah Ma. Terima kasih sudah menghargai aku Ma” Ucapku bangga.

“Bukan sayang, kamu itu wanita baik baik”Ujar Om Reno.

Kemudian istriku pergi berjalan ke dalam kamar, meninggalkan Om Reno yang tampak sedang kesal itu. Aku dengan cepat merebahkan diriku, lalu memejamkan mataku. Aku tidak ingin istriku tahu bahwa aku sudah mendengar percakapan mereka tadi.

Setelah istriku bersih bersih dan menganti pakaian tidur, dia kemudian merebahkan dirinya disampingku. Aku perhatikan dia tidak tenang dan sering membolak balikan badannya. Disaat dia berbalik tidur menyamping ke arahku, aku melihat mata istriku yang memerah.

“Kenapa dia menanggis”Tanyaku dalam hati.

Keesokan harinya Dokter datang memeriksa kondisiku. Setelah memeriksa kakiku yang lumpuh kembali, Dokter itu menjadi bingung.

“Seharusnya kaki Pak Adrian sudah kuat. Bahkan, menurut perkiraan saya, dalam minggu ini Pak Adrian sudah bisa berjalan perlahan dan tidak perlu lagi menggunakan kursi roda, ada yang aneh”Terang Dokter itu.

Jantungku berdegup mendengar menuturan Dokter yang merawatku itu. Aku pun merasakan hal yang sama. Bebeapa hari kebelakang aku merasakan bahwa kekuatan kakiku sudah kembali, walau tidak sepenuhnya, tapi mengapa setelah suntikan diberikan oleh perawat kemarin, bagian pinggang kebawah, terasa kaku dan mati rasa.

Setelah Dokter itu pergi, istriku langsung memanggil perawat yang merawatku. Setelah menutup pintu ruangan, istriku mengajak perawat itu di ruang tamu kamar. Mesti tidak dapat melihat, tapi samar sama aku masih bisa mendengarkan percakapan mereka.

“Obat apa yang kamu berikan kepada suamiku kemarin?”Tanya istriku.
“Eh.. itu.. obat seperti biasa, vitamin Bu”Jawab perawat itu gugup.
“Kamu tidak usah berbohong, gara gara kamu, suamiku kembali lumpuh. Asal kamu tahu, saya sudah bertanya ke Dokter, obat apa saja yang diaberikan kepada suamiku selama ini, dan asal kamu tahu, tidak ada obat yang diberikan dalam bentuk suntikan”Terang istriku dengan nada tinggi.

Aku kembali dibuat terkejut. Ternyata suntikan yang diberikan kepadaku setiap hari itu bukan obat dari Dokter. Ada apa ini, apakah ada sebuah konspirasi, ya ampun, kenapa bisa jadi serumit ini.

“Kalau kamu tidak mau mengaku, saya akan laporkan ini ke pihak yang berwajib. Kamu sudah melakukan tindakan malpraktek yang menyebabkan kelumpuhan pada suamiku”Ancam istriku

“Terima kasih Ma, kamu sangat peduli kepadaku”Ucapku senang dan bangga.

“Ampun Bu, jangan laporkan saya, saya tidak bersalah”Ucap perawat itu sambil menangis.

“Kalau kamu jujur dan mengatakan semua kebenarannya, saya akan mendiamkan kasus ini”Ucap istriku.

“Saya disuruh Tuan Reno Bu”Ucap si perawat yang sukses membuatku bagai tersambar petir.

Tidak lama setelah itu istriku masuk kedalam kamar. Dia kemudian memelukku dan menanggis sejadi jadinya. Aku merasa sangat sedih melihat istriku itu. Aku ingin membawanya kedalam pelukanku agar dia mendapatkan ketenangan. Tapi apa dayaku, kedua tanganku tidak bisa digerakkan. Karena sudah kelelahan menangis, istriku pun tertidur, tidak lama kemudian aku juga terlelap.

#

Mataku terbuka ketika hari sudah malam. Saat aku terbangun, aku melihat istriku sudah tidak ada disampingku. Setelah menoleh ke arah cermin besar, aku melihat istriku sedang duduk disofa ruang tamu. Perasaanku lega mengetahui keberadaan istriku. Tampat istriku sedang mengotak atik remot tv, guna memindahkan channel.

Aku kemudian mulai melamun. Aku mencoba menyusun rencana, jika nanti aku sudah sembuh dan kembali normal. Aku berencana untuk memboyong istriku ke kampung halamanku dan menetap disana.

“Ya, aku ingin menjadi petani, hidup tenang didesa bersama istriku yang tercinta”Ucapku.

Tiba tiba aku dikejutkan oleh pintu yang terbuka. Mataku langsung memperhatikan kedatangan Om Reno. Tampat dia masih memakai pakaian kerjanya. Setelah menutup pintu, Om Reno kemudian berdiri di depan istriku. Sambil menatap tajam ke Om Reno, istriku pun berdiri. Raut kemarahan terpancar di wajahnya.

“Ternyata Om yang merencanakan semua ini?”Ucap istriku.

“Merencanakan apa? Membawa kamu kesini dan memberikan fasilitas Serta pengobatan ke suamimu yang lumpuh itu?”Tanya Om Reno.

“Om tidak perlu berpura pura lagi, aku sudah tahu semuanya. Kenapa aku bisa terlalu bodoh percaya sama kebaikan Om itu. Kebaikan yang menutupi semua niat busuk Om”Ujar istriku dengan nada tinggi dan menguarkan semua kemarahannya.

“Madsud kamu apa? Om tidak mengerti. Om itu tulus ingin mengeluarkanmu dari keterpurukan dan kesengsaraan, Om peduli sama kamu dan Om tidak ingin orang yang Om sayang hidup menderita, apa Om salah memperjuangkan kebahagiaan kamu”Papar Om Reno.

“Iya aku tahu itu Om, malah aku merasa senang ada yang peduli kepadaku, tapi yang aku maksud bukan itu, soal obat suntik yang diberikan kepada suamiku”,Ujar istriku.

“Ya, Om sengaja ingin menyingkirkan suamimu itu”Kata Om Reno yang membuatku bagai terserang pedang tajam di jantungku.

Istriku terlihat sangat terkejut. Mulutnya mengangga dan matanya melotot setelah mendengar pengakuan Om Reno itu.

“Aku sungguh tidak menyangka Om bisa berbuat sebejat itu”Kata istriku.

“Terserah kamu bilang Om bejat, kamu bilang Om jahat juga itu hak kamu. Tapi, asal kamu tahu, Om itu sangat mencintaimu, Om jauh lebih menyayangimu dari pada laki laki lumpuh dan tidak berguna itu. Apa dia pernah membahagiakan kamu selama ini, bahkan, kamu pernah bercerita, bahwa kamu merasa tertekan hidup dengannya. Dia selalu mengekangmu, bahkan dia melarang kamu melakukan hobimu, menjadi seorang model”Terang Om Reno.

Istriku hanya diam mendengar Om Reno. Matanya tampak mulai berkaca kaca.

“Selama kamu disini, Om memenuhi semua kebutuhan kamu, Om memberikanmu uang agar kamu bisa berbelanja dan merawat diri. Bahkan Om mendukung kamu untuk merealisasikan keinginan kamu untuk menjadi seorang model. Om rela melakukan apapun asal kamu bahagia, Om sangat mencintaimu dan Om harap kamu mengerti”Lanjut Om Reno.

Istriku mulai menangis. Dia seperti dilanda dilema. Tapi, aku ingin dia terus membelaku. Aku mulai menaruh kebencian kepada Om Reno. Lelaki yang penuh akal busuk itu.

“Jangan percaya dengan lelaki bajingan itu Ma, dia pandai bersandiwara”Kataku, dan berharap istriku tahu aku berucap seperti itu.

“Aku mengerti apa yang Om maksud. Mhmmm.. Semua kata kata Om itu benar. Aku memang tidak bahagia bersama suamiku, aku ingin menjadi diriku sendiri, melakukan apa yang aku suka, tapi, saat ini dia masih jadi suamiku. Cara yang Om gunakan itu juga salah, memberikan obat agar dia lumpuh lagi, itu hal yang menjijikkan”Istriku mulai berkata kata.

“Saat ini aku tidak bisa meninggalkan suamiku, aku tidak mau menyelingkuhinya lagi,aku tidak bisa Om”Lanjut istriku.

“Bagus Ma, itu baru istriku yang tercantik”Kataku girang.

“Ternyata kamu dari dulu tidak berubah ya, kebaikan hatimu itulah yang membuat Om semakin jatuh cinta kepadamu. Om minta maaf kalau cara Om itu salah. Cinta ini sudah membuat mata Om buta. Kebencian Om tersulut karena laki laki lumpuh itu, ternyata tidak bisa membuat Putri Salju Om yang cantik ini bahagia”Ujar Om Reno.

Laki laki bangsat itu pun kembali menjelekkanku, guna memuluskan keiinginannya. Sepertinya dia mulai mengetahui celah, untuk mendoktrin istriku.

“Itu tabu Om, sangat sulit, diluar norma”Kata istriku.

Om Reno kemudian membawa istriku untuk duduk berdampingan di kursi sofa. Dia mulai mendapat simpati dari istriku. Ternyata drama yang ia mainkan mulai berhasil mempengaruhi istriku.

“Semua itu dimulai sejak kamu remaja. Kebersamaan kita membuat Om nyaman. Om merasa ada yang kurang, jika kamu tidak tidur disamping Om. Semua cerita dan candamu disaat kita akan tidur dulu, membuat Om menyukaimu”Om Reno mulai berkisah.

Istriku tidak menangapi, dia terlihat ingin mendengar Om Reno mengungkapkan semua isi hatinya. Tangan Om Reno mulai menggenggam tangan istriku, sontak api cemburu mulai berkobar dihatiku.

“Om terus menyaksikan pertumbuhanmu dari seorang anak remaja, menjadi seorang gadis yang cantik. Rasa dihati Om semakin tumbuh mekar. Hingga menjadi rasa cinta. Tapi, Om membuat sebuah kesalahan fatal. Suatu malam Om dipergoki Ibumu, saat mencium bibirmu”Terang Om Reno.

Mata istriku pun kembali melotot mendengar penuturan Om nya itu. Sedih pun kembali menyerang hatiku. Ternyata bibir istriku bekas orang lain.

“Setelah Om dimarahi Ayah dan Ibumu, Om pun mulai berterus terang kalau Om mencintaimu. Tapi, Om malah diusir oleh Ibumu. Akhirnya Om pergi dari desa dan mulai berjuang hidup dikota ini dari nol. Rasa sakit dan sedih terus menemani Om karena terpisah darimu. Namun Om terus berjuang walau sering jatuh bangun. Om ingin sukses. Setelah Om sukses, Om berencana untuk memboyongmu tinggal bersama Om dikota ini. Tapi semua itu sirna setelah Ibumu memberitahukan bahwa kamu sudah menikah. Om cemburu, kesal dan ingin mencarimu. Tapi Ibumu tidak mau memberitahukan dimana keberadaanmu”.

“Akhirnya Om menikah dengan sekretaris dikantor Om. Pernikahan yang tidak didasari cinta itu pun tidak bertahan lama. Om frustasi, Om kemudian mulai mengencani banyak wanita. Tapi semua itu sia sia, rasa cinta Om ke kamu tetap tidak hilang. Pada akhirnya Ibumu menghubungi Om dan menceritakan semua tentangmu. Sambil memberi Om alamat kamu, Ibumu minta tolong agar kamu tinggal bersama Om. Ibu dan Ayahmu pun memohon agar Om bisa menjagamu” Kisah Om Reno.

Aku semakin panas mendengar cerita itu. Om Reno sialan itu membawa bawa orang tua istriku, untuk meluluhkan hati istriku.

“Akhirnya Om bertemu kembali denganmu. Om awalnya mengira kamu bahagia menikah dengannya, tapi setelah kamu menceritakan semuanya, Om sangat terkejut. Dan disana timbul niat Om untuk menyingkirkan orang itu, orang yang membuatmu hidup menderita” Sambung Om Reno.

Aku mulai menitikkan air mata. Sungguh tidak menyangka jika selama ini istriku hanya bersandiwara. Pedih dan sakit menikam dadaku. Sungguh terasa berat mengetahui semua kenyataan itu. Dadaku semakin sesak dan kepalaku terasa berputar putar. Semua mulai gelap, aku akhirnya hilang kesadaran.

#

Aku kembali tersadar saat istriku membersihkan badanku dengan lap basah. Setelah membuka mata, aku menoleh ke istriku. Dia tersenyum manis kepadaku.

“Mulai sekarang, Mama yang akan mengurus Papa”Ucap istriku.

“Cepat sembuh Pa, Mama kangen jalan jalan sama Papa lagi, Mama Rindu sikap posesif Papa”Istriku mulai menitikan air matanya.

Entah apa yang sudah terjadi setelah aku pingsan. Kenapa istriku bersikap manis kepadaku, bahkan mulau saat ini, dia sendiri yang akan merawatku. Mungkin setelah aku pingsang, istriku mendapatkah hidayah dan sadar dia sudah salah langkah selama ini. Aku bahagia, perasaan sayangku kepada istriku pun kembali bergelora.

“Bagaimana dengan Om Reno?, apa lelaki tua keparat itu juga sudah mendapatkan kesadaran juga, ah bodo amat, yang penting istriku sudah kembali seperti semula”Ucapku dalam hati.

Hari itu istriku merawatku secara telaten. Menyuapiku makan dan membersihkanku setelah buang air. Malam harinya, setelah memberiku obat, istriku menyelimutiku. Lalu ia berjalan keluar kamar.

“Habis ngapain?”Tanya Om Reno yang sudah berada dibalik pintu kamar itu.

Eh.. Om, bikin kaget aja”Sapa istriku.

Kemudian mereka berdua berjalan ke ruang tamu. Aku terus memantau dari kaca besar kamar, yang memperlihatkan secara jelas, keadaan diruang tamu.

“Habis nidurin suami ya?, trus Om nya ngak ditidurin nih?” Om Reno mencoba mengombali istriku.

“Ih ngak ah, Om kan udah ge....dddeee. , bisa tidur sendiri”Jawab istriku sambil melirik ke celana Om Reno.

Aku dibuat kembali terkejut ketika Om Reno menarik tangan istriku. Istriku pun sekarang sudah berada didalam pelukan Om Reno.

“Yakin nih biarin Om tidur sendirian”Ucap Om Reno sambil mendekatkan wajahnya ke wajah istriku.

Istriku mencoba membuang mukanya. Sepertinya dia gugup untuk menatap wajah Om nya itu.

“i....iiiiaaa.. “Jawab istriku gugup.

“Ya udah, Om balik ke kamar Om dulu”Om Reno melepaskan pelukannya.

Tapi kata kata itu terdengar seperti kata bujukan. Dengan berjalan sangat pelan, Om Reno berbalik, dan menoleh ke istriku.

“Duh malas ah.. Om tidur disini saja”Kata Om Reno yang kemudian mengunci pintu masuk itu.

“Ih... Om ini maunya apa sih”Tanya istriku sedikit kesal.

“Kamu”Om Reno sialan itu mengombali istriku.

“Aku ini istri orang Om”Ujar istriku.

“Ya udah kalau begitu, pergi sana tidur bareng suami kamu itu”

“Ngak mau.. ueeekkk”Kata istriku yang langsung tiduran terlentang disofa panjang.

Om Reno kembali mendekati istriku. Sambil membungkuk, Om Reno mengelus elus pipi istriku.

“Kok ngambek sih cantik”Kata Om Reno.

Istriku hanya diam, kemudian dia memejamkan matanya sambil cemburut.

Mataku melotot ketika Om Reno menaiki tubuh istriku yang sedang tidur terlentang itu. Dia memeluk tubuh istriku sambil membisikan sesuatu.

“Enggak mauuu..”Jawab istriku dengan logat manja.

Sambil terus menindih istriku, Om Reno mulai mendekatkan wajahnya kembali ke wajah istriku.

“Kok kamu jadi tegang gitu sih, wajahmu memerah lagi, kamu lagi pengen ya?, mhmmm iya kan”Goda Om Reno kepada istriku yang tengah pasrah ditindih Om nya itu.

Ternyata dibalik wibawa nya itu, Om Reno sama seperti pria hidung belang lainnya. Dia melemparkan godaan kepada wanita yang ingin ia taklukan.

“Bangsat, benar benar tidak memikirkan perasaanku”Kataku dalam hati.

“Eh.. enggak kok”Istriku semakin gugup.

“Benen ngak nih?” Kembali si bajingan itu mengoda istriku.

“Ma sadar, ingat Ma, tadi Mama merindukan untuk kembali bersama Papa”Teriakku dalam hati.

“iiii...mhhhhpppppppp”belum selesai istriku berkata, si Reno sialan itu mendapatkan ciumannya dibibir istriku.

Istriku tidak langsung menerima ciuman dari Om nya itu. Dia tampak berusaha menahan bahu Om Reno dengan tangannya. Tapi semua itu sia sia, tenaga Om Reno lebih kuat dari istriku.

“Mhmmmm.. jangan Om..”Larang istriku.

Om Reno tidak memperdulikan istriku, dia terus saya mencumbui istriku.

“Ommmmmm”Ucap istriku. Tapi ucapan itu diiringi oleh remasan remasan dibahu Om nya itu, sepertinya istriku sudah mulai menikmati cumbuan dari Om nya itu.

Jantungku semakin kuat memompa darahku. Perasaan cemburu menerpa hatiku disaat menyaksikan pertahanan istriku yang sudah kendor. Tangan Om Reno kemudian mulai turun menjamah payudara istriku. Kembali payudara sekal dan indah milik istriku diremas remas tangan kekar Om Reno.

“Shhhhhssssss”Desah pelan istriku mendapat rangsangan di payudaranya.

Mata istriku mulai terpejam. Dia ternyata mulai menikmati perlakuan Om nya itu. Dia terlihat seperti wanita munafik, tadi menolak, sekarang malah menikmati. Bahkan dia sudah mulai membalas ciuman panas dari Om nya itu.

“Bangsat kamu Ma” Ucapku ketika melihat istriku memagut liar bibir pamannya.

Tangan Om Reno kemudian turun kepaha istriku. Setelah menyingkap rok yang di pakai istriku, Om Reno mulai mengelusi paha mulus istriku.

“Ahhhh.. Om.. geli”Ujar istriku ketika tangan Om Reno sampai di pangkal pahanya.

Seperti tidak mau mengindahkan kata istriku, tangan Om Reno masuk semakin dalam dan mulai menyentuh alat kelamin istriku yang masih terlahang oleh celana dalamnya. Desiran dan desahan istriku pun semakin jelas terdengar. Bagai seorang wanita murahan, istriku membuka lebar kedua kakinya. Dia mengangkang untuk Om nya itu, memberi akses agar tangan Om nya itu bisa leluasa menjamah vaginanya.

Puas menjamah istriku dalam posisi begitu, Om Reno kemudian menarik istriku agar bangun. Setelah Om Reno duduk kursi, Om istriku itu menaikan istriku ke pangkuannya. Istriku mengikuti saja kemauan Om nya itu dan bagai orang yang sudah kerasukan birahi, keduanya kembali terbuai dalam cumbuan panas.



Hancur hatiku melihat istriku bercumbu panas dan liar dengan laki laki lain.

“Mhmmm... slurrpppp..”Bunyi bibir kedua orang itu saling mengisap.




Om Reno kemudian mengisap puting payudara istriku. Mendapat perlakukan seperti itu, kepala istriku pun terdongkrak ke atas, merasakan nikmatnya diisapi oleh Om nya sendiri.

“Shhssss... ahhhhh... ommmmm”,Desah istriku sambil mengelusi kepala Om nya itu.



Terlihat sudah sifat asli istriku. Didepanku dia bagai seorang istri yang baik dan lugu, tapi dibelakangku, dia adalah wanita yang liar dan binal. Pedih dan sakit kembali menyerang perasaanku.

Istriku meliuk liukkan badannya ketika Om Reno semakin buas memainkan kedua payudaranya. Bagai orang yang sedang kedasan, desahan istriku itu membuat Om nya itu semakin liar menjilat serta mengisap puting puting kecil milik istriku.

“Shhhsss.. sshhhssss... ahhhh...shssssss”

Dengan perkasanya Om Reno mengangkat tubuh istriku, lalu merebahkannya kembali disofa. Dia lalu membuka celananya dan menunjukan penis besar dan panjang miliknya ke depan wajah istriku.




“Kamu mau ini kan?”Tanya Om Reno.

Istriku melotot menyaksikan benda tumpul yang sedang memunjuk ke wajahnya. Tampak birahinya semakin meninggi, dari rona merah wajahnya. Dengan mata yang semakin sayu, istriku mencoba untuk memalingkan wajahnya.

“Tidak, aku istriku orang Om, aku hanya mau punya suamiku”Tolak istriku.

Bukannya marah, Om Reno semakin mengoda istriku.

“Ya sudah kalau begitu, Om masukkan lagi”Kata Om Reno yang mulai memasukan kembali penisnys secara perlahan.

“Jangan Om, berikan padaku”Kata istriku sambil bersimpuh dihadapan Om nya itu.

Mataku kembali melotot. Istriku terlihat seperti wanita murahan. Bagaimana mungkin dia bisa seperti itu, meminta penis milik Om nya sendiri.

“Sungguh binal kau Ayu, kau bukan istriku yang sopan dan lugu lagi, sekarang kau sudah menjadi wanita murahan”Ucapku.

“Slruuuupppp... sluuuurrppppp”Bunyi bibir wanita munafik itu mengoral penis pamannya sendiri.



Bagai wanita yang haus, Ayu menjilat, mengisap, serta menyedot batang penis panjang Om Reno. Memang dia sudah lihat dalam memberikan service kepada kelamin lelaki.



“Enak sekali sayang.. shhhsss... ah..”Puji Om Reno.


Sambil melemparkan senyuman nakalnya, Wanita murahan itu semakin bersemangat mengoral penis yang tidak muat di mulutnya itu.

“Ahhh... kamu pintar sekali sayang”Kata Om Reno sambil mengelus rambut panjang istriku.

Kemudian Om Reno menarik istriku berdiri, lalu mendorongnya jatuh ke sofa panjang itu.

“Shhhss... Om sudah tidak tahan”Ucap Om Reno sambil menyingkap CD yang di pakai istriku.

“Om jangan, cukup seperti tadi”Entah kenapa wanita munafik itu menolak untuk disetubuhi.

“Ayolah sayang, ini sudah tanggung, memek kamu juga sudah banjir”Kata Om Reno merayu, sambil mengesekkan kepala penisnya ke belahan vagina istriku.

“Shhhhhsssss... ahhh.. Om.. tidak baik Om, aku keponakan Om”Ucap Ayu yang semakin gugup dan sayu.

“Tidak baik apanya? Dasar wanita munafik, kemarin saja kamu mau di entot, sekarang kenapa menolak anjinggg”Bentak Om Reno sambil mengarahkan kepala penisnya tepat ke lobang sengama istriku.

Dengan sekali hentakan, penis besar itu menerobos vagina merekah milik keponakannya.

“Ahhhhhhhhhhhhhhh”Teriak istriku.



Aku kembali mengetahui sebuah kenyataan pahit. Ternyata istriku sudah pernah melakukan persetubuhan dengan Om nya. Kata kata Om Reno tadi membuat hatiku hancur berantakan. Kenapa istri yang sudah berjanji untuk berubah itu, kembali mau disetubuhi oleh lelaki lain, malah itu pamannya sendiri.

“Ahhhh... enak memekmu sayang.. rapat dan sempit, mesti sudah pernah Om entot, tetap saja masih menjepit”Ujar Om Reno yang mulai memaju mundurkan pinggangnya.

“Sssshhhhhsss ahhh.. Om.. ahhhh... “Desah istriku.


Om Reno tidak menyia nyiakan kesempatan. Melihat mangsanya sudah pasrah dan menikmati juga, dia semakin mempercepat sodokannya dan melumat bibir mangsanya itu.

“Mhmmmmhhh... sluurrrppp..”Bunyi kedua bibir orang itu saling melumat.



Goyangan pantat Om Reno sepertinya memberikan kenikmatan untuk istriku. Sambil terus membalas cumbuan dari pamannya itu, istriku mengapit pinggang Om Reno dengan kedua kakinya.

“Ahhhh... ahhh.... ahhhh... ohhhh... mhmmmm”Rintih wanita yang sedang disetubuhi itu.

Istriku semakin erat memeluk Om nya. Dia seperti tidak ingin melepaskan tubuh Om itu. Dia tidak ingin tusukan tusukan pada vaginanya itu lepas dan berhenti. Mesti tidak mengatakannya, raut wajah birahi istriku itu menjelaskan semua apa yang ada dipikirannya.

“Ahhhhhh... keluaaaaarrrrr”Lolong istriku sambil kejang kejang.

Om Reno membiarkan istriku itu untuk menikmati orgasmenya. Dengan penis yang masuh tertancap didalam vagina istriku itu, Om Reno mengelus rambut keponakannya itu. Dia senang melihat keponakannya yang cantik itu, kejang dan bergetar menikmati ledakan nikmat orgasmenya.




Om Reno lalu melepaskan penisnya dari dalam vagina istriku. Dengan cepat ia melepaskan CD istriku dan melempar sembarangan. CD itu pun akhirnya jatuh ke dalam kamar, tidak jauh dariku.

“Slupppppppp”Dengan buas Om Reno melahap vagina istriku yang sudah tidak ada penutup lagi.

“Ahhhhhhhhhh”Teriak istriku menerima lahapan penuh nafsu dari pamannya itu.



“Slurrpppp.. sluuurppp...sshaas.. ahhh.. sshss.. ahh”Bunyi mulut Om Reno dan desahan istriku bersahut sahut.

Dengan buas, tanpa jijik lelaki itu menjilat dan menyedot vagina keponakannya sendiri. Sungguh pemandangan yang sangat tabu bagiku. Jijik dan ingin muntah aku menyaksikan mulut si lelaki bajingan itu menempel dan bergerak di lobang pembuangan milik istriku.

Setelah menarik tubuh istriku kelantai, Om Reno menyuruh istriku menungging.




“Ouuuuuuuuuu”Teriak istriku saat penis itu kembali menerobos masuk ke lobang vaginanya.

Bagai kuda betina yang sedang dipacu, istriku tidak henti hentinya merintih serta mendesah, mendapat sodokan dari arah belakang.



“plokkk.. plokkk... ploookkk”Bunyi paha Om Reno berbenturan dengan pantat mulus dan sekal milik istriku.

Sambil memejamkan mata indahnya, wanitaku itu begerak liat saat di doggy oleh Om nya. Sungguh sakit sekali melihat wanitaku itu menikmati sodokan demi sodokan di alat kelaminnya.

“Mhmmmmm... ohhh... Enak banget rasanya ngentotin kamu dari belakang lonte”Puji Om Reno sambil merendahkan istriku.

“Ahhh.. ahhh.. shhsss.. ahhh.. iyaaa.. om.. ahhh.. terusss.. ahhh.. cepetinnnnn”Pinta istriku.

Bukan nya marah dikatai lonte oleh pamannya, tapi istriku terlihat makin semangat, bahkan dia juga mengimbangin setiap tusukan dari pamannnya itu. Dia mendorong pantatnya agar semakin dalam mendapat tusukan pada vaginanya, bahkan dia beberapa kali mengangkat kepalanya naik, agar pamannya itu mudah mengecup bibirnya.



“Ahhh.. ahhh.. Omm.. ahhh... om...”Panggil istriku.

Tidak sampai lima menit, istriku kembali kejang kejang dan tersungkur jatuh ke lantai. Nafasnya sangat tidak teratur setelah kembali dihantam gelombang orgasme.



Om Reno kemudian dengan cepat menelentangkan istriku, ia berusaha kembali memasukan penis besarnya ke lobang peranakan keponakan peremuannya itu.


“Sungguh nikmat memek kamu cantik.. ohhhhh”Kata Om Reno yang kembali menghantam vagina istriku.



Mendapat pujian kembali dari sang paman, istriku dengan suka rela melebarkan kakinya, ya, dia memberi kemudahan bagi pamannya untuk kembali disetubuhi.

“Lonteee.. pelacur... bangsat”Teriakku yang tidak terdengar.

Dengan kecepatan tinggi Om Reno memompa istriku. Payudara istriku yang bergoyang karena tubuhnya di pompa, tidak disia siakan oleh Om Reno.



“Iyaaa Om.. sssshhhhhaaahhhh.. terussss ahhh.. remas yang kuatt....” Istriku malah meminta agar Om nya itu semakin kuat menjamahnya.



Bahkan istriku itu beberapa kali mengangkat kepalanya, agar sang paman kembali melumat bibirnya, disela genjotan kuat pada vaginanya. Dia sudah sepenuhnya menjadi wanita binal, yang menagih kepuasan dari pria yang sedang menyetubuhinya.



“Shhhssss.. ahhh... enak bangettt memek kamu lonte.. ahhh.. kamu jadi lonte Om ya sayang” Ujar Om Reno kepada keponakannya itu.

“,Ahhh... ahhh... Om... ahhh... ngakkk.. aku ngak mau jadi lonte.. ahhh ahhh.. aku wanita baik baik”Terang istriku disela rintihannya.

“Plok”Om Reni mencabut penisnya yang berlumuran cairan cinta milik istriku.

Istriku kemudian bangun dan memegang lengan Om nya itu.

“Ommm.. kok dikeluarkan?”Tanya istriku manja.



“Om sudah males.. kamu tidak mau jadi lonte Om, kita akhiri saja” Jawab Om Reno.

Aku tahu akal busuk si bajingan itu. Disaat istriku keenakan menerima sodokannya, ia keluarkan penisnya agar istriku memohon minta dimasuki lagi dan menuruti semua yang dia ingin.

“Ayooo Om.. tanggung.. aku mau lagi Om”Bujuk istriku.

“Ngak, kamu ngak mau nurut”Om Reno menepis tangan istriku, dan berusaha untuk berdiri.

“ia om.. ia.. aku nurut, aku lonte Om.. aku lonte”Katanya, lalu melahap penis pamannya yang berlumuran cairan cinta miliknya sendiri.

Istriku akhirnya takluk sepenuhnya dan berhasil dikuasai oleh Om nya itu. Bagai seorang pelacur dia memberi service pada penis yang membuat dia takluk.

“Bagus, kamu memang lonte yang terbaik, binal dan liar”Kata Om Reno yang kembali menelentang tubuh istriku.

Dengan kasar Om Reno kembali memasukan penisnya ke lobang peranakan milik istriku.

“Ya.. om... shhhhsss... ahhhh... genjot yang cepat”Pinta istriku.

“Ahhhh... mhmm... iya anjing.. dasar wanita binal.. shhhsssahhh.. minta dientot trus”Kata Om Reno mengatai istriku yang kembali bergoncang mendapat sodokan.

“,Ahhh... iyaa... ahhh... akuuu... binall... aku... nakall... iiiiyaaaaa...ahhhh” Rintihan liar istriku.

Om Reno dengan buasnya mempercepat genjotannya. Istriku semakin kewalahan menerima sodokan dan pompaan ganas pada tubuhnya. Beberapa menit kemudian tubuhnya kembali bergetar mendapatkan orgasme.

“Shhhssss... ahhh... ahhh”Suara Om Reno yang terus menyetubuhi istriku yang sudah terkulai lemas.

Om Reno semakin kesetanan mengenjot tubuh istriku yang sudah tidak berdaya itu. Pompaan pompaan kuat membuat keringat mereka semakin banyak keluar dan membasahi tubuh mereka.

“Ohhh.. ohhh... ohhh..”Rintihan lemah istriku disaat Om nya itu terus memompa tubuhnya yang lemas dan tidak berdaya itu.

Om Reno memejamkan matanya sambil mengejang keras. Dan satu hentakan kuat dari punggul Om Reno membuat tubuh istriku kembali mengejang.

“Terima ini anjingggg”Kata Om Reno sambil memasukkan bermili mili spermanya ke dalam rahim istriku.



Tubuh mereka semakin menyatu erat, menempel dan saling bertindihan. Deru nafas yang tidak teratur menenuhi ruang tamu itu. Aku menitikan air mata karena telah menjadi saksi perzinaan panas istriku.

Istriku memeluk orang yang sudah menyetubuhi itu. Dengan rasa sayang, ia mengelus kepala Om nya, Om nya sendiri yang sudah mengisi rahimnya dengan penuh sperma. Bagai orang yang merindukan sesuatu, istriku berkata.

“Apa aku bisa hamil Om”


Lalu setelah Om Reno melepaskan penisnya dari dalam vagina istriku, cairan sperma Om Reno keluar mengalir dari dalam vagina istriku.




Pandanganku pun mulai menghitam. Bagai pukulan berat menghantam kepalaku. Tubuhku pun akhirnya ambruk, kata kata istriku kembali membuatku syok, syok yang begitu berat mendengar dia mengharapkan dihamili oleh pamannya sendiri.

END

Terima kasih telah menikmati karya yang acak acakan ini. Saya bukan penulis handal, hanya seorang amatiran yang ingin menulis.

Mohon maaf jika ada salah kata dan penulisan. Saya nulisnya di hp bukan di pc.. hehehe. Terima kasih kembali buat para suhu yang sudah menyuport saya.

#
POV AYU

5 Tahun sudah berlalu. Hidupku kini bahagia bersama kedua anakku. Disamping menjadi seorang model, kegiatanku sehari hari adalah seorang single parent, yang mengurus kedua anakku. Kesibukanku sebagai seorang model sudah berkurang semenjak usiaku semakin bertambah.

Mesti begitu aku tidak merasa cemas. Tabungan yang ditinggalkan oleh Om Reno, suami keduaku itu cukup untuk membesarkan anak anakkku. Awalnya aku merasa berat setelah 2 tahun lalu ditinggalkan oleh suami keduaku untuk selama lamanya.

Disaat aku terpuruk, aku dikuatkan oleh Mas Adrian, mantan suami pertamaku dulu. Mas Adrian tidak memaruh dendam kepadaku, bahkan dia berterima kasih kepadaku, karena dia mendapatkan jadi dirinya yang sebenarnya, setelah berpisah denganku.

Mas Adrian sekarang juga sudah jauh berbeda dengan Mas Adrian yang dulu. Dia sekarang seorang laki laki yang sangat tampan dan gagah. Setiap wanita yang menatapnya, pasti rela mengangkang kaki mereka, meminta untuk disetubuhi oleh Mas Adrian, begitu juga dengan diriku. Akan tetapi Mas Adrian sepertinya tidak punya nafsu lagi kepadaku.

Mesti dia sering bergonta ganti wanita cantik, dia tetap tidak mau menikah. Beberapa kali aku mencoba membujuknya untuk berhenti menjadi seorang bad boy dan mencari istri.

“Mas senang dengan kehidupan Mas saat ini Dek”Kata Mas Adrian saat kami bertemu di kantornya yang sangat mewah itu.

“Apa mas tidak bosan berganti pasangan terus?”Tanyaku.

“Malah Mas semakin senang, membuat para wanita menjerit keekanan, Mas puas sekali, apalagi mereka itu berstatus pacar dan istri orang.. hahaha”Terang Mas Adrian sambil tertawa, di ruangan mewah yang berada di dalam gedung berlantai 45, milik Mas Adrian.


"Udah masukkan 10 Milyarnya?, semoga uang modal itu bisa berkembang ya dek" Sambung Mas Adrian.

"Terima kasih sudah percaya memberikan Adek modal untuk usaha jual beli berlian Adek Mas"Ucapku sambil tersenyum mania kepada laki laki pelindungku dan anak anakku itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd