Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Mulustrasi]Alina and friends

darboven

Semprot Lover
Daftar
13 Feb 2011
Post
244
Like diterima
901
Lokasi
Disini aja
Bimabet
*Ping*


"Kak, gua lagi balik indonesia nih, lo gak kangen sama gua?"


Oh waw, bagaikan segelas air kelapa muda di siang hari, chat dari mantanku dulu membuat hari menjadi segar.


"Oh hey, sampe kapan lo di Indonesia?" Jawabku seperlunya, padahal sih ada excitednya sedikit. Well, sedikit aja, karena akupun tidak sedang di tanah air karena perjalanan dinas. Sebut saja saat ini aku sedang di amerika bagian selatan...


"DIH GENGSI LU KAK..nggak jawab gua nanya? Fak lah kata gua teh 🤣"


Damn it, dia tahu banget. Wajar sih sebenernya, kami pacaran emang nggak lama dulu, cuma setelah itu we literally becoming FWB, tanpa orang lain tahu. Circle kami tahunya cuma, kami udahan baik baik dan jadi temenan baik. Haha.


"Sialan kok tau aja sih lo. Gua lagi ga di indo soalnya, jadi ya kangen pun ga bisa ngapa2in kan?"


"Ooh yah too bad sih kak, you are missing this" balasnya membuat penasaran.


"Apaan sih lu kirim?"


"Sabar ih masih loading"


Mulustrasi untuk visualisasi tokoh dalam cerita

"HOLYSHIT"

"Gila ya lu, badan masih bagus banget ga kenal umur!"


"Bangsat. Ya kan gua olahraga Kak, sama jaga makan. Emangnya lo olahraga cuma cardio sex doang 😝"


"Di Indo jam berapa sih kok lo udah santai banget foto begitu?"


"Udah mau jam 12 malem ganteng...lo lagi dimana sih Kak?"


"Oh, gua lagi di site xxx" karena dia tahu aku kerja dimana, langsung nyambung dengan dibilang lokasi site-nya.


"Ooh, ih siang-siang malah liatin foto gua, bukannya kerja lo. Awas dikira pedophile lho!"

"Dah ah Kak gua mau mandi terus tidur, TTYL. Bye"


---


Gawat emang mantan yang satu ini. Dulu kalo kita pergi bareng, sering dikira anak sama bapak, karena gua reltive tinggi (180+) dan dia dibawah rata-rata tinggi perempuan asia dengan tingginya cuma 150, itupun bonus satu centi.


But, karena perbedaan tingginya itulah sex kita jadi sangat menyenangkan. My dick feels big in her tiny hand, hahaha.

---

Sebut saja namanya Alina, awalnya pacaran kita nggak ada menjurus ke arah sexual live sama sekali. Kalo gua ga salah ingat, gua ini pacar kedua dia. Maklum, dia masih awal-aaal kuliah dan dia sekolahnya dulu di sekolah berdasarkan agama yang astaga sangat strict.

---

"Na, aku mau nanya tapi kamu jangan marah ya?"

"Ih apa nih, kamu mau minta aneh-aneh deh pasti. Ga! Wee"

"Eh orang mau nanya biasa kok, ga mau minta.."

"Yaudah sok apaan? Sini tapi ih sambil bantuin masak" logat sundanya keluar, meskipun dia nggak ada turunan sunda sama sekali. Ini karena dia dulu SD sampe SMA di Bandung ikut Cicinya.

"Kamu dulu pacaran sama si Anu udah ngapain aja?" Tanyaku sambil memeluk dia dari belakang, membantu ngiris sayuran. Sekalian, mengamankan biar ga diacungin pisau karena nanya begitu.

"Ih tuh kan hhhrrrgghhg" geramnya sambil coba berontak, lalu menyerah dan melirik geram.

Karena perbedaan tinggi, dia harus melirik sambil sedikit menengok atas ke arahku. Alih-alih membuatku takut, malah bikin gemes. Kukecup pipinya.

"Gemes ih kalo marah. Jawab doong"

"Ga maauu" pisau sudah dia letakkan tampaknya dia benar-benar kesal.

Aku balikkan badannya menghadap ke arahku dengan cepat, lalu segera aku angkat dan aku gendong. Mau tidak mau dia segera mengalungkan tangannya di leherku.

Kini muka kami berhadap-hadapan.

"Kalo aku jawab, kamu marah nggak?"

"Lho kan aku emang pengen tahu, Na.."

"Hmm, aku pernah minjemin mulut aku aja sih paling parah.." jawabnya sambil tersipu.

Tanpa memberiku waktu merespon, Alina segera melumat bibirku melancarkan serangan french kiss.

Aku melanjutkan dengan mencium lehernya sambil tanganku, yang masih menopang badan Alina sambil kugendong, mulai meremas pantatnya.

Tangannya mengacak-acak rambutku, terlihat bulu kuduknya berdiri karena kombinasi serangan ciuman di leher dan remasan pantat yang kadang sengaja aku dekatkan ke bibir vaginanya.

Rupanya Alina hanya mengenakan celana pendek agak ketat dan sportsbra dibalut tank top, dia tidak memakai celana dalam!

Melihat kesempatan ini, aku bergerak ke arah kamar tidurnya, tapi dia mendorong mencoba melepaskan diri dari gendongan.

"No, babe. Mas, no. Kita ada kerjaan janjian mau masakin anak-anak. Hold your horse ya." Dia lalu mengecup bibirku sambil berusaha turun.

"....eh oke?, I guess?" jujur aku bingung saat itu dibuatnya.

"Jangan bingung gitu dong, mas. Nanti aku pinjemin mulutku deh"

TBC
---
Jumpa lagi dengan cerita berdasarkan pengalaman yang dibumbui disana-sini untuk menyamarkan tokoh dan peran.
Selamat membaca.
 
Terakhir diubah:
waduh lagi masak ditinggal ena ena, awas gosong huu masakannyaa, wkwkwk
 
Skip skip akhirnya kami lanjut masak and prepare buat teman-teman yang kami undang.

Baru saja selesai masak, terdengar bel intercom rumah dipencet.

"Babe, boleh tolong liat nggak itu siapa?" pinta Alina.

"Hm okay" jawab gua sambil ngelap tangan, menyudahi cuci piring.

"Eh where are you going?" Alina menghardik manja.

"Lah katanya suruh liatin intercom?"

"Sini dong cium dulu"

Wah tanpa berpikir dua kali gua langsung balik badan menciun bibir mungilnya sambil tangan gua meremas pantatnya.

/tilulilit/ belnya bunyi lagi, membuat gua terpaksa menyudahi gerilya.

"Nakal ya tanganya Babe, sana sana!" Ujarnya sekarang mengusir.

Ternyata yang datang adalah teman kami, Bro K dan pacarnya M.

Mereka gua persilahkan masuk, will takes some time buat mereka naik lift sampe rumah kami.

"Baabe, siapa?" Teriak Alina bertanya dari dapur.

"M sama K" jawab gua sambil jalan ke dapur.

"Oh shit mereka udah dateng..ok ok help me with this" Alina tiba-tiba terlihat buru-buru.

Tanpa komentar gua membantunya, lalu dia kembali minta tolong hal lain.

"Babe aku mau salin baju nih, ntr kamu bantuin aku di kamar ya. Pintu depan paling buka aja dikit biar mereka bisa masuk" ujarnya sambil nunjuk sana sini terburu-buru meninggalkan gua ke kamar kami.

Nggak lama gua berjalan menyusulnya ke kamar, sambil lewat, pintu utama gua buka sedikit sesuai permintaan tuan putri.

Sampai di kamar, I can't find her.

"Baabe?"

"Here in the shower" jawabnya dari dalam kamar mandi.
"Come here mas" lanjutnya.

Once I entered the bathroom, she already finished showering and stading naked in front of me.

"Oh wow!" Ujar gua sambil berusaha menyerang her neck and boobies.

"kamu mandi juga deh" ujarnya sambil mendorong badan gua.

Actually saran dia makes sense, gua pun merasa badan gua bau bawang..hahah.

To my surprise, tiba-tiba Alina joining me under the shower.

"Let me give you something babe" ujarnya sambil bersimpuh depan gua.

Tangannya yang mungil (remember she's only 150) menggenggam my dick. Kepalanya menengadah mencoba melahap kontol gua.

I am not complaining!

"Eh babe..? Emhhmm.." komentar gua terbatas. Sensai blow job under the warm shower, you should have experienced it once!

Tentu saja perlahan kontol gua mengeras, perlahan memenuhi mulut kecil Alina. I can feel the tip reach her throat.

"Agh..agh..agh...puaah" Alina bersuara sambil menatap ke arahku.

Perbedaan tinggi bkin gua mesti agak nekuk kaki sedikit biar dia tetep bisa giving me BJ sambil bersimpuh.

I grab the back of her head pake tangan kanan, tangan kiri gua berusaha menjangkau her perky form tits. Gua gerakkan kepala dia maju mundur dengan kasar.

"Gghh..ghh..gh..nngghhhh" begitu suaranya saat gua hujampak ko tol gua dalam-dalam. Gua berusaha masukin ujung kontol gua ke pangkal lehernya.

Sedikit air mata terlihat bercampur dengan tetesan air shower menghiasi wajah alina.

Liurnya menetes-netes bagaikan anjing kelaparan...

One more hard swing dan gua hujamkan lagi kontol gua ke mulut sexynya.

"Babe...ngghh...I..am...cuummiinngg" ujar gua sambil memuntahkan peju ke dalam mulutnya.

"Hhnnggghhhh...bfft gluk uhuk uhuk" Alina mengerang tertahan lalu menelan sperma gua, she has no choice..udah diujung leher. Lalu dia terbatuk-batuk seperti tersedak ringan.

"That's my man..hh...hh..." engahnya sambil menyeka sisa sperma bercampur liur, lalu tersenyum dan berdiri di belakang gua menyabuni punggung gua pake toketnya sambil membersihkan kontol pake kedua tangannya.

Gua ga tahan, balik badan berusaha menggendong dia keluar...I put her on the washing machine as I try to fuck her.

But she stop me and whisper, "Sabar, I got something for you"

Dia lalu lanjut mengeringkan badannya dan gua lanjut balik ke shower, sambil memandangi this pretty petite girl I just fuck(ed) face.

 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd