Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Misel

soxusei

Suka Semprot
Daftar
16 Aug 2023
Post
23
Like diterima
178
Bimabet
Part 1 Teman Kuliah

Halo perkenalkan namaku gw Michelle biasa dipanggil misel, umurku sekarang 22 tahun, aku merupakan anak rantau yang sedang berkuliah di luar kota tempatku lahir, aku baru saja menyelesaikan perkuliahanku di suatu universitas yang cukup ternama, dengan mengambil jurusan teknik informatika. Aku ingin menceritakan bagaimana pengalamanku selama berkuliah. Karena aku merupakan anak rantau, aku harus tinggal di kos-kosan yang ada sekitar kampus, kos-kosan yang ku ambil merupakan kos campuran tetapi untuk pria dan wanita di pisah berdasarkan lantai, untuk wanita berada di kamar 1 dan 2 dan untuk pria di lantai 3 dan 4. Walaupun aku mengambil jurusan teknik informatika aku sebelumnya tidak terlalu sering menggunakan komputer ataupun laptop, sehingga aku cukup kaku dalam menggunakan laptop, untungnya aku memiliki teman yang ku dapat pada saat awal perkuliahan yang sering membantuku selama masa kuliah, namanya Rio, dia juga mengambil jurusan teknik informatika sama denganku, awal aku bertemu dengannya adalah saat kami sekelompok dalam ospek perkuliahan.
Saat semester pertama perkuliahan aku sering sekelompok dengan Rio, terkadang ada juga tugas kelompok yang hanya berdua, sehingga aku hanya sekelompok berdua dengan Rio, kadang kami mengerjakan tugas bersama di kafe yang ada di dekat kampus, tetapi terkadang aku ingin menghemat uang selama masa perkuliahan sehingga aku mengajak Rio untuk mengerjakan tugas bersama di kosku saja. Rio orang yang paling baik yang aku kenal selama perkuliahan, selain sekelompok dia juga sering membantuku dalam mengerjakan tugas individu. Karena sudah sangat dekat dia juga terkadang ke kosku hanya untuk mampir atau ingin mengobrol saja denganku, aku juga sudah terbiasa dengan keberadaanya dikamarku. Setelah sering mengobrol dengannya, aku tau Rio orangnya cukup mesum, terkadang saat di kos ku dia sering mencuri pandang ke arah dada dan pahaku, mungkin karena aku juga sering menggunakan tank top dan celana pendek tidur di kos sehingga dia dapat melihat dengan jelas tubuhku, tetapi aku biasa saja dan menanggap itu 'bonus' karena dia sering membantuku dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Hubunganku dengan Rio mulai 'berubah' saat pertengahan semester saat aku putus dengan pacarku yang berada di daerah asalku, pacarku meminta putus karena dia merasa bosan dengan hubungan LDR, aku merasa sangat sedih saat itu karena kami sudah berpacaran cukup lama. Setelah pacarku mengajak putus, aku menelpon Rio untuk datang ke kosku untuk menemaniku, saat Rio datang aku menangis tersedu-sedu, untungnya dia dengan sabar menenangkanku dan saat aku menangis cukup keras dia memelukku sambil mengelus punggungku untuk menenangkanku. Setelah cukup lama aku menangis, Rio meminta izin untuk pulang karena sudah cukup malam, aku yang sedang merasa kesepian karena sehabis putus meminta dia untuk menginap, awalnya dia menolak, aku tau dia tidak mungkin menolak saat aku mengajak dia menginap. Ketika aku meminta untuk kedua kalinya dia lansung mengiyakan. Rio pernah bercerita bahwa dia menyukai cewek yang berada di kelas yang sama dengan kami, namanya Cindy, tetapi tidak mungkin dia menyia-nyiakan 'kesempatan' untuk tidur bersama denganku. Setelah cukup tenang aku mengajak Rio untuk tidur, kami tidur di ranjang yang sama, lalu aku meminta dia memelukku, tanpa berpikir dua kali dia memelukku dari belakang, sebenernya aku mengajak Rio untuk menginap disini karena aku cukup percaya dia tidak akan melakukan hal buruk padaku. Setelah 15-20 menit dia memelukku, dari belakang aku merasakan adanya tonjolan yang cukup keras di daerah pantatku, tentu saja itu adalah kontol milik Rio yang sudah keras, setelah lebih dari 30 menit memejamkan mata, aku masih belum bisa tidur karena sedih, tetapi Rio mungkin mengira aku sudah tidur lelap, sehingga tangannya mulai mengelus-elus daerah pahaku, dan aku mulai merasa remasan-remasan halus di daerah dadaku. Aku membiarkan saja hal itu terjadi, karena jujur aku cukup menikmati momen tersebut dan juga karena rasa penasaran sampai mana dia berani untuk memanfaatkan kesempatan ini. Tidak lama kemudian tangannya yang awalnya menggerayangi tubuh, dia mulai berani untuk membuka kancing-kancing yang ada pada baju tidurku, sehingga dia dapat melihat dengan jelas payudaraku dikarenakan aku tidur dengan tidak mengenakan bra, dia melanjutkan aksinya dengan menjilati puting payudaraku tetapi aku masih pura-pura tertidur. Tidak lama setelah itu, aku yang mengintip sedikit dapat melihat dia mulai menurunkan celananya, dan mengeluarkan kontolnya yang sudah panjang dan keras, dia mulai mengocok-ngocok kontolnya di depan wajahku, mungkin karena sangat bernafsu dia tidak sadar daritadi aku membuka sedikit mataku untuk melihat aksinya. Akupun mengumpulkan niat untuk pura-pura terbangun dan 'memarahinya'.

"Eh Rio, lu ngapain anjing?" Kataku pura-pura kaget.

"Eh anu, lagi..." Jawab Rio yang kaget dan menghentikan kegiatannya mengocok kontol.

"Lu mau perkosa gw ya?" Aku melontarkan pertanyaan dengan nada marah.

"Engga Sel, sorry gw lagi nafsu banget tadi." Jawabnya takut.

"Nafsu sih nafsu Rio, tapi ga gini juga sih caranya." Kataku menasehati Rio.

Rio hanya bisa terdiam.

"Kok lu bisa sih nafsu banget ama gw?" Tanyaku.

"Soalnya lu biasa di kos biasa bajunya seksi banget. Pantat lu yang bulet keliatan banget karena lu sering pake celana pendek, dada lu juga gede banget." Jawab Rio yang mulai jujur.

"Maksudnya ini?" Kataku sambil menggoda Rio dengan memegangi salah satu payudaraku, dia dapat melihat dengan jelas payudaraku karena dia sudah membuka seluruh kancing pada baju tidurku.

"Iya Sel." Jawab Rio.

"Tapi ga diem-diem gini juga caranya Rio." Kataku

"Emang kalau gw minta lansung, lu bakal izinin sel?" Tanyanya mencoba mencari kesempatan.

"Gatau deh, lanjut tidur lagi aja ya Rio, gw ngantuk banget, tapi lu jangan macem-macem." Jawabku, tentu saja sebenernya aku tidak masalah jika dia hanya mengocok sambil memandangiku tetapi tidak mungkin ku jawab secara lansung karena aku bakal terlihat seperti cewek murahan. Aku mulai mengancingkan baju tidurku kembali. Sebelum sempat mengancingkan seluruh kancing, Rio mencoba kesempatannya lagi.

"Duh sel gabisa tidur gw kalau ngaceng gini." Kata Rio.

"Lu resek banget yak. Jadi biar ga ngaceng gimana?" Tanyaku pura-pura polos.

"Harus di keluarin sel." Jawabnya.

"Yaudah kocok aja sampe keluar." Jawabku ketus.

"Bantuin sel, tadi buru-buru kesini ga bawa hp." Kata Rio.

"Yaudah deh, mau di bantuin gimana? gw mau cepet-cepet tidur." Tanyaku.

"Di isep pake mulut sel." Jawab Rio yang mulai berani.

"Yah gila lu yak, tadi lu ngocok depan muka gw pas gw tidur, sekarang lu minta isepin kontol lu." Jawabku menolak, sebenernya aku belum pernah menghisap kontol sama sekali dan ingin mencobanya, tetapi aku tidak ingin terlihat murahan.

"Jadi gimana dong?" Tanya Rio.

"Malem ini gw ngocokin aja sampe lu keluar, abis itu udah ya, gw mau lanjut tidur." Jawabku memberikan solusi.

"Okedeh" Kata Rio kecewa karena tidak mendapatkan sepongan dariku.

Aku meminta dia untuk berbaring agar lebih mudah mengocok kontolnya, dia lalu berbaring dan ku mulai menyentuh kontolnya dan mengocoknya secara perlahan. Setelah 10 menit Rio masih belum menunjukkan tanda-tanda akan keluar.

"Nih kontol lama banget ga keluar-keluar." Gerutuku.

"Kurang stimulasi sel, lebih hot dong ngocoknya." Jawab Rio.

"Anjing lu ya, pinter banget ngambil kesempatan. Yaudah deh, gw dah ngantuk banget." Aku sebenernya belum berpengalaman dalam melakukan hal-hal mesum, tetapi aku ingin mencoba beberapa hal yang teman-temanku ceritakan. Aku anggap saja Rio sebagai kelinci percobaan untuk melakukan hal-hal mesum yang akan kulakukan.
Aku mulai membuka kembali kancing-kancing bajuku secara perlahan, tatapan Rio yang dari tadi datar selama aku mengocoknya, tiba-tiba jadi sangat bernafsu, aku mulai merangkak ke atas tubuhnya dan menciumi leher dan perlahan-lahan mulai menghisap bibirnya, tanganku mulai menari-nari di atas tubuhnya dari leher turun ke dadanya lalu berpindah lagi ke arah kontolnya, aku mulai mengocok-ngocok kontolnya sambil mulut kami terus beradu. Dari Rio yang awalnya tidak keluar-keluar, berkat 'bakat' yang kumiliki, hanya sekitar 5 menit spermanya mulai berceceran kemana-mana.

"Lu kalau dah mau keluar bilang-bilang, ini tangan gw kena sperma semua anjing." Kataku kesal.

"Sorry, abisnya enak banget tadi, trus lagi hot-hotnya juga." Jawab Rio membela diri.

"Udahlah, udah ga ngaceng lagi kan lu, awal lu macem-macem. Gw dah ngantuk banget mau tidur." Jawabku Ketus.
 
whaa menarik nih crita nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd